Laporan PBL Askep Gerontik Ririn
Laporan PBL Askep Gerontik Ririn
Laporan PBL Askep Gerontik Ririn
OLEH :
FAKULTAS KEPERWATAN
TAHUN 2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
Dengan ini disahkan sebagai Laporan Kegiatan Praktek Belajar Lapangan Departemen
Komunitas II, Keperawatan Gerontik
Mengetahui
Mengetahui
Dekan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatnya saya
dapat menyelesaikan Laporan Keperawatan Gerontik di Lingkungan IV Gg. Jafar Kelurahan Deli
Tua Barat Kec.Deli Tua Kab Deli Serdang
Praktek Belajar Lapangan merupakan salah Program pendidikan Profesi Nurse guna
memenuhi tugas Komunitas II yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kurikulum
yang di tetapkan serta di lengkapi dengan penulisan laporan. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis menyadari adanya berbagai hambatan, namun berkat bimbingan dari ibu Ns.
Rostiodertina Girsang, S.Kep, M.Kep selaku dosen pembimbing saya dalam praktek belajar
lapangan (PBL) yang penuh kesabaran serta perhatian dalam memberikan pengarahan, dorongan,
dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan di masa yang akan
dating.
ii
DAFTAR ISI
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN .........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................2
1.2. Tujuan .....................................................................................................................2
1.2.1. Tujuan Umum.......................................................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus......................................................................................2
1.3.Manfaat.....................................................................................................................2
1.3.1. Bagi Masyarakat...................................................................................2
1.3.2.Bagi Profesi...........................................................................................2
1.3.3. Bagi Institusi Pendidikan......................................................................3
1.3.4. Waktu Pelaksanaan...............................................................................3
BAB II.............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................4
2.1. Lansia.......................................................................................................................4
2.1.1. Defenisi................................................................................................4
2.1.2. Gambaran Umum Lansia......................................................................4
2.1.3. Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia..................................................4
2.1.4. Program Kesehatan Lansia...................................................................5
2.2. Hipertensi.................................................................................................................6
2.2.1. Defenisi ...............................................................................................6
2.2.2. Penyebab..............................................................................................6
2.2.3. Klasifikasi Hipertensi...........................................................................7
2.2.4. Tanda Dan Gejala.................................................................................7
2.2.5. Faktor Resiko.......................................................................................10
2.2.6. Upaya Pencegahan...............................................................................10
2.2.7. Diet Hipertensi.....................................................................................10
FORMAT PENGKAJIAN DEPARTEMEN KEPERAWATAN GERONTIK.............12
STATUS FUNGSIONAL...............................................................................................19
STATUS KONGNITIF...................................................................................................21
STATUS FUNGSIONAL...............................................................................................25
DATA PENUNJANG.....................................................................................................26
FORMAT PENYUSUN POLA......................................................................................30
FORMAT EVALUASI...................................................................................................32
BAB IV...........................................................................................................................34
KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................34
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran lansia dalam mengenali masalah kesehatan terutama
hipertensi dan pencegahan hipertensi
1.2.2 Tujuan Khusus
Menilai faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi pada lansia
Meningkatkan pemahaman lansia dalam mengenali masalah kesehatan terutama
hipertensi dan pencegahan hipertensi
Mampu melakukakan Asuhan Keperawatan dengan Hipertensi mulai dari
pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi dan evaluasi
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Masyarakat
Meningkatkan pemahaman masyarakat terutama pada lansia akan pentingnya mengenali
masalah kesehatan hipertensi dan pencegahannya serta pentingnya dalam menjaga kesehatan
pada usia lansia.
1.3.2 Bagi Profesi
Memberikan pembelajaran, pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
hipertensi pada lansia dan pencegahan hipertensi pada lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lansia
2.1.1 Definisi
UU No. 13 tahun 1998 menyatakan bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia
60 tahun ke atas. Departemen Kesehatan Republik Indonesia membagi lansia sebagai berikut
kelompok menjelang usia lanjut (45-54 tahun) sebagai masa vibrilitas, kelompok usia lanjut (55-
64 tahun) sebagai presenium, kelompok usia lanjut (lebih dari 65 tahun) sebagai senium.
2.1.2 Gambaran Umum Lansia
Berdasarkan prediksi global jumlah penduduk lansia (>60 tahun) di dunia pada tahun
2050 mencapai presentase 27,63%. Di Indonesia sendiri di perkirakan pada tahun 2050 jumlah
penduduk lansia nya akan mencapai 28,68% dan sisanya adalah penduduk usia <15 tahun dan
usia 15-59 tahun. Pada tahun 2015 estimasi penduduk lansia adalah sekitar 8,5% dimana
berdasarkan jenis kelamin lansia perempuan adalah lansia yang memiliki harapan hidup tinggi.
Akibat proses penuaan yang terjadi pada lansia, penyakit yang paling sering dialami
lansia adalah penyakit degeneratif. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, 10 penyebab masalah
kesehatan pada lansia adalah penyakit tidak menular (PTM) dimana hipertensi berada pada
urutan pertama dan dilanjutkan oleh arthritis, stroke, PPOK, DM, kanker, penyakit jantung
koroner, batu ginjal, gagal jantung, dan gagal ginjal.
Kualitas kesehatan lansia berdasarkan WHO mengacu pada konsep active aging dimana
kesehatan lansia tidak hanya mencakup sehat secara fisik namun juga sehat secara sosial dan
mental agar lansia dapat sejahtera dan berpartisipasi dalam masyarakat.
2.1.3 Perubahan yang Terjadi Pada Lansia
Akibat perkembangan usia, lamjut usia mengalami perubahan-perubahan yang menuntut
dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus-menerus. Berikut ini perubahan-perubahan yang
terjadi pada lansia.
a. Perubahan kondisi fisik
Meliputi perubahan diri tingkat sel sampai ke semua system organ tubuh, diantaranya
system pernapasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, system pengaturan tubuh,
musculoskletal gastrointestinal, genitor urinaria, endokrin dan integumen. Dan masalah-
masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada lansia.
b. Perubahan kondisi mental
Pada umumnya usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.
Perubahan-perubahan mental ini erat sekali kaitannya dengan perubahan fisik, keadaan
kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan, serta situasi lingkungan. Intelegensi diduga
secara umum makin mundur terutama faktor penolakan abstrak mulai lupa terhadap kejadian
baru, masih terekambaik kejadian masalalu.
c. Perubahan psikososial
Masalah- masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat beragam, tergantung
pada kepribadian individu yang bersangkutan.pada saat ini orang yang telah menjalani
kehidupannya dengan bekerja mendadak diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan
masa pension. Bila ia cukup beruntung dan bijaksana, mempersiapkan diri untuk masa
pension dengan menciptakan bagi dirinya sendiri berbagai bidang minat untuk
mempertahankan waktunya, masa pensiunnya akan memberikan kesempatan untuk
menikmati sisa hidupnya.
2.1.4 Program Kesehatan Lansia
Agar lansia Indonesia sesuai dengan konsepactive aging WHO maka Kementerian
kesehatan RI membuat beberapa program kesehatan untuk lansia :
a. Program kesehatan keluarga dengan pendekatan siklus kehidupan
Program ini dimulai sejak bayi yaitu dengan pemberian asi eksklusif, imunisasi dasar
lengkap, MP-ASI, penimbangan teratur, vitamin A, MTBS, MTBM, kemudian pada tahap
balita dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, anak SD ( penjaringan
kesehatan, UKS, dan PMT-AS), ANAK smp DAN SMA dan remaja ( penjaringan
kesehatan, kespro remaja, konseling, pemberian tablet tambah darah), pria usia subur dan
wanita usia subur ( konseling kespro, pelayanan KB, KIE,PKL, dan pemeriksaan
kehamilah).
b. Program kesehatan lansia
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan santun
Poli klinik geriatric terpadu di rumah sakit
Posyandu lansia
Pemberdayaan lansia
Home care dan long term care
Penyuluhan dan penyebaran informasi kesehatan lansia
Peningkatan kemitraan dengan LSM, profesi, lembaga pendidikan, dan penelitian
2.2 Hipertensi
2.2.1 Defenisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekana darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan
pembuluhdarah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Amino & Hardhi
2015).
Menurut WHO yang di kutip oleh selamet suyono ( 2010:253) batas tekana darah yang
masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama dengan atau lebih dari
160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Secara umum seseorang dinyatakan hipertensi jika
tekanan darah sistolik/diastolic 140/90 mmHg ( normalnya 120/80 mmHg ) ( Suyono,2010.)
2.2.2 Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan:
a. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor ynag
mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan, hiperaktivitas saraf simpatis system rennim.
Antigiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko :
obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
b. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu pengunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan.
2.2.3 Klasifikasi hipertensi
Tabel klasifikasi JNC (Joint National Commite on Prevention, Detection, Evaluatin, and
Treatment of Hight Blood Pressure ). ( Sani, 2008)
NIM : 20.14.048
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD/SEDERAJAT
B. Riwayat Keluarga
Genogram Keterangan :
C. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan sebelumnya :
Derajat privasi : Ada jendela, pintu, pintu kamar tidak ada hanya
tirai, kamar mandi dan WC
E. Riwayat Rekreasi
Keanggotaan Organisasi : -
Liburan/ Perjalanan : -
Rumah sakit : -
Kebiasaan waktu tidur : Pada siang hari dan malam hari dengan lama tidur
3-7 jam
Keluhan kesehatan utama : Pusing, tengkuk terasa tegang dan nyeri dan sulit
tidur, penglihatan kabur
I. Obat – obatan
Dosis : 10 mg
Pola konsusmsi makanan ( Mis. Frekuensi sendiri/dgn orang lain) : 3 kali sehari dengan porsi ½
porsi, makan sendiri
Masalah yang mempengaruhi masukan makanan : Karena memiliki riwayat asam lambung
M. Tijauan Sistem
RR : 22 x/menit Suhu : 36 °C
INTEGUMEN :
Pruritus : □ Ya □ Tidak
Abnormal
Limfa
Anemia : □ Ya □ Tidak
KEPALA
Pusing : □ Ya □ Tidak
MATA
Nyeri : □ Ya □ Tidak
Pruritus : □ Ya □ Tidak
Kabur : □ Ya □ Tidak
Fotofobia : □ Ya □ Tidak
Konjungtiva : □ Ya □ Tidak
Sklera : □ Ya □ Tidak
TELINGA
Tinitus : □ Ya □ Tidak
Vertigo : □ Ya □ Tidak
Rinorea : □ Ya □ Tidak
Epistaksis : □ Ya □ Tidak
Obstruksi : □ Ya □ Tidak
Karies : □ Ya □ Tidak
LEHER
Kekakuan : □ Ya □ Tidak
PERNAFASAN
Batuk : □ Ya □ Tidak
Hemoptisis : □ Ya □ Tidak
Sputum : □ Ya □ Tidak
KARDIOVASKULER
Palpitasi : □ Ya □ Tidak
GASTROINTESTINAL
Hematemesis : □ Ya □ Tidak
Diare : □ Ya □ Tidak
Konstipasi : □ Ya □ Tidak
Melena : □ Ya □ Tidak
Hemoroid : □ Ya □ Tidak
PERKEMIHAN
Frekuensi : □ Ya □ Tidak
Menetes : □ Ya □ Tidak
Hematuria : □ Ya □ Tidak
Poliuria : □ Ya □ Tidak
Nokturia : □ Ya □ Tidak
Inkontinensia : □ Ya □ Tidak
MUSKUSKELETAL
Kekakuan : □ Ya □ Tidak
Kram : □ Ya □ Tidak
Paralysis : Ya □ Tidak
Paresis : □ Ya √ Tidak
Parastesia : □ Ya □ Tidak
SISTEM ENDOKRIN
Goiter : □ Ya □ Tidak
Polifagia : □ Ya □ Tidak
Poliuria : □ Ya □ Tidak
STATUS FUNGSIONAL
Mandiri Tergant
Nilai ung
No Aktivitas Nilai
(1)
(0)
Jumlah 12
Analisis Hasil :
Point : 13 – 17 : Mandiri
Point : 0 – 12 : Ketergantungan
Analisi hasil :
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
2 Orietasi 5 Dimana sekarang kita berada
registrasi
3 Negara
Provinsi
Kabupaten
Sebutkan 3 nama objek ( kursi , meja, kertas )
kemudian ditanyakan kepada klien, menjawab
1. Kursi
2. Meja
3. Kertas
3 Perh 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100, kemudian
atian dan
kalkulasi dikurangi 7 sampai 5 tingkat
100, 93,......
