Surat Edaran RPL-1
Surat Edaran RPL-1
Surat Edaran RPL-1
Sesuai dengan surat dari Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 2064/D3/PL.02.00/2021 tanggal 30 Juli 2021 hal
Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL, dengan ini
kami sampaikan bahwa hal-hal sebagai berikut:
*ttd*
Dokumen ini ditandatangani secara elektronik melalui Aplikasi TNDE menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE. (1/1)
Ralat pada Surat Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi nomor
2064/D3/PL.02.00/2021 tanggal 30 Juli 2021 hal Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara
Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui RPL
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor DP.01.01/III/0959/2021 tanggal 30 Juni 2021 perihal
Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL, dengan hormat
kami sampaikan bahwa Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi pada prinsipnya tidak
berkeberatan atas usulan beberapa Perguruan Tinggi untuk menjadi penyelenggara Program RPL. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun 2016 tentang
Rekognisi Pembelajaran Lampau pada Pasal 6 ayat (2) yang menyebutkan bahwa Pengakuan CP untuk
melanjutkan pendidikan formal yang diperoleh melalui pendidikan nonformal, informal, dan/atau
pengalaman kerja dilakukan oleh Perguruan Tinggi pada program studi dengan peringkat akreditasi
paling rendah B atau sebutan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, serta ayat (5)
Dalam hal terdapat kebutuhan khusus untuk pengakuan CP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) Menteri dapat menugaskan perguruan tinggi tertentu untuk menyelenggarakan RPL.
Berdasarkan peraturan sebagaimana tersebut di atas, kami sampaikan bahwa Perguruan Tinggi yang
Saudara usulkan telah memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau
(RPL). Berikut kami lampirkan penetapan usulan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tenaga
Kesehatan melalui RPL.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Beny Bandanadjaja
Tembusan: NIP 197009302000031001
Kasubbag Tata Usaha Direktorat PTVP
Lampiran Surat
Nomor : 2064/D3/PL.02.00/2021
Tanggal : 30 Juli 2021
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau telah dapat diterbitkan.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan adalah dengan menetapkan
kualifikasi minimum, yakni Diploma III bagi tenaga kesehatan kecuali tenaga medis. Menurut
data dari Badan Kepegawaian Negara, sampai dengan bulan April 2015 masih terdapat sekitar
74.601 tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan yang masih memiliki
kualifikasi pendidikan setara Jenjang Pendidikan Menengah dan Diploma I. Pemerintah dalam
hal ini Kementerian Kesehatan telah merumuskan upaya untuk mengatasi kondisi tersebut,
yakni dengan mengembangkan Program Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Tenaga
Kesehatan dari Jenjang di Bawah Diploma III ke Jenjang Diploma III.
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah
Provinsi/Kab/Kota, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, Unit
Utama Kementerian Kesehatan, Lembaga TNI/Polri Bidang Pendidikan Kesehatan, Rumah
Sakit Umum Pusat/Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi/Kab/ Kota, Perguruan Tinggi
Penyelenggara dan instansi terkait lainnya dalam penyelenggaraan Program Peningkatan
Pendidikan bagi Tenaga Kesehatan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
Petunjuk Teknis ini.
i
DAFTAR ISI
ii
A. Monitoring dan Evaluasi ................................................................................................. 11
B. Pengendalian dan Pelaporan ......................................................................................... 11
BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 13
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
yang sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Berbagai indikator
kesehatan masyarakat telah menunjukan terjadinya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia yang signifikan. Indikator tersebut antara lain adalah terjadinya
peningkatan umur harapan hidup, terjadinya penurunan angka kematian ibu melahirkan,
terjadinya penurunan angka kematian bayi dan balita serta terjadinya penurunan prevalensi
gizi kurang pada anak balita.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari ketersediaan sumber daya yang memadai untuk
melaksanakan berbagai program pembangunan kesehatan, antara lain sumber daya
manusia kesehatan yang terdiri dari tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan unsur
utama yang mendukung subsistem kesehatan lainnya.
Untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta mengantisipasi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, Pemerintah kemudian menetapkan bahwa tenaga
kesehatan adalah tenaga yang memiliki jenjang pendidikan minimum Diploma III. Hal
tersebut dituangkan dalam UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan pasal 9
yang menyatakan bahwa Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum Diploma
Tiga kecuali tenaga medis. Sementara itu, harus diakui bahwa di lapangan saat ini masih
banyak tenaga yang bekerja di unit pelayanan, khususnya didaerah terpencil, tertinggal serta
perbatasan dan kepulauan (DTPK), yang memiliki jenjang pendidikan menengah (JPM) dan
jenjang pendidikan Diploma I (JPT D1), yang belum memperoleh kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan formal sesuai profesinya karena berbagai kendala padahal mereka
telah memiliki pengalaman bekerja cukup lama, memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pelatihan, kursus, dan pendidikan non-formal lainnya.
Pada periode tahun 2017 sampai dengan 2020, Kementerian Kesehatan bekerjasama
dengan Kementerian Ristek Dikti telah mengembangkan Program Percepatan Peningkatan
Kualifikasi Tenaga Kesehatan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dengan
melibatkan 471 Program Studi pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ditunjuk
sebagai penyelenggara RPL berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 113/M/KPT/2017 Tahun 2017, dan Nomor
181/M/KPT/2018 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Percepatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau. Dalam program tersebut, dilakukan
pengakuan capaian pembelajaran tenaga kesehatan dalam jabatan selama melaksanakan
tugasnya yang diperoleh dari pendidikan nonformal, informal, dan atau pengalaman kerja ke
dalam pendidikan formal jenjang kualifikasi Diploma Tiga. Dengan pengakuan capaian
pembelajaran ini, maka tenaga kesehatan dalam jabatan dapat melanjutkan pendidikannya
ke jenjang kualifikasi Diploma Tiga tanpa perlu mengikuti semua mata kuliah dalam jenjang
kualifikasi tersebut.
Tenaga kesehatan yang telah ditingkatkan kualifikasinya melalui Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan sampai dengan tahun 2020 berjumlah 34.628 orang. Namun
demikian, sampai dengan saat ini masih terdapat tenaga kesehatan yang masih bekerja dan
telah memiliki pengalaman selama beberapa tahun di beberapa fasilitas kesehatan tidak lagi
B. Tujuan
Tujuan disusunnya petunjuk teknis Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui
RPL adalah sebagai acuan penyelenggaraan bagi pengelola di tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota serta unit pelaksana teknisnya dalam rangka peningkatan kompetensi dan
kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan dari pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah
(JPM) dan Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma I (JPT-DI) ke Jenjang Diploma III.
C. Definisi Operasional
1. Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL ini adalah
kelanjutan dari Program Percepatan Peningkatan Kualifikasi Tenaga Kesehatan melalui
RPL dalam rangka meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan melalui RPL
dari jenjang pendidikan menengah (JPM) dan Diploma I ke Diploma III.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
3. Rekognisi Pembelajaran Lampau, yang selanjutnya disingkat RPL adalah pengakuan
atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, non formal,
informal, dan /atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.
4. Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan melalui RPL adalah institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan yang
ditetapkan oleh Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor
113/M/KPT/2017 dan Nomor 181/M/KPT/2018 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara
Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui Rekognisi Pembelajaran
Lampau, atau izin penyelenggaraan RPL dari Ditjen Vokasi Kemdikbud Ristek, atau
Perguruan Tinggi Kesehatan Negeri atau Swasta yang telah memenuhi persyaratan
penyelenggara RPL sesuai dengan Permenristekdikti nomor 26 tahun 2016.
5. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan,
yang selanjutnya disebut Kepala Badan adalah Eselon I dilingkungan Kementerian
Kesehatan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara Nomor 5063);
E. Sasaran
Sasaran dalam petunjuk teknis ini adalah:
1. Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota;
2. Badan Kepegawaian Daerah;
3. Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota;
4. Unit Utama Kementerian Kesehatan;
5. Dinas Kesehatan Mabesal TNI AD/TNI AU/TNI AL dan Lembaga Pendidikan Polri;
6. Rumah Sakit Umum Pusat/Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi/Kab/ Kota;
7. Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan melalui RPL;
8. Instansi terkait lainnya.
1. Persyaratan Umum
a. Lulusan jenjang pendidikan menengah atau Diploma I Bidang Kesehatan;
b. Telah menjalankan pekerjaan keprofesiannya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
paling sedikit 5 (lima) tahun pada saat dilakukan asesmen RPL;
c. Tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan sesuai dengan profesinya
dengan kualifikasi pendidikan paling rendah:
1) Dipoma I Kebidanan bagi bidan;
2) Sekolah Menengah Farmasi (SMF) bagi tenaga teknis kefarmasian;
3) Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) bagi perawat;
4) Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) bagi terapi gigi dan mulut;
5) Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) bagi ahli teknik laboratorium
medik;
6) Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) bagi ahli Gizi;
7) Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) bagi sanitarian;
8) Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang telah mendapatkan pelatihan
rekam medis yang diakui oleh Organisasi Profesinya bagi perekam medis dan
informasi kesehatan;
9) Diploma Satu teknisi transfusi darah bagi teknisi pelayanan darah.
2. Persyaratan Khusus
Selain kriteria tersebut di atas, tenaga kesehatan yang mengikuti Program Peningkatan
Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL harus memenuhi persyaratan
administratif sebagai berikut :
a. Melampirkan surat izin belajar dari pejabat pembina kepegawaian untuk Pegawai
Negeri Sipil (PNS), atau pimpinan institusi/Lembaga tempat kerja;
b. Surat keterangan bekerja di fasyankes dan/atau pernah memiliki STR;
c. Melampirkan surat pernyataan kesediaan mengabdi di tempat tugas setelah selesai
pendidikan, dan diketahui pimpinan instansi;
d. Mendaftarkan pada program s t udi sesuai dengan profesi di pelayanan kesehatan;
e. Melampirkan ijazah terakhir;
f. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan oleh masing masing Perguruan
Tinggi penyelenggara..
E. Perpanjangan Waktu
Peserta Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL yang
tidak dapat menyelesaikan pendidikan sesuai dengan masa studi yang ditetapkan pada butir
C karena sakit/alasan kesehatan atau alasan lainnya yang tidak bertentangan dengan
peraturan akademik Perguruan Tinggi penyelenggara , dapat mengusulkan perpanjangan
waktu paling lama 1 (satu) semester kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
melalui Pimpinan Perguruan Tinggi penyelenggara.
F. Pasca Pendidikan
Institusi pendidikan penyelenggara Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan melalui RPL wajib melaporkan peserta program yang telah selesai mengikuti
1
Pada masa pandemi, kegiatan belajar dan mengajar disesuaikan dengan kebijakan PT penyelenggara dan kebijakan
Pemerintah.
G. Pembiayaan
Pembiayaan penyelenggaraan Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan melalui RPL dibebankan kepada peserta program, instansi pengirim/sponsor,
atau sumber pembiayaan lain yang sah.
2. Pelaporan
Untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan Program Peningkatan Kualifikasi
Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL, diperlukan laporan sebagai berikut:
a. PT Penyelenggara melaporkan SK penetapan peserta secara tertulis kepada Kepala
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
b. Laporan kemajuan akademik masing-masing peserta Program Peningkatan
Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL, disampaikan secara periodik
(tiap semester) oleh institusi pendidikan ke Pusdik SDM kesehatan dan penyandang
dana serta atasan langsung peserta Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan
Tenaga Kesehatan melalui RPL.
c. Laporan tentang keberhasilan penyelenggaraan Program Peningkatan Kualifikasi
Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL disampaikan secara berkala setiap tahun
oleh institusi penyelenggara pendidikan ke Pusdik SDM kesehatan.
Pemahaman terhadap petunjuk teknis ini serta keterlibatan para pelaksana serta pihak terkait,
menjadi kunci utama keberhasilan dalam pengembangan Program Peningkatan Kualifikasi
Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL. Sehingga diharapkan jajaran pihak yang terkait
dapat memberikan kontribusi dalam operasional penyelenggara.
Calon Peserta
Badan PPSDM Kesehatan: Calon peserta yang memiliki jenjang Calon peserta yang memiliki jenjang
Menentukan Perguruan Tinggi Penyelenggara dengan pendidikan tinggi (Diploma I) pendidikan menengah
berkoordinasi pada Direktorat Jenderal Vokasi,
Kemendikbud Ristek
Alih Kredit pengakuan CP pendidikan Asesmen dan Rekognisi pengakuan CP
formal melalui penilaian ekivalensi pendidikan non formal, informal, dan
Perguruan Tinggi Penyelenggara: (Program RPL) pengalaman kerja
Melaporkan daftar calon peserta yang telah
memenuhi syarat dan telah ditetapkan oleh pimpinan
Perguruan Tinggi kepada Kepala Badan PPSDM Perolehan kredit dan pembebasan
Kesehatan c.q Kepala Pusat Pendidikan SDM sebagian mata kuliah
Kesehatan
14
Lampiran 2. Format Rekap Usulan Calon Peserta Program Peningkatan Pendidikan melalui RPL dari Faskes/AIP/OP/KL/Lembaga TNI/Polri
Jumlah Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi _______________,
_______________________
______
NIP. __________________
15
Lampiran 3. Format Usulan Calon Peserta Program Peningkatan Pendidikan melalui RPL dari Faskes/AIP/OP/KL/Lembaga TNI/Polri
TNI/Polri
KET:
1 Unit Organisasi : RS, Puskesmas, Poskesdes, Labkesda, Dinas Kesehatan Kab/Kota, dll
____________________________________
NIP. __________________
16
Lampiran 4. Format Usulan Calon Peserta Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan melalui RPL Tahun 2021 dan Institusi/Universitas
yang Dituju
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi _______________,
________________________________
NIP. __________________
17
Lampiran 5. Informasi Untuk Calon Peserta Program Peningkatan Pendidikan melalui RPL
I. Pendahuluan
Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan prinsip satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem terbuka dan multimakna. Dengan prinsip sistem terbuka ini maka kesempatan
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi menjadi lebih
terbuka.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 Tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau telah
memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah proses pengakuan atas Capaian Pembelajaran
(CP) seseorang yang diperoleh melalui pendidikan formal atau nonformal atau informal,
dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.
Pengakuan atas capaian pembelajaran ini bertujuan untuk:
1) Pengakuan capaian pembelajaran untuk pelanjutkan pendidikan formal
2) Pengakuan capaian pembelajaran untuk penyetaraan kualifikasi
Implementasi RPL di bidang peningkatan kualifikasi tenaga kesehatan adalah memberikan
kesempatan kepada tenaga kesehatan lulusan pendidikan jenjang menengah dan
pendidikan jenjang Diploma Satu yang sudah berpengalaman untuk meningkatkan
kualifikasinya menjadi kualifikasi Diploma Tiga sesuai dengan persyaratan kualifikasi
minimum tenaga kesehatan sebagaimana ditentukan dalam UU No, 36 tahun 2014 tentang
Tenaga kesehatan pasal 9.
Informasi berikut dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada calon pelamar RPL
yang akan mengajukan RPL yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan tinggi bidang
kesehatan yang memenuhi syarat sebagai penyelenggara RPL.
18
Calon peserta yang ingin mengajukan pengakuan capaian pembelajaran yang telah
diperolehnya dari pendidikan nonformal, informal dan/atau pengalaman kerja dapat
menghubungi perguruan tinggi secara langsung, melalui email atau telepon. Rincian
kontak Koordinator RPL pada perguruan tinggi penyelenggara RPL harus tersedia di situs
web perguruan tinggi. Calon peserta dapat menghubungi Koordinator RPL untuk
memperoleh informasi mengenai apa itu RPL, tata cara dan persyaratan mengikuti RPL
dan lain sebagainya yang perlu diketahui oleh calon peserta. Koordinator RPL membantu
calon peserta untuk mengidentifikasi beberapa opsi pilihan program studi yang sesuai
dengan capaian pembelajaran yang telah mereka peroleh dari pengalaman kerja, pelatihan
atau pendidikan nonformal dan informal lainnya.
Konsultasi
Aplikasi
Asesmen
Rekognisi
Tahap 2: Menghubungi Penasihat RPL untuk mengidentifikasi program studi dan mata
kuliah yang akan diikuti.
Setelah calon peserta memahami panduan pelaksanaan RPL dan daftar mata kuliah yang
ditawarkan oleh program studi, mereka harus menerima penjelasan dari Penasihat RPL
agar dapat mengidentifikasi dengan baik program studi, jenjang kualifikasi, dan program
pembelajarannya, yang sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah mereka peroleh
sebagai hasil dari pembelajaran sebelumnya di tempat kerja, atau lainnya. Calon peserta
harus dibantu oleh Penasihat RPL, untuk menentukan program studi dan mata kuliah mata
kuliah yang akan dilamar oleh calon peserta. Setelah identifikasi program studi dan mata
kuliah-mata kuliah yang capaian pembelajarannya diharapkan sesuai dengan capaian
pembelajaran yang yang telah diperoleh calon peserta, dan diharapkan dapat diakui, maka
Penasihat RPL akan menunjuk seorang Asesor, yang bidang keahliannya sesuai dengan
kompetensi/capaian pembelajaran yang diajukan oleh calon peserta.
19
Tahap 3: Menyiapkan Lamaran RPL
Calon peserta harus menyesuaikan capaian pembelajaran yang telah diidentifikasi, yang
diperolehnya di luar pendidikan formal dengan program studi yang ditawarkan perguruan
tinggi yang paling sesuai. Jumlah mata kuliah yang dapat diajukan oleh calon peserta akan
sangat bergantung pada ruang lingkup capaian pembelajaran sebelumnya yang telah
dimiliki oleh calon. Pada tahap ini, calon peserta harus mengisi formulir permohonan RPL
disertai dengan dokumen bukti pendukung dan mengirimkannya ke Penasihat RPL.
(Dalam mempersiapkan lamaran dan mengumpulkan semua bukti yang diperlukan
diperlukan waktu yang panjang, untuk menyiapkan aplikasi dan mendapatkan bukti.)
Disarankan calon peserta mempersiapkan lamaran secara menyeluruh, karena kualitas
dan kelengkapan bukti dapat menentukan evaluasi yang dilakukan oleh Asesor. Tidak ada
tenggat waktu formal kapan dan berapa lama diberikan kepada calon peserta untuk
mempersiapkan aplikasi dan mengumpulkan bukti yang diperlukan. (Bukti apa pun dari
capaian pembelajaran sebelumnya yang berhubungan dengan mata kuliah yang dilamar
dengan RPL harus disortir dan diberi nomor dengan hati-hati. Bukti yang disusun secara
kacau akan membuat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dinilai).
Prinsip dari proses RPL adalah bahwa inisiatif untuk mempersiapkan dan mengajukan
lamaran selalu berada di pihak calon peserta.
Tahap 4: Penilaian oleh Asesor
Pelaksanaan asesmen umumnya dimulai dengan menilai formulir evaluasi diri atau formulir
asesmen mandiri beserta dokumen bulti pendukungmya. Apabila hasil dari asesmen
mandiri ini menunjukkan potensi untuk dapat direkognisi, maka asesmen dilanjutkan pada
tahap berikutnya, yaitu dengan merencanakan jadwal, metoda dan pelaksanaan asesmen
lainnya sehingga diperoleh keyakinan bahwa ruang lingkup capaian pembelajaran suatu
mata kuliah atau modul pembelajaran, atau kompetensi, atau klaster kompetensi telah
dipenuhi. Penilaian oleh Asesor dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Metoda
tersebut antara lain, penugasan berbentuk proyek, melakukan interview/ujian lisan, ujian
seperti pembelajaran reguler, melakukan simulasi pekerjaan/observasi tugas praktik
(demonstrasi), atau portofolio (sekumpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan
dokumentasi atas pencapaian kompetensi tertentu, seperti rapor/ijasah, sertifikat, piagam
penghargaan, dan lain-lain sebagainya).
Tahap 5: Keputusan Hasil Asesmen RPL
Setelah semua asesmen dilakukan, Asesor RPL akan menginformasikan hasil asesmen
kepada Koordinator RPL, dan kemudian Koordinator RPL meneruskan permohonan RPL
yang dinyatakan lulus kepada Komite RPL untuk disetujui dan memastikan bahwa calon
peserta telah diberitahukan secara tertulis. Setelah disetujui oleh Komite RPL, surat
pernyataan pengakuan capaian pembelajaran mata kuliah yang diperoleh melalui RPL
harus didokumentasikan sebagai bagian dari kelulusan mata kuliah dalam proses
mengikuti pembelajaran untuk memperoleh gelar pada suatu program studi (prosedur RPL
adalah dimaksudkan untuk pengakuan sebagian mata kuliah dari semua mata kuliah yang
harus ditempuh untuk memperoleh gelar pada suatu program studi). Sebagai bukti
pengakuan, calon peserta akan menerima surat resmi yang mengkonfirmasikan
pengakuan pembelajaran sebelumnya mengacu pada program tertentu yang ditawarkan
oleh perguruan tinggi, lengkap dengan informasi tentang jumlah Mata Kuliah dan SKS yang
diperoleh dan jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional yang diberikan kepada mereka.
20
III. TAHAPAN ASESMEN RPL
Tahapan pelaksanaan asesmen RPL sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3, terdiri dari
tahapan sebagai berikut:
Evaluasi diri calon peserta
Pada tahap ini, formulir evaluasi diri atau formulir asesmen mandiri yang telah diajukan
oleh calon peserta ini diverifikasi dan divalidasi oleh asesor. Dengan formulir evaluasi diri
ini calon peserta diberikan kesempatan untuk menentukan tingkat profesiensi
pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki, baik dari pendidikan nonformal,
informal, maupun dari pengalaman di industri yang relevan.
Dokumen dokumen portofolio untuk mendukung klaim calon atas pernyataan kriteria unjuk
kerja unit kompetensi atau klaster kompetensi, atau kriteria capaian pembelajaran mata
kuliah atau modul pembelajaran yang dilampirkan calon pada saat mengajukan lamaran
akan diverifikasi dan divalidasi oleh Asesor sesuai prinsip bukti, yaitu, sahih, cukup, terkini
dan otentik.
21
Asesmen tugas terstruktur/praktik dapat dilaksanakan melalui observasi yang dilakukan di
tempat kerja atau di laboratorium atau bengkel yang disimulasikan seperti di tempat kerja.
Tugas praktik ini memberikan kesempatan kepada calon untuk mendemonstrasikan
penerapan pengetahuan dan keterampilan suatu unit kompetensi atau kualifikasi.
Asesmen praktik ini harus dirancang untuk mencerminkan tugas pekerjaan yang
dikembangkan dari unit kompetensi atau klaster dari beberapa unit kompetensi atau
capaian pembelajaran mata kuliah atau modul belajar.
Memberi kesempatan mengumpulkan bukti tambahan
Untuk melengkapi bukti yang telah diperoleh pada tahap tersebut diatas, calon dapat
diberikan kesempatan untuk mengumpulkan bukti dokumenter lebih lanjut untuk
mendukung pemenuhan klaim calon atas pernyataan kriteria unjuk kerja unit kompetensi
atau klaster kompetensi, atau kriteria capaian pembelajaran mata kuliah atau modul
pembelajaran yang masih dianggap kurang. Jenis bukti dokumenter yang dapat diberikan
untuk mendukung bukti lebih lanjut klaim calon sama dengan yang tercantum pada tahap
persiapan, yaitu antara lain, laporan verifikasi pihak ketiga, catatan pekerjaan atau forto
pekerjaan yang dilakukan.
Calon yang pada saat melamar telah memiliki kualifikasi pendidikan formal pada jenjang
pendidikan tinggi (saat ini sedang mengikuti kuliah pada suatu program studi di Perguruan
Tinggi atau telah menyelesaikan kuliah pada PT dengan kualifikasi tertentu) dapat
mengajukan bukti transkrip kelulusan atau bukti lainnya yang syah untuk dilakukan
asesmen dan rekognisi dengan cara alih kredit. Asesmen untuk capaian pembelajaran
yang diperoleh dari Pendidikan formal ini dilakukan dengan memeriksa ekivalensi ruang
lingkup capaian pembelajaran mata kuliah yang diajukan untuk RPL Sebagai acuan, mata
kuliah yang memiliki ekivalensi ruang lingkup capaian pembelajaran sekurang-kurangnya
70% dapat diakui kreditnya dan dialihkan (Transfer Satuan Kredit Semester). Ekivalensi
pemenuhan capaian pembelajaran didasarkan pada isi pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh yang tercakup dalam suatu mata kuliah, dan penilaian level didasarkan
kepada keluasan dan kekinian pengetahuan, pemahaman berpikir kritis, penyelesaian
masalah, relevansi dengan praktek, kemampuan bekerja secara independen, kepedulian
terhadap masalah sosial, etika, dan inovasi.Pengakuan tipe ini disebut juga dengan istilah
Transfer kredit (credit transfer).
Secara skematis prosedur asesmen RPL untuk capaian pembelajaran yang diperoleh dari
pendidikan formal dan capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan nonformal,
informal dan/atau pengalaman kerja ditunjukkan pada Gambar 3.
22
Gambar 3: Prosedur RPL dengan Asesmen RPL dan Asesmen Ekivalensi
B. Persyaratan Khusus
Selain kriteria tersebut di atas, tenaga kesehatan yang mengikuti Program
Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL berasal dari
Aparatur Sipil Negara (ASN), atau anggota TNI/Polri atau Non ASN, harus memenuhi
persyaratan administratif sebagai berikut :
23
1) Melampirkan surat izin belajar dari pejabat pembina kepegawaian atau pimpinan
institusi/Lembaga tempat kerja;
2) Surat keterangan bekerja di fasyankes dan/atau pernah memiliki STR
3) Melampirkan surat pernyataan kesediaan : i) mengikuti pendidikan Program
Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui RPL sesuai
dengan ketentuan yang berlaku; ii) mengabdi di tempat tugas setelah selesai
pendidikan, dan diketahui pimpinan instansi;
4) Program Studi yang diambil sesuai dengan profesi di pelayanan kesehatan;
5) Satu lembar copy Ijazah terakhir;
6) Mengisi biodata.
Semua berkas yang telah disiapkan kemudian diajukan ke institusi pendidikan yang
menyelenggarakan RPL.
Selanjutnya calon peserta menunggu informasi dari penyelenggara RPL untuk mengikuti
asesmen, yang terdiri dari wawancara, ujian tulis, mendemonstrasikan keterampilan, dan
jika diperlukan dilakukan kunjungan ke tempat kerja calon.
24
Calon yang pada saat melamar telah memiliki kualifikasi pendidikan formal pada jenjang
pendidikan tinggi (saat ini sedang mengikuti kuliah pada suatu program studi di Perguruan
Tinggi) dapat mengajukan bukti transkrip kelulusan atau bukti lainnya yang syah untuk
dilakukan asesmen dan rekognisi dengan cara alih kredit.
TABEL 1: Daftar Mata Kuliah Program Diploma III Program Studi : ..................
No Nama Mata Kode Capaian RPL/ TIDAK Kriteria Capaian
Kuliah (MK) MK Pembelajaran Pembelajaran
MK Mata Kuliah
1 .....................
.....................
.....................
2 ......................
3
Keterangan:
Tabel 1 agar diisi oleh masing-masing Program Studi sesuai dengan daftar mata kuliah dan
Capaian Pembelajaran Program Studi. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah bersifat umum,
sedangkan kriteria Capaian Pembelajaran Mata Kuliah bersifat lebih rinci unuk setiap topik.
25
Lampiran 6. Aplikasi Formulir RPL
_________________________________
b. Data Pendidikan (Hanya diisi dengan kualifikasi pendidikan formal tertinggi yang pernah
diikuti dan dilampiri foto kopi ijazah dan transkrip nilai)
Strata : __________________________________
Tahun lulus : __________________________________
26
Contoh daftar mata kuliah pada Program Studi Keperawatan
Kode Mata Mengajukan RPL
No Judul Mata Kuliah
Kuliah
1 Bd.203 Keterampilan Dasar Kebidanan Ya Tidak
Dasar
2 Bd.401 Konsep kebidanan Ya Tidak
3 Bd.501 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Ya Tidak
4 Bd.202 Komunikasi dalam Praktek Ya Tidak
Kebidanan
Dst
a. Pengalaman Kerja :
Pada bagian ini, diisi dengan pengalaman kerja yang anda miliki yang relevan dengan
mata kuliah yang akan dinilai. Tulislah data pengalaman kerja saudara dimulai dari urutan
paling akhir (terkini).
27
Kode Bukti Tipe – tipe Bukti
SK = Sertifikat kompetensi
SR = Surat referensi dari supervisor/perusahaan mengenai uraian pekerjaan
yang saudara lakukan pada perusahaan tersebut
CP = Contoh pekerjaan yang pernah anda buat (produk jadi)
JD = ‘Job description’ dari perusahaan mengenai pekerjaan anda
WS = Wawancara dengan supervisor, teman sejawat atau klien
De = Demonstrasi pekerjaan/keterampilan yang dipersyaratkan
Pe = Pengalaman Industri (on the job training, magang, kerja praktek, dll)
L = Bukti-bukti lainnya yang relevan
Pernyataan Pelamar
Saya telah membaca dan mengisi Formulir Pendaftaran untuk mengikuti perkuliahan di
Program Studi ........... pada PT ................................ dengan benar dan dengan ini saya
menyatakan:
1. Semua informasi yang saya tuliskan adalah sepenuhnya benar dan saya bertanggung-
jawab atasseluruh data dalam formulir inidan apabila dikemudian hari ternyata informasi
yang saya sampaikan tersebut adalah tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Saya memberikan ijin kepada pihak pengelola program RPL, untuk melakukan
pemeriksaankebenaran informasi yang saya berikan dalam formulir aplikasi ini kepada
seluruh pihak yang terkaitdengan jenjang akademik sebelumnya dan kepada perusahaan
tempat saya bekerja sebelumnyadan atau saat ini saya bekerja.
3. Saya bersedia melengkapi berkas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses asesmen
dan rekognisi dan/atau alih kredit.
4. Saya akan mengikuti proses asesmen sesuai dengan kesepakatan waktu yang ditetapkan
dan sayaakan melunasi biaya pendaftaran setelah pengisian aplikasi ini selesai.
5. Saya akan mentaati seluruh hal yang tercantum dalam peraturan akademik dan hal-hal
terkait administrasi selama saya mengikuti perkuliahan di PT............
Tempat/Tanggal :
(........................................................)
28
Lampiran 7. Formulir Asesmen Mandiri RPL
Keterangan:
V : Valid, yaitu terdapat hubungan yang jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator
capaian pembelajaran yang akan dinilai;
A: Asli/Otentik, bukti yang disampaikan dapat diverifikasi di tempat kerja pelamar atau di
tempat lainnya yang relevan dengan bukti tersebut;
T: Terkini, bukti yang disampaikan mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
terkini yang dimiliki calon pada saat melamar;
M: Mencukupi, bukti yang disampaikanharus menunjukkan kinerja indikator capaian
pembelajaran yang cukup untuk dinilai;
29
Lampiran 8. Format Surat Izin Belajar dari Pembina Kepegawaian
Nama : .............................................
Jabatan : .............................................
Intansi : .............................................
Demikian Surat Izin Belajar ini dibuat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh
tanggung jawab.
...............,.........
Pembina Kepegawaian,
.......................
NIP ...................
30
Lampiran 9. Surat Pernyataan Calon Peserta
1. Nama :…………………………………………………………………
2. NIP :…………………………………………………………………
3. Pangkat/Golongan :…………………………………………………………………
4. Jabatan :…………………………………………………………………
………………………………..,…………….
( )
NIP.
31
Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup
Nama :
Tempat dan Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Telp./Faks. :
Alamat Rumah :
Telp./HP :
RIWAYAT PENDIDIKAN
Jurusan/
NO Nama Sekolah Tahun Lulus
Program Studi
PELATIHAN PROFESIONAL
Jenis Pelatihan
Tahun Penyelenggara Jangka waktu
(Dalam/ Luar Negeri)
32
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Panitia/
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara
peserta/pembicara
PENGHARGAAN/PIAGAM
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Jabatan/jenjang
Tahun Jenis/ Nama Organisasi
keanggotaan
33
DAFTAR RIWAYAT PEKERJAAN/PENGALAMAN KERJA
Pada bagian ini, diisi dengan pengalaman kerja yang anda miliki yang relevan dengan mata kuliah yang akan dinilai. Tulislah data
pengalaman kerja saudara dimulai dari urutan paling akhir (terkini).
Periode
N Nama dan Alamat Posisi/ Uraian Tugas utama pada posisi Bukti yang
Bekerja disampaikan
o Institusi/Perusahaan jabatan 2 pekerjaan tersebut
(Tgl/bln/th)
2
Apabila berpindah posisi/jabatan dalam pengalaman pekerjaan tersebut maka posisi/jabatan tersebut harus dituliskan dalam tabel meskipun perubahan posisi/jabatan tersebut masih dalam perusahaan yang sama
34
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah sepenuhnya benar
dan saya bertanggung-jawab atasseluruh data dalam formulir inidan apabila dikemudian hari
ternyata informasi yang saya sampaikan tersebut adalah tidak benar, maka saya bersedia menerima
sangsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia
mempertanggungjawabkannya.
-----------, -------------------------20
Yang Menyatakan,
35
LAMPIRAN 11: TAHAPAN PROSES RPL DAN MENYELESAIKAN KULIAH DI
PERGURUAN TINGGI.
Ijazah
36