Tugas Farmakok
Tugas Farmakok
Tugas Farmakok
Puspadina Rahmah
18330722
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Teti Indrawati, MS., Apt
Diketahui : BB = 70 kg
Data kadar obat dalam darah hingga jam ke-7 ada pada tabel di atas
Ditanya : a. intersep β
b. slop b
c. intersep α
d. slop a
e. K ?
f. K12 ?
g. K21 ?
Jawab :
Waktu(t) Cp (µg/ ml) Log cp (µg/ ml)
0,00 70 1,8450
0,25 53,8 1,7307
0,5 43,3 1,6364
0,75 35,0 1,5440
1,0 29,1 1,4638
1,5 21,2 1,3263
2,0 17,0 1,2304
2,5 14,3 1,1553
3,0 12,6 1,1003
4,0 10,5 1,0211
5,0 9,0 0,9542
6,0 8,0 0,9030
7,0 7,0 0,8450
Y = -0,1344x + 1,6354
R2 = 0,8708
a. β = antilog 1,2496
= 17,7664 jam-1
b. Slope b = -(-b)
= - (- 0,058)
= 0,058
Cp0 = antilog a
= antilog 1,2496
= 17,7664 µg/ ml
Ct 0,25 = Cp0 . e-kt
= 17,7664 . e-0,1335.0,25
= 17,1832 µg/ ml
c. α = antilog a
= antilog 1,7151
= 51,8919 jam-1
d. Slope a = -(-b)
= - (-0,5836)
= 0,5836
Soal:
1. Sampel plasma dari seorang pasien dikumpulkan setelah dosis bolus oral 10 mg suatu larutan
benzodiazepin sebagai berikut :
Diketahui:
Ditanya:
a. Ke = ?
b. Ka = ?
c. Persamaan (Cp) = ?
Jawab:
Fase Eliminasi
y = -0,0381x + 1,6675
R² = 0,9983
a. Slope = -K/2,303
-0,0381 = -K/2,303
K = 0,088 jam-1
K = 0,1 jam-1
T1/2 = 0,693/0,1 = 6,93 jam
Cpo= antilog a
= antilog 1,6675
= 46,50 ng/ml
Ct = l . e-k.t
Ct = 46,5050. e-0,1032.t
Pada t = 0,25
Ct = 46,5050. e-0,1.0,25
= 46,5050. e-0,025
= 46,5050. 0,9753
= 45,3563 mg%
Pada t = 0,5
Ct = 46,5050. e-0,1.0,5
= 46,5050. e-0,05
= 46,5050. 0,9512
= 44,2355 mg%
Pada t = 0,75
Ct = 46,5050. e-0,1.0,75
= 46,5050. e-0,075
= 46,5050. 0,9277
= 43,1427 mg%
Pada t = 1
Ct = 46,5050. e-0,1.1
= 46,5050. e-0,1
= 46,5050. 0,9048
= 42,0777 mg%
Fase Absorbsi:
Waktu (jam) Cp Cp ekstrapolasi Cp residual Log cp
residual
0,25 2,85 45,3563 42,5063 1,628453
0,50 5,43 44,2355 38,8055 1,588893
0,75 7,75 43,1427 35,3927 1,548914
1 9,84 42,0777 32,2377 1,508364
y = -0,1601x +
1,6687
R² = 1
y = -0,1601x + 1,6687
a = 1,6687
b = -0,1601
b = -ka/2,303
-0,1601 = -ka/2,303
Ka = 0,3 jam-1
T1/2 abs = 0,693 / ka
= 0,693/0,3
= 2,31 jam
ka 0,3
ln(
) ln ( )
tmaks hitungan = k = 0,1 = 1,0986/0,2 = 5,49 jam
ka−k 0,3−0,1
c. Intersep y teramati menjadi 46,5050 µg/ml. Oleh karena itu persamaan yang sesuai dengan
data yang diamati adalah:
Cp = 46,5050 (e-0,1t – e-0,3t)
Soal:
2. Anggap obat dalam soal 1 terabsorpsi 80% hitung :
(a) tetapan absorpsi, ka
(b) waktu paruh eliminasi, t1/2
(c) tmaks atau waktu konsentrasi obat puncak
(d) volume distribusi pasien.
Diketahui:
Dengan pengamatan langsung dari data, tmaks adalah 6 jam dan Cmaks adalah 23µg/ml.
D0 = 10.000.000 ng
Ka = 0,3 jam-1
Ke = 0,1 jam-1
Jawab:
Volume distribusi (Vd) diperoleh dari intersep
I dari fase eliminasi terminal, dan menggantikan F = 0,8
F . ka . D0
I=
Vd(ka−ke)
( 0,8 ) ( 0,3 ) (10.000 .000) 2400000
46,5050 =
Vd (0,3−0,1)
= Vd (0,2)
Vd = 258 L
Soal:
3. Bedakan metode persen tak terabsorpsi untuk penentuan tetapan laju absorpsi ka, dalam hal:
(a) model farmakokinetika
(b) rute pemberian obat
(c) kemungkinan sumber kesalahan.
Jawab:
Metode persen-obat tidak diabsorpsi berlaku untuk berbagai model dengan eliminasi orde ke-
satu, terlepas dari proses masukan obat. Jika obat diberikan melalui injeksi IV, tetapan laju
eliminasi, k, dapat ditentukan secara akurat. Jika obat diberikan secara oral, k dan ka dapat
flip-flop, mengakibatkan suatu kesalahan kecuali tersedia data IV untuk menentukan k. Untuk
suatu obat yang mengikuti model kompartemen-dua, suatu injeksi IV bolus digunakan untuk
menentukan tetapan laju untuk distribusi dan eliminasi.
Soal:
4. Kesalahan apa yang melekat yang terjadi dalam pengukuran ka untuk suatu pemberian obat
secara oral yang mengikuti suatu model kompartemen-dua, jika suatu model kompartemen-
satu dipakai dalam perhitungan?
Jawab:
Setelah suatu injeksi IV bolus, suatu obat seperti teofilin mengikuti model kompartemen-dua
dengan suatu fase distribusi yang cepat. Selama absorpsi oral, obat didistribusikan selama fase
absorpsi, dan tidak teramati fase distribusi. Analisis farmakokinetika dari data konsentrasi
obat dalam plasma yang diperoleh setelah pemberian obat oral akan menunjukkan bahwa obat
mengikuti suatu model kompartemen-satu.
Soal:
5. Parameter-parameter farmakokinetika utama apakah yang paling mempengaruhi:
(a) waktu konsentrasi puncak obat
(b) konsentrasi puncak obat.
Jawab:
Persamaan untuk suatu obat yang mengikuti kinetika model kompartemen-satu dengan absorpsi
dan eliminasi orde ke-satu adalah:
FD 0 ka
Cp = (e kt - e−kat ) ln (
)
Vd(ka−k) tmaks = k
ka−k
Seperti yang ditunjukkan oleh persamaan:
a. tmaks dipengaruhi oleh ka dan k, bukan oleh F, D0, atau Vd
b. Cp dipengaruhi oleh F, , D0, Vd, ka, dan k.
Soal:
6. Sebutkan suatu metode pemberian obat yang akan menghasilkan masukan orde nol.
Jawab:
Suatu produk obat yang dapat memberikan suatu masukan orde nol adalah suatu tablet
controlled release oral atau suatu sistem penghantaran obat transdermal (patch). Suatu infus
obat IV juga akan memberikan masukan obat orde nol.
Soal:
7. Dosis oral tunggal (100 mg) dari suatu antibiotik diberikan kepada seorang pasien pria dewasa
(43 th, 72 kg). Dari kepustakaan, farmakokinetika obat ini sesuai model kompartemen satu
terbuka. Persamaan yang paling sesuai dari farmakokinetika obat adalah:
Cp = 45(e-0,17t - e-1,5t)
Dari persamaan di atas, hitung:
(a) tmaks
(b) Cmaks
(c) t1/2 pada pasien ini. Dianggap Cp dalam μg/ml dan tetapan laju order satu dalam jam-1.
