Draft Laporan Nutrigenomik Bradford

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH NUTRIGENOMIK & APLIKASI TEKNIK MOLEKULER


PRAKTIKUM BRADFORD ASSAY

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. dr. Tri Indah Winarni, M.SiMed
Prof.dr. Mohammad Sulchan, M.Sc., Sp.GK.
Faizah Fulyani, S.Si., M.Sc., PhD
Dr. Diana Nur Afifah S.TP., M.Si

Disusun Oleh:
William Ben Gunawan 22030118140103

DEPARTEMEN ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
A. PENDAHULUAN
Pada tahun 1976, Marion Bradford memperkenalkan penggunaan pereaksi Coomassive
Blue untuk penetapan secara kuantitatif konsentrasi total protein. Coomasive Blue ini akan
berikatan dengan protein, warna akan berubah dari kemerahan menjadi kebiruan, dan
absorpsi maksimum dari warna akan berubah dari 465 nm menjadi 595 nm.
Keuntungan analisis dengan pereaksi Bradford adalah cepat (reaksi hanya berlangsung
selama 2 menit), reprodusibel, sensitif, tidak mengalami gangguan oleh ammonium sulfat,
polifenol, karbohidrat atau kation-kation seperti K+, Na+, dan Mg2+. Kerugiannya adalah
analisis ini terganggu oleh adanya deterjen non-ionik dan ionik, kompleks warna-protein
dapat bereaksi dengan kuvet kuarsa (harus menggunakan kuvet kaca atau plastik), warna
berbeda tergantung pada jenis protein sehingga protein standar harus dipilih dengan hati-hati.
B. BAHAN
1. Coomasive Brilliant Blue (CBB)
2. Etanol 95%
3. Asam Orthophospat (85%)
4. Aquades
5. Bovine Serum Albumin (BSA)
6. Aseton 10%
7. Label
8. Sampel Protein
C. ALAT
1. Spektrofotometer
2. Kuvet
3. Neraca Analitik
4. Mikropipet 20 – 200 μL
5. Tip Biru dan Kuning
6. Rak Tabung Reaksi
7. Tabung Reaksi
8. Batang Pengaduk
9. Erlenmeyer
10. Gelas Beker
11. Vortex
12. Pipet Volume
13. Kertas Saring
14. Laptop
D. LANGKAH KERJA
Metode 1: Membuat Larutan Bradford
1. Timbang CBB sebanyak 100 mg.
2. Tambahkan 1 mL etanol 95%, kemudian homogenkan dengan vortex.
3. Tuang larutan CBB ke dalam erlenmeyer.
4. Tambahkan 4 mL etanol 95%, 10 mL asam orthophospat, dan aquades hingga volume
erlenmeyer mencapai 100 mL. Homogenkan larutan dengan dikocok atau diaduk. Saring
larutan dengan kertas saring.
5. Simpan larutan pada botol gelap dengan kondisi suhu 4oC.

Metode 2: Membuat Larutan Sampel dengan Konsentrasi 10.000 PPM

1. Timbang masing-masing sampel sebanyak 100 mg.


2. Tambahkan 10 mL aseton 10% pada masing-masing bahan, kemudian homogenkan
dengan vortex.

Metode 3: Membuat Larutan Standar dengan Konsentrasi 1.000 PPM

1. Timbang Bovine Serum Albumine sebanyak 100 mg, kemudian tambahkan 1 mL aseton
10%.

Metode 4: Pengenceran Larutan Standar dengan Konsentrasi 200, 400, 600, dan 800 PPM

1. Ambil 1 mL larutan BSA, kemudian tambahkan 4 mL aseton (menjadi 200 PPM).


2. Ambil 2 mL larutan BSA, kemudian tambahkan 3 mL aseton (menjadi 400 PPM).
3. Ambil 3 mL larutan BSA, kemudian tambahkan 2 mL aseton (menjadi 200 PPM).
4. Ambil 4 mL larutan BSA, kemudian tambahkan 1 mL aseton (menjadi 400 PPM).

Metode 5: Pengujian Larutan Blanko

1. Masukkan 100 μL larutan blanko. Tambahkan 5 mL reagen Bradford, kemudian inkubasi


selama 5 menit.
2. Masukkan larutan ke dalam spektrofotometer dengan panjang gelombang 595 nm.

Metode 6: Pengujian Larutan Standar

1. Masukkan 100 μL larutan standar ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 mL larutan


Bradford, kemudian inkubasi selama 5 menit pada suhu ruang.
2. Lakukan pembacaan dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang
595 nm.
3. Catat hasilnya dan buatlah kurva standar.

Metode 7: Pengujian Larutan Sampel

1. Masukkan 100 μL larutan sampel ke dalam tabung reaksi, kemudian inkubasi selama 5
menit.
2. Lakukan pembacaan dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang
595 nm.

E. HASIL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Nilai Absorbansi Larutan Blanko dan Standar

Larutan Larutan Standar


Blanko
0 ppm 200 ppm 400 ppm 600 ppm 800 ppm 1000 ppm
0,950 1,513 1,839 2,321 2,702 2,722
0,967 1,592 1,877 2,319 2,606 2,751
Rata-Rata
0,9585 1,5525 1,858 2,320 2,654 2736,5

Tabel 2. Hasil Pengamatan Nilai Absorbansi Larutan Sampel

Larutan Sampel
T P U K R D
1,187 1,144 1,162 0,716 1,121 1,060
1,258 1,200 1,162 0,661 1,045 1,053
Rata-Rata
1,2225 1,172 1,162 0,6886 1,083 1,0565
Kurva Standar
1200

1000
Konsentrasi (ppm)

800 f(x) = 532.54 x − 572.13


R² = 0.96
600 Konsentrasi (ppm)
Linear (Konsentrasi (ppm))
400

200

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3
Absorbansi

Gambar 1. Kurva Standar Hubungan Konsentrasi – Absorbansi

Rumus:
Y = 532,54X – 572,13
X = (Y + 572,13) / 532,54
Keterangan:
Y = Nilai Rerata Absorbansi
X = Nilai Kadar Protein

Tabel 3. Hasil Konsentrasi Sampel

Sampel Konsentrasi Protein (ppm)


T 1,077
P 1,077
U 1,077
K 1,077
R 1,076
D 1,076

F. PEMBAHASAN
G. REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai