0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
205 tayangan3 halaman

Expander Cycle: Plant

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 3

LNG (Liquified Narural Gas) adalah gas alam yang telah diproses untuk

menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi


cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG
ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang
juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/600 dari gas alam pada suhu dan tekanan
standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada.

Spesifikasi Produk :
- Nilai Bakar (HHV) : 1105-1165 Btu/scf
- Densitas : 435 KG/LT
- Komposisi (Badak) : C1  90%, C2 = 8%, C3 = 1,5%, iC4 & nC4 = 0,5%
Tujuan Pencairan Gas Alam:
- Mudah Disimpan
- Memudahkan Transportasi
Produk LNG menarik karena :
- Hasil Pembakaran Lebih Bersih (Clean Energy)
- Harga Bersaing dengan sumber energi yang lain.
Terdapat dua metode yang umumnya digunakan untuk pengolahan LNG, yaitu:
1. Expander Cycle
- Tujuan penggunaan sistem expander cycle adalah menghindari kebutuhan pre-cooling
sehingga tidak perlu dilakukan sistem refrigerasi.
- Keunggulan proses: alokasi tempat yang paling minim dibandingkan sistem lainnya,
tidak terdapat bahaya pada system penampungan refrigerant, dan paling fleksibel
terhadap perubahan komposisi feed gas sehingga cocok diaplikasikan pada offshore
plant.
- Proses:
1) Pre-treatment. Pada tahap ini dilakukan proses dehidrasi dengan metode adsorbsi
menggunakan molecular sieve. Plant ini berfungsi untuk menghilangkan uap air
(H2O) sampai batas kurang dari 0,5 ppm pada feed gas untuk menghindari
terbentuknya hidrat dan terjadinya pembekuan air pada sistem perpipaan. Gas
yang telah bebas acid gas akan dialirkan ke dalam Dehydration Air Cooler untuk
diturunkan suhunya dari 44.1°C menjadi 30°C. Kemudian, gas masuk ke Drum
Separator untuk menghilangkan air yang jenuh karena proses pendinginan yang
dapat merusak molecular sieve. Gas yang masih memiliki kandungan air dalam
fase vapor dialirkan ke dalam unit Molecular Sieve tipe 3A.
2). Pendinginan. Aliran gas kemudian didinginkan melalui beberapa tahap
pendinginan menggunakan heat exchanger.
2) Fraksinasi/ekstraksi/pemisahan. Fraksi LNG dipisahkan dengan cara pendinginan
yang dihasilkan oleh efek penurunan temperatur karena penurunan tekanan secara
mendadak melalui unit turboexpander. Pendinginan ini terjadi di bawah
temperature pengembunan C3-C4, sehingga terjadi pemisahan komponen-
komponen LNG tersebut ke dalam fasa cair.

2. Mechanical Refrigeration
Sistem pendinginan yang digunakan pada proses pengolahan LNG adalah MCR (Mix
Component Refrigerant) yang terdiri atas komponen nitrogen, metana, etana, dan propana.
Gas yang akan masuk Liquid-Vapor Separator didinginkan terlebih dahulu dalam Coolbox
Heat Exchanger dengan menggunakan MCR. Kemudian MCR yang telah menyerap panas
akan masuk ke dalam First Stage MCR Compressor untuk dinaikkan tekanannya menjadi
4 bar. Gas tersebut didinginkan di dalam MCR Intercooler Heat Exchanger sampai 35°C.
Kemudian MCR akan dinaikkan kembali tekanannya dengan menggunakan Second Stage
Compressor menjadi 16.10 bar, lalu didinginkan kembali dengan menggunakan MCR
Cooler. Setelah itu, MCR yang telah melalu tahap kompresi akan masuk kedalam Coolbox
Heat Exchanger untuk tahap pendinginan oleh MCR itu sendiri. Kemudian, MCR yang
keluar dari Coolbox Heat Exchanger akan diekspansikan dengan MCR Expansion Valve
sehingga tekanannya 0.5 bar dan -165.6 °C. MCR yang telah dingin ini siap untuk
mendinginkan aliran gas yang akan menuju Fractionation Unit dan mencairkan LNG yang
nantinya keluar dari atas kolom LNG Liquid-Vapor Separator menjadi produk LNG.

2. Plasma gasifikasi
Adalah metode efektif dalam menguraikan berbagai senyawa organik dan anorganik menjadi
elemen-elemen dasar dari sebuah senyawa seperti gas sintetis dan slag yang mempunyai nilai
ekonomis, sehingga dapat dipergunakan kembali (reuse) dan di daur ulang (recycle).

Proses teknologi gasifikasi plasma dimulai dengan mengumpankan bahan baku seperti batu-
bara dan kayu ke dalam gasifier plasma. Gasifier plasma memiliki 46 obor plasma listrik
yang memanaskan udara ke tahap plasma. Udara yang dipanaskan kemudian disuntikkan ke
gasifier, menuju kokas material tempat tidur dan batu mil ke 7000-8000oF. Gas-gas panas
yang sekarang berada di dalam material bed memecah batubara untuk menghasilkan syngas
yang terutama terdiri dari gas-gas H2 dan CO. Syngas diisolasi, bersih dari kotoran dan
partikulat kemudian digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Sisa dalam komponen
organik bahan bakar yang tidak dipreparasi atau diubah menjadi slag cair, dikumpulkan ke
dasar gasifier dan didinginkan menjadi produk slag kaca. Terak vitrifikasi dapat digunakan
secara aman dan komersial sebagai bahan baku untuk membangun jalan raya atau proyek
konstruksi lainnya. Syngas yang baru dibuat keluar ke plasma gasifier dan masuk ke heat
recovery unit dimana excees heat akan ditangkap kembali untuk menghasilkan steam yang
nantinya dapat digunakan dalam proses pembersihan syngas. Syngas yang didinginkan
kemudian dipindahkan ke Baghouse Particulate Removal System yang memisahkan materi
partikulat seperti abu dari syngas, abu sumur dihilangkan dan syngas dilanjutkan ke proses
pembersihan. Proses pembersihan meliputi serangkaian scrubbing dan pengupasan kimiawi
yang mencoba kembali mendinginkan syngas, dan kemudian menghilangkan 95% merkuri,
dan 95% Sulphur. Keduanya dapat diperoleh kembali menjadi bentuk murni, yang artinya
dapat digunakan secara komersial. Misalnya pemanfaatan Sulphur dapat digunakan sebagai
pupuk, industri pertanian, dan lain-lain. Setelah syngas dibersihkan, sisa gas yang terdiri dari
H2 dan CO dikompresi dan dibakar dalam turbin gas. Turbin gas memutar generator untuk
menghasilkan listrik. Panas buangan dari turbin gas kemudian digunakan untuk membuat
pembangkit uap dan pembangkit uap pemulihan panas, uap ini digunakan untuk
menggerakkan turbin yang berarti generator lain untuk menghasilkan energi bersih tambahan
melalui proses siklus gabungan yang efisien. Proses gasifikasi plasma dapat digunakan untuk
menyalakan kembali atau meningkatkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara kecil
yang ada dengan teknologi yang jauh lebih bersih dengan mengubah batu bara menjadi gas
sintetis, proses ini ideal untuk pembangkit kecil yang mungkin tidak memiliki sistem kendali
lingkungan dan tempat yang diperlukan untuk memenuhi udara baru. standar emisi. Ini
adalah solusi ekonomis untuk menghasilkan listrik yang lebih bersih dengan menggunakan
aset pembangkit listrik

Anda mungkin juga menyukai