Modul Praktikum Biola-1
Modul Praktikum Biola-1
Modul Praktikum Biola-1
BIOLOGI LAUT
Paraf
No Hari/Tgl Materi Praktikum Keterangan
Asisten
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Praktikum terdiri dari dua bagian yaitu : Praktikum selama 90 menit untuk setiap
modul, dan tes di setiap bagian (pertemuan)
8. Bagi praktikan yang tidak membawa modul dan absensi praktikum tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum
KETENTUAN PEMBUATAN LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT
1. Laporan akhir praktikum wajib dibuat oleh praktikan sebagai syarat utama untuk
mengikuti praktikum selanjutnya
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI LAUT
MODUL ……..
………………………..
OLEH :
NAMA
NIM
KELOMPOK + KELAS (ex : VB)
PENGAMBILAN SAMPEL
Alat dan Bahan di Lapangan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum dilapangan tersedia pada
Tabel 3 berikut :
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum di laboratorium
tersedia pada Tabel 4 berikut :
IDENTIFIKASI SAMPEL
Pengambilan Sample Herbarium
Di lapangan
Jika terdapat sample biji – bijian maka simpan dengan cara dibungkus.
Di Laboratorium
Beri gantungan pada bingkai dan beri klasifikasi dari sample tersebut.
Herbarium
Sample Herbarium
Metode yang digunaakan adalah metode pengawetan kering kering biasanya
digunakan untuk sampel herbarium atau tumbuhan, guna menghindari serangan jamur dan
serangga.
Jika sampel terdapat biji - bijian, sampel tersebut disimpan dengan cara dibungkus.
Pelabelan dengan kertas label. Salah satu contoh dari pengawetan kering adalah herbarium.
Pelabelan herbarium terdiri dari : Nama Koleksi / Sample biota, Lokasi, Genus, species,
dilengkapi dengan nama local Vegetasi, Family name, Deskripsi singkat dan Tanggal dikoleksi.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
PS. ILMU KELAUTAN – FMIPA
UNSRI
NAMA :
NIM :
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum dilapangan
tersedia pada Tabel 1 berikut :
Lakukan Pecarian sample planton sebanyak 20 lapang pandang dan kemudian lakukan
identifikasi jenis plankton.
Analisis Data
Kelimpahan Fitoplankton
Kelimpahan jenis fitoplankton dihitung berdasarkan persamaan menurut APHA
(1989),
Indeks Keanekaragaman
Indeks dominansi
Indek dominansi digunakan untuk mengetahui jenis fitoplankton yang
mendominasi, untuk menghitungnya digunakan persamaan Odum (1996) sebagai
berikut:
s
C=∑ ¿ ¿
i
Keterangan :
C : Indeks dominansi
ni : Jumlah individu genus ke-i
N : Jumlah total individu
Kriteria indeks dominansi mengacu pada Samsidar et al. (2013) adalah :
0 < C ≤ 0,5 = komunitas kecil
0,5 < C ≤ 0,75 = komunitas sedang
0,75 < C ≤ 1 = komunitas tinggi
Indeks keanekaragaman
Indeks keanekaragaman jenis fitoplankton dapat diketahui dengan dari indeks
keanekaragamannya. Persamaan yang digunakan untuk menentukan indeks
keanekaragaman jenis fitoplankton adalah sebagai berikut (Odum, 1996):
s
H=−∑ ¿ ¿
i
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
Gambar 1. Protozoa
B. DINOFLAGELLATA
Ceratium
Gonyaulax Noctiluca
Gambar 2. Beberapa Jenis Dinoflagellata
Dinoflagellata berkembang biak melalui proses pembelahan (Gambar 3).
Cara Kerja : Amati sampel anda. Klasifikasikan sampel tersebut. Pelajari dan gambar
dengan seksama morfologi dan anatomi hewan ini serta kerjakan apa yang diminta
sesuai dengan keterangan berikut :
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
PS. ILMU KELAUTAN – FMIPA
UNSRI
NAMA :
NIM :
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
B. Sepia sp
Cangkang internal terletak di dalam mantel, berwarna putih, berbentuk oval dan tebal, serta
terbuat dari kapur. Tubuh relative pendek menyerupai kantung. Mantel berwarna merah jambu
kehitaman dan diselubungi selaput tipis. Pada kedua sisinya terdapat sirip lateral yang memanjang
dari ujung dorsal sampai ventral. Kepala besar dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang yang dapat
disembunyikan di dalam kantung pada dasar tentakel. Tentakel digunakan untuk menangkap mangsa
yang berupa ikan kecil dan krustasea. Baik lengan maupun tentakel dilengkapi sucker. Sucker pada
tentakel hanya dijumpai pada ujung-ujungnya, sedangkan pada lengan terdapat di sisi sebelah dalam.
Ujung pasangan lengan IV, Sepia jantan berubah menjadi hectocotylus. Hewan ini dapat memijah
beberapa kali selama masa hidupnya. Telur yang keluar dari ovarium diliputi membrane liat
berbentuk kerucut (chorion). Sepia bersifat pasif, hidup di dasar perairan laut tropis, beberapa jenis di
antaranya ada yang hidup di laut dalam. Bila merasa terancam, mereka akan berenang mundur dengan
cepat, dengan cara menyemburkan air dari dalam rongga mantel melalui sifon, atau menyemburkan
tinta yang berwarna hitam kebiruan. Jenis-jenis tertentu bahkan dapat mengubah warna tubuhnya
sesuai dengan warna lingkungannya. Sepia disebut juga sotong.
Metoda
Cara Kerja : Amati sampel anda. Klasifikasikan sampel tersebut. Pelajari dan gambar dengan seksama
morfologi dan anatomi hewan ini serta kerjakan apa yang diminta sesuai dengan keterangan berikut :
Morfologi :
1. Tentukan bagian dorsal, ventral, anterior dan posterior (Gambar 1.1)
2. Gambar dan berikan keterangan selengkap mungkin bagian-bagian tubuh hewan ini.
3. Tentukan jenis kelaminnya dengan melihat pasangan lengan IV nya
Cara menentukan pasangan lengan : penomoran lengan dimulai dari pasangan yang paling
dorsal dari tubuh bagian anterior. Pasangan ini diberi nomor I, kemudian berturut-turut
menuju ventral kea rah kiri dan kanan adalah pasangan II, III dan IV (Gambar 1.1)
Anatomi :
1. Letakkan Sepia pada baki dengan sisi posterior menghadap ke atas.
2. Potong hati-hati dengan gunting berujung runcing/cutter bagian tengah posterior mantel dari
ujung ventral sampai dorsal.
3. Sibakkan kedua sisi mantel hingga terlihat struktur anatominya.
4. Cuci dengan hati-hati untuk menghilangkan tinta dan kotorannya.
5. Letakkan kembali pada baki.
6. Gambar anatominya dan cocokkan dengan Gambar 1.2 dan Gambar 1.3
7. Keluarkan dan gambarlah cangkang dengan cara menyayat mantel bagian anterior.
C. Loligo sp
Cangkang terletak di dalam rongga mantel, berwarna putih transparan, berbentuk pena atau
bulu dan terbuat dari kitin.tubuh relative panjang, langsing dan bagian belakang meruncing
(rhomboidal). Mantel berwarna putih dengan bintik-bintik merah ungu sampai kehitaman dan
diselubungi selaput putih berlendir. Pada kedua sisi bagian dorsal mantel terdapat sirip lateral
berbentuk segi tiga. Kepala besar dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang. Permukaan lengan bagian
dalam dilengkapi sucker, sedangkan pada tentakel, sucker hanya terdapat di bagian ujung-ujungnya.
Ujung pasangan lengan IV pada Loligo jantan berubah menjadi hectocotylus. Hewan ini umumnya
memijah satu kali dan biasnaya mati setelah melakukan reproduksi. Telur yang keluar dari ovarium
diselubungi membrane liat, panjang dan berlubang pada ujungnya (chorion). Loligo bersifat
kosmopolit, hidup berkelompok di perairan bagian atas. Hewan ini aktif berburu mangsa yang berupa
ikan-ikan kecil dan krustasea kecil pada malam hari. Bila merasa terancam, mereka akan bergerak
mundur dengan cepat dan mengeluarkan tinta berwarna hitam kecoklat-coklatan. Loligo dikenal
dengan nama cumi-cumi atau enus.
Metoda:
Cara Kerja : Amati sampel anda. Klasifikasikan sampel tersebut. Pelajari dan gambar dengan seksama
morfologi dan antomi hewan ini serta kerjakan apa yang diminta sesuai dengan keterangan berikut :
Morfologi :
1. Tentukan bagian dorsal, ventral, anterior dan posterior (Gambar 1.1)
2. Gambar dan berikan keterangan selengkap mungkin bagian-bagian tubuh hewan ini.
3. Tentukan jenis kelaminnya dengan melihat pasangan lengan IV nya
Anatomi :
1. Letakkan Loligo pada baki dengan sisi posterior menghadap ke atas.
2. Potong hati-hati dengan gunting berujung runcing/cutter bagian tengah posterior mantel dari
ujung ventral sampai dorsal.
3. Sibakkan kedua sisi mantel hingga terlihat struktur anatominya.
4. Cuci dengan hati-hati untuk menghilangkan tinta dan kotorannya.
5. Letakkan kembali pada baki.
6. Gambar anatominya dan cocokkan dengan Gambar 1.2 dan Gambar 1.3
7. Keluarkan dan gambarlah cangkang dengan cara menarik secara hati-hati ujung cangkangnya
yang berada pada bagian tip of pennya.
8. Ambil satu sucker pada pasangan lengan III dengan pinset, lihat di bawah mikroskop dan
gambar. Cocokkan dengan Gambar 1.4
Gambar 1.1.
Gambar 1.2.
Gambar 1.3.
Gambar 1.4.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
PS. ILMU KELAUTAN – FMIPA UNSRI
NAMA :
NIM :
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
B. METODA
Alat Dan Bahan
1. Beberapa sampel kerang
2. Gunting ujung runcing
3. Baki
4. Jangka sorong
Cara Kerja
1. Amati dan gambar morfologi sampel serta tuliskan klasifikasinya.
2. Amati dan ukur cangkang : panjang cangkang diukur dari sisi dorsal sampai ventral.
Lebar cangkang dari sisi posterior sampai anterior. Tebal cangkang dari sisi terluar
cangkang kiri sampai sisi terluar cangkang kanan (Gambar 3.1)
3. Buka cangkang kerang dengan menggunakan gunting yang berujung runcing.
4. Amati dan gambar bagian-bagian anatomi serta beri keterangan (Gambar 3.2)
Gambar 3.1.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
PS. ILMU KELAUTAN – FMIPA UNSRI
NAMA :
NIM :
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
A. PENGANTAR
Portunus pelagicus atau dikenal dengan rajungan merupakan salah satu anggota
krustase yang memiliki karapaks menonjol dibanding abdomennya. Lebar karapaks pada
hewan dewasa dapat mencapai lebih dari 20 cm. Abdomen berbentuk segi tiga (meruncing
pada hewan jantan, melebar pada hewan betina), tereduksi dan melipat ke sisi ventral
karapaks. Pada kedua sisi muka karapaks terdapat 9 buah duri. Duri pertama di anterior
berukuran lebih besar daripada ketujuh buah duri dibelakangnya, sedangkan duri ke-9 yang
terletak di sisi karapaks merupakan duri terbesar. Kaki jalan berjumlah 5 pasang, pasangan
pertama berubah menjadi cheliped (alat penjepit atau pertahanan diri) dan pasangan ke-5
menjadi alat pendayung. Kaki renang tereduksi dan tersembunyi di balik abdomen. Capit
kepiting jantan dewasa lebih panjang daripada capit pada betina dewasa. Hewan jantan
berukuran lebih besar dan berwarna biru dengan bercak putih kotor. Hewan betina berwarna
hijau kecoklatan dengan bercak putih kecoklatan. Hewan ini hidup di daerah pantai pasir
berlumpur dan di perairan depan hutan mangrove.
Scylla serrata sering disebut kepiting. Padahal arti sebenarnya adalah kepiting bakau.
Struktur tubuhnya hampir sama dengan rajungan. Karapaksnya berwarna hijau kotor
berbentuk hampir segi enam dan agak membulat di sisi anterior. Lebar karapaks dapat
mencapai 25 cm dan berukuran lebih besar daripada panjangnya. Permukaan karapaks agak
licin dan agak bergranula (berbutir). Pada sisi muka karapaks terdapat 9 buah duri yang sama
besar.
METODA
Alat Dan Bahan
1. Sampel kepiting dan rajungan
2. Baki
3. Gunting dan cutter
Cara Kerja
1. Amati dan gambar morfologi sampel serta tuliskan klasifikasinya (Gambar 4)
2. Gambarkan juga secara terpisah kaki jalan pertama, kedua dan kelima, serta nyatakan
bagian-bagiannya selengkap mungkin. Tentukan juga jenis kelamin sampel
3. Buka karapaks dan gambar anatominya lengkap dengan keterangan-keterangannya
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
PS. ILMU KELAUTAN – FMIPA UNSRI
NAMA :
NIM :
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
A. PENGANTAR
Penaeus monodon memiliki tubuh yang tertutup eksoskelet. Abdomen tertutup 5 buah
pleura yang tersusun tumpang tindih. Lebar karapaks hampir sama dengan lebar abdomen.
Sisi dorsal dan ventral rostrum masing-masing dilengkapi dengan 7 dan 3 buah duri. Kaki
jalan mempunyai bentuk dan ukuran yang hampir sama, kecuali pasangan kaki jalan ke-5
tanpa eksopodit. Alat kelamin pada hewan jantan simetris dan terdapat pada pasangan kaki
renang pertama. Hewan betina mempunyai alat kelamin pada pasangan kaki jalan ke-4 dan
ke-5. Hewan ini umumnya bersifat nocturnal.
B. METODA
Alat Dan Bahan:
1. Sampel udang
2. Baki
Cara Kerja:
1. Amati dan gambar morfologi sampel selengkap-lengkapnya
2. Beri keterangan dan tuliskan klasifikasi sampel
Gambar 4.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
PS. ILMU KELAUTAN – FMIPA UNSRI
NAMA :
NIM :
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
Pengambilan Sampel
Alat dan Bahan di Lapangan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum dilapangan adalah sebagai
berikut :
Identifikasi sampel
Pengambilan Sampel Biota Laut (Hidup dan Mati)
Di lapangan
Lakukan Pencarian biota laut yang masih hidup, dan Lakukan Pencarian
minimal 10 jenis biota laut yang sudah mati, masker serta snorkel sebagai
peralatan yang mendukung dalam proses pencarian biota dalam perairan.
Kemudian pada setiap sampel diberi kode sesuai dengan tempat atau lokasi stasiun pengambilan biota dan kelo
Di Laboratorium
Sample Biota Hidup
Klasifikasi :
Filum :
Kelas :
Bangsa :
Suku :
Marga :
Jenis :
Keterangan Gambar :
Tgl :
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Romimohtarto, K dan Sri J. 2001. Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut.
Djambatan, Jakarta