Diketahui:
Dosis = 100 mg
Cp = 45(e-0,17t - e-1,5t)
Jawab:
Persamaan umum untuk suatu model kompartemen-satu terbuka dengan absorpsi oral adalah:
FD 0
Cp = (e kt - e−kat )
Vd(ka−k)
Dari Cp = 45(e-0,17t - e-1,5t)
FD 0
= 45
Vd( ka−k)
k = 0,17 jam-1
ka = 1,5 jam-1
ka 1,5
ln(
) ln ( )
a. tmaks = k = 0,17 = 1,64 jam
ka−k 1,5−0,17
Soal:
8. Dua obat A dan B mempunyai parameter farmakokinetka berikut, setelah dosis oral tunggal
500 mg:
Diketahui:
Obat ka (jam-1) k (jam-1) VD (mL)
A 1,0 0,2 10.000
B 0,2 1,0 20.000
Kedua obat mengikuti model kompartemen satu dan 100% dapat tersedia dalam sistemik.
a. Hitung tmaks untuk tiap obat
b. Hitung Cmaks untuk tiap obat
Jawab:
a. Obat A:
ka 1,0
ln() ln ( )
tmaks = k = 0,2 = 2,01 jam
ka−k 1,0−0,2
Obat B:
ka 0,2
ln( ) ln ( )
tmaks = k = 1,0 = 2,01 jam
ka−k 0,2−1,0
FD 0 ka
b. Cmaks = (e−ktmaks - e−katmaks )
Vd(ka−k)
Obat A:
FD 0 ka
Cmaks = (e−ktmaks - e−katmaks )
Vd(ka−k)
(1 ) ( 500 ) (1) −(0,2 )(2) −(1 )(2)
= (e -e )
10 L(1−0,2)
500 −0,4 −2
= (e - e )
8
= 33,4 µg/ml
Obat B:
FD 0 ka
Cmaks = (e−ktmaks - e−katmaks )
Vd(ka−k)
( 1 )( 500 ) (0,2) −1 (2) −(0,2 )(2)
= (e - e )
20 L(0,2−1)
100 −2 −0,4
= (e - e )
−16
= 3,34 µg/ml
Soal:
9. Bioavailabilitas fenilpropanolamin hidroklorida diteliti pada 24 subjek pria dewasa. Data
berikut menyatakan konsentrasi fenilpropanolamin hidroklorida rata-rata dalam darah (ng/ml)
setelah pemberian oral dosis tunggal 25 mg larutan fenilprpanolamin hidroklorida.
Diketahui:
Waktu Konsentrasi Waktu Konsentrasi
(jam) (ng/mL) (jam) (ng/mL)
0 0 3 62,98
0,25 51,33 4 52,34
0,5 74,05 6 36,08
1,0 82,91 8 24,88
1,5 81,76 12 11,83
2 75,51 24 1,27
a. Dari data, dapatkan tetapan laju absorpsi, ka dan tetapan laju eliminasi, k, dengan metode
residual.
b. Apakah beralasan untuk menganggap bahwa ka > k untuk suatu obat dalam suatu larutan?
Bagaimanakah anda menentukan dengan tegas tetapan laju merupakan tetapan eliminasi
k?
c. Dari data, metode manakah, Wagner Nelson atau Loo-Riegelman, yang lebih tepat untuk
menentukan orde tetapan laju absorpsi?
d. Dari harga yang anda peroleh, hitung tmaks teoretis. Bagaimana harga yang anda peroleh
berkait dengan tmaks teramati pada subjek?
e. Apakah anda menganggap farmakokinetika fenilpropanolamin HCl mengikuti model
kompartemen satu? Mengapa?
Jawab:
Fase Eliminasi
y = -0,0808x + 2,042
R² = 1
a. Slope = -K/2,303
-0,0808 = -K/2,303
K = 0,186 jam-1
T1/2 = 0,693/0,186
=3,73 jam
Cpo= antilog a
= antilog 2,042
= 110,1539 ng/ml
Ct = l . e-k.t
Ct = 110,1539. e-0,186.t
Pada t = 0
Ct = 110,1539. e-0,186.0
= 110,1539. e0
= 110,1539. 1
= 110,1539 mg%
Pada t = 0,25
Ct = 110,1539. e-0,186.0,25
= 110,1539. e-0,0465
= 110,1539. 0,9546
= 105,1530 mg%
Pada t = 0,5
Ct = 110,1539. e-0,186.0,5
= 110,1539. e-0,093
= 110,1539. 0,9112
= 100,3722 mg%
Pada t = 1
Ct = 110,1539. e-0,186.1
= 110,1539. e-0,186
= 110,1539. 0,8303
= 91,4608 mg%
Pada t = 1,5
Ct = 110,1539. e-0,186.1,5
= 110,1539. e-0,279
= 110,1539. 0,7565
= 83,3314 mg%
Fase Absorbsi:
Waktu (jam) Cp Cp ekstrapolasi Cp residual Log cp
residual
0 0 110,1539 110,1539 2,042
0,25 51,33 105,153 53,823 1,730968
0,50 74,05 100,3722 26,3222 1,420322
y = -1,2434x +
2,0419
R² = 1
y = -1,2434x + 2,0419
a = 2,0419
b = -1,2434
b = -ka/2,303
-1,2434 = -ka/2,303
Ka = 2,86 jam-1
a. ka = 2,86 jam-1
ke = 0,186 jam-1
t1/2 = 3,73 jam
b. Suatu obat dalam suatu larutan air adalah bentuk yang paling mudah diabsorpsi
dibandingkan dengan bentuk sediaan oral lainnya. Asumsi bahwa ka > k umumnya benar
untuk larutan obat dan bentuk sediaan pelepasan segera (immediate release) seperti tablet
dan kapsul kompresi. Absorpsi obat dari sediaan extended-release mungkin ka < k.
