0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
160 tayangan26 halaman

PAKET32

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 26

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A MARGA
BALAI B ESAR PELAK SANAAN J ALAN NAS IONALSUM ATER A UTAR A
SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
JALAN NASIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Jalan Pembangunan No.14/26 Medan Amplas 20219 Telp.061.7860767 Medan – Sumut e-mail : p2jnsumut@gmail.com – p2jjsumut@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
Paket-32 Pengawasan Teknik 02 B Prov.Sumut

PAKET PEKERJAAN
PENGAWASAN : TEKNIS JALAN
PROVINSI : SUMATERA UTARA
RUAS JALAN/JEMBATAN : LINTAS TIMUR DAN LINTAS PENGHUBUNG
NAMA PAKET : Paket-32 Pengawasan Teknik 02 B Prov.Sumut
TAHUN ANGGARAN : 2021

SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGAWASAAN JALAN NASIONAL


PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN ANGGARAN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA
Paket – 32 Pengawasan Teknik 02 B Prov.Sumut

1. LATAR BELAKANG 1.1. Umum


Direktorat Jenderal Bina Marga Cq. Satuan Kerja Perencanaan
dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Utara,
bermaksud untuk menangani pekerjaan pengawasan jembatan
yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi. Untuk
menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya dan waktu yang telah ditetapkan di dalam
kontrak jasa konsultansi diperlukan adanya tim pengawas yang
akan berperan membantu Kepala Satker dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Fisik dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN 2.1. Maksud :


Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, pengawasan
pekerjaan konstruksi ini, adalah untuk :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen didalam melakukan
pengawasan pekerjaan terhadap kegiatan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi di lapangan oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi, berhubung adanya keterbatasan tenaga pada
Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah
maupun dari segi kualifikasinya.
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi
oleh Penyedia pekerjaan konstruksi di lapangan dalam
menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa
bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi telah memenuhi persyaratan mutu
teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Melakukan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan
jembatan berdasarkan indikator kinerja jalan dan jembatan
yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
e. Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, apabila terdapat perbedaan interprestasi pasal-
pasal dalam dokumen kontrak dalam penerapan dilapangan.
f. Membantu menyelesaikan revisi desain/variasi kontrak,
bilamana terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan
kondisi dilapangan.
g. Melakukan verifikasi data termasuk data kinerja jalan dan
jembatan dilapangan, yang dilaksanakan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi.

2.2. Tujuan :
Adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk
mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu),
dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu. Dan
penjaminan mutu teknis pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi
kinerja jembatan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak, guna
menjamin ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan yang
handal dan berkelanjutan.

3. SASARAN Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan


konstruksi jembatan ini adalah tercapainya hasil pekerjaan
pembangunan jembatan sesuai dengan persyaratan kontrak
yang telah ditetapkan, sehingga kinerja jembatan yang dibangun
dapat memberikan layanannya sampai akhir Umur Rencana
Jembatan.

Disamping itu, sebagian tugas PPK fisik yang bersangkutan,


khususnya dalam hal menyangkut masalah pengendalian dan
penjaminan mutu pekerjaan konstruksi termasuk administrasi
teknis kegiatan serta pemenuhan kinerja pekerjaan dilapangan,
dapat dilimpahkan kepada Konsultan yang ditunjuk.

4. NAMA DAN Nama dan Organisasi Pengguna jasa adalah PPK Pengawasan,
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
ORGANISASI DAN Provinsi Sumatera Utara sebagai pengendali kontrak
PEJABAT PEMBUAT Pengawasan Teknis Pekerjaan Konstruksi.
KOMITMEN Kedudukan Pejabat PPK Pengawasan berada di dalam struktur
organisasi Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Sumatera Utara.
5. SUMBER PENDANAAN Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBN
Tahun Anggaran 2021 dengan nilai Pagu sebesar Rp.
1.605.430.000,- (Satu Milyar Enam Ratus Lima Juta Empat
Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN 10%
6. LINGKUP, LOKASI 1.1. Lingkup Kegiatan
KEGIATAN, DATA DAN Lingkup kegiatan ini meliputi :
1. Persiapan:
FASILITAS PENUNJANG 1. Menyusun Program Mutu dan Laporan Pendahuluan
SERTA ALIH Pengawasan Pekerjaan (mengacu Surat Edaran Menteri
PUPR No.15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan
PENGETAHUAN Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di
Kementerian PUPR) .
2. Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi berbasis kinerja, termasuk
pengendalian manajemen dan keselamatan lalu-lintas
serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan
(mengacu Permen PUPR No.21/PRT/M/2019 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi).
3. Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan
Rapat Persiapan Pelaksanaan / Pre Construction Meeting
(PCM) dan memeriksa RMPK Penyedia Pekerjaan
Konstruksi (mengacu Spesifikasi Umum 2018 Untuk
pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan).
4. Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan
dituangkan dalam Berita Acara sebagai Dokumen
Kegiatan.
5. Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
a. Laporan Harian.
b. Laporan Mingguan.
c. Laporan Bulanan.
d. Laporan Teknis (jika diperlukan).
e. Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi
lapangan.
f. Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan
jalan dan jembatan.
g. Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan
verifikasi laporan kegiatan yang disiapkan oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi.
h. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria
pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
i. Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan
Sertifikat Pembayaran.
j. Bentuk Request Penyedia untuk memulai
pekerjaan dan pengujian bahan.
6. Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan
tugas dari masing-masing personil Direksi Teknis kepada
PPK Pekerjaan Konstruksi.
7. Menjelaskan rencana kerja pengawasan Pekerjaan
Konstruksi kepada PPK Pekerjaan Konstruksi:
8. Menyampaikan dan mempresentasikan RMPK kepada
PPK Pekerjaan Konstruksi pada saat PCM.
9. Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji
Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) penyedia
jasa konstruksi.
10. Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam
kontrak terkait pelaksanaan pekerjaan.
11. Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan
pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
12. Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan
kuantitas dan kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas
dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
13. Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang disampaikan Penyedia Jasa.
14. Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan
digunakan oleh Penyedia Jasa.
15. Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan
tentang jumlah, mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas
dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
16. Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan tingkat
layanan jalan dan jembatan berdasarkan indikator
kinerja jalan dan jembatan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak.
17. Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja
kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
18. Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode
kerja diajukan oleh Penyedia Jasa dan kontrol terhadap
kuantitas pekerjaan.
19. Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan
Penyedia Jasa.
20. Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies)
berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan.
21. Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi dan
teknis pekerjaan.
22. Mengambil segala tindakan sesuai ketentuan kontrak
pekerjaan konstruksi yang menunjuk konsultan supervisi
sebagai “Engineer”, termasuk tindakan-tindakan yang
memerlukuan persetujuan tertulis dari pemberi kerja
sebagai “Employer”
23. Mengevaluasi perubahan desain dan/atau usulan value
engineering terhadap kriteria-kriteria tertentu guna
memastikan risiko dan dampak lingkungan, sosial,
kesehatan dan keselamatan telah dikelola dengan baik
sesuai dengan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan
Sosial (Environmental and Social Management
Framework) - Program Pembangunan Pariwisata
Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) sebagaimana
diatur dalam Pedoman umum dan Manual proyek P3TB.

2. Pelaksanaan Pengawasan :
a. Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan
membantu memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh
Penyedia Jasa.
b. Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi
jalan secara professional, efektif dan efisien sesuai
dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko
kegagalan konstruksi.
c. Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan
mingguan pekerjaan konstruksi.
d. Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
e. Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan
dilapangan dan membuat rekomendasi setiap
permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna
Jasa.
f. Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap
terjadinya perubahan kinerja pekerjaan.
g. Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran
topografi yang dilakukan Penyedia.
h. Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi
pemenuhan tingkat kinerja pekerjaan jembatan.
i. Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi.
j. Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan dengan
menerapkan prosedur kerja dan uji mutu pekerjaan
sesuai dokumen kontrak.
k. Melakukan verifikasi pemenuhan kinerja pekerjaan
jembatan yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi.
l. Melaksanakan koordinasi dengan Core Team Consultant
P2JN dan Regional Project Management Consultant
(RPMC) Balai terkait (bila ada).

3. Pengendalian Pekerjaan Fisik


1). Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Proses dan Pelaksanaan Kegiatan setiap kegiatan pekerjaan
selalu memerlukan perencanaan, proses, metode kerja, dan
pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil
suatu kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan. Untuk setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan
harus merencanakan dan melaksanakan proses dan
pelaksanaan kegiatan secara terkendali yang meliputi :
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam rencana mutu
unit kerja dan/atau rencana mutu pelaksanaan kegiatan
dan/atau Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK).
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi
yang menggambarkan karakteristik kegiatan dan
ketersediaan dokumen kegiatan.
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan
sumber daya yang diperlukan dalam proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran
pelaksanaan pekerjaan serta mekanisme proses
penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.

Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan


yang merupakan dokumen standar kerja yang diperlukan
guna memastikan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian proses dilakukan secara efektif dan efisien.
Adapun Petunjuk Pelaksanaan sekurang-kurangnya :
a. Halaman Muka berisi :
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan
- Status validasi dan status perubahan.
- Kolom sahkan petunjuk pelaksanaan.
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika
perlu);
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan
proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja.
Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan
pekerjaan dalam kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan
dengan hasil kegiatan setelah selesai dilaksanakan harus
dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi
tidak dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring
atau pengukuran secara berurutan. Validasi pada
pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan ketentuan
berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan
dan persetujuan proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan
perbaikan atau penyempurnaan.
- Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan jembatan.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.
Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus
mampu mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari
awal hingga akhir kegiatan dan mengidentifikasi status hasil
kegiatan tersebut. Tujuan identifikasi untuk memastikan pada
hasil kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi
ketidak-sesuaian pada proses dan hasil keluaran pekerjaan.
Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara dalam
pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan
bahwa bagian hasil pekerjaan yang telah diterima harus tetap
terpelihara sampai waktu penyerahan menyeluruh. Pada
proses penyerahan hasil pekerjaan, setiap segmen pekerjaan
harus mensyaratkan dan menerapkan proses pemeliharaan
hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil pekerjaan agar
kinerjanya tetap terjaga.

4. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu
proses evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui
kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dilakukan
pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia jasa.
Monitoring merupakan bagian dari pengendalian mutu hasil
pekerjaan, agar semua hasil kegiatan yang diserahkan dapat
memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan. Hal –
hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring
antara lain :
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan
harus menetapkan metode yang tepat untuk monitoring
dan pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan
pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara
memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada
tahapan yang sesuai berdasarkan pengaturan yang telah
direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil
kegiatan harus dipelihara kedalam pengendalian
rekaman/bukti kerja.
Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai dan memadai
untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan. Analisis data
bertujuan untuk mengevaluasi dimana dapat dilaksanakan
perbaikan berkesinambungan dan analisis harus didasarkan
pada data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring dan
pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis
harus berkaitan dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian
terhadap persyaratan hasil pekerjaan dan karakteristik dari
proses-proses kegiatan termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang
tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan harus di-
identifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan yang sesuai
untuk mencegah penggunaan yang tidak terkendali. Tindakan
yang harus dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan antara lain :
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan
bahwa hasil dari setiap tahapan kegiatan yang tidak
memenuhi persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk
tindak lanjut tahapan kegiatan yang berhubungan dengan
tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai
harus diatur dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan
tidak sesuai yang merupakan bagian dari prosedur mutu.
c.. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan
dengan mengesahkan penggunaan dan penerimaannya
berdasarkan konsesi oleh Pengguna atau pemanfaatan hasil
pekerjaan.
d. Tindakan korektif yang diambil dalam upaya menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya
ketidaksesuaian.
e. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus
mencakup :
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki
kewenangan untuk menetapkan ketidaksesuaian hasil
pekerjaan untuk setiap tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai
termasuk tatacara pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan
kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan.
Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan
mencegah terulangnya hasil pekerjaan yang tidak sesuai,
diperlukan tindakan korektif dan tindakan pencegahan yang
diatur dalam prosedur mutu. Prosedur tindakan korektif
minimal harus mencakup kegiatan antara lain :
a. Menguraikan ketidaksesuaian;
b. Menentukan / melakukan kajian terhadap penyebab
ketidaksesuaian;
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan,
bahwa ketidaksesuaian tidak akan terulang dan jadwal
waktu penanganan;
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan;
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan;
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan
potensi ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk
penyebabnya. Tindakan pencegahan harus mempertimbangkan
dampak potensialnya dan efek dari tindakan pencegahan
kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu mengidentifikasi potensi
ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan tindakan untuk
mencegah terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi
tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan.

6.2. Lokasi Kegiatan


Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di di wilayah Provinsi
Sumatera Utara, adalah sebagai berikut:

1) PPK 2.2 Provinsi Sumut. Preservasi Jalan Jembatan Siborong


Borong – Jln.Ke Sibolga (Tarutung) – Jln.Sisingamangaraja
(P.Sidempuan) :

a.Pemeliharaan Rutin

No.Link Ruas
Panjang(km)
034 3034-SIBORONG BORONG 3.52
- TARUTUNG
034.12K 303412-JLN. BALIGE 0.60
(TARUTUNG)
034.13K 303413-JLN. BY PASS 0.70
(TARUTUNG)
034.14K 303414-JLN. -
SISINGAMANGARAJA
(TARUTUNG)
035 3035-BTS. KOTA 0.30
TARUTUNG - BTS. KAB.
TAPANULI SELATAN
035.11K 303511-JLN. D.I. -
PANJAITAN (TARUTUNG)
035.12K 303512-JLN. RAJA 0.30
YOHANES (TARUTUNG)
035.13K 303513-JLN. PAHAE -
(TARUTUNG)
036 3036-BTS. KAB. TAPANULI 0.10
UTARA - SIPIROK
037 3037-SIPIROK - PAL XI 1.80
038 3038-PAL XI - BTS. KOTA 0.30
PADANG SIDEMPUAN
038.11K 303811-JLN. 0.30
SISINGAMANGARAJA (P.
SIDEMPUAN)
070.11K 307011-JLN. -
SISINGAMANGARAJA
(TARUTUNG)
070.12K 307012-JLN. KE SIBOLGA -
(TARUTUNG)
TOTAL 7,92

b.Pemeliharaan Rutin kondisi

No.Link Ruas
Panjang
(km)
034 3034-SIBORONG BORONG -
TARUTUNG 13.40
034.12K 303412-JLN. BALIGE
(TARUTUNG) 4.00
034.13K 303413-JLN. BY PASS
(TARUTUNG) 4.72
034.14K 303414-JLN.
SISINGAMANGARAJA 0.80
(TARUTUNG)
035 3035-BTS. KOTA TARUTUNG -
BTS. KAB. TAPANULI SELATAN 29.13
035.11K 303511-JLN. D.I. PANJAITAN
(TARUTUNG) 1.54
035.12K 303512-JLN. RAJA YOHANES
(TARUTUNG) 1.24
035.13K 303513-JLN. PAHAE
(TARUTUNG) 0.86
036 3036-BTS. KAB. TAPANULI
UTARA - SIPIROK 11.63
037 3037-SIPIROK - PAL XI
12.89
038 3038-PAL XI - BTS. KOTA
PADANG SIDEMPUAN 2.98
038.11K 303811-JLN.
SISINGAMANGARAJA (P. 7.06
SIDEMPUAN)
070.11K 307011-JLN.
SISINGAMANGARAJA 0.53
(TARUTUNG)
070.12K 307012-JLN. KE SIBOLGA
(TARUTUNG) 1.07
TOTAL
91.86

b) Holding

No.Link Ruas
Panjang
(km)
034 3034-SIBORONG BORONG -
TARUTUNG 2.50
034.12K 303412-JLN. BALIGE (TARUTUNG)
-
034.13K 303413-JLN. BY PASS
(TARUTUNG) 0.70
034.14K 303414-JLN.
SISINGAMANGARAJA -
(TARUTUNG)
035 3035-BTS. KOTA TARUTUNG -
BTS. KAB. TAPANULI SELATAN 20.20
035.11K 303511-JLN. D.I. PANJAITAN
(TARUTUNG) -
035.12K 303512-JLN. RAJA YOHANES
(TARUTUNG) -
035.13K 303513-JLN. PAHAE (TARUTUNG)
-
036 3036-BTS. KAB. TAPANULI UTARA
- SIPIROK 7.20
037 3037-SIPIROK - PAL XI
6.80
038 3038-PAL XI - BTS. KOTA
PADANG SIDEMPUAN 3.20
038.11K 303811-JLN.
SISINGAMANGARAJA (P. 1.50
SIDEMPUAN)
070.11K 307011-JLN.
SISINGAMANGARAJA 0.10
(TARUTUNG)
070.12K 307012-JLN. KE SIBOLGA
(TARUTUNG) 0.50
TOTAL
42.70
c) Rekonstruksi

No.Link Ruas Panjang


(km)
034 3034-SIBORONG BORONG - -
TARUTUNG
034.12K 303412-JLN. BALIGE 0.60
(TARUTUNG)
034.13K 303413-JLN. BY PASS -
(TARUTUNG)
034.14K 303414-JLN. -
SISINGAMANGARAJA
(TARUTUNG)
035 3035-BTS. KOTA TARUTUNG -
- BTS. KAB. TAPANULI
SELATAN
035.11K 303511-JLN. D.I. PANJAITAN -
(TARUTUNG)
035.12K 303512-JLN. RAJA YOHANES -
(TARUTUNG)
035.13K 303513-JLN. PAHAE -
(TARUTUNG)
036 3036-BTS. KAB. TAPANULI -
UTARA - SIPIROK
037 3037-SIPIROK - PAL XI -
038 3038-PAL XI - BTS. KOTA -
PADANG SIDEMPUAN
038.11K 303811-JLN. -
SISINGAMANGARAJA (P.
SIDEMPUAN)
070.11K 307011-JLN. -
SISINGAMANGARAJA
(TARUTUNG)
070.12K 307012-JLN. KE SIBOLGA -
(TARUTUNG)
TOTAL 0,60

d) Rehabilitasi Jembatan
No.Link Ruas
Panjang
(m)
03.035.101.011 AEK SIGEAON 1
46.10
03.070.101.012 AEK SITAKA
6.00
TOTAL 52,10

e) Penanganan Longsoran

No.Link Ruas
Panjang
(km)
3035-BTS. KOTA TARUTUNG - BTS.
KAB. TAPANULI SELATAN 0.12
TOTAL
0.12

2) PPK 2.6 Preservasi Jalan Jembatan Parapat-Pelabuhan


Ajibata – Bandara Silangit – Siborong Borong :

a) Pemeliharaan Rutin

No.Link Ruas Panjang


(km)
066 3066-PARAPAT - BTS. KAB. TOBASA 2.30
067 3067-BTS. KAB. SIMALUNGUN - 4.80
SILIMBAT
068 3068-SILIMBAT - BTS. KAB. 4.00
TAPANULI UTARA
069 3069-BTS. KAB. TOBASA - -
SIBORONG BORONG
092 3092-PARAPAT - PELABUHAN AJI -
BATA
097 3097-SP. SILANGIT - BANDARA -
SILANGIT
TOTAL
85,36

b) Pemeliharaan Rutin Kondisi

No.Link Pemeliharaan Rutin Kondisi


Panjang
(km)
066 3066-PARAPAT - BTS. KAB.
TOBASA 5.10
067 3067-BTS. KAB. SIMALUNGUN -
SILIMBAT 21.00
068 3068-SILIMBAT - BTS. KAB.
TAPANULI UTARA 19.31
069 3069-BTS. KAB. TOBASA -
SIBORONG BORONG 7.09
092 3092-PARAPAT - PELABUHAN AJI
BATA 1.80
097 3097-SP. SILANGIT - BANDARA
SILANGIT 1.64
TOTAL
55.94

c) Holding

No.Link Ruas Panjang


(km)
066 3066-PARAPAT - BTS. KAB. TOBASA 3.10
067 3067-BTS. KAB. SIMALUNGUN - 8.80
SILIMBAT
068 3068-SILIMBAT - BTS. KAB. 3.40
TAPANULI UTARA
069 3069-BTS. KAB. TOBASA - 2.10
SIBORONG BORONG
092 3092-PARAPAT - PELABUHAN AJI 0.92
BATA
097 3097-SP. SILANGIT - BANDARA -
SILANGIT
TOTAL 18,32

d) Pemeliharaan Rutin Jembatan

No.Link Ruas
Panjang
(m)
03.066.001.A AEK SISERASERA.A
51.00
03.066.001.B AEK SISERA SERA.B
60.00
03.066.002.0 AEK NAMURSAHAN
41.00
03.067.003.0 AEK LUMBAN RANG
6.50
03.067.005.0 AEK BULU LAGA
6.00
03.067.007.0 AEK BINANGA JULU
6.10
03.067.009.0 AEK NAORIHON 1
19.40
03.067.010.0 AEK NAORIHON 2
20.00
03.067.012.0 AEK BANG
8.50
03.067.017.0 AEK SITATUAN
10.50
03.068.002.0 AEK MAS 1
10.50
03.068.003.0 AEK MAS 2
10.50
03.068.004.0 AEK TUNJANG
10.30
03.068.005.0 AEK SIMARE
23.10
03.068.007.0 AEK SIBITARA
8.10
03.068.008.0 AEK LUMBAN ATAS
7.50
03.068.010.0 AEK PAMULUNGAN
7.50
03.068.011.0 AEK TUNJANGAN
7.50
03.068.012.0 AEK SIMATE ASU
46.00
03.068.013.0 AEK SIGIRO
26.00
03.068.015.A AEK BAHAL PINANG A
40.00
03.068.015.B AEK BAHAL PINANG B
41.50
03.069.001.0 AEK SIBORONG-BORONG
16.00
03.092.001.0 AEK BATU GAGA
6.50
03.092.002.0 AEK NABORSAHAN
61.00
TOTAL
551.00

e) Pemeliharaan Berkala Jembatan


No.Link Nama Jembatan
Panjang
(m)
03.067.002.0 AEK NATOLU
6.00
03.067.006.0 AEK JANGGA
7.00
03.067.008.0 AEK SIARSIK-ARSIK 1
15.70
03.067.011.0 AEK MANDOSI 1
56.00
03.067.014.0 AEK ASAHAN
93.00
03.067.015.0 AEK BOLON
20.00
03.067.016.0 AEK SIBARGOT
11.00
03.067.018.0 AEK SIDANGKA
7.00
03.068.001.0 AEK SILIMBAT
14.50
03.068.009.0 AEK HALIAN
36.00
03.068.014.0 AEK SITAMA
61.50
TOTAL
327.70

f)Rehabilitasi Jembatan

No.Link Nama Jembatan


Panjang
(m)
03.067.013.0 AEK MANDOSI 2
29.30
TOTAL
29.30
6.3. Data dan Fasilitas Penunjang
1. Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Data dan
fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa :
2. Laporan dan Data Dokumen Kontrak Penyedia Jasa
Konstruksi;
3. Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada) Akomodasi
dan ruangan kantor yang akan disediakan oleh pejabat
pembuat komitmen misalnya, ruangan kantor yang
luas/ukurannya dan keadaannya disediakan oleh
penyedia jasa sendiri dengan cara sewa;
4. Staf Pengawas/Pendamping, Pejabat Pembuat Komitmen
akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping / counterpart atau
project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultansi);
5. Tidak ada fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang dapat digunakan oleh penyedia jasa
konsultansi.
6. Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
Yang wajib disediakan diantaranya adalah PERLENGKAPAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) berupa :
1. Sepatu Safety
2. Helm Proyek
3. Rompi Proyek
4. Masker
5. Dll yang menunjang K3.

6.4. Alih Pengetahuan


Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat,
diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berbasis kinerja dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi Satuan Kerja
terkait.

Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini


7. PENDEKATAN DAN
meliputi :
METODOLOGI a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil
pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
pekerjaan yang ada.
b. Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan dan melakukan pemeriksaan untuk
pembayaran akhir pekerjaan.
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang
digunakan dan mutu hasil pekerjaannya.
d. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah
memenuhi syarat.
e. Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan
dan tuntutan (claims).
f. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan
gambar terlaksana.
g. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang / terbangun
secara bertahap sesuai progres mutual check dan MC yang
dicapai sampai dengan 100%.
h. Melakukan penjaminan mutu pekerjaan konstruksi jalan
yang dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan konstruksi agar
hasil pekerjaan dapat memenuhi tingkat layanan jalan yang
ditetapkan.
i. Melakukan inspeksi secara berkala terkait dengan
pemenuhan tingkat layanan jalan berdasarkan indikator
kinerja jalan yang ditetapkan dalam kontrak.
j. Memberikan rekomendasi dalam inovasi pekerjaan
konstruksi yang diajukan oleh kontraktor untuk mencapai
kinerja yang ditetapkan.
k. Menyiapkan metode monitoring dan pengukuran terhadap
keluaran pekerjaan konstruksi, bahwa persyaratan kinerja
telah dipenuhi.
l. Menyiapkan daftar kriteria penerimaan setiap lingkup
pekerjaan berdasarkan ketentuan teknis yang
dipersyaratkan.
m. Memberikan rekomendasi terkait potensi konflik terhadap
pemahaman kontrak berbasis kinerja, yang dapat
menimbulkan tuntutan klaim.
n. Memberikan rekomendasi tentang tindakan pencegahan
dalam upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian mutu
pekerjaan dan tindakan korektif yang harus dilakukan.
o. Melaporkan secara berkala kepada PPK terhadap hasil
keluaran pekerjaan, hasil verifikasi mutu pekerjaan, dan
kinerja pekerjaan jembatan.

8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 11 (Sebelas)


PELAKSANAAN Bulan atau 330 (Tiga Ratus Tiga Puluh) Hari Kalender

9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang dibutuhkan dibuktikan dengan sertifikat


keahlian dari Asosiasi Profesi yang diregistrasi oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Adapun tenaga ahli yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

a. Supervision Engineer
Supervision Engineer merupakan pihak atau orang yang
bertugas memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan
seluruh Personil supervisi sesuai dokumen kontrak
Pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan
pekerjaan.
Supervision Engineer disyaratkan minimal seorang Sarjana
S1 Teknik Sipil yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi
negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan /
terakreditasi pada saat lulus atau perguruan tinggi
internasional yang diakui oleh Instansi yang berwenang.
Untuk perguruan tinggi swasta yang belum disamakan /
terakreditasi, harus telah lulus ujian Negara atau
ditandasahkan oleh Kopertis.
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA Ahli Teknik Jalan dan
Jembatan – Ahli Madya) yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi (LPJK).
Supervision Engineer disyaratkan sebagai Ahli Teknik Jalan
dan Jembatan yang berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan jalan sekurang-kurangnya selama 5
(lima) tahun (SE. Menteri PUPR No. 21/SE/M/2019 tentang
Standar Susunan Tenaga Ahli untuk Pengawasan Pekerjaaan
Konstruksi Melalui Penyedia Jasa).

Tugas dan tanggung jawab Supervision Engineer (SE) dalam


hal pengawasan teknik paket-paket konstruksi sesuai
dengan ruang lingkup pekerjaan dalam dokumen kontrak
adalah sebagai berikut :
1. Supervision Engineer (SE) bertanggung jawab terhadap
seluruh pelaksanaan pekerjaan dilapangan dalam hal
pengendalian teknis;
2. Supervision Engineer (SE) bertanggung jawab terhadap
pekerjaan dalam hal kuantitas dan kualitas pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
3. Memastikan bahwa penyedia jasa/kontraktor
pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi yang berlaku saat ini dan gambar kerja.
4. Menolak material/pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi dan melaporkannya kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan
setiap hari yang dicapai Pelaksana pada lembar
kemajuan pekerjaan (time schedule) yang telah
disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama
kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya
/segera/ tepat waktu kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum
dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang .direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Supervision Engineer juga
membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana
caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang
disampaikan oleh Inspection/Quantity Engineer;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan
untuk melaksanakan/pekerjaan berikutnya, maka
pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup
atau menjadi tidak tampak harus sudah
diperiksa/ diuji dan sudah memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Kontrak;
9. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut
mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai
dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Pelaksana;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan
sketsa-sketsa yang benar untuk bahan PPK pada
setiap lokasi pekerjaan;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan
Gambar terlaksana (as-built drawings) dan
megupayakan agar semua gambar tersebut
dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/ seksama setiap gambar-
gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi
dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana
sebelum pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan
memeriksa pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan
dalam kontrak membuat laporan kepada PPK
terhadap hasil inspeksi lapangan;
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil
penjaminan mutu dan keluaran hasil pekerjaan
serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait
dengan usulan pembayaran yang diajukan Pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan
mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek
yang ada dibawah wewenangnya dan
menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang
terkait tepat pada waktunya; dan
16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan,
laporan harian, /laporan
mingguan, laporan bulanan dan bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain,
laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan lainnya.
17. Menyetujui/menolak pengajuan pekerjaan/request for
work dari penyedia jasa/kontraktor.
18. Tenaga Ahli Inspection Engineer/Quantity Engineer,
Quality Engineer, dan Health Safety Environment Engineer
tidak ada didalam kontrak maka Tugas dan tanggung jawab
diambil alih Supervision Engineer (SE).

Untuk membantu kelancaran pekerjaan maka Tenaga Ahli


tersebut diatas dibantu oleh Tenaga Sub-Professional Staff dengan
persyaratan Strata Satu (S1) Teknik Sipil (nol pengalaman) atau
Diploma 3 (D3) Teknik Sipil berpengalaman 1 (satu) tahun atau
SMA/STM Sederajat berpengalaman 3 (tiga) tahun pada
pekerjaan sejenis. Adapun tugas dan kewajiban tenaga Sub-
Professional Staff sebagai berikut :
1. Inspector :
a. Inspector mempunyai tugas membantu
Inpection/quantity engineer dalam melaksanakan
tugas pengawasan proyek di lapangan;
b. Memeriksa Shop Drawing dan As Build Drawing
yang benar yang diajukan oleh kontraktor;
c. Memeriksa dan menandatangani permintaan ijin
kerja (request) yang diajukan oleh kontraktor;
d. Mengarahkan secara benar pelaksanaan pekerja
di lapangan yang sesuai dengan gambar kerja
spesifikasi teknis yang berlaku;
e. Bersama dengan surveyor membantu
Inspection/quantity engineer melaksanakan
opname pekerjaan bersama dengan kontraktor
atas hasil prestasi pekerjaan di lapangan;
f. Memeriksa, menyetujui dan menandatangani
backup Quantity/Quality yang diajukan oleh
kontraktor;
g. Inspector dalam melaksanakan tugas bertanggung
jawab dan berkoordinasi penuh kepada
inspector/quantity Engineer;
h. Membuat laporan harian untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang
dataing (masuk),perubahan bentuk dan ukuran
dari pekerjaan yang telah diselesaikan,
pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian
khusus.
i. Membuat catatan lengkap dengan peralatan,
tenaga kerja.

2. Surveyor :
a. Bertanggungjawab terhadap semua pengukuran
awal dan Identifikasi Lapangan (MC Nol) serta
membuat catatan untuk pengukuran perhitungan
kuantitas dan sertifikasi pembayaran (MC) sesuai
dengan Gambar dan Spesifikasi.
b. Mengawasi pelaksanaan survey teknik lapangan
yang dilakukan kontraktor untuk memastikan
pengukuran dengan akurat telah mewakili
kuantitas untuk pembayaran sertifikasi bulanan
atau untuk pembayaran akhir (final).
c. Membantu tim tenaga ahli supervisi dan PPK
Konstruksi dalam hal pengukuran kuantitas.

3. Laboratorium Technician :
a. Membantu Tenaga Ahli Supervision Engineer
dalam pengendalian mutu dan verifikasi data mutu
pekerjaan dilapangan.
b. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari
Supervision Engineer, serta mengusuhakan agar
Supervisi Engineer dan Kuasa Pengguna Anggaran
/ Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik selalu
mendaqpat informasi yang diperlukan dengan
pengendalian mutu.
c. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas
pengaturan personil dan perlatan laboratorium
kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu
didukung tersedianya tenaga dan perlatan
pengendalian tersedianya tenaga dan perlatan
penggendalian mutu sesuai dengan persyaraqtan
dalam dokumen kontrak.
d. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan
pemeriksanan mutu bahan dan pekerjaan, serta
memberikan laporan kepada Supervision Engineer
setiap permasalahn yang timbul sehubungan
dengan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
e. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk
usulan komposisi campuran (job mix formula),
baik untuk pekerjaan aspal, soil cement dan beton,
serta memberikan rekomendasi dan justifikasi
teknik atas persetujaun dan penolakan usulan
tersebut.
f. Memberi petunjuk kepada staf kontraktor, agar
semua teknisi laboratorium dan staf pengendalian
mutu mengenal dan memahami semua prosedur
dan tata cara pelaksanaan test sesuai dengan yang
tercantum dalam spesifikasi.

4. Petugas K3 (Bersertifikat) :
a. Melaksanakan pendataan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini
terrnasuk membuat tingkatan dampak dari
bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya
bahaya tersebut (probability);
b. Memeriksa rencana program keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif
dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan
untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif
bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang
terjadi di lingkungan kerja;
c. Mengawasi dan memelihara dokumen
terkait kesehatan dan keselamatan kerja.
Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting
dalam mencegah dan menanggulangi
bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur
baku dan memelihara borang atau catatan terkait
keschatan dan keselamatan kerja;
d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin
terjadi, serta melaporkan kepada Supervision
Engineer (SE).

Selain itu diperlukan tenaga-tenaga pendukung untuk


membantu kelancaran kegiatan yang terdiri dari Operator
Komputer dan Office Boy.
Susunan Personil:
Kualifikasi
Posisi Tingkat Pengal Status Jlh Org
Pendidi Jurusan Keahlian -aman Tenaga Bln
-kan Ahli
Tenaga Ahli :
Supervision S1/D4 T. Sipil Ahli 5 Thn 10 OB
Engineer Madya
Tenaga Pendukung :
Petugas K3 S-1/D- T. Sipil Sertifikat
(Bersertifikat) 3/SMA (S1/D3) K3 0/1/3 5 OB
Sederajat
Tenaga Pendukung
Preservasi Jalan Jembatan Siborong Borong-Jln.Ke Sibolga (Tarutung)-
Jln.Sisingamangaraja (P.Sidempuan)
(PPK 2.2 Provinsi Sumatera Utara)

Inspector S-1/D- T. Sipil


Jalan/Jembatan 1 3/SMA (S1/D3) 0/1/3 10 OB
Sederajat
Inspector S-1/D- T. Sipil
Jalan/Jembatan 2 3/SMA (S1/D3) 0/1/3 10 OB
Sederajat
Inspector Efektif S-1/D- T. Sipil
3/SMA (S1/D3) 0/1/3 6 OB
Sederajat
S-1/D- T. Sipil
Inspector Longsoran 3/SMA (S1/D3) 0/1/3 4 OB
Sederajat
S-1/D- T. Sipil
Surveyor 3/SMA (S1/D3) 0/1/3 5 OB
Sederajat
Lab. Technician S-1/D- T. Sipil
3/SMA (S1/D3) 0/1/3 5 OB
Sederajat
Tenaga Pendukung
Preservasi Jalan Jembatan Parapat-Pelabuhan Ajibata Bandara Silangit-
Siborong Borong
(PPK 2.6 Provinsi Sumatera Utara)

Inspector S-1/D- T. Sipil


Jalan/Jembatan 1 3/SMA (S1/D3) 0/1/3 10 OB
Sederajat
Inspector S-1/D- T. Sipil
Jalan/Jembatan 2 3/SMA (S1/D3) 0/1/3 9 OB
Sederajat
Tenaga Penunjang :
Operator Komputer S-1/D- Sertifikat 0
3/SMA Komputer 10 OB
Sederajat

0
Office Boy 10 OB

Catatan:
Man month personil wajib mengkuti waktu pelaksanaan
pekerjaan fisik, Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut
terhadap waktu pelaksanaan fisik maka dilaksanakan
penyesuaian, dengan memperhatikan ketersediaan anggaran.

a. Personil Supervisi tidak diperkenankan meninggalkan


10. KEHADIRAN lapangan/lokasi pekerjaan tanpa se izin PPK Konstruksi dan
PPK Pengawasan Provinsi Sumatera Utara.
b. Seluruh Personil Supervisi tidak diperkenankan atau diijinkan untuk
rangkap jabatan diluar Paket Pengawasan sesuai kontrak, jika hal itu
dijumpai dan diyakini oleh Satker P2JN/PPK Pengawasan Prov.
Sumatera Utara dengan bukti-bukti yang kuat maka Personil
tersebut akan diberikan sanksi (Demobilisasi/Black List).

11. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa
Laporan yang berisi kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi
berbasis kinerja antara lain :
 Laporan Program Mutu
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Bulanan
 Laporan Triwulan
 Laporan Teknis (jika diperlukan)
 Laporan Akhir
12. LAPORAN Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun
dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan
benar. Standard dan format laporan harus mengacu pada Surat
Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no 15
tahun 2019, Tentang tata cara penjaminan dan pengendalian
mutu pekerjaan konstruksi di Kementrian PUPR.
Laporan selain disampaikan dalam bentuk hardcopy laporan
juga disampaikan dalam bentuk elektronik dengan mengirimkan
ke alamat email p2jn Provinsi Sumatera Utara
(p2jnsumut@gmail.com).
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297
mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai
berikut:
a. Laporan Program Mutu
Tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah dimulainya
pekerjaan Jasa Konsultan, dan harus menyerahkan 5 (lima)
rangkap/buku. Program Mutu adalah Rencana Mutu
Pelaksanaan Kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa
Konsultan merupakan jaminan mutu terhadap tahapan
proses kegiatan yang diawasi sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam pekerjaan. Yang isinya adalah :
o Informasi Pekerjaan :
o Organisasi Kerja.
o Jadwal Pelaksanaan.
o Metode Pelaksanaan.
o Pengendalian Pekerjaan.
o Pelaporan.
b. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya
pekerjaan Jasa Konsultan, dan harus menyerahkan 5 (lima)
rangkap/buku, untuk setiap laporan pendahuluan yang
isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja,
metodologi pengawasan, tahapan pelaksanaan pengawasan
pekerjaan secara lengkap, jadwal personil pendukung yang
telah disetujui aktif dilapangan. Laporan pendahuluan
memuat isi antara lain :
o Pemahaman terhadap lingkup layanan konsultansi selama
masa kontrak
o Rencana Kerja dan Pengorganisasian pekerjaan
o Jadwal pelaksanaan dan penugasan tenaga ahli
o Ringkasan Pengajuan pelaksanaan pengawasan (jika
sudah ada).

c. Laporan Bulanan
Harus diserahkan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
sebanyak 5 (lima) rangkap laporan/buku merupakan
laporan kemajuan pekerjaan secara singkat yang
menggambarkan pencapaian kinerja jalan dan jembatan
untuk masing-masing kegiatan pekerjaan. Secara
substansional Laporan Bulanan sekurang- kurangnya terdiri
dari :
o Surat pengantar;
o Satu halaman "Progress Summary", rangkuman
status fisik dan keuangan dari proyek dan
identifikasi permasalahan yang berdampak pada
kemajuan keluaran pekerjaan;
o Organisasi Proyek termasuk organisasi PPK,
Penyedia dan Konsultan.
o Uraian kegiatan pengawasan pekerjaan pada bulan
terkait dengan kinerja hasil pekerjaan.
o Uraian hasil inspeksi pemenuhan tingkat layanan
jalan pada bulan terkait.
o Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
o Laporan hasil penjaminan mutu pekerjaan dan
Pelaksanaan.
o Laporan progress keluaran hasil pekerjaan dan
keuangan termasuk besarnya denda (jika ada).
o Permasalahan kegiatan di Lapangan
o Evaluasi dan rekomendasi terkait dengan kinerja
pekerjaan.
Laporan beserta copy dokumen yang dibuat, harus
didistribusikan kepada PPK.

d. Laporan Triwulan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan
sebanyak 3 (tiga) rangkap/buku.
Setiap akhir triwulan tahun anggaran (akhir Bulan Maret,
Juni, September dan Desember) Ketua Tim akan
menyerahkan laporan Triwulanan, terdiri dari kegiatan
Penyedia Jasa selama tiga bulan yang telah berjalan.
Laporan Triwulan ini termasuk informasi status personil yang
dimobilisasi, kemajuan dari pekerjaan lapangan, variasi
kontrak dan Change Order, status klaim (jika ada), deskripsi
singkat mengenai masalah teknis atau masalah kontrak yang
terjadi termasuk terjadinya kegagalan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan informasi lain yang berkaitan dengan
semua jaringan jalan yang sedang berjalan dibawah
pengawasannya termasuk rekomendasi tindak lanjut
penanganannya.
Isi dari masing-masing laporan disajikan dalam 16 format :
o Judul lembar
o Surat Pengantar
o Daftar isi
o Data Proyek
o Peta Lokasi
o Data Mobilisasi
o Organisasi Proyek.
o Progress keluaran hasil pekerjaan.
o Jadwal pekerjaan.
o Status Change Order atau Addendum.
o Ringkasan pembayaran (keuangan) termasuk
denda (jika ada).
o Status klaim Penyedia Jasa (jika ada)
o Ringkasan hasil inspeksi lapangan dan pemenuhan
tingkat layanan jalan.
o Ringkasan hasil penjaminan mutu pekerjaan.
o Rekomendasi dan Tindak lanjut.

e. Laporan Teknis (jika diperlukan)


Laporan Teknis dibuat jika terjadi perubahan lingkup
pekerjaan dan/atau perubahan kinerja jalan. Ketua Tim
harus membuat laporan teknis sesuai keperluan dimaksud
yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan. Ketua Tim akan
membantu PPK untuk mempersiapkan suatu laporan
justifikasi teknis atau penyebab perubahan yang terdiri dari :
o Data Proyek.
o Peta lokasi pekerjaan.
o Lingkup pekerjaan awal dan perubahan (jika ada).
o Alasan perubahan yang didukung dengan data
teknis yang terkait.
o Penjelasan singkat mengenai asumsi perubahan
yang diusulkan, namun tetap untuk pemenuhan
tingkat layanan jalan.
o Gambar – gambar perubahan (jika ada) termasuk
lokasi.
o Perubahan pasal-pasal dalam dokumen kontrak
(jika ada) terkait dengan perubahan lingkup
pekerjaan dan kinerja jalan.
o Rekomendasi teknis.

f. Laporan Akhir
Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku ketika
berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan
konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan akhir
harus diserahkan, ringkasan pekerjaan konstruksi,
pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi kebutuhan
pemeliharaan di masa yang akan datang, semua aspek teknis
yang muncul selama masa konstruksi pekerjaan jalan dan
jembatan, permasalahan potensial untuk konstruksi baru
yang mungkin terjadi dan pemberian solusinya (jika ada)
untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan yang akan
datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup tanggung
jawab Pengguna Jasa.
Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan
tanggapan terhadap Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
yang dikerjakan oleh Penyedia.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan
akhir pengawasan lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka
selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum
berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah
harus diserahkan ke PPK yang berisi penjelasan sebagai
berikut :
o Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan,
dan pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka
perbaikan kegiatan-kegiatan pengawasan di
lingkungan unit kerjanya.
o Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
ringkasan keuangan.
o Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-
kebijakan, prosedur, dan operasional dengan
maksud memperbaiki kemampuan pengawasan
pada program pekerjaan di lingkungan unit
kerjanya.
o Rencana kerja awal untuk selama periode
pengawsan.
o Rencana kerja yang dimutakhirkan selama periode
pengawsan
o Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan

Anda mungkin juga menyukai