Makalah Perkembangan Serta Implikasi Pada Pendidikan
Makalah Perkembangan Serta Implikasi Pada Pendidikan
Makalah Perkembangan Serta Implikasi Pada Pendidikan
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
1.EPA KARDILA PILIANG (19140044)
2. YULI AGUSTINA RAMBE (19140168)
3.NUR ARDILAH LUBIS (19140105)
4.LESTI FITRI IDA PURBA (20141014)
Mata kuliah : Perkembangan Peserta didik
Dosen : ROYHANUN SIREGAR, M.Pd
Kelas III - C
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Maha Esa telah memberikan kesempatan pada kami untuk
menyelesaikan makalah dapat terselesaikan makalah berjudul: “ Perkembangan Serta
Implikasi Pada Pendidikan ( Bagaimana Guru Menghadapi Perkembangan dan Permasalah )
Perkembangan Menurut Ahli. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas dari dosen kami
yaitu, Ibu Royhanum Siregar, M.Pd. selaku dosen, untuk menambahkan pengetahuan dan
wawasan dalam bidang yang ditekuni.kami mengucapkan terima kasih semua pihak
sehingga telah membantu proses penyusunan makalah.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesemppurnaan dalam makalah ini,oleh
karena itu kritik,saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
Daftar Isi
Judul...........................................................................................................................................1
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................5
BAB II Tinjauan Teoritis...........................................................................................................6
BAB III Kesimpulan dan Saran...............................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang guru harus membekali diri dengan sejumlah pengetahuan dan keterampilan
lain yang sangat diperlukan dalam keberhasilan pelaksanaan tugasnya. Ini adalah penting
karena guru dalam menjalani profesinya tidak berhadapan dengan benda mati, melainkan
berhadapan dengan manusia yang disebut dengan peserta didik. Peserta didik yang
dihadapi oleh guru tersebut adalah individu- individu yang unik dan berbeda satu dengan
yang lainnya. Mereka hadir dan berkumpul di ruang kelas dari berbagai latar belaka
berbeda-beda pula,disamping itu Untuk dapat menghadapi dan membelajarkan peserta
didik dengan berbagai latar belakang, corak kepribadian, dan tingkat perkembangan yang
beragam tersebut, maka guru perlu mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki peserta
didik, motivasinya, latar belakang akademis, sosial- ekonominya, dan sebagainya.
Kesiapan guru mengenal karakteristik peserta didik dalam pembelajaran merupakan
modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan
pembelajaran. Menurut [ CITATION Mon84 \l 1057 ] menyatakan “Perkembangan memiliki
kesamaan dengan pertumbuhan”. Sementara Moh Kasiram berpendapat perkembangan
dan pertumbuhan berbeda namun saling melengkapi. Contoh pohon mangga kecil
menjadi besar adalah peristiwa pertumbuhan, anak ayam kecil menjadi besar juga
peristiwa pertumbuhan, namun perubahan dari telur menjadi anak ayam adalah peristiwa
perkembangan.peristiwapembuahan sel telur dengan sperma dalam kandungan ibu sampai
menjadi anak adalah peristiwa perkembangan.
Menurut [ CITATION Moh06 \l 1057 ] Pertumbuhan adalah “proses transmisi dari
konstitusi fisik (resam tubuh, keadaan jasmaniah) yang herediter/ warisan dalam bentuk
proses aktif yang kontinu” , Menurut [ CITATION Kar82 \l 1057 ] , sedangkan perkembangan
dalam arti sempit dikatakan sebagai “Proses pematangan fungsi-fungsi non fisik”
(Kartono, 1982:32). Perkembangan dalam arti luas sebagai “perubahan-perubahan
psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis dalam diri
anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu
tertentu, menuju kedewasaan” (Kartono, 1982:33)
4
Dari definisi di atas kita dapat mengetahui kalau pertumbuhan dan perkembangan
merupakan proses yang berbeda. Perkembangan mencerminkan sifat yang khas mengenai
gejala-gejala psikologis yang tampak. Sementara pertumbuhan khusus dimaksudkan
mengenai ukuran badan dan fungsi fisik yang murni.
1. Bagaimana Cara Guru menghadapi kenakalan remaja didalam kelas maupun diluar kelas ?
2.Apa Peran Guru dalam menyikapi masalah terjadi bagi siswa yang masih remaja dalam
permasalahannya ?
3.Apa perlu Impilakasi Pendidikan Bagi guru dalam mengatasi masalah siswa ?
4.Siapa perlu diterapkan Aliran psikologi dan Implikasi dalam pembelajaran ?.
5. Apa Tujuan Implikasi pembelajaran bagi pendidikan diterapkan guru ?
5
BAB II
Tinjauan Teoritis
Menurut Sandra Carr [ CITATION San14 \l 1057 ] percaya bahwa peran penting
ketika interaksi genotipe dan lingkungan tersebut mengalami perubahan, sejalan dengan
perkembangan anak dari bayi hingga remaja. Pada masa bayi, lingkungan yang dialami bayi
kebanyakan disediakan oleh orangtua. Lingkungan genetik yang disediakan oleh orangtua
bagi anak-anak mereka, sampai batas-batas tertentu, terkait dengan karakteristik dan genotipe
mereka sendiri pengaruh orangtua serta lebih leluasa menciptakan lingkungan mereka sendiri.
Dalam situasi sekolah, gen-gen mungkin dapat dilihat sebagai bagian dari dunia nyata anak-
anak. Meskipun demikian, bagi seseorang yang bekerja secara dekat dengan anak-anak dan
remaja, kekuatan dan kelemahan dari pengaruh genetik ini adalah penting untuk dipahami.
Seorang guru misalnya, perlu memahami sifat-sifat dan perbedaan-perbedaan individual. Di
samping itu, pemahaman tentang dampak faktor-faktor lingkungan terhadap perkembangan
anak, akan memberi pendidik suatu pertimbangan yang optimistis tentang potensi-potensi
yang penting ditumbuhkembangkan dalam diri semua peserta didik.
6
1.Aliran Nativisme / Aliran Pembawaan
Menurut aliran ini anak tidak perlu pendidikan karena baik buruk anak sudah
ditentukan dari keturunan. Menurut aliran ini manusia yang lahir telah memiliki bakat
dan pembawaan baik dari keturunannya yang dulu atau di takdirkan. Aliran ini
dijuluki aliran pesimistis karena melihat sesuatu hanya dari kacamata hitam saja.
Tetapi pengaruh aliran ini sampai sekarang masih dirasakan. Roseaus seorang filosof
dari Jerman berpendapat bahwa setiap orang dilahirkan mempunyai dasar-dasar moral
yang baik. Karakter seseorang bersifat interistik
d.Riwayat hidup dan latar belakang yang sama menghasilkan kepribadian yang
sama
7
Menurut Anastasi, Presiden American Psycological Association faktor segmental
yakni adakalanya berlangsung dalam waktu yang singkat, berlangsung dalam jangka
waktu yang lama.
Tentang hubungan antara faktor dan faktor keturunan Anastasi mengemukakan bahwa
:
4.Aliran Asosiasi
5.Aliran Gestalt
Berasal dari bahasa jerman yang berarti menggambarkan konfigurasi atau bentuk
yang utuh. Gestalt berupa objek yang berbeda dari jumlah bagian-bagiannya
menunjukan premis dasar sistem sikologi yang mengonseptualisasi berbagai pristiwa
psikologi sebagai fenomena yang terorganisasi utuh dan logis. Psikologi Gestalt
adalah gerakan psikologi yang melawan psikologi strukturalisme. Didasari oleh
pemikiran Kant tentang teori nativistik yang megnatakan bahwa organisasi aktivitas
mental membuat individu berinteraksi dengan lingkungannya melalui cara-cara yang
khas. Sehingga tujuan psikologi Gestalt adalah menyelidiki organisasi aktivitas
mental dan mengatahui secara tepat karateristik interaksi manusia dengan lingkungan
Dikembangkan oleh Jeant Piget, teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya. Teori digolongkan
pada teori Konstruktivisme, teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan
kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap
lingkungan. Menurut teori ini belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman
tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori
ini adalah setiap orang yang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam
dirinya. Proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi
secara klop dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.
8
Prinsip-prinsip Kognitif antara lain :
a.Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu
apabila pelajaran tersebut disusun berdasar pola dan logika tertentu.
c.Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik dari pada menghafal.
Aplikasi dalam proses pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswa bukan
sebagai orang dewasa yang mudah dipahami proses berfikirnya, anak usia pra sekolah
dan awal Sekolah Dasar belajar menggunakan benda konkret, keaktifan siswa sangat
dipentingkan, guru menyusun materi dengan pola atau logika tertentu dari sederhana
ke kompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatikan
perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.
-Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga anak mencapai
keberhasilan.
Adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah
bentukan kita sendiri. Pengetahuan merupakan hasil dari knstruksi kognitif melalui
kegiatan seseorang dengan membuat struktur kategori konsep dan skema yang
diperlukan untuk membentuk pengetahuan. Konstruktifisme menekankan
perkembangan konsep dan pengetahuan yang mendalam. Suatu pengetahuan dianggap
benar bila pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan
atau fenomena yang sesuai. Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja, melainkan
harus di interpretasikan sendiri oleh masinga-masing orang. Manusia berhadapan
dengan tantangan pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya
secara kognitif. Manusia harus mengembangkan skema pikiran lebih umum atau rinci,
menjawab dan menginterpretasikan pengalaman. Dengan cara itu pengetahuan selalu
berkembang. Proses tersebut meliputi :
a.Skema adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus
mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan lingkungan
9
berfungsi sebagai kategori-kategori untuk mengidentifikasikan rangsangan yang
datang dan terus berkembang
c.Akomodasi adalah proses pembentukan skema atau skema karena konsep awal
sudah tidak cocok lagi
a.Seorang guru merasa sudah pernah mengajari suatu materi tetapi ada sebagian
siswa yang tidak mengerti, itu berarti guru tersebut sudah mengajar dengan baik
tetapi ada sebagian murid yang tidak belajar sama sekali.
8.Aliran Behaviorisme
Aliran tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, aliran ini
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Aliran
behaviorisme mendudukan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukan perubahan perilakunya.
Menurut aliran ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
outpun yang berupa respons faktor yang dianggap penting dalam teori behavourisme
adalah stimulus dan respons. Stimulus adalah apa yang disampaikan oleh pengajar,
respon adalah sesuatu yang diterima oleh pelajar. Selain faktor tersebut ada faktor
penguatan. Bila penguatan ditambahkan maka respons akan semakin kuat.
10
Menurut [ CITATION Ami11 \l 1057 ] berpendapatnya bahwa permasalahan
sering dijumpai bagi remaja dalam lingkungan sekolah disebabkan kurang perhatian
keluarga,masyarakat,sekolah dan lingkungan.dimana remaja belum mengerti dan
masih tahap labil dalam pergaulannya masih terpengaruh antara lain :
rendahnya keimanan dalam agama, menurunnya pelaksanaan agama bagi remaja,
pengunaan narkoba, merokok, bolos sekolah,berkelahi oleh karena itu peran seorang
guru kepada siswa yaitu memberikan informasi tentang bahaya merokok dan
narkoba,memberikan informasi tentang seksual pada usia dini apa dampak bagi
remaja,memberikan rasa empati kepada remaja dan menjai sahabat mungkin dia ingin
mencari teman curhat dalam menyelesaikan masalahannya mungkin kenakalannya
Cuma pelarian semata.
McDevitt & Ormrod (2002) merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan
guru dalam menyikapi pengaruh genetik dan lingkungan bagi perkembangan remaja, yaitu:
11
marah atau agresif, dapat dilatih dan dibimbing menjadi seorang yang lebih adaptif dan
memperlihatkan tingkah laku prososial.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Peran Guru sebagai konselor terhadap perilaku remaja, kebanyakan siswa mengalami
masalah baik internal dan eksternal di sekolah, guru harus memberikan dukungan kepada
remaja bahwa bimbingan kepada siswa wajib sebab remaja terkadang kala sulit membedakan
salah atau benar,banyak kenakalan remaja dimana remaja ingin mencari jati dirinya
sendiri.sebaiknya guru bukan hanya memberikan metode pembelajaran saja kepada siswa
semata melainkan memberikan dukungan motivasi agar siswa semakin meningkatkan belajar
di kelas dan menjadi siswa yang berkarakter dan bermutu.sekolah telah menjadi tempat
tinggal kedua bagi peserta didik sebab itu guru sangat berperan penting,guru sangat berperan
penting dan memiliki keharusan dalam membimbing peserta didik selayak orangtua
dirumah,merawat anaknya dengan setulus hati.
12
Daftar Pustaka
(2002), M. &. (2002). Implikasi Guru dalam Permasalahan remaja. Jakarta: Erlangga.
13