BEST PRACTICE IMRAN, S.PD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

BEST PRACTICE

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MELALUI DIGITALISASI


DI SD NEGERI PAWOD

Sebagai Syarat untuk mengikuti seleksi Kepala sekolah Berprestasi


Tahun 2022

Disusun oleh:

IMRAN, S.Pd
NIP. 198312162009041002

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE


DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practise yang diberi
judul “Upaya Peningkatan Keterampilan Guru Melalui Digitalisasi di SD Negeri Pawod”
Tujuan penyusunan laporan Best Practise ini adalah untuk memberikan informasi
beberapa temuan yang telah diperoleh sehingga dapat dijadikan bahan kajian rekan-rekan
kepala sekolah dalam mengambil kebijakan terutama terkait dengan implementasi
penerapan pendekatan Digitalisasi dalam dalam peningkatan keterampilan guru”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah turut aktif dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Best Practise ini. Semoga
kebaikannya dapat diterima sebagai amal kebaikan di sisi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan Best Practise ini masih memiliki bebagai
kekurangan. Namun demikian, penulis mengharapkan semoga laporan Best Practise ini
memiliki manfaat yang sebesar-besarnya.

Pawod, 31 Juli 2021

Peneliti,

Imran, S.Pd

NIP. 198312162009041002

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1. Latar Belakang Masalah ............................................................................1

2. Rumusan Masalah ........................................................................................2

3. Tujuan ..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................6

1. Kajian Teori.....................................................................................................6

2. Pelaksanaan.......................................................................................................

3. Hasil atau dampak yang dicapai ..............................................................9

4. Kendala-kendala yang dihadapi ................................................................11

5. Faktor pendukung suksesnya kerjasama dengan guru dan masyarakat

di SD Negeri Pawod.....................................................................................11

6. Langkah-langkah untuk melanjutkan kerjasama yang harmonis

dengan semua pihak di SD Negeri Pawod ............................................12

BAB III KESIMPULAN DAN RUMUSAN ....................................................13

A. Kesimpulan ...................................................................................................13

B. Rekomendasi Operasional .........................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya kebijakan peningkatan jaminan kualitas lulusan pendidikan dasar
membawa konsekuensi di bidang pendidikan, antara lain perubahan dari model
pembelajaran yang tradisional (model atau metode pembelajaran yang lebih berpusat
guru) ke pengembangan model atau metode yang lebih berpusat pada siswa. Hal
demikian menuntut kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran yang lebih
berpusat pada siswa, sesuai dengan karakteristik bidang kajian dan karakteristik siswa
agar mencapai hasil yang maksimal. Oleh kerana itu peran guru dalam konteks
pembelajaran menuntut perubahan, antara lain: (a) peranan guru sebagai penyebar
informasi semakin kecil, tetapi lebih banyak berfungsi sebagai pembimbing, penasehat,
dan pendorong, (b) peserta didik adalah individu-individu yang kompleks, yang berarti
bahwa mereka mempunyai perbedaan cara belajar sesuatu yang berbeda pula, (c) proses
belajar mengajar lebih ditekankan pada belajar daripada mengajar.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan pergeseran


peran guru dalam pembelajaran, yaitu :

a. Cara pandang guru terhadap siswa perlu diubah. Siswa bukan lagi sebagai obyek
pengajaran, tetapi siswa sebagai pelaku aktif dalam proses pembelajaran. Dalam
diri siswa terdapai berbagai potensi yang siap dikembangkan. Oleh katena itu
dalam konteks pembelajaran guru diharapkan mampu memberikan dorongan
kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
b. Guru diharapkan mampu mengajarkan bagaimana siswa bisa berhubungan dengan
masalah yang dihadapi dan mengatasi persoalan yang muncul di masyarakat.
Antara lain dengan cara memberikan tantangan yang berupa kasus-kasus yang
sering terjadi di masyarakat yang terkait bidang studi. Melalui kegiatan tersebut
diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, yang pada
akhirnya dapat digunakan sebagai bekal kemandirian dalam menghadapi berbagai
tantangan di masyarakat. Bahkan lebih jauh lagi diharapkan bisa ikut ambil bagian
dalam mengembangkan potensi masyarakatnya.

i
B. Identifikasi Masalah

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab masih rendahnya keterampilan


guru SD Negeri Pawod, khususnya guru-guru yang tidak termasuk dalam mapel binaan
khusus, antara lain:

a) Kurangnya atau tidak adanya kegiatan pelatihan dan bimbingan tentang


digitalisasi
b) Keterbatasan sarana dan prasana pembelajaran untuk mengembangkan
digitalisasi;
c) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan, sehingga sulit untuk mengembangkan dunia digitalisas.
d) Motivasi guru dan tenaga kependidikan lainnya masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan dengan mempertimbangkan waktu,


tenaga dan biaya yang tersedia, penelitian tindakan sekolah ini hanya membatasi pada
masalah kurangnya atau tidak adanya kegiatan pelatihan dan bimbingan tentang
keterampilan digitalisasi menjadi salah satu penyebab kurangnya atau lemahnya
keterampilan guru dalam transformasi digitalisasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian di


rumuskan sebagai berikut:

Bagaimana efektivitas kegiatan pelatihan dan bimbingan digitalisasi yang


dilakukan Kepala Sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam
penerapan digitalisasi pada kegiatan pembelajaran di SD Negeri Pawod ?

i
E. Tujuan Penelitian

Tujuan khusus dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk
mengetahui efevtivitas upaya peningkatan keterampilan guru dalam penerapan
Digitalisasi di SD Negeri Pawod.

Sedangan tujuan umum dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk
peningkatan kualitas proses dan hasil belajar di SD Negeri Pawod.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan sekolah ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk


perbaikan dan peningkatan proses hasil belajar terutama bagi perorangan atau institusi di
bawah ini.

1. Bagi Siswa : Dengan penerapan pendekatan Digitalisasi, siswa akan tergugah semangat
belajarnya sehingga menambah akan keberanian untuk bertanya, menjawab,
melakukan sesuatu tindakan yang berpola terstruktur, menemukan dan
mengembangkan ide-ide baru, sehingga aktivitas dan antusias belajar siswa lebih
meningkat.

2. Bagi Guru : Kemampuan menerapkan Digitalisasi akan memberi kemudahan dalam


melaksanakan tugas mengajarnya, karena yang lebih aktif adalah siswa, dan guru
hanya mengarahkan saja.

3. Bagi Sekolah : Hasil dari proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan
diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

i
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Teknologi Informasi

a. Pengertian Teknologi Informasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian


informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi Informasi ). Pada awalnya
Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada masa pra sejarah dan berfungsi
sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka
menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang
berburu dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus terus
berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern. Menurut Bambang
Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,
software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah,
menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.
Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi
diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan
perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga
mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data. 8 9 Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut McKeown
dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi
yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan
informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams
dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang
menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,
menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi. Teori pendukung
yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) teknologi informasi dan
komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan,
memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi Dari

i
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu
teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk memperoleh,
mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan
menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas.

i
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Kegiatan Sebelumnya


Kondisi menyangkut dengan keterampilan guru dalam menguasai dunia
digitalisasi di SD Negeri Pawod sebelumnya adalah sebagai berikut :
1) Pendidik dan tenaga kependidikan sebagian besar belum menguasai computer/laptop
2) Kurangnya kelengkapan perangkat computer di sekolah
3) Dalam proses belajar mengajar guru tidak menggunakan media pembelajaran dan
perangkat-perangkat pembelajaran lainnya.
4) Minat belajar masih sangat rendah.

2.1 Strategi Pemecahan Masalah


Berdasarkan permasalahan di atas penulis selama di SD Negeri Pawod
melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan keterampilan guru beberapa cara berikut :
1. Mengadakan musyawarah dengan warga sekolah dan stakholder lainnya
dengan membentuk kelompok belajar.
2. Dalam hal kurangnya sarana dan prasarana penulis berupaya dengan dana
yang sangat terbatas menyisihkan untuk pengadaan perangkat computer.
3. Menganjurkan Pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus mengasah
kempuan diri melalui workshop atau pertemuan melalui kegiatan KKG dan
KKG mini di sekolah.
4. Penulis sebagai kepala sering memberikan motivasi kepada guru untuk lebih
fokus beradaptasi dengan dunia digitaliasi.

3.3 Pembahasan Hasil yang Dicapai


1. pertama, ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan yaitu hanya sebagai
pelengkap untuk memperjelas uraianuraian yang disampaikan.
2. Kedua, ICT sebagai sumber yakni sebagai sumber informasi dan mencari
informasi. Ketiga, ICT sebagai sistem pembelajaran. Menurut Bambang
Warsita (2008:150-151), secara umum ada tiga pemanfaatan teknologi
informasi atau instruksional komputer dan internet untuk pendidikan dan

21
pembelajaran, adalah : Pertama, Learning about computers and the internet,
yaitu Komputer dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran, misalnya ilmu
computer (computer science). Kedua, Learning with computers and the
internet, yaitu teknologi informasi memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku di sekolah. Misalnya Pustekkom, Depdiknas
mengembangkan progam CD multimedia interaktif untuk mata pelajaran.
Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Heinich dalam Bambang Warsita
(2008:137-144), TI merupakan segala bentuk penggunaan atau pemanfaatan
komputer dan internet untuk pembelajaran.
3. Bentuk penggunaan/pemanfaatan teknologi informasi yakni :1) Tutorial,
merupakan progam yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara
tutorial, yakni suatu konsep yang disajikan dengan teks, gambar baik diam 11
atau bergerak, dan grafik; 2) Praktik dan dan latihan (drill and practice), yaitu
untuk melatih peserta didik sehingga memiliki kemahiran dalam suatu
keterampilan atau memperkuat penguasaa suatu konsep. Progam ini biasanya
menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan; 3) Simulasi (simulation), yaitu
format ini bertujuan untuk mensimulasikan tentang suatu kejadian yang sudah
terjadi maupun yang belum dan biasanya berhubungan dengan suatu resiko,
seperti pesawat akan jatuh atau menabrak, terjadinya malapetaka dan
sebagainya;
4. Percobaan atau eksperimen, format ini mirip dengan format stimulasi, namun
lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan eksperimen, seperti kegiatan
praktikum di laboratorium IPA, Biologi atau Kimia; 5) Permainan (game),
yaitu mengacu pada proses pembelajaran dan dengan progam multimedia
berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain. Dari
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat TI adalah sebagai
berikut : pertama, TI sebagai sumber yakni TI dapat dimanfaatkan untuk
sumber informasi dan untuk mencari informasi yang akan dibutuhkan. Kedua,
TI sebagai media, sebagai alat bantu yang memfasilitasi penyampaian suatu
informasi agar dapat diterima dan dimengerti dengan mudah. Ketiga, TI
sebagai pengembang keterampilan pembelajaran, pengembangan
keterampilan-keterampilan berbasis teknologi informasi dengan aplikasi-
aplikasi dalam kurikulum

21
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan dan upaya- upaya yang telah dilaksanakan oleh kepala
sekolah dalam rangka meningkatkan keterampilan guru dalam menguasai digitalisasi,
maka dapat disimpulkan bahwa Untuk meningkatkan mutu pendidikan di suatu sekolah
perlu adanya kerja keras dan kerja nyata serta melibatkan semua unsur baik komite
sekolah, warga sekolah dan stecknolder untuk menjalin kerjasama agar pendidikan
sekolah yang kita bina lebih maju. mampu meningkatkan keseluruhan aspek yang
menjadi titik kelemahan baik guru yang menjadi permasalah di SD Negeri Pawod.
Aspek-aspek kelemahan guru telah mengalami penurunan dan menunjukkan hasil ke arah
yang positif atau sudah dapat teratasi. Mulai dari kedisiplinan masuk jam mengajar,
ketertiban dokumen akademik, kesadaran terhadap inovasi pendidikan, penerapan ,
pemanfaatan media dan internet dalam pembelajaran, serta penggunaan IT dalam proses
pembelajaran.

4.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan ketercapain Standar Nasional
Pendidikan ( SNP ) dapat dilaksanakan dengan berbagai cara dengan memperhatikan
kondisi riil yang ada dan permasalahan yang dihadapi pihak sekolah sehingga dalam
penyelesaian, harus dipilih metode yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

4.3 Rekomendasi
Dalam rangka meningkatkan keterampilan guru yang lebih maksimal maka teknik
yang lain juga harus dilaksanakan secara terprogram seperti kegiatan pembinaan,
penerapan kompensasi, pelaksanaan KKG, pelatihan-pelatihan dan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium, lokakarya dan konferensi semua perlu
diterapkan untuk Ketercapaian Standar Nasional Pendidikan ke arah yang lebih baik.
Adapun teknik yang penulis lakukan ini juga kemungkinan dapat diterapkan di sekolah
lain dengan kondisi permasalahan yang hampir sama.

21
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, dkk. 2018. Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi


Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.

A. Spires, Hiller, Casey M. P., dan Shea N. K. 2018. Encyclopedia of information science
and technology: Digital Literacy for the 21st Centure. IGI Global Information Science
Reference: United States of America. Diakses pada 6 Maret 2019
(https://lccn.loc.gov/2017000834).

Siyamitri, Puty Jurnal. 2015. “Literasi Media Internet pada Kalangan Guru Sekolah
Menengah Kejuruan di Kota Medan.” Jurnal Simbolika 1(2). Diakses pada 19 Juni 2019
http://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika/article/download/203/151).

Wahyuni, Dinar. 2018. “Peningkatan Kompetensi Guru menuju Era Revolusi Industri
4.0.” Info Singkat 10(24). Diakses pada 6 Maret 2019.
(http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-X-24-II-P3DIDesember-
2018-218.pdf).

21
13

Anda mungkin juga menyukai