Materi Lakmud 2018 Fix
Materi Lakmud 2018 Fix
Materi Lakmud 2018 Fix
(LAKMUD)
MATERI LAKMUD
Tempat : _______________________
Tanggal : _______________________
Nama : _______________________
Utusan : _______________________
DISUSUN OLEH:
TIM KADERISASI
PIMPINAN ANAK CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
KECAMATAN NGRONGGOT
MATERI PELATIHAN FORMAL
LATIHAN KADER MUDA (LAKMUD)
PIMPINAN ANAK CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
KECAMATAN NGRONGGOT
Penyusun:
Koordinator : Siti Kholimah
Anggota : Badrus Sholih
Binti Hidayati Jazilatur Rohmah
Habiburrohman
Irma Khoirun Nisa
M. Syarifuddin
Editor:
Binti Hidayati Jazilatur Rohmah
M. Syarifuddin
Diterbitkan Oleh:
Sekretariat Pimpinan Anak Cabang
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
Kecamatan Ngronggot
2018
DAFTAR ISI
i
Materi Lakmud
PENGANTAR
TIM PENYUSUN MATERI LAKMUD
IPNU-IPPNU ANAK CABANG NGRONGGOT
ii
Materi Lakmud
iii
Materi Lakmud
Teknik Diskusi, Rapat, dan Persidangan, dan (3) Networking & Lobbying. Tiga
materi tambahan ini menjadi sebuah harapan besar PAC IPNU-IPPNU
Kecamatan Ngronggot agar dapat melahirkan kader sesui dengan yang kita cita-
citakan.
Semoga materi ini dapat membantu peserta Lakmud dalam memahami
materi yang disampaikan oleh narasumber.
Ttd
SITI KHOLIMAH
iv
Materi Lakmud
v
Materi Lakmud
Ttd Ttd
vi
Materi Lakmud
MATERI I
ASWAJA DAN TRADISI AMALIYAH NU
(Nahdlatul Ulama Dan Khittohnya, Aswaja, dan Tradisi
Amaliyah NU)
TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Audien mengetahui apa itu pengertian Khitoh Nahdlatul Ulama 1926.
b. Audien dapat memahami tentang Panca Gerakan NU.
c. Audien memahami peran NU dalam masyarakat.
1 MUQODIMAH
Nahdlatul Ulama didirikan atas dasar kesadaran dan keinsyafan bahwa
setiap manusia hanya bisa memenuhi kebutuhannya bila bersedia hidup
bermasyarakat. Dengan bermasyarakat manusia berusaha mewujudkan
kebahagiaan lahir dan batin, saling membantu dan kesetiaan merupakan
prasyarat tumbuhnya persaudaraan (ukhuwah) dan kasih sayang yang
menjadi landasan bagi terciptanya tata kemasyarakatan yang baik dan
harmonis.
Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyah Diniyah adalah wadah dari para
ulama dan pengikutnya yang didirikan pada 16 Rojab 1344 H. atau
bertepatan tanggal 31 Januari 1926 M. tujuannya adalah memelihara,
melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang
berhaluan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan menganut salah satu
mahdzab empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hambali. Disamping itu
untuk menyatukan langkah para ulama dan umatnya dalam melakukan
kegiatannya yang betujuan menciptakan kemaslahatan umum, kemajuan
bangsa dan ketinggian harkat da martabat manusia.
Nahdllatul Ulama dengan demikian merupakan organisasi kegiatan
keagamaan yang bertujuan untuk ikut membangun dan mengembangkan
1
Materi Lakmud
insan dan masyarakat yang bertaqwa kepada Alloh SWT, cerdas, terampil,
berakhlaq mulia, tentram dan sejahtera.
Nahdlatul Ulama mewujudkan cita-cita dan tujuannya melalui
serangkaian ihtiar yang didasari oleh agama yang membentuk kepribadian
khas NU. Inilah yang disebut KHITTOH NU.
2 PENGERTIAN
Khittoh NU adalah landasan berfikir, bersikap dan bertindak warga
NU yang harus tercermin dalam tingkah laku perseorangan maupun
organisasi serta dalam setiap proses pengambilan keputusan.
Landasan tersebut adalah faham Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
yang diterapkan menurut kondisi kemasyarakatan Indonesia, yang meliputi
dasar amal keagamaan dan kemasyarakatan. Khitoh NU digali dari intisari
perjalanan sejarah hidmadnya dari masa ke masa.
4. SIKAP KEMASYARAKATAN NU
a. SIKAP TAWASUT DAN I’TIDAL
b. Sikap tengah yang berintikan prinsip hidup yang menujunjung tinggi
keharusan berlaku adil dan lurus ditengah-tengah kehidupan bersama.
2
Materi Lakmud
c. SIKAP TASAMUH
Sikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan baik masalah keagamaan,
terutama hal-hal yang bersifat furu’iyah atau masalah khilafiyah, serta
dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.
3
Materi Lakmud
4
Materi Lakmud
Jadi yang dimaksud dengan kaum Ahlussunnah wal jama’ah ialah kaum
yang menganut I’tiqod dan amliyah Nabi Muhammad SAW. dan sahabat-
5
Materi Lakmud
6
Materi Lakmud
7
Materi Lakmud
8
Materi Lakmud
9
Materi Lakmud
C. TRADISI AMALIYAH NU
1. TAHLIL
Definisi : Bacaan
Hukum : Sunnah
Dasarnya :
“Dzikir yang paling utama adalah laa ilaaha illa alloh” (Al Hadits)
Dari Anas bin Malik Nabi SAW bersabda : “ Tidak suatu kaum yang
berkumpul untuk berdzikir kepada Alloh Azza wajalla dan semata
untuk Alloh melainkan mereka dipanggil oleh penyerta dari langit :
“Bangunlah kamu, kamu mendapat ampunan dari kejahatan –
kejahatanmu diganti dengan kebaikan – kebaikan.” ( HR. Ahmad, Abu
Ya’la, Al Bazzar dan At Thobroni)”
Fadlilah :
Untuk menghormati atau menghargai, serta mendo’akan orang yang
telah meninggal dunia.
Penerapan :
Setelah proses penguburan selesai dilakukan, seluruh keluarga, handai
taulan serta masyarakat sekitar berkumpul membaca secara bersama –
sama di rumah keluarga mayat.
2. QUNUT
Definisi : Do’a yang dibaca setelah I’tidal pada rakaat kedua
sholat shubuh.
10
Materi Lakmud
Dasarnya :
1. Hadits Anas
Fadlilah :
- Mendapat barokah dan anugerah dari Alloh SWT.
- Terjaga dari takdir buruk.
Penerapan:
Mengangkat kedua tangan dengan membaca do’a qunut pada rakaat
kedua/akhgir sesudah ruku’.
3. DIBAIYAH
Definisi : Do’a dan Barokah, ibadah.
Hukum : Sunnah
Dasar :
1. Firma Alloh SWT
11
Materi Lakmud
Fadlilah :
1. Memperoleh rahamat dan kebajikan dari Alloh.
2. Taqarrub kepada Alloh SWT.
3. Mendapatkan pahala yang besar.
4. Dikabulkan do’anya.
5. Menggantikan shodaqoh bagi orang yang tidak/belum mampu
shodaqoh.
6. Peluang untuk bertemu Nabi Muhammad SAW.
7. Menghilangkan kesusahan, kesulitan dan kegundahan.
Penerapan :
Dibaca dengan kesungguhan hati, keikhlasan yang diiringi rasa
penghormatan dari kecintaan pada Rosululloh SAW.
4. ZIARAH QUBUR
Definisi : Berkunjung ke Makam
Hukum : Sunnah
Dasarnya :
12
Materi Lakmud
5. HAUL
Definisi : Peringatan wafat.
Hukum : Sunnah.
Dasarnya :
13
Materi Lakmud
6. TARAWIH 20 RAKAAT
Definisi : Istilah sholat malam yang dikerjakan pada bulan suci
Romadhon sesudah mengerjakan sholat isya’.
Hukum : Sunnah Muakkad
Dasarnya :
Hadits Nabi SAW, dari Abu Hurairah ra, “Adalah Rosululloh SAW
menganjurkan sholat malam bulan Romadlon, tetapi tidak
mewajibkan, beliau bersabda”
“Barang siapa bangun pada malam bulan Romadhon karena iman dan
mengharapkan keridloan Alloh maka diampunilah dosanya yang lalu”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Mengenai bilangan sholat terawih 20 rakaat, konon diceritakan oleh
imam baihaqi dalam kitab Muwaththo’, Imam Malik bahwa Syayidina
Umar Bin Khottob melakuakan sholat terawi 20 rakaat ditambah 3
witir.
Penerapan :
Setiap dua kali dua rakaat salam denagn duduk sebentar untuk
istirahat agar tidak capek.
14
Materi Lakmud
“Saib Ibnu Yazid, beliau berkata : Adalah adzan pada hari Jum’at
mula-mulanya manakala imam telah duduk di atas mimbar, begitu
pada masa Rosululloh SAW, pada masa Syayidina abu Bakar dan
Syayyidina Umar ra, tatkalakala pasa masa Syayyidina Ustman Bin
AFFan ra dan manusia sudah banyak beliau menambah “adzan yang
kedua “di atas Zaura” (HR. Bukhori)”
Penerapan :
Adzan pertama pada saat Khotib naik mimbar dan yang kedua
sebelumya.
8. TALQIN
Definisi : Mengajar dan mengingat kembali.
Hukum : Sunnah
Dasarnya :
Sabda Nabi SAW, Imam Ibnu Hajar Al Haitam berkata, “ Dan sunnah
mentalqinkan mayat yang baligh berasal atau orang gila yang sudah
beribadat sebelum gila, atau orang mati syahid sekalipun, yakni
sebagai yang telah difatwakan oleh beberapaulama’, talqin itu sesudah
dikuburkan”
“Dan sunnat juga mentaqilkan orang dewasa walaupun orang itu mati
syahid, sesudah dikuburan”
Fadlilah :
- Masuksurga bersama-sama orang yang beruntung dan berbahagia.
- Mendapatkan pahala
Penerapan : Ketika di pemakaman, salah seorang berhenti diseteteng
lkepala mayat dan mentalqinkannya
15
Materi Lakmud
MATERI II
KE-IPNU-IPPNU-AN
SEJARAH DAN PERJUANGANNYA
Tujuan Pembelajaran :
Setelah menyimak dan memperhatikan materi Ke-IPNU-IPPNU-an ini
diharapkan audiens.
a. Memahami keberadaan IPNU-IPPNU.
b. Menjelaskan berbagai problematika organisasi.
c. Memahami Citra Diri IPNU-IPPNU.
PENDAHULUAAN
IPNU-IPPNU merupakan Organisasi Badan Otonom Nahdlatul Ulama,
dan bagian tak terpisahkan dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda.
Sebagai organisasi Banom, IPNU-IPPNU dituntut senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan peran serta fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan kelompok masyarakat
pelajar, santri, mahasiswa dan remaja sebagai basis keanggotaannya
setelah adanya perubahan dari Ikatan Pelajar dan Ikatan Pelajar Putri
Nahdaltul Ulama menjadi Ikatan Putra dan Ikatan Putri -Putri Nahdlatul
Ulama. Perubahan ini setelah adanya Kongres di Jombang Jawa Timur.
Ada beberapa aspek yang melatar belakangi berdirinya organisasi
IPNU-IPPNU yaitu :
1. Aspek Ideologis yaitu Indonesia adalah negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam dan berhaluan Ahlus sunnah wal jama’ah
sehingga untuk melestarikannya perlu dipersiapkan kader-kader yang
nantinya sebagai penerus perjuangan NU dalam kehidupan beragama
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
16
Materi Lakmud
17
Materi Lakmud
HISTORIS IPNU-IPPNU
A. Periode Perintis
Munculnya organisasi IPNU-IPPNU bermula dari adanya jam’iyah
yang bersifat lokal atau kedaerahan yang berupa kumpulan pelajar, sekolah
dan pesantren, yang semula dikelola oleh para Ulama. Contohnya jam’iyah
Diba’iyah.
Di Surabaya didirikan TSAMROTUL MUSTAFIDIN (1936).
Selanjutnya Persatuan Santri Nahdlatul Ulama atau PERSANU (1939). Di
Malang (1941) lahir PERSATUAN MURID NU. Dan pada saat itu banyak
para pelajar yang ikut pergerakan melawan penjajah. Pada tahun 1945
terbentuk IMNU atau Ikatan Murid Nahdlatul Ulama. Di Madura (1945)
berdiri IJTIMAUTH TOLABIAH dan SYUBBANUL MUSLIM,
kesemuanya itu juga ikut berjuang melawan penjajah dengan gigih. Di
Semarang (1950) berdiri Ikatan Mubaligh Nahdlatul Ulama dengan
anggota yang masih remaja. Sedangkan 1953 di Nganjuk berdiri
(PERPENU) Persatuan Pelajar NU. Pada tahun yang sama di Bangil berdiri
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPENU). Pada tahun 1954 di Medan
berdiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Dari sekian banyak nama
yang mendekati adalah IPNU yang lahir di Medan pada tahun 1954.
B. Periode Kelahiran
Gagasan untuk menyatukan langkah dan nama perkumpulan diusulkan
dalam Muktamar LP Ma’arif pada 20 Jumadil Tsani 1373 H bertepatan 24
Februari 1954 M di Semarang. Usulan ini dipelopori oleh pelajar
Yogyakarta, Solo dan Semarang yang terdiri Sofyan Cholil, Mustahal,
Abdul Ghoni, Farida Achmad, Maskup dan M. Tolchah Mansyur. Dengan
suara bulat dan mufakat dilahirkanlah organisasi yang bernama Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama ( IPNU ) dengan ketua pertama Rekan M. Tolchah
Mansyur.
18
Materi Lakmud
Konggres I IPNU
1. Tanggal 24 Pebruari – 3 Maret 1955 di Malang.
2. Terpilih sebagai ketua: THOLCHAH MANSUR.
19
Materi Lakmud
Konggres II IPNU
1. Dilaksanakan pada tanggal 1 – 4 Januari 1957 di Pekalongan.
2. Terpilih sebagai ketua: THOLCHAH MANSUR.
3. Kebijaksanaan:
a. Pembentuka wilayah-wilayah.
b. Mengkaji keterikatan dengan LP Ma’arif.
c. Berpartisipasi dalam pembelaan negara.
d. Mempersiapkan berdirinya departemen kemahasiswaan.
Konggres I IPPNU
1. Dilaksanakan pada tanggal 16-19 Januari 1956 di Solo.
2. Terpilih sebagai ketua: UMROH MAHFUDHOH (Ny. Tolhah Mansyur).
3. Kebijaksanaan:
a. berpartisipasi aktif dalam penataan generasi muda (pelajar) sesuai
dengan situasi politik negara.
b. Bersama-sama dengan LP Ma’arif bergerak membina sekolah-sekolah.
c. Mempersiapkan pembentukan wilayah-wilayah.
20
Materi Lakmud
Konferensi Besar I
1. Dilaksanakan pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya.
2. Lahirnya Deklarasi berdirinya PMII.
3. Beberapa rumusan tentang kondisi negara dan tanggung jawab IPNU-
IPPNU sebagai generasi penerus.
5. Kebijaksanaan:
a. Terbentuknya CBP IPNU - IPPNU.
b. Ikut terjun langsung dalam pembelaan negara.
c. Berkembangnya olah raga dan seni.
21
Materi Lakmud
22
Materi Lakmud
5. Pada Kongres ini nama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama diubah menjadi
Ikatan Putra Nahdlatul Ulama
6. Utusan dari Nganjuk adalah: Idris Mawardi, dan Muhaimin Hadi.
7. Pada Kongres ini nama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama diubah
menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama.
8. Utusan dari Nganjuk adalah: Mudawamah
23
Materi Lakmud
24
Materi Lakmud
Oleh karena itu IPNU-IPPNU harus bersikap Tawasuth dan I'tidal, bersikap
membangun dan menghindari sikap ekstrim ( tatharruf ), Tasamuh, toleran
terhadap perbedaan, seimbang dalam menjalin hubungan antara manusia
dan tuhannya serta manusia dengan lingkungannya, amar ma'ruf nahi
munkar, mandiri, bebas, terbuka dan bertanggung jawab dalam berfikir,
bersikap dan bertindak.
c. Wawasan Keilmuan.
Wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk
mengembangkan kecerdasan anggota dan kader. Sehingga dengan ilmu
pengetahuan anggota bisa mengaktualisasikan dirinya sebagai manusia
seutuhnya dan tidak menjadi beban sosial lingkungannya.
d. Wawasan Kekaderan.
Wawasan yang menempatkan organisasi sebagai wadah untuk membina
anggota menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi,
cita-cita, perjuangan organisasi, bertanggung jawab dalam membentengi
dan mengembangkan organisasi, memiliki wawasan kebangsaan yang utuh,
serta memiliki kemampuan teknis metodologis untuk mengembangkan
organisasi.
e. Wawasan Keterpelajaran
Ialah wawasan yang menempatkan organisasi dan anggota pada
pemantapan diri sebagai center of excellennce pemberdayaan sumber daya
manusia terdidik yang berilmu, berkeahlian dan visioner, yang diikuti
kejelasan misi sucinya, sekaligus strategi dan operasionalisasi yang
berpihak kepada kebenaran, kejujuran, serta amar ma’ruf nahi munkar.
Wawasan ini meniscayakan karakteristik organisasi dan anggotanya untuk
senantiasa memiliki hasrat ingin tahu, belajar terus- menerus dan
menciontai masyarakat belajar, mempertajam daya analisis, daya sintesis
pemikiran agar dapat membaca realitas dan dinamika kehidupan yang
sesungguhnya, terbuka menerima perubahan, pandangan dan cara-cara
baru, pendapat baru serta pendapat yang berbeda, menjunjung tinggi nilai,
norma, kaidah dan tradisi serta sejarah keilmuan dan berorientasi ke masa
depan.
25
Materi Lakmud
26
Materi Lakmud
27
Materi Lakmud
MATERI III
KE-INDONESIAAN
Pengantar
Sudah 63 tahun berlalu, sejak Soekarno-Hatta dan para founding fathers
memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1945.
Sekian lama sesudahnya, terutama saat di bawah pemerintahan Orde Baru, apa
yang kita anggap sebagai identitas “Indonesia” seolah-olah sudah final. Sesuatu
yang sudah selesai. Namun, berbagai perkembangan terakhir, terutama yang
muncul sejak jatuhnya rezim Orde Baru di bawah Soeharto, seolah-olah
menyentakkan kita kembali ke realitas. Yaitu, bahwa apa yang kita sebut
sebagai identitas “Indonesia” dan keindonesiaan ternyata adalah sesuatu yang
masih harus terus kita perjuangkan. Ia adalah sesuatu yang selalu dalam
pembentukan, selalu dalam proses menjadi (becoming). Konflik berdarah
bernuansa agama di Ambon dan Maluku; pembantaian etnis di Kalimantan yang
melibatkan suku Dayak dan Madura; gerakan separatis bersenjata di Papua dan
Aceh; kerusuhan Mei 1998 di Jakarta; dan banyak lagi yang tak bisa disebut
satu-persatu, telah memberi aksentuasi lebih kuat tentang “kerapuhan” atau
perlunya dirumuskan kembali identitas keindonesiaan tersebut. Terakhir, adalah
munculnya tantangan globalisasi, yang terwujud pada semakin tipisnya batas-
batas teritorial antarnegara, serta semakin mudahnya perpindahan uang,
manusia, barang, jasa, ide, dan informasi, melintasi batas-batas
negara.Fenomena kontemporer ini terasa semakin intensif menghadapkan
“kekitaan” dan keindonesiaan, dengan sesuatu yang kita pandang sebagai pihak
luar atau “kelianan” (others).
28
Materi Lakmud
saja.Ia diciptakan, dibentuk atau dikonstruksi dalam ruang dan waktu tertentu,
melalui suatu proses historis tertentu yang tidak linier, dan dengan demikian
juga bisa mengalami masa pasang dan masa surut.
Bangsa, Kebangsaan, dan Nasionalisme
Mendiang Presiden Soekarno sering bicara dengan lantang tentang
penjajahan Belanda selama 350 tahun terhadap “Indonesia.” Meski ada suara-
suara kritis, sampai saat ini, dalam materi pelajaran sejarah nasional yang
diajarkan di sekolah-sekolah, kepada para siswa juga masih diajarkan tentang
mitos penjajahan Belanda selama 350 tahun itu. Padahal pada waktu VOC
Belanda bercokol di wilayah yang sekarang bernama Indonesia ini, saat itu
identitas “Indonesia” belum dikenal.Yang ada hanyalah sejumlah kerajaan di
berbagai kepulauan.Seperti dikatakan Anderson, “Indonesia” adalah hasil
ciptaan abad ke-20.Sedangkan, sebagian besar wilayah yang sekarang diakui
sebagai wilayah Indonesia sebenarnya baru dikuasai Belanda antara tahun 1850-
1910. Jika konsep Indonesia saja baru “diciptakan” pada abad ke-20, jadi
siapakah yang dapat disebut bangsa Indonesia tersebut?
Istilah bangsa (nation), kebangsaan (nationality), dan nasionalisme
(nationalism) bukanlah sesuatu yang mudah dirumuskan.Fenomena bangsa dan
nasionalisme ini nyata pengaruhnya dalam sejarah dunia, namun teori-teori
tentangnya justru tidak banyak. Tidak seperti isme-isme lain, nasionalisme tidak
pernah menghasilkan pemikir-pemikir besarnya sendiri.
Anderson, dalam semangat antropologis, mengusulkan definisi bangsa
sebagai komunitas politik terbayangkan (imagined political community).
Komunitas ini dibayangkan secara inheren bersifat terbatas (limited) dan
berdaulat (sovereign). Komunitas ini disebut terbayangkan, karena bahkan
anggota bangsa yang terkecil sekalipun tak akan pernah tahu, bertemu, ataupun
mendengar tentang sebagian besar dari para anggota bangsanya. Meski begitu,
dalam pikiran mereka, hidup suatu gambaran atau citra tentang kesatuan
(communion) mereka. Ernest Gellner mengatakan, “Nasionalisme bukanlah
kebangkitan bangsa-bangsa ke arah kesadaran diri (self-consciousness): ia
menciptakan bangsa-bangsa di mana mereka (awalnya) tidak ada.”
Suatu bangsa dibayangkan bersifat terbatas karena bahkan bangsa yang
terbesar, yang jumlah anggotanya katakanlah melebihi satu milyar orang,
memiliki batas-batas yang tertentu, walaupun batas itu bersifat elastis. Di luar
batas itu, terdapat bangsa-bangsa lain.
29
Materi Lakmud
Suatu bangsa dibayangkan berdaulat karena konsep bangsa ini lahir pada
zaman di mana Pencerahan (Enlightenment) dan Revolusi menghancurkan
legitimasi kekuasaan, yang bersandarkan pada dinasti hirarkial atau perintah-
perintah keilahian.Ukuran dan lambang dari kebebasan ini adalah negara
berdaulat (sovereign state).
Terakhir, bangsa itu dibayangkan sebagai komunitas, karena --meskipun
ada ketidaksetaraan dan eksploitasi yang mungkin terjadi di dalamnya-- bangsa
tersebut selalu dipahami sebagai wujud persahabatan yang horizontal dan
mendalam.Pada akhirnya, rasa persaudaraan dan persahabatan inilah yang
memungkinkan jutaan orang, selama dua abad terakhir, bersedia berjuang atau
mati untuk suatu bayangan terbatas.
Dalam konteks semacam ini, nasionalisme harus dipahami dengan
mengaitkannya, bukan dengan ideologi-ideologi politik yang dianut secara
sadar, melainkan dengan sistem-sistem budaya besar yang mendahului
nasionalisme tersebut. Nasionalisme muncul dari sana, dan juga berhadapan
dengannya.
Dua sistem budaya yang relevan dalam hal ini adalah komunitas religius
dan kerajaan dinastik.Pada masa kejayaannya, kedua sistem budaya ini diterima
begitu saja sebagai kerangka rujukan, seperti juga kebangsaan atau nasionalitas
pada saat ini.Nasionalisme bangkit pada zaman ketika cengkeraman aksiomatik
konsepsi-konsepsi budaya mendasar ini mulai kendur terhadap pikiran umat
manusia.
30
Materi Lakmud
Pada masanya, Sumpah Pemuda 1928 ini patut dianggap suatu tindakan
revolusioner.Karena para pemuda ini secara sadar menciptakan sesuatu yang
sebelumnya tidak ada, yaitu identitas Indonesia. Padahal nama “Indonesia”
sendiri adalah temuan seorang ilmuwan asal Skotlandia, yang kemudian
diadopsi oleh para tokoh pergerakan kebangsaan.
Konstruksi identitas Indonesia yang dibangun tidak dilandaskan pada
agama tertentu ataupun etnis tertentu.Padahal, dari segi jumlah penduduk saat
itu, etnis Jawa adalah yang paling besar jumlahnya.Selain itu, meski belum ada
sensus terinci, agama yang terbanyak dianut saat itu tampaknya adalah Islam.
Tidak dipaksakannya bahasa Jawa sebagai bahasa nasional, adalah langkah
yang sangat progresif.Diadopsinya bahasa Melayu –yang merupakan bahasa
pengantar utama di kepulauan Nusantara saat itu—menjadi bahasa nasional
Indonesia, adalah langkah besar dalam mengkonstruksi identitas
keindonesiaan.Bahasa Indonesia terbukti bertahan dan digunakan secara meluas
sampai saat ini.
Momen historis penting lain dalam konstruksi identitas keindonesiaan
adalah perumusan dasar negara Pancasila, yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Dalam perumusan dasar negara ini sempat terjadi
pergulatan wacana atau tarik-menarik, antara kelompok yang memperjuangkan
aspirasi nasionalis sekuler dengan kelompok yang memperjuangkan aspirasi
nasionalis keislaman. Kedua pandangan ini mewarnai Sidang
Pertama Dokuritsu Junbi Cosakai(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan) yang berlangsung dari 29 Mei sampai 1 Juni 1945.
Terbentuklah Panitia Sembilan untuk menyusun Pembukaan UUD. Dalam
Pembukaan UUD yang mereka susun pada 22 Juni 1945, yang dikenal sebagai
Piagam Jakarta, Pancasila dirumuskan untuk pertama kalinya sebagai berikut:
(1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya; (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab; (3) Persatuan Indonesia;
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan; dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dalam prosesnya kemudian, akibat penolakan wakil kelompok non-
Muslim, kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para
pemeluk-pemeluknya” itu dihapus, dan jadilah Pancasila dengan susunan
seperti yang kita kenal sekarang.
31
Materi Lakmud
salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan per kapita
47.000 dolar AS. Ini penting karena tahun 2025-2030, Indonesia akan
menghadapi puncak bonus demografi. Sebanyak 70 persen penduduk Indonesia
merupakan usia produktif.
NU sebagai organisasi yang memiliki generasi millennial berlimpah, tentu
memiliki peran sangat strategis dalam upaya mewujudkan Indonesia emas 2045
tersebut. Patut disyukuri, saat ini peluang anak-anak muda NU untuk tumbuh
semakin luas seiring persebaran mereka secara merata di berbagai fakultas
terbaik di negeri ini dan luar negeri. Dilandasi visi keislaman dan kebangsaan
yang kuat, plus background pendidikan tersebut, insya Allah kontribusi anak-
anak muda NU akan semakin diperhitungkan.
35
Materi Lakmud
MATERI IV
MANAJEMEN ORGANISASI
Tujuan Pembelajaran:
1. Diharapkan audiens memahami pengertian Manajemen.
2. Diharapkan audies bisa mengerti fungsi-fungsi manajemen.
3. Diharapkan audies bisa menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam
Organisasi.
9. PENDAHULUAN
Bila dipelajari dari literatur manajemen, maka akan nampak bahwa
istilah manajemen mengandung tiga pengertian, Pertama: Manajemen
sebagi proses. Kedua: Manajemen sebagai kolektifitas orang yang
melakukan manajemen dan Ketiga: Manajemen sebagai suatu seni
(ART) dan sebagai ilmu.
Memperhatikan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya, terutama
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Untuk itu maka seorang manajer/pimpinan dituntut mempunyai
ketrampilan manajerial. Menurut Robert Kozt ada 4 ketrampilan yang
perlu dimiliki oleh pimpinan yaitu :
1. Ketrampilan Konseptual ( Conseptual Skills )
Yaitu kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Ketrampilan Kemanusiaan ( Human Skills )
Kemampuan untuk bekerja dengan memahami dan memotivasi
orang lain baik sebagai individu maupun kelompok.
3. Ketrampilan Administratif ( Administratif Skills )
Kemampuan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, staffing atau penyusunan personalia organisasi
dan pengawasan.
4. Ketrampilan Teknik ( Technical Skills )
36
Materi Lakmud
Tipe-Tipe Planning :
a. Rencana Strategis ( Strategic Planning )
Proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijaksanaan dan program-program strategis yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
b. Rencana Opersional ( Operational Planning )
Adalah penguraiaan lebih terperinci bagaimana rencana strategis
akan dicapai atau dilaksanakan.
1. Rencana Operasional Sekali Pakai ( Single Use Planning )
Rencana untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang tidak
berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang.
2. Rencana Operasional Tetap ( Stand Planning )
Rencana yang berupa kebijaksanaan, prosedur dan aturan yang
ditetapkan dan akan terus diterapkan sampai perlu diadakan
perubahan ataupun dihapus.
Tahap-tahap Planning :
a Menentukan tujuan atau serangkaiaan tujuan
b Merumuskan keadaan/kondisi saat ini
c Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
d Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan
Syarat-syarat Planning:
a. Tujuan dirumuskan dengan jelas.
b. Sederhana/Simple tetapi tidak remeh, tidak terlalu tinggi tetapi
rasional, mudah dipahami dan dilaksanakan.
c. Sifatnya fleksibel (dapat menyesuaikan Sikon).
37
Materi Lakmud
Manfaat Planning:
a. Tujuan dapat sesuai dan jelas.
b. Merupakan Guide (petunjuk) bagi anggota.
c. Merupakan Control/alat pengendali pelaksanaan kerja organisasi.
d. Menjamin sumber-sumber secara efektif dan efisien.
e. Memudahkan koordinasi
2. Organizing ( Pengorganisasian)
Adalah proses pengelompokan, orang-orang, alat-alat, tugas dan
tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta satu
kesatuan kerja yang utuh dalam rangka pencapaian tujuan.
Proses Organizing :
a. Perumusan tujuan harus jelas dan lengkap, baik bidang, ruang
lingkup, sasaran keahlian, serta peralatan yang diperlukan sehingga
diketahui besar kecilnya organisasi.
b. Penetapan tugas pokok/Job Description, yaitu sasaran yang
dibebankan pada organisasi untuk dicapai. Tugas pokok harus
merupakan bagian dari tujuan dan dalam batas kemampuan untuk
dicapai dalam jangka waktu tertentu.
c. Perincian kegiatan/membuat skala prioritas, mana yang penting
dan mana yang kurang penting.
d. Pengelompokan kegiatan dalam fungsi-fungsi, karena ada kegiatan
yang erat hubungannya dengan kegiatan yang lain, dan ada pula
yang tidak berhubungan. Pengelompokan disini dapat berbentuk
Horisontal maupun vertikal.
e. Departementasi, yaitu proses penobatan fungsi-fungsi menjadi
kesatuan kerja, misal: Biro, Bagian, Direktorat, dll.
f. Penetapan Otoritas/Wewenang/Kekuasaan, yaitu pemberian
wewenang terhadap fungsi-fungsi dengan prinsip bahwa otoritas
harus sebanding dengan tugas dan kewajiban yang harus
dilaksanakan.
g. Staffing/Rekruitmen/Penarikan anggota, dengan berprinsip pada
The Right Man Of the Right Place dan the Right Behind the Gun
38
Materi Lakmud
Struktur Organisasi :
Adalah mekanisme formal organisasi yang dikelola, yang
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan
antara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Ada beberapa bentuk struktur organisasi yang kita kenal dan banyak
diterapkan di negara kita yaitu :
KETUA
AAAAA
WK I WK II WK III
KETUA
STAFF
WK I WK II WK III
39
Materi Lakmud
KETUA
WK I WK II WK III
ANGGOTA
Kelebihan model ini adalah : Pembidangan tugas dapat menjadi lebih jelas,
Spesialisasi departemen para anggota lebih efektif, Solidaritas antar
departemen menjadi tinggi, Koordinasi antar anggota dapat berjalan
dengan lancar. Adapun kelemahannya adalah: Anggota terlalu
memperhatikan spesialisasinya sendiri-sendiri, Koordinasi secara
menyeluruh sangat sulit, Banyak terjadi konflik akibat adanya
pembidangan/spesialisasi.
Organisasi Kepanitiaan :
a. Panitia Tetap/Panitia Struktural (Standing Commitees)
Adalah bagian tetap dari struktur organisasi yang dibentuk guna menangani
tugas yang terus menerus ada dalam organisasi.
b. Panitia Ad Hoc (Panitia Tidak Tetap)
Adalah bagian tetap dari struktur organisasi yang dibentuk guna menangani
tugas yang bersifat tidak tetap ada dalam organisasi.
40
Materi Lakmud
4. Controlling (Pengawasan).
Adalah tindakan untuk mengusahakan agar setiap kegiatan yang
dilakukan tidak menyimpang dari rencana yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini
pimpinan harus selalu mengadakan pemeriksaan, pengecekan, pencocokan,
inspeksi, pengendalian dan lainnya, dan jika perlu mengatur dan mencegah
sebelum terjadi penyimpangan.
Teknik Pengawasan:
a. Pengawasan Preventif/Steering Control, yaitu pengawasan yang bersifat
pencegahan dari kemungkinan penyimpangan kegiatan yang dilaksanakan.
41
Materi Lakmud
Demikian beberapa hal tentang manajement organisasi yang rumit bagi suatu
organisasi bahkan keluarga semoga ini bisa menjadi dasar bagi calon pemimpin
atau manejer yang handal amiin.
42
Materi Lakmud
MATERI V
LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Audiens mengetahui tentang kepemimpinan dalam organisasi khususnya
dan secara umum.
2. Audiens bisa mengetrapkan model-model kepemimpinan yang dibutuhkan
dalam organisasi.
3. Audiens diharapkan dapat mengetrapkan sikap-sikap pemimpin yang baik.
PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan masalah yang sangat penting dalam
manajemen. Bahkan ada yang menilai bahwa kepemimpinan adalah
merupakan jantungnya atau intinya manajemen. Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk dapat menggerakkan dan membina orang atau kelompok
orang-orang, sehingga mau berbuat/berkarya secara efektif dan efisien
dalam rangka mencapai tujuan administrasi.
Leadership dan manajemen bisa sama dan bisa berbeda. Dapat
dikatakan bahwa semua leader dalah manajer, tetapi tidak semua manajer
menjadi leader. Manajer biasanya menggunakan kekuasaan yang melekat
pada jabatannya atau organisasinya untuk memimpin orang. Sedangkan
seorang leader biasanya mempengaruhi orang lain dengan gaya dan
keahliannya memimpin tanpa mengendalikan kekuasaan. Adapun konsepsi
mengenai kepemimpinan harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting,
yaitu:
Kekuasaan
Kewibawaan
Kemampuan
43
Materi Lakmud
SYARAT-SYARAT PEMIMPIN
Adapun syarat-syarat pemimipin adalah sebagai berikut :
1. Taqwa 9. Percaya diri
2. Sehat 10. Inovatif dan kreatif
3. Cakap dan cerdik 11. Berwawasan luas kedepan
4. Setia pada tugas 12. Penuh tanggungjawab
5. Disiplin 13. Ucapan sama dengan tindakan
6. Adil dan bijaksana 14.Mengutamakan kepentingan orang lain
7. Berkemauan keras 15. Ambisi dan orientasi pada pencapaian hasil
8. Berani dan tegas mengambil tindakan
45
Materi Lakmud
TUGAS PEMIMPIN
Tugas pemimpin minimal harus :
Mampu berinisiatif yang berarti berusaha agar selalu mempunyai ide –
ide yang belum ada menjadi ada dan bisa melaksanakannya secara baik.
Mampu mengambil keputusan. Sebaiknya keputusan tepat. Tepat dalam
arti waktu, materi dengan juga mempertimbangkan unsur-unsur
lingkungan
Mampu berkomunikasi, dalam arti berkomunikasi secara horisontal
maupun vertikal. Mampu berkomunikasi dengan bawahan maupun
dengan atas secara baik
Mampu memberi dorongan atau motivasi kepada staf maupun bawahan,
dalam mengemban tugas hingga tujuan dapat tercapai secara maximal
dan efisien.
Mampu mengembangkan pegawai, yang berarti dapat memberikan jalan
kepada pegawainy dalam mengembangkan karir maupun memberikan
kesempatan-kesempatan yang baik. Sehingga pegawai mampu
melaksanakan tugas-tugasnya dengan prestasi yang baik.
46
Materi Lakmud
maka dari itu harus ditunjang dengan adanya kondisi sehat jasmani dan rohani
supaya bisa menjalankan kepemimpinan dengan sukses.
2. Selalu Berusaha Beramal dan Berakhlaqul Karimah
Faktor ini tidak kalah pentingnya dari faktor yang pertama. Bahwasanya
seorang pemimpin harus memiliki moral dan akhlaq yang baik. Mengingat
seorang pemimpin itu sebagi tauladan daripada anak buahnya.
3. Selalu Berusaha Meningkatkan Pengetahuan Dari Berbagai Bidang
Ilmu
Seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dirinya maupun kulaitas orang yang
dipemimpinnya supaya tidak ketinggalan zaman.
4. Selalu Berusaha Menambah Pengalaman dan Latihan Kepemimpinan
Seorang pemimpin mempunyai ilmu pengetahuan yang luas tanpa
dipraktekkan maka tidak akan bisa berkembang. Maka dari itu latihan dalam
berbagai kegiatan sangat perlu sakali guna meningkatkan kualitas
kepemimpinan.
49
Materi Lakmud
MATERI VI
ADMINISTRASI IPNU-IPPNU
I. DASAR PEMIKIRAN
IPNU-IPPNU dilahirkan dari embrio Nahdlatul Ulama yang
merupakan salah satu OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda).
Menyadari akan rasa memiliki dan tanggung jawab besar terhadap masa
depan bangsa. Anggota IPNU-IPPNU yang tersebar keseluruh pelosok
Nusantara sangat berharap dan bergantung pada laskar-laskar muda NU
untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan masa depan bangsa yang
lebih Antisipatif, Kontruktif dan Progresif menuju ridlo Allah SWT.
Walaupun dalam perjalanan organisasi banyak sekali hambatan dan
rintangan yang harus dihadapi, dengan sifat antisipatif IPNU-IPPNU harus
mampu menginfentarisir permasalahan maupun hambatan-hambatan yang
pernah ada.
Hambatan dan permasalahan itu tidak akan terulang bila pendataan
kelebihan dan kelemahan organisasinya dapat disusun atau dirancang
sebaik-baiknya melalui konstruksi dan peralatan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Agar usaha-usaha diatas dapat berjalan dengan baik, maka kegiatan
atau usaha itu harus ditunjang dengan pelayanan Administrasi yang teratur,
terarah, terencana secara profesional.
II. TUJUAN
Dalam penyelenggaraan administrasi pada organisasi IPNU-IPPNU,
keseluruhan aktivitas teknis dan tata laksana administrasi sebagai kegiatan
pendukung sangat menentukan dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
Karena unsur-unsur tersebut saling mendukung.
Pimpinan atau Pengurus IPNU-IPPNU disegala tingkatan
merupakan administrator dilingkungan organisasi yang dibawahinya.
Mereka harus tahu komponen atau unsur administrasi dan sekaligus
bagaimana cara memberikan pelayanan yang baik terhadap komponen
tersebut dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Adapun pelayanan
Administrasi Organisasi IPNU-IPPNU yang baik adalah yang mengikuti
ketentuan atau peraturan organisasi yang berlaku dalam PD. PRT dan
PPOA.
50
Materi Lakmud
51
Materi Lakmud
52
Materi Lakmud
53
Materi Lakmud
54
Materi Lakmud
15 Syawal 1439 H
Nganjuk, ----------------------------
28 Juni 2018 M
55
Materi Lakmud
56
Materi Lakmud
j. Surat Tindasan.
Surat Tindasan/Tembusan bukan merupakan suarat turunan, jadi
tembusan atau tindasan adalah surat yang diketik bersama-sama
dengan yang aslinya memakai karbon.
k. Kerangka Acuan
Adalah gambaran/kerangka rencana suatu kegiatan, yang
berguna untuk menjelaskan secara global tentang adanya
rencana suatu kegiatan secara sitematis.
l. Laporan
Adalah pemberitahuan resmi organisasi yang bertanggung
jawab kepada yang memiliki wewenang atas pelaksanaan tugas
yang dibebankan kepada pelapor.
a. Laporan Umum
Laporan yang disampaikan oleh ketua dihadapan peserta
Kongres/Konferensi/ Rapat Anggota sebagai laporan
pertanggung jawabanorganisasi secara umum.
b. Laporan Khusus
Laporan yang disampaiakn oleh ketua panitia dan atau
ketua koordinator pelaksanaan kegiatan tertentu/program
khusus kepada organisasi/badan/orang yang memberikan
kepercayaan atau wewenang terhadap operasionalisasi
kegiatan tertentu.
c. Laporan Berkala
Laporan yang disampaikan oleh tingkat kepengurusan di
bawah kepada tingkat yang lebih di atasnya secara berkala
atau bertahap.
d. Laporan Program Kerja
Laporan yang disampaiakan oleh sekretaris, bendahara,
koordinator departemen kepada ketua dan atau wakil ketua
koordianator program, yang selanjutnya dilaporkan pada
rapat pleno.
3. PERALATAN ADMINISTRASI
a. Buku Daftar Infentaris
Adalah buku yang mencfatat barang-barang milik organisasi
secara keseluruhan.
57
Materi Lakmud
b. Buku Notulen
Adalah buku catatan resmi tentang pembicaraan, kesepakatan
atau keputusan yang diambil dalam pertemuan, rapat atau diskusi.
c. Buku Tamu
Adalah buku untuk mengetahui tamu-tamu yang datang dan
mempunyai keperluan dengan pengurus dan atau anggota
organisasi.
d. Buku Daftar Hadir
Adalah buku untuk mencatat kehadiran peserta rapat, diskusi,
lokakarya, pelatihan dan lain-lain, baik bersifat kedalam maupun
keluar.
e. Buku Daftar Anggota
Buku yang memuat mana-mana anggota organisasi sebagai data
autentik jumlah anggota organisasi.
f. Buku Daftar Kegiatan
Buku yang mencatat setiap kegiatan organisasi, baik kedalam
maupun keluar.
g. Buku Ekspedisi
Buku untuk pengiriman menyeluruh barang-barang administrasi
dan perlengkapan organisasi baik melalui kurir ataupun pos.
h. Buku Agenda
Buku pencatatan keluar/masuknya surat untuk mengagendakan
peristiwa atau kejadian pada surat.
i. Arsip/Penyimpanan
Adalah kumpulan surat yang disimpan baik yang terjadi karena
pekerjaan, aksi, transaksi maupun tindak-tanduk organisasi.
j. Cap Agenda
Cap agenda berbentuk empat pesegi panjang dan bertuliskan:
Agenda
k. Berita Acara
Suatu bentuk laporan yang menyatakan secara rinci saat
peristiwa/kejadian yang berlangsung.
l. Stempel
Adalah cap atau simbol organisasi untuk melegitimasi surat-surat
atubarang tertentu, secara resmi dan harus dipakai sebagaimana
mestinya menurut aturan-aturan hukum pemakaian stempel.
58
Materi Lakmud
MATERI VII
TEKNIK DISKUSI, RAPAT, DAN PERSIDANGAN
A. POKOK BAHASAN :
1. Pengertian, tujuan, dan macam-macam diskusi, rapat, dan persidangan
2. Etika diskusi, rapat, dan persidangan
3. Perangkat dan teknik diskusi, rapat, dan persidangan
4. Teknik menciptakan diskusi, rapat, dan persidangan yang produktif
B. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Memahami pengertian, tujuan, macam serta etika diskusi, rapat, dan
persidangan
2. Memahami perangkat dan teknik diskusi, rapat, dan persidangan
3. Memahami bagaimana menciptakan diskusi, rapat, dan persidangan yang
produktif
C. METODE :
1) Brainstroming
2) Diskusi
3) Role Playing
4) Praktek diskusi dan sidang
D. DISKUSI
Pengertian Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa Yunani yaitu discuss yang berarti : pikiran atau
bertukar fikiran atau membahas masalah dengan argumentasi yang referentatif
atau memecahkan masalah dengan rasio dengan cara mufakat.
Maksud Diskusi
Untuk mempertemukan fikiran dalam pencapaian pengambilan keputusan
bersama
Untuk melatih diri dalam praktik demokrasi
Membentuk karakter peserta, menambah wawasan dan pengetahuan peserta
Mencapai kata mufakat
Saling melengkapi, mengkritik demi kemajuan yang diinginkan bukan
bersaingan atau perselisihan
59
Materi Lakmud
E. RAPAT
Pengertian Rapat
Rapat merupakan suatu bentuk pertemuan antara para anggota yang ada di
lingkungan organisasi sendiri untuk merundingkan atau menyelesaikan suatu
masalah terkait kepentingan bersama.
Jenis Rapat
Rapat yang dilakukan sebagai bentuk komunikasi kelompok ini dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yakni rapat penjelasan, rapat pemecahan masalah dan rapat
perundingan. Berikut keterangannya :
1. Rapat Penjelasan (teaching conference)
Rapat penjelasan adalah rapat yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
penjelasan kepada para peserta rapat. Contohnya, menjelaskan kegiatan
launching produk baru perusahaan. Di dalam rapat jenis ini, yang dominan
adalah pimpinan rapat.
2. Rapat Pemecahan Masalah (problem solving conference)
Rapat pemecahan masalah adalah rapat yang dilakukan dengan tujuan untuk
mencari pemecahan suatu masalah atau untuk mencari kebenaran. Di dalam
rapat ini, para peserta rapat diharapkan untuk dapat mengutarakan pendapatnya.
60
Materi Lakmud
Macam-macam Rapat:
Rapat-rapat rutin IPNU-IPPNU terdiri dari:
a. Rapat Harian;
b. Rapat Pleno;
c. Rapat Pleno Paripurna;
d. Rapat Pleno Gabungan;
e. Rapat Koordinasi Bidang;
f. Rapat Panitia.
Rapat Harian
(1) Rapat harian diikutioleh pengurus harian.
(2) Rapat harian sebagaimana ayat (1) membahas:
a. hal-hal yang bersifat rutin;
b. hal-hal yang bersifat pentingdan mendesak;
c. persiapan materi rapat pleno, rapat pleno paripurna, rapat pimpinan atau
rapat pleno gabungan.
(3) Pengurus harian sebagaimana ayat (1) terdiri dari ketua, wakil-wakil ketua,
sekretaris, wakil sekretaris, dan bendahara.
Rapat Pleno
(1) Rapat pleno diikuti oleh semua pengurus harian, departemen, dan lembaga;
(2) Rapat pleno sebagaimana ayat (1) membahas:
a. hal-hal yang bersifat penting dan menyangkut semua unsur organisasi;
b. hal-hal yang bersifat konsultatif dan koordinatif;
c. laporan pelaksanaan program kerja antar-departemen, lembaga dan
badan kepada ketua;
d. evaluasi kepengurusan dan/atau penyelenggaraan organsiasi secara
menyeluruh;
e. laporan keuangan.
61
Materi Lakmud
F. PERSIDANGAN
IPNU-IPPNU adalah organisasi yang memiliki peraturan perundangan-
undangan yang sangat lengkap. Dan setiap jenjang kepengurusan
pasti memiliki peraturan yang berlaku di lingkup kepengurusan
tersebut dan/atau di kepengurusan bawahnya. Di dalam IPNU-IPPNU
ada istilah Rapat, Konferensi, dan Kongres. Setiap rapat, Konferensi, dan
Kongres terkadang ada beberapa acara yang dilakukan dengan
forum persidangan dalam rangka menetapkan suatu aturan
tertentu dalam tubuh IPNU-IPPNU. Misalnya, Rapat Anggota Ranting:
62
Materi Lakmud
adanya sidang pleno tata tertib, sidang pleno LPJ, sidang pleno
pemilihan ketua, dsb; Rapat Pimpinan: ada sidang komisi, sidang pleno
gabungan komisi, dsb; Konferensi Anak Cabang: ada sidang pleno
tata tertib, sidang pleno komisi, sidang pleno pemilihan ketua, dst.
Dalam setiap persidangan pasti ada aturan dan tata cara melakukan
persidangan yang baik dan benar agar sah untuk menetapkan suatu
peraturan atau suatu keputusan.
TEKNIK PERSIDANGAN
1. Pimpinan Sidang
Pimpinan Sidang terdiri dari :
Ketua Sidang: Mengatur jalannya persidangan.
Sekretaris Sidang: Mencatat semua yang ada dalam persidangan.
Pimpinan sidang memiliki kewajiban dan wewenang :
Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang
Mengatur alur pembicaraan
Mendengar, menanggapi dan mejawab pertanyaan dari peserta
sidang
Menetapkan keputusan dari hasil yang sudah disepakati oleh
peserta
2. Peserta Sidang
Peserta siding terdiri dari: Peserta Penuh Peserta Peninjau
Peserta Penuh berhak mengemukakan
pendapat, dipilih, dan memilih; Peserta
Peninjau berhak mengemukakan
pendapat;
Setiap peserta wajib menjaga ketertiban persidangan
3. Alat Persidangan
∙ Palu Sidang dan Tatakannya
∙ Materi yang disidangkan
∙ Papan Tulis dan alat tulis
4. Ketukan Palu Sidang
Satu Kali Ketukan
Mengesahkan sebuah opsi atau point, mencabut pengesahan sebuah
opsi atau point yang dikarenakan kesalahan teknis yang tidak
disengaja dalam pengambilan pengesahan;
63
Materi Lakmud
64
Materi Lakmud
ISTILAH-ISTILAH LAIN
1. Redaksi, yaitu tulisan dalam naskah yang disidangkan;
2. Konsideran, yaitu teks yang digunakan untuk mengesahkan hasil
sidang;
3. Diktum, yaitu teks isi dari pembahasan yang disidangkan.
4. Etiket, yaitu tata cara (adat sopan santun, dan norma) dalam
menjalankan dan berpendapat dalam persidangan.
65
Materi Lakmud
7. Pengesahan Poin
Pin-dang: "b. peserta sidang terdiri dari: peserta penuh dan peserta
peninjau. Apakah dapat disepakati?"
Peserta: "sepakat!" (serentak) Pin-dang: (dok..!)
8. Mencabut pengesahan sebuah poin
Peserta: (angkat tangan) "Informasi, Pimpinan Sidang. Anda tadi
terlalu cepat dalam mengetuk palu, padahal saya ingin mengajukan
opsi.! Jadi, saya order: tolong pengesahan poin b tadi dicabut!"
Pin-dang: "Baiklah, karena telah terjadi kesalahan teknis, dengan ini
pengesahan poin b saya cabut! (dok.!)
9. Menenangkan Forum
.............. (dok. dok. dok. dok. dok. dok..!) "seluruh peserta sidang
harap tenang! Jangan terbawa emosi!"
10. Pengajuan Opsi
Peserta : (angkat tangan) "Saya mengajukan Opsi, Pimpinan Sidang!"
Pin-dang : "Iya, silahkan!"
Pesert a: "Opsi saya, redaksi poin d) ini diganti: Usia setinggi-tingginya
27 tahun."
Pin-dang: "Baik, apakah Opsi dari Rekan yang memakai sarung
hitam sebelah barat itu, yaitu: redaksi poin d ini diganti: Usia setinggi-
tingginya 27 tahun, dapat disepakati?"
Peserta: "sepakat!" (serentak)
Pin-dang: (dok.!)
Macam-Macam Persidangan
Sidang Pleno
Sidang pleno diikuti oleh semua peserta dan bersifat pengambilan suatu
keputusan atau untuk penyampaian pengarahan.
Sidang-sidang pleno terdiri dari sidang pleno pembahasan tata tertib,
sidang pleno tentanglaporan pertanggung jawaban pengurus, sidang pleno
tentang pemandangan umum atas LPJ, sidang pleno tentang pembahasan
dan penetapan hasil sidang komisi-komisi, dan sidang pleno pemilihan
ketua ketua dan tim formatur.
Sidang Pleno Gabungan
Sidang pleno gabungan merupakan sidang gabungan antara peserta IPNU
dengan IPPNU (bila acara dilaksanakan secara bersamaan).
Sidang pleno gabungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bisa
66
Materi Lakmud
67
Materi Lakmud
68
Materi Lakmud
69
Materi Lakmud
MATERI VII
KOMUNIKASI DAN KERJASAMA
A. KOMUNIKASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Audiens mengetahui pengertian dan unsur-unsur Komunikasi.
b. Audiens dapat memahami tentang aspek yang berpengaruh terhadap
komunikasi.
c. Audiens bisa berkomunikasi dengan baik.
1. PENGERTIAN
Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya
komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif adalah penting bagi para
manajer/pimpinan, paling tidak untuk 2 alasan. Pertama : Komunikasi
adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai. Kedua :
Komunikasi adalah kegiatan untuk mana para manajer/pimpinan
mencurahkan sebagaian besar proporsi waktu mereka.
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk ide-ide atau gagasan atau informasi dari seseorang (
Komunikator ) kepada orang lain ( Komunikan ). Perpindahan
pengertian tersebut tidak hanya melibatkan lebih dari sekedar kata-kata
yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik
putus vokal dan sebagainya.
2. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
a. Sumber ( Komunikator )
Dalam organisasi komunikator merupakan pihak yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan sesuatau gagasan,
pemikiran, informasi dan sebagainya kepada pihak lain.
70
Materi Lakmud
3. MACAM-MACAM KOMUNIKASI
a. Komunikasi Vertikal
Adalah komunikasi ke atas dan ke bawah ( Upward Comuication-
Downward Comunication) sesuai rantai perintah. Komunikasi ke bawah
adalah untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat/saran
dan penilaian kepada anggota tentang tujuan dan kebijaksanaan
organisasi, misalnya berupa Memo, Buletin, Pertemuan, percakapan dll.
Sedang komunikasi ke atas bertujuan untuk mensuplai informasi
kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada
tingkatan bawah, misalnya laporan periodik, penjelasan, gagasan,
permintaan pengesahn atau keputusan.
b. Komunikasi Lateral/Horisontal
Adalah komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang
sama atau antar departemen dalam tingkatan organisasi yang sama.
Bentuk komunikasi ini bersifat koordinatif dan merupakan hasil dari
konsep spesialisasi organisasi.
c. Komunikasi Diagonal
Adalah komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai
perintah organisasi sebagai hasil hubungan departemen bentuk lini dan
bentuk staff.
4. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
a. Hambatan Organisasional
Hambatan organisasional ini dapat dikelompokkan dalam beberapa hal
yaitu :
71
Materi Lakmud
72
Materi Lakmud
B. KERJASAMA
Salah satu syarat yang harus ada dalam kegiatan pembangunan system
pendekatan dari bawah adalah adanya kerjasama diantara fihak-fihak yang
terlibat. Tentu saja keterlibatan tersebut sesuai dengan kemampuan serta
tanggung jawabnya masing-masing.
Dasar dari pemikiran di atas adalah suatu keyakinan bahwa setiap orang
atau fihak pasti mempunyai kemampuan tertentu, demikian juga setiap orang
mempunyai kelemahan tertentu. Maka salah satu sikap yang perlu
dikembangkan kecuali kesediaan untuk terlibat, adalah juga kesediaan untuk
memberikan kesempatan kepada fihak lain agar bisa terlibat. Dengan kata lain,
semua fihak harus menyadari kemampuan/kelemahan sendiri dan mengakui
kemampuan/kelemahan fihak lain.
Pengertian Kerjasama
Pengertain kerjasama adalah proses untuk melakukan sesuatu yang
mencakup beberapa hal serta unsur-unsur tertentu anatara lain:
1. Adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama atau tujuan sesuai dengan
peraturan.
2. Adanya pengaturan/pembagian tugas yang jelas.
3. Dalam bekerja saling menolong antara satu fihak dengan fihak yang lain.
4. Dapat saling memasukkan manfaat.
5. Adanya koordinasi yang baik.
Bukan kerjasama tetapi akan disebut “sama-sama kerja”, jika :
1. Masing-masing fihak mempunyai tujuan sendiri-sendiri.
2. Tanpa adanya pengaturan/pembagian tugas.
3. Tidak saling memperhatikan dan menolong fihak lain.
4. Manfa’at tidak dirasakan oleh semua anggota.
73
Materi Lakmud
Meskipun kegiatannya ada dalam satu wadah atau satu tempat dan nampaknya
apa yang dikerjakan menuju satu tujuan, tetapi kalau prosesnya mempunyai
kondisi seperti disebutkan diatas, itu namanya “sama-sama kerja”.
Oleh karena itu, pengertian dan ketrampilan kerjasama perlu dipahami dan
dimiliki oleh semua pihak yang terlibat. Bahkan setiap individu dalam
organisasi/kelompok apapun, perlu secara sadar berupaya mengembangkan
kerjasama yang baik diantara semua pihak yang terlibat dalam program.
Beberapa keuntungan jika suatu program dilaksanakan dengan kerjasama
yang baik :
1. Memperingan tugas yang dipikul oleh masing-masing fihak.
2. Menghemat pikiran, tenaga serta dana (efisiensi).
3. Memantapkan kegiatan, karena menjadi milik bersama.
4. Lebih memberikan kesempatan kepada semua fihak untuk mengembangkan
kemampuannya dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan
dengan sendirinya juga meningkatnya partisipasi dalam pembangunan.
74
Materi Lakmud
2. Pola kebutuhan
Pola kebutuhan seseorang akan menentukan tingkah lakunya, termasuk
bagaimana dia menanggapi kejadian disekelilingnya.
Dalam hal ini dikenal ada dua teori:
- Teori Abraham Maslow, membagi kebutuhan menjadi empat hal:
a. Kebutuhan dasar. (makan, pakaian, tempat tinggal).
b. Kubutuhan rasa aman. (pekerjaan, kelanjutan hidup).
75
Materi Lakmud
Dari kedua teori tersebut, apabila kita tahu pada tahap mana kebutuhan
seseorang, bisa dipakai pertimbangan untuk memahami orang lain. Tindakan
seseorang biasanya dilatar belakangi oleh motivasi untuk mencapai
kebutuhannya.
76
Materi Lakmud
77
Materi Lakmud
MATERI IX
SCIENTIFIC PROBLEM SOLVING (SPS)
TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Audiens mengetahui pengertian hal-hal yang menimbulkan Masalah
b. Audiens dapat memahami tentang pengelompokan/klasifikasi masalah.
c. Audiens bisa mengerti bagaimana memecahkan masalah dengan baik.
A. PENGERTIAN
Scientific Problem Solving adalah pengolahan dari masalah-masalah
berdasarkan bahan-bahan yang ada untuk kemudian dipecahkan, diatasi dan
diselesaikan dengan pendekatan ilmiah.
B. PROBLEM / MASALAH
Masalah adalah kenyataan/realitas yang menunjukkan adanya jarak
antara rencana dan pelaksanaan, antara Das Sollen dengan Das Sein ( Apa
yang diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan ).
Jarak antar Das Sein dan Das Sollen biasanya dapat berupa :
Ketimpangan, Kelangkaan, Kekurangan, Staknasi/Berhenti, Ketidak tahuan
dll.
Menurut Drs. Taliziduhu M dalam buku Riset Teori Methodologi
Administrasi, masalah bisa terjadi dalam kondisi sebagai berikut :
1. Dalam keadaan atau kejadian bila dibandingkan apa dan
bagaimana yang timbul atau terjadi ( fakta yang ada ) dengan
target yang telah ditentukan.
2. Di dalam keadaan atau kejadian bila dibandingkan bagimana
dahulu dan sekarang.
3. Di dalam keadaan atau kejadian dimana ketentuan-ketentuan yang
seharusnya dilaksanakan, dibandingkan dengan kenyataan
4. Di dalam keadaan atau kejadian bila rencana dibandingkan
dengan pelaksanaan.
5. Di dalam keadaan atau kejadian bila persediaan (Suplay)
dibandingkan permintaan (Deman).
78
Materi Lakmud
C. KLASIFIKASI MASALAH
Menurut Sondang P Siagian, MPA, PhD, masalah dapat
diklasifikasikan dalam dua ( 2 ) kelompok besar yaitu :
1. Masalah Sederhana dengan kriteria sebagai berikut :
- Masalah Kecil
- Berdiri Sendiri
- Tidak berpautan dengan masalah lain
- Mempunyai konsekuensi kecil
- Pemecahannya/Solvingnya tidak membutuhkan pemikiran yang
berat
79
Materi Lakmud
80
Materi Lakmud
- Penilaiaan alternatif
- Pembandingan atas konsekuensi alternatif
- Penilaian alternatif yang nampak baik
- Analisa dan cara bertindak yang berlawanan
e. Pengajuan saran
f. Pertimbangan atas saran
g. Pemilihan alternatif terbaik
h. Implementasi/perwujudan keputusan
81
Materi Lakmud
MATERI X
NETWORKING DAN LOBBYING
A. Pengertian Lobbying
Definisi yang lebih luas adalah suatu upaya informasi dan persuasif
yang dilakukan oleha satu pihak (perorangan, kelompok, swasta,
pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik dukungan
dari pihak – pihak yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang,
sehingga terget yang diinginkan tercapai.
Pendekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih dikemukakan
pada pihak pelobi, dengan demikian dibutuhkan keaktifan pelobi untuk
menunjang kegiatan tersebut.
Pola ini lebih menekankan bahwa lobby untuk membangun koalisi
dengan organisasi-organisasi lain dengan berbagai tujuan dan kepentingan
untuk melakukan usaha bersama. Digunakan pula untuk membangun akses
guna mengumpulkan informasi dalam isu-isu penting dan melakukan
kontak dengan individu yang berpengaruh.
Meskipun bentuknya berbeda, pada esensinya lobbying dan negosiasi
mempunyai tujuan yang sama yaitu menggunakan teknik komunikasi untuk
mencapai target tertentu. Dibandingkan dengan negoisasi yang merupakan
suatu proses resmi atau formal, lobbying merupakan pendekatan informal.
B. Karakteristik Lobbying
1. Bersifat tidak resmi/Informal dapat dilakukan diluar forum atau
perundingan yang secara resmi disepakati.
2. Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegur
sapa, atau dengan surat.
3. Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi
wajar atau suasana memungkinkan. Waktu yang dipilih atau
dipergunakan dapat mendukung dan menciptakan suasana yang
menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap rileks.
4. Pelaku / aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan
siapa saja yakni pihak yang berkepentingan dapat berupa pihak
eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis
LSM, tokoh masyarakat atau ormas, atau pihak lain yang terkait pada
obyek lobby.
5. Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara.
82
Materi Lakmud
6. Arah pendekatan dapat bersifat satu arah, pihak yang melobi harus aktif
mendekati pihak yang dilobi. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif
atau menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.
D. Strategi Melobby :
Mengingat sifatnya yang informal, tidak ada strategi baku atau
yang sudah terpola dalam kegiatan ini, melainkan sangat beragam dan
tergantung berbagai faktor aktual dan suasana setempat yang
berpengaruh. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lobbying
adalah :
1. Sistem Politik
Kondisi sistem akan berpengaruh pada cara-cara lobi yang
dilakukan. Pada sistem politis yang demokratis dimana pendelegasian
wewenang dan keterbukaan menjadi salah satu cirinya maka lobi mudah
dilakukan karena sasaran lobi lebih jelas, dalam arti pejabat atau
stakeholder sebagai obyek lobi berada pada posisi yang telah diketahui
mempunyai wewenang, aspek-aspek yang perlu diperhitungkan lebih
pasti. Dalam sistem politik yang demokratis selama berada dalam
kerangka aturan main yang telah ditentukan, maka orang tidak perlu
takut mendapatkan resiko politik yang tidak diperhitungkan.
Berbeda dengan sistem politik yang demokratis, dalam sistem
politik yang otoriter melakukan lobbying merupakan hal yang sulit
diperkirakan. Kadang pada moment yang tepat, lobby dapat mudah
dilakukan namun bisa menjadi hal yang sulit. Dapat terjadi lobbying
pada suatu pihak atau seorang tokoh telah dihasilkan dukungan tertentu,
tetapi kemudian hal itu dianulir (dibatalkan atau dimentahkan oleh
pihak lain yang lebih berkuasa tanpa alasan yang jelas) sehingga
lobbying yang dilakukan menjadi sia-sia.
83
Materi Lakmud
84
Materi Lakmud
85
Materi Lakmud
86
Materi Lakmud
F. Cara lobbying
Agar lobbying di lakukan berhasil dengan baik atau sekurang kurangnya
tidak menimbulkan penolakan yang mungkin keras atau sikap antipati maka
perlu kiranya di perhatikan beberapa petunjuk teknis sebagai berikut
1. Perlu mengenal atau mengidentifikasi target lobby dengan baik.
Hal ini sangat perlu karena teknik yang kakn di pergunakan tergantumg
dari siapa yang akan di lobby. Untuk mencapai keberhasilan yang optimal,maka
pelobby harus memahami atau mengenal dengan baik sifat,sikap dan pandangan
bahkan mungkin perilaku orang(orang-orang)yang akan di lobby.
87
Materi Lakmud
Pengenalan ini perlu kan agar bisa di tentukan cara pendekatan yang akan
dilakukan,atau pemilihan teknik komunikasi yang akan di pergunakan.
Mendekati orang yang mudah tersinggung dan selalu serius dengan mendekati
orang yang penyabar dan suka bercanda,tentu sangat berbeda. Kekeliruan atas
hal ini akan berakibat fatal.
2. Performance atau penampilan diri yang baik
Seorang pelobby harus mampu menampilkan diri dengan baik,sehingga
menimbulkan kesan yang positif bagi pihak yang di lobby. Penampilan diri ini
tidak berarti semata mata hanya bersifat fisik(lahiriyah) seperti pakaian dan
sebagainy,tetapi juga kepribadian dan intelektualita.
3. Memperhatikan situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yang ada atau melingkup suasana lobbying harus di
perhatikan oleh pelobby,demikian pula perubahan perubahan yang terjadi. Hal
ini terutama sangat penting dalam penggunaan cara menyampaikan
pesan.Dalam melaukan lobbying seorang pelobby harus bisa menympaikan atau
menyajikan pesan yang di bawanya kepada pihak yang di lobby agar tertarik
dan kemudian memperhatikan,sehingga bisa mengerti dan memahami apa yang
di inginkan dan pada gilirannya dapat menerima dan akhirnya mendukung.
4. Jangan takut gagal
Pepetah mengatakn kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Adalah hal
yang biasa bahwa tidak semua usaha pasti berhasil apalagi dalam waktu cepat
dan singkat,lebih lebih dalam hal lobby. Lobbying di lakukan untuk membuat
atau mengubah pihak atuau orang yang semula tidak suka menjadi suka,yang
semula menolak menjadi menerima dan yang menantang menjadi mendukung.
Oleh karena itu maka dukungan yang diharapkan tidak selalu bisa diperoleh
berulangkali. Dengan demikian maka pelobby tidak boleh takut gagal, dia harus
memiliki optimisme, telaten, sabar, gigih, dan fleksibel.
G. Langkah-Langkah persiapan :
1. Menguasai masalah yang dibicarakan
2. Mulai berbicara bila situsi telah memungkinkan
3. Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing perhatian
4. Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat, mengatur volume suara,
dan mempersiapkan kata-kata dngan baik.
5. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik yang membantu
6. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan persaudaraan.
88
Materi Lakmud
LAGU-LAGU IPNU-IPPNU
MARS IPPNU
Birama : 3 / 4
MARS IPNU
Birama : 2 / 4
89
Materi Lakmud
Hymne Pelajar NU
Bersemilah – Bersemilah
Tunas – Tunas NU
Ya Lal Wathon
Tumbuh subur - Tumbuh subur
Di persada NU Ya Lal Wathon
Masa depan di tanganmu
Untuk meneruskan perjuangan Ya Lal Wathon
Mekar Indah – Mekar Indah
Kau harapan NU Hubbul Wathon minal Iman
Kita bangun – Kita bangun
Jiwa besar NU Wala Takun minal Hirman
Nan bertaqwa nan berjiwa Inhadlu Alal Wathon (2x)
Islam Ahlussunnah waljama’ah
Bersemilah – bersemilah
Tunas – Tunas NU
Tumbuh subur – Tumbuh subur Indonesia Biladi
Di persada NU
Hari depan mengharapkan Anta ‘Unwanul Fakhoma
Darma bakti akan kita abdikan
Bersemilah – Bersemilah
Tunas – Tunas NU Kullu May Ya’tika Yauma
Indonesia Negriku
REFERENSI
91
Materi Lakmud
ORGANIZING COMMITTEE
Ketua : M. Fatkhul Amin (Klurahan)
Sekretaris : Nadya Ainun Nikmah (Ngronggot)
Bendahara : Afika Wardatul Afifah (Kalianyar)
92
Materi Lakmud
Seksi-seksi:
1. Sie Acara
Koordinator: Siti Kholimah (Klurahan)
Anggota : 1. Badrus Sholih (Banjarsari)
2. Binti Hidayati Jazilatur R. (Tanjungkalang)
3. Habiburrohman (Betet)
4. Irma Khoirun Nisa (Dadapan)
5. M. Syarifuddin (Dadapan)
2. Sie Hubungan Masyarakat (Humas)
Koordinator: M. Rizal (Cengkok)
Anggota : 1. Galuh (Kalianyar)
2. Mahmudin (Mojokendil)
3. M. Arif Sofyan (Kelutan)
4. M. Ainul Yaqin (Dadapan)
5. M. Baha’uddin (Kelutan)
6.. M. Rahmad Hidayat (Kelutan)
3. Sie Keamanan
Koordinator: M. Iqbal Zakaria (Banjarsari)
Anggota : 1. Arifatkhur Rozak (Mojokendil)
2. Efendi (Dadapan)
3. Tofik Zulfanur R. (Ngronggot)
4. Seluruh Anggota DKAC CBP-KPP Ngronggot
4. Sie Kesekretariatan
Koordinator: Laela Diaz Shendy (Betet)
Anggota : 1. Hidayatul A’yuni (Kelutan)
2. Maya Naylul Muna (Klurahan)
3. Putri Dewi Zulinda (Ngronggot)
4. Sie Konsumsi
Koordinator: Risnawati (Dadapan)
Anggota : 1. Riska Dwi R. (Ngronggot)
2. Mia Ni’matul Rosidah (Dadapan)
3. Ni’matul Khoiriyah (Klurahan)
4. M. Zainul Musyafa' (Kalianyar)
5. Sulis Isro’ul Jannah (Ngronggot)
93
Materi Lakmud
94
Materi Lakmud
95