0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan14 halaman

Jurnal Osteichthyes Kelompok 2 PSPB 19 A

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 14

JURNAL BIOSAINS

(THE JOURNAL OF BIOSCIENCES)

MORFOMETRIK PADA FAMILI OSTEICHTHYES DI SUMATERA


UTARA
Agnes Berlian Tamba, Masitah, Natasya Ningtyas Nurhadi, Rizki Sonia Roka Ujung,
Siti Nurhaliza

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan

Abstrak

Pengamatan ini bertujuan untuk mengamati atau mengidentifikasi ciri morfologi dan
menentukan karakter morfometrik dari setiap spesies yang ditemukan. Alat yang digunakan
dalam pengamatan ini adalah bak preparat/bak paraffin dan meteran. Bahan yang digunakan
dalam pengamatan ini adalah beberapa spesies yang termasuk ke dalam kelas Ostheichthyes.
Dari pengamatan yang sudah dilakukan, kami menemukan tiga jenis spesies yaitu
Oreochromis niloticus, Clarias nieuhofii, Monopterus albus. Oreochromis niloticus, Clarias
nieuhofii, Monopterus albus ditemukan sebanyak 15 dimana setiap 1 spesies terdiri dari 5
ekor. Setiap spesies yang ditemukan memiliki karakter morfometrik yang berbada-beda.
Secara umum, ketiga spesies tersebut memiliki ciri morfologi yang sama tetapi juga terdapat
ciri khas yang membedakan ketiga jenis spesies tersebut.

Kata kunci : Ikan, Osteichthyes, Morfometrik

Abstrak

This observation aims to observe or identify morphological features and determine the
morphometric characters of each species found. The tools used in this observation were the
preparation tub / paraffin tub and the meter. The materials used in this observation are several
species belonging to the Ostheichthyes class. From the observations that have been made, we
found three types of species, namely Oreochromis niloticus, Clarias nieuhofii, Monopterus
albus. Oreochromis niloticus, Clarias nieuhofii, Monopterus albus were found as many as 15,
where each 1 species consists of 5 tails. Each species found has different morphometric
characters. In general, the three species have the same morphological characteristics but there
are also characteristics that distinguish the three types of species.

Keywords: Fish, Osteichthyes, Morphometric

B. KARAKTERISTIK KELAS

A. PENDAHULUAN OSTEICHTHYES

Pisces adalah sebutan umum yang Osteichthyes atau disebut juga Ikan

dipakai untuk ikan atau sebaga nama Super bertulang sejati adalah kelas dari anggota

Klas, dan nama ini diambil dari kata lain. hewan bertulang belakang yang

Ichthyes juga berarti “ikan” berasal dari merupakan subfilum dari Pisces.

kata Yunani dan kata ini dipakai dalam Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani,

Ichthyology yang berarti ilmu yang yaitu osteon yang berarti tulang dan

mempelajari tentang ikan. Osteichthyes, ichthyes yang berarti ikan. Osteichthyes ini

juga disebut ikan bertulang keras, adalah hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.

kelompok taksonomi ikan yang bertulang, Ciri-ciri khusus dari kelas

sebagai lawan kartilaginosa, kerangka. Osteichthyes, adalah:

Sebagian besar ikan Osteichthyes, 1.      Kulit banyak mengandung kelenjar

merupakan kelompok yang sangat mucosa, biasanya dengan sisik

beragam dan berlimpah terdiri atas lebih dermal yang tertanam, beberapa

dari 29.000 spesies, ini adalah kelas telanjang (tidak bersisik) dan

terbesar dari vertebrata  yang pernah ada. beberapa lagi dengan sisik yang di

Pada umumnya yang dimaksud ikan lindungi oleh email. Terdapat sirip

adalah ikan-ikan yang masuk kedalam median dan sirip berpasangan

kelas Osteichthyes. Tubuhnya berskeleton (beberapa pengecualian ), di topang

tulang keras, terbungkus oleh kulit yang oleh jejari sirip dari tulang rawan

bersisik, berbentuk seperti torpedo, atau tulang keras serta tidak

berenang dengan sirip, bernapas dengan bertungkai.

insang. Bermacam-macam spesies hidup 2.      Mulut, terletak di ujung dan bergigi

didalam air tawar atau bergaram (air laut). rahang yang tumbuh dengan baik
dan bersendi pada tulang tempurung ovipar (beberapa ada yang

kepala. ovovivipar atau vivipar).

3.      Skeleton, terutama berupa tulang 9.      Beberapa spesies dapat berpindah

keras, kecuali beberapa jenis yang dari perairan asin ke perairan tawar,

sebagian bertulang rawan, bentuk misalnya ikan salmon dan belut laut.

vertebrae (tulang belakang) Pada saat berada di air tawar,

bermacam-macam dan pina caudalis ginjalnya mengeluarkan urin yang

biasanya homocercal, sisa-sisa sangat encer dan insangnya

notochord masing-masing tampak. menyerap garam dari air dengan cara

4.      Bernapas dengan beberapa pasang transfor aktif.

insang yang memiliki tutup insang B.     Morfologi kelas Osteichthyes

(operkulum), terletak pada archus Struktur morfologi atau struktur

branchius yang berada dalam tubuh dari kelas Osteichthyes, adalah

ruangan celah insang pada kedua tepi sebagai berikut :

disamping pharynx. 1.      Memiliki bentuk tubuh yang

5.      Memiliki gelembung renang yaitu bermacam-macam, tetapi sebagian

kantong udara yang dapat digunakan berbentuk gelendong pipih. Bentuk

untuk mengubah daya apung tubuhnya ini memudahkannya


(sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak dalam air.

bergerak) dan sebagai alat bantu 2.      Kepala terbentang mulai dari ujung

dalam bernafas. moncong sampai dengan akhir

6.      Memiliki 10 pasang saraf cranial. operculum (tutup insang).

7.      Suhu tubuh bervariasi tergantung 3.      Badan membentang dari akhir

pada lingkungannya. operculum sampai anus, dan sisanya

8.      Memiliki sepasang gonad. fertilisasi adalah ekor.

terjadi di luar tubuh (kecuali untuk 4.      Mulut berada di ujung muka

beberapa spesies), umumnya moncong, memiliki rahang yang

mengeluarkan telurnya atau bersifat bergigi baik. Sebelah dorsal

moncong terdapat sepasang  fovea


nasalis  (lubang hidung sebelah luar) yang hidup di daerah yang

yang sebelah dalamnya terdapat berempat musim) akan

sacci olfactorius. Memiliki mata tamapak lingkaran yang

yang terletak disebelah lateral tanpa berbeda-beda.

kelopak mata. b.      Sisik Ctenoid (berbentuk

5.      Operculum (tutup insang) berada di bulat agak lonjong), berdusi

belakang mata, dibagian bawah kecil-kecil pada bagian

sebelah dalam dari operculum anterior, sedang pada

terdapat sejumlah sisir insang. posterior memecah diri

6.      Anus dan aperture urogenitalis menjadi beberapa bagian.

terdapat dimuka pina analis c.       Sisik Ganoid (berbentuk

7.      Terdapat sirip yang berfungsi untuk belah ketupat), dengan bagian

mempertahankan kesetimbangan kecil yang tertanam dalam

dalam air dan untuk saku dermis. Permukaan

berenang. Terdapat 4 macam sisik, sebelah luar dilapisi oleh zat

yaitu sirip pada punggung (pina ganoine, dan mengandung

dorsalis), sirip pada akhir badan duri-duri halus. Dibawah

(pina caudalis), sirip bagian ventral sisik sebelah menyebelah


(pina analis), dan sirip bagian perut tubuh terdapat linea

(pina abdominalis). lateralis yang berupa suatu

8.      Memiliki rangka luar (exeskeleton), saluran. Didalamnya terdapat

meliputi sisik dan sirip. alat sensor yang peka

9.      Memiliki sisik yang tertanam pada terhadap getaran gelombang.

saku dermal dan tumbuh sepanjang 10.  Tipe Ekor

hidupnya. a.      Type Heterocercal

Terdapat tiga macam sisik, yaitu : Yaitu bila columna vertebralis

a.       Sisik Cycloid (berbentuk berakhir menjorok ke salah satu

bulat), pada sisik ini bila si ujung ekor yang membagi diri

teliti lebih dalam (pada ikan


menjadi dua tidak sama 3.    Terdapat kelenjar pencernaan berupa

panjangnya. hepar yang terletak dalam rongga

b.      Type Protocercal badan sebelah anterior.

Yaitu akhir columna vertebralis 4.    Memiliki cor (jantung) yang terletak

sampai ujung ekor dan ekor di bawah pharynx, yang terdiri atas

berujung tumpul. dua bagian yaitu ventriculum dan

c.       Type Diphicercal auriculum.

Yaitu akhir columna vertebralis 5.    Terdapat limpa sebagai bagian dari

ujung ekoe dan ekor dengan bentuk sistem sirkulasi yang berada dekat

ujung runcing. lambung dengan pembuluh-pembuluh

d.      Type Homocercal limpa.

Yaitu bila columna vertebralis 6.    Memiliki rangka dalam

berakhir tidak persis di ujung ekor, (endoskeleton)  yang terdiri atas

tapi agak membelok sedikit, tapi tulang tempurung kepala, columna

ujung membagi diri menjadi dua vertebralis, cingulum pectoralis,

bagian yang sama. tulang-tulang kecil tambahan yang

C.  ANATOMI KELAS menyokong sirip.

OSTEICHTHYES
Anatomi tubuh atau struktur yang D.  SISTEM ORGAN KELAS

menyusun tubuh bagian dalam dari OSTEICHTHYES

kelas  Osteichthyes, adalah sebagai Sistem-sistem atau proses-proses

berikut: secara fisiologis yang terjadi didalam

1.    Memiliki pharynx pada celah insang tubuh ikan yang tergolong dalam kelas

yang banyak mengandung lembaran- Osteichthyes, adalah sebagai berikut:

lembaran insang. 1.    Sistem pencernaan

2.    Terdapat esophagus yang menuju ke Dimulai dari mulut

ventriculus, yang berfungsi sebagai dimana makanan akan masuk

tempat saluran pencernaan makanan. pertama kali melalui mulut,

kemudian dari mulut makanan akan


melewati pharynx kemudian kearah lateral. Air kemudian masuk

menuju ke esophagus, dimana melalui mulut, kemudian klep

esophagus adalah saluran yang mulut menutup sedangkan archus

menghubungkan antara mulut dan branchialis mengalami kontraksi,

lambung. Selanjutnya menuju ke dengan demikian operculum akan

lambung, dimana lambung membuka.  Selanjutnya air

merupakan organ yang berperan mengalir ke luar melalui filament,

dalam pengolahan makanan dan saat itulah darah mengambil O2

penghancuran makanan. Dari dan melepaskan CO2.

lambung makanan di bawa 3.    Sistem sirkulasi

kedalam usus (intestin), Jantung (cor) terletak di

yang merupakan lanjutan dari bawah pharynx, dalam

lambung berfungsi sebagai tempat rongga pericardium dari

penyerapan makanan. Selanjutnya rongga coelom sebelah anterior,

menuju ke anus, sebagai  saluran yang terdiri atas dua bagian

akhir dalam sistem pencernaan yaitu ventriculum dan auriculum.

yang mengeluarkan hasil sisa Darah dibawa kembali menuju ke

dari metabolisme. jantung melalui pembuluh vena,


2.    Sistem pernafasan (pembuluh vena

Pernafasan dilakukan oleh merupakan pembuluh balik yang

insang yang terdapat dalam empat membawa darah dari seluruh tubuh

pasang kantung insang yang ke jantung). Darah tersebut

terletak sebelah menyebelah kemudian berkumpul pada sinus

pharynx di bawah operculum. Tiap venosus, kemudian kembali masuk

insang terdiri atas lembaran ganda ke auriculum (auriculum merupaka

filament. Pada saat bernafas, n serambi jantung yang menerima

operculum menutup dan melekat darah dari seluruh tubuh). Darah

pada dinding tubuh, selanjutnya dari auriculum dipompa

archus branchialis mengembang melalui ventriculum yang


berdinding tebal menuju insang akan dikeluarkan lewat papillae

melalui conus anteriosus (conus urogenitalis. Pada betina sel telur

anteriosus merupakan perbesaran akan keluar dari ovari melalui

dari ujung ventrikel yang berfungsi oviduct yang selanjutnya akan

memompa darah ke insang), aorta keluar juga melalui papillae

ventralis, empat pasang arteri urogenitalis dan terjadilah proses

afferent branchialis. Saluran fertilisasi di luar tubuh.

terakhir ini yang bertugas E. METODE PENELITIAN

menyalurkan darah melalui kapiler ALAT

dalam insang untuk mengambil O2. Alat yang digunakan dalam

Kemudian darah dikumpulkan penelitian adalah penggaris atau

melalui arteri afferent meteran, bak preparat, kamera, dan

branchialis menuju aorta dorsalis, alat tulis.

