0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
127 tayangan4 halaman

Analisis VBAC Sindi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 4

Analisa SOP

Berdasarkan SOP (Standart Operasional Prosedur) VBAC (Vaginal

Birth After Caesarean) yang didapatkan dari Klinik Bidan Putri, S. ST. MKM,

VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) yaitu sebuah metode persalinan normal

yang dilakukan setelah pada kelahiran sebelumnya menjalani operasi caesar.

Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan Ny. M didapatkan hasil bahwa ibu

sedang hamil anak kedua dan pernah melakukan operasi SC, setelah di inspeksi

bagian perut, terdapat bekas luka operasi.

Tata laksana VBAC yang harus dilakukan berdasarkan SOP yang

didapatkan dari Klinik Bidan Putri, S. ST. MKM yaitu terdapat 8 tahapan awal

penanganan yang pertama adalah memberi penjelasan tindakan yang akan

dilakukan pada pasien dan keluarga (Informed Consent) sebelum melakukan

tindakan, hal ini penting dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui

risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Tahapan yang

kedua yaitu persiapan pasien seperti persiapan alat dan obat yang akan

digunakan, pasien mengosongkan kandung kemih dan petugas mencuci tangan.

Tahapan yang ketiga yaitu melakukan anamnesa kepada pasien seperti layaknya

menerima pasien pada wajarnya, tanyakan tentang keluhan yang dirasakan,

riwayat penyakit dahulu atau yang sedang diderita atau riwayat penyakit

keluarga. Pada tahapan yang keempat yaitu lakukan pemeriksaan umum yaitu

mengukur tekanan darah, BB, lila dan melakukan pemeriksaan fisik dari ujung

rambut sampai ujung kaki. Pada tahapan yang kelima yaitu lakukan
pemeriksaan khusus yaitu melakukan inspeksi pada daerah perut, melakukan

pengukuran TFU, melakukan leopold dan mendengarkan DJJ, dilakukan untuk

melihat kondisi dan keadaan janin, pada kasus Ny. M didapatkan bahwa ada

luka bekas operasi di perut ibu. Pada tahapan keenam yaitu melakukakan

pemeriksaan penunjang yaitu melakukan cek hemoglobin untuk mengetahui

kadar Hb ibu hamil dan juga mengecek protein dan glukosa urine. Pada tahapan

yang ketujuh yaitu melakukan kolaborasi dengan dokter untuk melakukan

diskusi tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling

berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada

pekerjaannya. Pada tahapan yang kedelapan yaitu melakukan penatalaksaan

untuk kasus yang di alami oleh Ny. M yaitu dengan melakukan APN.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Benedicta

Audrey Maharani, dari kelima kasus kelahiran VBAC yang ditemukan pada

kelahiran kedua dan ketiga semuanya berhasil. Dari hasil penelitian didapatkan

faktor usia ibu ketika melahirkan< 30 tahun menunjukkan rasio 4:5, Indeks

Massa Tubuh ibu sebelum hamil≤ 30 kg/m2menunjukkan rasio 5:5,berat badan

bayi saat lahir≤ 4000 gram menunjukkan rasio 5:5, jarak waktu antara seksio

sesarea dengan kelahiran sekarang > 18 bulan menunjukkan rasio 4:5, dilatasi

serviks saat masuk rumah sakit ≥ 4 cm menunjukkan rasio 5:5, posisi kepala

bayi saat akan lahir occipito-anteriormenunjukkan rasio 5:5,perabaan

penurunan bagian terendah janin < 2/5 menunjukkan rasio0:5, riwayat

persalinan pervaginam menunjukkan rasio 2:5.Dapat disimpulkan faktor

pendukung kesuksesan VBAC yang dapat digunakan di RSUP Sanglah adalah


usia ibu ketika melahirkan< 30 tahun, Indeks Massa Tubuh ibu sebelum hamil≤

30 kg/m2, berat badan bayi saat lahir≤ 4000 gram, jarak waktu antara seksio

sesarea dengan kelahiran sekarang > 18 bulan,dilatasi serviks saat masuk rumah

sakit ≥ 4 cm, posisi kepala bayi saat akan lahir occipito-anterior (Maharani,

2017).
HASIL REKOMENDASI SOP

ITEM SOP REKOMENDASI ALASAN


SOP
Prosedur Tidak ada Ditambahkan Untuk memudahkan dalam
(pelaksanaan) diagram alir diagram alir melakukan pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai