Materi 2 Pasar Dan Lembaga Keuangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

EKU 208
“Otoritas Moneter dan Arsitektur Perbankan Indonesia”

Oleh Kelompok 5:
1. Ni Made Widi Anjani 2007521222
2. Putu Pujashanti Wilothama 2007521225
3. Nyoman Mutiara Pradnyani 2007521227

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan yang telah diberikan kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pasar dan Lembaga Keuangan
mengenai Otoritas Moneter dan Arsitektur Perbankan Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................6
2.1 Konsep Otoritas Moneter, Tugas, dan Tujuannya........................................................6
2.2 Status dan Modal Bank Indoensia Serta Tugas-tugas Dewan Gubernur BI...................8
2.3 Pengertian API, Program Kegiatan API, dan Tahapan Implementasinya......................8
2.4 The FED (Bank Sentral Amerika), Asal Usul, Strktur, dan Peran Khususnya................12
2.5 Studi Kasus Perbankan Elektronik: Tantangan Baru Untuk Regulasi Bank..................14
BAB III.........................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi akan selalu berfultuasi seiring berjalannya waktu, sehingga
dibutuhkan kebijakan-kebijakan untuk menghindari resesi akibat fulktuasi
ekoomi tersebut. Di Indonesia terdapat 2 kebijakan perekonomian yaitu
kebijakan fiscal yang mengatur ABPN negara dan kebijakan moneter yang
mengatur uang bersedar di masyarakat. Campur tangan pemerintah dalam
perumusan kebijakan moneter dianggap tidak efektif sehingga, Bank Indonesia
diberikan kewenangan secara penuh dalam merumuskan serta melaksanakan
kebijakan moneter di Indonesia. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di
Indonesia menjadi satu-satunya lembaga independen yang menjalankan
kewenangannya tanpa campur tangan pemerintah.
Selain mengahapi fulktuasi ekonomi dengan membuat kebijakan-
kebijakan ekonomi, Bank Indonesia juga perlu melakukan pengawasan terhadap
kinerja lembaga-lembaga di industri keuangan seperti lembaga perbankan.
Melihat bahwa industri perbankan di Indonesia yang masih lemah maka, Bank
Indonesia menciptakan sebuah sistem yang mengawasi serta menguatkan
fundamental perbankan Indonesia secara menyeluruh yang lebih kita kenal
dengan API. API atau Arsitektur Perbankan Indonesia diharapkan dapat
mengarahkan industri perbankan nasional ke arah yang kebih baik di masa
depan sehingga dapat menciptakan kestabilan sistem keuangan Indonesia dan
menciptakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang positif. Untuk mewujudkan
hal tersebut apakah yang harus dilakukan API sebagai sistem pengawasan
lembaga perbankan Indoensia? API memiliki 6 misi yang dikenal dengan 6
(enam) pilar API dimana keenam pilar tersebut menjadi acuan dalam
merumuskan program-program kegiatan API.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah konsep otoritas moneter, tugas, dan tujuannya ?
2. Apa saja status dan modal Bank Indonesia serta tugas-tugas Dewan
Gubernur BI ?
3. Apakah yang dimaksud dengan API, 6 pilar API, serta program kegiatan
dan implementasinya ?
4. Apakah yang dimaksud dengan The FED, serta asal usu, struktur dan
peran khususnya ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan konsep otoritas moneter serta
mengetahui tugas-tugas dan tujuan dari otoritas moneter.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk status dan modal Bank
Indonesia serta tugas-tugas Dewan Gubernur BI.
3. Untuk mengetahui pengertian dari API, serta mengetahui keenam pilar
API dan program kegiatan berserta dengan implementasinya.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan The FED serta asal usul
dan perananya.

1.4 Manfaat
1. Sebagai bahan acuan penilaian kelompok maupun indovidu bagi dosen
pengampu mata kuliah Padar dan Lembaga Keuangan.
2. Untuk menambah wawasan bagi pembaca mengenai pokok bahasan
Otoritas Moneter dan Arsitektur Perbankan Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Otoritas Moneter, Tugas, dan Tujuannya


Otoritas moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki hak
untuk menetapkan suku bunga dan parameter lainnya yang menentukan biaya
dan persediaan uang. Pada masa berlakunya Undang-Undang No.13 tahun 1968
tentang Bank Sentral, otoritas kebijakan moneter di Indonesia pada dasarnya
berada ditangan pemerintah. Terdapat 2 lembaga utama sebagai pelaksana
kebijakan moneter, yaitu Bank Indonesia dan Dewan Moneter tetapi otoritasnya
tetap ditangan pemerintah. Pemerintah melalui presiden dan menteri keuangan
mempunyai kekuasaan atau akses yang sangat besar untuk mengarahkan
pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan Dewan
Moneter. Kondisi dimana otoritas terletak pada pemerintah ini menyebabkan
terjadinya tiga implikasi utama yang menyebabkan ketidakstabilan sistem
pembayaran dan tidak sejalannya dengan tujuan kebijakan moneter itu sendiri
sehingga UU No.13 Tahun 1963 tersebut diganti dengan UU No.23 Tahun 1999.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia mempunyai
tujuan agar otoritas moneter dan menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter yang efektif dan efesien melalui sistem keuangan yang sehat,
transparan, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan yang didukung oleh
sistem pembayaran yang lancar, cepat, tepat dan aman, serta pengaturan dan
pengawasan bank yang memenuhi prisnsip kehati-hatian. Undang – undang
tentang bank sentral yang baru ini pada dasarnya memberikan kewenangan yang
besar kepada Bank Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter di Indonesia. Dengan kata lain, Bank Indonesia ditempatkan sebagai
otoritas moneter di Indonesia, sedangkan Dewan Moneter ditiadakan. Meskipun
otoritas moneter tidak terletak lagi pada pemerintah, pemerintah tetap
mempunyai akses tertentu dalam mempengaruhi kebijakan moneter. Namun,
pada akhirnya lahirlah UU No. 3 Tahun 2004. Undang – undang yang baru ini
bukan menggantikan undang – undang sebelumnya, tetapi merevisi beberapa
pasal serta menambah beberapa pasal baru.
2.2 Status dan Modal Bank Indoensia Serta Tugas-Tugas Dewan Gubernur BI
1. Status dan Modal Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan


lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
bebas dari campur tangan pemerintah dan / pihak lain, kecuali untuk hal – hal
yang secara tegas diatur dalam undang – undang. Modal Bank Indonesia
ditetapkan berjumlah sekurang – kurangnya Rp2.000.000.000,00 dan harus
ditambah sehingga menjadi paling banyak 10% dariseluruh kewajiban moneter,
yang dananya berasal dari cadangan umum atau hasil dari revaluasi asset
2. Tujuan dan Tugas

Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai


rupiah. Dan untuk mencapai tujuan tersebut BI melaksanakan kebijakan moneter
secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan
kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.
Tugas Bank Indonesia yaitu :
 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
 Mengatur dan mengawasi bank

Disamping tugas – tugas tersebut, Bank Indonesia juga mempunyai tanggung


jawab dan kegiatan lain dalam kaitannya dengan pemerintah, hubungan
internasional, akuntabilitas dan anggaran.
 Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
 Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
 Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank
 Hubungan dengan Pemerintah dan Internasional
 Akuntabilitas dan Anggaran

3. Dewan Gubernur

Dalam melaksanakan tugasnya, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan


Gubernur. Dewan Gubernur terdiri atas seorang Gubernur, seorang Deputi
Gubernur Senior, dan sekurang – kurangnya 4 ( empat ) atau sebanyak –
banyaknya 7 ( tujuh ) orang Deputi Gubernur. Dewan Gubernur dipimpin oleh
gubernur dengan Deputi Gubernr Senior sebagai wakil.
Persyaratan Dewan Gubernur :
a) Warga negara Indonesia
b) Memiliki integritas, akhlak, dan moral yang tinggi
c) Memiliki keahlian dan pengalaman di bidang ekonomi, keuangan,
perbankan, atau hukum.
d) Antara sesama anggota Dewan Gubernur dilarang memiliki hubungan
keluarga sampai derajat ketiga dan besan

Adapun larangan Anggota Dewan Gubernur baik sendiri maupun bersama –


sama yaitu :
1) Mempunyai kepentingan langsung atau tidak langsung pada perusahaan
manapun juga.
2) Merangkap jabatan pada lembaga lain kecuali karena kedudukannya
wajib memangku jabatan tersebut.

Wewenangan dan Tugas Dewan Gubernur :


a. Dewan Gubernur mengangkat dan memberhentikan pegawai Bank
Indonesia, yang pelaksanaannya ditetapkan dengan Peraturan Dewan
Gubernur.
b. Dewan Gubernur menetapkan peraturan kepegawaian, sistem penggajian,
penghargaan, pensiun, dan tunjungan hari tua serta penghasilan lainnya
bagi pegawai Bank Indonesia, yang pelaksanaannya ditetapkan dengan
Peraturan Dewan Gubernur.
c. Gubernur, Deputi Dewan Gubernur, Deputi Gubernur, dan atau pejabat
Bank Indonesia tidak dapat di hukum karena telah mengambil keputusan
atau kebijakan yang sejalan dengan tugas dan wewenangnya
sebagaimana dimaksud dalam undang – undang ini sepanjang dilakukan
dengan itikad baik.
d. Gaji, penghasilan lainnya, dan fasilitas bagi Gubernur, Deputi Gubernur
Senior, dan Deputi Gubernur ditetapkan oleh Dewan Gubernur.
e. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana sebagaimana dimaksud
dalam undang – undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

2.3 Pengertian API, Program Kegiatan API, dan Tahapan Implementasinya


Adanya krisis ekonomi yang terjadi dipertengahan tahun 1997
merupakan salah satau factor pendorong terbentuknya API di Indonesia. krisis
ekoomi tersebut secara tidak langsung menandakan lembaga perbankan
Indonesia belum memiliki infrastruktur yang baik dan kuat untuk mengahadapi
guncangan-guncangan perekonomian. Menyadari bahwa ekonomi akan terus
berfulktuasi dan lemahnya sistem perbankan di Indonesia, maka Bank Indonesia
yang pada saat itu berfungsi sebagai Badan Pengawas memutuskan untuk
menyusun sebuah sitematika perbankan API.
API atau Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan sebuah sistem
pengawasan dan penataan secara menyeluruh terhadap lembaga perbankan
Indonesia yang dirancang untuk rentang waktu lima hingga sepuluh tahun
kedepan. API diharapkan dapat menata industri perbankan nasional ke arah yang
lebih baik di masa depan. Keberadaan API yang memiliki tujuan
mengembangkan industri perbankan ke arah yang lebih baik dimasa depan
dilandasi dengan beberapa Visi. Apabun Visi API adalah sebagai berikut:
1. Minciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien.
2. Menciptakan kestabilan sistem keuangan.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk merealisasikan ke tigas visi tersebut maka, API meneteapkan 6 misi yang
dikenal dengan 6 (enam) pilar API. Adapun keenam pilar API tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Menciptakan struktur perbankan domestic yang sehat yang mempu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan
ekonomi nasional yang berkesinambungan.
2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan
mengacu pada standar internasional.
3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang
tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat
kondisi internal perbankan nasional.
5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya
industri perbankan yang sehat.
6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa
perabankan.

Maka, dengan adanya keenam pilar tersebut diharapkan dapat mewujudkan visi
API di masa mendatang.
2.1.1 Program Kegiatan API
Melalui keenam pilar API bank Indonesia merumuskan program-
program kegiatan API yang akan dilaksanakan dalam rentang lima
hingga sepuluh tahun kedepann. Selama rentang waktu tersebut,
pelaksanaan program kegitan API diharapkan dapat memperbaiki dan
menguatkan infrastruktur perbankankan di Indonesia agar dapat bekerja
lebih optimal serta memperbaiki tatanan perbankan nasional agar
menjadi lebih tertata sehingga visi API dapat tercapai dengan sempurna.
Adapun program-program kegiatan API adalah sebagai berikut:
1. Program penguatan struktur perbankan nasional.
2. Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan.
3. Program peningkatan fungsi pengawasan.
4. Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional
perankan.
5. Program pengembangan infrastruktur perbankan.
6. Program peningkatan perlindungan nasabah.

2.1.2 Tahap-tahap Implementasi API


Program-program kegiatan API yang telah dirancang sebelumnya
akan dilaknakan dalam rentang waktu lima hingga sepuluh tahun.
Dikarenakan panjangnya rentang waktu pelaksanaan program kegiatan
API maka, implementasi program kegiatan tersebut dilaksanakan secara
berkala dan dimulai pada tahun 2004 dengan rincian sebagai berikut:
1. Tahap penguatan struktur perbankan nasional
Tahap penguatan struktur perbankan nasional merupakan
implementasi dari kegiatan pilar 1 didalam 6 (enam) pilar API.
Tahap ini terbagi dalam 3 upaya pengimplementasianya yaitu:
a) Memperkuat pemodalan bank yang dilaksanakan selama
tahun 2004 hingga 2010.
b) Memperkuat daya saing BPR yang dilaksanakan selama
tahun 2004 hingga 2005.
c) Meningkatkan akses kredit yang dilaksanakan selama
tahun 2004 hingga 2006.
2. Tahap peningkatan kualitas pengaturan perbankan
Tahap peningkatan kualitas pengaturan perbankan
merupakan implementasi dari program kegiatan dalam pilar ke-2
(dua). Tahap ini terbagi dalam 2 upaya pengimplementasiannya
yaitu:
a) Memformalkan proses disindikasi dalam membuat
kebijakan perbankan yang dilaksanakan selama periode
2004 hingga 2005.
b) Implementasi secara bertaham 25 Basel Core Principles
for Effective Banking Supervision yang dilaksanakan
selama periode 2004 hingga 2013.
3. Tahap peningkatan fungsi pengawasan
Tahap peningkatan fungsi pengawasan merupakan
implementasi program kegiatan dari pilar 3 (tiga) di dalam
keenam pilar API. Tahap ini terbagi dalam lima upaya
pengimplementasiannya, yaitu:
a) Meningkatkan koordinasi antarlembaga pengawas yang
dilaksanakan pada periode tahun 2004.
b) Melakukan konsolidasi sector perbankan Bank Indonesia
yang dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga
2005.
c) Meningkatkan kompetisi pemeriksa bank yang
dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga 2005.
d) Mengembangkan sistem pengawasan yang berbasis risiko
yang dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga
2005.
e) Meningkatkan efektivitas enforcement yang dilaksanakan
selama rentang periode 2004 hingga 2005.
4. Tahap peningkatan kualitas maajemen dan operasional perbankan
Tahap peningkatan kualitas manajemn dan operasional
merupakan implementasi program kegiatan dari pilar 4 (empat) di
dalam keenam pilar API. Tahap ini terbagi dalam tiga upaya
pengimplementasiannya, yaitu:
a) Meningkatkan Good Corporate Governance yang
dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga 2005.
b) Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan yang
dilaksanakan pada periode tahun 2005.
c) Meningkatkan kemampuan operasional bank yang
dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga 2005.
5. Tahap pengembangan infrastruktur perbankan
Tahap pengembangan infrastruktur perbankan merupakan
implementasi program kegiatan dari pilar 5 (lima) di dalam
keenam pilar API. Tahap ini terbagi dalam dua upaya
pengimplementasiannya, yaitu:
a) Mengembangkan biro kredit (credit bureau) yang
dilaksanakan selama rentang tahun 2004 hingga 2005.
b) Mengoptimalkan penggunaan badan pemeringkat kredit
(credit rating agencies) yang dilaksanakan selama rentang
periode 2004 hingga 2005.
6. Tahap perlindungan nasabah
Tahap perlindungan nasabah merupakan implementasi
program kegiatan dari pilar 6 (enam) di dalam keenam pilar API.
Tahap ini terbagi dalam empat upaya pengimplementasiannya,
yaitu:
a) Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah yang
dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga 2005.
b) Membentuk lembaga mediasi independent yang
dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga 2005.
c) Menyusun transparansi informasi produk yang
dilaksanakan selama rentang periode 2004 hingga 2005.
d) Mempromosikan edukasi untuk konsumen yang
dilaksanakan selama periode tahun 2004.

2.4 The FED (Bank Sentral Amerika), Asal Usul, Strktur, dan Peran
Khususnya
The FED merupakan salah satu bank sentral yang mempunyai cadangan
keuangan yang berasal dari bank pemerintahan federal atau memiliki perjanjian
antar wilayah. Selain itu The FED juga mempunyai perjanjian yang mengikat
oleh karena itu disebut sebagai Serikat.
Koloni Inggris sebelumnya melakukan invasi ke Amerika Serikat. Pada tahun
1775 revolusi Amerika Serikat terjadi karena Raja George III dari Inggris
melanggar mata uang koloni Amerika yang bebas bunga serta dibuat sendiri oleh
koloni untuk digunakan Amerika sendiri dan memaksa mereka untuk meminjam
uang dari bank sentral di Inggris dengan bunga sehingga menimbulkan hutang.
Hal tersebut menimbulkan terjalin revolusi Amerika.
Pada tahun 1913, para bankir memutuskan bahwa sudah terjalin kekurangan
mata uang di AS, serta pemerintah tidak bisa menerbitkan mata uang lagi karena
seluruh emas cadangannya telah terpakai. Agar ada sirkulasi tambahan uang,
sekelompok orang mendirikan satu bank yang dinamakan "The Federal Reserve
Bank of New York" yang setelah itu populer dengan singkatan The Fed.
Kemudian The Fed menjual stok emas yang dimiliki, dan dibeli oleh mereka
sendiri senilai US$450 Juta.
2.4.1 Struktur Organisasi The FED
Federal Reserves System tidak dimiliki oleh siapapun dan bukanlah
Lembaga privat yang mencari keuntungan. Menurut Federal Reserves, terdapat
beberapa bagian atau struktur The FED yaitu:
a. Dewan Gubernur (Board of Governors)
Dewan Gubernur ditunjuk oleh presiden didalam sebuah Lembaga
pemerintahan Washington, D.C. Badan ini merupakan induk dari The
Fed yang memiliki 7 anggota didalam nya yang memiliki masa jabatan
14 tahun dengan ketua dan wakil ketua mengalami pergantian selama 4
tahun sekali. Tujuan dari masa jabatan yang lama ini yaitu untuk
mensjaga kestabilan dan kelangsungan system
b. Bank Federal Reserves
Tersusun oleh 12 bank Federal Reserves dan 24 reserves bank dibawah
pengawasan Board of Governors. Lembaga privat yang terdapat di kota-
kota utama di Amerika Serikat, membagi menjadi 12 distrik guna
sebagai agen fiscal untuk bendahara Amerika Serikat, di mana pada
setiap bank memiliki 9 anggota Dewan Direksi.
c. Bank Anggota
bank anggota merupakan bank-bank nasional yang wajib menjadi
anggota dari The Fed serta chartered bank yang memenuhi syarat tertentu
untuk bergabung menjadi bank anggota.
d. Federal Open Market Committee (FOMC)
merupakan badan pembuat kebijakan pokok dari The Fed. Tugas dari
FOMC adalah merumuskan kebijakan moneter yang dibuat untuk
menjaga kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi dan mengawasi
penerapannya dalam praktik, sehingga dapat dikatakan bahwa panitia ini
mengatur persediaan uang negara.
e. Beberapa Lembaga penasihat
Dewan Penasihat terdiri dari tiga dewan, yaitu Dewan Penasihat Federal,
Dewan Penasihat Konsumen, dan Dewan Penasihat Lembaga
Penghematan yang diambil dari 12 distrik Federal Reserve.
2.4.2 Peran Khusus Federal Reserve New York
Berkembangnya ekonomi dan finansial Amerika Serikat
menjadikan bank sentral The Fed memiliki kontrol dan kekuatan yang
lebih untuk mengatasi perkembangan yang signifikan tersebut. Pada
dasarnya, The Fed ini memiliki kekuasaan terpisah dengan pemerintah
AS karena mereka dimiliki oleh swasta, sehingga mereka memiliki
kontrol signifikan dalam pengelolaan finansial AS. Berikut adalah fungsi
atau peran khusus The Fed:
1. Formulasi dan Implementasi Kebijakan Moneter
2. Pengawasan dan Regulasi Sistem Finansial
3. Fasilitasi Mekanisme Pembayaran, dan
4. Agen Fiskal untuk Pemerintah
2.5 Studi Kasus Perbankan Elektronik: Tantangan Baru Untuk Regulasi Bank
BAB III
KESIMPULAN

Pada masa berlakunya Undang-undang No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral,
otoritas kebijakan moneter di Indonesia pada dasarnya berada ditangan pemerintah.
Meskipun berdasarkan undang-undang tersebut terdapat 2 lembaga utama sebagai
pelaksana kebijakan moneter, yaitu Bank Indonesia dan Dewan Moneter, otoritasnya
tetap pada pemerintah. Akibat dari terjadinya krisis ekonomi dan perbankan pada akhir
tahun 1990-an,Undang-undang No.13 Tahun 1963 tersebut diganti dengan UU tentang
bank sentral yang baru yaitu Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. Undang-undang yang bertujuan agar otoritas moneter dapat menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter yang efektif dan efisien melalui sistem keuangan yang
sehat,transparan dan terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan yang didukung oleh
sistem pembayaran yang lancar, cepat, tepat dan aman, serta pengaturan dan
pengawasan bank yang memiliki prinsip kehati-hatian.Undang-undang tentang bank
sentral yang baru pada dasarnya member kewenangan yang besar terhadap bank
Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter di Indonesia.
Bank Indonesia ditempatkan sebagai otoritas moneter di Indonesia, sedangkan
lembaga Dewan moneter ditiadakan. Meskipun otoritas moneter tidak lagi terletak pada
pemerintah, pemerintah tetap mempunyai akses tertentu dalam mempengaruhi
kebijakan moneter.
Perkembangan perbankan yang semakin dinamis dan kompleks membuat
otoritas moneter berusaha membuat Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Dengan
adanya API, diharapkan bank nasional mampu bersaing tidak hanya pada segmen pasar
domestik tetapi juga pada pasar internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai