0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan17 halaman

0824 FIX Skel Pengantar Booklet APD

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

DE AN PEN GURUS PUSAT S.

/
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
(INDONESIAN NATIONAL NURSES ASSOCIATION)
Address Ji, RiAym Lcriceng Agung N. 64 Rt 006 Rvi, OOL Lonteng Awing. Jugalarsa, Jakarta Sciatais L2610
KAN
Plume : 02 I-2271-02n, Fax 021-227 [-4959 E-/vtail; cip*ppni-inimorig
koompprki-intuk.org

Nornor : 08241/D PP.PPNIIS. I /K. Sil 1 I/2020 Jakarta, 27 Maret 2020


Lam piran : 1 (satu) berkas
Peri ha I Booklet Penggunaan API) dalam Penanganan CO ii)- I 9

Kepada Yth.
1. D P P P P M
2. DPW PPNI Provirise se Indonesia
3. DPD PPNI Kabnpateni Kota
0. DPLN PPNI Perwakilan Luar Negeri
1. 1)1)1‹ PPN1 Kontisariat se Indonesia
2. Ikatan-Himpunan Pusat PPNI
di Tempat

Dalarn rangka meneegali transnaisi penyakit dari pasien dengan COVID- 19 kepada perawat,
maka perawat perlu rnenggunakan Alat Pelindung Diri seoara tepat. Sehubungan dengan hal
tersebut, bersatna ini karni sampaikan Booklet Penggunaan Alat Pelindung Diri hagi Petugas
Kesehatan dalam Penanganan Pasien COVID-19 yang disusun °tell PPM bersarna Himpunan
Perawat Pencegah dan Pcngendali Infeksi Indonesia (HIPPII) Pusat (booklet terlampir). Booklet
tersebut agar dapat menjadi panduan bagi sejawat perawat yang terlibat dalam
peoanggulanganan wabah penyakit akibat COVID-19.

Motion kiranya Bapak dan Ihu jajaran Dewan Pengur-us dan [katan tlimpunan PPM dapat
menyampaikan dokumen tersebut kepada pars anggota dan sejawat perawat yang berada di
wilayabi tempt kerja masing-rnasing.

Dernikian Surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan. kerjasamanya karni ueapkan terima
kasih.

Dewar' Penguins Pusat


Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Ketua Umurn, SekretarisJenderal,

Ternbusan:
1. Ketua Tim Penanganan COVID-19 PPNI
0. Pertinggal Harif F Mustikusari
N1RA: NIRA: 31730001.926
BOOKLET

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


BAGI PETUGAS KESEHATAN DALAM
PENANGANAN PASIEN COVID-19
LATAR BELAKANG
Berdasarkan bukti ilmiah bahwa penularan COVID -19
dapat terjadi akibat penularan melalui Kontak dan droplet
karena itu yang sangat beresiko tertular adalah orang yang
k o n t a k l a n g s u n g d e n g a n p a s i e n CO V I D t e r m a s u k y a n g
merawat pasiennya. Upaya mencegah penularan yaitu
de n gan me mu tus ma ta ran tai pe n ul ar an te rse bu t s al ah
satunya dengan menggunakan APD yang tepat dan benar

P e n g gu n a a n AP D y a n g t e p a t d an b e n ar s an g at pe n ti n g
diketahui khususnya oleh seluruh petugas kesehatan terkait
d e n g a n f u n gs i A P D d a n k e b u t u h a n A P D p a d a a r e a K e r j a
di seluruh fasilitas pemberi layanan kesehatan .

Strategi-strategiPPI
untukmencegahataumembatasipenularandi
tempatlayanankesehatantermasuk:
1. Menjal ank an l an gk ah-l an gk ah Pencegah an s tan da
ru n tu k se mu a pas i e n ; (ke be rs i h an tangan, jaga
jarak dan penggunaan APD) dan d i s i n f e k s i s e m u a
p e r m u k a a n y a n g s e r i n g disentuh

2. Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal,


dan pengendalian sumber
3. M e n e r a p k a n
langkah-langkah p e n ce g a h a n
tambah an empiris atas kasus-kasus suspek infeksi
COVID-19;
4. Menerapkan pengendalian administratif; dan
menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa
PENCEGAHAN : KEBERSIHAN TANGAN

Gosok tangan selama 20-30 detik! Cuci tangan selama 40-60 detik!
Definisi
Alat Pelindung Diri (APD) adalah Alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan
oleh kontak dengan bahaya (hazards) ditempat kerja, baik
yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik
dan lainnya (OSHA).

