1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI SENYAWA FENOL DAN FLAVONOID DARI BERBAGAI BAGIAN

TANAMAN SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) MENGGUNAKAN METODE


KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Eka Yulia Nurmalasari1, Sri Luliana1, Sri Wahdaningsih1


1
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Email : eyulian@student.untan.ac.id

ABSTRAK

Tanaman senggani (Melastoma malabathricum L.) atau yang dikenal dengan


cengkodok merupakan tanaman yang secara empiris telah banyak digunakan oleh masyarakat
dalam membantu mengatasi masalah kesehatan. Diketahui tanaman tersebut mengandung
senyawa fenol dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi senyawa fenol dan flavonoid secara kualitatif pada ekstrak
etanol daun, bunga, buah, dan batang senggani. Sampel diekstraksi menggunakan metode
maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian dianalisis menggunakan metode Kromatografi
Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak kloroform: metanol: etil asetat: air (80: 12: 6: 2) dan fase
diam Silika Gel GF254. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya senyawa fenol pada
ekstrak etanol daun, bunga, buah dan batang senggani dengan berubahnya warna bercak
menjadi kehitaman setelah disemprot pereaksi FeCl 3, warna bercak menjadi kekuningan
setelah disemprot AlCl3 dan hasil pengamatan di bawah sinar UV 366 nm ditemukan beberapa
bercak dengan nilai Rf 0,26 pada semua bagian, Rf 0,12 pada bunga dan daun, dan Rf 0,22 ;
0,38 ; 0,72 dan 0,8 pada bunga.

Kata Kunci : Fenol, Flavonoid, Senggani, KLT

ABSTRACT

Senggani plant (Melastoma malabathricum L.) or known as cengkodok is a plant that


has been empirically used by the public to help overcome health problems. It is known that
these plants contain phenol and flavonoid compounds which function as antioxidants. The
purpose of this study was to qualitatively identify phenol and flavonoid compounds in the
ethanol extract of senggani leaves, flowers, fruits and stems. Samples were extracted using the
maceration method with 96% ethanol solvent, then analyzed using the Thin Layer
Chromatography (TLC) method with the mobile phase of chloroform: methanol: ethyl acetate:
water (80: 12: 6: 2) and Silica Gel GF254 as stationary phase. The results showed that the
presence of phenol compounds in ethanolic extracts of leaves, flowers, fruits and stems of
senggani with the change of color to blackish spots after being sprayed with FeCl 3 reagent, the
color of the spots became yellowish after spraying AlCl3 and the results of observations under
UV light 366 nm were found to have multiple spots with values Rf 0.26 for all parts, Rf 0.12 in
flowers and leaves, and Rf 0.22; 0.38; 0.72 and 0.8 in flowers.

Keywords : Phenol, Flavonoids, Senggani, TLC


1. PENDAHULUAN WNB 22), timbangan analitik (BEL tipe
Senggani (Melastoma malabathricum M254AI), rotary evaporator ( Heodolp),
L.) merupakan tanaman dari famili chamber dan lampu UV 254 dan 366 nm
Melastomaceae. Beberapa spesies dari (Merck tipe 1.13203.0001)
tanaman ini telah dilaporkan memiliki
aktivitas antioksidan seperti Miconia 2.3 Metode Penelitian
albicans, Melastoma capicatum dan 2.3.1 Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman senggani
Melastoma albicans. Adanya aktivitas
dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA
antioksidan tersebut salah satunya karena
Universitas Tanjungpura dengan
peranan dari senyawa polifenol yang dapat
menyerahkan sampel berupa tanaman
menstabilkan radikal bebas dengan lengkap.
melengkapi kekurangan elektron dari
radikal bebas dan menghambat reaksi 2.3.2 Ekstraksi
pembentukkan radikal bebas baru(1). Ekstraksi tanaman senggani dilakukan
Hasil skrining fitokimia melaporkan dengan metode maserasi menggunakan
bahwa daun senggani mengandung palarut etanol 96%. Serbuk simplisia daun
senyawa tanin, flavonoid, steroid, saponin dan batang digunakan sebanyak 300 g,
dan glikosida (2). Peneltian lain melaporkan serbuk simplisia bunga dan buah sebanyak
adanya senyawa fenol dan flavonoid pada 250 g. Masing – masing dimasukkan ke
ekstrak metanol daun senggani dengan dalam bejana maserasi, direndam hingga
kadar masing – masing sebesar 210 mg semua sampel terendam keseluruhan
QA/g dan 25,27 mg QE/g (3). Berdasarkan selama 3x24 jam, setiap 1x24 jam pelarut
latar belakang tersebut, penelitian ini diganti dan dilakukan pengadukan. Ekstrak
cair yang diperoleh disaring kemudian
dilakukan untuk mengidenifikasi senyawa
diuapkan menggunakan rotary evaporator
fenol dan flavonoid pada beberapa bagian
dan waterbath hingga pelarut menguap
tanaman senggani yaitu bagian daun,
sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak
bunga, buah dan batang khususnya tanaman kemudian ditimbang dan dihitung
senggani yang tumbuh di daerah Pontianak rendemen yang diperoleh.
Tenggara, Kalimantan Barat menggunakan
metode kromatografi lapis tipis. 2.3.3 Identifikasi Senyawa Fenol dan
Flavonoid Tanaman Senggani
Identifikasi senyawa fenol dan
2. BAHAN DAN METODE flavonoid dilakukan menggunakan metode
2.1 Bahan kromatografi lapis tipis dengan standar
kuersetin. Larutan ekstrak etanol batang,
Bahan – bahan yang digunakan dalam daun, bunga dan buah senggani masing-
penelitian, yaitu daun, bunga, buah, dan masing ditotolkan pada lempeng KLT GF
batang senggani, etanol 96%, aquadest, 254 dan dielusi menggunakan kloroform :
kloroform, etil asetat, metanol, FeCl3, AlCl3 metanol : etil asetat : air (80 : 12 : 6 : 2).
dan plat KLT GF254. Kemudian diamati bercak pada lampu UV
254 dan 366 nm setelah itu disemprot
2.2 Alat dengan pereaksi FeCl3 yang akan
Alat – alat yang digunakan dalam menghasilkan warna hijau, merah, ungu,
penelitian, yaitu blender simplisia (IllinQi biru atau hitam menandakan hasil positif
tipe FZ-10), waterbath (Memmert tipe
dan berwarna kekuningan pada pereaksi fenol dan flavonoid pada sampel daun,
AlCl3. bunga, buah dan batang. Pengujian ini
didasarkan prinsip adsorbsi dan partisi oleh
fase diam (adsorben) dan fase gerak
3. HASIL DAN PEMBAHASAN (eluen), sehingga menghasilkan pemisahan
3.1 Determinasi Tanaman senyawa berupa pola kromatogram yang
Determinasi merupakan tahapan khas(6). Pemilihan eluen yang digunakan
pertama dalam penelitian untuk mengacu pada buku Farmakope Herbal
memastikan identitas tanaman yang dengan modifikasi, sehingga diperoleh
digunakan telah sesuai dan menghindari pemisahan yang cukup jelas. Eluen yang
kesalahan dalam pengambilan sampel. dapat memisahkan noda tidak berekor dan
Hasil determinasi telah dibuktikan bahwa terbentuk jarak antar noda satu dengan
sampel yang digunakan benar merupakan lainnya merupakan eluen yang baik (7). Pada
tanaman senggani (Melastoma penelitian ini digunakan eluen kloroform:
malabathricum L.). metanol: etil asetat: air dengan
perbandingan 80 : 12 : 6 : 2. Kemudian
3.2 Ekstraksi chamber dijenuhkan dengan eluen tersebut.
Metode ekstraksi yang digunakan Penjenuhan dilakukan dengan
dalam penelitian ini adalah metode menambahkan eluen dan meletakkan kertas
maserasi. Metode tersebut termasuk dalam saring ke dalam chamber, kemudian
ekstraksi dingin yang relatif lebih aman chamber ditutup. Proses penjenuhan ini
untuk senyawa-senyawa yang tidak tahan dilakukan hingga kertas saring di dalam
terhadap pemanasan, sehingga stabilitas chamber terbasahi seluruhnya. Tujuan dari
dari senyawa fenolik dapat terjaga. Proses proses penjenuhan adalah agar seluruh
ekstraksi dilakukan dengan remaserasi permukaan chamber terisi oleh uap eluen,
selama tiga hari dengan pergantian pelarut sehingga hasil elusi dapat menghasilkan
setiap 1 kali 24 jam, hal tersebut bertujuan rambatan yang baik dan beraturan. Hasil
untuk menghindari kejenuhan pelarut, KLT dapat dilihat pada Gambar 1.
sehingga senyawa yang tereksrak menjadi Gambar 1 bagian (a) merupakan
lebih optimal (4). Hasil rendemen ekstrak pengamatan visual hasil elusi sebelum
daun, bunga, buah dan batang senggani disemprot pereaksi AlCl3 dan FeCl3.
yang diperoleh masing – masing sebesar Setelah disemprot AlCl3 (Gambar b)
10,07; 27,71; 8,61 dan 7,39 %. terlihat bahwa warna kuning pada bercak
semakin jelas. Hal tersebut dikarenakan
3.3 Identifikasi Senyawa Fenol dan senyawa flavonoid akan bereaksi dengan
Flavonoid Tanaman Senggani AlCl3 pada gugus hidroksi dan keton yang
Flavonoid merupakan senyawa fenolik bertetangga atau gugus hidroksi yang saling
alami terbesar yang hampir tersebar bertetangga membentuk suatu kompleks
diseluruh bagian tanaman. Berdasarkan berwarna kuning(8). Kemudian (Gambar c)
hasil skrining fitokimia pada tanaman setelah disemprot pereaksi FeCl3 warna
senggani yang tumbuh di Malaysia bercak menjadi lebih gelap karena senyawa
dilaporkan bahwa pada semua bagian fenol akan membentuk kompleks dengan
(daun, bunga, buah dan batang) Fe3+ pada FeCl3, sehingga warna bercak
mengandung senyawa tanin, steroid, fenol menjadi lebih gelap (hitam)(9).
dan flavonoid(5). Uji KLT pada penelitian
ini untuk mempertegas adanya senyawa
Gambar 1. Pola Kromatogram Senyawa Fenol dan Flavonoid dengan Fase Diam Silika Gel GF254
dan Fase Gerak Kloroform : Metanol : Etil Asetat : Air (80 : 12 : 6 : 2) dengan urutan penotolan dari kiri
ke kanan, yaitu buah, bunga, batang, daun dan kuerstin.

Keterangan : (a) Hasil pengamatan secara visual, (b) Hasil pengamatan setelah disemprot penampak bercak
AlCl3, (c) Hasil pengamatan setelah disemprot FeCl3, (d) Hasil pengamatan di bawah sinar UV 254 nm, (e)
Hasil pengamatan di bawah sinar UV 366 nm, (f) Hasil pengamatan di bawah sinar UV 366 nm setelah
disemprot AlCl3

Hasil pengamatan dibawah lampu UV 254 0,72; 0,8 berwarna hijau. Banyaknya
nm (Gambar d) plat KLT berflouresensi, bercak yang muncul tersebut sejalan
sehingga warna bercak menjadi gelap. dengan banyaknya senyawa yang telah
Setelah penyemprotan dengan pereaksi ditemukan pada ekstrak bunga senggani,
AlCl3 penampakan bercak diperjelas seperti p-asam hidroksibenzoat, asam galat,
dengan sinar UV 366 nm dengan hasil pola kaemferol, kuersetin, naringenin dan
kromatogram dapat dilihat pada (Gambar malvidin-3,5-diglukosida(10). Kemudian
f). Bercak yang muncul kemudian dihitung bercak yang muncul pada bagian buah
nilai retention factor (Rf). Rf yang memiliki nilai Rf 0,26 berfluoresensi hijau
diperoleh dapat digunakan dalam kekuningan dan pada batang ditemukan
mengidentifikasi kemungkinan jenis bercak dengan nilai Rf yang sama yaitu
senyawa yang terkandung pada tanaman. 0,26 namun berfluoresensi biru muda.
Pola kromatogram di atas ditemukan Menurut Markham terdapat penafsiran
bercak pada daun yang berfluoresensi hijau warna bercak dari segi struktur flavonoid.
dengan nilai Rf 0,49 sama seperti bercak Bercak yang berfluoresensi hijau
yang muncul pada standar kuersetin, kekuningan atau hijau pada sinar UV 366
sehingga dapat disimpulkan kemungkinan nm kemungkinan merupakan senyawa
bercak pada daun dengan nilai Rf tersebut auron yang tidak mengandung 4’-OH bebas
merupakan senyawa kuersetin. Selain itu dan flavanon tanpa 5-OH bebas atau
pada bagian daun juga ditemukan adanya flavonol yang mengandung 3-OH bebas
bercak berfluoresensi hijau dengan nilai Rf dan disertai atau tanpa 5-OH bebas. Bercak
0,26 dan hijau kekuningan dengan nilai Rf yang berfluoresensi biru muda
0,12. Kemudian pada bunga ditemukan kemungkinan merupakan senyawa flavon
bercak dengan nilai Rf 0,12 dan 0,22 dan flavanon yang tidak mengandung 5-
berwarna hijau kekuningan dan 0,26; 0,38; OH(11).
4. KESIMPULAN Antioksidan dan Tingkat
Ekstrak etanol dari daun, bunga, buah Penerimaan Sari Kulit Buah
dan batang senggani mengandung senyawa Manggis. Journal of Nutrition
fenol dan flavonoid yang dibuktikan Collage. 2012; 1(1) : 67-79
dengan penampak bercak FeCl3 dan AlCl3.
Kemudian pada pengamatan menggunakan 6. Gandjar I G, Rohman A. Kimia
lampu UV 366 nm ditemukan bercak pada Farmasi Analisis. Yogyakarta :
daun dengan nilai Rf 0,12; 0,22; 0,26 dan Penerbit Swadaya ; 2007
0,49, pada bunga 0,12; 0,22; 0,26; 0,38;
0,72; 0,8, pada buah dan batang ditemukan 7. Harbone J B. Metode Fitokimia
bercak dengan nilai Rf yang sama, yaitu Penuntun Cara Modern
0,26. Menganalisis Tumbuhan. Edisi
Kedua. Diterjemahkan oleh
Kosasih Padmawinata dan Iwang
DAFTAR PUSTAKA
Soedira. Bandung : ITB Press; 1987
1. Rosidah, Tjitraresmi A. Review :
Potensi Tanaman Melastomaceae 8. Sembiring E N, Elya B, Sauriasai R.
sebagai Antioksidan. Farmaka. Phytocemical Screening, Total
2018 ; 16(1) : 24-33 Flavonoid and Total Phenolic
Content and Antioxidant Activity of
2. Gloria Y, Deldina D, Bachtiar Y. Different Part of Caesalpinia
Uji Efektivitas Antibakteri Daun bonduc (L.) Roxb. Pharmacog J.
Senggani (Melastoma candidum) 2018 ; 10(1) : 123-127
terhadap Bakteri Streptococcus
Mutans. Jurnal Biosains. 2019 ; 5(1) 9. Awang M A, Aziz R, Sarmidi M R,
: 31-37 Abdullah L C, Yong P K, Musa N
F. Comparison of Different
3. Sharma H K, Kumar A. Evaluation Solvents on the Extraction of
of Total Phenol, Flavonoid and in Melastoma malabathricum Leaves
vitro Antioxidant Activity of Using Soxhlet Extraction Method.
Methanolic Extract og Leaves of Der Pharmacia Lettre. 2016 ; 8(17)
Melastoma malabathricum Linn. : 153-15
Asian Journal of Chemistry. 2011 ;
23(1) : 434 – 438 10. Joffry SM et al. Melastoma
malabathricum L. Smith
4. Danladi S, et al. Phytochemical Etnomedicinal Uses, Chemical
Screening, Total Phenolic and Total Constituenst, and Pharmacological
Flavonoid Content, and Antioxidant Properties : A Review. Hindawi
Activity of Different Parts of Publishing Corporation. 2012 : 1 –
Melastoma malabathricum L. 48
Jurnal Teknologi (Science &
Engineering). 2015 ; 77(2) : 63-68
11. Markham KR. Cara
5. Gumpita C N, Rahayu A. Pengaruh Mengidentifikasi Flavonoid.
Berbagai pH Sari Buah dan Suhu Bandung : Penerbit ITB. 1988
Pasteurisasi terhadap Aktivitas

Anda mungkin juga menyukai