ena
(wy
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
NOMOR 882 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS PADA SATUAN
PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 20 dan Pasal
21 Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Penanggulangan Corona Virus Disease 2019, perlu ditetapkan
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan tentang Petunjuk Teknis
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada Satuan Pendidikan di
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 03/KB/2021, Menteri Agama Nomor 384 Tahun 2021,
Menteri Kesehatan Nomor HK 01.08 /Menkes/4242/2021 dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);5. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021 tentang,
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4,
Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah
Jawa Dan Bali;
6. Keputusan Gubernur Nomor 1026 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3
Corona Virus Disease 2019;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS PADA
SATUAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI CORONA VIRUS
DISEASE 2019.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Pada Satuan Pendidikan Di Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan ini.
KEDUA : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Agustus 2021
Tembusan:
1 Gubernur DKI Jakarta
2. Wakil Gubernur DKI Jakarta
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
4. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi DKI Jakarta
5. Plt. Asisten Kesra Sekda Provinsi DKI Jakarta
6. _Inspektur Provinsi DKI Jakarta
7. Para Walikota Kota Administrasi
8. Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu
9. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta
10. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
11. Kepala Biro Dikmental Setda Provinsi DKI Jakarta
12. Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta
13, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Kota/Kabupaten
14. Badan Musyawarah Perguruan Swasta Provinsi DKI Jakarta-3-
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor — : 882 TAHUN 2021
Tanggal: 27 AGUSTUS 2021
PETUNJUK TEKNIS PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS PADA
SATUAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019
Prosedur Pembukaan Satuan Pendidikan Dalam Rangka Pelaksanaan PTM
Terbatas, Satuan pendidikan yang berada di daerah PPKM Level 1 sampai 3,
dapat melaksanakan PTM Terbatas, dengan menerapkan aturan protokol
kesehatan,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan melakukan
asesmen kesiapan satuan pendidikan untuk membuka Satuan Pendidikan.
Hal ini tertuang dalam ketentuan adaptasi kebiasaan baru yang diterapkan
pemerintah dengan istilah manajemen krisis. Alur yang diterapkan adalah
sebagai berikut:
A.
Pengisian Assesmen
Asesmen ini digunakan untuk memetakan kesiapan dan menjadi
pertimbangan keputusan pembukaan PTM Terbatas di satuan
pendidikan. Informasi ini perlu berdasarkan kondisi sebenarnya satuan
pendidikan, kondisi sebenarnya guru dan tenaga kependidikan yang
dimiliki satuan pendidikan, serta kondisi sebenarnya peserta didik.
Asesmen ini wajib dilakukan oleh setiap satuan pendidikan sebelum
keputusan pembukaan PTM Terbatas di satuan pendidikan setiap 4
minggu sekali, Prosedur pengisian Asesment Kesiapan Satuan
Pendidikan (AKSP) oleh Satuan Pendidikan:
1, Satuan Pendidikan melakukan pengisian Asesment Kesiapan Satuan
Pendidikan (AKSP), dapat. ~— diakses. = di_—=—laman:
https: / /siapbelajar.jakarta.go.id/mpls/index.php
2. Assesmen ini diisi minimal 1 minggu sebelum mengajukan
permohonan pembukaan Satuan Pendidikan.
3. Untuk mengetahui hasil pengisian assesmen boleh atau tidak Satuan
Pendidikan tersebut dibuka, dapat dilihat di dashboard Satuan
Pendidikan: https: //tiny.cc/DashboardSekolahSiap
B. Penetapan satuan pendidikan yang melaksanakan PTM Terbatas
Setelah verifikasi dokumen dan tinjauan lapangan terkait kelayakan
Satuan Pendidikan oleh Suku Dinas Pendidikan atau Bidang
Persekolahan sesuai prosedur, maka Satuan Pendidikan yang layak akan
ditetapkan melalui SK Kadisdik mengacu kepada Pergub 79/2020 pasal
9.
C. Pelaksanaan PTM Terbatas Pada Masa Covid-19
Satuan Pendidikan yang telah ditetapkan sebagai satuan pendidikan
yang melaksanakan kegiatan PTM Terbatas, harus melaksanakan
prosedur sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 03/KB/2021, Menteri Agama Nomor 384 Tahun
2021, Menteri Kesehatan Nomor HK 01.08/Menkes/4242/2021 dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduanwih =
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1, Tahapan Pembukaan Satuan Pendidikan
PTM Terbatas di satuan pendidikan yang berada di daerah PPKM
level 1 sampai 3, dilaksanakan melalui dua fase sebagai berikut:
a. Masa Transisi
1) Berlangsung selama 2 (dua) bulan scjak dimulainya PTM
‘Terbatas di satuan pendidikan.
2) Jadwal pembelajaran mengenai jumlah hari dalam seminggu
dan jumlah jam belajar setiap hari dilakukan dengan
pembagian rombongan belajar (shift) yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi
keschatan dan keselamatan warga satuan pendidikan.
b. Masa Kebiasaan Baru Setelah masa transisi selesai, apabila
daerahnya tetap dikategorikan sebagai daerah PPKM level 3 ke
bawah atau zona hijau, maka satuan pendidikan masuk dalam
masa kebiasan baru.
2. Metode Pelaksanaan Pembelajaran
Metode pembelajaran melalui Blended Learning yaitu metode belajar
dimana proses belajar tatap muka berpadu dengan proses e-
learning secara harmonis, diantara pelaksanaan pembelajaran
blended learning sebagai berikut:
a. Metode Pembelajaran
1) Pembelajaran Tatap Muka di kelas
2) Pembelajaran Tatap Muka daring
b. E-learning
1) Pembelajaran dengan aplikasi setara Daring
2) Bahan belajar e-book
c. Modul
Bahan ajar yang disusun secara sistimatis dan menarik sehingga
dapat digunakan bagi peserta didik secara mandiri dan melalui
tutorial
3. Kurikulum
Materi pembelajaran yang diberikan meliputi: materi esensial yang
dipilih melalui MGMP/Gugus sekolah
4. Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran setiap jenjang sebagai berikut:
a, SMA/SMK sederajat : Maksimal 35 menit x 5:
175 menit/1 kali/minggu
b. SMP sederajat Maksimal 35 menit x 4:
140 menit/ 1 kali/minggu
c. SD sederajat : Maksimal 35 menit x 3:
105 menit/1 kali/minggu
d. PAUD : Maksimal 30 menit x 2:
60 menit/1 kali/minggu
5. Koordinasi Protokol Kesehatan dengan pihak terkait
Satuan pendidikan mempersiapkan dan menetapkan tim gugus
tugas Covid-19 dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait-5-
untuk memastikan kesiapan dan pelaksanaan satuan pendidikan
dalam pembelajaran blanded learning.
Instansi koordinasi meliputi:
a. Puskesmas
b. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat
kelurahan
c. Satpol PP Kelurahan/Kecamatan, memastikan peserta didik
berangkat dan pulang dari belajar sudah mengikuti protokol
kesehatan
Memiliki kesiapan pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar tatap
muka di Satuan Pendidikan pada masa pandemi Covid-19 yang
meliputi:
a. Memiliki sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih,
sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun
atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer), dan disinfektan.
b. Akses fasilitas keschatan layanan keschatan (puskesmas,
Klinik, rumah sakit, dan lainnya).
c. Penerapan area wajib masker kain atau masker tembus
pandang bagi yang memiliki peserta disabilitas rungu.
4. Memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak)
e. Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh
melakukan kegiatan PTM Terbatas seperti memiliki kondisi
medis penyerta (comorbity) yang tak terkontrol, tidak memiliki
akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak,
memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning, orange, dan
merah atau riwayat Kontak dengan orang terkonfirmasi positif
Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14
hari.
f. Membuat kesepakatan bersama komite satuan pendidikan
terkait kesiapan melakukan PTM Terbatas di satuan
pendidikan.
g. _ Peran Serta Komite Satuan Pendidikan /Orang Tua:
1) Orang Tua/Wali Murid tidak diizinkan menunggu peserta
didik di sekolah
2) Harus menjaga kebersihan pribadi (mencuci tangan secara
teratur menggunakan sabun, melakukan etika batuk dan
bersin yang benar, tidak menyentuh mulut, mata dan
hidung,
3) Meminta kepada orang tua untuk mengingatkan putra
putrinya, untuk selalu menjaga kebersihan selama di
satuan pendidikan, menjaga jarak, secara periodik
mencuci tangan dengan sabun, dan beretika ketika
batuk/bersin.
4) Menginformasikan kepada pihak satuan pendidikan bila
putra putrinya, pernah menderita sakit berat atau pernah
dirawat di Rumah Sakit.-6-
Il. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
AL
Pemantauan
1, Pemantauan dan Evaluasi terhadap satuan pendidikan dilaksanakan
secara berkala.
2. Pelaksanaan pemantauan dan Evaluasi menggunakan instrumen
yang telah ditetapkan.
3. Tim atau petugas pelaksana pemantauan dan evaluasi antara lain
berasal dari unsur Pengawas/Penilik/Kepala Satuan Pelaksana
Kecamatan, Suku Dinas Pendidikan, dan Dinas Pendidikan.
4. Hasil pemantauan dan evaluasi disampaikan secara berjenjang dari
‘Tingkat Kecamatan, Wilayah Kota dan Provinsi.
Pelaksanaan Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan mulai dari tingkat Satuan pendidikan,
kecamatan, wilayah kota, dan provinsi dengan Tim pemantau dengan
Surat Tugas sebagai berikut:
a. Tingkat satuan pendidikan
‘Tim Pemantau di tingkat satuan pendidikan melibatkan Kepala
Sekolah, Ka TU dan Guru.
b. Tingkat kecamatan
Tim pemantau di tingkat kecamatan melibatkan Ka Satlak
Pendidikan kecamatan, pengawas/penilik.
cc. Tingkat wilayah kota/Kabupaten
‘Tim pemantau di tingkat wilayah melibatkan unsur Suku Dinas
Pendidikan wilayah dan unsur pengawas/penilik.
d. Tingkat provinsi
Tim pemantau di tingkat Provinsi melibatkan unsur Dinas
Pendidikan.
Instrumen
Instrumen Pemantauan meliputi:
Pendidik dan Tanaga Kependidikan (Form 1)
Peserta Didik (Form 1)
Sarana dan Prasarana (Form 1)
SOP Pelaksanaan (Form 2)
Instrumen Supervisi Akademik (Form 3 dan Form 4)
Instrumen Supervisi RPP (Form 5)
oo seNr
Evaluasi
Objek Pemantauan dan Evaluasi pada satuan pendidikan meliputi:
1. Pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Peserta Didik
3. Sarana dan Prasarana.
4. SOP pelaksanaan persiapan pembukaan satuan pendidikan.
Pelaporan
Pelaporan merupakan bagian akhir dari suatu kegiatan. Pelaporan
disusun berdasarkan hasil hasil kegatan sebelumnya yaitu pemantauan
dan evaluasi. Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai tingkat
satuan pendidikan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi.1. Tingkat Satuan Pendidikan
Di tingkat satuan pendidikan dalam hal ini Kepala Sekolah
melaporkan kepala Ka Satlak Pendidikan kecmatan setempat.
2. Tingkat Kecamatan
Di tingkat kecamatan, dalam hal ini Satlak Pendidikan kecamatan
melaporkan kepada Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah Kota.
3. Tingkat Kabupaten/Kota
Di tingkat wilayah kota, dalam hal ini Kepala Suku Dinas
Pendidikan Wilayah melaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi
4. Tingkat Provinsi
Di tingkat provinsi, dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan DKI
Jakarta melaporkan kepada Gubernur,
Penghentian Kegiatan PTM Terbatas
Kegiatan PTM Terbatas di satuan pendidikan dapat dihentikan apabila:
a, Ditemukan warga satuan pendidikan yang positif Covid-19
b. PTM Terbatas tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
c, Adanya perubahan kebijakan terkait situasi dan kondisi Covid-19 di
wilayah DKI Jakarta
ALA DINAS PENDIDIKANFORM 1
A
INSTRUMEN PEMANTAUAN
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No.
Uraian
Tidak
1.
Jumlah Pendidik dan tenaga kependidikan yang
hadir kesekolah pada waktu yang bersamaan
maksimal 50%.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah mempunyai suhu tubuh maksimal 37,3 C.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah berumur maksimal 50 tahun.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah tidak ada yang sedang hamil.
a
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah tidak ada yang mengidap penyakit
penyerta (comorbid)
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah selalu memakai masker kesehatan
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah menggunakan sarung tangan.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah senantiasa mencuci tangan pakai sabun di
air yang mengalir , minimal 1 kali setiap 1 jam.
Pendidik dan tenaga kependidikan mampu dan
bersedia menjaga jarak minimal 1,5 Meter dengan
orang Lain ,selama berkegiatan di sekolah.