kemudian beredar melalui cabang BAHAN

arteri (arteri  merupakan pembuluh Bahan yang digunakan dalam

nadi yang membawa darah keluar penelitian adalah Ikan Nila dari

dari jantung) seperti pada Pajak Sukaramai Medan, Ikan Lele

Chondrichthyes. Selanjutnya darah dari Pajak Sukaramai Medan, Belut


tersebut akan beredar keseluruh dari Pajak Sukaramai Medan, Ikan

tubuh dan kembali lagi ke jantung Nila dari Pajak Pagi Medan Timur,

melalui pembuluh vena, begitu Ikan Lele dari Pajak Pagi Medan

seterusnya. Timur, Belut dari Pajak Pagi

4.    Sistem reproduksi Medan Timur, Ikan Nila dari Pajak

Proses pembuahan pada Sukaramai Medan, Ikan Lele dari

kelas Osteichthyes ini umumnya Pajak Sukaramai Medan, Belut dari

terjadi diluar tubuh, dimana pada Pajak Sukaramai Medan, Ikan Nila

jantan terdapat sepasang testis yang dari Pajak MMTC Medan, Ikan

membesar pada masa perkawinan. Lele dari Pajak MMTC Medan,

Melalui vasa defferensia, sperma Belut dari Pajak MMTC Medan,


Ikan Nila dari Pajak Tafip Binjai, 7. Dengan bantuan pinset, ambil

Ikan Lele dari Pajak Tafip Binjai, sisik pada bagian badan

Belut dari Pajak Tafip Binjai. kemudian amati dengan

CARA KERJA : menggunakan kaca pembesar!

1. Ambil 1 spesies (Ikan Nila, 8. Amati bentuk garis rusuk

Ikan Lele, dan Belut), letakkan (linea lateralis)! Kemudian

di atas bak preparat. Bagian hitunglah jumlah sisik yang

kepala berada di sebelah kiri, membentuk linea lateralis!

fotolah 1 spesies (Ikan Nila, 9. Hitunglah jumlah sisik batang

Ikan Lele, dan belut), jangan ekor!

lupa menggunakan skala! 10. Amati bagian ekor, tentukan

2. Amati ciri-ciri morofologi 1 tipe ekor ikan yang dibawa!

spesies (Ikan Nila, Ikan Lele, 11. Hitunglah jumlah sisik yang

Belut), temukan bagian-bagian terdapat di sebelah dorsal dan

yang ada! ventral linea lateralis!

3. Tulislah klasifikasi dan 12. Hitunglah jumlah sisik-sisik

deskripsi spesiesnya didepan sirip punggung!

4. Amati bagian-bagian yang 13. Hitunglah jumlah sisik pipi!


terdapat pada kepala! 14. Hitunglah jumlah sisik di

5. Amati bagian badan, sekeliling badan!

perhatikan letak sirip dorsal, 15. Ukurlah bagian tubuh-tubuh

sirip pectoral, sirip ventral, dan (morfometrik) pada ikan

sirip anal. Amati juga garis berdasarkan karakter dibawah

rusuk tunggal yang disebut ini :

gurat sisi (linea lateralis)! a. Panjang baku : garis lurus yang

6. Hitunglah jumlah jari-jari sirip menunjukkan jarak antara

dorsal, pectoral, ventral, anal, bagian kepala paling depan

dan caudal! (biasanya ujung salah satu


rahang) dengan tempat bertemu dengan badan (diukur

pelipatan pangkal sirip ekor. melalui dasar sirip).

b. Panjang total : garis lurus h. Panjang dasar sirip dubur :

mulai dari bagian kepala analog dengan nomor g.

paling depan dengan ujung i. Tinggi sirip punggung : garis

sirip ekor paling belakang. lurus garis lurus yang

c. Tinggi badan : jarak terdekat menghubungkan bagian

antara sisi dorsal dan sisi pangkal pertama sirip

ventral pada bagian tubuh yang punggung dengan puncak

paling tinggi. lancip.

d. Tinggi batang ekor : jarak j. Tinggi sirip dubur : analog

terdekat antara sisi dorsal dan dengan nomor i.

sisi ventral bagian belakang k. Panjang sirip dada / perut :

ekor yang terendah. garis tegak lurus yang diukur

e. Panjang batang ekor : garis dari bagian dasar sirip paling

lurus yang menunjukkan jarak depan sampai puncak sirip.

miring antara ujung dorsal l. Panjang sirip perut : analog

sirip dubur dengan pangkal jari dengan nomor k.


tengah sirip ekor. m. Panjang jari-jari sirip keras :

f. Panjang tubuh dengan sirip jarak dari pangkal sampai ke

punggung : garis antara ujung ujungya yang keras, meskipun

moncong dengan pangkal jari ujung itu masih berlanjut

pertama sirip punggung. dengan bagian yang lunak.

g. Panjang dasar sirip punggung : n. Panjang jari-jari sirip lunak :

garis penghubung antara garis lurus dari pangkal sampai

pangkal jari-jari pertama sirip ke ujung, jari seluruh

punggung dengan selaput sirip panjangnya.

di belakang jari-jari terakhir o. Panjang kepala : jarak antara

ujung terdepan moncong


sampai ujung terbelakang dari tutup insang pada kedua sisi

keping tutup insang. kepala.

p. Tinggi kepala : panjang garis x. Panjang ruang antar mata :

tegak antara pertengahan jarak antara pinggiran atas

pangkal kepala dengan kedua rongga mata.

pertengahan kepala. y. Panjang antara mata dan sudut

q. Tebal badan : jarak lurus keping tutup insang depan :

terbesar antara kedua sisi jarak antara sudut keping tutup

badan. insang, termasuk duri-duri

r. Panjang hidung : jarak antara yang mungkin ada, dengan tepi

tepi terdepan bibir dengan tepi belakang rongga mata.

depan rongga mata. z. Lebar mata : panjang garis

s. Jarak mata : jarak antara tepi tengah rongga mata.

atas kedua mata. aa. Panjang rahang atas : jarak

t. Panjang kepala belakang antara ujung depan sampai

mata : jarak antara tepi ujung belakang tulang rahang

belakang rongga mata hingga atas.

tepi belakang selaput keping bb. Panjang rahang bawah : jarak


tutup insang. antara ujung depan sampai tepi

u. Tinggi bawah mata : jarak belakang lipatan rahang

terkecil antara tepi bawah bawah.

rongga mata dengan rahang cc. Lebar bukaan mulut : jarak

atas. antara kedua sudut mulut bila

v. Tinggi pipi : jarak tegak antara mulut dibuka selebar-lebarnya.

tepi bawah rongga mata

dengan tepi dengan keping

tutup insang depan.

w. Lebar kepala : jarak lurus

terbesar antara kedua keping


TABEL HASIL PENGAMATAN
1. Ikan Nila
Morfometrik Osteichthyes
No. Ukuran Rizky
Agnes Masitah Natasya Siti
Sonia
1. Panjang Baku 24.5 21,5 18 21 25
2. Panjang Total 23 27,5 21 26 30
3. Tinggi badan 12.5 10,5 7,5 12 15
4. Tinggi batang ekor 4.5 4,5 4 5 5
5. Panjang batang ekor 4 6 2,5 3 7
6. Panjang tubuh 8
depan sirip 10 10 6 9
punggung
7. Panjang dasar sirip 17,5 10 15 14
15.5
punggung
8. Panjang dasar sirip 7,5 3,5 3 4,5
5,5
dubur
9. Tinggi sirip 3,5 2 3 3
4
punggung
10. Tinggi sirip dubur 4 4 3 6 5
11. Panjang sirip 7 6 8 7
5.5
dada/sisi perut
12. Panjang sisi perut 4.5 5,5 4,5 3 5,5
13. Panjang jari-jari 5 4 4 4 5
sirip keras
14. Panjang jari-jari 6 5 4,7 5 5,8
sirip lunak
15. Panjang kepala 5,5 7,5 5,5 7 6,5
16. Tinggi kepala 5 5,5 5 5 5,5
17. Tebal badan 8 10 8 12 11
18. Panjang hidung 2 3 2 3 3
19. Jarak mata 4 4,5 4 4 4,5
20. Panjang kepala 2,5 4 2,5 3 4
belakang mata
21. Tinggi bawah mata 4.5 2 1 2 3
22. Tinggi pipi 2.5 5 2 3 2,5
23. Lebar kepala 4.85 9,5 8 8 9
24. Panjang ruang antar 5,5 4 5 3,6
1.6
mata
25. Panjang antara mata
dan sudut keping 5 2 2 2 3
tutup insang depan
26. Lebar mata 0.8 5 1 1 2
aa. Panjang rahang atas 3 7 3 4 7
bb. Panjang rahang 4,5 2 2 4,5
2
bawah
cc. Lebar bukaan mulut 1.5 3 1,5 3 1,5
2. Ikan lele
Morfometrik Osteichthyes
No. Ukuran Rizky
Agnes Masitah Natasya Siti
Sonia
1. Panjang Baku 19 21,5 17 18 26
2. Panjang Total 23 24,5 29 20 28
3. Tinggi badan 2.5 4 4 4 5
4. Tinggi batang ekor 1.5 1 6 6 3
5. Panjang batang ekor 12.5 4,5 2 2 2
6. Panjang tubuh
depan sirip 9 6 8 7 5
punggung
7. Panjang dasar sirip 14 15,5 15,5 5
16
punggung
8. Panjang dasar sirip 2 2,3 2 2,5
2,5
dubur
9. Tinggi sirip 2 5,5 1,5 3
6.5
punggung
10. Tinggi sirip dubur 1,2 0,5 1 1 0,5
11. Panjang sirip 3 3 3 2,5
2.5
dada/sisi perut
12. Panjang sisi perut 2 3 2 2 3
13. Panjang jari-jari 3 4 3 4
4
sirip keras
14. Panjang jari-jari 2 3 2,5 2
3
sirip lunak
15. Panjang kepala 7 6 7 7 6,5
16. Tinggi kepala 4 2,5 3 3 4
17. Tebal badan 9 10,5 8 8 25
18. Panjang hidung 1.5 2 1,6 1,6 3
19. Jarak mata 3 4 4 4 5
20. Panjang kepala 4 2,5 3,5 5
3.5
belakang mata
21. Tinggi bawah mata 1.5 0,5 1 1 3
22. Tinggi pipi 3.5 3 3 2,7 4
23. Lebar kepala 5 6,5 8 8 7
24. Panjang ruang antar 6 4 4 4
0.5
mata
25. Panjang antara mata
dan sudut keping 3.5 3 3 3,2 6
tutup insang depan
26. Lebar mata 0.25 3 0,7 1,6 1
aa. Panjang rahang atas 2,3 8 2,5 2,5 2
bb. Panjang rahang 4,5 1,6 1,8 3
1,7
bawah
cc. Lebar bukaan mulut 1,8 2,5 2 2,4 2
3. Belut
Morfometrik Osteichthyes
No. Ukuran Rizky
Agnes Masitah Natasya Siti
Sonia
1. Panjang Baku 48.5 40 26 30 15
2. Panjang Total 42 42 35 38 20
3. Tinggi badan 3 3 3 3 3
4. Tinggi batang ekor 2 2 2 2 2
5. Panjang batang ekor 15 13 10 12 14
6. Panjang tubuh - - - - -
depan sirip
punggung
7. Panjang dasar sirip - - - - -
punggung
8. Panjang dasar sirip - - - - -
dubur
9. Tinggi sirip - - - - -
punggung
10. Tinggi sirip dubur - - - - -
11. Panjang sirip - - - - -
dada/sisi perut
12. Panjang sisi perut - - - - -
13. Panjang jari-jari - - - - -
sirip keras
14. Panjang jari-jari - - - - -
sirip lunak
15. Panjang kepala 3 4 3 3 4
16. Tinggi kepala 2 3,5 2 2 3,5
17. Tebal badan 3 7 3 3,5 5
18. Panjang hidung 1 1 1 1 1
19. Jarak mata 0,4 0,3 0,4 0,5 0,6
20. Panjang kepala 1 2,5 1 1,3 2,3
belakang mata
21. Tinggi bawah mata 1 1 0,8 0,8 1
22. Tinggi pipi 1 1 0,7 0,5 1
23. Lebar kepala 2 2 0,5 1,3 2
24. Panjang ruang antar 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
mata
25. Panjang antara mata
dan sudut keping 1,5 1,5 1,3 1,7 1,6
tutup insang depan
26. Lebar mata 0,5 0,5 0,5 0,6 0,6
aa. Panjang rahang atas 5 5 1,7 2 2
bb. Panjang rahang 4,5 4,5 0,6 1,3 2,4
bawah
cc. Lebar bukaan mulut 1 1 2 1,4 1

Anda mungkin juga menyukai