Ibadat Rabu Abu - Keuskupan Keningau
Ibadat Rabu Abu - Keuskupan Keningau
Ibadat Rabu Abu - Keuskupan Keningau
Renungan Singkat:
Abu mengingatkan diri kita akan asal usul tubuh kita yang berasal dari debu ( tanah +
abu ). Abu juga melambangkan dukacita, ketidakabadian dan tobat. Melalui pengolesan
abu, Gereja mahu mengingatkan kita akan ketidakabadian dan memanggil kita untuk
hidup dalam pertobatan sepanjang Prapaska agar kita mengarahkan hati kita kepada
Kristus yang sengsara, wafat dan bangkit demi keselamatan kita. Walaupun pada hari ini,
kita tidak dapat ikut serta di dalam upacara sebenar seperti yang dikehendaki oleh
Gereja, kita ingin menyatukan diri melalui iman untuk memulakan perjalanan Prapaska
ini. Semoga abu yang menandai awal Prapaska ( atau bermulanya puasa dan pantang )
mengingatkan diri kita sebagai gambar dan citra Allah, yang diciptakan dengan berbagai
kelebihan dan kekurangan tetapi tetap dipanggil Tuhan menuju kekudusan dan
kesempurnaan.
Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat teguh
dalam batinku
(Dengan penuh iman, seseorang boleh mengenakan abu pada dirinya sendiri
dengan menggunakan kaedah yang telah disarankan. Tanda iman juga boleh
dilakukan dengan mencelupkan jari ke dalam air suci dan menandai diri sendiri
dengan tanda salib.)
Setelah pembahagian abu selesai, diteruskan dengan Doa Umat.
DOA UMAT
Setelah dimulai oleh pemimpin, doa permohonan dilakukan seperti berikut:
P: Bagi ahli keluarga ini.
Allah Bapa di syurga, semoga setiap ahli keluarga kami datang dekat
pada-Mu sepanjang Prapaska dan menerima Rahmat yang Engkau
tawarkan melalui Sakramen Tobat dan Ekaristi. Sembuhkanlah
fikiran kami yang bernoda dan lembutkanlah hati kami yang keras
agar kami mahu bertobat dan kembali kepada-Mu.
Tuhan dengankanlah doa kami.
S: Ya Tuhan, kabulkanlah doa kami.
Disediakan Oleh;
Rev.Fr.Rudolp Joannes
Pejabat Chancery Keuskupan Keningau