Langkah Penyusunan Skripsi 2019 - 0

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 86

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SKRIPSI

BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Jurusan Pendidikan Sosiologi


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
2019
KATA PENGANTAR

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang dilakukan secara mandiri
untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S1 di Jurusan
Pendidikan Sosiologi FIS UNY. Skripsi merupakan karya ‘monumental’ bagi mahasiswa
untuk menunjukkan pencapaiannya dalam proses pembelajaran. Skripsi menjadi
cerminan kemampuan mahasiswa dalam menyerap dan mengejawantahkan
pengetahuan yang telah diterima selama menjalani perkuliahan. Sebagai karya tulis
ilmiah ‘monumental’ diperlukan dorongan dan arahan yang diwujudkan dalam buku
“Langkah-Langkah Penyusunan Skripsi, bagi Mahasiswa Pendidikan Sosiologi”. Buku ini
merupakan pengejawantahan Peraturan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pedoman Tugas Akhir, yang secara khusus diperuntukkan dan
disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa pendidikan sosiologi dalam penyusunan
tugas akhir skripsi. Keberadaan buku ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi
berkembangnya daya kritis mahasiswa untuk menghasilkan karya ilmiah yang berbobot.

“Langkah-langkah Penyusunan Skripsi bagi Mahasiswa Pendidikan Sosiologi” ini


merupakan panduan operasional yang menjadi pelengkap, suplemen dan penjelas dari
buku Pedoman Tugas Akhir Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. Buku ini menjelaskan
secara rinci alur pikir dan langkah-langkah yang harus dikerjakan mahasiswa dalam
merencanakan, memulai, mengeksekusi, menganalisis hingga melaporkan hasil
penelitian. Di dalam buku ini dijelaskan secara ringkas proses penulisan karya tulis yang
diawali dari permulaan penyusunan skripsi, memilih tema penelitian, melakukan kajian
pustaka, mempersiapkan desain penelitian, mengelola dan menganalisis data,
menyajikan hasil penelitian dan membuat kesimpulan. Untuk memperoleh
keseragaman dalam penulisan, di dalam buku panduan skripsi ini juga disertakan
petunjuk tata tulis usulan dan laporan penelitian skripsi. Pada edisi 2019 ini,
ditambahkan alur penyusunan tugas akhir skripsi melalui bimbingan online, mengingat
mulai tahun ini diberlakukan sistem bimbingan online.

Buku ini diharapkan dapat mencerahkan pemahaman mahasiswa dalam memulai,


melakukan dan melaporkan penelitian ilmiahnya sebagai bagian dari tugas akademik.
Bagi dosen buku ini merupakan referensi yang dapat digunakan dalam membimbing
dan mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik.

Yogyakarta, Februari 2019

Tim Penyusun


ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v

BAB I MEMULAI MENYUSUN SKRIPSI ....................................................... 1


A. Apakah itu Skripsi? ............................................................................... 1
B. Mengapa menulis Skripsi? ...................................................................... 1
C. Apa syarat-syarat sebelum menulis Skripsi? ............................................. 3
D. Apa etika dalam penyusunan Skripsi? ...................................................... 4
E. Kejujuran Akademik (Hindari Plagiasi) ..................................................... 5
F. Bagaimana tahapan penyusunan Skripsi? ................................................. 6
BAB II MEMILIH TEMA PENELITIAN ......................................................... 9
A. Bagaimana memilih tema penelitian untuk Skripsi? ................................... 9
B. Bagaimana merumuskan pertanyaan penelitian? ....................................... 11
C. Bagaimana menjawab pertanyaan penelitian? ........................................... 13
BAB III MEMBUAT KAJIAN PUSTAKA ........................................................ 15
A. Apa itu kajian pustaka? .......................................................................... 15
B. Bagaimana mencari dan memilih pustaka relevan? .................................... 16
C. Bagaimana melakukan kajian pustaka kritis? ............................................ 18
D. Bagaimana menulis kajian pustaka yang baik? .......................................... 20
BAB IV MEMPERSIAPKAN DESAIN PENELITIAN ....................................... 22
A. Apa metode penelitian yang digunakan? .................................................. 22
B. Bagaimana menentukan lokasi dan sampel/informan penelitian? ................. 22
C. Bagaimana mengembangkan metode penelitian? ...................................... 24
D. Bagaimana menilai kualitas metode penelitian? ......................................... 27
E. Apa etika penelitian di lapangan? ............................................................ 28
BAB V MENGELOLA DAN MENGANALISIS DATA ........................................ 30
A. Bagaimana mengelola dan menyimpan data? ........................................... 30
B. Bagaimana menganalisis data? ............................................................... 31
BAB VI MENYAJIKAN HASIL PENELITIAN ................................................. 34
A. Apa yang disajikan dalam laporan penelitian? ........................................... 34
B. Bagaimana membuat deskripsi lokasi dan sampel/informan? ...................... 35
C. Bagaimana memaparkan temuan penelitian? ............................................ 36
D. Bagaimana mendiskusikan dan membahas temuan? .................................. 39
BAB VII MENULIS KESIMPULAN ............................................................... 43
A. Apa yang disimpulkan? .......................................................................... 43
B. Bagaimana menulis kesimpulan? ............................................................. 44
BAB VIII SISTEMATIKA DAN TATA TULIS TUGAS AKHIR SKRIPSI ........... 45
A. Sistematika Usulan (Proposal) Tugas Akhir Skripsi .................................... 45
B. Sistematka Penulisan Tugas Akhir Skripsi ................................................. 47
C. Bahasa dan Tata Tulis Tugas Akhir Skripsi ................................................ 53
D. Kutipan dan Penulisan Daftar Pustaka ...................................................... 55
E. Format Kutipan ..................................................................................... 57


iii
F. Format Penulisan Daftar Pustaka ............................................................. 58
G. Daftar Istilah ........................................................................................ 60
BAB IX PROSEDUR PENYUSUNAN DAN BIMBINGAN
TUGAS AKHIR SKRIPSI ............................................................................ 62
A. Alur Usulan Tugas Akhir Skripsi (TAS) ..................................................... 62
B. Ketentuan Ujian Proposal Tugas Akhir Skripsi (TAS) .................................. 67
C. Ketentuan Ujian Tugas Akhir Skripsi ........................................................ 67
REFERENSI ............................................................................................... 70
LAMPIRAN ................................................................................................ 71


iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Halaman Sampul ....................................................................... 71


Lampiran 2. Halaman Persetujuan ................................................................. 72
Lampiran 3. Halaman Pengesahan ................................................................ 73
Lampiran 4. Halaman Surat Pernyataan ......................................................... 74
Lampiran 5. Contoh Abstrak ......................................................................... 75
Lampiran 6. Contoh Halaman Daftar Isi ......................................................... 76
Lampiran 7. Draft Usulan Tugas Akhir Skripsi ................................................. 78


v
BAB I
MEMULAI MENYUSUN SKRIPSI

A. Apakah itu Skripsi?

Skripsi atau biasa juga disebut sebagai Tugas Akhir Skripsi (TAS) merupakan sebuah
karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sesuai dengan disiplin keilmuan yang
dipelajari pada program studinya. Tugas Akhir Skripsi ini dipahami sebagai
pembelajaran dan pelatihan kelimuan akhir yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa
sesuai dengan kompetensi kesarjanaan yang harus dimilikinya.

Sebagai karya tulis ilmiah, skripsi disusun sesuai dengan prosedur baku penelitian
ilmiah, meliputi (i) kajian teori dan pustaka yang relevan; (ii) pengumpulan data di
lapangan (atau menggunakan data sekunder yang tersedia); (iii) analisis data dengan
teknik dan prosedur tertentu; (iv) penulisan hasil temuan dan pembahasan secara
runtut, konsisten dan menyeluruh; dan (v) desiminasi (pemaparan) hasilnya dalam
komunitas keilmuwan (melalui ujian umum dan/atau publikasi di jurnal ilmiah) untuk
diuji keabsahannya, kekuranganya, kontribusinya sehingga bisa dikembangkan lebih
lanjut baik oleh si penulis maupun sarjana dengan keilmuwan serumpun lainnya.

Sebagai catatan, skripsi selayaknya sebuah penelitian yang tidak hanya memiliki bobot
ilmiah namun juga memungkinkan untuk diselesaikan dalam kurun waktu 5-6 bulan
(satu semester penuh) dengan panjang tulisan sekitar 15 ribu hingga 20 ribu kata
(sekitar 60-100 halaman) diluar daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Oleh karena itu,
mahasiswa yang berencana menyusun skripsi harus memilih tema/topik penelitian yang
jelas, dengan ruang lingkup yang mendalam meskipun terbatas, dan target capaian
yang masuk akal untuk bisa dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan termasuk
juga biayanya.

B. Mengapa Menulis Skripsi?

Menyusun Tugas Akhir Skripsi merupakan syarat utama dan terakhir yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa sesuai dengan tuntutan kompetensi kesarjanaan yang
hendak diperolehnya. Secara umum, penyusunan skripsi terkait erat dengan tanggung
jawab akademik utama di lingkungan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan
keilmuan dan tradisi ilmiah yang harus dijalani oleh setiap anggota civitas akademika
di dalamnya, termasuk di dalam Universitas Negeri Yogyakarta khususnya mahasiswa
Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial.

1
Perlu dipahami bahwa menyusun skripsi bukan sekedar tugas perkuliahan yang harus
diselesaikan untuk mendapatkan nilai dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.); namun menyusun skripsi adalah tanggung jawab kesarjanaan yang diemban
oleh setiap ilmuwan termasuk dalam bidang Ilmu Sosiologi dan Pendidikan.

Berikut ini diuraikan 3 (tiga) alasan utama terkait dengan penyusunan skripsi, yaitu:

• Pengembangan Intelektualitas Tertinggi dalam bidang Ilmu Sosiologi


ataupun Pendidikan Sosiologi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk menformulasikan ide, gagasan, konsep, pola pikir, pendekatan dan
kreatifitas ilmiah dalam sebuah kerja akademik yang intens dan mendalam.

Penyusunan skripsi merupakan tahapan terakhir yang melengkapi keseluruhan


bangunan kompetensi keilmuan yang telah dipelajari dan dikuasai oleh setiap
mahasiswa selama kurang lebih 7 semester (3-4 tahun) masa perkuliahan.
Melalui tahapan akhir ini, mahasiswa memiliki kebebasan ilmiah dalam memilih
topik/tema penelitian yang menarik minatnya; mengeksplorasinya secara
mendalam; sekaligus membangun keahlian dalam bidang kajian tertentu dan
kebijaksanaan ilmiah sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini.

Dengan menyusun skripsi, mahasiswa menikmati waktu yang longgar untuk


menjawab keingintahuan ilmiahnya pada suatu fenomena sosial; mencari dan
menyusun jawaban ilmiah secara mandiri dan penuh tanggung jawab; dan
memberikan kontribusi langsung dalam pengembangan ilmiah dalam khazanah
keilmuan Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi. Menyusun Tugas Akhir Skripsi
merupakan pengalaman akademik yang bukan hanya menantang namun juga
memberikan pengalaman membanggakan dalam kehidupan akademik bagi
setiap mahasiswa yang mampu menyelesaikannya.

• Membangun Tradisi Ilmiah melalui kerjasama antara mahasiswa dengan


dosen pembimbingnya (dan dosen pengujinya) dalam rangka penyusunan skripsi.
Mahasiswa dan dosen pembimbing diharapkan sering bertatapmuka (ukuran
idealnya bertemu sekali dalam seminggu atau dua mingguan) dalam kurun
kurang lebih waktu satu semester penuh (5-6 bulan).

Pertemuan rutin dalam jangka waktu cukup lama ini memungkinkan antara
mahasiswa dan dosen pembimbingnya saling mengenal satu sama lain dan
membangun kesepahaman dan kerja sama dalam kerja ilmiah proyek
penyusunan skripsi. Interaksi mutualisme ini bukan tanpa makna. Mahasiswa
memperoleh kesempatan secara langsung dan mendalam mempelajari tradisi
akademik dari dosen pembimbingnya. Pengalaman ini sangat penting dalam

2
membangun tradisi ilmiah bagi mahasiswa sebelum memperoleh dan berhak
mempergunakan gelar kesarjanaannya dalam kehidupan yang luas.

• Persiapan Karir merupakan satu aspek penting harus dilakukan oleh setiap
mahasiswa yang telah duduk di semester akhir perkuliahan. Setiap mahasiswa
yang berencana meniti karir di dunia pendidikan (dengan menjadi Guru
Pendidikan Sosiologi atau Jabatan administrasi pendidikan) maupun
pengembangan kelimuan bidang Sosiologi (dengan melanjutkan ke jenjang studi
pasca-sarjana) harus memiliki kompetensi melakukan penelitian dan menulis
karya tulis ilmiah sesuai dengan standar tradisi ilmiah yang ada. Pelatihan untuk
menguasai kompetensi ini dicapai dengan menyusun tugas akhir skripsi.

Penyusunan skripsi merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menguji dan


mengasah pemahaman dan keahliannya sebagai seorang peneliti sosial yang
mandiri, meliputi (i) melakukan penelitian lapangan; (ii) menyusun hasil
penelitian secara runtut dan menyeluruh; dan (iii) terlibat dalam perdebatan
ilmiah yang mewarnai prosesnya. Mahasiswa yang memiliki ketiga kompetensi
tersebut diasumsikan telah melewati pelatihan akademik untuk menjadi seorang
sarjana dengan integritas sesuai tanggung jawab dan hak kesarjanaannya.
Mahasiswa yang bermaksud menjadi Guru di sekolah, Dosen di perguruan tinggi
maupun profesi lain diharapkan mendapatkan manfaat umum dan khusus dari
kerja akademik penyusunan skripsi yang melatihnya mengumpulkan sumber-
sumber pustaka, informasi lapangan dan data, menganalisisnya dengan hati-hati
dan memaparkannya dengan baik kepada orang lain yang berminat
memahaminya.

C. Apa Syarat-Syarat Sebelum Menulis Skripsi?

Sebagai tugas akhir dari keseluruhan proses perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan


mengajukan tema (atau judul) untuk penyusunan skripsi apabila telah memenuhi
beberapa syarat dibawah ini:

• Telah menyelesaikan perkuliahan dengan menempuh dan lulus mata kuliah teori
sekurang-kurangnya 110 sks;
• Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,00;
• Mengajukan tema penelitian ilmiah dan telah mendapatkan persetujuan dari
Ketua/Sekretaris Jurusan/Program Studi, Tim Verifikasi dan Dosen Pembimbing.

Mahasiswa yang mampu memenuhi ketiga syarat diatas dipahami telah memiliki
kompetensi dasar untuk melakukan penelitian ilmiah dan membuat karya tulis ilmiah.
Persetujuan dari dari Jurusan/Program studi memberikan informasi bahwa tema

3
penelitian ilmiah yang diajukan merupakan kajian yang relevan dengan bidang
keilmuannya, sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini dan tidak mengulang
tema-tema penelitian yang sudah diajukan oleh mahasiswa-mahasiswa lain sebelumnya

D. Bagaimana Etika dalam Penyusunan Skripsi?

Tujuan utama penyusunan Tugas Akhir Skripsi terdiri dari dua hal penting, (1)
tersusunnya karya ilmiah berwujud skripsi; dan (2) terlatihnya mahasiswa dalam tradisi
ilmiah sesuai dengan kompetensi kesarjanaannya. Artinya, penyusunan skripsi tidak
hanya memperhatikan hasil produk akhir yang dicapai oleh mahasiswa, namun yang
tidak kalah penting adalah proses pencapaiannya. Bagian yang terakhir ini yang biasa
disebut sebagai tradisi ilmiah yang harus diikuti berdasarkan prinsip-prinsip etika dan
nilai-nilai akademik yang obyektif dan penuh integritas.

Oleh karena itu penyusunan tugas akhir skripsi ini harus dilakukan oleh mahasiswa
dengan mempertimbangan beberapa prinsip-prinsip etika berikut ini:

• Menjunjung tinggi dan menegakkan nilai-nilai kejujuran akademik, yang meliputi


(i) karya tulis skripsi merupakan karya tulis sendiri bukan jiplakan (secara
keseluruhan maupun sebagian) karya orang lain; dan tidak ditulis oleh orang
lain; (ii) penghargaan terhadap sarjana-sarjana lain dengan mencantumkan
referensi/daftar pustaka yang dikutip dan/atau dirujuk dalam skripsi; dan (iii)
menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh, terbuka dan sebenarnya
bukan hasil rekaan dan menutup-nutupi fakta terkait dengan fenomena sosial
yang diteliti.

• Keterbukaan terhadap saran, kritik dan masukan dalam penyusunan tugas akhir
skripsi yang berkualitas. Sebuah karya tulis ilmiah yang baik tidak ditulis dalam
semalam. Karya tulis tersebut ditulis dan direvisi berkali-kali hingga menjadi
karya tulis dengan kualitas yang tinggi. Seorang sarjana yang baik juga tidak
dilahirkan tapi dilatih dalam iklim akademik yang terbuka saling mengkritik,
memberi saran dan saling belajar untuk menjadi sarjana terbaik. Kedua aspek
yang saling terkait ini – menghasilkan karya tulis ilmiah yang baik dan menjadi
sarjana yang berkualitas – membutuhkan sikap terbuka terhadap berbagai
pendapat dan masukan dari teman sejawat yang prosesnya dialami secara
langsung oleh mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir skripsi.

• Menghargai, menghormati dan tidak merugikan informan/responden penelitian


yang terlibat dalam penyusunan tugas akhir skripsi. Dalam penelitian sosial, para
informan/responden memiliki posisi sosial yang setara dengan peneliti; dan
kerjasama diantara mereka dalam proses penelitian didasarkan kepada

4
kepentingan bersama dan prinsip mutualisme. Oleh karena itu, sudah
selayaknya bahwa mahasiswa sebagai peneliti selalu menghargai, menghormati
dan berhubungan dengan baik dengan para informan/responden sebelum,
selama dan sesudah penelitian dilakukan. Mahasiswa/Peneliti juga
bertanggungjawab dengan keamanan informan/responden selama dan sesudah
proses penelitian. Salah satu dari upaya ini dengan tidak mempublikasikan
identitas informan/responden untuk topik/tema penelitian yang sensitif
(menggatinya dengan nama palsu atau alias) dan juga informasi lainnya yang
terkait. Apabila mahasiswa/peneliti bermaksud menyebutkan sumber-sumber
informasinya, seyogyanya dengan sepengetahuan para informan/respondennya.

E. Kejujuran Akademik (Hindari Plagiasi)

Plagiasi merupakan tindakan mengambil, menggunakan dan mengadaptasi ide,


gagasan maupun karya tulis (dan berbagai karya-karya kreatif lainnya) untuk disajikan
kembali seolah-olah merupakan karyanya sendiri.

Dalam tradisi akademik khususnya penulisan dan publikasi karya ilmiah khususnya
Skripsi, plagiasi menjadi musuh utama karena memiliki unsur menipu, tidak jujur dan
tidak menghargai karya orang lain.

1. Tindakan yang masuk kategori plagiasi


• Mengaku sebuah karya tulis orang lain menjadi karyanya sendiri;
• Menjiplak atau menggunakan ide/gagasan orang lain tanpa memberikan rujukan
sumber pustaka dengan jelas;
• Memberikan rujukan sumber pustaka secara salah, seperti mengutip sumber
rujukan yang si penulis sama sekali tidak membacanya hanya mengetahui dari
orang lain;
• Mengutip ide/gagasan atau pendapat orang lain dengan tepat, seperti mengutip
pendapat namun tidak jelas mana yang dikutip dan mana yang pemahaman
penulis;
• Mengutip telalu banyak dari sebuah sumber (hingga beberapa paragraf) menjadi
bagian utama dari karyanya sendiri.

5
2. Cara menghindari plagiasi
• Setiap kali membaca sumber pustaka (buku, artikel, makalah); selalu catat
informasi bibliografinya;
• Setiap kali merujuk kepada sumber pustaka tersebut; pastikan berikan informasi
sumbernya dengan jelas;
• Dalam menulis, berikan batasan yang jelas mana pendapat anda; dan mana
pendapat orang lain yang dirujuk;
• Baca dan pahami tata cara kutip-mengutip dengan benar; jangan ragu bertanya
kepada dosen pembimbing anda (lihat lampiran 4).

F. Bagaimana Tahapan Penyusunan Skripsi?

Terdapat 6 (enam) tahapan dalam penyusunan skripsi yang harus anda lalui, yaitu:

1. Mengajukan Tema dan Judul Penelitian untuk Tugas Akhir Skripsi.

Mengajukan tema dan judul kepada Jurusan dengan mengirimkan usulan tugas
akhir skripsi melalui email: tassosiologiuny@gmail.com untuk diverifikasi guna
menilai orisinalitas usulan penelitian. Usulan yang telah diverifikasi diteruskan
kepada Ketua Jurusan/Koordinator Tugas Akhir Skripsi yang kemudian menunjuk
dosen pembimbing.

2. Menyusun Proposal Penelitian untuk Skripsi.

Dengan bimbingan dosen pembimbing, anda menyusun proposal penelitian yang


berisi bagian-bagian, tidak dalam bentuk bab (panjang 8-10 ribu kata atau 30
halaman), dengan susunan (i) Latar Belakang Penelitian (memuat alasan
penelitian), (ii) identifikasi masalah penelitian, (iii) batasan penelitian, (iv)
rumusan pertanyaan penelitian, (v) tujuan penelitian dan (vi) manfaat, (vii)
Kajian Pustaka (memuat rangkuman pustaka-pustaka rujukan yang relevan,
kerangka penelitian atau kajian konseptual/operasional instrumen penelitian);
dan Metode Penelitian (memuat metode penelitian yang digunakan termasuk
metode pengumpulan data, lokasi penelitian, teknik pemilihan
sampel/responden/informan, metode analisa data, kualitas metode penelitian
dan etika penelitian).

3. Melakukan Ujian Proposal Penelitian.

Ujian Proposal Penelitian merupakan kesempatan yang diberikan kepada anda


untuk memaparkan rencana penelitian yang akan dilakukan dihadapan penguji
utama. Dalam ujian ini, dosen penguji utama dan teman-teman anda

6
memberikan pertanyaan, masukan, saran dan kritik yang membangun, baik
dengan tujuan memperbaiki kualitas proposal penelitian maupun memberikan
informasi relevan (tentang metode, lokasi penelitian, karakter
informan/responden) yang berguna sebelum anda memasuki lapangan. Ujian
proposal penelitian dilakukan secara mandiri dan terbuka serta wajib dihadiri
penguji utama.

4. Memasuki Lapangan Penelitian, Mengumpulkan Data.

Anda disarankan untuk memperhatikan kelengkapan administratif (perizinan


dari dinas terkait) disamping persiapan teknis dalam proses pengumpulan data
di lapangan. Pastikan langkah-langkah di lapangan mengedepankan
keselamatan dan kesehatan anda sebagai peneliti; dan juga keselamatan dan
keamanan para responden dan informan yang diteliti baik sebelum, selama dan
setelah penelitian. Catat, rekam dan dokumentasikan seluruh proses
pengumpulan data sehingga anda nantinya tidak kebingungan dalam melakukan
analisis dan pembahasan.

5. Menganalisis Data, Membuat Laporan Hasil Penelitian.

Tahapan ini dikerjakan apabila anda sudah mendapatkan seluruh informasi atau
data yang diperlukan dari responden atau informan penelitian. Apabila anda
menemui kesulitan, jangan sungkan untuk meminta saran dan masukan dari
dosen pembimbing anda. Sebagai catatan, analisa data bukan sekedar mengolah
dan menyajikan informasi yang dikumpulkan dari lapangan; namun yang
terpenting mendiskusikan temuan-temuan lapangan tersebut dengan kajian-
kajian ilmiah lain yang terkini membahas fenomena sosial yang sedang diteliti.

6. Mempertahankan Skripsi dalam Ujian.

Dalam ujian skripsi, anda memaparkan hasil penelitian dihadapan 3 dosen


penguji (Ketua Penguji, Sekretaris Penguji, dan Penguji Utama). Dosen penguji
akan mempertanyakan baik alasan/latar belakang penelitian, proses penelitian
maupun hasil penelitian. Diakhir ujian, Ketua Penguji akan menyampaikan hasil
ujian, apakah anda dinyatakan lulus, lulus dengan revisi atau harus mengulang
penyusunan skripsi. Ujian berlangsung sekitar 60 menit.

7. Revisi TA Skripsi

Setelah mengikuti ujian akhir skripsi, mahasiswa yang dinyatakan lulus namun
dengan revisi, mengerjakan revisinya dalam waktu kurang lebih dari 1 (satu)

7
bulan. Revisi dikerjakan berdasarkan masukan, kritik dan saran dari dosen-
dosen penguji.

8. Penulisan Artikel untuk e-jurnal

Setelah semua tahapan penulisan Tugas Akhir Skripsi diselesaikan, mahasiswa


menuliskan kembali temuan dan bahasan penelitiannya dalam artikel yang
dipublikasikan dalam e-jurnal. Artikel ini merupakan versi ringkas dari
keseluruhan materi Tugas Akhir Skripsi. Artikel untuk e-jurnal juga
dikomunikasikan dengan dosen pembimbing dan nantinya akan direview oleh
penguji utama skripsi anda. Mohon memperhatikan template yang sudah
disediakan dan bisa di download di http://journal.student.uny.ac.id/

8
BAB II
MEMILIH TEMA PENELITIAN

A. Bagaimana Memilih Tema Penelitian untuk Skripsi?

Memilih tema bisa dilakukan dengan mudah maupun susah. Beberapa mahasiswa bisa
dengan mudah memilih tema penelitian dan menyelesaikan penyusunan skripsi dalam
waktu yang telah ditentukan. Namun banyak juga mahasiswa yang telah memiliki tema
penelitian tetapi kesulitan atau membutuhkan waktu lebih lama dari satu semester
untuk menyelesaikan skripsinya. Sebaliknya ada mahasiswa yang kesulitan memilih
tema penelitian namun mampu menyelesaikan penyusunan skripsinya sesuai dengan
waktu yang ditentukan.

Harapannya, setiap mahasiswa yang duduk di semester 6 (enam) dan/atau memasuki


semester 7 (tujuh) telah memiliki gambaran umum tentang tema penelitian yang
menarik perhatiannya untuk dikembangkan menjadi skripsi. Tema penelitian ini pada
awalnya sangat umum dan luas ruang lingkupnya sebelum pada akhirnya
dikembangkan menjadi sebuah pertanyaan penelitian atau rumusan masalah yang
spesifik. Pada Jurusan Pendidikan Sosiologi, mahasiswa semester 6 (enam) diharapkan
untuk mengikuti Lokakarya Percepatan Studi yang memberi kesempatan untuk mulai
mencari dan memilih tema penelitian dan mendapatkan masukan, pendapat dan saran
untuk dikembangkan dalam penyusunan skripsi.

Berikut ini beberapa tip dan strategi memilih tema penelitian:

• Ikutilah ketertarikan terhadap fenomena sosial tertentu.

Perlu dipahami bahwa penyusunan Tugas Akhir Skripsi memerlukan waktu dan
tenaga yang dimiliki mahasiswa; dan memerlukan waktu kurang lebih satu
semester (6 bulan) untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, mahasiswa yang
berencana menyusun skripsi dianjurkan untuk memilih tema penelitian yang
betul-betul menarik perhatiannya sehingga memiliki konsistensi dan komitmen
yang tinggi dalam bekerja dari tahapan awal hingga akhir. Tema penelitian yang
tidak atau kurang diminati berpotensi mendorong mahasiswa kehilangan
ketekunan, semangat dan kemauan untuk menyelesaikan skripsinya khususnya
ketika mulai menghadapi kesulitan-kesulitan dalam merangkai konsep/teori,
pengambilan data di lapangan maupun mendiskusikan hasil temuan penelitian
dalam laporan akhir. Hematnya, apabila anda ingin menyusun skripsi, pilihkan
tema penelitian yang betul-betul menarik perhatian anda?

9
• Perhatikanlah dunia sosial disekeliling anda.

Dalam bidang kajian ilmu sosial termasuk sosiologi dan pendidikan sosiologi,
kehidupan sosial merupakan laboratorium raksasa yang tidak ada habis-
habisnya untuk diteliti dan dijelaskan secara ilmiah. Coba anda baca berita di
media cetak, lihat berita di media eletronik atau explorasi berbagai informasi di
media digital; coba perhatikan kehidupan di lingkungan tempat tinggal anda;
perhatikan perubahan gaya hidup teman-teman anda; tolong pikirkan dan
renungkan, apa yang sebenarnya telah, tengah dan sedang terjadi di dalam
masyarakat? Apa yang selama ini menjadi pertanyaan dalam kehidupan mereka?
Dan apa jawaban yang tersedia bagi pertanyaan mereka ini? Berbagai kejadian,
peristiwa, trend, perubahan, keajegan, rutinitias hingga berbagai dinamika
kehidupan sehari-hari tersebut sangat layak untuk menjadi tema penelitian
dalam penyusunan tugas akhir skripsi.

• Renungkan aktifitas sosial anda selama ini.

Banyak mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta seperti anda, terlibat aktif


dalam berbagai kegiatan sosial di berbagai bidang, seperti kepemudaan,
keagamaan, pemberdayaan sosial, pengembangan keahlian khusus,
pemeliharaan tradisi/budaya, kewirausahaan hingga ke kegiatan terkait hobi dan
pemanfaatan waktu luang. Coba pikirkan sejenak, apa alasan sosiologis yang
mendorong individu atau sekelompok individu berpartisipasi dalam kegiatan
sosial tersebut? Pengalaman sosiologis seperti apakah yang didapatkan dalam
aktifitas sosial tersebut? Sebagai contoh, apabila anda terlibat aktif dalam
organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia, apa yang mendorong
anda tertarik kepadanya? Siapa saja yang tergerak terlibat di dalamnya? Apa
manfaat PMI bagi kehidupan masyarakat umum? Bagaimana tanggapan mereka
terhadap keberadaan PMI? Mengkombinasikan antara pengalaman langsung
dalam kegiatan-kegiatan sosial tersebut dengan ketertarikan akademis sosiologi
bukan hanya menginspirasi tema penelitian yang khas dan tepat namun juga
memastikan anda berkomitmen tinggi untuk menelitinya dan menuliskannya
menjadi sebuah skripsi yang utuh.

• Membaca Kembali Tema-Tema Perkuliahan yang lalu.

Berbagai mata kuliah teori yang telah anda pelajari, baik teori dasar (Teori
Sosiologi Klasik dan Kontemporer) maupun bidang peminatan seperti Sosiologi
Pendidikan, Sosiologi Budaya, Sosiologi Pariwisata, Sosiologi Politik, Sosiologi
Agama dan sebagainya, telah mengenalkan dan juga memaparkan berbagai

10
tema kajian sosiologi yang luas. Perhatikan kembali topik-topik atau tema-tema
tersebut, apakah ada yang menginspirasi anda untuk mengeksplorasinya di
lapangan dalam realitas sosial yang sebenarnya? Dalam Sosiologi Politik
contohnya, apakah anda tertarik untuk menjelaskan intensitas partisipasi politik
para pemilih pemula di kota tertentu? Atau dalam Sosiologi Keluarga, mengapa
di suatu daerah terjadi peningkatan jumlah perceraian? Atau dalam Sosiologi
Pariwisata, apakah antusiasme masyarakat memelihara berbagai tradisi lokal
berkorelasi dengan peningkatan jumlah turis asing/domestik yang juga berarti
secara ekonomi peningkatan taraf kesejahteraan hidup masyarakatnya?

• Membaca Penelitian-Penelitian yang sudah dilakukan.

Penelitian ilmiah tidak terjadi dalam ruang kosong yang vakum, dalam arti selalu
didahului oleh penelitian-penelitian lain dan juga selalu dilanjutkan dengan
berbagai penelitian lainnya. Oleh karena itu, tidaklah salah untuk mencari tema
penelitian dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan. Anda bisa memulainya
dengan membaca berbagai skripsi di Jurusan Pendidikan Sosiologi di Universitas
ini, dan/atau skripsi-skripsi di jurusan serupa di universitas-universitas lainnya.
Tentunya anda tidak boleh menjiplak, mem-plagiat atau menirunya begitu saja.
Namun anda bisa mencari kekurangan-kekurangan (biasanya disebut gap dalam
kajian ilmiah) dari skripsi-skripsi tersebut, yang selanjutnya anda bisa meneliti
dan menjelaskannya dalam penelitian dan skripsi anda nantinya. Sebagai
catatan, memilih tema skripsi berdasarkan kekurangan-kekurangan dalam
skripsi-skripsi sebelumnya akan memudahkan anda khususnya dalam mencari
sumber pustaka (karena sudah tersedia dalam skripsi-skripsi tersebut) dan
mengembangkannya lebih lanjut. Namun skripsi anda dituntut tidak sekedar
mengulang skripsi-skripsi sebelumnya itu tanpa ada penjelasan-penjelasan baru.

B. Bagaimana Merumuskan Pertanyaan Penelitian?

Apa perbedaan mendasar antara tema penelitian dan pertanyaan penelitian yang biasa
disebut rumusan masalah itu? Tema penelitian merupakan sebuah kajian ilmiah tentang
suatu realitas/fenomena sosial sedangkan pertanyaan penelitian adalah bagian di
dalamnya. Pertanyaan penelitian atau rumusan masalah merupakan sebuah masalah,
teka-teki maupun kebingungan dan ketidaktahuan dalam kehidupan sosial-masyarakat
yang perlu untuk dijawab dan dijelaskan berdasarkan data-data lapangan yang tersusun
dalam sebuah karya ilmiah setingkat skripsi.

11
Hematnya, pertanyaan penelitian merupakan sauh/jangkar yang menjaga arah sebuah
karya tulis ilmiah untuk tidak terombang-ambing dalam pusaran realitas sosial tanpa
batas; yang tersusun secara spesifik pada isu tertentu, dan terjawab oleh data-data
empiris dari lapangan.

Sebagai sauh/jangkar, sebuah pertanyaan penelitian dalam bidang Ilmu Sosiologi tidak
bisa lepas dari diskusi dan perdebatan teoretis sosiologis. Bagaimana menilai sebuah
pertanyaan penelitian tepat diajukan dalam penelitian bidang Ilmu Sosiologi?

Hampir semua fenomena sosial bisa dijawab melalui penjelasan sosiologis. Disiplin
keilmuwan sosiologi menegaskan penjelasan ilmiah bahwa setiap tindakan/perilaku
individu atau sekelompok individu tidak terjadi begitu saja namun selalu terjadi dalam
suatu ruang, waktu dan kondisi sosial tertentu; selalu melibatkan interaksi antara
individu dan individu lainnya; selalu memiliki dan disertai dengan maksud, tujuan,
sebab dan alasan pembenar; dan selalu mempunyai dampak, baik itu diharapkan,
diimpikan, direncanakan maupun juga tak terperkirakan, tak diinginkan dan tak
terketahui, dalam kehidupan keseharian masyarakat. Beberapa pokok kajian utama
dalam Sosiologi, seperti nilai/norma sosial, stratifikasi sosial, pranata/lembaga sosial,
penyimpangan/pengendalian sosial, organisasi sosial, kesenjangan sosial, solidaritas
sosial, keseimbangan sosial bersama dengan tema-tema kontemporer tentang
kesetaraan gender, diskriminasi kelompok mayoritas/minoritas, konflik sosial antar
kelompok etnis/agama dan sebagainya merupakan panduan mendasar dalam membuat
pertanyaan penelitian yang baik.

Pertanyaan penelitian yang baik tidak saja harus jelas namun juga tidak terlalu sedikit
dan tidak terlalu banyak. Pertanyaan penelitian yang disarankan bisa terdiri dari 2-3
pertanyaan atau sebuah pertanyaan utama dan 2-3 pertanyaan perinciannya. Catatan
penting yang harus diperhatikan bahwa pertanyaan penelitian tersebut dimungkinkan
untuk dijawab dalam bab temuan dan pembahasan hasil penelitian yang tersusun dalam
7-8 ribu kata atau 20-25 halaman dari total 15-20 ribu kata atau 60-100 halaman skripsi.

Catatan berikutnya yang tidak kalah penting adalah pertanyaan penelitian tersebut bisa
dijawab baik melalui penelitian lapangan dan analisis maupun analisis data sekunder
dalam kurun waktu sekitar 5-6 bulan atau satu semester penuh. Kedua catatan tersebut
mengarahkan perumusan pertanyaan penelitian untuk tidak ambisius (atau idealis) –
dalam arti menjelaskan kompleksitas realitas sosial secara menyeluruh – namun juga
tidak terlalu sepele – dalam arti sudah diketahui secara umum jawabannya baik dari
pemahaman masyarakat awam maupun dari sumber-sumber pustaka yang tersedia.

12
Berikut beberapa contoh sederhana rumusan pertanyaan penelitian:

No. Topik Penelitian Rumusan Pertanyaan Penelitian


1. Perilaku Merokok di 1. Mengapa siswa-siswa SMA X merokok?
kalangan Siswa SMA 2. Bagaimana siswa-siswa SMA X belajar merokok?
X 3. Apa dampak merokok bagi siswa-siswa SMA X?
2. Kejujuran Akademik 1. Apa yang mempengaruhi kejujuran akademik
Mahasiswa di mahasiswa baik dalam ujian maupun tugas kuliah
Universitas X di Universitas X?
2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kejujuran
antara mahasiswa laki-laki dan perempuan?
3. Apakah terdapat hubungan antara kejujuran dan
prestasi akademik mahasiswa?
3. Konflik antara 2 1. Mengapa kedua kelompok tersebut berkonflik?
kelompok dalam 2. Bagaimana konflik tersebut berlansung atau siapa
masyarakat X yang terlibat, diuntungkan dan/atau dirugikan?
3. Bagaimana konflik tersebut diselesaikan (atau
mungkin terselesaikan)?
4. Implementasi 1. Apa yang menginspirasi implementasi pendidikan
Pendidikan multikultural di Sekolah X?
Multilkultural di 2. Bagaimana model pendidikan multikultural di
Sekolah X Sekolah X?
3. Apa tantangan dan hambatan implementasi
pendidikan multikultural di Sekolah X?
5. Popularitas 1. Apa motivasi pasien mengunjungi praktik
Pengobatan pengobatan alternatif di kota X?
Alternatif di Kota X 2. Bagaimana pasien mengetahui informasi tentang
praktik pengobatan alternatif tersebut?
3. Bagaimana pasien tanggapan positif dan negatif
terhadap praktik pengobatan alternatif tersebut?

C. Bagaimana Menjawab Pertanyaan Penelitian?

Aspek terakhir yang perlu diperhatikan setelah anda memiliki tema penelitian dan juga
rumusan pertanyaan penelitian adalah bagaimana nantinya pertanyaan tersebut
dijawab dalam sebuah karya ilmiah yaitu skripsi. Ingat, ini bukan tentang jawaban dari
pertanyaan penelitian, tapi bagaimana menjawabnya. Artinya, anda harus memikirkan
tentang metode penelitian yang akan digunakan di dalam penelitian ilmiah dalam

13
penyusunan skripsi. Dalam disiplin Ilmu Sosiologi, terdapat beberapa metode penelitian
yang secara umum biasa digunakan; anda tidak perlu menggunakannya semua, anda
hanya perlu memilih yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam
skripsi.

Langkah pertama yang harus dilakukan, coba baca kembali buku-buku atau catatan
perkuliahan metodologi penelitian, apa yang telah anda pelajari dalam beberapa
semester sebelumnya?

Secara umum, terdapat dua ragam metode penelitian dalam Sosiologi, (1) metode
kuantitatif yang menggunakan kuesioner dan analisis statistik berdasarkan skor-skor
angkanya; dan (2) metode kualitatif yang menggunakan wawancara tak terstruktur,
etnografi atau pengamatan berperan-serta. Pemilihan metode penelitian ini harus
sesuai dengan pertanyaan penelitian yang anda ajukan. Metode kuantitatif digunakan
untuk penelitian yang bertujuan menguji teori dan mengukur perubahan perilaku dalam
masyarakat secara luas. Sedangan metode kualitatif ditujukan untuk memberikan
penjelasan yang mendalam tentang suatu fenomena sosial (untuk penjabaran tentang
2 (dua) metode penelitian tersebut, silahkan menuju bagian keempat tentang desain
penelitian.

14
BAB III
MEMBUAT KAJIAN PUSTAKA

A. Apa itu Kajian Pustaka?

Kajian pustaka secara umum dipahami sebagai rangkuman analitis tentang berbagai
hasil karya ilmiah terdahulu yang relevan tentang suatu topik penelitian tertentu.
Penelitian ilmiah yang baik tidak bisa dilakukan tiba-tiba tanpa mempertimbangkan apa
yang telah diteliti oleh para sarjana keilmuwan serumpun sebelumnya. Kesinambungan
antar karya ilmiah membentuk bangunan ilmu pengetahuan yang menyeluruh. Kajian
pustaka juga diperlukan untuk melakukan penelitian lapangan yang baik, terencana,
menggunakan metode yang tepat dan tidak mengulang penelitian-penelitian
sebelumnya.

Sebuah kajian pustaka tidak hanya berupa paparan singkat tentang berbagai ide,
konsep, pendapat, kesimpulan dari sumber pustaka rujukan (buku, artikel jurnal ilmiah,
prosiding seminar, dan sebagainya). Kajian pustaka menghubungkan secara analitis
berbagai gagasan dan penjelasan dari berbagai sumber pustaka rujukan untuk
melahirkan sebuah penjelasan baru, sebuah cerita yang komprehensif tentang apa yang
telah terjadi dalam fenomena/konteks sosial tertentu. Kemudian yang terpenting, kajian
pustaka memaparkan apa yang belum dijelaskan dari penelitian-penelitian lampau
sehingga perlu dilakukan penelitian (lanjutan) untuk menguraikannya dengan tepat.

Aspek lanjut dalam kajian pustaka menghubungkan berbagai paparan penelitian


sebelumnya dari pustaka rujukan terkait dengan teori-teori kunci yang menjelaskannya.
Paparan konsep atau teori ini merupakan lensa yang membantu mempertajam
keingintahuan peneliti; membantunya untuk sensitif terhadap fakta-fakta yang
ditemukan di lapangan; dan mengarahkan bagaimana memahami dan menganalisisnya.

Hematnya, kajian pustaka merupakan langkah penting membangun hipotesis penelitian


– yang berisi rumusan konseptual yang menjelaskan fenomena sosial yang diteliti –
untuk selanjutnya diuji kebenaran, ditunjukkan kesalahannya pada penelitian
kuantitatif di lapangan.

Atau kajian pustaka memberikan gambaran umum yang menjelaskan fenomena sosial
yang diteliti; yang mengarahkan dengan tepat dan mendalam penelitian kualitatif di
lapangan.

Catatan penting dalam penulisan kajian pustaka adalah upaya agar pembaca (yaitu
pembimbing, penguji skripsi, kolega sejawat maupun sarjana dengan minat akademik

15
yang sama) mudah memahaminya; dan khususnya mendapatkan informasi dan
pengetahuan yang sesuai, meskipun masih sementara dan belum dibuktikan secara
empiris di lapangan, setelah membaca pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan
sebelumnya.

B. Bagaimana Mencari dan Memilih Pustaka Relevan?

Langkah pertama untuk mencari sumber pustaka relevan adalah mengunjungi


perpustakaan, baik di jurusan, fakultas maupun universitas. Buka daftar katalog buku
perpustakaan; kemudian periksa koleksi buku-bukunya sesuai dengan tema penelitian
anda.

Mencari sumber pustaka relevan bukan pekerjaan instan yang langsung menemukan.
Perlu kesabaran dan ketelitian dalam memeriksa daftar katalog buku di perpustakaan-
perpustakaan tersebut. Apabila anda belum menemukan yang sesuai, pergilah ke
perpustakaan lain seperti perpustakaan daerah, nasional, perpustakaan milik
universitas di luar UNY atau ke perpustakaan-perpustakaan yang dimiliki oleh lembaga-
lembaga swadaya sosial yang tersebar di Yogyakarta.

Anda juga bisa mendapatkan sumber pustaka dengan mencari dan membelinya di toko-
toko buku yang ada, apabila memiliki sumber keuangan yang cukup. Perlu anda ingat,
membeli buku merupakan investasi masa depan. Dengan membeli buku, anda berarti
membeli pengetahuan yang sangat berguna bagi karir kesarjanaan anda di masa
mendatang.

Pencarian sumber pustaka relevan bisa lakukan secara online memanfaatkan fasilitas
Internet, seperti:

• Portal Garuda yang bisa diakses melalui alamat situs:


http://garuda.dikti.go.id/. Portal Garuda merupakan laman yang dikelola oleh
Direoktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
RI. Laman ini menyediakan mesin pencari untuk menemukan artikel e-jurnal, e-
book, maupun laporan penelitian dari sumber laman domestik dari lembaga-
lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia. Anda hanya perlu mengetik
kata kunci dari tema penelitian untuk menelusuri berbagai sumber pustaka
terkait yang tersedia di portal garuda tersebut.
• Indonesian Publication Index yang bisa diakses melalui alamat situs:
http://portalgaruda.org/. Laman ini merupakan saudara kembar portal garuda
yang dikelola oleh Dikti sebelumnya. Anda hanya perlu memasukkan kata kunci
tema penelitian untuk menelusuri koleksi sumber pustaka relevan dalam bentuk
digital yang tersedia.

16
• Google Scholar atau Google Cendekia yang bisa diakses melalui alamat situs:
http://scholar.google.co.id/. Fasilitas ini dikelola Google khusus untuk
membantu peneliti mencari sumber pustaka relevan khususnya dari laman-
laman akademis, penelitian yang kredibel. Anda juga hanya perlu memasukkan
kata kunci tema penelitian untuk menelusuri koleksi sumber pustaka relevan
dalam bentuk digital yang tersedia. Namun beberapa sumber pustaka tidak
tersedia dalam versi digital; dan/atau tersedia dalam bentuk berbayar.
• Google Book atau Google buku yang bisa diakses melalui alamat situs:
http://books.google.co.id/. Fasilitas ini juga dikelola oleh Google yang
menampilan pratinjau dan cuplikan dari buku-buku yang tersedia di pasaran.
Panjang dan pendek pratinjau sebuah buku berlainan dengan buku lainnya.
Untuk membacanya secara utuh, anda tetap harus membelinya atau
meminjamnya dari perpustakaan yang mengoleksinya. Anda hanya perlu
memasukkan kata kunci tema penelitian untuk menelusuri koleksi buku yang
tersedia di laman Google Buku.

Langkah lain yang tidak kalah penting adalah menilai relevansi ide/gagasan, informasi
data lapangan, konsep/teori dan paparan penjelasan dari sumber-sumber pustaka yang
telah anda temukan; untuk kemudian layak digunakan dalam penelitian anda.

Perlu diketahui bahwa setiap karya ilmiah yang baik selalu dilengkapi dengan daftar
pustaka, referensi atau bibliografi yang menjadi rujukan. Dengan kata lain, daftar
pustaka tersebut telah memuat sumber-sumber pustaka relevan dengan topik
penelitian yang dipaparkannya.

Menemukan dan menilai sumber pustaka relevan dilakukan dengan membandingkan


daftar pustaka tersebut dengan sumber-sumber pustaka yang telah anda dapatkan dan
baca. Apakah semua sumber pustaka penting sudah anda baca, rangkum dan pahami
dengan baik? Apakah masih ada sumber pustaka penting yang belum anda kaji?

Kajian pustaka anda dinilai baik apabila telah meliputi dan merangkum secara umum
berbagai sumber pustaka relevan yang juga menjadi rujukan karya-karya ilmiah lain
yang sesuai dengan tema penelitian anda.

17
C. Bagaimana Melakukan Kajian Pustaka Kritis?

Terdapat 8 (delapan) tahapan umum dalam melakukan kajian pustaka yang baik, yaitu:

1. Mencatat informasi bibliografi sumber pustaka

Informasi bibliografi merupakan informasi mendasar setiap karya tulis ilmiah


yang ditampilkan dalam daftar pustaka apabila dirujuk. Informasi ini meliputi:
(i) nama penulis; (ii) tahun publikasi; (iii) judul karya tulis secara lengkap; (iv)
penerbit dan kotanya untuk buku; (v) nama jurnal, nomor edisi dan halamannya
untuk artikel jurnal; (vi) nama penyunting untuk buku hasil suntingan; dan (vii)
halaman untuk artikel bab dalam buku hasil suntingan. Pastikan anda selalu
mencatat informasi bibliografi ini untuk setiap sumber pustaka relevan yang
telah anda baca/kaji?

2. Apa pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dalam sumber pustaka?

Setiap karya tulis ilmiah bertujuan menyampaikan sebuah gagasan maupun


pokok pikiran teoretis terkait dengan suatu fenomena sosial tertentu. Untuk
menemukan dan memahaminya, anda perlu membacanya dengan hati-hati,
mendalam dan menyeluruh. Setelah menemukannya, buatlah catatan kecil
tentang pokok pikiran utama sumber pustaka yang telah anda baca tersebut.

3. Apa teori/konsep yang digunakan untuk menjelaskan?

Setiap karya ilmiah juga menggunakan konsep/teori, baik secara eksplisit


maupun implisit, dalam memberikan penjelasan tentang fenomena sosial yang
diteliti. Pengkaji pustaka yang baik mampu menemukan konsep/teori ini dan
memahami bagaimana si penulis menggunakannya dalam karya tulisnya.
Dengan membaca sebuah sumber pustaka terkait dengan hati-hati, anda bisa
menemukannya dengan mudah; untuk kemudian mencatatnya dalam catatan
penelitian anda.

4. Apa data atau metode yang digunakan?

Kajian tentang metode penelitian maupun sumber data yang digunakan perlu
mendapatkan perhatian lebih. Karena metode dan data yang digunakan
menentukan bukan hanya isi namun juga kualitas hasil penelitian. Dalam kajian
pustaka, anda perlu mencatat metode dan data dari sumber pustaka yang dikaji
dengan 2 (dua) tujuan utama: (i) sebagai pertimbangan apabila terdapat
perbedaan penjelasan dari fenomena sosial yang diteliti; dan (ii) menjadi
pertimbangan bagi anda dalam membuat desain penelitian yang akan dilakukan,

18
mengingat kemudahan, kesulitan, cara pengumpulan data, tipologi informan
hingga jangka waktu yang diperlukan.

5. Apa temuan utama yang ditampilkan?

Aspek terpenting dalam kajian pustaka adalah menemukan temuan hasil


penelitian yang disampaikan dalam sebuah artikel atau buku yang dikaji. Sekali
lagi anda perlu membandingkan antara temuan hasil penelitian yang ditampilkan
oleh berbagai sumber pustaka yang dikaji; untuk menemukan persamaan dan
perbedaanya. Langkah berikutnya dalam tahapan ini adalah menemukan
relevansi, nilai penting ataupun hubungan antara temuan hasil penelitian dalam
sumber-sumber pustaka tersebut dengan rumusan penelitian yang telah anda
buat.

6. Bagaimana sumber-sumber pustaka menampilkan gagasan/temuan


yang sama; atau berbeda satu sama lain?

Setelah mendapatkan gambaran umum perkembangan penelitian terkini terkait


tema penelitian yang menjadi perhatian anda, perlu menganalisis mengapa
dan/atau bagaimana terdapat persamaan maupun perbedaan penjelasan dari
berbagai sumber pustaka yang dikaji. Pemahaman tentang persamaan dan
penjelasan ini memberikan manfaat pemahaman yang lebih mendalam tentang
fenomena sosial yang menjadi tema penelitian anda.

7. Apa kelemahan dari hasil temuan penelitian? Apa penelitian lanjutan


yang perlu dilakukan?

Tahapan akhir dari kajian pustaka yang tidak kalah penting adalah menemukan
kelemahan, kekurangan maupun area/bidang kajian yang belum mendapatkan
perhatian dalam penelitian-penelitian selama ini. Langkah ini dilakukan dengan
mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan (baik secara teori/konseptual,
metode, data, hasil temuan) dari masing-masing sumber pustaka yang dikaji.
Berdasarkan identifikasi tersebut, anda akan menemukan bidang kajian maupun
tema penelitian yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut
ini yang mendasari penelitian yang sedang anda kerjakan.

8. Identifikasi sumber-sumber pustaka rujukan dalam daftar pustaka


untuk ditelusuri lebih lanjut.

Langkah terakhir dalam melakukan kajian pustaka adalah memeriksa daftar


pustaka, referensi atau bibliografi yang menjadi rujukan sebuah sumber pustaka.
Langkah ini memberikan manfaat, yaitu: (i) memberikan informasi tentang

19
sumber pustaka lainnya untuk ditelusuri; dan (ii) menilai kualitas sumber
pustaka yang anda kaji. Manfaat pertama sangat berguna bagi anda untuk
menemukan sumber-sumber pustaka relevan lainnya. Sekali lagi, semakin
banyak sumber pustaka relevan yang berhasil anda dapatkan, semakin banyak
pengetahuan yang anda peroleh. Pada akhirnya, pengetahuan tersebut
mempertajam pertanyaan penelitian anda khususnya dalam pengumpulan data
dan juga dalam analisis.

D. Bagaimana Menulis Kajian Pustaka yang Baik?

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, kajian pustaka tidak hanya berisi paparan
dan kritik berbagai konsep/teori, gagasan, pokok pikiran, metode maupun temuan
penelitian dari sumber-sumber pustaka rujukan begitu saja. Kesemuanya tersusun
saling berhubungan, saling menjelaskan, saling diperbandingkan untuk membentuk
cerita sederhana, membangun pemahaman dan menjelasan konseptual (biasanya
disebut hipotesis) untuk diuji kebenaran atau kesalahannya dan diperdalam dan
dipertajam dengan bukti-bukti empiris dalam penelitian sosial lapangan.

Sistematika penulisan kajian pustaka mengikuti alur berpikir deduktif atau induktif
dengan bobot isi berimbang antara teoretis/konseptual dan temuan-temuan hasil
penelitian terkini yang relevan.

Berikut ini ditampilkan 2 (dua) contoh sistematika kajian pustaka untuk penelitian
kuantitatif dan kualitatif:

Tema Penelitian Kuantitatif: Pengaruh Kejujuran Akademik dan Prestasi


Akademik/Non-Akademik Mahasiswa di Universitas X

• Kajian konseptual (definisi) tentang Kejujuran Akademik


• Kajian konseptual-operasional Kejujuran Akademik yang telah dikembangkan
dan digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Kajian ini ditujukan
untuk merumuskan variabel penelitian.
• Kajian konseptual (definisi) tentang Prestasi Akademik.
• Kajian Konseptual-Operasional Prestasi Akademik yang telah dikembangkan dan
digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Kajian ini ditujukan untuk
merumuskan variabel penelitian.
• Rumusan kerangka konseptual-operasional korelasi antara Kejujuran Akademik
dan Prestasi Akademik.

20
Tema Penelitian Kualitatif: Identitas Nasional Generasi Muda Indonesia terkini

• Kajian konseptual tentang Identitas Sosial.


• Kajian pustaka-pustaka tentang identitas nasional generasi muda dalam
penelitian-penelitian sebelumnya.
• Kajian tentang identitas nasional bangsa Indonesia dalam penelitian-penelitian
sebelumnya.
• Rumusan kerangka konseptual tentang identitas nasional generasi muda
Indonesia.

21
BAB IV
MEMPERSIAPKAN DESAIN PENELITIAN

A. Apa Metode Penelitian yang Digunakan?

Metode penelitian merupakan cara bagaimana anda menjawab pertanyaan penelitian.


Terdapat dua ragam metode penelitian dalam Sosiologi, (1) metode kuantitatif yang
menggunakan kuesioner dan analisis statistik berdasarkan skor-skor angkanya; dan (2)
metode kualitatif yang menggunakan wawancara tak terstruktur, etnografi atau
pengamatan berperan-serta. Pemilihan metode penelitian ini harus sesuai dengan
pertanyaan penelitian yang anda ajukan (lihat kembali bagian kedua, pemilihan tema
penelitian dan pembuatan rumusan pertanyaan penelitian disertai dengan metode
penelitian untuk menjawabnya).

Dalam desain penelitian, anda harus menyebutkan dengan jelas apa metode penelitian
yang anda gunakan dengan disertai alasan argumentatif yang melandasinya. Perlu
dipaparkan relevansi dan ketepatan metode dengan tujuan penelitian; karakteristik
responden dan data yang akan dikumpulkan; dan juga metode analisis data. Apabila
anda mengalami kesulitan, silahkan baca kembali buku-buku metode penelitian dalam
sosiologi. Perhatikan kelebihan dan kekurangan antara metode kuantitatif/survei dan
kualitatif. Manakah metode yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik data dalam
penelitian anda?

B. Bagaimana Menentukan Lokasi dan Sampel/Informan Penelitian?

Dalam melakukan penelitian sosial lapangan, baik itu dengan survei, wawancara
maupun pengamatan, anda perlu menentukan atau memilih lokasi, populasi dan juga
responden/informan yang terlibat. Anda tidak mungkin meneliti semuanya, dimana saja,
apa saja dan melibatkan siapa saja! Anda perlu membuat rencana penelitian yang
matang sebelum memasuki lapangan.

• Langkah pertama, dimana penelitian akan dilakukan? Dan siapa yang akan
terlibat dalam penelitian tersebut? Penentuan lokasi dan sampel/informan
penelitian ditujukan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan. Dalam kata lain, penentuan lokasi dan sampel/informan tidak
dilakukan tanpa pertimbangan teoretis/konseptual; perlu ada alasan-alasan
ilmiah berdasarkan minat penelitian, analisis awal di lapangan dan hasil kajian
pustaka-pustaka rujukan.

22
Untuk penentuan atau pemilihan lokasi penelitian, anda tidak disarankan hanya
karena dekat dengan rumah, atau anda sudah kenal calon-calon
responden/informan yang akan dilibatkan. Anda perlu memberikan alasan ilmiah
yang mendasari penentuan dan pemilihannya.

Sebagai contoh, penelitian tentang kenakalan remaja di Kota Yogyakarta.


Pemilihan Yogyakarta karena pertimbangan: (i) banyaknya jumlah siswa baik di
sekolah negeri maupun swasta di kota ini; (ii) terjadinya beberapa peristiwa
kenakalan remaja (tawuran pelajar, perusakan/vandalisme oleh pelajar, dan
sebagainya) yang terjadi melibatkan siswa sekolah menengah di kota ini; dan
(iii) tidak ada atau masih kurangnya penelitian tentang kenakalan remaja di Kota
Yogyakarta (penelitian-penelitian yang ada dilakukan di kota-kota besar lainnya).

Dengan pertimbangan yang ilmiah-rasional akan memudahkan anda dalam


melakukan penelitian lapangan; memilih informan yang tepat; dan mendapatkan
data yang tepat dan sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan.

Penentuan lokasi penelitian yang asal-asalan tanpa pertimbangan rasional-


ilmiah berakibat kesulitan bagi peneliti dalam menemukan informan dan
mengumpulkan data yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil
terburuknya, penelitian lapangan anda tidak menemukan apapun untuk tidak
menyebutnya gagal.

Sebagai contoh, dalam penelitian tentang pengaruh latar belakang keluarga


tidak harmonis (perceraian orang tua) pada kenakalan anak di sebuah sekolah
favorit yang terkenal ketekunan dan kepatuhan siswanya. Penelitian anda
terancam gagal apabila anda tidak menemukan profil informan yang sesuai
dengan tema penelitian.

• Langkah kedua, anda perlu mempertimbangkan jumlah responden/informan


yang dilibatkan dalam penelitian.

Untuk penelitian kuantitatif, secara teoretis anda perlu memeriksa konfigurasi


sosial keseluruhan populasi penelitian sebelum menentukan teknik sampling
(penentuan responden) dan jumlah respondennya. Populasi yang homogen
memungkinkan penggunaan teknik sampling acak (random). Namun apabila
populasi tidak homogen, perlu teknik sampling yang lebih canggih, seperti acak-
bertingkat atau kluster.

23
Sedangkan jumlah respondennya secara teoretis berbanding dengan jumlah
total populasi. Pertimbangan lain yaitu syarat minimal untuk menjalankan
perhitungan statistik inferensial, yaitu antara 150-200 responden.

Sebagai catatan, teknik sampling yang baik menghasilan sampel responden yang
mampu merepresentasikan keseluruhan populasi. Karena penelitian kuantitatif
memiliki tujuan untuk menghasilkan generalisasi yang memberikan gambaran
menyeluruh keseluruhan populasi yang diteliti.

Untuk penelitian kualitatif, penentuan dan pemilihan informan cenderung


dilakukan bertujuan secara teoretis tanpa terlalu menimbang aspek representasi
dan acaknya. Hal ini karena penelitian kualitatif biasanya bertujuan lebih untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang fenomena sosial melalui
interaksi intensif dengan informan; meskipun hasilnya tidak memiliki derajat
generalisasi. Sebagai contoh, jumlah informan yang diwawancarai sekitar 10-15
orang, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu sesuai rumusan pertanyaan
penelitian. Jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak serta merta
merepresentasikan keseluruhan populasi.

Anda perlu membatasi ruang lingkup penelitian anda secara jelas; sekaligus
menimbang kemungkinan melakukan semua prosedur penelitian hingga selesai.
Dengan kata lain, anda juga sadar kelemahan penelitian anda dari aspek jumlah
dan representasi informan untuk menjadi pertimbangan dalam analisis dan
pembuatan kesimpulan penelitian.

C. Bagaimana Mengembangkan Metode Penelitian?

Sebelum turun ke lapangan untuk mengumpulkan data, anda harus membuat rencana
yang biasa disebut dengan desain penelitian. Desain atau metode penelitian memuat
garis besar, prosedur hingga instrumen dan/atau panduan kerja lapangan yang
mengarahkan bagaimana anda menjawab pertanyaan penelitian.

Dalam desain penelitian, anda perlu menjelaskan secara singkat namun jelas tentang:
(i) metode penelitian yang akan digunakan; (ii) alasan teoretis maupun pragmatis
pemilihan metode tersebut untuk menjawab pertanyaan penelitian; dan yang lebih
penting tentang (iii) rencana aplikasi metode penelitian terpilih dalam penelitian
lapangan.

Ingat, anda tidak diminta untuk menjelaskan tentang berbagai metode penelitian dalam
ilmu sosial atau sosiologi. Anda tidak perlu menjelaskan seluruh metode penelitian yang
ada. Dalam desain penelitian ini, sekali lagi, anda hanya diminta untuk menjelaskan

24
metode penelitian (pengumpulan data dan analisis data) yang direncanakan
dipergunakan dalam penelitian anda di lapangan.

Hematnya, pilih/tentukan metode penelitian yang tepat; berikan alasan argumentatif


yang melandasinya; dan bagaimana rencana aplikasinya di lapangan.

1. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif seringkali digunakan untuk menjelaskan tentang pola-pola tindakan


sosial, menilai hubungan antar beberapa aspek kehidupan dan mengukur perbedaan
antara dua kategori kelompok sosial. Metode ini menggunakan teknik survei dengan
menyebar kuesioner/jajak pendapat (instrumen penelitian) dikombinasikan dengan
penghitungan statistik deskriptif dan inferensial untuk menganalisis data dan
membuktikan/menyalahkan hipotesis (rumusan konseptual tentang fenomena sosial)
yang digunakan.

Apabila anda bermaksud melakukan survei lapangan, anda perlu menyusun instrumen
penelitian berupa kuesioner yang disertai dengan tata cara menjawab/mengisi yang
jelas bagi responden (Tentang bagaimana penyusunan instrumen penelitian, lihatlah
bagian kajian pustaka).

Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan merupakan hasil kajian


konseptual-operasional dari pustaka-pustaka rujukan yang disebut terumus menjadi
variabel penelitian. Variabel merupakan obyek penelitian yang memiliki perincian nilai
tertentu (untuk lebih jelasnya, anda perlu membaca kembali buku-buku metodologi
penelitian kuantitatif tentang variabel).

Dalam penyusunan instrumen penelitian, anda juga perlu mempertimbangkan teknik


analisis statistik yang akan digunakan. Karena instrumen penelitian ini merupakan
media/alat dalam menghasilkan data lapangan yang harus sesuai, memenuhi kriteria
dengan teknik analisis statistik yang digunakan. Data yang tidak sesuai bisa berakibat
kesulitan dalam melakukan perhitungan statistik analitisnya.

Berikut ini dipaparkan beberapa model pertanyaan penelitian dan teknik statistik yang
tepat untuk analisis data guna menjawab dan/atau membuktikan hipotesis terkait:

• Statistik Deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik umum data,


seperti rata-rata, nilai tengah, prosentase dan kecenderungan umum lainnya.
• Tabulasi silang digunakan untuk membuat klasifikasi/kategorisasi dua variabel
secara bersamaan untuk menemukan pola hubungan diantaranya.

25
• Korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel yang terkait;
dalam beberapa hal dua variabel yang berkorelasi juga (seringkali) dipahami
saling mempengaruhi.
• Regresi berganda digunakan untuk mengukur hubungan antara beberapa
variable independen (penyebab) terhadap sebuah variabel dependen (dampak).
• Uji nilai T digunakan untuk menilai perbedaan antara dua kategori dalam suatu
aspek sosial tertentu.
• Anova digunakan untuk melihat perbedaan beberapa kategori dalam suatu aspek
sosial tertentu.

2. Metode Kualitatif

Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan tentang mekanisme kerja dibelakang


suatu fenomena sosial, mengeksplorasi keanekaragaman dalam kehidupan masyarakat
dan memahami suatu proses kehidupan sosial secara mendetail. Penelitian dengan
metode kualitatif ini bertujuan mendapatkan pemahaman yang tidak hanya menyeluruh
namun juga mendalam tentang suatu fenomena sosial. Oleh karena itu, penelitian
kualitatif membutuhkan waktu yang lebih lama di lapangan, interaksi yang dekat
dengan informan yang terlibat dan perlu terbangunnya saling percaya antara peneliti
dan informan. Tanpa proses interaksi yang dekat, hasil penelitian biasanya kurang
mendalam, tidak mendetail dan lemah penjelasan dan analisis teoretisnya.

Dalam penelitian sosial menggunakan metode kualitatif, anda harus mengetahui peran
dan tugas peneliti di lapangan dan luar lapangan. Apabila anda berencana
menggunakan wawancara mendalam dalam pengumpulan data, perlu dipahami peran
peneliti sebagai instrumen penelitian. Ketelitian, ketekunan dan ketajaman peneliti
mencatat dan mendokumentasikan peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi sangat
menentukan kualitas data. Anda perlu membuat panduan wawancara yang tidak kaku,
yang tidak membatasi ruang pertanyaan yang diajukan kepada informan, namun juga
memiliki fokus sesuai dengan dan mampu menjawab rumusan pertanyaan penelitian.

Begitu pula apabila anda berencana mengadopsi metode observasi/pengamatan.


Sebagai peneliti, anda dituntut memiliki ketekunan, ketelitian dan ketajaman kritis
dalam membuat catatan lapangan, mendokumentasikan peristiwa yang terjadi. Untuk
menjaga fokus pengamatan, perlu dibuat panduan pengamatan yang jelas dan terarah.

Berikut beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian


kualitatif:

26
• Wawancara mendalam semi/tak terstruktur yang dilakukan dalam waktu cukup
lama, sekitar 1-2 jam; dan diarahkan secara terbuka (tidak kaku) dengan
panduan atau daftar pertanyaan.
• Diskusi kelompok terbatas (Focused Group Discussion) yang melibatkan
beberapa informan, sekitar 15-25 orang, untuk mendiskusikan topik tertentu
dipandu oleh seorang atau dua orang moderator.
• Observasi berperan-serta yang seringkali dipahami sebagai metode ethnografi
dimana peneliti melakukan penelitian dengan menyatu, menjadi bagian dalam
masyarakatnya. Selama proses penelitian, peneliti membuat catatan lapangan
(field note) yang menjelaskan secara detail dan mendalam peristiwa yang
sedang terjadi dalam masyarakat yang diteliti.
• Kajian dokumen/arsip dimana sumber utama data penelitian berupa dokumen
atau arsip (surat, photo, diari, laporan kegiatan/keuangan, catatan perjalanan
dan sebagainya) yang dibuat dan dimiliki oleh informan baik secara individual
maupun kelompok (organisasi).

Analisa data kualitatif tidak memiliki prosedur baku dengan tahapan yang jelas
sebagaimana teknik analisis statistik dalam penelitian kuantitatif. Salah satu
pendekatan dalam analisis kualitatif adalah Grounded Theory yang berupaya merangkai
secara induktif berbagai informasi-informasi dari lapangan (hasil wawancara,
pengamatan, diskusi kelompok, dokumen/arsip) menjadi sebuah penjelasan ilmiah-
teoretik tentang suatu fenomena sosial. Aspek kedalaman dalam analisis ini ditunjukkan
dengan paparan naratif atau sebuah penjelasan yang runtut tentang fenomena sosial.
Dengan kata lain, kedalaman analisa kualitatif bukan sekedar pengungkapan fakta atau
peristiwa sosial terkait fenomena sosial yang diteliti namun memberikan makna dan arti
dari semua yang telah diungkapkan tersebut.

D. Bagaimana Menilai Kualitas Metode Penelitian?

Dalam penyusunan dan pengembangan metode penelitian, anda perlu memikirkan


kualitas metode tersebut sebelum digunakan di lapangan.

Sebuah metode penelitian yang baik memenuhi 2 (dua) nilai kualitas, yaitu validitas
(ketepatan) dan reliabilitas (keterandalan). Validitas menjelaskan bahwa metode yang
disusun dan dikembangkan memiliki kemampuan menggali, mengumpulkan dan
mendokumentasikan secara tepat realitas sosial.

Sedangkan reliabilitas menguji konsistensi apakah metode tersebut mampu


menghasilkan hasil penelitian yang sama ketika digunakan pada waktu yang berbeda,

27
di lokasi penelitian yang berbeda dan melibatkan responden/informan yang
sama/berbeda.

Dalam penelitian kuantitatif, aspek validitas dan reliabilitas metode dinilai dalam
beberapa kriteria, yaitu (i) truth value (penelitian berdasarkan data yang benar
adanya); (ii) applicability and generalisation (hasil penelitian bisa digunakan disemua
konteks realitas sosial); (iii) consistency (metode penelitian menghasilkan data yang
sama di lokasi berbeda, waktu penelitian berbeda, responden yang berbeda); (iv)
replicability (hasil penelitian sama meski penelitian diulang kembali); dan (v) neutrality
(peneliti dan proses penelitian dilakukan secara netral, tanpa intervensi yang
mempengaruhi hasil).

Karena tujuan dan karakter penelitian kualitatif yang berbeda, penilaian validitas dan
realibilitas metode penelitian pun berbeda. Merujuk ke Guba dan Lincoln (1985),
terdapat 5 (lima) aspek kriteria dalam metode penelitian kualitatif, yaitu, (i) credibility
(terkait kerja peneliti di lapangan yang benar-benar dilakukan); (ii) transferability
(beberapa catatan penting penelitin untuk penelitian-penelitian lainnya); (iii)
dependability (refleksi tentang pengaruh konteks sosial yang khas terhadap temuan
hasil penelitian); (iv) confirmability (temuan dan analisis didukung oleh data-data
langsung dari lapangan; dan (v) authenticity (hasil penelitian memiliki kontribusi ilmiah-
akademik).

Dalam merancang desain penelitian, anda perlu memikirkan dengan hati-hati, apakah
metode penelitian tersebut (baik kuantitatif maupun kualitatif) memenuhi 2 (dua) nilai
kualitas yaitu validitas (ketepatan) dan reliabilitas (keterandalan)? Anda juga perlu
memberikan alasan argumentatif yang membuktikan bahwa metode penelitian anda
memiliki kualitas-kualitas tersebut.

E. Bagaimana Etika Penelitian di Lapangan?

Setelah mempersiapkan metode penelitian secara mendetail dan matang, anda siap
untuk memasuki lapangan guna mengumpulkan data, baik itu menggunakan instrumen
penelitian (kuesioner), dengan membuat catatan lapangan ataupun dengan melakukan
wawancara sekaligus mentranskrip hasilnya. Apa yang anda hasilkan pada proses ini
adalah data mentah atau biasa disebut fresh data yang harus segera diolah untuk
menghasilkan temuan-temuan penelitian.

Dalam memasuki lapangan, anda perlu memperhatikan beberapa aspek terkait etika
penelitian. Penelitian sosial yang dilakukan dalam kehidupan sosial yang terjadi sehari-
hari secara alami mau tidak mau merupakan bentuk intervensi yang mengganggu,

28
meskipun sangat minimal, yang memiliki dampak positif maupun negatif terhadap para
informan yang terlibat dan masyarakatnya.

Berikut beberapa aspek etika penelitian yang perlu diperhatikan:

Pertama: anda harus memastikan bahwa keterlibatan informan dalam penelitian adalah
sukarela, tanpa paksaan baik fisik maupun psikologis. Informan yang terpaksa
cenderung tidak memberikan data apa adanya yang berakibat ketidaktepatan hasil
penelitian (lihat aspek validitas metode penelitian).

Kedua: anda harus meperhatikan keselamatan responden/informan yang terlibat, baik


dalam proses maupun setelah penelitian usai. Aspek ini perlu diperhatikan betul pada
tema penelitian yang sensitif dalam masyarakat. Responden/informan merupakan pihak
yang memberikan kontribusi terbesar dalam penelitian anda, yang keselamatan dan
keamanannya diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Ketiga: bila perlu, anda perlu menjaga kerahasiaan identitas responden/informan


dengan nama palsu atau alias (psudonyms). Anda perlu menjelaskan aspek kerahasiaan
identitas ini kepada informan dengan baik agar dia bersedia memberikan informasi yang
sebenarnya. Pemberian nama palsu ini merupakan bagian dari upaya menjaga
keselamatan dan keamanan responden/informan khususnya untuk penelitian dengan
tema sensitif.

Keempat: anda perlu mempertimbangkan manfaat penelitian kepada para informan


yang terlibat, baik langsung maupun tidak. Atau apabila manfaat secara materi sangat
minimum, pastikan penelitian anda tidak menggangu kehidupan kesehariannya,
pekerjaannya baik pada proses pengumpulan data dan setelah penelitian usai.

Kelima: anda juga harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kesehatan
anda pribadi selama melakukan penelitian dan sesudahnya. Apabila lokasi penelitian
cukup jauh dari tempat tinggal, anda perlu berhati-hati dalam perjalanan. Apabila tema
penelitian cukup sensitif dan berpotensi adanta tantangan dari kelompok dalam
masyarakat, anda perlu berhati-hati dalam melakukan pendekatan kepada informan.

Dengan memperhatikan berbagai aspek ini dengan baik, anda siap terjun ke lapangan
penelitian.

29
BAB V
MENGELOLA DAN MENGANALISIS DATA

A. Bagaimana Mengelola dan Menyimpan Data?

Setelah penyelesaikan kerja lapangan, anda memperoleh bertumpuk data, dalam


bentuk lembar-lembar kuesoner yang telah diisi, catatan lapangan, rekaman wawancara
dan juga transkripnya yang tidak sedikit dan/atau bundel-bundel dokumen/arsip dari
para informan. Perhatikan, jangan sampai anda tenggelam dalam data tersebut dan
kebingungan bagaimana menganalisis dan merangkainya menjadi sebuah temuan hasil
penelitian! Untuk itu, anda perlu mengelola data anda dengan baik, dalam arti
menyimpannya ditempat yang aman (tidak mudah hilang dan/atau berubah); dan anda
mudah membaca dan menganalisisnya.

Amankan data anda! Data anda merupakan informasi dari responden atau informan
yang meluangkan waktunya untuk membantu anda menyelesaikan penelitian. Sudah
selayaknya anda menghargai bantuan itu dengan tidak meremehkan data yang ada
peroleh.

Apabila data berupa lembaran kuesioner yang terisi, pastikan tidak basah sehingga
rusak dan bebas dari aksi iseng teman atau saudara anda mengganti jawaban-jawaban
didalamnya. Anda juga bisa melakukan digitalisasi data dengan memindai (scan)
lembar-lembar kuesioner tersebut sehingga tersimpan dengan baik (tetapi pastikan
lembar-lembar kuesioner asli tetap disimpan dengan baik hingga penelitian berakhir).

Adalah lebih baik anda segera memasukkan data kuesioner ke dalam aplikasi olah-data
digital, seperti SPSS, R atau STATA. Dengan begitu, anda bisa segera melakukan
analisis data dan menulis laporan hasil penelitian.

Apabila data anda berupa catatan lapangan hasil pengamatan, rekaman dan transkrip
wawancara mendalam atau dokumen/arsip (foto, surat, diari dsb) dari informan,
pastikan data tersebut juga tersimpan dengan baik sehingga tidak rusak dan aman.
Digitalisasi data bisa dilakukan agar data anda tersimpan lebih aman dan mudah dibawa.

Anda bisa mulai (i) mengklasifikasi data berdasarkan tema-tema tertentu yang muncul
dalam proses pengumpulannya; (ii) memilih informasi yang relevan dengan dengan
rumusan pertanyaan penelitian; dan (iii) mengorganisasi informasi tersebut (dalam
bentuk matrik atau model yang lain).

30
Data yang telah tersimpan dengan baik (tidak mudah hilang) dan tersusun/terorganisasi
dengan rapi (mudah dibaca) merupakan langkah mendasar dalam proses penelitian
memasuki tahapan penting, analisa data.

B. Bagaimana Menganalisis Data?

Setelah data siap, anda segera melakukan analisis. Sebagai catatan, setiap proses
analisa data berbeda satu dengan lainnya tergantung kepada desain penelitian yang
telah anda pilih sebelumnya. Dalam sosiologi secara umum, analisa data tidak bisa lepas
dengan metode penelitiannya, yaitu: analisa data kuantitatif dan analisa data kualitatif.
Dua model analisa data ini memiliki karakter data yang berbeda, proses analisis yang
berbeda dan hasil analisis yang berbeda (anda perlu membuka kembali buku-buku
metode penelitian untuk memastikan analisa yang anda lakukan tepat dan benar?).

1. Analisa Data Kuantitatif

Sebagaimana telah disinggung di bagian-bagian sebelumnya, analisa data kuantitatif


tidak lepas dari tujuan penelitian dengan metode kuantitatif untuk menjelaskan tentang
pola-pola umum tindakan sosial, menilai hubungan antar beberapa aspek kehidupan
dan/atau mengukur perbedaan antara dua kategori kelompok sosial. Penelitian
kuantitatif bertujuan membangun kesimpulan umum disebut generalisasi yang
menggambarkan keseluruhan populasi.

Langkah awal dalam analisis kuantitatif dilakukan dengan melakukan perhitungan


statistik deskriptif yang mengidentifikasi rata-rata, nilai tengah, skor
minimum/maksimum, standar deviasi dari variabel-variabel data anda. Informasi dasar
ini memberikan gambaran umum tentang karakter responden yang menjadi sampel
penelitian. Sebagai contoh, anda mendapatkan informasi rata-rata umur responden
(19,5 tahun atau 25 tahun), perbandingan jumlah responden laki-laki dan perempuan,
dan tingkat pendidikan tertinggi dan terendah responden.

Aspek terpenting dalam analisa kuantitatif adalah menguji hipotesis yang telah anda
rumuskan dengan menjalankan perhitungan statistik (korelasi, uji-T, regresi, anova)
pada data yang telah diperoleh dari responden penelitian (penjelasan tentang teknik
analisis statistik disinggung pada bagian keempat; atau anda membaca kembali buku-
buku metode penelitian kuantitatif).

Sebagai contoh, anda melakukan perhitungan analisis statistik korelasi untuk menguji
hubungan antara dua variabel. Analisis korelasi ini digunakan untuk menilai apakah
variabel kepercayaan diri sarjana yang baru saja lulus (variabel independen) berkorelasi
(atau berpengaruh) dalam kesuksesannya lulus dalam ujian penerimaan pegawai baru

31
di sebuah instansi (sebagai variable dependen). Hasil perhitungan statistik korelasi
memberikan informasi apakah kepercayaan diri mempengaruhi lulus atau tidak lulusnya
dalam ujian formasi pegawai.

Apabila anda bermaksud mengetahui hubungan antara beberapa variabel, bagaimana


beberapa variabel x mempengaruhi variabel y, jalankan analisis statistik regresi.
Bagaimana (i) kepercayaan diri mahasiswa; (ii) persiapan belajar sebelumnya; dan (iii)
dukungan dari teman-teman dan keluarganya, memberikan kontribusi dalam
menyelesaikan penyusunan tugas akhir skripsi? Dengan analisis regresi, anda
mendapatkan hasil derajat pengaruh ketiga variabel independen yang diteliti dalam
keberhasilan menyelesaikan skripsi mahasiswa.

Sebagai catatan akhir, analisis statistik membantu anda menilai hubungan antar
variabel dan/atau perbedaan antar kelompok terhadap sebuah variabel. Namun analisis
kuantitatif dalam Sosiologi bukan sekedar analisis statistik. Anda perlu memberikan
paparan konseptual/teoretik terhadap hasil perhitungan statistik berdasarkan data
survei yang dimiliki. Apabila mengalami kesulitan, baca kembali pustaka-pustaka
rujukan yang telah anda kaji; atau temuilah dosen pembimbing anda untuk membantu.

2. Analisa Data Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, data yang didapatkan dari wawancara mendalam atau
pengamatan etnografis dianalisis untuk mengidentifikasi pola-pola khas kehidupan
masyarakat berdasarkan dimensi-dimensi sosial/budaya tertentu. Ketelitian,
kedalaman dan keterincian aspek-aspek kehidupan yang terekam atau
terdokumentasikan melalui pengumpulan data dibaca, dipahami dan dirangkai untuk
membangun suatu cerita yang bermakna.

Langkah awal dalam analisa data kualitatif adalah membuat kode-kode yang
disempatkan pada informasi-informasi yang terdapat dalam data. Kode merupakan
konsep-konsep utama yang lahir dalam singgungan antara pustaka-pustaka rujukan
dan informasi-informasi empiris dalam data lapangan; yang menjawab secara langsung
maupun tidak rumusan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah diajukan. Kode-
kode inilah yang memberikan makna dari jawaban, pernyataan, tingkah laku, bentuk
interaksi dan sebagainya yang ditunjukkan dan kemukakan oleh informan penelitian.

Dalam menganalisis hasil wawancara dengan informan pemilih pemula pada pemilu
terkini, anda membangun kode-kode seperti, ‘partai politik favorit’, ‘kampanye’,
‘memilih pertama’, ‘tempat pemilihan suara’ dan sebagainya. Anda perlu menelusuri
data dengan membaca seluruh transkrip hasil wawancara untuk membangun kode-kode

32
ini; dan merevisi dan/atau mengembangkan kode-kode tersebut apabila
kategori/informasi baru muncul dari data, yang sebelumnya belum teridentifikasi.

Untuk data yang berupa catatan lapangan hasil pengamatan etnografis, anda
memberikan perhatian kepada pola-pola interaksi, tindakan dan perilaku yang
dilakukan oleh informan. Dalam pengamatan di sekolah yang melibatkan siswa, guru,
kepala sekolah, karyawan tata usaha dan satuan pengamanan, muncul kode-kode
seperti: ‘instruksi’, ‘mendisiplinkan’, ‘membimbing’, ‘dispensasi’ dan sebagainya.

Tahapan analisa kualitatif berikutnya, anda mengklasifikasikan informasi-informasi dari


data berdasarkan kode-kode tersebut. Anda melakukan perbandingan dalam arti
mencari persamaan dan variasi perbedaan dari beragam informasi data dalam masing-
masing kode. Ajukan pertanyaan seperti: mengapa ada persamaan pendapat antara
siswa dengan latar belakang agama berbeda? Mengapa ada perbedaan pendapat
meskipun informan-informan memiliki tingkat pendidikan yang sama? Bagaimana
perbedaan dan persamaan sikap ibu-ibu rumah tangga terhadap isu keamanan di
kompleks perumahan mereka?

Dengan bantuan kode-kode dan analisis perbandingan mencari persamaan maupun


perbedaan, anda menemukan pola-pola tertentu yang terkait erat dengan latar
belakang informan yang diteliti. Mungkin anda perlu membuat matrik berdasarkan
kode-kode, persamaan/perbedaan informasi dan informan-informannya untuk
memudahkan anda melakukan analisis. Pada akhirnya anda melihat tema-tema khas
dari data yang anda miliki’; yang merupakan temuan penelitian anda.

Sebagai contoh, berdasarkan data yang telah diberi kode dan di klasifikasi dan
diperbandingkan, anda menemukan persamaan bahwa semua informan yang berstatus
mahasiswa memiliki tingkat keseriusan yang sama menghadapi ujian akhir semester.
Namun, terdapat perbedaan hasilnya karena beberapa aspek, seperti: pola belajar
kesehariannya, buku-buku dan catatan perkuliahan yang dimiliki, upaya menjaga
kesehatan selama kuliah, aktifitas dalam kegiatan ekstra kurikuler dan kemampuan
emosionalnya.

33
BAB VI
MENYAJIKAN HASIL PENELITIAN

A. Apa yang disajikan dalam Laporan Penelitian?

Bagian laporan hasil penelitian, yang biasanya disusun dalam Bab IV, merupakan bagian
terpenting skripsi. Pada bagian inilah kebanyakan dosen penguji skripsi memberikan
perhatian utamanya sehingga anda perlu menyusunnya dengan serius dan matang.
Sebagaimana disinggung sebelumnya, bab laporan hasil penelitian ini ditulis dengan
panjang 7-8 ribu kata atau sekitar 20-25 halaman. Pada bagian ini, anda mendapatkan
kesempatan untuk menjelaskan prosesi penelitian lapangan yang telah anda lakukan;
memaparkan berbagai temuan fakta-fakta dalam kehidupan sosial yang diteliti; dan
memberikan analisis, arti, makna dan kesimpulan dari temuan-temuan tersebut secara
obyektif-ilmiah.

Dengan kata lain, isi dari laporan hasil penelitian merupakan jawaban dari rumusan
pertanyaan penelitian yang terdapat pada Bab I tentang pendahuluan dan/atau latar
belakang penelitian. Pada penelitian kuantitatif, laporan hasil penelitian memaparkan
hasil uji hipotesis penelitian; diterima atau ditolak disertai dengan bukti-bukti empiris
hasil olah data statistik dan pembahasannya. Sedangkan pada penelitian kualitatif,
laporan penelitian menjelaskan secara detail dan mendalam tentang fenomena sosial
yang diteliti; disertai pembahasan maknanya secara kontekstual dan ilmiah.

Bab laporan hasil penelitian yang baik terdiri dari 3 (tiga) materi utama yang tersusun
saling terkait satu sama lain, yaitu:

• Deskripsi Lokasi dan Responden/Informan Penelitian: yang menjelaskan dimana


lokasi penelitian, siapa responden/informan yang terlibat dan bagaimana proses
pengumpulan data berlangsung.
• Paparan Temuan-Temuan Penelitian: yang memaparkan berbagai temuan-
temuan utama dari penelitian dengan disertai bukti empiris yang jelas;
• Diskusi dan Pembahasan Temuan Penelitian: yang memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk mendiskusikan dan membahas temuan penelitiannya
dalam konteks perkembangan kajian akademik terkini terkait dengan tema
penelitian.

34
B. Bagaimana Membuat Deskripsi Lokasi dan Sampel/Informan?

Meskipun pada bagian metode penelitian (Bab III) telah disinggung tentang lokasi dan
informan/responden penelitian, anda perlu menjelaskan lebih detailnya pada bagian ini.
Pada bagian ini, anda diminta untuk menjelaskan kondisi obyektif lokasi dimana anda
telah melakukan penelitian lapangan; dimana itu? Bagaimana mencapainya? Apakah
mudah atau susah untuk mencapainya? Berapa lama anda berada disana? Anda juga
bisa menambahkan kemudahan, kesulitan, rintangan maupun hambatan selama proses
penelitian di lokasi tersebut.

Deskripsi lokasi penelitian yang baik memberikan informasi yang tidak hanya jelas
namun spesifik dan detail tentang fenomena penelitian yang diteliti, namun juga
menunjukkan anda benar-benar telah terjun ke lapangan melakukan penelitian.

Terkait dengan deskripsi lokasi, anda diminta menjelaskan populasi penelitian sekaligus
pemilihan sampel (responden/informan) penelitiannya. Apabila penelitian anda
merupakan penelitian kuantitatif, paparan tentang populasi perlu disertai informasi
jumlahnya dan konfigurasi sosio-demografiknya. Berdasarkan informasi tersebut, anda
menjelaskan teknik sampling (pemilihan/penentuan responden) penelitian disertai
jumlah akhir responden yang terlibat dan bagaimana anda memilih atau
menentukannya. Anda perlu menjelaskan bahwa sampel atau responden penelitian
anda telah merepresentasikan keseluruhan populasi sehingga generalisasi hasil
penelitian bisa tercapai.

Apabila melakukan penelitian kualitatif, anda perlu menjelaskan alasan, kriteria


informan anda serta jumlanya. Tidak lupa pula, jelaskan bagaimana anda mendekati,
meminta, mengajak dan mendapatkan persetujuan informan untuk mau terlibat dalam
penelitian anda. Apakah informan dengan sukarela atau terpaksa terlibat? Bagaimana
interaksi anda, sebagai peneliti, dengan informan selama proses pengambilan data?
Apakah anda potensi masalah yang akan dihadapi informan setelah penelitian usai?
Bagaimana anda dan informan mengantisipasinya.

Aspek yang tidak boleh dilupakan, anda perlu memberikan ulasan bagaimana hasil
teknik sampling tersebut pada proses pengambilan data di lapangan. Apakah berhasil
menentukan atau memilih responden secara representatif dari populasi? Apakah ada
kelompok informan yang tidak termasuk di dalam kriteria informan anda? Bagaimana
validitas informasi atau data yang didapatkan dari responden/informan?

Apabila perlu memberikan kompensasi (berupa uang, bingkisan atau hadiah) terkait
keterlibatan responden/informan dalam penelitian, anda harus menyebutkannya; dan
menjelaskan apa dampaknya dalam proses pengumpulan data. Apakah informasi atau

35
data yang didapat benar adanya bukan sekedar pendapat atau imajinasi informan?
Apabila anda tidak yakin dengan informasi dan data tersebut, bagaimana sikap dan
tindakan untuk mengantisipasinya? Apakah anda melakukan cek ulang dari sumber
berbeda (check, cross-check, re-check)?

Dengan paparan ini yang detail ini, anda menunjukkan kredibilitas penelitian yang telah
dilakukan; sehingga pembaca (dosen penguji, teman kolega dan sarjana lain) percaya
bahwa anda telah melakukan penelitian sosial sesuai dengan standar ilmiah baku;
memiliki derajat obyektifitas dan otentisitas yang dapat dipertanggungjawabkan; dan
hasil penelitian tepat dan memiliki nilai kebenaran ilmiah.

C. Bagaimana Memaparkan Temuan Penelitian?

Pada bagian ini, anda berkesempatan memaparkan temuan-temuan utama penelitian


yang tersaji secara tematik atau kronologis. Hematnya, temuan penelitian merupakan
data empiris yang berhasil dikumpulkan; yang dipaparkan apa adanya. Penyajian data
empiris ini memiliki 3 (tiga) tujuan yang penting dalam penelitian ilmiah: (1)
menunjukkan obyektifitas dan otentisitas penelitian; dan (2) menunjukkan kontribusi
ilmiah penelitian anda; dan (3) menunjukkan kredibilitas anda sebagai peneliti yang
betul-betul melakukan penelitian di lapangan.

Dalam memaparkan temuan-temuan penelitian ini, anda perlu kembali merujuk


rumusan pertanyaan penelitian. Renungkan kembali, apa rumusan pertanyaan
penelitian utama anda? Aspek apa saja yang terumus dalam pertanyaan penelitian
tersebut? Apakah rumusan pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut telah terjawab
dalam temuan-temuan penelitian anda?

Paparan tentang temuan-temuan penelitian merupakan jawaban obyektif dari rumusan


pertanyaan penelitian yang telah disusun sebelum terjun ke lapangan mengumpulkan
data. Anda diminta memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
penelitian tersebut dengan merujuk dan/atau mengutip langsung data penelitian yang
telah dikumpulkan. Rujukan dan/atau kutipan langsung dari data berfungsi untuk
memberikan bukti-bukti empiris dari paparan temuan penelitian yang sekaligus
menunjukkan obyektifitas dan otentisitas hasil penelitian.

Bagaimana apabila temuan-temuan penelitian anda belum menjawab rumusan


penelitian? Dalam beberapa kondisi, anda perlu mempertimbangkan untuk kembali ke
lapangan guna mengumpulkan data tambahan. Sebaliknya, anda perlu
mempertimbangkan merubah rumusan pertanyaan penelitian anda (dan juga asumsi
dan kerangka konseptualnya), khususnya dalam penelitian kuantitatif, apabila anda
mendapatinya tidak sesuai atau salah dengan realitas fenomena sosial yang diteliti.

36
Dalam laporan penelitian kuantitatif, temuan-temuan penelitian merupakan
jawaban dari pengujian hipotesis yang disajikan dalam bentuk hasil olah data statistik.
Berdasarkan temuan-temuan penelitian tersebut, anda menyatakan bahwa hipotesis
penelitian diterima atau ditolak. Jangan khawatir menyatakan hipotesis penelitian
ditolak apabila anda telah melakukan semua proses penelitian (dari pembuatan
instrumen, survei lapangan dan analisis data) sesuai prosedur dan standar penelitian
kuantitatif dalam sosiologi.

Secara umum, temuan penelitian merupakan hasil olah data statistik deskriptif, seperti
informasi rata-rata umur responden, modus atau jumlah terbanyak latar belakang
tingkat pendidikan responden, prosentase perbandingan jumlah responden laki-laki dan
perempuan dan sebagainya. Anda bisa membuat tabel atau tabulasi silang untuk
mempermudah pembaca memahami paparan temuan penelitian.

Berikut contoh tabulasi-silang data deskriptif perbandingan umur dan jenis kelamin
responden dalam sebuah penelitian:

Tabel 2. Tabulasi Silang Usia dan Jenis Kelamin Responden


Jenis Usia (tahun)
Total
Kelamin < 15 16 17 18 19 >20
Laki-laki 1 19 15 5 5 1 46
Perempuan 7 23 25 5 3 0 63
Total 8 42 40 10 8 1 109

Hasil olah data statistik inferensial disajikan secara lengkap dan utuh dan digunakan
untuk menguji penerimaan atau penolakan hipotesis penelitian. Anda diminta tidak
hanya menyatakan menerima atau menolak hipotesis, namun juga memaparkan
formula/rumus statistik yang digunakan dan hasil perhitungannya dengan
menggarisbawahi beberapa informasi penting.

Berikut contoh penyajian temuan penelitian diawali paparan penerimaan hipotesis dan
disertai hasil perhitungan statistik Anova (Analisis of Variance) dengan variabel 3 (tiga)
jenjang kelas siswa dengan variabel dependen, yaitu kejujuran dalam ujian yang
melibatkan responden siswa SMA di Kota Yogyakarta.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik Anova (Analisis of Variance), hipotesis 1


bahwa terdapat perbedaan tingkat kejujuran akademik dalam ujian diantara 3 (tiga)
jenjang kelas di SMA di kota Yogyakarta diterima. Berikut perhitungan anovanya:

37
JK tot = å X 2 tot -
(å X ) tot
2

N
JK dal = JK tot - JK ant
æ (å X 1 )2 (å X 2 )2 (å X m )2 ö÷ - (å X tot )2
JK ant = ç + + ... +
ç n1 n2 nm ÷ N
è ø
JK ant
MK ant =
m -1
JK dal
MK dal =
N -m
MK ant
Fhit =
MK dal

Terdapat perbedaan signifikan antara tiga jenjang kelas responden (kelas X, XI dan XII)
terkait dengan tingkat kejujuran akademik dalam ujian. Hasil uji Anova menunjukkan skor
p=0,41 atau lebih kecil dari standar persamaan 0,05 dengan F (2, 105)=3,3. Namun perlu
difahami bahwa meskipun terhitung secara statistik terdapat perbedaan signifikan,
khususnya antara siswa kelas X dan kelas XII, nilai perbedaannya sangat kecil. Kejujuran
dalam ujian responden kelas XI dengan Mean=26,11 SD=2,18 berbeda signifikan secara
statistik dengan responden kelas XII dengan Mean=24,10 SD=2,70. Sedangkan responden
kelas XI dengan Mean=24,55 SD=3,30 menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
secara statistik dengan dua kelas lainnya.

Dalam laporan penelitian kualitatif, temuan-temuan penelitian dipaparkan dengan


disertai kutipan verbatim dari pernyataan informan atau catatan lapangan. Temuan
penelitian ini merupakan abstraksi dari tema-tema atau kode yang anda temukan dan
rumuskan berdasarkan analisis data dari transkrip wawancara, catatan pengamatan
lapangan dan/atau dokumen/arsip dari informan penelitian.

Berikut ini contoh paparan temuan penelitian kualitatif tentang volunterisme anak muda
di Yogyakarta dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang lingkungan, KOPHI
(Koalisi Pemuda Hijau).

Keterlibatan pemuda sebagai seorang volunteer dalam kegiatan volunterisme di KOPHI


Yogyakarta, salah satunya disebabkan oleh motif- motif yang berkaitan dengan aspek
lingkungan hidup. Dalam hal ini, motif lingkungan hidup yang paling mendasar untuk
kemudian dijadikan alasan yang mendorong menjadi seorang volunteer adalah rasa
ketertarikan terhadap lingkungan hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh Yudho, motivasi
ini lahir dari keprihatinan menyaksikan kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan
sekitarnya.

[S]aya pindah ke Jogja itu sudah hampir 4 tahun, Saya lihat kondisi di Godean itu
irigasinya banyak sampah. Mungkin dari warganya di situ buang-buang sampah, nah
terus saya pindah di Kaliurang, Kaliurang KM 4,5 di asrama. Itu juga banyak sampah ...
Saya agak miris, maka dari itu saya ikut organisasi yang berbau lingkungan dan say/a
berperan aktif di situ (Yudho, wawancara 6 Maret 2014)

38
Temuan ini didukung dengan data verbatim (data mentah namun telah diedit dari segi
bahasa/gramatikannya tanpa merubah isinya) yang dikutip langsung dari pernyataan
informan-informan penelitian. Dukungan kutipan langsung pernyataan informan ini
sudah sangat lazim dalam penelitian kualitatif, dengan 2 (dua) tujuan utama, yaitu (i)
memberikan bukti empiris guna mendukung temuan penelitian yang dipaparkan; dan
(ii) menunjukkan kredibilitas peneliti yang telah benar-benar terjun ke lapangan dan
mewawancari informan.

Selain dukungan kutipan langsung pernyataan informan, anda bisa memaparkan


temuan penelitian dengan dukungan catatan pengamatan atau kutipan dari
dokumen/arsip dari informan. Untuk kutipan catatan lapangan, anda diminta
menceritakan secara mendetail apa yang telah anda amati di lapangan. Jangan lupa
berikan informasi yang jelas, kapan dan dimana pengamatan tersebut dilakukan?
Informasi tentang sumber data juga perlu diberikan apabila anda menyajikan
dokumen/arsip dari informan.

Data kualitatif lain yang bisa disajikan untuk mendukung paparan temuan penelitian
anda adalah data visual atau foto. Anda diperbolehkan menampilkan foto yang relevan
menggambarkan dan mendukung temuan penelitian. Apabila foto tersebut
menampilkan diri informan, pastikan anda telah meminta izin untuk memuatnya dalam
laporan. Berikan pula informasi kapan, dimana dan siapa yang tergambar di dalam foto
tersebut.

D. Bagaimana Mendiskusikan dan Membahas Temuan?

Diskusi dan pembahasan merupakan rangkaian dari paparan temuan hasil penelitian.
Dalam paparan temuan penelitian, anda menyajikan berbagai informasi, fakta dan data
yang tersusun secara tematik atau kronologis yang secara langsung menjawab rumusan
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sebagai rangkaian kelanjutannya, bagian diskusi
dan pembahasan hasil penelitian menjelaskan temuan-temuan penelitian secara lebih
(i) mendalam dan (ii) luas. Dua istilah “mendalam dan luas” ini kata kunci yang perlu
anda perhatikan dalam mendiskusikan dan membahas temuan-temuan penelitian anda.

Penjelasan yang “mendalam”, anda diminta tidak sekedar memaparkan fakta-fakta


temuan penelitian, namun juga memberikan makna, arti dan signifikansinya dalam
konteks sosial-budaya, politik atau ekonomi dimana penelitian dilakukan.

Istilah penjelasan yang mendalam sendiri merupakan terjemahan bebas dari metode
analisa data yang dikemukakan oleh Antropolog dari Amerika Serikat, Clifford Geertz
(1973), dalam bukunya The Interpretation of Culture. Secara khusus, metode ini lazim
dalam penelitian kualitatif. Dalam aplikasinya, Geertz merujuk kepada makna tradisi

39
sabung ayam dalam masyakarat Bali yang tidak hanya dipahami sebagai atraksi hiburan
melainkan juga menggambarkan status dan kompetisi publik kelompok-kelompok elit
bangsawan Bali.

Dengan kata lain, kedalaman pembahasan temuan penelitian ditentukan oleh


ketajaman peneliti, seperti anda, memberikan kesimpulan makna dengan
mempertimbangkan signifikansi temuan-temuan penelitian dalam konteks sosialnya.
Untuk mencapainya, anda perlu memahami dengan baik fenomena sosial yang sedang
anda teliti; menilai dan mengukur variabel-variabel penelitian dengan seksama dan
hati-hati; variasi sosio-demografik responden/informan yang terlibat; dan merangkai
temuan-temuan penelitian untuk membangun maknanya.

Kedalaman diskusi dan pembahasan temuan penelitian tidak bisa lepas dari desain
metode penelitian dan implementasinya dalam proses pengumpulan data dan analisi.
Apabila anda menggunakan metode kuantitatif, kedalaman penelitian seirama dengan
representasi responden terhadap populasi keseluruhan dan generalisasi temuan hasil
penelitian. Untuk mencapainya, penentuan dan pemilihan responden harus mampu
menggambarkan variasi sosio-demografik populasi dan jumlah yang memadai.
Kuesoner sebagai instrumen penelitian juga harus teruji; dengan tepat menilai dan
mengukur variabel penelitian.

Dalam penelitian dengan metode kualitatif, kedalaman penjelasan temuan penelitian


tidak hanya ditentukan oleh representasi informan penelitian yang terlibat,
menggambarkan variasi populasi secara keseluruhan. Sebagai instrumen penelitian itu
sendiri, peneliti harus memiliki tidak saja kejelian dan ketajaman mengamati fenomena
sosial yang sedang diteliti; namun juga secara kritis menanyakan berbagai fakta-fakta
yang sedang terjadi di lapangan. Keterlibatan anda sebagai peneliti dalam berbagai
aktifitas sosial masyarakat dan juga kurun waktu yang cukup lama memberikan peluang
untuk mampu mamahami dengan baik dan mendalam fenomena sosial yang sedang
diteliti.

Sedangkan penjelasan yang “luas” memiliki arti bahwa penjelasan tersebut tidak
terbatas pada konteks tertentu saja. Dengan kata lain, luas berarti penjelasan tentang
temuan-temuan anda diperbandingkan dengan temuan-temuan penelitian dengan
minat yang sama atau bersinggungan yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain
sebelumnya.

Untuk melakukannya, coba baca kembali kajian pustaka yang telah anda tulis dalam
proposal penelitian. Kajian pustaka yang baik memuat ringkasan kritis konsep atau teori
dan juga temuan penelitian-penelitian di bidang yang sama sebelumnya (untuk lebih

40
jelas, baca kembali bagian ketiga tentang kajian pustaka). Ringkasan kritis tersebut
menyimpan nilai penting ketika peneliti sosial seperti anda memasuki tahapan akhir
analisa data dan penulisan laporan penelitian.

Kembali ke arti penjelasan yang luas, anda diminta untuk tidak hanya menjelaskan
temuan penelitian melainkan juga memperbandingkan temuan tersebut dengan
temuan-temuan penelitian di bidang yang sama sebelumnya. Dalam perbandingan ini,
anda diminta menunjukkan 3 (tiga) aspek penting, yaitu:

1) Persamaan temuan penelitian anda dengan penelitian sarjana-sarjana kelimuan


serumpun sebelumnya.

Apabila terdapat persamaan-persamaan temuan, anda diminta juga untuk


menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Apakah kriteria informan atau teknik
sampling (penentuan/pemilihan responden) penelitian serupa? Apakah lokasi
penelitian berpengaruh? Apakah teknik dan metode pengumpulan data (baik itu
dengan survei atau wawancara mendalam) sama sehingga hasilnya serupa? Atau
ada sebab-sebab lain baik itu teknikal maupun substanstif memperngaruhi
persamaan temuan ini.

2) Perbedaan temuan penelitian anda dibandingkan dengan penelitian sarjana-


sarjana kelimuan serumpun sebelumnya.

Sebaliknya, apabila temuan penelitian berbeda, anda diminta menjelaskan


mengapa hasil penelitian menemukan fakta yang berbeda. Anda perlu
menelusuri kembali proses penelitian yang telah anda lakukan;
membandingkannya dengan penelitian-penelitian pada bidang yang sama (yang
telah anda kaji pada bagian kajian pustaka); dan menilai dan menguji dimana
letak perbedaan (dan juga persamaan) sehingga temuan penelitian anda
berbeda.

3) Kontribusi ilmiah yang bersifat kebaruan dari temuan penelitian anda dalam
kajian bidang yang sedang anda teliti.

Setelah menunjukkan, mengurai dan menjelaskan persamaan maupun


perbedaan temuan penelitian dengan penelitian-penelitian sebelumnya, anda
sebenarnya sedang mengelaborasi kontribusi ilmiah penelitian anda tersebut.
Kontribusi ilmiah merupakan bagian terpenting dari seluruh proses penelitian
dari pemilihan tema, perumusan pertanyaan penelitian, kajian pustaka,
pengumpulan data, analisa data hingga penulisan laporan penelitian. Kontribusi
ilmiah merupakan bentuk tawaran, posisi dan juga nilai pengetahuan yang anda

41
hasilkan melalui penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Dengan menunjukkan
persamaan dan perbedaan temuan penelitian (dalam konteks, metode atau
metode analisis yang berbeda) berbanding penelitian-penelitian sebelumnya,
anda sebenarnya menjelaskan aspek utama kontribusi ilmiah, yaitu “kebaruan”.

Hematnya, sebuah penelitian tentang konversi dan rekruitmen kelompok aliran


kepercayaan-kebatinan “Sapta Dharma” di Yogyakarta menemukan pola-pola khas
bagaimana pengikut baru mengenal, tertarik dan akhirnya bergabung dengan kelompok
spiritual-agama ini. Dalam diskusi dan pembahasan, anda diminta tidak sekedar
memaparkan pola-pola ini, namun juga membandingkannya, mencari persamaan dan
perbedaan, dengan pola-pola konversi dan rekruitmen anggota baru pada kelompok-
kelompok kebatinan lain (seperti Subud, Sumarah, Rebo Wage) di Yogyakarta atau
Indonesia secara umum.

42
BAB VII
MENULIS KESIMPULAN

A. Apa yang disimpulkan?

Kesimpulan merupakan bab paling akhir dalam keseluruhan materi-materi yang


dipaparkan dalam sebuah Skripsi (dan juga karya ilmiah lainnya: buku monograf, artikel
di jurnal ilmiah atau makalah dalam seminar). Aspek terpenting dalam kesimpulan
adalah isinya menggambarkan keseluruhan materi skripsi secara ringkas dan jelas;
dimana pembaca dengan mudah dan cepat memahami seluruh materinya.

Untuk membuat kesimpulan yang baik, anda perlu memahami apa yang ingin diketahui
pembaca yang tidak memiliki waktu yang lama untuk membaca keseluruhan skripsi.
Oleh karena itu, kesimpulan tidak boleh terlalu panjang; dan juga tidak mengulang
kembali temuan-temuan penting penelitian.

Kesimpulan penelitian yang baik memuat beberapa materi berikut ini:

• Penegasan temuan-temuan penelitian terpenting.

Temuan penelitian terpenting merupakan ringkasan dari laporan hasil penelitian,


yang telah diperbandingkan dengan temuan-temuan penelitian sebelumnya,
memiliki nilai signifikansi secara sosial dalam konteksnya, dan mengandung
aspek kebaruan sebagai kontribusi penelitian dalam komunitas ilmiah bidang
keilmuan terkait. Anda tidak perlu mengulang paparan temuan-temuan
penelitian yang telah disajikan pada bagian laporan hasil penelitian. Anda hanya
perlu memberikan penegasan terhadap beberapa temuan terpenting yang
merupakan temuan utama yang dihasilkan dalam penelitian yang baru saja anda
selesaikan.

• Keterbatasan dan kelemahan penelitian.

Profesionalitas dan kejujuran merupakan aset terpenting bagi peneliti dalam


melaporkan hasil penelitiannya. Peneliti yang menjunjung dua sikap tersebut
mengetahui dengan baik terkait tidak saja kontribusi penelitian dalam
perkembangan kelimuan termasuk manfaatnya dalam kehidupan bermasyarakat,
namun juga keterbatasan dan kelemahannya yang perlu untuk dikemukakan
kepada pembaca. Keterbatasan dan kelemahan ini bisa disengaja karena
pemilihan tema yang khusus, pemilihan responden/informan yang terbatas,
maupun tersedianya waktu dan biaya penelitian yang terbatas. Keterbatasan
dan kelemahan juga bisa tidak disengaja karena kompleksitas realitas fenomena

43
sosial yang kurang dipahami selama proses perencanaan maupun pengumpulan
data di lapangan penelitian.

• Saran tentang tema-tema penelitian lanjutan.

Berdasarkan ringkasan temuan dan kontribusi hasil penelitian yang disertai


keterbatasan dan kelemahannya, bagian kesimpulan diakhiri dengan saran
tentang tema-tema penelitian lanjutan yang perlu dilakukan. Saran penelitian
lanjutan adalah keterbatasan, kekurangan, kelemahan maupun aspek-aspek
fenomena sosial yang belum mendapatkan perhatian dari penelitian-penelitian
yang sudah dilakukan termasuk penelitian yang baru saja anda selesaikan.
Dengan kata lain, saran tentang penelitian lanjutan menunjukkan
kesinambungan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

B. Bagaimana Menulis Kesimpulan?

Kesimpulan ditulis tidak terlalu panjang kurang lebih 1000-1500 kata atau sekitar 3-5
halaman saja. Tidak ada saran khusus dalam menulis kesimpulan. Catatan yang perlu
anda perhatikan adalah untuk tidak mengulang kembali paparan temuan penelitian.
Sekali lagi, anda hanya perlu memberikan penegasan, menggaris-bawahi beberapa
temuan penelitian utama dengan bahasan secukupnya; menyatakan kontribusi ilmiah
dari penelitian anda; menilai keterbatasan dan kelemahan penelitian tersebut; dan
memberikan saran untuk tema-tema (juga strategi, pemilihan informan, lokasi dan
berbagai aspek konseptual maupun teknis penelitian) untuk penelitian selanjutnya
(yang mungkin saja anda lakukan atau dilakukan oleh peneliti atau sarjana lainnya).

44
BAB VIII
SISTEMATIKA DAN TATA TULIS TUGAS AKHIR SKRIPSI

A. Sistematika Usulan (Proposal) Tugas Akhir Skripsi

Mahasiswa pendidikan sosiologi yang akan mengakhiri studi jenjang S1 diwajibkan


menempuh dan menyelesaikan mata kuliah tugas akhir. Tugas akhir tersebut berupa
penulisan karya ilrniah yang disebut Tugas Akhir Skripsi (TAS). Tugas akhir skripsi
merupakan karya ilmiah mahasiswa di bidang pendidikan sosiologi atau sosiologi.
Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian. Langkah awal dalam menyusun skripsi
dimulai dengam membuat usulan skripsi. Usulan tugas akhir skripsi disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
A. Judul penelitian
Judul dibuat sesingkat-singkatnya, jelas dan menunjukkan dengan tepat
masalah yang hendak diteliti serta tidak membuka peluang penafsiran yang
beraneka ragam
B. Latar belakang
Perumusan masalah memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang menarik, penting
dan perlu diteliti. Uraikan pula kedudukan masalah yang akan diteliti dalam
lingkup permasalahan yang lebih luas
C. Identifikasi dan pembatasan masalah
Identifikasi masalah berisi rumusan berbagai faktor yang secara sistemik
merupakan masalah yang relevan dengan judul penelitian. Pembatasan masalah
berisi tentang pernyataan peneliti tentang ruang lingkup penelitian yang akan
dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek metodologis, kelayakan di
lapangan, dan keterbatasan peneliti, tanpa mengorbankan kebermaknaan,
konsep, atau judul penelitian
D. Rumusan masalah
Perumusan masalah berisi rumusan permasalahan penelitian yang berupa
kalimat pertanyaan atau pernyataan
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian berupa pernyataan tentang terget penelitian atas dasar
permasalahan yang dirumuskan
F. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian berisi penjelasan tentang kegunaan atau manfaat hasil
penelitian bagi pihak tertentu, baik secara teoretis maupun praktis

45
G. Kajian pustaka dan kerangka teori
Kajian pustaka dan kerangka teori memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan. Perlu ditunjukkan bahwa permasalahan yang
akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. kajian
teori merupakan penjabaran dari kajian pustaka berisi penjelasan teori yang
relevan dengan masalah penelitian agar diperoleh legitimasi konseptual.
Penelitian yang relevan berisi kajian berbagai hasil penelitian orang lain yang
relevan dengan masalah penelitian.
Kerangka pikir berisi uraian tentang pola hubungan antarvariabel atau
antarkonsep yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Hipotesis (terutama untuk penelitian kuantitatif) yang memuat penyataan
singkat yang disimpulkan dari kajian pustaka dan kajian teori dan merupakan
jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi dan masih harus dibuktikan
kebenaranya.
H. Desain penelitian
Penjelasan tentang metode yang digunakan, lokasi dan objek penelitian, teknik
pengumpulan dan analisis data
I. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian memuat tahap-tahap penelitian, rincian kegiatan pada setiap
tahap dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Dapat
disajikan dalam bentuk matrik atau uraian
J. Daftar pustaka
K. Lampiran (instrumen penelitian)

Usulan tugas akhir skripsi disusun dalam bentuk bagian-bagian dengan huruf kapital
dan tidak dalam bentuk bab.

46
B. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Skripsi

Tugas Akhir Skripsi terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu:


1. Bagian Depan
Terdiri dari beberapa bagian berikut:
a. Sampul
Sampul TAS memuat judul, maksud penulisan, lambang Universitas
Negeri Yogyakarta, nama lengkap dan nomor induk mahasiswa, nama
jurusan/program studi, nama fakultas, universitas dan tahun
penyelesaian. Sampul dibuat dari karton tebal warna merah.
b. Halaman Kosong
Halaman kosong dimaksudkan sebagai sarung isi TAS, dan ditempatkan
di antara sampul TAS dan halaman judul.
c. Halaman Judul
Halaman Judul dibuat sama dengan halaman sampul, diketik pada kertas
HVS warna putih
d. Abstrak
Ketentuan Isi Abstrak dengan urutan:
1) ABSTRAK (300 kata);
2) Judul TAS;
3) Nama dan NIM penulis;
4) Isi Abstrak terdiri dari 3 (tiga) alinea/paragraf:
i. Alinea Pertama berisi uraian singkat mengenai
permasalahan dan tujuan penelitian;
ii. Alinea Kedua berisi metode penelitian, mencakup populasi,
sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data;
iii. Alinea Ketiga berisi hasil (temuan) penelitian dan
kesimpulan.
iv. Kata Kunci; terdiri dari 3-5 kata kunci temuan penelitian
5) Abstrak diketik dalam satu halaman (kurang lebih 300 kata), spasi
tunggal
e. Lembar Pengesahan
Halaman Lembar Pengesahan memuat bukti pengesahan akademik dan
administratif oleh Tim Penguji TAS dan Dekan FIS UNY.

47
f. Halaman Pernyataan
Memuat bukti pengesahan akademik oleh tim penguji dan administrative
oleh dekan fakultas. Unsur-unsur yang ada dalam halaman ini adalah
judul skripsi, nama penulis dan penyataan pengesahan tim penguji dan
dekan fakultas. Halaman ini diberi judul HALAMAN PENGESAHAN.
g. Motto
Halaman ini tidak diberi judul, cukup mencantumkan kata ‘Motto’ disertai
satu atau lebih kata-kata mutiara yang selaras dengan topic dan tema
skripsi.
h. Halaman Persembahan
Memuat persembahan (hadiah/pemberian) kepada siapa saja yang
dianggap memiliki makna bagi penulis.
i. Kata Pengantar
Kata Pengantar memuat informasi secara garis besar tentang maksud
penulisan TAS dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara
langsung berjasa/terlibat dalam penulisan TAS.
j. Daftar Isi
Daftar Isi memuat secara terperinci isi keseluruhan TAS beserta nomor
halaman.
Ketentuan penulisan daftar isi, sebagai berikut:
1) Daftar isi dimulai dari abstrak sampai dengan lampiran;
2) Halaman sampul, judul, pengesahan dan persembahan tidak perlu
dimaksudkan ke dalam daftar isi, akan tetapi diberikan
penomoran dengan menggunakan angka romawi kecil;
3) Daftar isi diketik spasi tunggal, jarak antar bab diketik spasi ganda.
Isi TAS disajikan dalam bentuk bab, sub-bab dan/atau tingkat
hierarkhi judul yang lebih terperinci dengan menganut sistematika
tertentu.
4) Daftar Tabel (apabila ada) yang ditulis sebagaimana daftar isi.
5) Daftar Gambar (apabila ada) yang juga ditulis sebagaimana daftar
isi

2. Bagian Tengah
Bagian ini memuat isi Skripsi yang disajikan dalam bentuk bab, sub-bab dan
anak sub-bab. Uraian bagian tersebut meliputi:
a. Bab I: Pendahuluan (2000 kata)
Bab Pendahuluan berisi beberapa bab sebagai berikut:

48
1) Latar Belakang yang menjelaskan alasan-alasan (ilmiah) yang
menunjukkan nilai penting dan/atau perlunya dilakukan penelitian.
Alasan-alasan ini bisa berupa serangkain masalah sosial yang
harus diselesaikan dan/atau hasil kajian pustaka secara kritis yang
menunjukkan masih kurangnya kajian akademik tentang suatu
topik sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.
2) Identifikasi Permasalahan atau Fokus Penelitian yang berisi
berbagai sub-topik kajian dan/atau variabel-variable penelitian
yang terkait dan dibahas secara mendalam di dalam Skripsi.
3) Batasan Masalah menjelaskan ruang lingkup penelitian Skripsi
dengan mempertimbangkan aspek-aspek metodologis,
kelayakan/kemungkinan kajian lapangan, dan berbagai
keterbatasan (akademik, lapangan, teknis, biaya, waktu) yang
dihadapi penulis dalam menyelesaikan penelitian.
4) Rumusan Masalah memuat pertanyaan penelitian secara jelas,
lugas, tidak memuat jargon-jargon, dan merupakan simpulan dari
latar belakang penelitian.
5) Tujuan Penelitian menyatakan target penelitian yang ingin dicapai,
yang merupakan bentuk penyelesaian dan/atau jawaban dari
permasalahan/pertanyaan penelitian yang diajukan.
6) Kegunaan Penelitian menjelaskan manfaat temuan penelitian baik
secara teoretis maupun praktis. Aspek penting yang perlu
digarisbawahi adalah kontribusi ilmiah/akademik dari penelitian
dalam topik kajian keilmuwan tertentu di bidang Sosiologi.

b. Bab II: Kajian Pustaka dan Kerangka Teori (5-6000 kata)


Bab ini berisi beberapa sub-bab berikut:
1) Kajian Teori dan Kepustakaan yang relevan meliputi penelusuran
dan pengkajian secara deskriptif-kritis terhadap berbagai
teori/konsep dan hasil penelitian yang sudah dilakukan, baik dari
buku-buku monograf, artikel-artikel ilmiah di jurnal-jurnal
penelitian yang kredibel dan laporan-laporan penelitian ilmiah lain
termasuk skripsi, tesis dan disertasi. Kajian teori dan pustaka ini
mengarahkan peneliti untuk menguasai topik penelitiannya secara
menyeluruh dan mendalam; sekaligus melakukan sintesis dari
berbagai sumber tersebut untuk membangun bagan konseptual
tetang topik penelitian sekaligus menerangkan berbagai variabel
terkait. Peneliti hendaknya mengemukakan dengan jelas berikut

49
definisi konseptual, asumsi dan hubungan antar variable dalam
topik penelitiannya.
2) Kerangka Pikir memuat gambaran umum tentang pola hubungan
antar variabel atau semacam kerangka konseptual yang
mengarahkan peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian;
yang disusun berdasarkan kajian teori dan kepustakaan
sebelumnya.
3) Hipotesis Penelitian atau gambaran umum temuan penelitian yang
rumuskan secara singkat dan jelas; diungkapkan dalam kalimat
pernyataan.
Catatan: Hipotesis yang jelas untuk kemudian diuji melalui
penelitian mutlak dikemukakan dalam penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian kualitatif, hipotesis berisi gambaran umum hasil
penelitian.

c. Bab III: Metode Penelitian (2-3000 kata)


Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan, terdiri dari
beberapa sub-bab berikut:
1) Desain Penelitian memuat penjelasan umum tentang metode
penelitian yang digunakan, dalam hal ini antara metode kualitatif
atau kuantitatif atau gabungan dari keduanya, dengan
memberikan alasan dan pertimbangan ilmiah yang relevan,
seperti karakteristik data, responden hingga tujuan penelitian.
2) Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian memuat lokasi dimana
penelitian dilakukan sekalipus populasi responden dan
penentuan/pemilihan sampel untuk penelitian tersebut; dengan
memberikan alasan/pertimbangan ilmiah yang mapan.
3) Teknik Pengumpulan Data memuat teknik pengumpulan data yang
digunakan, beserta alasan dan pertimbangan ilmiah yang
mendukung. Apabila digunakan lebih dari satu teknik
pengumpulan data, peneliti harus menjelaskan alasan dan
pertimbangnnya; dan bagaimana keterkaitan dua/lebih model
data yang didapatkan.
4) Reliabilitas dan Validitas Instrumen Penelitian memuat berbagai
tolak-ukur yang menjamin bahwa data yang didapatkan dari
teknik pengumpulan data secara obyektif memaparkan realitas
dengan benar (reliabilitas merujuk kepada konsistensi instrumen
penelitian; validitas merujuk kepada kemampuan instrumen

50
penelitian mendapatkan data secara obyektif). Prinsip ini
umumnya sangat ditekankan dalam penelitian dengan metode
kuantitatif.
Dalam penelitian kualitatif, reliabilitas dan validitas instrumen
penelitian dijelaskan dengan paparan tentang kesadaran dan
antisipasi yang diambil oleh peneliti terhadap berbagai kondisi,
baik sosial atau fisikal, yang berpotensi mempengaruhi kualitas
data yang didapatkan demi obyektifitas penelitian.
5) Teknik Analisis Data memuat teknik-teknik analisis data yang
digunakan baik itu model-model perhitungan statistika sosial,
pendekatan narasi, grounded theory, analisis konten, analisis
wacana dan sebagainya. Pemilihan teknik analisis data harus
disertai dengan alasan dan pertimbang ilmiahnya khususnya
tujuan penelitian.
Dalam penelitian dengan metode kualitatif, peneliti harus
menjelaskan proses analisis meliputi pemilahan data, kodifikasi
data, reduksi data hingga penampilan data.
6) Etika Penelitian berisi tentang berbagai isu dalam proses
penelitian khususnya berkaitan dengan hubungan antara peneliti
dengan responden penelitian. Perlu dipahami sebelumnya bahwa
penelitian sosial pada hakikatnya merupakan aktifitas yang
langsung/tidak langsung menganggu ruang privat responden.
Oleh karena itu, peneliti harus mengantisipasi berbagai kondisi
yang berdampak negatif bagi responden; dan memastikan bahwa
keterlibatan responden dalam penelitian tersebut dilakukan secara
sukarela tanpa paksaan dan pemahaman terhadap berbagai
dampak/konsekuensinya.

d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan (7-8000 kata)


Bab ini memuat beberapa sub-bab berikut:
1) Deskripsi Lokasi dan Informan yang memuat beberapa informasi
mendasar hasil penelitian, seperti situasi/kondisi sosial-geografis-
demografis lokasi penelitian dan karakter dan latar belakang sosio-
ekonomi para informan yang terlibat.
2) Temuan Utama yang secara langsung dan jelas menjawab
pertanyaan penelitian dan/atau menyatakan hasil uji hipotesis
penelitian.

51
3) Diskusi dan Pembahasan yang mendiskusikan hasil temuan utama
secara konseptual mendalam, dalam arti melihat korelasi,
perbedaan ataupun pertentangannya dengan berbagai teori,
konsep maupun hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
dipaparkan pada kajian teori dan pustaka.

e. Bab V: Kesimpulan dan Saran (1-1500 kata)


Bab ini berisi garis besar kesimpulan dari hasil kajian dan penelitian yang
sudah dilakukan, dikemukakan dengan bahasa yang lugas dan jelas, yang
secara langsung memberikan jawaban kepada pertanyaan penelitian
yang diajukan dibagian pendahuluan.
Peneliti mengemukakan berbagai saran/rekomendasi yang bersifat
konseptual, kebijakan atau praktis dari hasil penelitiannya yang ditujukan
kepada dunia akademik, pembuat kebijakan maupun praktisi.
Di bagian akhir, peneliti juga mengemukakan kelemahan dan kekurangan
dari penelitian yang sudah dilakukan, diuraikan dengan alasan, rintangan,
ataupun keterbatasan yang dihadapi selama melaksanakan penelitian.
Kelemahan dan kekurangan ini diharapkan menjadi ruang kosong untuk
dilakukan penelitian selanjutnya baik oleh peneliti sendiri atau pihak lain
yang lain.

3. Bagian Akhir
Bagian terakhir dari Skripsi terdiri dari, Daftar Pustaka, Daftar Istilah dan
Lampiran. Berikut uraiannya:
a. Daftar Pustaka
Bagian ini memuat informasi tentang semua pustaka (buku, artikel dari
jurnal ilmiah cetak/online, proceeding seminar, laporan penelitian
dipublikan/tidak dipublikasikan, ensiklopedia, informasi resmi dari
lembaga tertentu, sumber digital seperti filem, music, berita televisi dan
sebagainya) yang digunakan sebagai rujukan dalam Skripsi.
Daftar Pustaka di bidang kajian Sosiologi pada umumnya disusun dalam
tata cara Harvard Style (nama penulis, tahun, judul, kota penerbit,
penerbit).
b. Daftar Istilah (optional)
Bagian ini merupakan pilihan, diperlukan dan ditambahkan apabila dalam
penulisan tugas akhir skripsi menggunakan istilah asing khas bidang
keilmuan/kajian yang memerlukan penjelasan tambahan.

52
c. Lampiran
Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang
diperlukan dalam penulisan Skripsi namun tidak cukup penting atau
bahkan mengganggu isi skripsi apabila dimasukkan dalam bagian utama.
Lampiran meliputi surat izin penelitian, instrumen penelitian, panduan
wawancara/pengamatan dan dokumen lain yang dipandang penting.

C. Bahasa dan Tata Tulis Tugas Akhir Skripsi

Penulisan Tugas Akhir Skripsi mengikuti beberapa ketentuan bahasa dan tata tulis
berikut ini:

1. Bahasa

Penulisan TA Skripsi menggunakan Bahasa Indonesia Baku dan mengikuti aturan


Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

2. Format Penulisan
• TAS ditulis menggunakan huruf Times New Roman; dengan ukuran font 12.
• TAS diketik dengan jarak antar baris 2 (dua) spasi; kecuali pada judul tabel,
tabel, judul gambar/bagan, kutipan langsung dan daftar pustaka yang
diketik dengan jarak antar baris 1 (satu) spasi.
• TAS diketik pada kertas HVS Putih ukuran A4 (21cm x 28cm) berat 70/80
gram; dengan ketentuan batas tepi atau margin, yaitu:
Margin Atas 4cm
Margin Bawah 3cm
Margin Kiri 4cm
Margin Kanan 3cm

• TAS yang dicetak diberikan sampul karton tebal warna merah mengkilat
dan dilapis plastik bening; dengan huruf dicetak warna emas.
• TAS yang dicetak digital menggunakan format PDF; yang tersusun menjadi
satu file utuh dari halaman muka hingga lampiran.
3. Aturan Tata Tulis TA Skripsi
• Nama bab diketik dengan huruf kapital; dengan nomor urut bab
menggunakan angka angka romawi besar; dan diketik ditengah.
• Nama sub-bab diketik dari tepi kiri; dengan huruf awal setiap kata dengan
huruf kapital; dan penomoran mengikuti abjad (A, B, C, D dst) yang ditulis
dengan huruf kapital.

53
• Apabila bab terbagi dalam beberapa bagian kecil, urutan penomoran
mengikuti tata cara berikut ini:
Huruf Kapital A, B, C, D, …
Angka Arab 1, 2, 3, 4, …
Huruf Kecil a, b, c, d, …
Angka Arab dengan kurung buka 1) 2) 3) 4) …
Huruf Kecil dengan kurung buka a) b) c) d) …
Angka Arab dengan kurung buka-tutup (1) (2) (3) (4) …
Huruf Kecil dengan kurung buka-tutup (a) (b) (c) (d) …

• Penomoran halaman judul, persetujuan, surat pernyataan, pengesahan,


motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan
daftar gambar menggunakan angka romawi kecil; diketik pada bagian
kanan bawah.
• Penomoran halaman pada Bab I dan seterusnya menggunakan angka arab;
yang bersambung; dan diketik pada bagian kanan bawah.
• Penyajian Tabel ditulis dengan ketentuan:
o Nomor tabel ditulis setelah tulisan Tabel; diikuti dengan Judul tabel;
o Nomor tabel ditulis dengan angka Arab; berurutan antar bab dari bab
I hingga akhir;
o Jarak spasi tabel 1 spasi
o Tabel sedapat mungkin disajikan dalam satu halaman;
o Contoh:

Tabel 2. Fakultas dan Program Studi di UNY


No Fakultas Program Studi Jumlah
Kependidikan Non Kependidikan Prodi
Fakultas Ilmu
1 9 - 9
Pendidikan (FIP)
Fakultas Bahasa dan
2 9 2 11
Sastra (FBS)
Fakultas Matematika
3 dan Ilmu Pengetahuan 5 4 11
Alam (FMIPA)
Fakultas Ilmu Sosial dan
4 8 4 12
Ekonomi (FISE)
5 Fakultas Teknik (FT) 10 - 10
Fakultas Ilmu
6 2 1 3
Keolahragaan (FIK)
Sumber: Laporan Rektor UNY, 2010

• Penyajian Gambar (meliputi foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema)


mengikuti ketentuan berikut ini:
o Nomor gambar ditulis setelah tulisan Gambar; diikuti dengan Judul
gambar;

54
o Nomor gambar ditulis dengan angka Arab; berurutan antar bab dari
bab I hingga akhir;
o Gambar sedapat mungkin disajikan dalam satu halaman;
Contoh:
Gambar 5: Masyarakat Samin di Kabupaten Blora

Sumber: dokumentasi pribadi, 2010

D. Kutipan dan Penulisan Daftar Pustaka

Karya tulis ilmiah mengharuskan penulisnya menyajikan serta mendiskusikan pendapat


maupun ide-ide karya orang lain didalam karyanya. Tata cara kutip-mengutip dan
penulisan daftar pustaka ini berbeda pada masing-masing disiplin keilmuwan. Dalam
Ilmu Sosial khususnya Sosiologi, konvesi tata cara kutipan dan penulisan daftar pustaka
mengikuti model Harvard atau mudahnya kutipan ‘nama dan tahun’.

Kutipan dan Penulisan Daftar Pustaka memiliki beberapa nilai penting dalam dunia
akademik, meliputi:

• Untuk menggambarkan pengetahuan si penulis tentang bidang kajiannya.


• Untuk menggambarkan kedalaman dan keluasan pengetahuan di penulis tentang
bidang kajiannya khususnya pendapat-pendapat pendukung maupun penentang.
• Untuk memberikan bukti bahwa penulis melakukan kajian ilmiah yang serius.
• Untuk memberikan pengakuan kepada ide-ide orisinil pengarangnya.

55
• Agar pembaca atau penguji bisa menemukan karya-karya ilmiah yang dirujuk
oleh penulis, baik dengan tujuan untuk melakukan verifikasi maupun
mengembangkan minat kajian tentang bidang tersebut.

Dalam mengutip karya orang lain, terdapat 3 (tiga) utama yang harus dipahami dengan
baik oleh setiap peneliti, yaitu:

• Kutipan Langsung

Dipahami sebagai menggunakan pendapat orang lain dengan kalimatnya secara


utuh dan langsung. Pendapat yang dikutip biasanya sangat penting, memiliki
nilai ilmiah tinggi, dan sangat sulit menjelaskan dengan kalimat yang berbeda
yang punya kemungkinan memberikan arti yang lain/salah.

• Parafrase

Dipahami sebagai menjelaskan pendapat orang lain dengan kalimat kita sendiri.
Parafrase bukan sekedar mengganti kata-kata atau merubah struktur kalimat
namun lebih dari itu. Parafrase yang baik menuntut pemahaman yang mendalam
tentang sebuah pendapat/kalimat; dilanjutkan dengan menjelaskannya dalam
kalimat yang berbeda berdasarkan pemahaman kita sendiri.

• Menyimpulkan

Dipahami sebagai rada mirip dengan paraphrase, namun menyimpulkan


memiliki nilai lebih. Menyimpulkan berarti memberikan gambaran yang singkat
namun menyeluruh dari sebuah pendapat.

Sebelum dijelaskan lebih jauh tentang tata cara kutipan dan penulisan daftar pustaka
model Harvard ini, perlu dipahami beberapa pengertian mendasar berikut:

• Kutipan

Merupakan sebuah cara untuk mengakui karya orang lain dalam tulisan kita.
Karya-karya orang lain ini biasanya digunakan untuk menjelaskan pendapat kita,
memberikan penjelasan maupun contoh pendukung dan/atau menampilkan
pendapat alternatif yang berbeda. Prinsip utamanya, ada kejelasan antara mana
pendapat yang merupakan ide orisinil si penulis dan mana yang dipinjam dari
orang lain.

56
• Daftar Pustaka

Merupakan sebuah daftar yang lengkap yang berisi seluruh sumber pustaka,
data atau informasi yang dirujuk atau digunakan dalam sebuah karya tulis, dan
disusun berdasarkan susunan alphabet nama belakang si pengarang.

E. Format Kutipan
Kutipan ini sering disebut ‘kutipan dalam teks’ atau catatan perut, yang hanya
memberikan penanda sederhana ‘nama pengarang dan tahun’ untuk menunjukkan
informasi sumber pustaka yang dirujuk dalam sebuah karya tulis ilmiah.

Formatnya seperti ini:


(Nama Pengarang, Tahun)
Contoh: (Hendrastomo, 2008)

Apabila kutipan meliputi kutipan langsung (kata/kalimat), perlu ditambahkan


halamannya.
(Nama Pengarang, Tahun: Halaman)
Contoh: (Hendrastomo, 2008:212)

Catatan penting:

o Nama Pengarang adalah nama keluarganya atau nama belakangnya apabila


pengarang tidak memiliki nama keluarga.
o Tidak perlu ditulis initial atau nama depannya.
o Halaman harus selalu ditampilkan apabila mengutip langsung secara penuh
kata/kalimat.
o Pola penulisan harus selalu konsisten/selingkung; khususnya tanda koma, titik
dua.
o Kutipan pendek meliputi beberapa kata hanya perlu diberikan tanda kutip
tunggal, contoh:

Perkembangan teknologi informasi merubah pola interaksi dan kehidupan sosial


manusia, seolah-olah hidup di ‘dunia yang datar’ (Freidman, 1998:5) atau ‘dunia
yang dilipat’ (Pilliang, 2004:3).

o Kutipan panjang yang berisi beberapa kalimat perlu ditulis dengan huruf lebih
kecil, spasi tunggal dan margin kanan-kiri lebih masuk, contoh:

Nietzsche menolak sikap diam dalam menghadapi nihilisme. Sikap diam


bukanlah netral. Dalam hal ini memang tidak ada sikap netral. Sikap
diam berarti membiarkan diri didikte oleh keadaan nihilistik atau krisis
teru menerus (Sunardi, 1996:31)

57
Mengutip kutipan kedua, atau merujuk pendapat seorang pengarang (A) bukan
dari karyanya langsung namun dari pengarang lain (B) yang mengutipnya. Disini
perlu dijelaskan bahwa anda membaca buku si pengarang (B) meski mengutip
pendapat di pengarang (A). Contoh:

Michel Foucault (1961) memberikan gambaran yang sangat menarik tentang


kebijakan mengurus kegilaan dalam masyarakat eropa abad pertengahan,
dimana politik kegilaan sangat erat kaitannya dengan proyek modernitas barat
hingga masa sekarang (dikutip dari Sunardi, 1996).

o Perlu menjadi perhatian, bahwa mengutip dari sumber internet, cara penulisan
catatan tubuh tetap sama dengan mengutip dari buku maupun jurnal,
menggunakan nama penulis dan tahun diupload pertama kali (di setiap sumber
internet yang valid, selalu tercantum nama penulis dan tahun diunggah di
website. Biasanya berada setelah judul atau dibagian paling akhir
artikel/tulisan/berita), sehingga diharapkan anda tidak lagi mencantumkan
alamat website di catatan tubuh.

F. Format Penulisan Daftar Pustaka


1. Buku oleh satu atau lebih pengarang

Nama Belakang Pengarang, Initial. (Tahun Terbit). Judul Buku:


Termasuk subjudulnya. Kota tempat terbit: Penerbit.

Contoh:

Sunardi, St. (1996). Nietzsche. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayat, K. & Nafis, M.H. (2003). Agama Masa Depan: Perspektif Filsafat
Perennial. Jakarta: Gramedia.

Eko, S. et. al. (2013). Mutiara Perubahan: Inovasi dan Emansipasi Desa dari
Indonesia Timur. Yogyakarta: IRE Yogyakarta

2. Buku yang disunting/edit oleh satu atau lebih pengarang

Nama Belakang pengarang, Initial. (ed. atau eds.). (Tahun Terbit). Judul
Buku: Subjudul. Kota tempat terbit: Penerbit.

Contoh:

Wrong, D. (ed.). (2003). Max Weber: Sebuah Khazanah. Yogyakarta: Ikon

Hadiz, V.R. & Dhakidae, D. (eds.). Ilmu Sosial dan Kekuasaan di Indonesia.
Jakarta, Singapore: Equinox.

58
3. Bab dari Suntingan Buku

Nama Belakang pengarang, Initial. (Tahun Terbit). Judul bab: sub-


judulnya. Dalam: Nama Belakang Editor, Initial. (ed. atau eds.) Judul
buku: sub-judul buku. Kota tempat Terbit: Penerbit, halaman.

Contoh:

Heryanto, A. (2006) Kiblat dan Beban Ideologis Ilmu Sosial Indonesia.


Dalam Hadiz, V.R. & Dhakidae, D. (eds.). Ilmu Sosial dan Kekuasaan
di Indonesia. Jakarta, Singapore: Equinox, 63-98.

4. Artikel dari Jurnal Ilmiah

Nama Belakang Pengarang, Initial. (Tahun Terbit). Judul Artikel: Sub-


judul. Nama Jurnal Ilmiah. Volume (Edisi): Halaman.

Contoh:

Irfani, A.I. et. al. (2013). Toleransi antara Penganut Nahdatul Ulama,
Muhammadiyah, dan Kristen Jawa di Batang. Jurnal Komunitas. 5(1):
1-13.

5. Laporan penelitian, Kebijakan pemerintah yang diterbitkan

Nama Belakang Pengarang, Initial. (Tahun Terbit). Judul Laporan: Sub-


judul. Kota tempat Terbit: Penerbit.

Atau

Nama Lembaga/Organisasi. (Tahun Terbit). Judul Laporan: sub-judul.


Kota tempat Tebit: Penerbit.

Contoh:

Marianti, R. (2009). Mencari Jalan Keluar dari Kemiskinan di Jawa Timur,


Maluku Utara, dan Timor Barat. Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU.

PP Muhammadiyah. (2010). Profil Muhammadiyah Satu Abad. Yogyakarta:


Lembaga Penerbitan dan Informasi PP Muhammadiyah.

6. Skripsi, Tesis dan Disertasi yang tidak diterbitkan

Nama Belakang Pengarang, Initial. (Tahun Terbit). Judul


Skripsi/Tesis/Disertasi: Sub-judul. Strata studi. Tidak diterbitkan.
Universitas pemberi gelar.

Contoh:

Wardana, A. (2003) Menjadi Kader Muhammadiyah: Studi tentang Alumnus


Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi S1. Tidak
Diterbitkan. Universitas Gadjah Mada.

59
7. Artikel dari majalah atau Koran

Nama Belakang Pengarang, Initial. (Tahun Terbit). Judul Artikel. Nama


Koran/Majalah. Tanggal/Bulan Terbit. Alamat laman Internet (apabila
dari Internet).

Contoh:

Wardana, A. (2012). The Future of Islamic Intellectualism in Indonesia. The


Jakarta Post. 11 Mei. Hal. 6.

8. Laman/Situs Internet

Nama Belakang Pengarang, Initial. (Tahun Penulisan atau pembaharuan


terakhir). Judul Tulisan Laman. Tersedia di: (alamat URL). Diakses pada
(tanggal bulan tahun).

Atau

Nama Laman Internet. (Tahun Penulisan atau Pembaharuan Terakhir).


Tersedia di (alamat URL). Diakses pada (tanggal bulan tahun).

Contoh:

Aidit, D.N. (1964). Politik Luar Negeri dan Revolusi Indonesia. Tersedia di:
http://www.marxists.org/indonesia/indones/1964-
AiditPolitikLuarNegeri.htm. Diakses pada 2 Oktober 2013.

G. Daftar Istilah

Dalam penulisan tugas akhir skripsi pendidikan sosiologi, sering kali dijumpai kata-kata
asing dalam bahasa daerah, bahasa slang, bahasa asing, maupun istilah-istilah lain
yang asing dan memerlukan penjelasan lebih lanjut. Oleh sebab itu diperlukan
penjelasan yang memudahkan pembaca untuk mengetahui istilah-istilah asing tersebut
dengan menggunakan daftar istilah. Daftar istilah merupakan kumpulan definisi atau
pengertian dari suatu kata yang sering dan banyak digunakan dalam penulisan skripsi
sesuai dengan bidang ilmu yang disusun sesuai urutan abjad.

Penulisan daftar istilah ini merupakan pilihan (tidak wajib ada), dapat digunakan apabila
banyak istilah-istilah asing yang tidak memungkinkan untuk di jelaskan di bagian isi
tugas akhir skripsi.

Berikut contoh penulisan daftar istilah:

Combing Berasal dari kata comb yang berarti sisir. Combing dapat diartikan
sebagai teknik menyisir rambut

Degrease Proses menghilangkan pomade dari rambut baik dengan shampo


maupun dengan cairan khusus untuk menghilangkan pomade dari
rambut

60
Greaser Berasal dari kata grease, menurut etimologi, grease berarti lemak atau
minyak pelumas. Dalam dunia pomade, greaser dapat diartikan
sebagai pengguna pomade.

Oil Based Pomade yang berbahan dasar dari minyak. Biasanya minyak yang
digunakan dalam pomade adalah minyak jarak, minyak zaitun, minyak
kemiri, dan minyak kelapa

Water Based Pomade yang berbahan dasar air. Air yang digunakan dalam pomade
water based ini adalah air destilasi. Pomade water based ini lebih
mudah dihilangkan dibandingkan pomade oil based.

61
BAB IX
PROSEDUR PENYUSUNAN DAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

A. Alur Usulan Tugas Akhir Skripsi (TAS)

Mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir Skripsi perlu memperhatikan langkah-
langkah yang harus dilalui dalam memulai penyusunan TAS. Langkah-langkah yang
harus dipenuhi merupakan alur administratif sebagai bagian dari tata kelola sistem
pendidikan pembelajaran di jurusan pendidikan sosiologi FIS UNY. Alur penyusunan ini
harus dipahami oleh mahasiswa untuk mempermudah dan memperlancar pengurusan
usulan tugas akhir skripsi dan proses pembimbingan. Berikut merupakan skema alur
penyusunan dan bimbingan tugas akhir skripsi di Jurusan Pendidikan Sosiologi:

• Mahasiswa harus memenuhi persyaratan minimal 110 sks dan memiliki indeks
prestasi kumulatif (IPK) minimal 2.00
• Mahasiswa menghubungi dosen pembimbing akademik (PA) untuk mendapatkan
rekomendasi menyusun TAS
• Mahasiswa mengirimkan draft usulan tugas akhir (form draft usulan tugas akhri
skripsi dapat di download di http://psosio.fis.uny.ac.id) melalui email
tassosiologiuny@gmail.com dengan subject usulan TAS. File dalam bentuk docx
dan file didalamnya berisi draft usulan tugas akhir yang mencakup latar belakang
pemilihan topik/tema penelitian, kajian pustaka dan metode penelitian

62
• Apabila draft usulan tugas akhir disetujui, tim review tugas akhir di jurusan akan
menunjuk pembimbing tugas akhir skripsi bagi mahasiswa bersangkutan
• Ketua jurusan/prodi mengajukan usulan calon pembimbing tugas akhir skripsi
yang sudah disepakati kepada Dekan untuk dibuatkan surat keputusan (SK)
pembimbing tugas akhir skripsi
• Mahasiswa menemui admin jurusan/prodi untuk mengambil SK pembimbing dan
form/buku monitoring bimbingan
• Mahasiswa menemui pembimbing untuk membicarakan rencana tugas akhir
skripsi, menentukan jadwal bimbingan dan melaksanakan konsultasi tugas akhir
skripsi. Setiap melakukan bimbingan mahasiswa membawa dan mengisi buku
bimbingan yang telah disediakan Fakultas

Mulai tahun 2019 Fakultas Ilmu Sosial UNY menerapkan bimbingan tugas akhir skripsi
secara online melalui Sistem Bimbingan Online (Sibimta) yang dapat diakses lewat
http://bimbingan.uny.ac.id Prosedur bimbingan online dapat dilihat melalui bagan
berikut:

63
Secara

64
Secara deskriptif anda juga dapat membaca langkah-langkah bimbingan online berikut
ini:

1. Mahasiswa
a. Mahasiswa login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Mahasiswa memilih menu Pengajuan Masalah 

c. Mahasiswa menambah masalah dan mengisi form pengajuan masalah 

Catatan: Silahkan isi form secara lengkap.
2. Koordinator TA
a. Koordinator TA login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Koordinator TA memilih menu Pengajuan Persetujuan Masalah 

c. Koordinator TA menyetujui pengajuan (klik tanda jempol hijau) & memilih
pendamping pra proposal di 
form persetujuan masalah 

3. Dosen Pendamping Pra Proposal
a. Dosen pendamping Pra Proposal login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Dosen pendamping Pra Proposal memilih menu Pengajuan Persetujuan Pra
Proposal 

c. Dosen pendamping Pra Proposal menyetujui sebagai pendamping dengan
mengklik tombol jempol hijau 

4. Mahasiswa 

a. Mahasiswa login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Mahasiswa memilih menu Bimbingan Pra Proposal 

c. Mahasiswa mengunggah/upload file proposal nya
Catatan: Silahkan dipersiapkan draft proposal TAS (form draft proposal TAS
dapat diunduh melalui http://psosio.fis.uny.ac.id); Isi draft proposal TAS dan
upload
5. Dosen Pendamping Pra Proposal
a. Dosen Pendamping Pra Proposal login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Dosen Pendamping Pra Proposal memilih menu Bimbingan Pra Proposal 

c. Dosen Pendamping Pra Proposal dapat melihat file proposal mahasiswa, dan
memberikan konsultasi menggunakan tombol form bimbingan 

d. DosenPendamping Pra Proposal yang sudah menyetujui proposal mahasiswa
mengizinkan pengajuan
proposal dengan mengklik tombol ijinkan pengajuan
proposal yang ada di menu Bimbingan Pra Proposal.

6. Mahasiswa 

a. Mahasiswa login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Mahasiswa memilih menu Pengajuan Pengajuan Proposal 

c. Mahasiswa mengunggah/upload proposal yang sudah jadi di tombol unggah file
d. Mahasiswa dapat mengusulkan Dosen Pembimbing TA
Catatan: Siapkan proposal TAS anda; Upload proposal TAS anda

7. Koordinator TA
a. Koordinator TA login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Koordinator TA memilih menu Pengajuan Persetujuan Proposal 

c. Koordinator TA menyetujui dan memilih pembimbing TA dengan mengklik tombol
jempol hijau 

8. DosenPembimbing TA
a. Dosen Pembimbing TA login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Dosen Pembimbing TA memilih menu Bimbingan 

c. Dosen Pembimbing TA menyetujui sebagai pembimbing dengan mengklik tombol
jempol hijau 


65
9. Admin Jurusan
a. Admin Jurusan login ke system http://admin.eservice.uny.ac.id 

b. Admin Jurusan mengecek mahasiswa yang sudah mendapat pembimbing dengan
memilih menu Layanan Tugas Akhir SK Bimbingan TA 

c. Admin Jurusan mengklik tombol Proses, kemudian mengisi nomor SK
Pembimbing, Tanggal SK, danmemilih Ya pada pilihan gunakan tandatangan
scan?
10. Admin Fakultas
a. Admin Fakultas login ke system http://admin.eservice.uny.ac.id 

b. Admin Fakultas memilih menu Layanan Tugas Akhir SK Bimbingan TA 

c. Admin Fakultas memproses SK Bimbingan TA dengan status in progress dan
mencetak SK Pembimbing 
TA 

11.Mahasiswa 

a. Mahasiswa login ke system http://eservice.uny.ac.id 

b. Mahasiswa memilih menu Layanan Tugas Akhir Bimbingan TA 

c. Mahasiswa mengambil SK Pembimbing di Subdik Fakultas jika status yang tampil
sudah done 

d. Mahasiswa dapat melakukan proses bimbingan di system
http://bimbingan.uny.ac.id jika SK 
 Pembimbing telah dicetak oleh Admin
Fakultas
e. Mahasiswa login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

f. Mahasiswa memilih menu Bimbingan dan dapat mulai mengunggah/upload file
bimbingan 

12. DosenPembimbing TA
a. Dosen Pembimbing TA login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Dosen Pembimbing TA memilih menu Bimbingan 

c. Dosen Pembimbing TA dapat melihat file yang sudah diunggah oleh mahasiswa
& SK Pembimbingnya sudah dicetak oleh Admin Fakultas 

d. DosenPembimbing TA dapat mengizinkan mahasiswa untuk diuji dengan
mengklik tombol ijinkan pengajuan ujian
13.Mahasiswa 

a. Mahasiswa login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Mahasiswa memilih menu Jadwal Ujian 

c. Mahasiswa mengunggah/upload naskah tugas akhir yang akan diuji dengan
mengklik tombol unggah file.
Catatan: Pastikan anda telah mengurus bebas teori
Siapkan naskah final tugas skripsi anda dalam bentuk docx dan pdf 

14. Koordinator TA
a. Koordinator TA login ke system http://bimbingan.uny.ac.id 

b. Koordinator TA memilih menu Jadwal Ujian 

c. Koordinator TA dapat melihat file naskah tugas akhir dan mengklik tombol Jadwal
untuk menjadwalkan ujian. 

d. Koordinator TA mengisi form jadwal ujian, waktu, ruang dan penguji. 

15. Admin Jurusan 

a. Admin Jurusan login ke system http://admin.eservice.uny.ac.id 

b. Admin Jurusan memilih menu Layanan Tugas Akhir SK Ujian 

c. Admin Jurusan mengklik tombol Proses, kemudian mengisi nomor SK Ujian,
Tanggal SK, 
dan memilih Ya pada pilihan gunakan tanda tangan scan?. 

16. Admin Fakultas
a. Admin Fakultas login ke system http://admin.eservice.uny.ac.id 

b. Admin Fakultas memilih menu Layanan Tugas Akhir SK Ujian 

c. Admin Fakultas memproses SK Ujian dengan status in progress dan mencetak
SK Ujian, Undangan Menguji, dan Daftar Hadir 


66
17.Mahasiswa 

a. Mahasiswa login ke system http://eservice.uny.ac.id
b. Mahasiswa dapat mengecek status SK Ujian dan mengambil SK Ujian yang sudah
berstatus done 

c. Mahasiswa juga dapat melihat jadwal ujian di system http://bimbingan.uny.ac.id
Catatan: Persiapkan naskah final tugas akhir skripsi dalam bentuk cetak
(hardfile) dan pastikan sudah diserahkan ke subbag Pendidikan FIS UNY 5 (lima)
hari sebelum hari ujian


B. Ketentuan Ujian Proposal Tugas Akhir Skripsi (TAS)

Ujian proposal TAS dilaksanakan sebagai persyaratan untuk memulai penelitian. Ujian
proposal TAS dilakukan setelah pembimbing menyetujui proposal penelitian anda. Ujian
proposal TAS dilakukan secara mandiri dan terbuka. Mandiri berarti mahasiswa atas
persetujuan pembimbing dan kesediaan penguji utama, merencanakan dan
mengupayakan berjalannya ujian atas inisiatif sendiri. Terbuka berarti ujian proposal
penelitian boleh dihadiri rekan sejawat maupun mahasiswa lain yang berkeinginan
untuk datang dan berkontribusi dalam ujian proposal penelitian. Dalam ujian proposal
TAS waktu disesuaikan dengan kesediaan penguji utama, karena kehadiran penguji
utama mutlak dan diwajibkan. Ujian proposal diselenggarakan dengan
menggunakan ruang ujian proposal yang telah disediakan.

Berikut alur untuk melaksanakan ujian proposal penelitian:


• Dosen pembimbing Tugas Akhir Skripsi menyatakan bahwa proposal tugas akhir
skripsi siap untuk ujian proposal
• Mahasiswa mengirimkan proposal tugas akhir yang telah disetujui dosen
pembimbing (bentuk file pdf/docx) melalui email tassosiologiuny@gmail.com
dengan subject proposal disetujui pembimbing
• Mahasiswa akan mendapatkan pemberitahuan tentang narasumber (penguji
proposal skripsi) yang ditetapkan oleh jurusan
• Mahasiswa menghubungi narasumber untuk menentukan waktu/jadwal ujian
proposal
• Ujian proposal diselenggarakan dalam bentuk seminar terbuka yang dihadiri oleh
narasumber dan peserta/mahasiswa lain

C. Ketentuan Ujian Tugas Akhir Skripsi

Tugas akhir skripsi merupakan karya ilmiah yang dilaksanakan mahasiswa sebagai
salah satu persyaratan menyelesaikan jenjang S1. Proses pelaksanaan pembimbingan
dan penelitian tugas akhir dilaksanakan dengan jangka waktu antara 3 – 6 bulan secara
normal. Proses pembimbingan akan diakhiri dengan persetujuan dosen pembimbing
untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengikuti ujian tugas akhir skripsi.

67
Ujian Tugas Akhir Skripsi dilaksanakan apabila (semua) pembimbing telah memberikan
persetujuan terhadap naskah yang disusun oleh mahasiswa. Ujian TAS memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan temuan dan bahasan
penelitiannya; dan mendapatkan masukan, kritik dan saran ilmiah yang membangun
dari para dosen pembimbing.

Untuk bisa mengikuti Ujian TAS, mahasiswa memenuhi beberapa persyaratan berikut
ini:

• Persyaratan Akademik
o Naskah Tugas Akhir Skripsi sudah disetujui oleh (semua) dosen
pembimbing;
o Naskah digandakan sejumlah dosen penguji, dijilid warna merah
o Mendaftar ke subag akademik selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
sebelum tanggal yang telah disepakati oleh tim penguji

• Persyaratan Administratif
o Kartu mahasiswa yang berlaku;
o Bukti pembayaran biaya pendidikan semester terkini;
o Surat keputusan penentuan dosen pembimbing;
o Surat keputusan penentuan dosen penguji;
o Surat keterangan bebas teori;
o Kartu Rencana Studi terakhir;
o Kartu Hasil Studi;
o Ijazah SLTA atau Ijazah terakhir, asli dan fotocopy;
o Keterangan Cuti Kuliah;
o Kartu Bimbingan TAS;
o Lembar Pengesahan TAS;
o Lembar Persetujuan Ujian dari pembimbing;
• Ketentuan Pakaian
o Mahasiswa putra mengenakan baju warna putih lengan panjang berdasi;
celana panjang warna gelap; dan bersepatu.
o Mahasiswi putri mengenakan baju warna putih lengan panjang; bawahan rok
panjang/dibawah lutut, warna gelap; dan bersepatu.
o Untuk mahasiswi putri berjilbab mengenakan jilbab warna putih.

Prosedur administratif sebelum nantinya mahasiswa melaksanakan ujian skripsi.


Prosedur ujian tugas akhir dijelaskan sebagai berikut:

68
• Mahasiswa yang telah menyelesaikan penulisan karya ilmiahnya menemui ketua
jurusan/prodi dengan membawa naskah penelitian (abstrak) yang telah disetujui
pembimbing untuk diujikan
• Ketua jurusan/prodi akan menunjuk tim penguji yang terdiri dari ketua penguji,
sekretaris, dan penguji utama
• Mendaftarkan diri untuk ujian skripsi ke subbag pendidikan FIS dengan
membawa dokumen sebagai berikut :
a. Dokumen hasil studi (DHS)
b. Surat keterangan bebas teori
c. Kuitansi pembayaran SPP semester berjalan
d. KRS semester berjalan yang mencatumkan Tugas Akhir Skripsi (TAS)
e. Surat keterangan cuti kuliah (bagi mahasiswa yang pernah cuti)
f. Naskah Skripsi yang sudah disetujui pembimbing
g. Buku bimbingan yang telah ditandatangani lengkap pembimbing beserta
urutan proses pembimbingan dari awal sampai disetujui ujian
• Mahasiswa menemui tim penguji yang telah ditunjuk untuk mendapatkan
kepastian waktu ujian yang disepakati tim penguji (disesuaikan pula dengan
ketersediaan ruang ujian)
• Apabila seluruh tim penguji telah menyepakati waktu ujian, mahasiswa menemui
admin jurusan/prodi untuk meminta surat usulan ke dekan terkait dengan
pembuatan surat keputusan (SK) penguji. Usulan surat keputusan (SK) penguji
yang telah ditandatangani ketua jurusan/prodi untuk selanjutnya dibawa ke
subbag pendidikan FIS
• Mendaftar ke subag akademik selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum
tanggal yang telah disepakati oleh tim penguji

69
REFERENSI

Peraturan Rektor UNY No 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Tugas Akhir

TIM FISE UNY. (2011). Pedoman Tugas Akhir. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi.

TIM UNY. (2016). Langkah Bimbingan Online. tersedia pada


https://bimbingan.uny.ac.id/unggah/panduan/PANDUAN_SIBIM.pdf diakses
pada tanggal 26 Februari 2019

70
Lampiran 1. Halaman Sampul

JUDUL TUGAS AKHIR SKRIPSI


(tuliskan judul penelitian/skripsi anda)

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(gunakan logo uny berwarna)

Oleh :
NAMA ANDA (nama lengkap)
NIM ANDA

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN
(Tahun Anda Menyelesaikan Skripsi)

71
Lampiran 2. Halaman Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir Skripsi dengan Judul

JUDUL TUGAS AKHIR SKRIPSI


(tuliskan judul penelitian/skripsi anda)

Disusun oleh:

NAMA
NIM

Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dilaksanakan
Ujian Akhir Tugas Akhir Skripsi bagi yang bersangkutan.

Yogyakarta, tanggal bulan tahun

Mengetahui, Disetujui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

........................................ ........................................
NIP. NIP.

72
Lampiran 3. Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir Skripsi

JUDUL TUGAS AKHIR SKRIPSI


(tuliskan judul penelitian/skripsi anda)

Disusun oleh:

NAMA
NIM

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi


Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
Pada tanggal (tanggal bulan tahun)

TIM PENGUJI

Nama/Jabatan Tanda Tangan Tanggal


Nama Dosen ...........................
...................................... ..........................
Ketua Penguji/Pembimbing

Nama Dosen ...........................


...................................... ..........................
Sekretaris
Nama Dosen ...........................
...................................... ..........................
Penguji

Yogyakarta, tanggal bulan tahun


Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
Dekan,

Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag


NIP. 196203211989031001

73
Lampiran 4. Halaman Surat Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : tulis nama anda
NIM : tulis NIM anda
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
Judul TAS : tulis judul tugas akhir skripsi anda
menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya
tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai
acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Yogyakarta, tanggal bulan tahun


Yang menyatakan,

Nama Anda ...................


NIM.

74
Lampiran 5. Contoh Abstrak

Pomade sebagai Identitas


(Studi pada Komunitas Pomade Enthusiast Jogja)

Oleh:
Ardi Dadang Kurniadi
NIM. 13413241020

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan pomade di


kalangan anggota komunitas Pomade Enthusiast Jogja. Pomade sebagai salah satu produk
fashion ternyata dimaknai berbeda-beda pada setiap individu. Penelitian ini juga meliputi
tentang identitas apa yang dimunculkan setelah menggunakan pomade.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian di
Yogyakarta, tepatnya pada komunitas Pomade Enthusiast Jogja. Informan di dalam
penelitian ini adalah anggota komunitas Pomade Enthusiast Jogja. Informan dipilih
menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria responden yang dicari adalah responden
yang memiliki pemahaman lebih tentang pomade. Metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa
dengan menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan model
interaktif Miles dan Huberman yang meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pomade sebagai suatu produk fashion yang
berupa kosmetik penata rambut ternyata tidak hanya berfungsi sebagai sarana hairstyling
semata namun pomade juga dimakanai lain oleh kalangan anggota komunitas Pomade
Enthusiast Jogja. Pemaknaan pomade pada anggota komunitas Pomade Enthusiast Jogja
terbagi menjadi dua , yaitu: Pomade sebagai lifestyle dan Pomade sebagai kebutuhan. Selain
itu pomade merupakan sesuatu yang dianggap penting bagi setiap anggota komunitas
Pomade Enthusiast Jogja terutama sebagai sarana berekspresi dan sebagai sarana
mengkomunikasikan identitas mereka. Selain dimaknai sebagai lifestyle dan kebutuhan,
ternyata pomade mampu mengkonstruk identitas seseorang. Penggunaan pomade akan
memunculkan kesan tertentu yang akan menjadikan hal tersebut sebagai ciri khas dan
identitas mereka apabila penggunaan pomade tersebut dilakukan secara konstan dan terus
menerus. Identitas yang muncul dari penggunaan pomade tersebut adalah identitas maskulin.

Kata Kunci: Pomade, Komunitas, PEJ, Maskulinitas

75
Lampiran 6. Contoh Halaman Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i


ABSTRAK ................................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Batasan Masalah ............................................................................................ 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ................................... 10


A. Pomade dan Gaya Hidup ................................................................................ 10
B. Representasi Pomade sebagai Gaya Hidup Anak Muda .................................. 12
C. Pomade dan Maskulinitas ............................................................................... 18
D. Fashion dan Identitas ...................................................................................... 22
E. Kerangka Pikir ............................................................................................... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 24


A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 24
B. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 24
C. Waktu Penelitian ............................................................................................ 24
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 25
E. Pemilihan Informan Penelitian ....................................................................... 27
F. Validitas Data ................................................................................................. 28
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 29

BAB IV. PEMBAHASAN DAN ANALISIS ........................................................... 30


A. Deskripsi Umum Data .................................................................................... 30
1. Profil Komunitas Pomade Enthusiast Jogja .............................................. 31
2. Deskripsi Event ....................................................................................... 32
3. Istilah dalam Pomade ............................................................................... 35
B. Deskripsi Informan.......................................................................................... 37
C. Pembahasan dan Analisis ............................................................................... 40
1. Pemaknaan Pomade bagi Anggota Enthusiast Jogja ................................. 40

76
2. Identitas Maskulin Pengguna Pomade ...................................................... 45
3. Temuan Penelitian ................................................................................... 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 67


LAMPIRAN ............................................................................................................. 70

77
Lampiran 7. Draft Usulan Tugas Akhir Skripsi

Formulir Usulan Tugas Akhir Skripsi (TAS)

Nama :
NIM :
Email/Seluler (HP) :
Tanggal pengusulan :
Penilaian Koordinator TAS : (DiisiolehKoordinator TAS)
Rekomendasi Pembimbing : (DiisiolehKoordinator TAS)

1. Judul (Maks 10 kata)

2. Sub-BidangKeilmuan (boleh lebih dari 1)

3. Latar Belakang (500 kata)

4. Pertanyaan Penelitian (2-3 pertanyaan)

5. Kajian Pustaka (1000 kata)

6. Metode Penelitian (300-500 kata)

7. Daftar Pustaka (Min 5 rujukan utama)

Mahasiswa Pengusul,

TTD

Nama Lengkap
NIM

Maximal jumlah halaman Draf Usulan TAS 5 halaman

78

Anda mungkin juga menyukai