Pelasanaan Pre Dan Pos Confren
Pelasanaan Pre Dan Pos Confren
Pelasanaan Pre Dan Pos Confren
JUDUL :
Oleh :
ABSTRAK
Salah satu dari fungsi manajemen keperawatan yang sangat penting yaitu fungsi
pengarahan (directing). Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan
perencanaan kegiatan keperawatan di ruang rawat inap, karena bertujuan untuk
menugaskan perawat agar melaksanakan tugas dan mencapai tujuan yang telah
ditentukan (Swanburg, 2000).
Proses diskusi pada pre dan post conference dapat menghasilkan strategi yang
efektif dan mengasah kemampuan berfikir kritis untuk merencanakan kegiatan
pada pelayanan keperawatan (Sugiharto, Keliat, Sri, 2012, hlm 17).
Mampu mengelola dan mengaplikasikan fungsi pengarahan : pelaksanaan pre dan
post conference di Ruangan Siti Fatimah RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun
2019.
Karu, katim dan semua anggota tim ada melaksanakan conference di dinas pagi
dan dinas sore yaitu sebanyak 83,3%.
Desiminasi ilmu yang telah dilakukan dihadiri oleh CI Akademik, perawat-
perawat di Ruangan Siti Fatmah dan mahasiswa profesi ners. Dari hasil observasi
terlihat perawat-perawat antusias dalam mengikuti desiminasi ilmu, semua
perawat mengikuti acara dari awal sampai akhir. Dan pelaksanaan role play pre
dan post conference juga sudah dilakukan oleh mahasiswa. Dan dari hasil
observasi pre dan post conference sudah dilakukan secara optimal dan semakin
baik lagi jika dilakukan sesuai dengan teori yang telah dijabarkan pada
pembahasan sebelumnya.
Bambang Atono
Nim: 1814901671
ABSTRACT
Agama : Islam
Riwavat Pendidikan
o SDN 235 Tanjung Alam Tahun 2002-2008
o Ponpes M. Amin Rajo Tiangso Pulau Temiang Tahun 2008-2011
o SMK N 1 Merangin Tahun 2011-2014
o UNDHARI FIKES Program SI Keperawatan Tahun 2014 - 2018
o STIKesPerintis Padang Program Studi Profesi Ners Tahun 2018 - 2019
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan KI-AN yang berjudul
Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam KI-AN ini
dan usaha yang peneliti lakukan tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu peneliti dengan
2. Ibu Ns. Mera Delima, M.Kep selaku Ketua program Studi Profesi Ners
3. Ibu Ns. Dia Resti DND, M.Kep Selaku pembimbing I yang telah banyak
6. Kepada rumah sakit yang telah meberikan rekomendasi dan penulis untuk
mengabil kasus.
7. Teristimewa buat orang tuadan keluarga yang selalu memberikan do`a dan
8. Para sahabat dan teman-teman telah sama-sama berujang dala suka dan duka
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah
Peneliti
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................4
1.4 Tujuan umum....................................................................................................4
1.5 Tujuan Khusus................................................................................................4
1.6 Manfaat...........................................................................................................5
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................................62
5.2 Saran.............................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
dituntut untuk dapat melakukan fungsi manajemen. Salah satu dari fungsi
1
menugaskan perawat agar melaksanakan tugas dan mencapai tujuan yang
Menurut penelitian Sigit.A (2011), fungsi pengarahan kepala ruang dan ketua
post conference, iklim motivasi, supervisi dan delegasi (Keliat, et al., 2006;
antar perawat dalam bentuk diskusi formal dan professional. Proses diskusi
pada pre dan post conference dapat menghasilkan strategi yang efektif dan
kegiatan pre dan post conference berpengaruh terhadap operan. Pre dan post
terjadi pada pasien. Apabila pre dan post conference dilakukan dengan tidak
baik, maka informasi yang diberikan pada saat operan tidak akan efektif.
Komunikasi yang dilakukan harus efektif dan akurat agar tugas-tugas yang
secara sistematis. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Seniwati
pre dan post conference baik maka kinerja perawat pelaksana akan baik, pula
begitu sebaliknya.
