Lintas Jalur S1. WIDI Astuti
Lintas Jalur S1. WIDI Astuti
Lintas Jalur S1. WIDI Astuti
8 (2) 2020
ABSTRAK
Latar belakang: Usia remaja cenderung mementingkan penampilan fisik. Remaja putri
termasuk kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Remaja yang masih dalam tahap
pertumbuhan terobsesi ingin memiliki penampilan fisik yang menarik dengan cara yang
salah diantaranya diet ketat, latihan keras, dan asupan makan yang buruk sehingga menjadi
penyebab masalah gizi pada remaja dan mempengaruhi proses tumbuh kembang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pola diet remaja, mengetahui status gizi remaja, dan
menganalisis hubungan pola diet remaja dengan status gizi.
Subjek dan Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross
sectional. Populasi yang digunakan adalah remaja putri di SMP 18 Surakarta .Teknik
pencuplikan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 30 remaja putri. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar
observasi. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-smirnov.
Hasil: 60% remaja putri di SMP 18 Surakarta melakukan diet (16 responden) serta 50%
remaja putri di SMP 18 Surakarta mengalami status gizi kurus sebesar (15 responden).
Berdasarkan hasil uji statistik Kolmogorov-smirnov diperoleh nilai p=0.023 yang berarti
terdapat hubungan pola diet remaja dengan status gizi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola diet remaja dengan status gizi.
27
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
ABSTRACT
28
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
dengan menggunakan rumus indeks massa Alat ukur dalam penelitian ini yaitu
tubuh atau yang biasa disingkat dengan kuesioner yang diberikan secara langsung
istilah IMT atau BMI kepada remaja putri meliputi identitas dan
(Body Mass Index)[2],[4],[5]. pola diet remaja putri. Sedangkan untuk
Remaja dengan emosi yang menentukan status gizi remaja
menggebu kerap mengambil keputusan menggunakan lembar observasi. Analisis
gegabah tanpa mempertimbangkan risiko data dilakukan secara komputerisasi
dan konsekuensi di masa mendatang[6]. menggunakan program SPSS 20.0 dengan
Termasuk saat merasa tubuhnya terlalu uji statistik Kolmogorov – Smirnov.
gemuk sehingga membuatnya kurang
percaya diri[7]. Remaja cenderung dengan HASIL
mudah memutuskan untuk menghentikan Analisis Univariat
asupan makanan ke dalam tubuhnya dan Analisis variabel penelitian secara
berharap berat badannya bisa segera turun. univariat menjelaskan tentang distribusi
Hanya saja, usia remaja pada dasarnya variabel penelitian yang meliputi variabel
masih membutuhkan asupan nutrisi untuk pola diet remaja dan status gizi.
mendukung pertumbuhannya. Sehingga Tabel 1. Tabel Univariat Variabel
metode diet yang salah dikhawatirkan akan Total
membuat proses pertumbuhan menjadi Variabel n %
n %
terkendala dan memicu timbulnya masalah Pola diet
kesehatan[8]. Berdasarkan hal tersebut di Ya 18 60
atas peneliti tertarik untuk mengetahui 30 10
Tidak 12 40 0
hubungan pola diet remaja dengan status
gizi. Status gizi
Kurus 15 50
SUBJEK DAN METODE Normal 11 36.7 30 10
Jenis penelitian ini adalah analitik 0
observational dengan desain cross Gemuk 3 10
sectional untuk mengetahui hubungan pola Obesitas 1 3.3
diet remaja dengan status gizi. Variabel Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas
bebas pada penelitian ini adalah pola diet responden yang diteliti melakukan diet
remaja, sedangkan variabel terikat pada yaitu sebesar 18 responden (60%) dan
penelitian ini adalah status gizi. Teknik sebanyak 15 responden (50%) memiliki
sampling yang digunakan pada penelitian status gizi kurus.
ini adalah simple random sampling. Analisis Bivariat
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 18 Analisis variabel penelitian secara bivariat
Surakarta dengan jumlah sampel sebanyak menggunakan uji statistik
30 remaja perempuan. Kolmogorovsmirnov untuk menjelaskan
hubungan hubungan pola diet remaja
dengan status gizi.
29
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
Tabel 2. Tabel Bivariat Variabel pada citra tubuh remaja itu sendiri[8]. Hal
Total n % ini dikarenakan perubahan fisik dan bentuk
Variabel n % P tubuh yang terjadi pada masa pubertas
Pola diet merupakan hal yang sensitif dan penting
bagi remaja. Oleh karena itu, masalah yang
Ya 18 60 berkaitan dengan penampilan fisik dapat
30 100
Tidak 12 40 memengaruhi citra tubuh dan kepuasan
Status 0.0 pada tubuh yang pada akhirnya akan
gizi 23 berdampak pada perilaku konsumsi
Kurus 15 50 makanan dan pengendalian berat badan[11].
30 100
Normal 11 36 Di sisi lain, remaja dengan rasa percaya
Gemuk 3 10 diri rendah mudah mendapat tekanan dari
Obesitas 1 3.3 lingkungan sekitar yang memengaruhi
pandangan terhadap citra tubuhnya
Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat sehingga memengaruhi sikap dan perilaku
hubungan pola diet remaja dengan status makan remaja sehari-hari[12] yang
gizi dengan nilai p=0.023. berdampak pada kurangnya asupan gizi
pada remaja perempuan[13].
PEMBAHASAN
Status gizi merupakan manifestasi
Masa remaja berada dalam rentang
keadaan tubuh yang dapat mencerminkan
usia 10-19 tahun. Remaja merupakan masa
hasil dari makanan yang dikonsumsi setiap
peralihan dari masa anak-anak menuju
hari. Konsumsi makanan yang tidak
dewasa dan disertai dengan perubahan
memenuhi kecukupan akan mengakibatkan
dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan
terjadinya kekurangan gizi[14]. Hasil
moral. Remaja juga mengalami
penelitian menemukan sebanyak 15
perkembangan psikologis dan perubahan
responden (50%) mengalami gizi kurang
fisik yang cepat[9]. Kebanyakan remaja,
atau kurus, sedangkan responden dengan
khususnya remaja putri ingin tampil
gizi normal sebanyak 11 responden
dengan tubuh yang langsing dengan cara
(36,7%), gizi gemuk 3 responden (3%),
melakukan diet karena remaja selalu
serta obesitas 1 responden (1%).
merasa tidak puas terhadap keadaan
dirinya sendiri[10]. Oleh karena itu, para Hubungan pola diet remaja dengan
remaja sibuk memperhatikan kondisi status gizi dalam penelitian ini dianalisis
bentuk tubuhnya sehingga hasil penelitian menggunakan uji statistik Kolmogorov-
menunjukan 60% dari responden smirnov dan diperoleh hasil p=0.023 yang
melakukan pembatasan jumlah makanan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
atau diet. pola diet remaja dengan status gizi. Hal ini
sejalan dengan[15] yang menemukan bahwa
Perilaku diet yang berlebihan pada
perilaku makan memiliki hubungan yang
remaja berkaitan dengan perhatian kepada
bermakna dengan status gizi remaja
tubuh yang berlebihan dan ketidakpuasan
30
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
perempuan. Perilaku diet berlebihan seperti oleh asupan energi dan protein, namun
olahraga berlebihan, konsumsi obat semua zat gizi dapat memberi kontribusi
pencahar atau diuretik, pembatasan terhadap kejadian ini.[16]. Remaja yang
konsumsi makanan yang berlebihan, dan mengalami KEK memiliki risiko yang
memuntahkan makanan secara sengaja lebih besar untuk mengalami penyakit
memiliki risiko yang lebih besar untuk infeksi dan gangguan hormonal yang
mengalami gangguan makan[8]. Hal ini memberikan dampak negatif bagi tubuh[13].
sejalan dengan[14] yang menyatakan bahwa
praktik diet yang ketat pada remaja akan Orang tua dan lingkungan sekitar
meningkatkan risiko status gizi buruk dan memegang peranan penting dalam
eating disorder, yaitu anorexia nervosa mentalitas standar diet dan bentuk tubuh
atau bulimia nervosa. yang ada di masyarakat dan media. Hal
penting yang perlu dilakukan adalah
Remaja sering membatasi konsumsi mendukung dan mendorong untuk
makanan dengan pola konsumsi yang tidak memiliki hubungan yang sehat dengan cara
sesuai dengan kaidah ilmu gizi. Hal menyediakan makanan yang sehat sesuai
tersebut dapat berdampak pada kebutuhan gizi remaja serta menghindari
peningkatan risiko anemia karena pada pemberian nilai terhadap bentuk tubuh
usia remaja terjadi peningkatan kebutuhan remaja[18]. Selain itu, konseling mengenai
zat gizi mikro (zat besi dan asam folat)[16], citra tubuh positif perlu diberikan kepada
[17]
. Kerentanan remaja terhadap anemia remaja untuk mencegah diet yang tidak
berhubungan dengan pertumbuhan fisik sesuai sehingga dapat mencegah terjadinya
yang cepat dan hilangnya zat gizi mikro penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
akibat menstruasi pada remaja perempuan. gizi. Citra tubuh positif pada remaja dapat
Selain itu, pengaturan pola makan yang menurunkan perilaku gangguan makan
salah merupakan kontributor utama termasuk diet yang berlebihan[19].
terjadinya anemia. Remaja perempuan
yang mengonsumsi sedikit jenis makanan
SIMPULAN
memiliki prevalensi lebih tinggi
Berdasarkan hasil penelitian dapat
mengalami anemia. Dampak buruk anemia
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
tidak hanya pada pertumbuhan fisik saja,
pola diet remaja dengan status gizi dengan
tetapi juga menghambat mencapai potensi
nilai p sebesar 0.023 menggunakan uji
penuh remaja yaitu mengurangi prestasi
statistik Kolmogorov-smirnov.
pendidikan dan produktivitas masa
remaja[17].
SARAN
Dampak lain yang disebabkan dari Bagi Remaja Putri
pembatasan konsumsi makanan adalah Remaja putri hendaknya mengatur pola
terjadinya Kekurangan Energi Kronis makan dengan baik supaya kebutuhan gizi
(KEK) pada remaja putri. Secara umum terpenuhi serta menghindari KEK yang
kejadian KEK tidak hanya dipengaruhi
31
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
dapat berakibat buruk terhadap kesehatan. Indonesia. 2017. Penilaian Status Gizi.
Bagi Petugas Kesehatan http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksd
Petugas kesehatan diharapkan dapat mk/wpcontent/uploads/2017/11/PENIL
memberikan sosialisasi berkala tentang AIAN -STATUS-GIZI-FINAL-SC.pdf
pola makan yang baik untuk menunjang -
tumbuh kembang remaja khususnya remaja Diakses 09 November 2019.
perempuan. Selain itu deteksi status gizi 5. Lawson JA, Rennie DC, Dosman JA,
remaja dapat dilakukan secara berkala di Cammer AL, Senthilselvan A. 2013.
sekolah untuk mencegah gizi kurang dan obesity, diet, and activity in relation to
gizi lebih pada remaja akibat kesalahan asthma and wheeze among rural
pola diet. dwelling children and adolescents.
Bagi SMP N 18 Surakarta Journal of Obesity. Volume 2013. Doi:
Pihak SMP N 18 Surakarta diharapkan http://dx.doi.org/10.1155/2013/315096
dapat melakukan sosialiasi pengaturan pola 6. Herlina. 2013. Bibliotheraphy:
makan yang baik dan seimbang pada mengatasi masalah anak dan remaja
remaja dan orang tua agar orangtua melalui buku. Bandung: Pustaka
memahami pentingnya mengetahui pola Cendekia Utama.
diet yang baik untuk menunjang status gizi http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._
remaja. PSIKOLOGI/196605162000122HERL
INA/PERKEMBANGAN%20
DAFTAR PUSTAKA MASA%20REMAJA.pdf - Diakses 09
1. Dieny FF. 2014. Permasalahan gizi November 2019.
pada remaja putri. Graha Ilmu: 7. A'la N, Khairani M, Nurafni. 2014.
Yogyakarta. perbedaan kepercayaan diri ditinjau
2. The United Nations Children's Fund dari keikutsertaan program penurunan
(UNICEF). 2019. Aksi bergizi hidup berat badan pada remaja obesitas.
sehat sejak sekarang untuk remaja Jurnal Psikologi Unsyia, Vol. 2, No. 3
kekinian. Juni 2014.
https://www.unicef.org/indonesia/med 8. Cruz-Sáez S, Pascual A, Salaberria K,
ia/2806/file/Aksi-Bergizi- Etxebarria I, Echeburúa E. 2013. Risky
Siswa2019.pdf - Diakses 09 November eating behaviors and beliefs among
2019. adolescent girls. Journal of Health
3. Voelker D, Reel J, Greenleaf C. 2015. Psychology, 20(2), 154–
Weight status and body image 163. doi:10.1177/1359105313500683
perceptions in adolescents: current 9. Kusmiran. 2012. Kesehatan reproduksi
perspectives. Adolescent Health, remaja dan wanita. Jakarta: Salemba
Medicine and Therapeutics, Medika.
149. doi:10.2147/ahmt.s68344 10. Anwar. 2006. Gizi seimbang untuk
4. Kementerian Kesehatan remaja dan wanita usia subur dalam
Republik buku hidup sehat gizi seimbang dalam
32
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
siklus kehidupan manusia. Jakarta: PT 17. Chalise B, Aryal KK, Mehta RK,
Primamedia Pustaka. Pp: 108-210 Dhimal M, Sapkota F, Mehata S,
11. Kang MH, Choue RW. 2010. Sawyer S. 2018. Prevalence and
Relationships of body image, body correlates of anemia among
stress and eating attitude, and dietary adolescents in nepal: findings from a
quality in middle school girls based on nationally representative crosssectional
their BMI. Korean Journal of survey. PLOS ONE, 13(12), e0208878.
Nutrition. 2010;43:285–293. doi:10.1371/journal.pone.0 208878.
https://doi.org/10.4163/kjn.2010.43.3. 18. Kagie M. 2018. Preventing eating
285. disorders by promoting media literacy
12. Hyun MY, Jung YE, Kim MD, Kwak and rejecting harmful dieting based
YS, Hong SC, Bahk WM, Yoo B. mentalities. Intuition: The BYU
2014. Factors associated with body Undergraduate Journal in Psychology,
image distortion in korean adolescents. Vol. 13, Issue 1, Article 6.
Neuropsychiatric Disease and scholarsarchive.byu.edu/cgi/viewconte
Treatment, nt.cgi?article=1238&context=intuition
797. doi:10.2147/ndt.s63143. 19. Linardon J, Mitchell S. 2017. Rigid
13. Kementerian Kesehatan Republik dietary control, flexible dietary control,
Indonesia. 2018. Kenali masalah gizi and intuitive eating: evidence for their
yang ancam remaja indonesia. differential relationship to disordered
https://www.depkes.go.id/article/view/ eating and body image concerns.
18051600005/kenali-masalah-gizi- Eating Behaviors. Vol. 26,
yang-ancam-remaja-indonesia.html – 2017, Hlm: 16-22. Doi:
Diakses 09 November 2019. https://doi.org/10.1016/j.eatbeh.2017.0
14. Supriasa IGN. 2014. Penilaian status 1.008.
gizi. Jakarta: EGC.
15. Yusintha AN, Adriyanto. 2018.
Hubungan antara perilaku makan dan
citra tubuh dengan status gizi remaja
putri usia 15-18 tahun. Amerta
Nutrition. DOI :
10.2473/amnt.v2i2.2018.147-154.
16. Arisman. 2009. Gizi dalam daur
kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
https://bidanku.com/panduan-dietsehat-
untuk-anak-remaja-yang-aman|
Bidanku.com.Diakses pada tanggal 10
April 2019.
33
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
34
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020
35
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969