Untuk menunjukkan tegas mana slop yang menyatakan k sebenarnya, obat harus
diberikan melalui IV bolus atau infus IV, dan slop kurva eliminasi didapat.
c. Metode Loo-Riegelman membutuhkan data IV. Oleh karena itu, hanya metode Wagner
dan Nelson yang dapat digunakan pada data dari soal ini.
d. Nilai tmaks dan Cmaks teramati diambil langsung dari data percobaan. Dalam contoh ini
Cmaks adalah 82,91 ng/ml, yang terjadi pada tmaks 1,0 jam. tmaks dan Cmaks teoretis diperoleh
sebagai berikut:
ka 2,86
ln( ) ln ( )
tmaks = k = 0,186 = 2,7328/2,674 = 1,02 jam
ka−k 2,86−0,186
FD 0 ka
Cmaks = (e−ktmaks - e−katmaks )
Vd(ka−k)
Dimana FDOka/Vd adalah intersep y sama dengan 110 ng/ml dan tmaks = 1,02 jam.
Cmaks = (110) (e−(0,186 )(1,0) - e−(2,86 )(1,02))
e. Karena jika dilihat dari data kadar obat dalam plasma, pelepasan obat tidak terkendali
atau tidak konstan, dan nilai koefisien korelasi dari persamaan regresi linier antara waktu
dengan log konsentrasi mendekati 1.
TUGAS MATERI PENYESUAIAN DOSIS (Halaman 321)
3. parameter farmakokinetik apakah yang paling penting untuk menentukan waktu tercapainya
kadar tunak obat dalam plasma (C͚av)
Jawab : Jumlah rata-rata obat dalam tubuh pada keadaan tunak (D͚av), dosis awal (D0), dan t½
eliminasi
Soal Non Linear
Jawaban :
a. Bila konsentrasi obat, Cp besar dalam kaitan dengan Km (Cp >> Km), maka
terjadi penjenuhan enzim dan harga Km diabaikan. Laju eliminasi
berlangsung pada suatu kecepatan tak berubah atau tetapan laju sama dengan
Vmaks. Jadi, eliminasi obat menjadi suatu proses order nol.
dCp Vmaks x Cp
– dt = Cp
= Vmaks
b. Bila konsentrasi obat, Cp kecil dalam kaitannya dengan Km (Cp << Km),
maka laju eliminasi obat menjadi proses order kesatu. Secara matematis bila
Cp lebih kecil daripada Km, Cp dalam angka penyebut dapat diabaikan.
dCp
– dt = k’ Cp.
2. Proses apakah dari absorpsi, distribusi dan eliminasi obat yang dianggap
“kapasitas terbatas”, “jenuh”, atau “bergantung dosis”?
Jawaban :
Jawaban :
0 , 693
t ½ = Vmaks (Km + Cp)
2. Suatu obat dimetabolisme melalui farmakokinetika kapasitas-kapasits.
Anggap Km = 50 µg/mL, Vm = 20 µg/mL jam dan Vd = 20 L/kg.
a. Apakah order reaksi untuk metabolisme obat ini bila obat diberikan dalam
Jawaban :
Cp0 = Dosis/Vd
= 10.000 µg/20.000 mL
= 0,5 µg/mL
dCp Vmaks x Cp
Laju eliminasi = dt = Km+Cp
dCp Vmaks x Cp
– dt = Km
= k’ Cp
Jawaban :
Jawaban :