Saat ini kita lihat di rumah sakit terutama di ruang rawat inap keperawatan
masih belum optimalnya penerapan pre dan post conference. Hal ini bisa saja
pelaksanaan pre dan post conference yang benar. Begitu juga di RS Islam
masyarakat. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk ditindak lanjuti. Sehingga
peneliti tertarik untuk membahas hal ini dengan melakukan study kasus
pre dan post conference di Ruangan Siti Fatimah RS Islam Ibnu Sina
conference
b. Mampu melakukan pengkajian tentang fungsi pengarahan (pre dan post
Tahun 2019
Tahun 2019
Tahun 2019
Tahun 2019
1.4 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan
manajer perawat
tujuan sosial
a. Planning
berencana
b. Organizing
c. Staffing
d. Directing
secara keseluruhan
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan
yang ada dalam modul MAKP adalah metode tim. Metode tim merupakan
(Swanburg, 2012).
keperawatan
kebutuhan pasien.
memahami kebutuhanya
Katim Katim B
PP 4
PP 3
PP 1 PP 2
P1 P1 P1 P1
Diagram 1.1
Diagram Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Dengan Metode Tim
(Marquis dan Husion, 2011)
pelayanan keperawatan
1) Perencanaan
asuhan keperawatan
keperawatan
sakit
2) Pengorganisasian
jelas
administrasi pasien
3) Pengarahan
tim
keperawatan d ruangan
melaksanakan tugasnya
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi
b) Melalui supervisi
tugas
perencanaan, kelancaran dan evaluasi dari askep untuk semua pasien yang
5) Menyelenggarakan confrence
1) Perencanaan
keperawatan
kegawatdaruratan
2) Pengorganisasian
asuhan keperawatan
3) Pengarahan
keperawatan
4) Pengawasan
b) Melalui supervisi
tanggung jawab
1) Perencanaan
rencana tindakan
keperawatan
selanjutnya
h) Menyiapkan klien secara fisik dan mental untuk tindakan
2) Pengorganisasian
berlaku
e) Mengembangkan kreatifitas
3) Pengawasan
4) Pengarahan
a) Memberikan pengarahan kepala keluarga tentang tindakan
obat
2.2.1 Definisi
a. Pre Conference
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas
pada tim tersebut hanya satu orang, maka Pre conference ditiadakan.
Isi Pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan
tambahan rencana dari katim dan PJ tim (Modul MPKP, 2006). Pre
akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi Post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal
2.2.2 Tujuan
keperawatan.
masalah
Syarat pre dan post confrence menurut Modul MPKP (2006) yaitu :
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim
berbeda
f. Ruangan diskusi diatur sehingga dapat tahap muka pada saat diskusi
klinik saja
praktek klinik
untuk pergi ke lahan praktek. Perlu di ingat bahwa keadaan fisik yang
nyaman atau baik dari sisi mahasiswa adalah kondisi yang baik bagi
2.2.5 Tuntutan yang Harus Dipenuhi dalam Pelaksanaan Pre dan Post
Conference
Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post conference
face)
2.2.6 Kegiatan Ketua Tim pada Fase Pre dan Post Conference
Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post conference menurut Modul
perawat pelaksanaan
telah diberikan
3) Ketua tim atau pj tim yang menanyakan tindak lanjut asuhan klien
Hal-Hal yang disampaikan oleh ketua tim menurut Modul MPKP (2006)
yaitu :
6) Ketepatan dokumentasian
diselesaikan
b. Keluhan klien
e. Masalah keperawatan
g. Rencana medis
BAB III
perbedaan agama, kedudukan, warna kulit dan asal usul, bertitik tolak dari
Sumatera Barat, yaitu: RSI Ibnu Sina Bukittinggi, didirikan pada tanggal 30
Oktober 1969.
3.2 Pengkajian
dengan fungsi pengarahan (pre dan post conference). Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit Islam yang
dijangkau oleh masyarakat dari berbagai arah karena berada di pusat kota.
Sina Yarsi Bukittinggi mempunyai 9 ruang rawat inap, salah satunya yaitu
kelas utama (A) dengan jumlah 2 tempat tidur pasien, kelas utama (B)
terdiri dari 2 tempat tidur terdiri 2 tempat tidur pasien, kelas 1 A terdiri
dari 2 tempat tidur pasien, kelas 1 B terdiri dari 2 tempat tidur pasien,
kelas 2 A terdiri dari 2 tempat tidur pasien, kelas 2 B terdiri dari 2 tempat
tidur pasien, kelas 3 A terdiri dari 4 tempat tidur pasien, kelas 3 B terdiri
dari 4 tempat tidur pasien, ruangan isolasi terdiri dari 1 tempat tidur
. Alat-alat keperawatan dan alat-alat tenun lengkap, layak pakai dan sesuai
dengan standar. Jumlah tenaga perawat di Ruangan Siti Fatimah ini yaitu
orang.
tahun 2020
3. Meningkatkan profesionalisme
KEPALA RUANGAN
Ratna Susanti, Amd. Kep
KATIM KATIM
1. Sr Gusnta , Amd. Kep 1. Ns. Rahmiati, S.Kep
2. Yeni Eka Putri, Amd. Kep 2. Sri Martny, AMK
3. Endrianis, Amd. Kep 3. Ns. Arsiansari, S.Kep
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Umur Perawat Di Ruangan Siti Fatimah RS Islam Ibnu
Sina Bukittinggi Tahun 2019
Umur F %
25-34 TH 8 66,7
35-49 TH 4 33,3
Total 12 100,0
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa usia perawat yang paling banyak
adalah 25-34 tahun yaitu 66,7% responden di Ruangan Siti Fatimah RS Islam
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Perawat Di Ruangan Siti
Fatimah RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2019
Karakteristk Pendidikan F %
DIPLOMA KEPERAWATAN 8 66,7
NERS KEPERAWATAN 4 33,3
Tabel 3.3
masing.
3.4 Hasil Quesioner
Tabel 3.4
perawat melakukan pre post conference namun masih ada juga yang tidak
Tabel 3.5
Memberikan Pengarahan F %
SELALU 7 58.3
SERING 5 41.7
Total 12 100.0
Sina Bukittinggi.
Tabel 3.6
Distribusi frekuensi perawat pelaksana bekerja sama dengan teman sejawat saat
memberikan asuhan keperawatandi Ruangan Siti Fatimah RS Islam
Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2019
Sina Bukittinggi.
sejawat .
Tabel 3.7
Cumulative
perencanaan askep
individu
a. Pre Conference
1) Berdasarkan hasil wawancara dari 12 perawat, 6 orang perawat
setiap hari
pemahaman staf
askep individu
ANALISA DATA
Analisa Data
No Masalah
Quesioner Observasi Wawancara
1 Dari hasil quesioner yang dilakukan Dari hasil observasi yang Dari hasil wawancara yang Belum optimalnya
di ruangan Siti Fatimah RS Islam dilakukan di ruangan Siti dilakukan di ruangan Siti pelaksanaan pre dan post
Ibnu Sina Bukittinggi didapatkan Fatimah RS Islam Ibnu Fatimah RS Islam Ibnu Sina confrence diruangan Siti
hasil 58,3% perawat mengatakan ada Sina Bukittinggi dari Bukittinggi 58,3% perawat Fatimah RS Islam Ibnu
menjalankan pre conference sebelum tanggal 5-7 Maret 2019 mengatakan pre conference ada Sina Bukittinggi
melakukan kegiatan dan 41,6 % pre dan post conference dilakukan dan 41,6 % perawat
pulang.