10.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah , menggunakan moda angkutan yang
aman dan sesuai protokol pencegahan covid-19
ll.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesekolah tidak memiliki riwayat kontak dengan
orang yang terpapar covid-19 , selama 14 hari
terakhir.
12.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir
kesckolah tidak bertempat tinggal di daerah PPKM
level 4
13.
Pendidik dan tenaga kependidikan telah mengisi
aplikasi Jakarta siap belajardalam kurun waktu 14
hari terakhir, dan hasilnya baik / layak untuk
beraktifitas di sekolah.
14,
Pendidik dan tenaga kependidikan, bersedia mengisi
pakta integritas untuk mentaati Protokol keschatan
Di Sekolah / pencegahan penularan Covid-19
Peserta Didik
No.
Uraian
Ya
Tidak
i,
Jumlah peserta didik yang hadir maksimal 50% , di
setiap ruang kelas.
Peserta didik yang hadir telah mengisi aplikasi
Jakarta siap belajar dalam kurun waktu 14 hari
terakhir, dan hasilnya baik / layak mengikuti
kegiatan belajar tatap muka di sekolah.No. Uraian Ya | Tidak
3, | Peserta didik yang hadir mempunyai suhu tubuh
"| maksimal 37,3 C _
4, | Peserta didik yang hadir menggunakan masker
*_| kesehatan dan / atau face shield. _
Peserta didik yang hadir bersedia mencuci tangan
5. |menggunakan sabun dengan air yang mengalir
minimal 1 kali / jam.
Peserta didik membersihkan telapak tangan
6. |menggunakan cairan Handsanitizer, sebelum dan
sesudah memasuki kelas. _ _|
7, | Peserta didik mampu menjaga jarak dengan orang
*_ [ain minimal 1,5 meter selama berkegiatan di sekolah,
Peserta didik tidak mempunyai riwayat kontak
8. | dengan orang yang terpapar covid-19 , dalam kurun
waktu 14 hari terakhir.
Peserta didik menggunakan moda angkutan yang
9. |aman / sesuai protokol pencegahan covid-19 ketika
menuju ke sekolah.
Jika Peserta didik sakit ketika sedang berada di
10. | sekolah, maka Orang Tua bersedia menjemput
secepatnya dari sekolah.
Peserta didik bersedia mengisi pakta integritas untuk
11, | mematuhi protokol pencegahan Covid-19 di sekolah
dan diketahui oleh Orang Tua.
12, | Peserta didik yang hadir tidak mengidap penyakit
* | penyerta (Comorbide)
13, | Peserta yang hadir kesckolah tidak berasal dari
* | daerah PPKM level 4.
14, | Peserta didik membawa makanan dan minuman dari
rumah masing-masing. _|
15, | Peserta didik yang hadir kesekolah dalam keadaan
(=: | schat jasmani dan rohani _
C. Sarana dan Prasarana Sekolah
No. Uraian Ya Tidak
1, | Sekolah berada di daerah PPKM level $ ke bawah atau
+_[Jokasi ZONA HIJAU |
, | Sekolah memiliki tempat mencuci tangan di depan
“_| pintu gerbang masuk ke sekolah minimal 5 Unit
3, | Sekolah memiliki alat pengukur suhu badan minimal
+ | 5 buah _ a _
Sekolah memiliki alat / mesin untuk melakukan
4, . “aA
penyemprotan cairan disinfektan
5, | Sekolah memiliki tempat cuci tangan sesuai standar
|_°_| pencegahan covid -19 di depan setiap kelas / ruangan
[g, [Sekolah memiliki handsanitizer di setiap ruangan /
|_& |kelas , sesuai standar pencegahan covid-19
| Sekolah telah mendisain meja setiap siswa
7. |menggunakan partisi transparan , sehingga aman
untuk siswa dari bahaya penularan covid-19
Sekolah telah mengatur jarak tempat duduk antar
8. | siswa di dalam kelas / ruangan pendukung lainnya
minimal 1,5 meter.-10-
No. Uraian Ya_ | Tidak
9. Selama kondisi pandemic covid -19, KANTIN
"| SEKOLAH TUTUP.
to, | Sekolah mengatur tempat ibadah 7 masjid, sesuai
*_| protokol pencegahan covid-19.
Selama kondisi pandemi covid-19, kegiatan Olah raga
11. | yang menggunakan alat terpegang oleh orang banyak
DITIADAKAN,
19, | Selama kondisi pandemic covid-19, _kegiatan’
ekstrakurikuler dilaksanakan secara daring -
13, | Sekolah memiliki link dengan dinas kesehatan
"| setempat / Puskesmas terdekat.
‘Sekolah melakukan penyemprotan cairan disinfektan
14. | pada seluruh ruang kelas, sebelum dan sesudah
kegiatan belajar pada setiap hari.
15, | Sekolah mempunyai ruang isolasi, jika suatu saat
"| ada siswa yang sakit saat sedang belajar.
16, | Sekolah memiliki tenaga medis / Doker sekolah /
* | perawat yang bertugas setiap hari.
Sekolah membuat marka - marka utk mobilitas /
17. | aktifitas siswa, misal di tangga, taman sekolah,
selasar.
Sekolah menyediakan masker kesehatan, sabun cuci
18. | tangan, cairan handsanitizer, cairan disinfektan yang
memadai _
Ruang / kelas memiliki sirkulasi udara terbuka yang
19. | sangat baik, dan selama pandemic tidak
menggunakan pendingin udara.-1l-
FORM 2
DAFTAR PERIKSA PROTOKOL / SOP
PERSIAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI SATUAN PENDIDIKAN
No NAMA PROTOKOL / SOP apa TDA ker,
1. | Protokol/ SOP Masuk Lingkungan Sekolah
2. | Protokol/ SOP Proses Belajar Mengajar
3. | Protokol/ SOP Rapat/ Pertemuan Dinas |
4, | Protokol/ SOP Kehadiran Guru
5. | Protokol/ SOP Kehadiran Karyawan,
6, | Protokol/ SOP Pelayanan Administrasi Tata
"| Usaha
7. | Protokol/ SOP Kantin Sekolah
8. | Protokol/ SOP Layanan BK/ BP
9. | Protokol/ SOP Pelayanan Humas
10. | Protokol/ SOP Pelayanan Perpustakaan
11. | Protokol/ SOP Keadaan Darurat / Khusus
1g, | Protokol/ SOP Warga Sekolah yang naik
* | kendaraan umum dan motor
13, | Protokol/ SOP Penggunaan Tempat Ibadah
Protokol/ SOP Keadaan Darurat/ Khusus
14. | (guhu siswa/ tamu di atas 37.3 °
15. | Protokol/ SOP Penerimaan Raport
16. | Protokol/ SOP Layanan PPDB.
SK Kepala Sekolah tentang pembentukan
17. | Tim Gugus Tugas COVID-19 di Tingkat
Satuan Pendidikan
1g, | Wastafel dan sabun cuci tangan di setiap
* | kelas, depan lab/bengkel untuk praktek
19, | Sabun, tisu dan air mengalir yang
mencukupi di toilet sekolah-12-
No NAMA PROTOKOL / SOP ADA ae KET.
Kursi dan meja hanya berisi separuh jumlah
20. |S .
siswa di setiap kelasnya
Ada tanda panah untuk keterangan tangga
21 M
naik dan tangga turun agar dapat jaga jarak
g9, | Ada tanda jaga jarak di tempat ibadah yang
* | berada di lingkungan sekolah
‘Ada karpet-karpet di musholla / masjid
23. | sekolah yang sudah digulung untuk tidak
dipergunakan warga sekolah
24. | Ada bilik disinfektan untuk manusia
‘Ada bilik disinfektan untuk barang dan
25. | kendaraan bermotor yang masuk ke
lingkungan sekolah
‘Ada ruang isolasi (Ietaknya harus dekat
26. | pintu gerbang) untuk warga sekolah yang
suhu tubuhnya 2 37.3 °C
7, | Ada thermo gun yang memadai, baik
kualitas maupun kuantitas
28. Ada pembatas (sekat) plastic di ruang Tata
Usaha
g9, | Ada pembatas (sekat) plastic di ruang
Konseling/BK-13-
FORM 3
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
(MASA PANDEMI COVID-19)
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR)
‘A. PRA-OBSERVAS!
WAWANCARA
1. Satuan Pendidikan
2. Nama Guru
3. Mata Pelgjaran
4. Kelas / Semester
Lamanya wawancara ment
No Pertanyaan Catatan Pengamat
T | Kompetensifiuuan apa yang ingin dicapai
dalam pembelajaran yang akan Saudara
lakukan?
2 | Materi apa yang Saudara siapkan?
Jelaskan alasan Saudaral
3 | Metode apa yang akan Saudara gunakan dalam
ppembelajaran (daring atau Kombinasi)?
‘Apa alasan Anda memilih metode tersebut?
| Media pembelgjaran apa yang Saudara pili? |
Apa atasan Anda memil media pembelgjaran
tersebut?
| Apa yang peru mendapat perhiatian Khusus
pada pembelajaran kali ini?
Jakarta, 2020
Guru Kelas/Mata Pelajaran Pengawas/Penilik
NIP. NIP,-14-
FORM 4
B, OBSERVAS!
INSTRUMEN SUPERVIS! AKADEMIK
Pembolajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR)
Satuan Pendidikan
Nama Guru
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Tetap Muka Virtual
Luss
5. Hariltanggalfam ke ecstininetsscrenntnerutacees
6. Jumlah peserta dik orang; hadi... orang; idak hadi... orang
Tidak Ada | Kurang Lengkap | Lengkap
No ‘Aspek Yang Diamati ‘Skor
) “ (2)
A, Pra-Pembelajaran
T | Kegiatan pra-pembelejaran melipu
«a. Menyiapkan teleponiwag sebagai media
komunikas,
b. Menyiapkan RPP
c, Mendiskusikan kesiapan dengan siswa dan |
memastikan dukungan dari orangtua
B, Seat Pembelajaran
2 | Kegiatan tatap muka virtual meliput:
2, Memeriksa kehadiran siswa dan memastken
siap mengikuti pembelajaran dan mengajak
siswa berdoa sebelum dan sesudah
pembelgjaran,
», Menyampaikan materi sesuai dengan metode |
‘yang digunakan, |
¢. Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya, mengemukakan pendapat, atau
imelakukan refleksi
3 | Kegiatan dalam Leaming Management System
(LMS) meliput
a. Berkomunikasi dengan siswa (dapat dengan
‘orangtua) berkait penugasan belajar,
b. Memastikan siswa siap mengikuti pembelajaran
ddan mengakses LMS,
| o. Memantau siswa dalam LMS dan membuka
layanan konsultasi bagi siswa yang mengalami
kesulitan-15-
Aspek Yang Diamati
Tidak Ada
0)
Kurang Lengkap | Lengkap
a @
‘Skor
Penguasaan materi pembelajaran meliput
‘a, Kemampuan menyesuaikan materi pembelajaran
dengan tuluan pembelajaran
». Kemampuan mengkaitkan materi pembelajaran
dengan pengetahuan lain yang relevan dengan
kehidupan sehar-hari
«. Menyaiikan pembahasan materi pembelajaran
‘dengan tepat dan lengkap sesuai dengan konsep
yang benat
Implementasi Pembelajaran melipul
a, Melaksanakan pembelajaran mengikuti
kerangka RPP
b. Guru mendorong peserta didik untuk
| mengembangkan keterampilan bertanya
untuk membangun kebiasaan mencari tahu
(inquisiveness)
| c. Pembelajaran yang dilaksanakan
menumbuhkan dan memperkuat budaya
lterasi dan berpikir kits
Pemanfaatan media dan sumber belajar meliputi
2, Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media pembelajaran
b, Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan sumber belajar
c. Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan media pembelaran dan
sumber belajar
Penguasaan kelas daring meliput
‘a, Menunjukkan kemampuan mengelola kelas
dating
. Menunjukkan kemampuan fitur-ftur aplikasi
elas daring
Interaksi dengan siswa meliput:
a, Guru memberikan respon positf terhadap
parlsipasi peserta dik
b. Guru menumbuhkan partisipasi aki peserta
didi
Penggunaan bahasa meliput:
a, Menggunakan bahasa Indonesia yang balk,
benar, dan kontekstual
b. Menggunekan plinan kata yang mudah
dipahami oleh peserta dik
(Cy Usai-Pembelajaran
10
Kegiatan usai-pembelajaran meliput
a. Abtivtas pengisian lembar aktvitas siswa dan/atau
penugasan,-16-
Tidak Ada | Kurang Lengkap | Lengkap
No Aspek Yang Diamati Skor
(0) (ty @
». Penilaian hasil belajar yang berupa karya atau
tugas siswa |
. Memberi umpan bali secara kualitatif dan berquna
tanpa diharuskan memberi skornilai kuanttati
| [Samiah Skor
Nilai
KUALIFIKASI
Keterangan:
Nilat ‘Skor perolehan x 100
Skormaksimanm
‘Skor maksimum = 20
Amat Baik (A) 90