Nurhalimah Handayani - 1901036215 - Tugas Latihan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurhalimah Handayani

NIM : 1901036215
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan 2
1. PT. NiU , perusahaan industry furniture pada tanggal 1 Januari 2012 membeli sebuah
mesin potong seharga Rp. 2.000.000.000 ditaksir dengan umur teknis dan ekonomis
adalah 5 tahun, untuk perhitungan laba akuntansi / komersial mesin tersebut disusutkan
berdasarkan metode garis lurus 20% setiap tahun. Tapi untuk tujuan perhitungan laba
rugi fiscal, manajemen memilih metode saldo semakin menurun ( declining balance
method) yang diperkenankan oleh peraturan pajak penghasilan , dengan presentase
penyusutan 50% per tahun dari saldo buku. Untuk tahun usaha 2012 perusahaan
memperoleh laba akuntansi / bisnis sebelum pajak adalah sejumlah 10.000.000 dan tariff
pajak penghasilan adalah 30%.
a. berapakah pajak penghasilan dan laba akuntansi / bisnis setelah pajak untuk tahun
usaha 2012? Dan buatlah jurnal untuk pencatatan atas transaksi tersebut.
b. berapa perbedaan temporer dan bagaimana penyajiannya dalam laporan keuangan
2012? Dan buatlah jurnal.

2. Melanjutkan data pada nomor 1 bila manajemen PT. NiU karena pertimbangan
perkebangan teknis dan ekonomi yang sangat pesat berubah telah memilih untuk
perhitungan laba akuntansi dengan metode saldo menurun dengan penyusutan 60% dari
nilai buku per tahun, maka jawablah pertanyaan tersebut pada nomor 1.
3. PT. Bersama itu Indah untuk tahun usaha 2014 menunjukkan data keuangan sebagai
berikut:
a. Perusahaan menyediakan klinik pengobatan dengan menyediakan dokter dan obat
gratis kepada karyawan yang sakit, biaya kesehatan dalam bentuk natura ini selama tahun
2014 berjumlah Rp. 145.000.000.
b. harga perolehan bangunan toko permanen Rp. 2.000.000.000, perusahaan
menyusutkan bangunan toko permanen berdasarkan metode garis lurus sebesar 10% per
tahun, sedangkan menurut peraturan perundangan pajak bangunan permanen ditetapkan
masa manfaat adalah 20 tahun atau penyusutan garis lurus adalah 5% per tahun.
c. Perusahaan menyusutkan perabotan toko dan kantor yang berharga perolehan Rp.
500.000.000 berdasarkan metode garis lurus 10% per tahun. Sedangkan menurut
peraturan perundangan harta berwujud bukan bangunan kelompok 1 untuk jenis usaha
perdagangan bila disusutkan dengan metode garis lurus adalah 25% per tahun.
d. dalam jumlah laba akuntansi sebelum pajak Rp. 6.000.000.000 telah termasuk
pendapatan bunga atas deposito sebesar Rp. 60.000.000 setelah dipotong pajak
penghasilan final sebesar 20%.
e. perusahaan menyewakan sebagian ruangan toko untuk salon, pendapatan sewa untuk
masa dua tahun dari 1 januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp.
60.000.000 dan telah diterima penuh, untuk akuntansi keuangan dibukukan berazas
akrual, sedangkan untuk perhitungan laba fiscal sesuai dengan taat azas yang selama ini
dilakukan perusahaan adalah berdasarkan azas kas.
f. selama tahun 2013 sebagian ruangan toko disewakan untuk cafeteria dengan
memungut uang sewa bulanan Rp. 3.000.000 perbulan, yang dipungut di belakang pada
setiap tanggal 15 bulan berikut. Untuk akuntansi keuangan manajemen telah
membukukan sewa bulan desember 2013 berdasarkan azas akrual, sedangkan untuk
perhitungan laba rugi fiscal, manajemen menganut taat azas berdasarkan azas kas.
Pertanyaan :
Susunlah kertas kerja untuk melakukan rekonsiliasi laba rugi Akuntansi / Bisnis dengan
laba rugi fiscal bila :
a. laba akuntansi / bisnis sebelum pajak Rp.6.000.000.000
b. Rugi akuntansi / bisnis sebelum pajak Rp. 3.000.000. 000
4. Pilih laporan keuangan suatu emiten PT. Tbk untuk tahun usaha yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 20XX, teliti dan pelajari apakah pengungkapan tentang pajak
penghasilan telah sesuai dengan PSAK 46 revisi terakhir dan jelaskan!
Jawab :

1. A.
Tanggal Keterangan Akuntansi Akuntansi Pajak
Keuangan (Rp)
( Rp)
1/1/201 Harga Perolehan Mesin Rp. 2.000.000.000 Rp. 2.000.000.000
2
31/ Penyusutan
12/2012
20% (Rp.400.000.000)
50% ( Rp.
1.000.000.000)
Nilai Buku Rp. 1.600.000.000 Rp. 1.000.000.000

Laba akuntansi sebelum Rp. 10.000.000.000


pajak
Penyusutan secara Rp. 400.000.000
komersial
Penyusutan secara Fiskal ( Rp. 1.000.000.000)
Selisih penyusutan ( Rp. 600.000.000)
komersial dan fiskal
Laba Kena Pajak 2012 Rp. 9.400.000.000
Pajak Penghasilan Kini ( 2012) 30% x Rp. 9.400.000.000 = Rp. 2. 820.000.000
Liabilitas pajak Tangguhan 30 % x Rp. 600.000.00 = Rp. 180.000.000
Laba setelah pajak : Rp. 10.000.000.000 – Rp. 2.820.000.000 = Rp. 7. 180. 000.000
Jurnal :
31/12/2014 Beban Pajak Rp.
3.000.000.000
Pajak yang Rp.
harus 2.820.000.000
dibayarkan
Utang pajak Rp.
ditangguhkan 180.000.000
B. berapa perbedaan temporer dan bagaimana penyajiannya dalam laporan keuangan
2012
Pada temporer yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2012 yaitu :
Rp. 1.000.000.000 – Rp. 400.000.000 = Rp. 600.000.000
Nilai tersebut disajikan pada laporan keuangan sebagai Aset pajak ditangguhkan
adalah :
Rp. 600.000.000 x 30% = Rp. 180.000.000
Nilai tersebut pada laporan keuangan disajikan liabilitas pajak tangguhan
Jurnal :

31/12/2014 Beban Pajak Tangguhan Rp.


180.000.000
Liabilitas pajak Tangguhan Rp.
180.000.000

2.
a.
Tanggal Keterangan Akuntansi Akuntansi Pajak
Keuangan (Rp)
( Rp)
1/1/201 Harga Perolehan Mesin Rp. 2.000.000.000 Rp. 2.000.000.000
2
31/ Penyusutan
12/2012
60% (Rp.1.200.000.000)
50% ( Rp.
1.000.000.000)
Nilai Buku Rp. 800.000.000 Rp. 1.000.000.000

Laba akuntansi sebelum Rp. 10.000.000.000


pajak
Penyusutan secara Rp. 1.200.000.000
komersial
Penyusutan secara Fiskal ( Rp. 1.000.000.000)
Selisih penyusutan ( Rp. 200.000.000)
komersial dan fiskal
Laba Kena Pajak 2012 Rp. 9.800.000.000

Nilai pajak kini = Rp. 9.800.000.000 x 30% = Rp. 2.940.000.000


Aset pajak tangguhan = Rp. 200.000.000 x 30% = Rp. 60.000.000
Laba Setelah pajak = Rp. 10.000.000.000 – Rp. 2.940.000.000
= Rp. 7.060.000.000
Jurnal :
31/12/201 Beban Pajak Rp.
4 2.940.000.000
Pajak yang harus Rp.
dibayarkan 2.940.000.000
31/12/201 Beban Pajak Rp. 60.000.000
4 tangguhan
Aset pajak Rp. 60.000.000
Tangguhan

b. . berapa perbedaan temporer dan bagaimana penyajiannya dalam laporan keuangan


2012
Pada temporer yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2012 yaitu :
Rp. 1.200.000.000 – Rp. 1.000.000.000 = Rp. 200.000.000
Nilai tersebut disajikan pada laporan keuangan sebagai Aset pajak ditangguhkan
adalah :
Rp. 200.000.000 x 30% = Rp. 60.000.000
Nilai tersebut pada laporan keuangan disajikan liabilitas pajak tangguhan
Jurnal :

31/12/2014 Aset Pajak Tangguhan Rp.


60.000.000
Pendapatan pajak Tangguhan Rp.
60.000.000

3.
Note:
tabel ini merupakan sreenshoot dari pengerjaan saya di excel.
Jurnal :
3a. Asumsikan bahwa tarif pajak yang berlaku adalah 30% maka :
Beban Pajak Kini Rp. 1.841.100.000
Pajak Yang harus dibayarkan Rp. 1.841.100.000
*Rp 6.137.000.000 x 30%
3b. Jadi pada saat terjadi kerugian pada perusahaan tidak perlu dilakukan pencatatan
akuntansi. Karena kompensasi kerugian hanya akan mempengaruhi jumlah laba fiscal dan
besarnya kewajiban perpajakan kita saja.
4.
Pada tanggal 31 Desember 2020, pemerintah Republik Indonesia menerbitkan peraturan
pemerintah pengganti undang-undang ( Perpu) Republik Indonesia No. 1 Tahun 2020
yang telah menjadi Undaang-Undang ( UU) No. 2 tahun 2020, serta menetapkan
Peraturan Pemerintah ( PP) No. 30 tahun Pajak 2020 mengenai penurunan Tarif pajak
Penghasilan bagi wajib pajak badan dalam negri yang berbentuk peseroan terbuka atau
Tbk dan berlaku sejak tanggal 19 Juni 2020. Aturan tersebut menetapkan penurunan tarif
pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula
25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022
dan seterusnya. Pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2020 telah dihitung dengan menggunakan tarif pajak 22%.
Apakah telah sesuai dengan PSAK 46 revisi terakhir?
jawabannya adalah menurut saya jawabannya adalah sesuai. Mengapa demikian karena
pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk. ini telah menjabarkan secara rinci
mengenai pemulihan ataupun penyelesaian masa depan jumlah tercatat aset ( liabilitas)
yang diakui dalam laporan keuangan perusahaan. Dan transaksi serta peristiwa lain pada
periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas.

Anda mungkin juga menyukai