RMK Materi Organisasi Sektor Publik
RMK Materi Organisasi Sektor Publik
RMK Materi Organisasi Sektor Publik
EKA 215
DOSEN PENGAMPU:
KELOMPOK I
ANGGOTA KELOMPOK:
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan RMK Akuntansi Sektor Publik
tentang: “Tinjauan Organisasi Sektor Publik”.
RMK ini disusun guna memenuhi tugas kuliah Akuntasi Sektor Publik. Diharapkan,
mahasiswa / mahasiswi dapat memahami materi yang akan dipelajari. Terlepas dari semua
itu, penulis menyadari masih perlu banyak penyempurnaan karena masih ada kekurangan dari
susunan kalimat maupun tata bahasa yang digunakan di dalam RMK.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka, saya menerima segala kritik dan saran dari
pembaca, agar saya dapat menyempurnakan RMK ini. Akhir kata, kami berharap semoga
RMK tentang “Tinjauan Organisasi Sektor Publik” dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,
dan pembaca secara umum.
Penulis,
Kelompok I
PEMBAHASAN
Input
Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan,
program, dan aktivitas. Misalnya: dokter pada rumah sakit, tanah untuk pembuatan
jalan baru, dan lain-lain
Output
Output merupakan hasil yan dicapai dari suatu proses. Pada umumnya output yang
diinginkan saja yang dibahas, sedangkan output yang tidak diinginkan misalnya
peningkatan polusi akibat dibuatnya jalan baru, jarang dibicarakan.
Sasaran Antara (Throughput)
Analisis value for money memerlukan data input dan output yang memadai karena
value for money mempunyai kaitan erat dengan pengukuran output dan input.
Permasalahan yang sering terjadi adalah tidak tersedianya data yang lengkap
terutama data output. Sasaran antara dapat digunakan sebagai alat ukur jika data
output yang sesungguhnya tidak tersedia. Misalnya, jumlah operasi yang dilakukan
rumah sakit merupakan throughput bukanlah output. Output yang lebih tinggi yang
hendak dicapai rumah sakit adalah memperbaiki kesehatan masyarakat,
meningkatkan harapan hidup, dan sebagainya.
Outcome
Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Misalnya
outcome yang diharapkan dari aktivitas pengumpulan sampah oleh dinas kebersihan
kota adalah terciptanya lingkungan kota yang bersih dan sehat. Terdapat beberapa
hal yang menyebabkan mengapa outcome lebih sulit ditetapkan dan diukur, seperti:
Outcome seringkali tidak dapat diekspresikan dalam cara yang sederhana yang
memudahkan proses pemantauan/monitoring
Adanya masalah politik dalam penetapan outcome. Misalnya, untuk mengubah
pola pembiayaan sektor publik bergantung pada siapa yang berkuasa dan
bagaimana arah kebijakan politiknya
Dalam penentuan outcome sangat perlu untuk mempertimbangkan dimensi
kualitas.
Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya input paling
kecil untuk mencapai output yang optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Manfaat implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik antara lain:
Meningkatkan efektivitas pelayanan publik
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Menurunkan biaya pelayanan publik
Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik
Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness) sebagai akar
pelaksanaan akuntabilitas publik
Perbedaan dan Persamaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor Privat
Perbedaan
No Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
1 Tujuan Organisasi Nonprofit Profit
2 Sumber Pendanaan Retribusi, Pajak, - Pembiayaan
Obligasi Internal : modal
Pemerintah, Laba pribadi, laba
BUMN/BUMD, ditahan, penjualan
Aset Negara, dsb. aktiva.
-Pembiayaan
eksternal : utang
bank, obligasi,
penerbitan saham.
3 Pertanggungjawaban Kepada publik atau Pemegang saham
masyarakat dan dan kreditor
parlemen
(DPR/DPRD)
4 Struktur Organisasi Birokratis, kaku, Fleksibel, datar,
dan hirarkis. piramid, dan lintas
fungsional.
5 Karakteristik Anggaran Terbuka untuk Tertutup untuk
publik publik
6 Sistem Akuntansi Basis kas Basis akrual
Penjabaran :
Tujuan Organisasi : Pada sektor swasta, mencari laba merupakan tujuan utama
dari organisasi tersebut. Namun pada sektor publik bukan hanya mencari
keuntungan semata tetapi lebih mengutamakan sebagai penyedia pelayanan
publik. Seperti layanan pendidikan, layanan kesehatan masyarakat, penegakan
hukum, dan lain sebagainya.
Sumber Pendanaan : Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak,
restribusi, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar
negri dengan obligasi pemerintah, dan lain-lain pendapatan yang sah. Sedangkan
pada sektor privat sumber pembiayaan dipisahkan menjadi sumber pembiayaan
internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri dari modal pemilik,
laba ditahan, dan penjualan aktiva. Sedangkan sumber pembiayaan eksternal
terdiri dari utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham.
Pola Pertanggungjawaban : Manajemen pada sektor privat bertanggung jawab
kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas dana yang
diberikan. Pada sektor public manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat
karena sumber dana yang digunakan dalam rangka pemberian pelayanan public
berasal dari masyarakat. Melalui perwakilan di DPR/DPRD (organisasi
pemerintah) dan langsung kepada masyarakat yang terkait (nonpemerintah)
Struktur Organisasi : Struktur organisasi pada sektor public bersifat birokratis,
kaku, dan hierarkis, sedangkan struktur organisasi pada sektor privat lebih
fleksibel. Struktur organisasi pada sektor privat dapat berbentuk datar, piramid,
lintas fungsional (cross fungsional), dan lainnya sesuai dengan pilihan organisasi.
Salah satu faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor privat
adalah adanya dengan pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor
publik.
Karakteristik Anggaran : Pada sektor public rencana anggaran dipublikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran
bukan sebagai rahasia Negara. Sementara itu anggaran pada sektor privat tertutup
bagi public karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.
Sistem Akuntansi : Sesuai dengan peraturan perundangan terbaru (UU RI No.1
tahun 2004) sistem akuntansi sektor publik menggunakan basis kas khusus untuk
pembuatan laporan realisasi anggaran. Sedangkan untuk pos-pos neraca (aset,
utang dan ekuitas) menggunakan basis akrual, sampai saatnya keseluruhan sistem
akuntansi keuangannya menggunakan basis akrual (menurut PP 71/2010).
Persamaan
1. Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian
integral dari sistem ekonomi, di suatu negara dan keduanya menggunakan
sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti : sumber
daya finansial, modal maupun manusia.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber
daya (scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta
dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomi, efisien
dan efektif.
3. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada
dasarnya sama di kedua sektor. Kedua sektor tersebut membutuhkan informasi
yang handal, relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen (perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian).
4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, seperti sama-
sama bergerak dibidang transportasi massal, pendidikan, kesehatan, penyediaan
energi, dan sebagainya.
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum
lain yang disyaratkan.
Otonomi Daerah
Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indoensia semakin pesat dengan
adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Salah satu
Ketetapan MPR yaitu Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 meupakan landasan hukum bagi
dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999. Misi utama kedua
undang-undang tersebut adalah densentralisasi. Desentralisasi tidak hanya berarti
pelimpahan wewenamh dari pemerintah pusat ke pemerintah yang lebih rendah, tetapi
juga pelimpahan beberapa wewenang pemerintahan ke pihak swasta dalam bentuk
privatisasi.secara teoritis desentralisasi diharapkan mempunyai dua manfaat nyata yaitu,
pertama, mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan kreativtas masyarakat dalam
pembangunanan, serta mendorong hasil-hasil pembangungan (keadilan) diseluruh daerah
dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia dimasing-masing daerah.
Kedua, memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran
pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki
informasi paling lengkap.implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik
adalah bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut
mampu memberikan infromasi keuangan kepada publik, DPRD, dan pihak-pihak yang
menjadi stakeholder pemerintah daerah. Untuk itu, pemerintah daerah perlu memilii
sistem akuntansi dan standar akuntansi keuangan pemerintah daerah yang memadai.
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu melakukan perbaikan mekanisme audit terhadap
instansi pemerintah daerah.pengembangan akuntasi pemerintah daerah merupakan suatu
tantangan karena lingkungan sektor publik yang sangat kompleks membutuhkan
kompetens tersendiri untuk mendesain sistem akuntansi yang akan diterapkan.
SIMPULAN
Organisasi sektor publik adalah organisasi atau bagian dari sistem perekonomian
negara yang bertujuan untuk melayani kepentingan publik guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Selain organisasi sektor publik, adapula akuntansi sektor publik. Akuntansi
sektor publik adalah suatu proses akuntansi yang diterapkan dalam organisasi sektor publik.
Karakteristik yang dimiliki oleh organisasi sektor publik membedakannya dengan organisasi
sektor privat/swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena
adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan perbedaan lingkungan tersebut yaitu seperti faktor ekonomi, faktor politik,
faktor kultur, dan faktor demografi.
Ada pula yang disebut dengan Value for Money, Value for money merupakan
indikator kinerja sebuah sektor publik yang memberikan informasi apakah anggaran yang
dibelanjakan menghasilkan suatu nilai tertentu bagi masyarakat. Terdapat tiga elemen utama
dalam value for money, yaitu Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas, serta ada dua elemen
tambahan yaitu keadilan dan pemerataan. Manfaat implementasi konsep value for money
pada organisasi sektor publik adalah dapat meningkatkan efektivitas, kualitas, dan
menurunkan biaya untuk pelayanan publik.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu K, R. (2018, Maret 15). 7 Karakteristik Organisasi Sektor Publik yang Harus DIketahui.
Retrieved September 18, 2021, from DosenAkuntansi.com:
https://dosenakuntansi.com/karakteristik-organisasi-sektor-publik
Pengadaan. (2019, Januari 11). Kupas Tuntas Konsep Value for Money Sektor Publik.
Retrieved September 18, 2021, from Pengadaan:
https://www.pengadaan.web.id/2019/01/konsep-value-for-money.html