Laporan Konseling
Laporan Konseling
Laporan Konseling
DISUSUN OLEH :
ATIKA CRISTINA (191148201069)
CLARA SITUMORANG (191148201075)
GRESTIANTI PUTRI YAHUDA (191148201084)
IMANUEL RINALDY SIDO (191148201088)
DOSEN PEMBIMBING :
apt. Clara Ritawany Sinaga, M.Farm
30 September 2021
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
1. TUJUAN ............................................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 1
III. ALAT DAN BAHAN ......................................................................................... 2
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 2
V. KESIMPULAN .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
ii
1. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan kegiatan konseling pada pasien kelompok khusus.
1
c. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah
menerima terapi obat tersebut.
3. Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengeksplorasi masalah penggunaan obat.
4. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan penggunaan obat.
5. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien.
2
B. Penjelasan penyakit
Terapi Profilaksis Stroke Tromboembolik bisa diartikan sebagai terapi
pencegahan Stroke Tromboembolik. Stroke trombotik adalah jenis stroke iskemik
yang terjadi akibat adanya penggumpalan darah. Gumpalan darah ini terbentuk pada
pembuluh darah arteri yang menyuplai darah menuju otak. Jenis stroke ini biasanya
terlihat pada orang tua, terutama mereka yang memiliki kolesterol tinggi dan
aterosklerosis (penumpukan lemak dan lipid di dalam dinding pembuluh darah) atau
diabetes.
C. Mekanisme kerja
Warfarin, suatu antagonis vitamin bekerja dengan mencegah terbentuknya factor
pembekuan VII, IX, X, dan II. Penggunaan warfarin efektif menurunkan kejadian
stroke pada pasien dengan FA nonvalvular sebesar 68%. Namun, ada beberapa
keterbatasan dalam penggunaan warfarin seperti indeks terapi yang sempit, banyak
ber-interaksi dengan obat lain atau makanan, dan diperlukan pemantauan laboratorium
secara berkala. Hal itu menyebabkan ambang terapi warfarin kurang dari dua pertiga
keseluruhan pasien yang memakainya.
Warfarin bekerja di hati dengan menghambat karboksilasi vitamin K dari protein
prekursomya. Karena waktu paruh dari masing-masing faktor pembekuan darah
tersebut, maka bila terjadi deplesi faktor Vll waktu protrombin sudah memanjang.
Tetapi efek anti trombotik baru mencapai puncak setelah terjadi deplesi keempat
faktor tersebut. Jadi efek anti koagulan dari warfarin membutuhkan waktu beberapa
hari karena efeknya terhadap faktor pembekuan darah yang baru dibentuk bukan
terhadap faktor disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. sudah ada disirkulasi.
3
Farmakokinetik :
1. Mula kerja biasanya sudah terdeteksi di plasma dalam 1 jam setelah pemberian.
2. Kadar puncak dalam plasma: 2-8 jam.
3. Waktu paruh : 20-60 jam; rata-rata 40 jam.
4. Bioavailabilitas: hampir sempurna baik secara oral, 1M atau IV.
5. Metabolisme: ditransformasi menjadi metabolit inaktif di hati dan ginjal.
6. Ekskresi: melalui urine dan feses.
Farmakodinamik :
1. Menghambat Vit K Epoxide reduktase sehingga terjadi deplesi faktor koagulasi
Vit K-dependent.
2. 99% terikat pada protein plasma terutama albumin.
3. Absorbsinya berkurang bila ada makanan di saluran cerna.
D. Penyampaian informasi obat kepada pasien
1. Aturan pakai : Diminum 1 x sehari 10 mg, Dianjurkan diminum sebelum tidur agar
dapat dimonitor efek puncaknya di pagi hari esoknya.
2. Indikasi : Untuk profilaksis dan pengobatan komplikasi tromboembolik yang
dihubungkan dengan fibrilasi atrium dan penggantian katup jantung, serta sebagai
profilaksis terjadinya emboli sistemik setelah infark miokard (FDA approved).
Profilaksis TIA atau stroke berulang yang tidak jelas berasal dari problem jantung.
3. Kontraindikasi : Semua keadaan di mana resiko terjadinya perdarahan lebih besar
dari keuntungan yang diperoleh dari efek anti koagulannya, termasuk pada
kehamilan, kecenderungan perdarahan atau blood dyscrasias dll.
4. Interaksi obat : Warfarin berinteraksi dengan sangat banyak obat lain seperti
asetaminofen, beta bloker, kortikosteroid, siklofosfamid, eritromisin, gemfibrozil,
hidantoin, glukagon, kuinolon, sulfonamid, kloramfenikol, simetidin, metronidazol,
omeprazol, aminoglikosida, tetrasiklin, sefalosporin, anti inflamasi non steroid,
penisilin, salisilat, asam askorbat, barbiturat, karbamazepin dll.
5. Efek samping : Perdarahan dari jaringan atau organ, nekrosis kulit dan jaringan
lain, alopesia, urtikaria, dermatitis, demam, mual, diare, kram perut,
hipersensitivitas dan priapismus.
6. Dosis umum : Dosis inisial dimulai dengan 2-5 mg/hari dan dosis pemeliharaan 2-
10 mg/hari. Obat diminum pada waktu yang sama setiap hari. Dianjurkan diminum
sebelum tidur agar dapat dimonitor efek puncaknya di pagi hari esoknya. Lamanya
terapi sangat tergantung pada kasusnya.
4
7. Penyimpanan : disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembab.
DOKUMENTASI KONSELING
Tanggal lahir
Alamat
Nama dokter
5
dokter.
Riwayat alergi
Keluhan
Tindak lanjut
Pasien Apoteker
.................... .......................
E. Percakapan
Three Prime Question
Apoteker : selamat pagi, dengan bapak A??
Pasien : selamat pagi, iya benar..
Apoteker : sebelumnya apakah bapak sudah pernah menggunakan obat ini dan
apakah dokter sudah menjelaskan tentang kegunaan obat bapak?
Pasien : Belum
Apoteker : Baik, jadi bapak mendapatkan obat Wafarin untuk terapi profilaksis
stroke tromboembolik. Wafarin ini termasuk dalam golongan obat anti-koagulan.
jadi, obat ini bekerja dengan mengurangi pembentukan bekuan darah ya pak.
Pasien : baik
Apoteker : Apakah dokter sudah menjelaskan cara pemakaian obat serta
penyimpanannya pak?
Pasien : Belum
Apoteker : Baik saya akan jelaskan mohon didengarkan ya pak… untuk aturan
pakainya obat ini diminum 1 x sehari aja ya pak atau sama dengan 10 mg, kami
anjurkan minum sebelum tidur agar dapat efek puncaknya di pagi hari esoknya
pak.
Pasien : Baik…
Apoteker : Apakah bapak sudah tau obat ini untuk berapa hari? dan untuk
penyimpanannya bapak sudah tau?
6
Pasien : Belum
Apoteker : Jadi, Obat ini untuk 7 hari ya pak..kalau untuk penyimpanannya
disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang
lembab, dan jangan lupa hindari dari jangkauan anak-anak ya pak..
Apa yang dikatakan dokter tentang harapan pengobatan bapak?
Pasien : Belum di sampaikan
Apoteker : baik, jadi Saat menggunakan warfarin, bapak akan sering mengecek
“INR” atau tes waktu protrombin yang bertujuan untuk untuk mengukur berapa
lama waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku. mungkin saat mengonsumsi
obat ini bapak tidak merasakan adanya perubahan dalam gejala yang bapak
rasakan, tetapi nilai INR ini akan sangat membantu dokter untuk menentukan
berapa lama waktu pengobatan yang diberikan. jadi, bapak harus tetap berada di
bawah perawatan dokter saat menggunakan obat ini ya pakk…
apoteker : sebelumnya apakah bapak sudah dijelaskan mengenai INR ini pak oleh
dokter ?
Pasien : belum
Apoteker : jadi, INR atau International Normalized Ratio secara umum merupakan
waktu yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang guna membuat bekuan darah. INR
biasa diperiksakan pada seseorang yang mengalami gangguan pembekuan darah
atau sedang menggunakan obat pengencer darah seperti obat yang akan bapak
konsumsi saat ini. Oleh sebab itulah INR merupakan salah satu indikator yang
biasanya digunakan untuk memantau efek obat oral dan dapat juga digunakan
untuk melihat apakah dosis obat antikoagulan yang digunakan sudah optimal atau
belum. Parameter INR sendiri menggambarkan rasio/perbandingan antara PT
(Prothrombin Time) pasien dengan nilai kontrol PT yang diperoleh menggunakan
referensi internasional reagen tromboplastin WHO. jadi, secara internasional untuk
kondisi normalnya baik seseorang yang tidak mengalami gangguan pembekuan
darah atau sedang mengonsumsi obat-obat pengencer darah. nilai INRnya berada
pada rentang 0,8 hingga 1,1 ya pak..
Apoteker : apakah bapak tau perhatian apa saja yang perlu diperhatikan selama
pengobatan ini ?
Pasien : belum
Apoteker : baik pak, yang pertama sebaiknya obat dikonsumsi pada waktu yang
sama setiap hari ya pak….. kedua jangan lupa menghubungi atau kunjungi dokter
7
bapak yang memberi resep ini 7 hari bapak selesai mengonsumsi obat sesuai aturan
dokter. karena INR bapak perlu diuji pada waktu itu. jadi Jangan lewatkan setiap
agenda janji konsultasi dengan dokter Anda.
Apoteker : untuk efek samping yang perlu di perhatikan apakah bapak sudah
mengetahaui ?
Pasien : belum
Apoteker : untuk efek samping obat kemungkinan bapak mengalami demam, mual,
diare, kram perut. bila hal ini terjadi Katakan kepada dokter saat agenda janji
konsultasi dengan dokter ya pak…
Pasien : baik
Apoteker : baik pak apakah ada yang ingin di tanyakan atau kurang jelas terkait
penyampaian saya ?
Pasien : tidak ada
Apoteker : baik jika tidak ada. Apakah saya boleh meminta bapak untuk
mengulang sedikit penjelasan yang saya sampaikan tadi pak ?
Pasien : bisa, saya di beri obat wafarin diminum 1 kali sehari 10 mg selama 7 hari
dianjurkan minum sebelum tidur pada jam yang sama setiap harinya. kemudian
obat disimpan pada suhu ruang. setelah 7 hari penggunaan obat saya harus
mengubungi dokter untuk menguji INR dan mengkonsultasikannya pada dokter.
Apoteker : baik pak benar sekali. apakah ada yang ingin ditanyakan lagi pak ?
Pasien : tidak ada
Apoteker : baik pak. ini obatnya semoga lekas sembuh selamat pagi
Pasien : terimakasih, selamat pagi.
V. KESIMPULAN
1. Warfarin adalah obat yang digunakan untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan
pembekuan darah di pembuluh darah dan arteri. Warfarin juga dapat digunakan untuk
tujuan tidak tercantum dalam panduan pengobatan.
2. Bapak A diberikan obat warfarin untuk terapi profilaksis stroke tromboembolik. obat
diminum 1 kali sehari sebanyak 10 mg selama 7 hari. Apoteker memberi penjelasan
terkain cara pemakaian, penyimpanan, efek samping obat dan memberi tahu Bapak A
8
untuk mengunjungi agenda janji konsultasi dengan dokter setelah 7 hari mengonsumsi
obat untuk melakukan Uji INR.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006. Pedoman Konseling
Pelayanan Kefarmasian di Sarana Kesehatan. Departemen Kesehatan