18B
18B
18B
2020/2021
SELURUH PROGRAM STUDI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
1. Jelaskan secara singkat latarbelakang lahirnya mabadi' khoiro ummah ! Dan sebutkan
beberapa tokoh penggagasnya !
2. Jelaskan beberapa butir mabadi khoiro ummah dan implementasinya dalam pengembangan
pemberdayaan ekonomi umat !
3. Jika kalian menjadi pengurus NU, apa yang kalian lakukan untuk membangun kemandirian
perekonomian organisasi ?
4. Bagaimana kiprah NU dalam mempertahankan ASWAJA ditanah HIJAZ ?
5. Bagaimana kiprah NU dalam usaha memperjuangkan kemerdekaan RI ?
6. Jelaskan hak serta kewajiban sebagai anggota NU !
7. Bagaimana pendapatmu terhadap kelompok yang akan mengubah dasar negara pancasila
menjadi Islam ?
8. jelaskan bagaimana usaha usaha dalam mempertahankan NKRI !
9. Bagaimana pandangan khittoh NU terhadap aspirasi politik ? sebutkan 9 point khittoh Nu
terkait politik !
10. Bagaimana wujud konsep Islam Rahmatan lil Alamiin ?
JAWABAN UAS ASWAJA
NIM : D24180044
1. Membentuk karakter warga nahdliyyin melalui Mabadi Khaira Ummah itu muncul pada saat
Kongres PBNU ke-13 yang juga mengamanatkan agar NU merintis pemberdayaan ekomoni
umat. Untuk itu, perlu adanya pembinaan umat lebih dulu sebagai dasar dari usaha pesanan
Khaira Ummah. Pada sisi lain gerakan memasyarakatkan Mabadi Khaira Ummah, dilakukan
bebarengan dengan gerakan pemasyarakatan NU ke luar pesantren, sehingga upaya
pembinaan dan penggalangan tersebut tidak hanya berdampak ke dalam tetapi juga
mempunyai dam pak ke luar,
Para ulama memandang perlunya suatu pesanan, watak, sikap dan perilaku umat
dengan ciri khusus yang menjadikan warga nahdliyyin mudah dikenali. Pembentukan watak,
sikap, dan perilaku yang khusus ini sangat penting untuk membedakan mana warga
nahdliyyin dan mana yang tidak.
Al-amanah wal wafa bil ‘ahdi diartikan sebagai dapat dipercaya dan setia dan tepat pada
janji, baik bersifat diniyah maupun ijtimaiyah. Semua ini untuk menghindarkan berapa sikap
buruk seperti manipulasi dan berkhianat.
Al-’Adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, jauh dari pengaruh egoisme, emosi
pribadi dan kepentingan pribadi. Dengan sikap adil, proporsional dan obyektif relasi sosial
dan transaksi ekonomi akan berjalan lancar saling menguntungkan.
4. Para Ulama yang pondok pesantren yang berpegang teguh pada ASWAJA menolak keras
terhadap pemahaman baru tersebut. Mereka berusaha keras membela dan mempertahankan
kemurnian ajaran islam.KH Wahab Hasbullah mengirimkan delegasi muktamr Dunia
islam.Dan mengirimkan surat pada raja najed.Membentuk komite hijaz.
5. Ulam dan para putra NU engikuti perang dan rela berkorban sampai darah
penghabisan.Berkontribusi dalam pemerintahn agar Indonesia tidak dikuasai
penjajah.Membentuk organisasi yang mampu memperkuat bangsa dalam berjuang,seperti
NU,PUTERA dll
6. - Al musawah = persamaan
- al ikha = persaudaraan
- Al jasamuh = Toleransi
- Al tasyawun = Musyawarah
7. Mereka tidak memiliki sikap toleransi,dikarenakan di negara indonesi ini tidak hanya di huni
oleh umat islam saja.Sikap toleransi dalam perbedaan beragama pun harus diterapkan,agar
tercipta kerukunan,ketentraman dan negara yang aman.
8. Mengajak warga NU untuk berjihad dan berkornban demi mempertahankan negara indonesia.
9. 1.Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama mengandung arti keterlibatan warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara secara menyeluruh sesuai dengan Pancasila dan
UUD1945.
2. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah politik yang berwawasan kebangsaan dan menuju
integrasi bangsa dengan langkah-langkah yang senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan.
3. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah pengembanagan nilai-nilai kemerdekaaan yang hakiki
dan demokratis untuk mencapai kemaslahatan bersama.
4. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan moral, etika dan budaya
yang.Sesuai dengan PANCASILA
5. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan kejujuran nurani dan moral
agama, konstitusional, adil sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang disepakati,
8. Perbedan pandangan di antara aspirasi-aspirasi politik warga Nahdlatul Ulama harus tetap
berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadlu’ dan saling menghargai satu sama lain
10. Ajaran dalam agama Islam tidak berhenti pada hubungan antara manusia dan Tuhannya
semata. Namun Islam juga mengandung ajaran yang mengatur hubungan antar sesama
manusia serta hubungan manusia dan lingkungan. Ajaran tersebut dikenal dengan Islam
Rahmatan
Oleh karena sebagai umat Islam, sikap dan perilaku seorang muslim tidak hanya tercermin
dari ibadahnya pada Allah SWT semata, namun juga seharusnya tercermin dari bagaimana ia
memperlakukan orang lain dan lingkungannya.
Dalam kondisi yang demikian marak di mana agama dijadikan tabir bagi kepentingan
tertentu, pentingnya menghidupkan kembali ruang pendidikan keagamaan informal di level
rumah tangga, kantor dan lingkungan lainnya. Melalui ruang pendidikan informal semacam
itu diharapkan nilai Islam Rahmatan Lil Alamin yang universal dapat lebih terasa oleh
masyarakat.