Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien
1. B
S. Tr. Keperawatan
NAMA ANGGOTA :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan makalah dengan judul
“Peran Kerja Tim, Pasien dan Keluarga Sebagai Partner di Pelayanan Kesehatan Untuk
Mencegah Terjadinya Bahaya dan Adverse Events” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan kurangnya pengalaman dan keterbatasan
ilmu pengetahuan yang kami miliki. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu diharapkan kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun guna
tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan
kerjasama dari pihak yang terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu
pada kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
PENDAHULUAN
Tim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu perkumpulan dari beberapa
orang yang membentuk suatu kelompok. Sebuah literatur organisasi mendefinisikan sebuah
tim merupakan kumpulan individu yang saling ketergantungan pada tugas, tujuan, setelan,
campuran profesi di tim (Canadian Health Services Research Foundation., 2006). Dalam
suatu tim, terdapat suatu hubungan kerjasama dari masing-masing anggota dan memiliki
tanggung jawab untuk mencapai suatu keberhasilan atau suatu tujuan yang telah diciptakan
dan disetujui bersama.
Kolaborasi adalah suatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat
hubungan antar pekerja yang memiliki profesi berbeda yang saling bekerja sama dalam
kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama; pengakuan dan
penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing; adil dan efektif dalam
pengambilan keputusan; terjalinnya komunikasi yang jelas dan teratur. Berdasarkan kamus
Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha
penggambungkan pemikiran.
Menurut Institute of Medicine (1999), kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu
kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang
diharapkan atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan. Kesalahan yang terjadi
dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
Hal ini sangat merugikan dan membahayakan, pasien dapat mengalami hal buruk dan
pemberi tindakan juga dapat terkena pasal pelanggaran hukum.
4
2. Mengetahui peran pasien dalam pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya
bahaya dan adverse events.
3. Mengetahui peran keluarga dalam pelayanan kesehatan untuk mencegah
terjadinya bahaya dan adverse events.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kolaborasi tim kesehatan adalah hubungan kerja yang memiliki tanggung jawab
dengan penyediaan layanan kesehatan lain dalam pemberian (penyediaan) asuhan pasien
(ANA, 1992 dalam kozier, fundamental keperawatan). Tim kesehatan yang terdiri dari
berbagai profesi seperti dokter, perawat, psikiater, ahli gizi, farmasi, pendidik di bidang
kesehatan dan pekerja sosial. Tujuan utama dalam tim adalah memberikan pelayanan yang
tepat, oleh tim kesehatan yang tepat, diwaktu yang tepat, serta di tempat yang tepat.
Elemen penting dalam kolaborasi tim kesehatan yaitu keterampilan komunikasi yang
efektif, saling menghargai, rasa percaya, dan proses pembuatan keputusan (kozier, 2010).
Konsep kolaborasi tim kesehatan itu sendiri merupakan hubungan kerjasama yang kompleks
dan membutuhkan pertukaran pengetahuan yang berorientasi pada pelayanan kesehatan untuk
pasien.
a. Fully integrated major: bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki
tanggung jawab dan kontribusi yang sama untuk tujuan yang sama.
b. Partially integrated major: bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim memiliki
tanggung jawab yang berbeda tetapi tetap memiliki tujuan bersama.
c. Join program office: bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan bersama tetapi
memiliki hubungan pekerjaan yang menguntungkan bila dikerjakan bersama.
d. Join partnership with affiliated programming: kerjasama yang memberikan jasa dan
umumnya tidak mencari keuntungan antara satu dan lainnya.
e. Join partnership for issue advocacy: bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka
panjang tapi dengan tujuan jangka pendek, namun tidak harus membentuk tim yang
baru.
Menurut Family Health Teams (2005), terdapat 12 jenis kolaborasi tim, yaitu
perawatan reproduktif primer (misalnya, pre-natal, kebidanan, pasca persalinan, dan
perawatan bayi baru lahir); perawatan kesehatan mental primer, perawatan paliatif
6
primer; in-home/fasilitas penggunaan yang mendukung pelayanan; pelayanan
koordinasi/care navigation; pendidikan pasien dan pencegahan; pre-natal, kebidanan,
pasca melahirkan, dan perawatan bayi baru lahir; program penanganan penyakit kronis –
diabetes, penyakit jantung, obesitas, arthritis, asma, dan depresi; promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit; kesehatan ibu/anak; kesehatan kerja; kesehatan lansia; pengobatan
kecanduan; pelayanan rehabilitas; dan pengasuhan.
1. Patient-centered Care
Prinsip ini lebih mengutamakan kepentingan dan kebutuhan pasien. Pasien dan
keluarga merupakan pemberi keputusan dalam masalah kesehatannya.
2. Recognition of patient-physician relationship
Kepercayaan dan berperilaku sesuai dengan kode etik dan menghargai satu sama lain.
3. Physician as the clinical leader
Pemimpin yang baik dalam pengambilan keputusan terutama dalam kasus yang
bersifat darurat.
4. Mutual respect and trust
Saling percaya dengan memahami pembagian tugas dan kompetensinya masing-
masing.
Pentingnya kolaborasi tim kesehatan dan patient safety
7
5. Pasien akan dapat berdiskusi dan berkomunikasi dengan baik untuk dapat
menyampaikan keinginannya.
a. Pastikan semua anggota tim dapat bertemu secara berkala untuk mendiskusikan
agenda kedepan.
b. Pastikan semua tim kesehatan terlibat dalam setiap rencana.
c. Saling mengenal antar anggota tim agar dapat berkontribusi dengan baik.
d. Komunikasi harus terjalin dengan baik dan rutin dilakukan.
e. Saling percaya, mendukung, dan menghormati.
f. Melakukan evaluasi secara berkala untuk memperbaiki keadaan dimasa yang akan
datang.
8
g. Menghargai setiap pendapat dan kontribusi semua anggota tim.
Review yang dilakukan oleh Longtin et al., (2010) mengidentifikasi berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi partisipasi pasien serta berbagai faktor penghambat dari sisi
profesi kesehatan. Faktor pasien yang mempengaruhi partisipasinya antara lain penerimaan
terhadap peran pasien yang baru, tingkat kesadaran akan kesehatan, pengetahuan, keyakinan
9
akan kemampuannya, jenis keputusan, keluaran klinis, jenis penyakit dan komorbiditas, usia,
jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, budaya, penggunaan kedokteran alternatif, dan
spesialisasi profesi kesehatannya. Sedangkan faktor yang dapat menjadi penghambat bagi
profesi kesehatan untuk mendorong partisipasi pasien adalah keinginan untuk memegang
kendali, waktu untuk memberikan edukasi dan merespon pasien, jenis penyakit, kepercayaan,
spesialisasi‐profesinya, budaya dan kurangnya pelatihan yang mendorong partisipasi pasien.
Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien rawat inap
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kolaborasi tim kesehatan adalah hubungan kerja yang memiliki tanggung
jawab dengan penyediaan layanan kesehatan lain dalam pemberian (penyediaan)
asuhan pasien (ANA, 1992 dalam kozier, fundamental keperawatan). Tim kesehatan
yang terdiri dari berbagai profesi seperti dokter, perawat, psikiater, ahli gizi, farmasi,
pendidik di bidang kesehatan dan pekerja sosial. Tujuan utama dalam tim adalah
memberikan pelayanan yang tepat, oleh tim kesehatan yang tepat, diwaktu yang tepat,
serta di tempat yang tepat.
Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien rawat inap
11
DAFTAR PUSTAKA
Kozier dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses dan praktik.
edisi 7. Jakarta : EGC
prof.dr.Adi Utarani, M. (2018). Peran Pasien Dan Masyarakat Dalam Keselamatan Pasien.
Pasien dan Masyarakat Mitra Menuju Rumah Sakit Berstandar Internasional .
12