LP Dan Sp-Waham Kel. 2
LP Dan Sp-Waham Kel. 2
LP Dan Sp-Waham Kel. 2
KELOMPOK 2
1. ALEXSANDER AWANG
2. ANISAH NK
3. SYAM IRFAN BADRUS
4. BELLA OCTAVIA ISKANDAR
5. IRFAN FAUZI
6. JUARTA
7. GINA QUDRATI
8. META WULAN FEBRIANI
9. SUMARTINI
10. DIKRA YUNIKA
11. AWAN SETIAWAN
12. ROHMAN
13. H. SAMSUL BAKHRI
WAHAM
Core
problem
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Kerusakan komunikasi: verbal
3. Perubahan isi pikir: waham
E. RENCANA PERAWATAN
Diagnosa 1: Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Tujuan Umum: klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan
lingkungan
Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Bina hubungan saling percaya:salam terapeutik, empati, sebut nama
perawat dan jelaskan tujuan interaksi
b. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai
c. Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang
d. Beri perhatian dan penghargaan: temani klien walaupun tidak
menjawab
2. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan
a. Beri kesempatan mengungkapkan perasaan
b. Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel/kesal
c. Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien
dengan sikap tenang
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
a. Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat
jengkel/kesal
b. Observasi tanda perilaku kekerasan
c. Simpulkan bersama klien tanda jengkel/kesal yang dialami klien
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
a. Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
b. Bantu bermain peran sesuai perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
c. Tanyakan: “apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai”
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
a. Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan
b. Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan
c. Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat
6. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berrespon terhadap
kemarahan
a. Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat
b. Diskusikan cara lain yang sehat misalnya secara fisik tarik napas
dalam jika sedang kesal, berolahraga, memukul bantal/kasur, secara
verbal: katakan bahwa anda sedang marah/kesal/tersinggung, secara
spiritual: berdoa
7. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan
a. Bantu memilih cara yang tepat
b. Bantu mengidentifikasi manfaat dari cara yang dipilih
c. Bantu mensimulasikan cara yang terpilih
d. Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam
simulasi
e. Anjurkan menggunakan cara yang terpilih saat jengkel/marah
8. Klien mendapat dukungan dari keluarga
a. Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui
pertemuan keluarga
b. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
9. Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program)
a. Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek
dan efek samping)
b. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama, obat,
dosis, cara dan waktu)
c. Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan
Diagnosa 2: kerusakan komunikasi: verbal
Tujuan Umum: klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, topik, tempat)
b. Jangan membantah dan mendukung waham klien. Katakan perawat
menerima keyakinan klien “saya menerima keyakinan anda” disersi
menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu
dan empati, tidak membicarakan isi waham klien
c. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan
perawat akan menemani klien dan klien berada ditempat yang aman,
gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tingalkan klien sendirian
d. Observasi apakah wahamnya menganggu aktivitas harian dan
perawatan diri
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
a. Beri pujian pada penampila dan kemampuan realistis klien
b. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu
dan saat ini yang realistis
c. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari-hari dan
perawatan diri)
d. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan
3. Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
a. Observasi kebutuhan klien sehari-hari
b. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama dirumah
maupun dirumah sakit (rasa sakit, cemas, marah)
c. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham
d. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin)
e. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk mengguanakan
wahamnya
4. Klien dapat berhubungan dengan realita
a. Bicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat
dan waktu)
b. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok: oreintasi realitas
c. Beri pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
5. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
a. Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek
dan efek samping)
b. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama, obat,
dosis, cara dan waktu)
c. Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan
d. Beri reinforcement bila klien minum obat dengan benar
6. Klien dapat dukungan dari keluarga
a. Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang:
gejala waham, cara merawat klien, lingkungan keluarga dan follow up
obat
b. Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga
Diagnosa 3: perubahan isi pikir: waham
Tujuan Umum: klien tidak terjadi perubahan proses pikir
Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Bina hubungan saling percaya salam terapeutik, perkenalkan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, topik, tempat)
b. Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d. Katakan pada klien bahwwa dirinya adalah seorang yang berharga dan
bertanggungjawab serta mampu menolong dirinya sendiri
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis
c. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke
rumah
4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan
b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
a. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b. Beri pujian atas keberhasilan klien
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
a. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
b. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah
d. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Eko (2014), Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Medical Book, Jakarta.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
KLIEN DENGAN MASALAH WAHAM
(SP 1 PASIEN)
Masalah :
Hari / tanggal :
Jam :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya berulangkali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. Klien tampak curiga,
bermusuhan, merusak, mudah tersinggung dan ekspresi wajah klien
tegang.
2. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap.
c. Klien dapat memenuhi kebutuhan dasar.
3. Tindakan Keperawatan
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal.
b. Membantu orientasi realita.
c. Mendiskusikan kebutuhan psikologi/emosional yang tidak terpenuhi
sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI (PERKENALAN)
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum. Selamat pagi”
“Saya Siti, perawat di sini, Siapa nama Bapak? Senang dipanggil
siapa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
c. Kontrak Waktu
“Bisa kita bercakap-cakap Pak? Dimana kita duduk? Berapa lama?
Bagaimana jika 20 menit?”
2. KERJA
”Saya mengerti Bapak merasa bahwa Bapak adalah seorang nabi, tapi
sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setau saya semua nabi
sudah tidak ada lagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus
Pak?”
“Tampaknya Bapak gelisah sekali, bisa Bapak ceritakan apa yang Bapak
rasakan? Oh,, jadi Bapak merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain
dan tidak punya hak untuk mengatur diri Bapak sendiri? Siapa menurut
Bapak yang sering mengatur-atur diri Bapak? Jadi, ibu yang terlalu
mengatur-mengaturya Pak, juga kakak dan adik kakak yang lain? Kalau
Bapak sendiri inginnya seperti apa? Oh bagus,,Bapak sudah punya
rencana dan jadwal untuk diri sendiri. Coba kita tuliskan rencana dan
jadwal tersebut pak. Wah bagus sekali, jadi setiap harinya Bapak ingin
ada kegiatan diluar rumah karena bosan kalau dirumah terus ya.”
3. TERMINASI
a. Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan
saya?
b. Evaluasi Obyektif
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau jadwal ini Bapak lakukan, setuju Pak?”
d. Kontrak
- Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk berbincang?”
- Waktu
”Nanti 3 jam lagi saya akan datang kesini. Bagaimana, Bapak
mau kan?”
- Tempat
”Tempatnya disini saja ya Pak. Assalamualaikum.”