Kisi-Kisi UAS Bakteriologi III

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN BELAJAR

TAHUN AJARAN 2020/2021 SEMESTER IV


PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
Mata Kuliah : Bakteriologi III Dosen Pengampu : Hajrah Hidriya, M.Pd.

Menjawab kisi-kisi soal UAS Bakteriologi III. Kisi-kisi diberikan sebagai bahan belajar untuk UAS

Kasus (vignette)
Hasil pemeriksaan oleh ATLM dari seorang pasein yang mengeluhkan demam dan sakit
kepala berkepanjangan disertai mual dan muntah, didapatkan hasil: Biakan murni dari darah
atau cairan cerebrospinal memberikan hasil reaksi biokimia spesifik, yaitu glukosa (+), maltosa (+)
dan sukrosa (-) pada medium Cysteine-Trypticse-Agar, tes oksidase positif (+), kokus, gram negatif (-),
tidak berspora, dan nonmotil. Hasil diagnosa dokter bahwa pasein tersebut terkena infeksi
selaput otak.
Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang dapat menyebabkan infeksi tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Neisseria gonnorhoe
B. Salmonella typhi
C. Neisseria meningitidis
D. Salmonella sp
E. Eschericia coli

Bakteri pathogen yang menyebabkan peradangan pada selaput otak akan menempel pada
………………… dengan bantuan pilinya, membentuk flora transient tanpa menampakkan gejala.
Dari hidung dan tenggorokan (nasopharynx), bakteri tersebut menuju aliran darah
menimbulkan ……………….. Pada meningitis, selaput otak akan terinflamasi akut dengan
thrombosis pada pembuluh darah dan eksudasi pada ……………………, sehingga permukaan
otak akan tertutupi oleh eksudat nanah yang kental
A. Sel mukosa, inflamasi, leukosit polimorfonukleat
B. Sel mukosa, bakterimia, leukosit polimorfonukleat
C. Sel mukosa, septicaemia, leukosit polimorfonukleat
D. Sel epitel, bakterimia, leukosit polimorfonukleat
E. Sel saraf, bakterimia, leukosit polimorfonukleat

Dalam pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui infeksi pada sistem saraf, specimen
yang digunakan dapat berupa darah, swab tenggorokan, cairan serebrospinalis dan cairan
eksudat lainnya. Sedangkan media yang dapat digunakan berupa ………..
A. Thayer-Martin
B. NA
C. MCA
D. PCA
E. BGLB

Kasus (vignette)
Hasil pemeriksaan urin oleh ATLM didapatkan hasil: urin berwarna agak kemerahan
pemeriksaan secara mikroskopisnyaLeukosit +3, Nitri (+), Blood (+) dan didalam urin
mengandung lebih dari 100.000 bakteri/mL. Hasil diagnose dokter bahwa nyonya X terkena
infeksi saluran kencing bagian atas.
Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang dapat menyebabkan infeksi tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Escherichia coli
B. Salmonella typhi
C. Klebsiella pneumonia
D. Citrobacter freundii
E. Pseudomonas aerogenosa

Strain uropatogen E. coli mempunyai faktor adherence yang disebut …………….. untuk
memediasi perlekatan E. coli pada sel-sel uroepitelial
A. LPS (lipopolisakarida)
B. Flagella
C. P fimbriae
D. Protein
E. Kapsul

Kasus (vignette)
Seorang ATLM mengambil sampel secret serviks dari seorang wanita muda 20 tahun,
Kemudian dilakukan pewarnaan gram tampak gram negatif, diplokokus seperti biji kopi
dengan ukuran 1-2 µm, tidak berspora dan nonmotil.
Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang dapat menyebabkan infeksi tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Treponema pallidum
B. Salmonella typhi
C. Neisseria gonorhoea
D. Clostridium tetani
E. Clostridium botulinum
Peradangan yang terjadi pada pelvis ginjal disebabkan bakteri yang berasal dari kandung
kemih yang menjalar naik ke pelvis ginjal, disebut …………..
A. Abses renal
B. Sistitis
C. Pielonefritis
D. Prostatitis
E. Uretritis

Kasus (vignette)
Diagnosis penyakit X, dilakukan melalui pemeriksaan fisik, termasuk menanyakan gejala dan
riwayat penyakit yang dialami. Diagnosis penyakit X baru dapat ditetapkan jika pemeriksaan
tersebut dilengkapi dengan pemeriksaan lanjutan, seperti analisis sampel urin untuk
mendeteksi keberadaan bakteri dalam urin, dan foto Rontgen atau USG guna mencari
penyebab lain dari peradangan saluran kemih. Dari sampel urin, juga dapat dilihat biakan
atau kultur untuk melihat bakteri penyebab dan menentukan antibiotik yang sesuai.
Pertanyaan soal:
Dari pernyataan diatas, apa nama penyakit X yang sudah dijelaskan tadi ?
A. Abses renal
B. Sistitis
C. Pielonefritis
D. Prostatitis
E. Uretritis

Wanita lebih sering menderita ISK dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan karena faktor
predisposisi, seperti struktur anatomi saluran kemih pada wanita. Dapat dibuktikan bahwa
…….
A. Bentuk uretra pada wanita pendek dan dekat dengan anus, sehingga mempermudah
bakteri untuk naik ke dalam saluran kemih
B. Bentuk uretra pada wanita panjang dan dekat dengan anus, sehingga mempermudah
bakteri untuk naik ke dalam saluran kemih
C. Bentuk uretra pada wanita pendek dan dekat dengan anus, sehingga mempermudah
bakteri untuk naik ke dalam pelvis ginjal
D. Bentuk uretra pada wanita panjang dan dekat dengan anus, sehingga mempermudah
bakteri untuk naik ke dalam pelvis ginjal
E. Semua benar

Agen bakteri penyebab ISK biasanya dapat diidentifikasi melalui kultur …..
A. Kultur murni
B. Kultur darah
C. Kultur urin
D. A dan B salah
E. B dan C benar

Penyebab ISK yang paling umum adalah bakteri gram negatif, seperti
A. Eschericia coli, Klebsiella dan Proteus sp
B. Eschericia coli, Klebsiella dan Staphylococcus aureus
C. Eschericia coli, Klebsiella dan Streptococcus sp
D. Semua benar
E. Semua salah

Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi,
termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena
pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, dikenal dengan istilah
A. Infeksi lokal
B. Infeksi akut
C. Infeksi primer
D. Infeksi nosokomial
E. Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections)

Kasus (vignette)
Seorang pasien mendatangi Rumah Sakit X dengan keluhan pandangan berkunang-kunang,
nyeri di bagian leher, mual dan terkadang muntah, kesadaran menurun. Pada malam hari,
suhu tubuh pasien meningkat hingga kejang. Anak pasien yang kebetulan mahasiswa
keperawatan salah satu perguruan tinggi menyangka kalau ayahnya mengalami kejang
karena infeksi nosokomial. Namun perawat yang bertugas mengatakan bahwa itu bukanlah
infeksi nosokomial.
Pertanyaan soal:
Apa yang mendasari jawaban perawat tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Kejang tersebut timbul dalam kurung waktu kurang dari 3x24 jam sejak dirawat
B. Perawat merasa telah memberikan tindakan secara steril
C. Pada saat mulai dirawat, tidak didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut
D. A dan B benar
E. A dan C benar

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit atau pelayanan kesehatan
lainnya. Berikut ini keadaan yang dimana infeksi dianggap bukan nosokomial adalah …….
A. Infeksi yang dibuktikan menular lewat plasenta (rubella, toxoplasmosis dll)
B. Adanya kolonisasi
C. Inflamasi
D. Infeksi dengan tanda-tandanya muncul > 3x24 jam sejak dirawat
E. Infeksi residual dari infeksi sebelumnya

Dalam pelaksanaan PPI, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Praktik Mandiri wajib menerapkan
seluruh program PPI sedangkan untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, penerapan PPI
disesuaikan dengan pelayanan yang di lakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
Yang menjadi tujuan dari program PPI, yaitu
A. Meningkatkan keamanan di fasilitas pelayanan kesehatan
B. Meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan
C. Meningkatkan kesejahteraan SDM
D. Meningkatkan penerapan pelayanan kesehatan
E. Meningkatkan upaya pencegahan infeksi

Kasus (vignette)
Seorang pasein didiagnosa infeksi pernapasan dengan penampakan berupa pembengkakan
paru-paru pada lobus kiri dan penebalan dinding mukosa. Kemudian dilakukan pewarnaan
gram tampak gram negatif, berbentuk batang pendek, memiliki kapsul tetapi tidak
membentuk spora dan tidak memiliki flagel.
Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang dapat menyebabkan infeksi tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Staphylococcus aureus
B. Streptococcus sp
C. Klebsiella pneumonia
D. Neissseria meningitidis
E. Proteus sp

Dalam pemantapan mutu internal laboratorium, petugas laboratorium perlu memperhatikan


berbagai hal dalam pemeriksaan laboratorium, diantaranya yaitu
A. Tujuan dan prinsip pemeriksaan
B. Metode atau cara pemeriksaan
C. Alat dan reagensia yang digunakan
D. Semua salah
E. Semua benar

3 tahapan dalam pemantapan mutu internal laboratorium, yaitu


A. Pemantauan, Pencegahan dan Pengendalian
B. Pemantapan, Pengembangan dan Pemantauan
C. Pemilihan, pemilahan, dan pengendalian
D. Persiapan, pemeriksaan, dan pencatatan
E. Pra analitik, analitik dan pasca analitik

Hasil pemeriksaan laboratorium memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan


medis karena itu akurasi hasil menjadi suatu keharusan. ……………………. yang kurang optimal
dapat menyebabkan hasil pemeriksaan menjadi tidak akurat. Jika sudah demikian maka
diagnosa yang diberikan kurang tepat dan dapat berujung pada penanganan medis yang
kurang tepat pula.
A. Persiapan pemeriksaan
B. Persiapan sampel
C. Pengetahuan
D. Penanganan
E. Pemantapan mutu laboratorium

Kasus (vignette)
Ditemukannya penggunaan kaca obyek bekas untuk membuat sediaan darah,
pembuatan sediaan darah tebal kurang baik, dan pewarnaan sediaan darah sebagian
besar tidak bisa dibaca, hal ini disebabkan karena pH air pengencer yang tidak sesuai atau
pH asam (< 7,2) sehingga hasil pewarnaan menjadi terlalu merah dan atau terlalu
biru. Selain pH air, kualitas pewarnaan dipengaruhi juga oleh waktu pengecatan,
jika terlalu cepat atau terlalu lambat menyebabkan hasil pewarnaan yang kurang
baik. Sehinga hal tersebut berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
Pertanyaan soal:
Faktor apakah yang berpengaruh terhadap kesalahan diagnosis
Pilihan jawaban:
A. Kurangnya pengalaman kerja dan kesempatan mendapatkan pelatihan dari supervise
untuk tenaga mikroskopik
B. Kompetensi tenaga mikroskopis dalam hal tingkat pendidikan
C. Tenaga mikroskopis tidak lengkap mempersiapkan alat dan bahan sebelum
pembuatan sediaan darah
D. Semua benar
E. Semua salah

Anda mungkin juga menyukai