ANALISA SWOT
(Kelemahan) (Kesempatan)
Belum optimalnya Pre conference dan post Pre conference dan post Ada kesempatan Tidak terkoordinasinya
pelaksanaan pre dan post conference ada conference tidak terlaksana mahasiswa untuk pelayanan keperawatan
conference diruangan Siti dilakukan . dengan baik. melakukan pre dan dengan baik
secara optimal
56
3.5 MASALAH
N RENCANA PENANGGUNG
MASALAH TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT
O KEGIATAN JAWAB
1 Belum Desiminasi Agar pre confrence Karu dan semua Tanggal 11 Ruangan Siti Mahasiswa Profesi
optimalnya ilmu dan role terlaksananya dan perawat Maret 2019, Fatimahh Ners
conference baik
diruangan Siti
Fatmah RS
Bukittinggi
3.7 Implementasi
1 Desiminasi Agar semua perawat yang Tanggal 12 Di Ruangan Mahasiswa Semua perawat yang berdinas
ilmu tentang ada di Ruangan Siti Maret 2019, Siit Fatimah Profesi Ners pagi di Tanggal 12 Maret
pre dan post Fatimah mengetahui dan pukul 13.00 2019 mengikuti desiminasi
conference memahami tentang konsep WIB ilmu tentang pre dan post
dengan baik
2 Role play pre Agar semua perawat yang Tanggal 12 Di Ruangan Mahasiswa Semua perawat yang berdinas
dan post ada di Ruangan Siti Maret 2019 Siit Fatimah Profesi Ners di tanggal 12 Maret 2019 –
3.8 Evaluasi
perencanaan askep
perencanaan askep
tidak melakukan pre dan post conference dengan baik atau tidak
kadang tidak
4) Setelah role play pre dan post conference dilakukan, perawat sudah
melakukan pre dan post conference dengan baik dan sudah sesuai
dengan teori
BAB IV
PEMBAHASAN
2019 di Ruangan Siti Fatimah RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi dengan melakukan
survey awal dan pengumpulan data melalui hasil observasi, wawancara dan
Siti Fatimah. Pengkajian yang dilakukan yaitu mengenai data umum dan masalah
dan Post Conference Tindakan yang telah dilakukan adalah Desminasi ilmu
Pada diagnosa Belum optmalnya pelaksanaan Pre dan Post Conference ketika di
Pre dan Post Conference dan masih ada beberapa perawat yang mengatakan
hanya melakukan Pre Conference saja. Pada Selasa, 12 Maret 2019 jam 14.00
Karu, katim dan semua anggota tim ada melaksanakan conference di dinas pagi
impelentasi hari kedua , Beberapa perawat mengetakan sudah melaukan Pre dan
Post Conference dan masih ada beberapa perawat yang mengatakan tdak
melakukan Pre dan Post Conference . Pada hari Rabu, 13 Maret 2019 jam 14.00
Karu, katim dan semua anggota tim ada melaksanakan conference di dinas pagi
impelentasi hari ketiga , Beberapa perawat mengetakan sudah melaukan Pre dan
Post Conference dan masih ada beberapa perawat yang mengatakan tidak
melakukan Pre dan Post Conference. Pada hari kamis, 14 Maret 2019 jam 07.00
Karu, katim dan semua anggota tim ada melaksanakan conference di dinas pagi
Pre dan Post Conference dan masih ada beberapa perawat yang mengatakan tidak
melakukan Pre dan Post Conference. Pada hari jum`at, 15 Maret 2019 jam 07.00
Karu, katim dan semua anggota tim ada melaksanakan conference di dinas pagi
Pada hari pertama hingga hari ke empat belum optmalnya pelaksanaan Pre dan
melakukan Pre dan Post Conference setiap Shif dinas, perawat mengatakan
masih ada yang belum melakukakan Pre dan Post Conference dengan baik karena
melakuan Pre dan Post Conference hanya 58,3% saja namun setelah dilakukan
desminasi ilmu dan role play jumlah perawat yang melakukan Pre dan Post
melakukan Desminasi ilmu dan role play untuk meningkatkan mutu pelayanan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Endra Amalia dkk yang
asuhan keperawatan di rsud dr. Achmad mochtar bukittinggi tahun 2015 dengan
2015.
Penelitian yang dilakukan pada tanggal 13 Juli – 1 Agustus 2015 dengan desain
deskripti korelasi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 31 tim perawat
pelaksanaan asuhan keperawatan dengan OR= 20,00 Ada hubungan antara post
Peneliti melakukan desminasi ilmu dan role play dengan menyediakan media
power point dan menyediakan tempat dengan maksud menambah ilmu bagi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya ada pengaruh pelaksanaan Pre
Terkait
Pre dan Post Conference adalah Desminasi ilmu dan role play . Tujuan memberi
pengetahuan atau menambah ilmu bagi perawat yang ada di ruangan siti fatimah.
Intervensi yang dapat digunakan untuk meningkat kan kualtas dan mutu
pelayanan di ruangan sti ftimah adalah deseminasi ilmu. Deseminasi adalah suatu
kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka
power point, dan melakuan sesi tanya jawab atau bertukar pendapat.
Dalam penyebarluasan itu tersirat adanya harapan atau respon terhadap materi
inovasi yang interaktif, dapat merubah pola pikir dan tindakan orang yang terlibat
di dalamnya, termasuk orang yang membawa inovasi itu sendiri (Rogers, 1983).
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan
dikelola. Hal ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi spontan.
Sehingga terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan pendapat
kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul
(Simatupang, 2004).
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim
atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,
maka Pre conference ditiadakan. Isi Pre conference adalah rencana tiap perawat
(rencana harian) dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim (Modul MPKP,
2006).
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi Post
conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post conference adalah fase dimana dari hasil pembahasan dibuat
conference yang sudah dilaksanakan sehingga tahu apa yang harus dilakukan
gambaran dari berbagai situasi lapangan sehingga bisa menjadi bahan masukan
pemberian asuhan
keperawatan dan membantu koordinasi dalam pemberian asuhan keperawatan
sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan dan kebingungan bagi pemberi asuhan
keperawatan
dengan ditandai beberapa perawat mengatakan sudah melakukan Pre dan Post
Conference setiap Shif dinas, perawat mengatakan masih ada yang belum
melakukakan Pre dan Post Conference dengan baik karena punya kesbukan
masng-masing. Dan ini menunjukkan bahwa sebelumnya yang melakuan Pre dan
Post Conference hanya 58,3% saja namun setelah dilakukan desminasi ilmu dan
role play jumlah perawat yang melakukan Pre dan Post Conference meningkat
menjadi 83,3%.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tentang Dwi peratasari yang berjudul
efektifitas post conference terhadap operan sif di ruang rawat inap rsud ungara
operan. mempengaruhi variabel mampu melaksanakan operan sif dengan baik dan
benar 85,7%, Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seniwati evaluasi operan, pre post
perawat ruangan serta menjalin hubungan saling percaya, sehingga karu dan perawat dan
Peran karu juga cukup penting dalam tingkat keberhasilan asuhan keperawtan, Kepala
ruangan adalah petugas atau perawat yang diberikan tanggung jawab dan wewenang
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
dilakukan pada hari Kamis, tanggal 12 Maret 2019. Desiminasi ilmu yang
Siti Fatmah dan mahasiswa profesi ners. Dari hasil observasi terlihat
perawat mengikuti acara dari awal sampai akhir. Dan pelaksanaan role
play pre dan post conference juga sudah dilakukan oleh mahasiswa. Dan
dari hasil observasi pre dan post conference sudah dilakukan secara
optimal dan semakin baik lagi jika dilakukan sesuai dengan teori yang
sudah melalui proses yang dimulai dari tahap persiapan sampai tahap
intervensi dan implementasi yang akan dilakukan sift pagi dan sore akan
61
5.2 SARAN
a. Rumah Sakit
lengkap
asuhan keperawatan
SBAR
c. Institusi Pendidikan
selanjutnya
d. Mahasiswa
Elsevier
Media
kedua.
Keliat, et, al. 2006. Pengantar Profesi dan Praktek Keperawatan Profesional.
Management Experience
delivery
EGC
Sufarelli D and Brown D. 2008. The need for nursing leadership in uncertain
Cipta Media