8 Phylum Annelida
8 Phylum Annelida
8 Phylum Annelida
Phylum Annelida
Sumber : https://images.app.goo.gl/U1z2QriM5aj5PyZ36
A. Pengertian Annelida
Istilah dari kata Annelida ini berasal dari bahasa Yunani yakni annulus yang
memiliki arti cincin serta oidos yang memiliki arti bentuk. Pengertian annelida ialah
suatu filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, itu dengan spesies modern sekitar
15.000, diantaranya adalah cacing tanah, pacet serta lintah. Filum annelida ini sebagian
besar ditemukan pada lingkungan basah, seperti air tawar serta juga di laut. Panjang dari
anggotanya itu mulai dari di bawah 1 mm itu hingga 3 m. Filum tersebut dikelompokkan
menjadi tiga kelas diantaranya kelas Polychaeta, Oligochaeta, serta Hirudinea.
Annelida ini merupakan kelompok hewan yang dengan bentuk tubuh seperti
susunan cincin, gelang-gelang atau juga ruas-ruas. Annelida ini juga merupakan cacing
dengan tubuhnya bersegmen, tripoblastiknya dengan rongga tubuh sejati (hewan
selomata) serta juga bernapas dengan kulit.
B. Fisiologi Annelida
1. Sistem Gerak
Dinding tubuh cacing tanah mempunyai 2 lapis otot, yaitu : stratum circulare
(lapisan otot sebelah luar) dan stratum longitudinal (lapisan otot sebelah dalam). Jika
musculi ini berkontraksi akan menimbulkan gerakan menggelombang dari cacing tanah
itu sehingga ia bergerak.
Dinding intestine juga mempunyai otot, yaitu stratum longitudinal. Jika otot ini
berkontraksi, akan menimbulkan gerak peristaltic yang dapat mendorong makanan dalam
saluran pencernaan dan mendorong keluar sisa-sisa pencernaan.
Setae digerakkan oleh 2 berkas otot, yaitu : musculus protactor, yang mendorong
setae keluar, dan musculus retractor yang menarik kembali setae masuk ke dalam
rongganya. Kedua berkas musculi ini melekat pada ujung-ujung dalam dari setae. Jadi
cacing tanah bergerak dengan setae dan kontraksi otot-otot dinding tubuh.
Saluran pencernaan cacing tanah sudah lengkap, terdiri atas mulut, pharynx,
esophagus, proventriculus, ventriculus, intestine dan anus. Makanan cacing tanah terdiri
atas sisa-sisa hewan dan tanaman. Cacing tanah mencari makanannya di luar liang pada
saat malam hari. Makanan diambil melalui mulutnya. Makanan di dalam esophagus
tercampur dengan cairan hasil sekresi kelenjar kapur (calciferous glands) yang terdapat
pada dinding esophagus itu. Dari esophagus, makanan terus masuk ke dalam
proventriculus yang merupakan tempat penyimpan makanan yang bersifat sementara.
3. Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah cacing tanah adalah sistem peredaran darah tertutup.
Darah terdiri atas bagian cair yang disebut plasma, dan sel-sel darah atau korpuskula.
Korpuskula terdapat di dalam plasma darah. Eritrosit mengandung hemoglobin yang
mempunyai kemampuan mengikt oksigen. Pembuluh-pembuluh darah terdiri atas aorta
dorsalis, aorta ventralis.
Aorta dorsalis terletak di sebelah dorsal saluran pencernaan dan mudah terlihat
dari luar pada cacing yang hidup sebab kulit tubuh cacing sedikit transparent. Aorta
ventralis terletak di sebelah ventral saluran pencernaan dan di sebelah dorsal truncus
nervosus.
Pada saat darah mengalir menuju ke kulit, hemoglobin mengikat CO2 , CO2
keluar melalui kulit sedangkan O2 dari udara masuk ke dalam tubuh cacing tanah melalui
kulit dan bersenyawa dengan hemoglobin, membentuk oxyhemoglobin.
4. Sistem Saraf
Sistem saraf cacing tanah, terletak di sebelah dorsal pharynx di dalam segmen
yang ke 3 dan terditi atas :
Dari tiap kelompok sel-sel tersebut terdapat saraf-saraf yang terinnervasi daerah
mulut dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok sel tersebut dan cabang saraf
yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx.
5. Organ Sensoris
Cacing tanah tidak mempunyai mata, tetapi pada kulit tubuhnya terdapat sel-sel
saraf tertentu yang peka terhadap sinar.
6. Sistem Ekskresi
7. Sistem Reproduksi
C. Morfologi Annelida
Annelida memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan seperti cacing dalam morfologi
keseluruhan. Annelida memiliki rancangan tubuh tersegmentasi atau beruas-ruas dimana fitur
morfologi internal dan eksternal yang berulang di setiap segmen tubuh. Metamerism
memungkinkan hewan untuk menjadi lebih besar dengan menambahkan “kompartemen,”
sambil membuat gerakan mereka lebih efisien.
Metamerism ini diduga berasal dari sel teloblast identik dalam tahap embrio, yang
berkembang menjadi struktur mesodermal identik. Tubuh secara keseluruhan dapat dibagi
menjadi kepala, badan, dan pygidium (atau ekor). Clitellum adalah struktur reproduksi yang
menghasilkan lendir yang membantu dalam transfer sperma dan menimbulkan kepompong di
mana pembuahan terjadi, melainkan muncul sebagai band menyatu di sepertiga anterior
hewan.
D. Ciri-ciri
Tubuhnya itu bersegmen-segmen seperti gelang sehingga disebut juga dengan juga
cacing gelang.
Mempunyai kelamin ganda atau juga hermafrodit. Walaupun demikian, ia tidak dapat
atau bisa melakukan perkawinan sendiri disebabkan karna waktu pemasakan sel-sel
kelaminnya tersebut berbeda. Perkawinan itu dilakukan dengan cara konjugasi (kawin
silang).
Mempunyai suatu segmen atau ruas tubuh yang sifatnya itu bersimetri bilateral dan
triploblastik selomata serta metameri (artinya mempunyai bagian tubuh yang sama).
Mempunyai sistem saraf tangga tali, pencernaan makanan tersebut sudah sempurna
(terdiri atas mulut, kerongkongan, usus serta anus), peredaran darah tersebut tertutup,
serta hidup di laut, tanah yang lembap, atau juga air tawar.
Sistem saraf tersebut berupa ganglion otak dan juga tali saraf yang tersusun dari
tangga tali.
Sistem peredaran darah annelida tersebut memiliki sifat tertutup dengan tersusun atas
pembuluh darah yang mempunyai hemoglobin.
Pada dasarnya , annelida hidup ini bebas tapi terdapat juga yang hidup dengan pada
parasi menemel dan juga bergantung pada inangnya. Kebanyakan dari annelida hidup ini
ndiperairan laut serta air tawar dan juga sebagian lagi hidup itu ditanah dengan tempat yang
lembab.
F. Klasifikasi Annelida
Annelida diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
1. Polychaeta
Polychaeta adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari
2 kata yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga
Polychaeta ialah kelas dengan rambut paling banyak di filum Annelida.
Polychaeta mempunyai bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata, dan sensor
palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air.
Ciri-Ciri Polychaeta:
Berambut banyak
Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
1) Subkelas Errantia
Ciri-ciri :
Memiliki bentuk yang sama kecuali pada bagian kepala dan anus
Memiliki parapodia
Subkelas ini dibagi lagi menjadi beberapa ordo :
a) Ordo Phyllodocida
Sumber : en.wikipedia.org
Famili: Aphroditidae
Genus: Aphrodita
Aphrodita aculeata atau tikus laut, adalah cacing polychaete laut yang
ditemukan di Atlantik Utara, Laut Utara, Laut Baltik, dan Mediterania.
Tikus laut biasanya berbaring terkubur di pasir. Telah ditemukan di
kedalaman lebih dari 3.000 meter.
b) Ordo Eunicaida
Identik dengan dua moncong, tiga antena dan kepala berbentuk sekop
serta tidak adanya mulut pengait. Contoh :
Famili: Eunicidae
Genus: Palola
Spesies : Palola viridis
c) Ordo Myzostomida
Sumber : realmonstrosities.com
Memiliki bentuk pipih dan bulat, dengan tepi tipis ditarik keluar
menjadi rambut halus yang menjalar. Permukaan punggung halus,
dengan lima pasang parapodia di bawah. Contoh :
Famili:Myzostomidae
Genus: Myzostoma
2) Subkelas Sedentaria
Ciri-ciri :
a) Ordo Spionida
Famil : Spionidae
Genus : Marenzelleria
b) Ordo Terebellida
Famili:Cirratulidae
Genus : Aphelochaeta
Spesies : A. antelonga
c) Ordo Sabellida
Famili: Sabelliridae
Genus : Sabella
Sumber : en.wikipedia.org
Sabella adalah genus cacing polychaete laut. Anggota genus ini adalah
pengumpan filter dan ada sekitar sembilan puluh spesies. Mereka hidup
dalam tabung yang terbuat dari lumpur yang menonjol dari permukaan pasir.
Mereka memiliki mahkota tentakel berbulu yang menonjol saat hewan
terendam tetapi ditarik kembali saat hewan berada di atas air
d) Ordo Scolecida
Famili Capitellidae
Genus : Capitella
Sumber : en.wikipedia.org
e) Ordo Canalipalpata
Berkaki bulu atau cacing kepala kipas, tidak memiliki gigi atau rahang.
Mereka memiliki Silia yang digunakan untuk mengangkut partikel
makanan ke mulut. Contoh :
Famili : Terrebellidae
Genus : Biremis
Ciri-ciri :
Ruasnya internal
Memiliki parapodia
Epidermis bersilia, jumlah segmen bervariasi dari lima ke atas, atau tidak
ada, parapodia tidak ada, sistem saraf terdiri dari otak dan kabel saraf
ventral longitudinal yang terhubung erat dengan epidermis. Contoh :
Famili Dinophilidae
Genus : Dinofilus
Sumber : en.wikipedia.org
Famili : Nerillidae
Genus : Mesonerilla
Famili Polygordiidae
Genus : Polygordius
Sumber : id.wikipedia.org
2. Kelas Oligochaeta
Oligochaeta biasa dikenal dengan Tubifex dan cacing tanah. habitatnya di air tawar,
beberapa di air laut, air payau dan darat. Tubuhnya beruas-ruas, bentuk dan ukurannya sama
kecuali bagian anterior dan posterior. Jumlah ruasnya tidak tetap.
a. Ordo Plesiopora
Contoh :
Famili : Naididae
Genus : Tubifex
sumber : en.wikipedia.org
Cacing tubifex bersifat bersifat hermafrodit setiap individu memiliki organ jantan (testis)
dan betina (ovarium) pada hewan yang sama. Organ reproduksi kecil ini menempel pada sisi
ventral dinding tubuh di rongga selomik. Pada spesimen dewasa, alat reproduksi jelas ditemukan
di sisi perut tubuh. Meskipun cacing Tubifex bersifat hermafrodit , organ jantan dan betina
menjadi dewasa pada waktu yang berbeda Dua cacing Tubifex dewasa menjalani persetubuhan
dengan menghubungkan permukaan ventral dan anterior bersama dengan ujung anteriornya
mengarah ke arah yang berlawanan.
b. Ordo Opisthopora
Contoh :
Famili : Megascolecidae
Genus : Megascolides
Cacing tanah raksasa ini memiliki panjang rata-rata 1 meter (3,3 kaki) dan diameter 2
sentimeter (0,79 in) dan dapat mencapai panjang 3 meter (9,8 kaki); Namun, tubuh mereka dapat
mengembang dan berkontraksi sehingga membuatnya tampak jauh lebih besar. Rata-rata
beratnya sekitar 200 gram (0,44 lb). Mereka memiliki kepala ungu tua dan tubuh abu-abu biru,
dan sekitar 300 sampai 400 segmen tubuh. Mereka hidup di lapisan tanah lempung biru, abu-abu
atau merah di sepanjang tepi sungai dan beberapa bukit yang menghadap ke selatan atau barat
dari habitat yang tersisa di Gippsland di Victoria , Australia.
3) Ordo Haplotaxida
Contoh :
Famili: Lumbricidae
Genus: Lumbricus
sumber : alamy.com
cacing tanah mempunyai rambut yang keras serta pendek di tiap segmennya.Rambut
keras serta pendek ini disebut dengan seta.Cacing tanah sering juga disebut sebagai cacing
tersegmentasi karena mempunyai segmen-tasi sejati pada tubuh mereka, Kelas oligochaeta lebih
banyak hidup di darat. Tubuh cacing tanah, terdiri atas segmen-segmen dengan jumlah juga lebar
berbeda bergantung spesies. Cacing tanah mem-liki tubuh yang panjang dan silindris, memipih
secara dorsoventral pada 2/3 bagian posteriornya. Hewan ini memiliki warna merah hingga biru
kehijauan di sisi dorsal. Se-dangkan pada sisi ventral, akan berwarna lebih pucat, biasanya
berwarna merah jam-bu atau putih.Mulut cacing tanah terletak di bagian ujung anterior. Di
segmen 22 sampai 10 segmen menuju posterior terli-hat penebalan kulit yang disebut dengan
Clitelium. Clitellum memiliki fungsi memper-besar lubang tanah serta sangat berkaitan erat
dengan pembentukan telur cacing.Ca-cing tanah dapat mempunyai bentuk jantan ataupun bentuk
betina.Biasanya tergan-tung spesies letak kelamin jantan dan betina pada segmen ke 9 sampai
15.Bisa juga memiliki dua organ reproduksi yang disebut dengan hermaprodit.
3. Kelas Hirudinae
Biasa dikenal dengan nama lintah, hidup di laut, air tawar dan darat. Lintah memiliki ciri
khas yaitu alat penghisap di bagian anterior dan posteriornya. Lintah tidak memiliki parapodia
dan seta, tetapi mempunyai clitellum. Jumlah ruasnya selalu 33 buah.
1) Ordo Acanthobdellida
Seta terdapat pada segmen anterior. Tanpa batil isap anterior. Terdapat septum-septum
segmen. Hewan yang menjadi anggota ordo ini semuanya bersifat ektoparasit pada ikan.
Contoh :
Famili : Acanthobdellidae
Genus : Acanthobdella
Memiliki ciri oligoseta primitif (misalnya kehadiran seta di setiap segmen anteriornya,
sistem saraf lateral, dan rogga selom metamerik di sekitar saluran usus)
Secara evolusi, dari ciri morfologi dan ekologi terlihat kemajuannya pada kelompok
lintah / hirudinean ( sifat penghisap dan parasit)
Kedua ciri tersebut membuktikan ordo ini perannya terhubung antara Oligochaeta dan
Euhirudinea ( yaitu lintah dengan seta)
2) Ordo Rhynchobdellida
Terdapat batil isap anterior. Tidak terdapat septum-septum yang bersegmen. Mulut
kecil, berada di tengah batil isap oral. Kelompok glossiphoniid hidup di air tawar sedangkan
kelompok piscicolid hidup ektoparasit pada amfibi dan ikan serta ada juga yang bersifat
pemangsa. Contoh anggota ordo ini adalah
Famili : Piscicolidae
Genus : Pontobdella
3) Ordo Gnarhobdellida
Terdapat satu bati isap anterior. Tidak terdapat probosis. Mulut lebar, Tidak terdapat
septum-septum bersegmen. Biasanya bermata 5 pasang. Ektoparasit sementara pada vertebrata
atau mungkin juga bersifat pemangsa. Anggota ordo ini umum dikenal dengan nama lintah.
Contoh hewan yang masuk ke dalam ordo ini ialah
Famili : Hirudinidae
Genus : Hirudo
Morfologi dari Hirudo medicinalis yaitu pipih, tidak berambut, pada ujung anterior dan
posterior terdapat alat penghisap bagian anterior yang dilengkapi dengan 3 buah rahang .
Masing-masing dari tiga rahang tersebut mempunyai 100 gigi, dengan total 300 gigi. Tubuhnya
bulat dan memanjang, Kepala tidak begitu jelas, mulut di bagian ujung anterior dikelilingi oleh
sucker anterior sementara anus dikelilingi oleh sucker poterior. Prostomium dapat digerakan
keluar masuk bagian mulut. Jumlah ruas dapat mencapai 30 buah atau lebih. Di atas epidermis
ditutupi kutikula. Di bawah epidermis terdapat serabut-serabut otot: circular dan longitudinal
yang tebal. Rongga tubuh di bagian dalam dibatasi oleh peritoneum. Alat pencernaan komplit
terdiri atas mulut, faring, esophagus, crop yang sangat besar, lambung, rectum, dan anus. Alat
ekskresi berupa nephridium Memiliki sistem haemocoelom yang dihubungkan dengan saluran
dorsal, ventral, dan lateral. Merupakan hewan berumah satu, tidak dapat melakukan pembuahan
sendiri.Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus
terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan penghisap anterior, mulut, faring, tembolok, usus,
usus buntu,anus, penghisap, posterior.
4) Ordo Erpodellida
Erpodellida memiliki mata berjumlah 6-8 pasang. Terdapat batil isap anterior. Tidak
terdapat probosis, mulut tanpa rahang. Umumnya bersifat pemangsa yang memakan larva insekta
dan mollusca. Kebanyakan hidup di air tawar. Contoh spesies yang dimasukkan ke dalam ordo
ini ialah Erpobdella.
Famili : Erpobdellidae
Genus : Erpobdella
E. punctata adalah hermafrodit , dan pacaran melibatkan dua individu yang saling
merangsang melalui kontak. Telur biasanya diletakkan pada bulan Mei saat suhu air mulai naik.
Sekitar sepuluh kokon diletakkan oleh setiap individu, setiap kokon berisi sekitar lima butir telur.
Telur menetas dalam tiga atau empat minggu. Banyak dari kepompong menjadi korban siput
predator dan lintah lainnya
G. Peranan Annelida
Peranan menguntungkan :
Peranan merugikan :
• Menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing perut, cacing
kremi, cacing tambang, cacing filaria
• Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet, dan lintah
Referensi
Ervin Septiani, Tri Rima Setyawati, A. H. Y. (2013). Kualitas Perairan Sungai Kapuas
Kota Sintang Ditinjau dari Keanekaragaman Makrozoobentos. J. Protobiont, 2(2),
Maya, S dan Nurhidayah. 2020. Zoologi Invertebrata. Bandung : Widia Bhakti Persada.
Nurhadi dan Yanti, F. 2018. Buku ajar taksonomi invertebrata. Yogyakarta: Deepublish.