1. Jendela
2. Jam dinding
Meminta klien untuk mengulangi kata berikut “ tidak
ada jika, dan, atau, tetapi “
1. Ambil bolpoin
2. Ambil ketas
3. ................
4. Perintah klien untuk melakukan hal tersebut
5. Perintahkan pada klien untuk menulis atau
kalimat dan menyalin.
Total 30
Analis hasil :
Nilai 24 – 30 : Normal
Nilai 17 – 23 : probbable gangguan kognitif
Nilai 0 – 16 : Difinitif gangguan
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya benar – benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar – benar bersalah
F. TIdak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambl keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam penampilan saya dan in membuat
saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulian kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tida merasa lebih lelah dari biasanya.
M. Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai napsu makan sama sekali
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebellumnya
0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Analis Hasil
0-6 Depresi tidak ada atau minimal
7-13 Depresi ringan
14-21 Depresi sedang
22-39 Depresi berat
Analisi hasil:
Selalu = 2,
Kadang-kadang = 1,
Hampir tidak pernah = 0
DATA PENUNJANG
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
.................................................................................................................... ......................................
Do :
- Keluarga banyak bertanya
tentang gejala yang di alaminya
dan apa saja cara
pencegahannya
- Klien bertanya apa saja makanan
yang harus di hindari untuk
penyakitnya
- Klien jarang periksa TD ke
pelayanan kesehatan walapun
tahu dengan sakitnya
- Klien dan keluarga tidak tahu
diet yang baik untuk penyakitnya
Diagnosa 1 : Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
Ancaman Kesehatan : 2
Keadaan Sejahterah : 1
Sebagian : 1
Tidak dapat : 0
Ancaman Kesehatan : 2
Keadaan Sejahterah : 1
Tidak dapat : 0
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan asuhan keperawatan gerontik dengan kasus hipertensi mulai dari
pengkajian sampai evaluasi, dapat disimpulkan:
4.Tahap Evaluasi Evaluasi akhir pada pengelolahan pasien hipertensi dengan masalah
resiko perfusi miokard tidak efektif adalah masalah teratasi sebagian.
4.2 Saran
1. Bagi institusi
Diharapkan pasien dan keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang diderita
dengan memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang tepat dan dapat menjaga makanan
dengan cara menghindari makanan yang mengandung tinggi garam seperti (kacang ,jeroan,) agar
penyakit yang diderita tidak kambuh. dan untuk keluarga diharapkan agar untuk selalu
memberikan dukungan psikososial dan ekonomi pada pasien.
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi posyandu lansia untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi posyandu lansia dengan menerapkan metode keperawatan gerontik pada pasien
hipertensi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik dengan metode asuhan keperawatan
gerontik.