2.model Kompartemen

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 33

MODEL KOMPARTEMEN

Apt.Yithro Serang,M.Farm
Obat yang ada didalam tubuh berada dalam
keadaan Dinamik, akibat proses absorbs, distribusi
dan eliminasi dimana peoses tersebut umumnya
berjalan secara simultan atau serentak meskipun
dengan kecepatan yang tidak sama antara masing-
masing proses tersebut.

Ex: pada awal pemberian secara oral proses absorsi berjalan lebih dominan tetapi
lama kelamaan menurun sebaliknya proses distribusi lebih dominan yang akhirnya
proses eliminasi lebih menonjol.
Didalama sistem biologi yang kompleks, untuk mempelajari atau memahami
pergerakan obat dalam tubuh secara kuantitatif dibutuhkan
penyederhanaan anggapan yaitu menggunakan model.

Pada umumnya model dalam farmakokinetik dibedakan model kompertemen


dan model fisiologik atau model perfusi.

Suatu kompartemen bukan merupakan areal anatomis atau fisiologis yang


nyata , tetapi suatu anggapan yang menggariskan adanya kesamaan
perfusi atau aliran darah dan anfinitas obat pada jaringan-jaringan dalam
tubuh.
Anggapan seperti ini menyebabkan organ-organ yang
berbeda secara anatomis atau fisiologis dapat
dikelompokan menjadi satu kompertemen yang sama,
misalnya organ jantung, paru, ginjal, hati dan darah
dapat dikelompokan menjadi satu kompertemen
sentral atau kompertemen yang perfusinya cepat dan
anfinitas obat sama.

Tubuh kita terdiri dari berjuta-juta atau multikompertemen


dimana kompertemen-kompertemen dalam SISTEM
kompertemen tersebut berhubungan secara TIMBAL_BALIK
satu dengan lainnya.
• Obat dalam tubuh mengalami keluar masuk
kompartemen secara dinamik.

• Didalam tubuh, model kompertemen disebut


model kompertemen terbuka, karena dalam tubuh
obat mengalami eliminasi sehingga semakin lama
obat dalam tubuh berkurang, yang lama-
kelamaan obat akan habis.
• Pada model kompartemen, tubuh dianggap terdiri
dari satu atau lebih kompertemen, yaitu
kompertemen sentral dan satu atau lebih
kompertemen tepi atau kompertemen perifer.
Kompertemen perifer dihubungkan dengan
kompertemen sentral.
A.Model Mammilary
Kompertemen sentral mewakili jaringan perfusi cepat dan
plasma atau darah, dimana obat dalam kompertemen ini
secara cepat akan mencapai keseimbangan.

Jumlah obat dalam setiap kompertemen dapat diperhitungkan


setelah obat dimasukan kedalam komperteman
Manfaat penggambaran model kompartemen

Memungkinkan ahli farmakokinetik merumuskan


Memberikan gambaran nyata tentang laju proses
01 persamaan diferensial, perubahan konsentrasi obat
dalam masing-masing kompartemen dan parameter
farmakokinetik lainnya.
02 yang terjadi.

Menunjukan berapa banyak tetapan-tetapan

03 farmakokinetika yang diperlukan menggambarkan proses


ADME secara memadai
B.Model Caternary
Pada model ini tubuh dianggap terdiri atas kompartemen-
kompartemen, bergabung dan dihubungkan satu dengan
lainnya menjadi satu deretan kompartemen secara berurutan.

Model ini jarang digunakan : model ini tidak dapat dipakai pada
organ yang secara fungsional berhubungan dengan plasma.
c.Model Fisiologik atau model
pefusi
Metode ini didasarkan atas data anatomi dan fisiologi bagi obat tertentu
yang diketahui.

Adapun ciri-ciri yang berbeda dengan model kompartemen antara lain :


1. Pada model ini tidak diberlakukan data yang tepat, data konsentrasi
obat dalam organ maupun jaringan, ditentukan secara perbandingan
melalui percobaan, berupa partisi obat dalam jaringan dengan darah.
2. Kondisi patologik tertentu menimbulkan perbedaan aliran darah,
jaringan dan perbandingan obat dalam jaringan dengan dalam darah,
olleh karena itu perubahan tersebut harus dipertimbangkan
3. Data beberapa spesies hewan dapat diekstrapolasikan pada manusia
terhadap beberapa macam obat.
Model ini telah digunakan untuk menggambarkan
kadar obat dalam jaringan antara lain : digoksin,
lidokain, metotreksat, thiopental.
Jaringan atau organ yang tidak ditembus obat tidak
dimasukan dalam model perfusi ini, seperti tulang,
susunan syaraf pusat, otak.
Beberapa hal penting tentang model
kompartemen :
Dalam prakteknya, pencocokan dan
interpretasi data uji farmakokinetika untuk
menghitung parameter-parameter
farmakokinetik, maka multi kopertemen
disederhanakan menjadi satu atau dua
kompertemen terbuka.
A.Model Satu
Kompertemen Terbuka
Dalam model ini tubuh dianggap hanya satu
kompartemen, dimana obat yang dimasukan kedalam
tubuh akan segera mencapai setimbang antara obat
dalam darah dengan obat dalam jaringan atau cairan
tubuh yang lain.

Distribusi obat berjalan sangat cepat dan tidak dapat


dibedakan dengan fase eliminasi→ pada penggunaan obat
per oral atau ekstravaskuler hanya tampak fase absorpsi dan
fase eliminasi saja pada kurva kadar obat vs waktu sampling.
Karena dianggap distribusi obat sangat cepat, maka dalam model satu
kompartemen dianggap hanya terdiri dari satu kompartemen sentral saja
yang terdiri dari darah atau plasma darah. Olleh karena itu parameter
distribusi pada model satu kompartemen hanya volume distribusi atau VD.
Plot kadar obat dalam darah (plasma) vs waktu sampling pada kertas
semilog diperolleh garis lurus, Adapun persamaan matematis kadar obat
dalam darah monoeksponesial 𝑐𝑝𝑡 = 𝑐𝑝0 𝑒 −𝑘𝑡 dimana 𝑐𝑝𝑡 adalah konsentrasi
obat tak berubah pada waktu t, sedangkang 𝑐𝑝0 adalah konsentrasi obat tak
berubah dalam darah pada waktu t= 0 sedangkan K adalah tetapan laju
eliminasi obat dalam tubuh.
B.Model Dua
Kompertemen Terbuka
• Dalam model ini tubuh dianggap terdiri dari dua
kompartemen yaitu kompartemen perifer atau
tepi yang terdiri dari jaringan perfusi lambat dan
Kompartemen sentral atau pusat yang terdiri dari
darah dan jaringan perfusi cepat.
Obat yang diberikan dalam tubuh masuk
kompertemen sentral tidak segera didistribusikan
merata atau seimbang antara kompartemen sentral
dan kompartemen perifer.
Hal tersebut berarti distribusi dikompartemen sentral
kecepatannya berbeda dengan dikompartemen perifer. Olleh
karena itu obat tidak segera menyebar ke dalam
kompartemen perifer, maka juga tidak segera terjadi
kesetimbangan antara kompartemen sentral dengan
kompartemen perifer.
Pada model dua kompartemen, kurva kadar obat dalam darah vs serial
waktu sampling pada kertas semilog, akan terjadi bifasik, yaitu fase
distribusi berupa garis yang curam, dan fase eliminasi lebih landai.
Persamaan matematis kadar obat dalam darah
adalah bieksponensial : 𝑐𝑝𝑡 =𝑎𝑒 −𝑎𝑡 + 𝐵𝑒 −𝐵𝑡

Selain cara kurve untuk menentukan kompartemen, dapat


juga dilakukan dengan analisis tetapan laju distribusi antar
kompartemen dan tetapan laju eliminasi sebagai berikut :
𝐾12 + 𝐾21 ≥ 20K model 1 kompartemen
𝐾12 + 𝐾21 < 20K model 2 kompartemen
Keterangan :
K12 : tetapan laju distribusi dari kompertemen 1 ke 2
K21 : tetapan laju distribusi dari kompartemen 2 ke 1
K : tetapan laju eliminasi obat.
• Nasib obat dalam tubuh atau ADME, secara singkat
dapat Digambar sebagai berikut :
Adapun proses ADME data kuantitatif, dapat
digambarkan pada kurva sebagai berikut :
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation
Fully Editable Shapes

Content
Here
Fully Editable Shapes
Fully Editable Icon Sets: A
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai