Rapat membahas persiapan standar operasional prosedur terkait asesmen pasien, termasuk membuat panduan asesmen pasien, alur rawat jalan dan rawat inap, serta formulir-formulir terkait asesmen dan perawatan pasien.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
55 tayangan15 halaman
Rapat membahas persiapan standar operasional prosedur terkait asesmen pasien, termasuk membuat panduan asesmen pasien, alur rawat jalan dan rawat inap, serta formulir-formulir terkait asesmen dan perawatan pasien.
Rapat membahas persiapan standar operasional prosedur terkait asesmen pasien, termasuk membuat panduan asesmen pasien, alur rawat jalan dan rawat inap, serta formulir-formulir terkait asesmen dan perawatan pasien.
Rapat membahas persiapan standar operasional prosedur terkait asesmen pasien, termasuk membuat panduan asesmen pasien, alur rawat jalan dan rawat inap, serta formulir-formulir terkait asesmen dan perawatan pasien.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 15
NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Senin/29 Februari 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja APK ( Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Pada Pokja APK ada 23 standar dan 85 elemen penilaian 4. Admisi RS : (Pembuatan SPO) - IGD - Poliklinik - Ponek/Kebidanan - OK 5. Skrining/ triase : kuning, merah Saat pasien masuk ada panduan/pedoman dan bagaimana cara pendaftaran pasien rawat jalan, gelang pasien, rawat inap, penundaan pelayanan pengobatan, pemulangan pasien, transfer pasien dibuat SPO nya oleh sasaran keselamatan pasien (SKP). 6. SPO yang lama atau yang utuh akan direvisi 7. Membuat panduan secara umum alur pasien yang datang ke loket mulai urutan pasien BPJS yang kalau datang berobat harus membawa persyaratannya dan menunjukkan kartu BPJS 8. Pembuatan SK direktur tentang sreaning pasien 9. Pembuatan SOP terdiri dari : Pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur, unit terkait 10. Pembagian tugas pokja APK : 1. Screaning pasien oleh karmila 2. Pasien rawat inap/jalan oleh irma 3. SPO pemulangan pasien oleh ibu paido 4. Informasi pelayanan oleh dr. Emma 5. Penundaan pasien oleh dr. Louise 6. Transportasi RS oleh henra 11. Didalam SPO apa yang kita lakukan itu yang kita tulis 12. APK berkaitan dengan : TKP, APK, PP, MKI, HPK, PPK 13. NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Senin/14 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja APK ( Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Permenkes No.512/Menkes/Per/IV/2007 tentang izin praktik dan pelaksanaan praktik dokter 4. Permenkse No 290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran 5. UU No.29 Thn 2004 tentang praktik kedokteraan 6. UU No.36 Thn 2009 tentang kesehatan 7. UU No.44 Thn 2009 tentang rumah sakit 8. Peraturan Pemerintah No.32 Thn 1996 tentang tenaga kesehatan Membuat alur masuk pasien rawat inap dan rawat jalan secara umum 9. Alur rawat jalan mulai pasien datang sampai pasien pulang 10. Alur rawat jalan mulai dari pasien poli atau rujukan dari luar Rumah Sakit atau pasien datang langsung ke IGD dan sampai pasien pulang 11. SK kebijakan direktur tentang screaning pasien 12. Skrining/ triase : kuning, merah Saat pasien masuk ada panduan/pedoman dan bagaimana cara pendaftaran pasien rawat jalan, gelang pasien, rawat inap, penundaan pelayanan pengobatan, pemulangan pasien, transfer pasien dibuat SPO nya oleh sasaran keselamatan pasien (SKP). 13. SPO yang lama atau yang utuh akan direvisi 14. Membuat panduan secara umum alur pasien yang datang ke loket mulai urutan pasien BPJS yang kalau datang berobat harus membawa persyaratannya dan menunjukkan kartu BPJS 15. Pembuatan SK direktur tentang sreaning pasien 16. Pembuatan SOP terdiri dari : Pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur, unit terkait NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Rabu/23 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja APK ( Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. SPO yang lama akan di revisi 4. Pelatihan : transper Pasien, diklat pemakaian gelang, triase 5. Mencari contoh panduan secara umum, alur penerimaan pasien rawat jalan/inap, contoh: mulai pasien datang keloket dan pasien BPJS menunjukkan kartu BPJS dll 6. Kebijakan dibuat yaitu pendaftaraan rawat jalan/inap 7. APK saling terkait dengan : TKP, AP, PP, MKI, HPK, PPK 8. Revisi SK kebijakan dan prosedur triase dan prodesur penangan triase 9. Perlu pelatihan : Triase, BHD, BTCLS, EKG, Transfer pasien 10. Kebijakan screaning pasien dibuat untuk menentukan kebutuhan pelayanan dan kebijakan pemeriksaan Lab yang rawat inap juga harus dibuat dan penunjang medis 11. Buku saku panduan komunikasi efektif, komunikasi antar dokter dengan perawat disebutkan menyeluruh 12. Dalam komunikasi yang paling penting diperhatikan adalah komunikasi S-B-A-R 13. Pemeriksaan yang dianjurkan misalnya HIV 14. CT.Scan biayanya di informasikan berapa tarifnya pada pasien 15. Di IGD harus disosialisasikan mana diaknosa yang bisa diklaim dan mana yang tidak 16. Perincian biaya penunjang medis harus dibuat 17. Dalam APK 2 harus membuat kebijakan direktur tentang DPJP 18. Dalam APK 3 yaitu pemulangan pasien, RM, kriteria pasien yang dipulangkan 19. Formulir keinginan pasien memilih DPJP rawat inap 20. Formulir laporan serah terima pasien pindah ruangan 21. Surat pendelegasian tugas 22. Panduan triase 23. Screaning pasien dibuat kebijakannya bahwa setiap pasien melakukan sceraning contoh dari rumah sakit subroto 24. Alur pelayanan rawat jalan dan rawat inap dicocokkan dengan BLUD 25. Triase disesuaikan dengan alur IGD 26. Gelang pasien warna merah tandanya gawat darurat, warna kuning tidak darurat, warna hijau tidak gawat tidak darurat dan warna hitam meninggal 27. Panduan untuk tansfer pasien : moderat 1, kebijakan, surat rujukan, derajat pasien ada NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Selasa/01 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja AP ( Asesmen Pasien)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Pada Pokja AP ada 22 standar dan 74 elemen penilaian 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/ Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medik 5. Undang-undang RI No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 375/ Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi radiografer 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 369/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi bidan 8. Permenkes RI No. 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang standar pelayanan kedokteran 9. Pembuatan SPO : - Asesmen gizi - Asesmen nyeri - Asesmen risiko jatuh - Asesmen pasien tahap terminal - Asesmen rencana pemulangan pasien - Asesmen ulang 10. Pembuatan kebijakan RS tentang pelayanan laboratorium, pengorganisasiannya, pedoman pelayanan laboratorium 11. Pembuatan kebijakan RS tentang pelayanan radiologi, pengorganisasiannya, pedoman pelayanan radiologi. 12. Sebaiknya pengelola makanan pakai tudung kepala dan minimal 2 menu/hari 13. Istilah dalam Akreditasi IAR : informasi, analisa, rencana 14. Istilah dalam akreditasi CPPT : catatan perkembangan pasien terintegrasi 15. Istilah PPA : profesional pemberi asuhan 16. Istilah SOAP : subjek, objektif, asesmen, planning 17. Fokus area ada 5 : pemberi pelayanan, rencana pelayanan, pelayanan pasien resti 18. Seharusnya gizi klinis ada keliling pada saat pertama masuk dan pertengahan pasien masuk 19. Permenkes RI No. 83 tahun 2014 tentang unit transfusi darah, bank darah RS dan jejaring pelayanan trasfusi darah 20. AP berkaitan dengan : MPO, KPS, APK, PP, PAB, MKI. TKP, MFK, HPK, PPI, SKP NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Selasa/15 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja AP ( Asesmen Pasien)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Membuat panduan asesmen pasien yang meliputi : a. Asesemen pasien medis, keperawatan dan gizi b. Asesmen awal pasien rawat inap c. Asesmen pasien rawat jalan d. Asesmen ulang pasien e. Asesmen individual f. DPJP g. Rekam medik h. Case manager 4. Membuat alur masuk pasien rawat inap 5. Membuat alur masuk pasien rawat jalan 6. Alur rawat jalan mulai dari pasien datang kepoli, rujukan dari luar, pasien datang langsung ke IGD sampai pasien pulang 7. Membuat catatan keperawatan 8. Asesmen nyeri / skala nyeri / tabel comport scale 9. Kebijakan direktur tentang pengelolaan pasien yang mengalami nyeri 10. UU No.29 Thn 2004 tentang praktik kedokteraan 11. UU No.36 Thn 2009 tentang kesehatan 12. UU No.44 Thn 2009 tentang rumah sakit 13. Peraturan Pemerintah No.32 Thn 1996 tentang tenaga kesehatan 14. Form surat pernyataan pulang APS 15. Surat persetujuan umum / General consent tentang persetujuan untuk perawatan dan perobatan 16. Form penyimpanan barang berharga milik pasien 17. Form surgical safety checklist 18. From asesmen nyeri / asesmen ulang nyeri NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Kamis/24 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja AP ( Asesmen Pasien)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.375/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi radio grafer 4. Keputusan Menteri Kesehatan No.369/Menkse/SK/III/2007 tentang standar prifesi bidan 5. Istilah dalam akreditas CPPT (catatan perkembangan pasien terintregrasi) dimana dalam CPPT ini meliputi indentitas pasien dan hasil pemeriksaan, analisis, rencana penatalaksanaan pasien dan ditulis dengan format S-O-A-P 6. Dalam membuat suatu panduan acuannya Permenkes, UU 7. Asesmen awal dilakukan tidak boleh lebih dari 24 jam, dibuat kebijakannya lalu S-O-P 8. Sebaiknya pengelola makanan harus memakai tudung kepala dan minimal 2 menu per hari 9. Panduan praktik klinis (PPK), IAR (Informasi Analisa Rencana), PPA (Profesional Pemberi Asuan, SOAP (Subjek Objektif Asesmen Planning) 10. Dalam pokja PP ada 22 standar dan 74 elemen 11. Gizi klinis diperhatikan saat pasien pertama masuk serta pertengahan pasien dirawat 12. Pelayanan darah diatur dalam Permenkes No.7 Thn 2011 13. Tim medis reaksi cepat yaitu anestesi dan perawat yang dilatih 14. Permenkes RI No. 83 tahun 2014 tentang unit transfusi darah, Bank Darah RS dan jejaring pelayanan transfusi darah 15. Membuat pedoman/kebijakan pelayanan pada tahap pasien terminal (akhir hidup) yang memuat asesmen pasien, bahwa pasien dengan penyakit terminal dilayani dengan hormat dan respek dan juga mengikutsertakan keluarga pasien dalam semua aspek pelayanan NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Kamis/03 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja PP (Pelayanan pasien)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Permenkes RI No.812/Menkes/Per/VII/2010 tentang penyelanggaran pelayanan dialisis pada fasilitas pelayanan kesehatan 4. UU RI No. 44 Thn 2009 tentang Rumah Sakit 5. UU RI No. 29 Thn 2004 Tentang praktik kedokteran 6. UU No. 36 Thn 2009 tentang kesehatan 7. Permenkes RI No.290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran 8. Permenkes RI No. 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang standar pelayanan kedokteran 9. Permenkes RI No.512/Menkes/Per/IV/2007 tentang izin praktik dan pelaksanaan pratik kedokteran 10. Permenkes RI No. 26 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktik tenaga gizi 11. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan 12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/Menkes/SK/III/2007 standar profesi Gizi 13. Daftar menu makanan harus ada 2 pilihan selama ini hanya satu pilihan 14. Bimbingan dengan direktur setiap pokja harus sudah ada dokumen 15. Panduan klinik pathway 16. Mendidik pasien tahap terminal 17. Pelatihan yang diperlukan : Pelayanan pada pasien tahap terminal dan pelatihan nyeri 18. Panduan nutrisi harus dibuat 19. PP berkaitan dengan : MPO, KPS, APK, AP, PP, PAB, MKI, HPK, PPK 20. Membuat kebijakan dan panduan manajemen nyeri 21. Form pengkajian nyeri dalam rekam medis NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Rabu/16 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja PP (Pelayanan pasien)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Permenkes RI No.812/Menkes/Per/VII/2010 tentang penyelanggaran pelayanan dialisis pada fasilitas pelayanan kesehatan 4. Membuat kebijakan mengidentifikasi pasien yang pelayanan resiko tinggi mis : pasien dialisis, penggunaan darah 5. Kebijakan dan prosedur harus dibuat secara khusus untuk kelompok pasien yang beresiko tinggi, agar tepat dan efektif dalam mengurangi risiko terkait 6. Pedoman klinis dan clinical pathway untuk menyusun kebijakan dan SOP 7. Kebijakan asuhan pasien gawat darurat dan panduan prosedur pelayanan pasien gawat darurat 8. Kebijakan/panduan /SOP pelayanan resusitasi 9. Asuhan pasien dengan penyakit menular diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai 10. Kebijakan/panduan/ SOP pasien dialisis, pelayanan pasien yang mendapat kemoterapi atau pengobatan risiko tinggi lain 11. Membuat panduan dan kebijakan pelayanan gizi 12. SPO pemberian edukasi 13. Pembuatan formulir edukasi 14. Membuat daftar menu makanan pasien rawat inap 15. Membuat form pengkajian status gizi dalam rekam medis 16. Membuat jadwal pemberian makanan 17. Membuat Kebijakan dan pedoman pelayanan gizi 18. Prosedur penyiapan makanan, penyimpanan makanan dan penyaluran makanan 19. Pada asesmen awal pasien diperiksa untuk mengidentifikasi adanya risiko nutrisi dan pasien tersebut akan dikonsulkan ke nutrisionis untuk asesmen lebih lanjut bila ternyata ada risiko nutrisi dibuat rencana terapi gizi NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Senin/28 Maret 2016
Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja PP (Pelayanan pasien)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Permenkes RI No.812/Menkes/Per/VII/2010 tentang penyelanggaran pelayanan dialisis pada fasilitas pelayanan kesehatan 4. UU RI No. 44 Thn 2009 tentang Rumah Sakit 5. UU RI No. 29 Thn 2004 Tentang praktik kedokteran 6. UU No. 36 Thn 2009 tentang kesehatan 7. Permenkes RI No.290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran 8. Permenkes RI No. 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang standar pelayanan kedokteran 9. Permenkes RI No.512/Menkes/Per/IV/2007 tentang izin praktik dan pelaksanaan pratik kedokteran 10. Daftar menu makanan harus ada 2 pilihan selama ini hanya satu pilihan 11. Bimbingan dengan direktur setiap pokja harus sudah ada dokumen 12. Panduan klinik pathway 13. Mendidik pasien tahap terminal 14. Pelatihan yang diperlukan : tahap – tahap pasien terminal dan pelatihan nyeri 15. Panduan nutrisi harus dibuat NOTULEN RAPAT Hari / Tanggal : Senin/7 Maret 2016 Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja PAB ( Pelayanan Anastesi dan Bedah)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Pada Pokja PAB ada 14 standar dan 51 elemen penilaian 4. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 519/MENKES/PER/III/2011 TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF DI RUMAH SAKIT 5. Membuat MOU ke pandan tentang pergantian dr. Anestesi 6. Pembagian tugas dari BAB 1-6 dr. Anestesi dan BAB 7 dr. Didong 7. Membuat pernyataan persetujuan tindakan OPS Dicantumkan dalam bentuk Membuat pernyataan penolakan tindakan pembiusan RM biar di plenokan nanti Membuat laporan operasi 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.519/Menkes/SK/VIII/2008 tentang standar pelayanan anestesiologi dan reanimasi di Rumah Sakit 9. Permenkes No.512/Menkes/Per/IV/2007 tentang izin praktik dan pelaksanaan pratik kedokteran 10. Permenkes No.290/Menkes/Per/II/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran 11. Membuat SOP : kunjungan pra anastesi, pemantauan anestesi lokal, penilaian pra induksi, laporan operasi, perencanaan pembedahan, pemastian pasien pra pembedahan di kamar operasi, tepat prosedur pembedahan di kamar operasi, cara menjahit luka, transportasi pasien pasca bedah, manajemen nyeri pasien operasi dan penilaian nyeri operasi 12. Alur pasien pra operasi mulai dari pasien poli, luar rumah sakit, registerasi, IGD, pasien rawat inap, OK (1 jam sebelum operasi), RR, ICU 13. PAB berkaitan dengan : MPO, TKP, AP, PP, MKI, HPK 14. Membuat panduan daftar pelayanan anestesi, sedasi moderat/dalam 15. Regulasi tentang pelayanan anestesi di RS 16. Daftar PPK sedasi, surat kewenangan klinis, asesmen prasedasi dalam rekam medis pasien, hasil pemantauan pasien selama sedasi dan kriteria untuk pemulihan dari sedasi 17. Ada bukti pencatatan asesmen praanestesi dan prainduksi dalam rekam medis dan bukti pencatatan perencanaan pelayanan anestesi dalam RM 18. Regulasi pemberian informasi dan persetujuan tindakan kedokteran 19. Regulasi pelayanan bedah tentang kewenangan klinis, dan asesmen pra operasi dalam RM 20. Formulir informed consent 21. Formulir persetujuan/penolakan tindakan kedokteran 22. SOP prosedur bedah dan tentang laporan operasi dalam RM pasien NOTULEN RAPAT Hari / Tanggal : Jumat/18 Maret 2016 Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja PAB ( Pelayanan Anastesi dan Bedah)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Pada Pokja PAB ada 14 standar dan 51 elemen penilaian 4. Membuat panduan pelayanan anestesi yang mengacu pada PMK 519/Menkes/Per/III/2011 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan anestesiologi dan terapi intensif di RS 5. SOP meliputi : prosedur penandaan sisi operasi, pengelolaan pasca anestesi dan sedasi, dan layanan anestesi untuk kedaruratan 6. UU RI No.44 Thn 2009 tentang rumah sakit 7. Pedoman penjabaran kewenangan klinis anestesiologi dan terapi intensif Indonesia 8. Pelatihan BHD 9. PAB mempunyai 51 elemen dan 14 standar 10. Membuat MOU antara RSU dengan Pemerintah Sibolga tentang pergantian dokter anestesi 11. IAR (Informasi Analisa Rencana) : menetapkan diaknosa, asuhan pasien dan monitoring 12. Selama pasien belum sadar masih ditangani dr anestesi 13. SOP meliputi : prosedur penandaan sisi operasi, pengelolaan pasca anestesi dan sedasi, dan layanan anestesi untuk kedaruratan 14. UU RI No.44 Thn 2009 tentang rumah sakit 15. Pedoman penjabaran kewenangan klinis anestesiologi dan terapi intensif Indonesia 16. Pelatihan BHD 17. PAB mempunyai 51 elemen dan 14 standar 18. Membuat MOQ antara RSU dengan Pemerintah Sibolga tentang pergantian dokter anestesi 19. IAR (Informasi Analisa Rencana) : menetapkan diaknosa, asuhan pasien dan monitoring 20. Selama pasien belum sadar masih ditangani dr anestesi NOTULEN RAPAT Hari / Tanggal : Rabu/30 Maret 2016 Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja PAB ( Pelayanan Anastesi dan Bedah)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. PAB 1 s/d 6 dr anestesi dan PAB 7 dr didong 4. Rencana perawat / nursing planning 5. Pembuatan formulir pasca operasi dengan sebaiknya meliputi nama prosedur / diaknosa pasca bedah, nama dokter, nama asisten di dalam dan cacatan singkat setelah operasi dari dr THT, Mata, Kebidanan, Bedah 6. Direvisi RM anestesi yang sekarang karena banyak yang tidak penting dimasukkan 7. Mencari SK peraturan mutu dan etika dari hukum 8. Pedoman dulu dicari baru SOP 9. PAB 2 mengenai peryaratan ketua tim anestesi dan uraian tugas dibuat panduan dan kebijakannya 10. Kunci dalam komunikasi yaitu SBAR 11. Dibuat kebijakan / panduan siapa-siapa yang boleh melaksanakan operasi lokal 12. Kebijakan sedasi 13. Kompetensi kewenangan klinis anestesi berupa batasan yang boleh di kerjakan di RS 14. Kapan asesmen sedasi yaitu bahwa selama pelaksanaan operasi harus ada pemantauan 15. Pra induksi siapa yang bisa melakukannya 16. Memonitoring selama proses pembedahan 17. Masalah yang ada terjadi di ruang OK : - Wondeker tidak sinkron dengan BJPS / Bedah sehari - Persiapan operasi yang terjadi dilapangan yaitu masih ada pasien yang masih memakai gigi palsu, pasien tidak klisma, pasien tidak puasa - Membuat standar ruang OK yang sebenarnya - Sarana / prasarana harus dirubah - Wondeker / bedah sehari biar membicarakannya ke BPJS karena unit bedah sehari untuk kendali mutu dan biaya - Moderat sedasi harus diobservasi beberapa jam / dibuat SOP nya - Panduan praktik klinis / klinical pathway yang ditanda tangani direktur - Rancang keluar masuk pasien operasi diruang kamar operasi - RR harus ada pegawai lagi - SOP transfer pasien dari Ponek ke OK dan ke Melati - SOP Epidural : kebijakan tentang epidural dibuat NOTULEN RAPAT Hari / Tanggal : Jumat/11 Maret 2016 Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja MKI (Manajemen Komunikasi dan Informasi)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Permenkes No. 269/Menkes/Per/II/2008 tentang RM 4. Standar promosi kesehatan di rumah sakit (PKRS) 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 1426/Menkes/SK/XII/2006 tentang petunjuk teknis promosi kesehatan rumah sakit (PKRS) 6. Formulir penolakan tindakan kedokteran 7. Formulir penerima informasi kondisi pasien 8. Penyimpanan / retensi berkas RM 9. Perlindungan RM dari kehilangan dan kerusakan 10. Perlindungan Rm dari akses penggunaan tidak sah 11. Program kerja PKRS / SK PKRS harus dibentuk 12. Bahan materi edukasi dab program kerja edukasi serta program kerja RM harus dibuat 13. Daftar simbol dan singkatan termasuk yang tidak boleh digunakan 14. Mengadakan pelatihan manajemen dan komunikasi efektif 15. Membuat pedoman pengorganisasian RM, PKRS, Pelayanan PKRS, Pelayanan RM 16. Membuat panduan tentang komunikasi yang efektif dalam pemberian informasi dan edukasi 17. SPO : pemberian informasi dan pelaporan data cakupan rumah sakit 18. Membuat leaflet tentang pelayanan yang ada di rumah sakit dan alur biaya secara umum seperti harga CT.Scan, foto thorax, dll (biayanya diinformasikan berapa) 19. Perencanaan RS sebaiknya menyediakan ahli gizi 20. Banyak pasien yang kolesterol tinggi kita bisa membuat leaflet 21. Medikak Check-up harganya dibuat 22. MKI berkaitan dengan : MPO, PMKP, TKP, APK, AP, PP, PAB, HPK, PPI, SKP NOTULEN RAPAT Hari / Tanggal : Selasa/22 Maret 2016 Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja MKI (Manajemen Komunikasi dan Informasi)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. Permenkes RI No.004 Thn 2012 tentang petunjuk teknis PKRS 4. Alur berkas RM mulai pasien registerasi 5. Komunikasi SBAR (Subjek Background Asesmen Reagsen) 6. Perincian biaya dibuat 7. Formulir keinginan pasien memilih DPJP rawat inap 8. Rintangan dalam komunikasi dalam pelayanan pada pasien apabila pasiennya suku nias jadi harus dipanggil pasien yang suku nias jika keluarga pasien tidak ada 9. Semua RM akan dikumpulkan mana yang dipakai untuk pasien itu yang akan diplenokan 10. Form surat pendelegasian tugas 11. Form laporan serah terima pasien pindah ruangan 12. SK Direktur tentang peningkatan komunikasi yang efektif di RSU 13. Permenkes No 012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit 14. Kebijakan peningkatan komunikasi yang efektif dibuat 15. Buat panduan komunikasi lisan melalui via telepon 16. Buku saku komunikasi efektif RS Sulaiman dicari di internet 17. Buat SK Direktur tentang kebijakan kerahasiaan RM di RS 18. Panduan pelayanan Rekam Medik 19. Cari buku saku komunikasi efektif 20. SPO penyimpanan RM 21. SPO pemberian informasi 22. Pemberian kode diagnosa mis : 2.1 kode hipertensi 23. Membuat leaflet tentang biaya secara umum/secara garis besar tentang biaya CT.Scan, USG, Thorax Foto dll 24. Membuat kebijakan jam poliklinik 25. Membuat kode biru/SOP (gawat darurat) 26. Membuat kode merah/SOP (kebakaran) 27. Panduan praktek klinik (PPK) NOTULEN RAPAT Hari / Tanggal : Kamis/31 Maret 2016 Tempat : Ruang Sekretariat Akreditasi Topik : Bimbingan Pokja MKI (Manajemen Komunikasi dan Informasi)
1. Rapat dibuka oleh Ketua Akreditasi oleh dr. Ratnawati
2. Bimbingan dan arahan telah disampaikan oleh Ketua Akreditasi dan Wakil Ketua III oleh dr. Hotma Nauli Hutagalung, M.Kes 3. SOP komunikasi via telepon 4. Membuat kode Hitam Mis : penculikan bayi untuk itu agar semua gerbang ditutup 5. MKI 8 mengenai isi RM 6. Membuat daftar nama dokter, daftar pelayanan, jam besuk, jam poliklinik, brosur, proses pelayanan 7. Membuat Visi Misi Rumah Sakit , keunggulan RS yaitu poliklinik DM 8. MKI 2 : tentang denah RS 9. Membuat rapat penyuluhan, daftar direktur, daftar rapat karu, dan notulennya harus ada 10. Memperpanjang kerja sama yang sudah berakhir dimana ada yang masih aktif dan ada yang masih di proses 11. Apakah rujukan parsial diteruskan 12. Jam visite dokter diruangan dibuat surat edaran 13. Merevisi SK PMKP (peningkatan mutu dan keselamatan pasien), SK Etika RS dan Hukum, SK PKRS, Tim Ponek 14. UU No 7 tahun 1971 tentang ketentuan –ketentuan pokok kearsipan 15. Peraturan pemerintah No 10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia kedokteran 16. Pedoman pelayanan unit kerja pemberi informasi 17. Regulasi RS, kode diagnosis, kode prosedur/tindakan 18. SPO pemusnahan dokumen RM 19. Dibuat 2 hari ketentuan memulangkan status pasien tetapi sudah di isi dibuat kebijakannya 20. MOU hanya bisa melihat resume tidak semua bisa dilihat di status 21. Dibuat formulir peminjaman status 22. Ada surat dan soft copy baru di musnahkan dan ada ketentuan berapa lama di simpan status pasien 23. MKI 3 tentang profil pelayanan berkaitan dengan PPK 24. PKRS perlu dibentuk ketua/ panitianya 25. PPA (profesional pemberi asuhan) mulai dari dokter, perawat dll 26. Asesmen dulu baru pelayanan 27. IAR (informasi analisa rencana) 28. Berkas RM transfer pasien dirujuk keluar, laporan serah terima pasien