Dokumen tersebut merupakan rencana asuhan keperawatan untuk pasien dengan masalah bersihkan jalan napas tidak efektif. Rencana tersebut mencakup monitoring gejala klinis pasien, ekspektasi hasil perawatan, tindakan terapeutik seperti posisi tidur dan fisioterapi dada, serta kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut merupakan rencana asuhan keperawatan untuk pasien dengan masalah bersihkan jalan napas tidak efektif. Rencana tersebut mencakup monitoring gejala klinis pasien, ekspektasi hasil perawatan, tindakan terapeutik seperti posisi tidur dan fisioterapi dada, serta kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
Dokumen tersebut merupakan rencana asuhan keperawatan untuk pasien dengan masalah bersihkan jalan napas tidak efektif. Rencana tersebut mencakup monitoring gejala klinis pasien, ekspektasi hasil perawatan, tindakan terapeutik seperti posisi tidur dan fisioterapi dada, serta kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
Dokumen tersebut merupakan rencana asuhan keperawatan untuk pasien dengan masalah bersihkan jalan napas tidak efektif. Rencana tersebut mencakup monitoring gejala klinis pasien, ekspektasi hasil perawatan, tindakan terapeutik seperti posisi tidur dan fisioterapi dada, serta kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
Masalah Keperawatan : BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF Definisi : Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten Tgl/jam Tanda dan Gejala SLKI SIKI Ttd Gejala dan tanda mayor Ekspektasi : meningkat Definisi manajemen jalan nafas : mengidentifikasi dan Subyektif Kriteria hasil : dalam waktu ........... x 24 jam tercapai sebagai berikut : mengelola kepatenan jalan nafas .............................................. Observasi. ........................................... Menurun Cukup Sedang Cukup Meningk a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas). Obyektif menurun mening at b. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, Batuk tidak efektif kat wheeizing, ronkhi kering). Tidak mampu batuk Batuk efektif 1 2 3 4 5 c. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma). Sputum berlebih meningk Cukup Sedang Cukup Menurun Terapeutik. Mengi, wheezing, dan at meningk menuru a. Pertahankan kepatenan jalan nafas atau ronchi kering at n b. Posisikan semi fowler atau fowler. .............................. Produksi sputum 1 2 3 4 5 c. Berikan minuman hangat. Mengi 1 2 3 4 5 d. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu. Gejala dan tanda minor Wheezing 1 2 3 4 5 e. Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik. Subyektif Dispnea 1 2 3 4 5 f. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan Dispnea Ortopnea 1 2 3 4 5 endotrakeal. Sulit bicara Sulit bicara 1 2 3 4 5 g. Berikan oksigen, jika perlu. Ortopnea Edukasi. Sianosis 1 2 3 4 5 ................................ a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak Gelisah 1 2 3 4 5 Obyektif kontraindikasi. Membur Cukup Sedang Cukup Membaik Gelisah b. Ajarkan teknik batuk efektif. uk memburu memba Sianosis Kolaborasi. k ik Bunyi nafas menurun a. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, Frekuensi nafas 1 2 3 4 5 Frekuensi nafas berubah mukolitik, jika perlu. Pola nafas berubah Pola nafas 1 2 3 4 5 ...................................