0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
67 tayangan10 halaman

TUGAS BIOLOGI Pembuatan Yoghurt

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 10

KATA PENGANTAR

     Alhamdulillah hirobbil alamin ,atas rahmat Allah SWT pertama-tama kita ucapkan
puji sukur kepada Allah SWT yang telah memperkenankan kami menyusun makalah ini.
            Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya
bioteknologi, yang semakin berkembang.Melalui makalah ini kami ingin menjelaskan
secara sederhana tentang proses pembuatan fermentasi yoghurt khususnya bagi generasi
muda. Makalah ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses
pembuatan yoghurt dan manfaat yang ada di balik yoghurt sebagai proses fermentasi
makanan.
makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu
kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami dalam mata pelajaran ini.

Kepil ,10 maret 2020

penulis
1.  Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan
makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. ilmu-
ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi
sel, teknik kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan.
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan
modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan.
Salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional adalah dalam pembuatan
Yoghurt. Bakteri yang digunakan sebagai starter khusus merupakan kultur bakteri asam
laktat yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Kedua bakteri itu
mengurai laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan
citarasa. Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat di dalam air susu. Laktosa
tidak terdapat dalam bahan-bahan makanan yang lain. Kadar laktosa di dalam air susu
adalah 4,60% dan ditemukan dalam keadaan larut. Laktosa terbentuk dari dua komponen
gula yaitu glukosa dan galaktosa. Sifat air susu yang sedikit manis ditentukan oleh
laktosa. L. bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan S.
thermophilus lebih berperan pada pembentukan citarasa. Yoghurt dibuat dengan
memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur dan kondisi lingkungan
yang dikontrol. Bakteri L. bulgaricus dan S. thermophlillus merombak gula susu alami
dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman yang meningkat
menyebabkan protein untuk membuat susu menjadi menggumpal. Campuran atau
kombinasi dari Lactobasillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sering
digunakan pada beberapa macam produksi yoghurt. Walaupun kedua mikroorganisme
tersebut dapat digunakan secara terpisah, namun penggunaan keduanya dalam kultur
starter yoghurt secara bersama-sama terbukti telah bersimbiosis dan meningkatkan
efisiensi kerja kedua bakteri tersebut. Selain menyebabkan tingkat produksi asam yang
lebih tinggi, Streptococcus thermophilus tumbuh lebih cepat dan menghasilkan asam dan
karbondioksida. Format dan karbondioksida yang dihasilkan ini menstimulasi
pertumbuhan Lactobasillus bulgaricus. Disamping itu, aktivitas proteolitik dari
Lactobasillus bulgaricus ternyata juga menghasilkan peptide dan asam amino yang
digunakan oleh Streptococcus thermophilus. Selain itu beberapa zat hasil fermentasi
mikroorganisme yang berperan dalam menentukan rasa produk adalah asam laktat,
asetaldehida, asam asetat dan diasetil. Intinya adalah jenis dan jumlah mikroorganisme
dalam starter yang digunakan sangat berperan dalam pembentukan dan formasi rasa serta
tekstur yoghurt. Selain tentunya lama fermentasi dan suhu lingkungan.

Bakteri yang terdapat dalam susu fermentasi adalah bakteri probiotik yang dapat
memproduksi asam laktat. Asam laktat yang dihasilkannya ini mampu melakukan
metabolisme kolesterol yang berasal dari makanan menjadi bentuk sterol yang tidak
dapat diserap oleh usus. Karenanya yoghurt dapat menurunkan kolesterol. Manfaat lain
dari yoghurt adalah mencegah hipertensi dan penyakit jantung koroner.Bakteri dari
yoghurt dapat hidup di dalam usus dan bersimbiosis dengan mikroflora lainnya. Adanya
bakteri yang menguntungkan dalam usus memberikan kondisi yang dapat mencegah
pertumbuhan mikroba patogen. Manfaatnya, berbagai penyakit akibat infeksi atau
keracunan mikroba dapat dihindari akibat terhambatnya pertumbuhan mikroba patogen.
Kerja mikroflora dari yoghurt akan menghasilkan suatu lapisan protein di sepanjang
saluran pencernaan. Manfaatnya berbagai senyawa karsinogenik penyebab kanker di
dalam saluran cerna dapat dihambat penyerapannya dan dikeluarkan melalui feses.
Berdasarkan Standar Nasioal Indonesia (SNI) untuk yoghurt yang dikeluarkan oleh
Badan Standarisasi Nasional tahun 1992 dengan nomor SNI 01-2981-1992 yoghurt
dengan kualitas yang baik memiliki total asam laktat sekitar 0,5 - 2,0 persen dan kadar air
maksimal 88 persen. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai oleh
yoghurt menurut Edwin (2002) adalah 4,5.Sedangkan dilihat dari uji organoleptik yang
meliputi uji aroma/bau yoghurt, rasa yoghurt dan tekstur yoghurt dalam SNI 01-2981-
1992 juga disebutkan bahwa kriteria yoghurt dengan kualitas yang baik yaitu memiliki
aroma normal/khas yoghurt, rasa khas/asam yoghurt dan tekstur cairan kental/semi
padat.Kerja bakteri asam laktat memfermentasikan susu ternyata meningkatkan
kandungan gizi yoghurt. Khususnya vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1
(tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam
folat, asam pantotenat, dan biotin. Sederet vitamin tersebut membantu meningkatkan
kesehatan sistem reproduksi, kekebalan tubuh, dan ketajaman fungsi berpikir. Dengan
rajin minum yoghurt, terutama yang murni/polos, dapat merangsang tubuh mempercepat
proses peremajaan sel.
2. Contoh Cara Pembuatan yoghurt
Alat dan Bahan 
Alat
1. Alat pemanas
2. Gelas kimia
3. Sendok
4. Toples

Bahan 
1. Susu full cream 
2. Starter yoghurt 
3. Aluminium foil
Prosedur Kerja
1. Memasukkan susu full cream ke dalam gelas kimia sebanyak 500 ml.
2. Memanaskan susu full cream sebanyak 500 ml pada alat pemanas sambil diaduk agar
tidak terjadi penggumpalan dan susu jangan sampai mendidih.
3. Mendinginkan susu yang telah dipanaskan dan menutupnya dengan aluminium foil
agar tidak terjadi kontaminasi.
4. Memasukkan starter yoghurt sebanyak 150 ml kedalam susu yang telah dingin,
kemudian mengaduknya agar tercampur rata.
5. Memasukkan campuran ke dalam toples dan tutup hingga rapat.
6. Menginkubasi campuran yang telah dimasukkan ke dalam toples selama 24 jam pada
suhu 37o C di dalam inkubator.

3. Pembahasan
Yoghurt adalah salah satu upaya agar susu bisa lebih awet. Yoghurt disukai karena
rasa segar, tekstur, dan aromanya yang khas. Citarasa yoghurt itu disebabkan timbulnya
asam laktat, asam asetat, karbonil, asetaldehida, aseton, asetoin, diasetil, dan lain-lain.
Produk bioteknologi berupa yoghurt kelompok kami memiliki tekstur yang sudah cukup
kental, warna putih susu, dengan citarasa dan aroma khas yoghurt. Dapat dikatakan
bahwa yoghurt yang kami buat berhasil. Tekstur yang kental ini diperoleh dari
fermentasi asam laktat melalui aktifitas bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus, dimana mikroorganisme ini dalam produk akhir harus
hidup aktif dan berlimpah. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus mengurai laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen
aroma dan citarasa. L. bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan
S. thermophilus lebih berperan pada pembentukan citarasa.

Campuran atau kombinasi dari Lactobasillus bulgaricus dan Streptococcus


thermophilus sering digunakan pada beberapa macam produksi yoghurt. Walaupun
kedua mikroorganisme tersebut dapat digunakan secara terpisah, namun penggunaan
keduanya dalam kultur starter yoghurt secara bersama-sama terbukti telah bersimbiosis
dan meningkatkan efisiensi kerja kedua bakteri tersebut. Selain menyebabkan tingkat
produksi asam yang lebih tinggi, Streptococcus thermophilus tumbuh lebih cepat dan
menghasilkan asam dan karbondioksida.

Format dan karbondioksida yang dihasilkan ini menstimulasi pertumbuhan


Lactobasillus bulgaricus. Disamping itu, aktivitas proteolitik dari Lactobasillus
bulgaricus ternyata juga menghasilkan peptide dan asam amino yang digunakan oleh
Streptococcus thermophilus. Seperti diketahui pula, dalam proses pembuatan yoghurt,
susu menggumpal disebabkan oleh derajat keasaman yang turun. Streptococcus
thermophilus berperan dahulu untuk menurunkan pH sampai sekitar 5,0 dan baru
kemudian disusul Lactobasillus bulgaricus menurunkan lagi sampai mencapai 4,0.
Selain itu beberapa zat hasil fermentasi mikroorganisme yang berperan dalam
menentukan rasa produk adalah asam laktat, asetaldehida, asam asetat dan diasetil.
Intinya adalah jenis dan jumlah mikroorganisme dalam starter yang digunakan sangat
berperan dalam pembentukan dan formasi rasa serta tekstur yoghurt. Selain tentunya
lama fermentasi dan suhu lingkungan.

Fermentasi adalah proses yang berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana


dalam proses ini tidak melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh
enzim yang terdapat dalam membran sel.

Pada umumnya pemecahan karbohidrat berlangsung melalui suatu degradasi dari


gula monosakarida yaitu glukosa menjadi asam piruvat. Selain menghasilkan asam
piruvat sebagai produk akhir juga dihasilkan 2 molekul NHDH yang harus dioksidasi.
Tergantung pada tipe mikroorganisemenya asam piruvat (CH3COCOOH)
dimetabolismekan lebih lanjut untuk menghasilkan produk akhir fermentasi. Produk
akhir fermentasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba yaitu dengan
cara melihat hasil-hasilnya dari pemecahan glukosa (Winarno dan Fardiaz, 1994; Priani,
2003). Bakteri L. bulgaricus & S. thermophilus menghasilkan produk akhir fermentasi
berupa asam laktat sehingga keduanya sering disebut bakteri asam laktat (lactic acid
bacteria).
4.  Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil produk Yoghurt
merupakan produk olahan susu yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat
(Streptococcus thermophilus dan Lactobasillus bulgaricus). 

5. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk penulis-penulis selanjutnya yaitu


diharapkan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan yoghurt tersebut
supaya pembuatan yoghurt berlangsung sempurna dan baik.
PENUTUP

Demikian tugas yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali kekurangan dalam
laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat
yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Bioteknologi.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/bio-teknologi-3/

Anonim. inilah_manfaat_yoghurt .http://kosmo.vivanews.com/news/read/88016-


inilah_manfaat_yoghurt
Munawar,Taufik M. 2009. Bakteri pada yoghurt. 
http://muhtaufikmunawar.blogspot.com/2009/01/bakteri-pada -yoghurt.html 
Lampiran

Lampiran foto bakteri lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus

Lampiran foto hasil bioteknologi yoghurt

Anda mungkin juga menyukai