Tugas Paradigma Perubahan (Shifting Paradigm)
Tugas Paradigma Perubahan (Shifting Paradigm)
Tugas Paradigma Perubahan (Shifting Paradigm)
“LOTUS BIRTH”
OLEH :
MULIANA
P102211006
B. LOTUS BIRTH
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau
penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dalam panduanasuhan
persalinan normal (Geneva, Swiss,1997), "Penundaan pengkleman (atau tidak sama sekali
diklem) adalah cara fisiologisdalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini
merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebihlanjut. Metode lotus birth
inipun diyakini dapat menambah kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir. Dengan lotus
birth, bayi diharapkan mendapatkan lebih banyak darahyang mengandung oksigen, makanan
dan antibodi sehingga diharapkan bayi mendapatnutrisi yang berpengaruh terhadap
pertumbuhannya (Rachana, 2000). WHO (2014) menyebutkan penundaan penjepitan tali
pusat dapat meningkatkan suplay zat besisehingga mengurangi kejadian anemia sebesar 60%
pada bayi, mengurangi perdarahanintraventrikuler sebesar 59% pada bayiprematur,
mengurangi enterocolitis nekrotik sebesar 62% pada bayi premature, mengurangisepsis,
mengurangi kebutuhan transfuse darah pada bayi prematur.
Di Indonesia, metode persalinan lotus masih belum lazim dilakukan. Hanya beberapa
klinikbersalin yang menerapkan metode ini. Saatini masih banyak pro dan kontra terkait
metode tersebut. Hal ini disebabkan belum semuanya memahami manfaat metode persalinan
lotus, sehingga penelitian yangterkait dengan hal tersebut, masih belumbanyak dilakukan.
Namun demikian sebenarnya metode persalinan telah banyak dilakukan pada masyarakat di
dunia seperti Amerika, Tibet dan sebagainya. Di Indonesia sendiri sudah pernah dilakukan
pada masyarakat Bali yang dilakukan oleh seorang bidan Amerika.
Burkley (2006) dan Lim (2001) menjelaskanbahwa tidak ada penurunan berat badan
yangdilaporkan pada bayi yang dilahirkan secara lotus. Pada penelitian terhadap
mamalia(simpanse), dengan membiarkan plasenta utuh tidak merusak atau memotongnya,
bayi-bayi simpanse berkembang dengan sehat. WHO(2014) juga menjelaskan bahwa zat
besi sebagai mikro nutrien yang kritikal bagi perkembangan anak terutama perkembangan
neurological. Dengan penundaan pemotongan tali pusat memberikan suplay 75 mg zat besi
dalam enam bulan pertama setelah kelahirannya.
Klinik Bidan Ani Rahardjo adalah salah satuklinik bersalin yang berada di wilayah
Jakarta Timur, telah melakukan pertolongan persalinan dengan metode lotus sejak pertengahan
tahun2012. Praktik metode lotus birth yang dilakukan Bidan Ani merupakan modifikasi
dari waktu penundaan tali pusat, yaitu setelah bayi berusia 24 jam baru dilakukan
pemotongan tali pusat. Sedangkan metode lotus birth yang murni adalah membiarkan tali
pusat lepas dengan sendirinya. Mengingat masih adanya pro kontra terhadap metode
persalinan lotus dan belum adanya penelitian tentang hubungan persalinan lotus dengan
pertumbuhan bayi baru lahir, penelititertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan
metode persalinan lotus dengan pertumbuhan bayi baru lahir. Tujuan penelitian adalah
mengetahui adanya hubungan metode persalinan lotus dengan pertumbuhan bayi baru lahir.
Kematian pada maternal dan bayi yang tinggi mencerminkan kemampuan negara
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat belum baik. Hasil Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, di Indonesia AKB memang telah menurun dari
34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 32 per 1.000 kelahiran, SDKI 2012.
Target yang akan dicapai sesuai kesepakatan MDGs tahun 2015, Angka Kematian Bayi
menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup. Berbagai upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)
semakin gencar dilakukan sebagai upaya pencapaian komitmen Global Millenium
Development Goals tahun 2015 (Panduan HKN ke-48, 2012).
Sebagai salah satu upaya penurunan Angka Kematian Bayi, dewasa ini mulai
berkembang metode persalinan yang diharapkan dapat membantu mengurangi trauma
persalinan pada ibu dan bayi. Metode persalinan Gentle Birth adalah metode persalinan yang
tenang, lembut, santun dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia,
bebas dari intervensi, dan minim trauma baik pada ibu maupun bayi. Beberapa macam metode
persalinan Gentle birth diantaranya Water Birth, Hipnobirthing dan Lotus Birth (Aprilia,
2011).
Lotus Birth adalah metode persalinan tanpa memotong tali pusat setelah bayi lahir dan
membiarkan tali pusat keluar secara utuh. Dalam lotus birth dibutuhkan sekitar 3-7 hari bagi
tali pusat untuk kering dan ini lebih cepat kering dibandingkan dengan tali pusat yang dipotong
segera setelah lahir. Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit, tetapi umumnya dilakukan di
klinik dan rumah bersalin. Di Indonesia sendiri mulai dikembangkan di Bali di Klinik Bumi
Sehat oleh Bidan Robin Lim, di Klaten di Klinik Bidan Kita oleh Bidan Yesie, di RB Bundaku
Denpasar dan di RS Harapan Bunda Denpasar yang menggunakan metode lotus birth dengan
tidak melakukan pemotongan talipusat hingga tali pusat terlepas dengan sendirinya (Aprilia,
2011). Lotus birth sangat penting dilakukan pada bayi setelah lahir, karena ibu maupun bayi
samasama mendapatkan banyak manfaat salah satunya tercapainya bounding attachment.
Ikatan kasih sayang antara ibu dan anak sangatlah penting, tidak adanya ikatan kasih
sayang antara ibu dan anak atau bounding attachment dapat menyebabkan kurangnya proses
perkembangan otak bayi karena tidak diberikan stimulus yang positif oleh ibunya. Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan terdapat 22 BPS di Wilayah Puskesmas Tegalrejo, dari BPS
tersebut terdapat 2 bidan yang menggunakan metode lotus birth. Dari hasil wawancara dengan
salah satu bidan secara langsung mendapatkan bahwa dari lotus birth pengeluaran plasenta
menjadi semakin cepat yaitu 4-8 menit dari bayi lahir. Masyarakat Tegalrejo sudah mulai
mengenal dan mau menerima metode ini. Tetapi kekurangan dalam penggunaan metode lotus
birth ini adalah kekhawatiran ibu dan keluarga terhadap bayinya karena metode ini masih
awam digunakan di Tegal rejo.
DAFTAR PUSTAKA
Kostania, G dan Damayanti, M, dkk. 2021. Adaptasi kebiasaan baru dalam kebidanan di
era pandemic covid-19. Edisi 2. ISBN: 978-623-97100-2-6 (PDF). Kota Malang
Dr.Atit Tajmiati,S.Kep.Ns, M.Pd dkk. 2016 Konsep kebidanan dan etikolegal dalam
praktik kebidanan. Jakarta selatan
https://media.neliti.com/media/publications/227239-perbedaan-lama-pelepasan-tali-
pusat-anta-ee2f1c40.pdf
https://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/jitek/article/view/33/29