100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
131 tayangan12 halaman

Makalah Obat Tradisional Saluran Pencernaan: Nama: Hen Billy Herson Libing NIM: PO530333219317 Tingkat 2 B

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 12

MAKALAH

OBAT TRADISIONAL SALURAN PENCERNAAN

OLEH

Nama : Hen Billy Herson Libing


NIM : PO530333219317
TINGKAT 2 B

PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gangguan Pencernaan
2.2 Penyebab dan Gejala Gangguan Pencernaan
2.3 Contoh Obat Tradisional Untuk Pengobatan Gangguan Tradisional

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia terdiri atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Agar dapat melaksanakan fungsinya, tubuh
memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktifitas. Untuk melakukan aktifitasnya,
Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan merupakan sumber energi
pada makhluk hidup. Namun, makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh.
Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada
salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia
tidak akan berlangsung secara optimal.
 Kita mengetahui bahwa  tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa adanya
organ sistem pencernaan,  karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam
tubuh manusia. Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang
dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh
tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut,
esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu
akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua
makanan yang masuk ke tubuh.
Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan kesehatan
masyarakat di Indonesia, sehingga obat tradisional sangat berpotensiuntuk dikembangkan.
Indonesiakaya akan tanaman obat-obatan, yang mana masih belum dimanfaatkan secara
optimal untuk kesehatan. Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati terbesarkedua di
dunia setelah Brasil (Notoatmodjo, 2007). Obat tradisional merupakan warisan budaya
bangsa yang perlu terus dilestarikandan dikembangkan untuk menunjang pembangunan
kesehatan sekaligus untuk meningkatkanperekonomian rakyat. Obat tradisional ini tentunya
sudah diuji bertahun-tahun bahkan berabad-abad sesuai dengan perkembangan kebudayaan
bangsa Indonesia,(Notoatmodjo, 2007)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sistem dan gangguan pencernaan
2. Apa pengenyebab dan gejala gangguan pencernaan
3. Apasaja obat tradisional untuk gangguan pencernaan

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem dan gangguan pencernaan
2. Untuk mengetahui pennyebab dan gejala gangguan pencernaan
3. Untuk mengetahui Apasaja obat tradisional untuk gangguan pencernaan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan adalah gangguan dari sistem pencernaan yang mencakup mulut,
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan anus. Padahal sistem pencernaan
berfungsi untuk menerima makanan, mencerna, menyerap nutrisi, dan membuang sisanya.
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan  akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem perncernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan
oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini terdiri dari
saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut
sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut
saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal.

2.1.1 fungsi sistem pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung
secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri,
dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

2.2 Penyebab dan Gejala Gangguan Pencernaan


2.2.1 penyebab gangguan pencernaan
Gangguan sistem pencernaan adalah masalah yang terjadi pada saluran atau organ yang
terlibat dalam pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain itu, organ pankreas, hati, dan kantung
empedu juga termasuk dalam sistem pencernaan, walaupun tidak dilewati oleh makanan.

1. Penyebab gangguan pencernaan karna penyakit


Penyakit refluks asam lambung. Refluks asam lambung atau gastroesophageal
reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus
(kerongkongan). Penyebab gangguan pencernaan satu ini adalah melemahnya cincin
otot kerongkongan yang berfungsi mencegah makanan kembali ke kerongkongan
setelah masuk ke lambung.
Tukak lambung. Tukak lambung adalah luka terbuka yang terbentuk di lapisan
lambung, atau bisa juga terjadi di usus 12 jari (ulkus duodenum). Tukak lambung
disebabkan oleh infeksi bakteri, dan penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi
nonsteroid dalam jangka panjang.

Penyakit celiac. Penyakit celiac disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap
konsumsi gluten, yaitu protein yang dapat ditemukan pada gandum. Penyakit ini dapat
merusak lapisan usus halus dan membuat nutrisi tidak dapat diserap.

Penyakit batu empedu. Penyumbatan pada saluran empedu ini disebabkan oleh batu
hasil pengkristalan kolesterol ataupun bilirubin.

Wasir. Penyakit ini disebabkan karena pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau
di dalam anus.

2. Gangguan pencernaan karna peradangan


Esofagitis. Penyebab gangguan pencernaan ini adalah peradangan di lapisan
kerongkongan. Hal ini dapat menimbulkan nyeri, sulit menelan, dan nyeri di bagian
dada.

Gastritis. Gastritis terjadi karena peradangan di dinding lambung, yang dapat terjadi
tiba-tiba (akut), atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis).

Kolesistitis. Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu. Penyebab


gangguan pencernaan ini adalah tersumbatnya kantung empedu oleh batu empedu
atau tumor
.
Hepatitis. Hepatitis adalah peradangan pada hati. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi
virus, penyakit autoimun, serta paparan alkohol, obat, racun kimia, atau NAPZA.

Pankreatitis. Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Penyebab


gangguan pencernaan satu ini adalah penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol.

3. Gangguan pencernaan Lainnya

Akalasia. Akalasia disebabkan karena saraf di area esofagus (kerongkongan)


mengalami kerusakan. Kondisi ini menyebabkan otot katup di antara kerongkongan
dan lambung kehilangan kelenturan, sehingga makanan sulit terdorong ke lambung.

Sirosis. Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati, yang menyebabkan fungsi
hati menurun atau bahkan gagal berfungsi. Sirosis disebabkan karena efek jangka
panjang hepatitis.

Fisura ani. Fisura ani disebabkan karena luka terbuka pada jaringan yang melapisi
anus. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan tegang pada dubur atau anus.
Penderita juga dapat mengalami perdarahan saat buang air besar.
2.2.2 Gejala Gangguan Pencernaan

Setiap penyakit pada sistem pencernaan dapat menimbulkan gejala yang beragam.
Namun, berikut beberapa gejala yang paling umum dari gangguan pencernaan dan
kemungkinan penyebabnya

1. Sakit perut

Banyak orang menggunakan istilah sakit perut untuk menggambarkan nyeri, melilit,
kram, atau sensasi apa pun yang terasa tidak nyaman pada perutnya. Pada sebagian besar
kasus, rasa tidak nyaman seperti ini sebetulnya tidaklah berbahaya.Tingkat keparahan sakit
pada perut juga tidak menentukan seberapa serius penyakit yang Anda alami.

Contohnya, gastroenteritis (muntaber) bisa menyebabkan nyeri hebat walaupun tidak


berbahaya. Di sisi lain, penyakit serius seperti radang usus buntu mungkin hanya
menyebabkan nyeri ringan.

Rongga perut merupakan tempat bagi banyak organ pencernaan penting seperti
lambung, usus halus, pankreas, dan sebagainya. Ini sebabnya sakit perut bisa menjadi gejala
umum dari banyak sekali gangguan pencernaan.

Agar dokter dapat mendiagnosis dengan tepat, Anda perlu menjelaskan dengan rinci di
mana nyeri terasa paling kuat. Menurut National Library of Medicine AS, berikut beberapa
cara untuk menggambarkan rasa sakit pada perut Anda.

 Nyeri secara umum: nyeri terasa pada lebih dari setengah area perut. Penyebabnya
mungkin infeksi virus, gas yang terperangkap, atau pada kasus yang serius,
penyumbatan usus.
 Nyeri lokal: nyeri hanya terasa pada satu bagian perut yang spesifik. Hal ini mungkin
disebabkan oleh masalah pada organ yang dekat dengan area nyeri.
 Nyeri seperti kram: nyeri seperti ini biasanya disebabkan oleh gas dan diare, tapi
jangan biarkan nyeri yang disertai demam atau berlangsung lebih dari 24 jam.
 Nyeri kolik: nyeri seperti gelombang yang muncul dan hilang secara tiba-tiba. Pada
nyeri yang parah, penyebabnya mungkin serius seperti batu empedu.

Saat Anda mengalami sakit perut, coba perhatikan lamanya nyeri dan gejala apa lagi
yang menyertainya. Sakit perut biasa akan membaik dengan sendirinya. Sebaliknya, sakit
perut akibat gangguan pencernaan tertentu biasanya disertai dengan gejala lain.

2. Perut Kembung

Perut menjadi kembung apabila terdapat banyak gas yang terperangkap dalam lambung
atau usus. Perut yang kembung biasanya tampak membesar serta menimbulkan rasa begah
dan tidak nyaman.

Penumpukan gas dalam perut sering kali disebabkan oleh faktor yang sepele, yaitu makan.
Anda menelan banyak udara ketika makan. Proses pencernaan makanan juga menghasilkan
gas, apalagi bila makanan yang dicerna memiliki kandungan gas yang tinggi.
Selain itu, perut Anda pun bisa menjadi kembung akibat kesulitan mencerna makanan
tinggi zat pati. Pada beberapa orang, kondisi ini justru disebabkan oleh pertumbuhan bakteri
usus yang berlebihan. Bakteri-bakteri ini menghasilkan banyak sekali gas.

Meski demikian, perut kembung juga dapat menjadi gejala dari gangguan pencernaan
tertentu. Berikut di antaranya.

 Irritable bowel syndrome: berbagai gejala meliputi kembung, sembelit, sakit perut,
dan kram yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih.
 Inflammatory bowel disease: peradangan pada lapisan dalam saluran cerna. Kondisi
ini juga meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
 Gastroparesis: lambatnya proses pengosongan lambung.
 Sembelit (konstipasi): kurangnya gerakan usus sehingga feses menjadi kering dan
keras. Akibatnya, penderita sulit buang air besar dan mengalami kembung.
 Kanker pada perut, pankreas, dan usus besar

3. Mual Muntah

Mual yang disertai muntah sering dianggap penyakit, padahal keduanya merupakan gejala
gangguan pencernaan. Mual yaitu rasa tak nyaman pada perut yang disertai dengan keinginan
untuk muntah, tapi tidak semua orang yang merasa mual pasti muntah.

Sementara itu, muntah diartikan sebagai keluarnya makanan yang sedang dicerna dalam
lambung melalui mulut. Seseorang biasanya muntah setelah mengalami mual selama
beberapa waktu dan terkena suatu pemicu.

Mual dan muntah dapat menandakan berbagai kondisi, seperti flu perut, keracunan
makanan, mabuk darat, dan infeksi usus. Pada sejumlah kasus, mual dan muntah juga bisa
menjadi ciri dari radang usus buntu, serangan jantung, hingga cedera otak.

Sebagian besar kasus mual dan muntah disebabkan oleh gangguan pencernaan yang
muncul dalam waktu cepat. Akan tetapi, gejala mual dan muntah yang sering muncul atau
berlangsung lama biasanya disebabkan oleh gangguan pencernaan kronis.

Masalah pencernaan yang dimaksud antara lain diare, intoleransi makanan, penyakit
Crohn, serta penyakit celiac. Ada pula kumpulan gejala yang disebut penyakit IBS dengan
ciri utama berupa mual, muntah, dan heartburn.

Baik mual ataupun muntah sebetulnya tidak berbahaya. Anda pun bisa mengatasinya
dengan menghindari pemicu rasa mual dan mengonsumsi secangkir teh jahe. Meski begitu,
jangan abaikan mual dan muntah yang disertai dengan gejala berikut.

 Sakit kepala dan leher kaku.


 Demam melebihi 39 derajat celsius.
 Badan lesu.
 Menurunnya kesadaran.
 Sakit perut yang sangat hebat.
 Muntah disertai darah.
 Peningkatan detak jantung dan pernapasan.
4. Buang Air Besar Berdarah

Buang air besar berdarah dapat menandakan berbagai macam kondisi, dari gangguan
pencernaan ringan hingga masalah yang lebih parah seperti kanker usus besar. Jadi, orang
yang mengalami gejala ini perlu mencermati kondisi darah yang keluar saat BAB.

Warna feses atau darah yang keluar bersama feses dapat menunjukkan dari mana darah
berasal. Berikut gambarannya.

 Darah berwarna merah segar menunjukkan bahwa perdarahan terjadi pada usus besar
atau rektum.
 Darah berwarna merah gelap menunjukkan bahwa perdarahan terjadi pada usus halus
atau usus besar.
 Darah berwarna hitam (melena) menunjukkan bahwa perdarahan terjadi pada
lambung, biasanya akibat pembentukan luka.

BAB berdarah tak selalu tampak kasatmata. Feses yang dihasilkan bisa saja tampak sehat,
tapi darah mungkin baru terdeteksi saat diamati dengan mikroskop. Selain itu, BAB berdarah
juga dapat ditandai dengan kondisi berikut.

 Terdapat darah pada tisu toilet.


 Air pada kloset tampak berwarna merah muda.
 Mengalami diare yang berwarna kemerahan.
 Tampak warna merah di sekitar feses.
 Feses berwarna gelap dan sangat bau.

Pada banyak kasus, BAB berdarah sebetulnya bukanlah gejala gangguan pencernaan yang
berbahaya. BAB berdarah akibat wasir misalnya, bisa diatasi dengan mencegah sembelit dan
mengonsumsi obat-obatan untuk wasir.

Namun, perdarahan akibat kanker usus besar atau luka pada saluran cerna tentu perlu
diatasi dengan lebih serius. Ini sebabnya jika Anda mengalami BAB berdarah, Anda perlu
mencermati seberapa sering frekuensinya dan banyaknya darah yang keluar.

5. Mencret

Mencret merupakan istilah awam untuk buang air besar dengan tekstur yang lebih encer
dari biasanya. Pada beberapa kasus, BAB bisa menjadi sangat encer dengan tekstur
menyerupai air dan bau yang lebih menyengat.

BAB berair merupakan gejala yang sangat umum dari penyakit diare sehingga banyak
yang menganggap mencret itu diare. Namun demikian, kondisi ini juga dapat menandakan
gangguan pencernaan lain.
BAB encer yang terjadi berulang kali atau berlangsung lama bahkan bisa menjadi tanda
dari penyakit pencernaan kronis. Beberapa gangguan pencernaan yang kerap ditandai dengan
mencret yakni:

 penyakit celiac,
 penyakit Crohn,
 radang usus besar,
 irritable bowel syndrome,
 keracunan makanan, dan
 infeksi saluran pencernaan.

BAB encer biasanya dapat membaik dengan sendirinya tanpa perlu diobati. Namun,
kondisi ini juga bisa menandakan masalah pencernaan yang lebih serius. Sebaiknya
periksakan diri Anda kepada dokter bila mencret disertai gejala di bawah ini.

 Penurunan berat badan secara drastis.


 Mencret tidak kunjung membaik.
 Diare disertai darah.
 Demam tinggi lebih dari 39 derajat celsius.
 Peningkatan detak jantung atau pernapasan.
 Feses tampak hitam atau seperti tar.
 Pusing, kebingungan, atau pingsan.
 Sakit perut yang sangat parah atau berlangsung lama.

2.3 Contoh Obat Tradisional untuk gangguan pencernaan

1.Jahe

Jahe adalah bahan dapur yang cukup populer untuk mengobati gangguan pencernaan yang
disebabkan oleh refluks asamm mengonsumsinya, akan membantu Anda meringankan gejala
tersebut 

Jahe mengandung senyawa kimia yang disebut shogaol dan gingerol yang dapat membantu
memulihkan perut secara lebih cepat

2. Daun Mint

Daun mint mengandung sifat antimikroba dan gastrointestinal yang dapat membantu
mencegah atau mengobati gangguan pencernaan dan masalah terkait lambung lainnya. 
Anda bisa minum jus daun mint atau menambahkan daun mint ke makanan Anda.
3.Daun Basil

Daun basil memiliki sifat obat yang kuat. Penelitian telah menunjukkan bahwa daun basil
digunakan sebagai obat rumahan untuk mengobati gangguan pencernaan ringan dan masalah
pencernaan lainnya.Rebus secangkir air dan tambahkan 10 daun basil ke dalamnya. Biarkan
mendidih selama 10 menit, kemudian saring teh untuk memisahkan daunnya. Tambahkan
madu ke teh basil untuk menambah rasa.

4.Adas

Adas bermanfaat untuk membantu mengatasi gas berlebih dan menjaga kestabilan asam
lambung, serta meringankan kram usus. Daun adas juga dapat digunakan sebagai teh dengan
manfaat yang sangat banyak.

5. Jeruk Limau

Jeruk limau adalah salah satu varietas tumbuhan mint yang bermanfaatuntuk mengurangi
stress, rasa cemas, gangguan tidur, menambah nafsu makan, dan mengurangi gangguan
pencernaan. Jeruk limau biasanya dicampur bersama bahan lain yang memiliki efek relaksasi
untuk membantu proses pemulihan.

6. kunyit

kunyit adalah rempah-rempah yang dikenal memiliki rasa pedas dan warna emas yang
khas. Kunyit memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, selain sebagai bumbu masak. Dalam
pengobatan tradisional, kunyit biasa dicampur dengan madu dan asam jawa untuk membantu
mengurangi sakit perut. Manfaat lainnya adalah mengatasi gangguan fungsi hati, arthritis, dan
mengatur menstruasi.

7. Cabai rawit

Mungkin agak membingungkan, karena sebagian orang menganggap cabai rawit


merupakan penyebab sakit perut. Penelitian di Amerika menemukan bukti bahwa konsumsi
0,5-1,0 gram cabai rawit tiga kali sehari dapat mengurangi dispepsia! Konsumsi capsaicin
bermanfaat untuk mengurangi keluhan pada perut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gangguan pencernaan adalah gangguan dari sistem pencernaan yang mencakup mulut,
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan anus. Padahal sistem pencernaan
berfungsi untuk menerima makanan, mencerna, menyerap nutrisi, dan membuang sisanya.
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan  akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut,
esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu
akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua
makanan yang masuk ke tubuh.
Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan kesehatan
masyarakat di Indonesia, sehingga obat tradisional sangat berpotensiuntuk dikembangkan.
Indonesiakaya akan tanaman obat-obatan, yang mana masih belum dimanfaatkan secara
optimal untuk kesehatan. Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati terbesarkedua di
dunia setelah Brasil (Notoatmodjo, 2007). Obat tradisional merupakan warisan budaya
bangsa yang perlu terus dilestarikandan dikembangkan untuk menunjang pembangunan
kesehatan sekaligus untuk meningkatkanperekonomian rakyat. Obat tradisional ini tentunya
sudah diuji bertahun-tahun bahkan berabad-abad sesuai dengan perkembangan kebudayaan
bangsa Indonesia,(Notoatmodjo, 2007)
3.2 Saran
Pengobatan farmakologi gagguan saluran pencernaan tidak saja menggunakan obat
sintetis tetapi juga sudah dari turun temurun menggunakan obattradisional sehingga sebagi
seorang TTK harus mampu mengetahui jenis tumbuhan/simplisia yang dapat membantu
pengobatan gangguan pencernaan
DAFTAR PUSTAKA

Pearce Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :  PT Gramedia. 2006.

Hello Sehat Kementrian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai