Pengenalan Pestisida
Pengenalan Pestisida
Pengenalan Pestisida
PROTEKSI TANAMAN
ACARA 6
PENGENALAN PESTISIDA
Gol/Kel : C2/4
Asisten :
Co-Ass :
FAKULTAS PERTANIAN
Acara 6
Pengenalan Pestisida
I. Identitas Mahasiswa
Nama : Hibatulloh Azizi
NIM : 20190210133
Golongan : C2
Kelompok :4
Hari/Tanggal : 13 mei 2020
II. Tujuan
Untuk mengetahi berbagai jenis dan tipe pestisida yang biasa digunakan oleh petani
dan penggunaannya pada berbagai jenis tanaman
III.
Alat : - alat tulis, dan leptop
Bahan:
Fungisida Vega
Fungisida Mandazim 74/6 WP
Fungisida Dithane
Fungisida Dupont Lanate 25 WP
Insektisida Sevin 85 SP
Insektisida Curacron 500EC
Bakterisida Agrept 20WP
Bakterisida Bactocyn
Herbisida DuPont Ally Plus 77 WP
Herbisida Roundup
Pestisida organik Gamalitz
Pestisida organik Pestona
IV. Hasil Pengamatan
A. Fungisida
Bahan Aktif :
- mankozeb 64%
- simoksanil 8%
Padi Penyakit Hawar Daun PVT : 1.5-2 kg/ha Penyemprotan volume tinggi
Xanthomonas oryzae
Rhizoctonia solani
Phytophthora palmivora
Bahan Aktif :
- Kerbendazim 6%
- Mankozeb 76%
Produsen : PT. Pertokimia Kakayu
B. Insektisida
4. Merk Dagang : Duponts Lannate 25 WP
Warna : biru
( Sumber :
https://inkuiri.com/site/bukalapak.com/hobi- Tingkat Daya Racun : Kategori III,
koleksi/berkebun/pupuk-nutrisi-tanaman/berkat- terdapat kata “PERHATIAN”
alam-insektisida-avidor-25-
wp.3ffa7c4f03fddba3615e0068ac862f7b98d0d08d.id)
Deskripsi Dosis penggunaan, Target OPT, dan cara aplikasi
Bawang merah : ulat grayak Spodoptera exigua (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2
g/l)
Bawang putih : ulat grayak Spodoptera exigua (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2
g/l)
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 g/l)
Jeruk : tungau merah Tetranychus sp., kutu daun Toxoptera aurantii (Penyemprotan
volume tinggi : 0,5 - 1 g/l)
Kacang hijau : lalat bibit Agromyza sp., ulat grayak spodoptera litura (Penyemprotan
volume tinggi : 1 - 2 g/l)
Kacang hijau : penggulung daun Lamprosema indicata, penggerek polong Maruca
testulalis (Penyemprotan volume tinggi : 2 - 4 g/l)
Kacang hijau : perusak daun Plusia chalcites (Penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
Kacang panjang : kutu daun Aphids craccifora, penggerek polong Maruca testulalis,
penggorok daun Liriomyza spp. (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 g/l)
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 g/l)
Kentang : penggerek umbi Phthorimaea operculella (Penyemprotan volume tinggi : 1 -
2 g/l)
Kubis : perusak daun Plutella xylostella, Crocidolomia binotalis (Penyemprotan
volume tinggi : 1 - 2 g/l)
Mentimun : penggorok daun Liriomyza huidobrensis (Penyemprotan volume tinggi :
1,5 - 2 g/l)
Seledri : penggorok daun Liriomyza huidobrensis (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 -
2 g/l)
Semangka : kutu kebul Bemisia tabaci, hama trips Thrips palmi, kutu daun Myzus
persicae (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 g/l)
Teh : pengisap daun Helopeltis sp. (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 g/l)
Produsen : PT Agricon
Warna : putih
Beberapa hama yang dapat dikendalikan oleh sevin adalah belalang, ulat grayak,
perusak daun, penggerek buah, penggerek batang, penggerek pucuk, ulat api, kutu-
kutuan, penggulung daun, dan penghisap buah
mengendalikan hama pada tanaman jagung, kacang tanah, kapas, kedelai, kelapa,
kelapa sawit, kopi, lada, tebu, teh, dan tembakau.
JAGUNG
Hama :
- belalang ( dosis : 1,5 kg/ha)
- ulat grayak ( dosis : 1 1,5 kg/ha)
KACANG TANAH
Hama : perusak daun ( dosis : 1 1,5 kg/ha)
KAPAS
Hama : penggerek buah, perusak daun, dan ulat grayak
Dosis : 1 2 kg/ha
KEDELAI
Hama : penggerek polong, penggulung daun, perusak daun, dan ulat grayak
dosis : 1 1,5 kg/ha
Cara : penyemprotan volume tinggi. Apabila populasi atau intensitas serangan hama
telah mencapai ambang pengendalianya sesuai rekomendasi setempat.
Padi : Ulat penggerek batang, ulat pelipat daun (Penyemprotan volume tinggi:
1-1,5 ml/l)
Jagung : penggerek batang Ostrinia nubilalis (Penyemprotan volume tinggi : 1 -
2 ml/l)
Kacang panjang : penggerek polong Maruca testulalis, kutu daun Aphis
cracivora (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)
Kakao : penggerek buah Canopomorpha cramerella (Penyemprotan volume
tinggi : 0,5 - 1 ml/l)
Jagung : penggerek batang Ostrinia nubilalis (Penyemprotan volume tinggi : 1 -
2 ml/l)
Kacang panjang : penggerek polong Maruca testulalis, kutu daun Aphis
cracivora (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)
Kakao : penggerek buah Canopomorpha cramerella (Penyemprotan volume
tinggi : 0,5 - 1 ml/l)
Kedelai : penggerek polong Etiella zinckenella (Penyemprotan volume tinggi :
1,125 - 2 ml)
Padi : Ulat penggerek batang, ulat pelipat daun (Penyemprotan volume tinggi:
1-1,5 ml/l)
C. Bakterisida
KEDELAI
Penyakit layu bakteri –Dosis : 2-2,5g/l PADI
Penyakit hawar daun -Dosis : 1-1,5g/l TEMBAKAU
Penyakit layu bakteri -Dosis : 2-2-,5g/l -penyiraman dilakukan sebayak 1 hari sebelum
tanam dilanjutkan pada umur 7, 14, 21, 28 hari sebanyak 50 ml larutan per pohon.
TOMAT
Penyakit layu bakteri -Dosis ; 1-2g/l -Penyemprotan volume tinggi dilakukan pada saat
gejala penyakit muncul atau umur 21 hari sesudah tanam dilakukan sebanyak 5-8 kali
dengan selang waktu 7 hari. AKASIA
Penyakit layu bakteri - Dosis : 0,75-1l/ha -Penyemprotan volume tinggi dilakukan pada
saat gejala penyakit muncul atau pada saat bibit tanaman sudah stadia berdaun empat
setiap minggu sebanyak 7 kali. CABAI
Penyakit layu bakteri -Dosis : 1-1,5g/l -Penyemprotan volume tinggi dilakukan setelah
pada saat tanaman berumur dua minggu setelah tanam di lahan setiap minggu sebanyak
7 kali JAHE
Penyakit layu bakteri -Dosis : 1-1,5g/l -Penyemprotan volume tinggi dilakukan pada
saat gejala penyakit muncul tetapi masih pada intensitas rendah setiap minggu
sebanyak 7 kali.
Warna : Coklat
Cabai,1-2ml/l air. Penyemprotan volume tinggi, aplikasi dilakukan segera setelah terlihat
adanya gejala serangan.
Tembakau: 1-2ml/ l air. Penyemprotan/penyiraman dilakukan pada saat umur tanaman 14
hari setelah tanam sebanyak 5-6 kali tergantung serangan penyakit, dengan interval 7
hari.
Padi: 0,8-1 ml/l air. Penyemprotan volume tinggi, aplikasi di lakukan segera setelah
terlihat adanya gejala serangan Penyakit
Cabai : Layu bakteri (ralstoniasolanacearum)
Tembakau : Layu bakteri ( PSEUDOMONAS SP/ RALSTONIA solanacearum) Batang
berlubang ( erwinia carotovora) 1,5 - 2 ml/ lt air
Padi : Bakteri daun bergaris (xanthomonas sp) Bercak daun (cercospora sp) Busuk
batang (helminthosporium sp) Hawar pelepah (rhizoctonia solani) Blas (pyricularia) 1,5 - 2
ml/ lt air
D. Herbisida
PADI - Gulma : berdaun lebar, berdaun sempit, dan teki - Dosis : 320-640 g/ha -
Volume semprot : 180-240 l/ha - Cara : Semprotkan pada tanaman berumur 5-21 hari.
Sebelum penyemprotan, keluarkan air dari petakan sampai macak-macak. Masukkan
air ke dalam petakan tiga hari setelah penyemprotan. Atau taburkan (dicampur dengan
pupuk) pada saat tanaman berumur 6-9 hari. Masukkan air ke dalam petakan segera
setelah penaburan selama 3-5 hari.
LAHAN TANPA TANAMAN - Gulma : berdaun lebar, berdaun sempit, dan teki -
Dosis : 375-750 g/ha - Volume semprot : 400 l/ha - Cara : aplikasi dilakukan satu kali
pada saat penutupan gulma di lapangan mencapai 75%.
PERSIAPAN TANAM PADI SAWAH TANPA OLAH TANAH - Gulma : berdaun
lebar dan teki - Dosis : Lymnocharis flava 750-1500 g/ha, Commelina diffusa 375-
750g/ha, Cyperus difformis 1500 g/ha - Volume semprot : 500 l/ha - Cara : aplikasi
dilakukan pada saat 2 minggu setelah panen tanaman sebelumnya atau 2 minggu
sebelum tabur benih.
E. Pestisida Organik
Berdasarkan kandungan bahan-bahan aktifnya, pestisida organik NASA ini memiliki manfaat
dan fungsi sebagai berikut :
- Asam ricin, dapat mengendalikan berbagai jenis serangga, semacam cendawan dan nemotade
parasit pada tanaman. Zat azadirachtin, dapat mengendalikan berbagai jenis jamur, hama,
bakteri, virus dan berperan sebagai moluskisida. Zat ini bekerja dengan cara menghambat
reproduksi hama dan menghambat pertumbuhan serangga dewasa.
- Polifenol, dapat menghambat serangga hama dan menghembat tumbuhnya larva untuk
menjadi pupa Alkaloid, zat ini bersifat taksin terhadap beberapa jenis serangga.
- Annonain, kandungan ini dapat menolak serangga dan menghambat pertumbuhan serangga
serta untuk menanggulangi hama ulat dan belalang. Sitrat, untuk menghambat dan
mengendalikan hama gudang dan peletakkan telur serangga. Nikotin, untuk menolak serangga
dan berfungsi sebagai akarisida.
- Eugenol, berfungsi untuk mengendalikan lalat buah dan bsia bekerja sebagai fungisida.
Sasaran Hama : Walang sangit, wereng, belalang, penggerek batang, thrips, kepik, uret, ulat,
dan lain-lain.
Cara Pemakaian : Larutkan produk PESTONA sebanyak 5cc-10cc kedalam 1 liter air atau
setara dengan 7-10 tutup botol untuk satu tangki. Kemudian aduk campuran tersebut hingga
tercampur rata. Lalu semprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama dan penyakit
secara merata Untuk hasil lebih optimal, lakukan penyemprotan sesering mungkin. Paling
minimal dilakukan penyemprotan setiap musim. Waktu yang paling baik untuk penyemprotan
adalah pada waktu sore hari.
V. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pestisida bersifat racun dari
bahan kimia yang digunakan untuk membunuh srangga, gulm, jamur, bakteri, dan patogen lain
yang dapat mengganggu tanaman agar tidak menimbulkan kerugian. berdasarkan jenis
sasarannya, pestisida digolongkan menjadi insektisida, fungisida, bakterisida, herbisada, dan
pestisida organik
Daftar Pustaka
Kardinan, A. 2001.Pestisida Nabati.JilidRamuandanAplikasi.PenebarSwadaya. Jakarta.
KementerianPertanianRepublik Indonesia. 2007.PeraturanMenteriPertanianNomor:
07/Permentan/SR. 140/2/ 2007 tentangSyaratdanTatacaraPendaftaranPestisida.
KementerianPertanianRepublikIndonesia,Jakarta.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemakaian Pestisida. Agro Media Pustaka.Jakarta.
Primatani.Ally Plus 77WP 40 gr.http://www.primatani.com/catalog/detail/230_ally_plus_77_wp_40gr
diakses 7 juni 2020.