TUJUAN
Tujuan penggunaan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan
pada pasien covid19 adalah untuk melindungi tenaga kesehatan
dari bahaya akibat paparan virus corona pada saat memberikan
pelayanan kesehatan, terciptanya perasaan aman dan terlindung
bagi tenaga kerja dan mampu meningkatkan motivasi utuk yang
bekerja dan memelihara dan meningkatkan keselamatan
kerja.sehingga terlindungi dari risiko paparan virus corona dari
pasien dan lingkungan
N JENIS KEGUNAAN
O
1 GOWN COVER Berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya mikroorganisme
ALL pathogen : virus, bakteri dan jamur.
DISPOSABLE

2 Masker N 95 Proteksi terhadap hidung dan mulut dari


paparan partikel termasuk partikel kecil
aerosol, dapat di dipakai kembali dengan
menyimpan didalam kertas berlubang oleh
petugas yang sama
3 Face Shield Proteksi terhadap mata dari paparan
partikel termasuk partikel kecil aerosol
dapat dipergunakan kembali dengan
membersihkan semua permukaan dengan
kain bersih dan cairan disinfektan atau
detergen dan keringkan
4 Surgical Melindungi selaput lendir hidung, mulut,
Masker dan mata sepanjang bertindak atau
perawatan pasien masker dapat di reuse

5 Head cup Menghindari jatuhnya mikroorganisme


yang ada dirambut dan kulit kepala
petugas pada alat- alat/daerah steril
Sekali pakai

6 Kacamata Melindungi mata dari percikan semua jenis


(google) cairan dapat dipergunakan kembali setelah
pencucian dengan disinfektan kemudian
keringkan

7 Sepatu Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan badan lain yang
bisa mencemari kaki petugas. Rendam dengan disinfektan kemudian
keringkan dengan dijemur, cover shoes hanya sekali pakai

8 Sarung Melindungi tangan dari kontak darah, semuanya jenis cairan badan,
tangan sekret, ekskreta, kulit yg tidak utuh. Selaput lendir pasien dan benda
yang terkontaminasi..
PENGGUNAAN APD DI IGD (triage)
1. Petugas Kesehatan (dokte, perawat) kontak langsung dengan
pasien menggunakan :
1) B a j u d i n a s K a m a r O p e r a s i ( b a j u k e r j a )
2) G u n a k a n t o p i a t a u j i k a m e n g u n a k a n j i l b a b m a k a
ujungan masukan kedalam baju kerja
3) Pakai Sarung tangan bedah
4) Apron single use
5) Gunakan Masker Bedah
6) Pelindung wajah (Face shield)
7) penutup sepatu (cover shoes) sekali pakai
APD DI RUANC TINDAKAN ICD
1. Gunakan baju kerja kamar bedah
2. Pakai Masker N95
3. Pas ang Goggle/f ace shield
4. Gaun bedah, topi (head cap), atau cover all (full body suit)
5. Sarung tangan doble (sarung tangan bersih dan sarung tangan
bedah panjang)
6. Sarung kaki, sepatu boot/sepatu khusus/ dan shoe cover
APD DI RUANG RAWAT INAP
PASIEN KHUSUS COVID (ISOLASI)

1. G u n a k a n b a j u k e r j a k a m a r b e d a h
2. Mas k e r N 95
3. Kacamata (Goggle)/Pelindung wajah (face shield)
4. Gunakan cover all (full body suit), topi (head cap),
5. Sarung tangan doble (sarung tangan bedah dan sarung
tangan bedah panjang)
6. Sarung kaki, sepatu boot/sepatu khusus/ dan shoe cover
* Gunakan masker N95 jika melakukan tindakan potensi
adanya cipratan /aerosol, contoh : inhalasi, intubasi,
suctioning, swab tenggorokan dan pemasangan NGT.
AM) pE'uGAI IEsEHATAN )I RUANG
RAwAT INAp NON cOMO
1. Baju kerja ( baju seragam perawat/jas dokter/baju kerja
petugas penunjang)
2. Masker bedah

AM) pErucm cLEANING IERTIcEI


RAwAT INAp cOMO
1. Masker Bedah
2. Google/face shield
3. Coverall /full body suit
4. Sarung tangan double (sarung tangan
medis dan sarung tangan rumah tangga)
5. Cover shoes dan sepatu boot
URUTAN PENGGUNAAN APD DI triage
igd
1. Cara mengguanakan
1) Lepaskan semua assesoris yang diperguanakan (jam tangan,
cincin, kalung, anting)
2) Pakailah baju kerja kamar bedah dan gunakan sepatu
tertutup
3) Rapikan rambut(ikat jika Panjang) atau gunakan jilbab
(bergo) yang ujungnya dimasukan kedalam kerah baju
4) Lakukan kebersihan tangan dengan cairan berbasis alcohol
5) Pakai gaun tahan air (apron) sekali pakai
6) Gunakan masker bedah pastikan terpasang baik menutup
seluruh hidung dan mulut
7) Gunakan pelindung wajah (face shield) dengan terpasang
kuat dan nyaman
8) Gunakan pelindung kaki sekali pakai (cover shoes) menutup
seluruh sepatu
2. Cara melepaskan
1) Pastikan tersedia tempat limbah infeksius pada area
pelepasan dan pembuangan APD yang aman
2) Lepaskan sarung tangan dengan hati hati dan buang ke
limbah infekisu
3) Lakukan kebersihan tangan dengan alcohol
4) Lepaskan gaun dengan melepaskan ikatan terlebih dahulu
kemudian menarik dari belakang ke depan dengan
menggulung dari bagian dalam kearah bawah dan
tempatkan ke wadah infekius

5) Buka face shield hati hati tempatkan ke wadah infekius


6) Buka masker bedah dan buang ke limbah infekius
7) Lakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
URUTAN APD DI rUang ISOLASI KETAT
1. PEMASANGAN APD
1) Lepaskan semua assesoris yang diperguanakan (jam
tangan, cincin, kalung, anting)
2) Pakailah baju kerja kamar bedah dan gunakan
sepatu tertutup
3) Rapikan rambut(ikat jika Panjang) atau gunakan
jilbab (bergo) yang ujungnya dimasukan kedalam
kerah baju
4) L a k u k a n k e b e r s i h a n t a n g a n
5) G u n a k a n m a s k e r N 9 5 s e s u a i u k u r a n d a n
pastikan terpasang dengan, erat dan nyaman
6) G u n a k a n
go o g l e d an l e k a tk a n / k e n c an gk an
dengan erat, pastikan posisi nyaman dan tidak ada
anak rambut yang terselip pada google
7) G u n a k a n
coverall ( overall suit) hingga
menutupi seluruh tubuh mulai dari kaki hingga ke
kepala dan pastikan menutupi area kepala
8) Gunakan pelindung kaki sekali pakai (cover
shoes) lalu pakai sepatu boot
9) Lakukan kebersihan tangan dengan handrubs
10) Pasang sarung tangan bersih, posisi dimasukan
kedalam tangan baju coverall yang berfungsi
sarung tangan dalam
11) Ke mudi an gun ak an s arung tan gan Panjang
untuk menutupi seluruh permukaan tangan
diatas tangan gaun
2 . PEL EPAS AN APD
1) Pastikan tersedia tempat limbah infeksius pada area
pelepasan dan pembuangan APD yang aman
2) Lepaskan sarung tangan Panjang secara hati hati
dengan prinsip yang benar dan jangan sampai sarung
tangan tangan di bagi an dalam terlepas, segera
buang ke limbah infekius
3) l e p a s k a n
sepatu boot dikedua kaki secara
bergantian dan tempakan kedalam wadah
infeksius
4) L a k u k an k e b e r s i h an t an g an de n ga n c a i r an
handrubs
5) Lepaskan (coverall) dengan melepaskan ikatan
terlebih dahulu kemudian menarik bagian
Pundak bagian dalam kebelakang secara
perlahan gulung dari bagian dalam ke bawah,
letakan/buang ke wadah infeksius
6) Lepaskan pelindung kaki (cover shoes) buang k e
limbah infeksius kemudian gunakan
sepatu/sendal tertutup yang bersih

7) Lakukan kebersihan tangan dengan alcohol base


handrun pada area sarung tangan dan lepaskan
sarung buang ke limbah infeksius

8) Lakukan kebersihan tangan kemudian buka


kacamata (google) dengan memegang tali
bagian belakang kepala Tarik kearah depan
kemudian tempatkan ke wadah infeksius
9) Lepaskan masker N95 dengan memegang tali masker
bagian bawah dan tali bagian atas kea rah depan
wajah secara bergantian kemudian tempatkan ke
wadah infeksius
10) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
keringkan dengan tissue
DALAM koNDiIi kETERRATAIAN
ALAT pELiNDUNG DiRi MAkA
LANGkAU REIsE pERALATAN

A. Prioritas penggunaan respirator N95

1. Prioritas utama adalah untuk petugas kesehatan,


terutama mereka yang melakukan tindakan
menghasilkan aerosol, termasuk trakea intubasi,
pengisapan bronkial, bronkoskopi, dan induksi
dahak termasuk mengambil usap nasofaring
sebagai bagian dari tes COVID-19
2. Respirator N95 dapat digunakan hingga 4 jam
untuk beberapa pasien tanpa melepasnya ,
kecuali jika respirator rusak, kotor atau
terkontaminasi, misalnya kasus yang diduga
sebagai gejala batuk pada mereka.
3. Dengan tidak adanya respirator N95, petugas
layanan kesehatan harus menggunakan masker
tersebut dengan melakukan reusable melalui
menyimpan dengan kantong berlubang dan
dijemur dengan sinar matahari untuk petugas
yang sama
4. Jika persediaan respirator N95 tidak mencukupi,
maka staf terlibat dalam pembersihan
lingkungan dan limbah (cleaning service dan
manajemen harus mengenakan masker bedah,
dan menjaga jarak minimal 1 meter dari pasien
B. Prioritas untuk penggunaan masker bedah

1. Prioritas tertinggi adalah untuk kasus COVID-19 yang


di konfi rmas i dengan gejal a, dii ku ti ole h du gaan kasus.
2. Prioritas tertinggi berikutnya adalah bagi mereka y an g
me r a w a t p a s i e n CO V ID - 1 9 , j i k a ti d ak ad a respirator
N95.

C. Prior ita s u nt u k pe n gg u na an h an d h yg ie n e
berbasis alkohol

1. Pri ori tas k an k cu ci tan g an me n ggu n ak an ai r dan sabun,


memastikan tersedia akses ke fasilitas cuci tangan.
2. Jika cairan berbasis alkohol tidak tersedia, prioritas tertinggi
adalah di tempat perawatan dengan pasien d i k o n f i r m a s i
k a s u s . J i k a s t o k c u k u p t e r s e d i a , tempatkan di area
prioritas pelayanan pasien dan area umum yang ditunjuk

D. Pembersihan APD dan produk disinfektan

1. Jika jumlah coverall yang tersedia tidak mencukupi,


gunakan gaun bedah yang dilapisi apron/celemek anti air
2. Pelindung wajah (Face shield) dan Google
(kacamata) Setelah dilepaskan petugas segera
membe rsi hkan se mu a permuk aan den gan ti ssue
d i s i n f e c t a n k e m u d i a n d i t e m p a t k a n k e w a d a h infekius
untuk di proses dekontaminasi (Bersihkan s e mu a
pe rmu k a a n d al an d e n ga n de te rg e n t da n bagian luar
dengan cairan disinfektan klorin o,5%) sebelum dipakai
kembali petugas membersihkan permukaan dengan
alcohol 70 %
3. Se pa tu bo ot
Sepatu direndam dengan cairan detergent atau
disinfekatan (klorin o,5 %) selama 10 15 menit

kemudian cuci bersih keringkan (bias dibawah sinar


matahari)
4. Gaun
dapat digunakan kembali dengan merendam
dengan cairan disinfektan (klorin 0.5 %) kemudi an
dibilas dengan air pan as 70 C kemudian keringkan
LARUTAN

lanjutkan dengan penyetrikaan sampai kering

5. Pembersihan menggunakan disinfektan


direkomendasikan oleh rumah sakit. Jika terjadi
kekurangan desinfektan rumah sakit, dekontaminasi d a p a t
dilakukan menggunakan 0,1% natrium
%
hipoklorit (pengenceran 1:50 jika ,menggunakan
pe mu ti h ru mah tan g ga gu n ak an p ada k on se n tr as i
5% ) 1
2

6. P e r m u k a a n yang mungkin menjadi rusak oleh


natrium hipoklorit dapat dibersihkan dengan
deterjen netral diikuti oleh konsentrasi 70% etanol.
REFERENSI

1. PMK No.27 tahun 2017 Pedoman Pencegahan &


Pengendalian Infeksi, Kemenkes tahun 2017
2. Revisi ke 3 Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus (COVID-19), Kemenkes
Maret 2020
3. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) untuk
Novel coronavirus (COVID-19) . WHO
4. Penggunaan APD dan Pelepasan APD RS.
Persahabatan Jakarta
5. Infection prevention and control for COVID-19 in
healthcare settings Macr 2929. Europa centre for
Disease Prevention and Control

Nela/Mar et20

Anda mungkin juga menyukai