RUK Gizi Kedungdung 2022

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah

gizi pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang diantaranya 5,7% gizi buruk,

11,9% gizi lebih, pendek (stunting) 37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok

umur, terdapat angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada

periode umur 0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan dengan kelompok umur

lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat

khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak benar terhadap balita

gemuk. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) berdasarkan

hasil survei nasional tahun 2003 sebesar 11,1% dan menurut hasil Riskesdas

2013 anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%.

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan

tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan

masyarakat. Mutu gizi akan dicapai antara lain melalui penyediaan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan profesional di semua institusi pelayanan

kesehatan. Salah satu pelayanan yang penting adalah pelayanan gizi di

Puskesmas, baik pada Puskesmas rawat inap maupun pada Puskesmas non

rawat inap. Pendekatan pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan

sensitif, sehingga peran program dan sektor terkait harus berjalan sinergis.

Pembinaan tenaga kesehatan khususnya tenaga gizi Puskesmas dalam

pemberdayaan masyarakat menjadi hal sangat penting.

Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya

kesehatan tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya,

Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |1


Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai

Puskesmas dan jejaringnya. Sedangkan daerah yang jauh dengan sarana

pelayanan rujukan, didirikan Puskesmas rawat inap. Menurut data dari pusat

data dan informasi, Kementrian Kesehatan tahun 2011 jumlah Puskesmas

diseluruh Indonesia adalah 9.321 unit, diantaranya 3.025 unit Puskesmas rawat

inap, dan selebihnya yaitu 6.296 unit Puskesmas non rawat inap. Puskesmas

dan jejaringnya harus membina Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat.

Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam

gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat

individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif dan rehabilitatif. Kegiatan

di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan

dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya

pelayanan gizi yang diberikan kepada kelompok dan masyarakat dalam bentuk

promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas,

diperlukan pelayanan yang bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi

yang optimal dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi

yang bermutu dapat diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan

pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi

Seimbang (PSG).

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan yang masih perlu

ditanggulangi, antara lain: Gangguan Akibat Kekurangan Yudium (GAKI),

Anemia Gizi Besi (AGB), Kurang Energi Protein (KEP) dan Kekurangan Vitamin

A (KVA). Salah satu penyebab yang melatarbelakangi timbulnya masalah

tersebut adalah masyarakat kurang memiliki pengetahuan dan perilaku gizi yang

baik dan benar untuk menunjang upaya perbaikan status gizi masyarakat.

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |2


Puskesmas sebagai sarana kesehatan terdepan yang memberikan

pelayanan kesehatan termasuk perbaikan gizi kepada masyarakat harus mampu

melaksanakan perbaikan gizi masyarakat secara terintegrasi dan terpadu melalui

peningkatan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Oleh sebab itu demi

tercapainya target dan tujuan perbaikan gizi masyarakat di wilayah UPTD

Puskesmas Kedungdung maka perlu disusun rencana kegiatan baik tahunan

maupun bulanan.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Menanggulangi masalah perbaikan gizi masyarakat Puskesmas Kedungdung

Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang.

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan

seluruh anggota untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar;

b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari

berbagai institusi pemerintah dan swasta;

c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi dalam

merencanakan, melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi

upaya perbaikan gizi masyarakat;

d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi

masyarakat;

e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan dan pelaporan gizi dan

tersedianya situasi pangan dan gizi;

C. Visi dan Misi Puskesmas Kedungdung


1. Visi
Terwujudnya pelayanan Prima menuju masyarakat Kedungdung yang
sehat

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |3


2. Misi
 Meningkatkan mutu pelayanan UKP dan UKM
 Mendorong kemandirian mayarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat
 Menjalin kemitraan dengan linta sektor dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat

D. Manfaat

1. Dapat menjadi bahan perencanaan kegiatan tahunan program perbaikan gizi

masyarakat UPTD Puskesmas Kedungdung sehingga lebih fokus dalam

melaksanakan kegiatan program.

2. Sebagai bahan masukan (usulan) kegiatan/program dalam penyusunan

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)

UPTD Puskesmas Kedungdung.

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |4


BAB II
ANALISA SITUASI

A. Gambaran Umum Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Tugas pokok program perbaikan gizi masyarakat

a. Menyusun rencana kegiatan perbaikan gizi masyarakat berdasarkan data

program Puskesmas;

b. Melaksanakan pembinaan Posyandu, PSG (Pemantauan Status Gizi),

Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG), pemantauan penggunaan garam

beryodium, ASI eksklusif, pemberian kapsul vitamin A, pemberian tablet Fe,

penyuluhan gizi dan koordinasi lintas program sesuai dengan prosedur/SOP;

c. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta visualisasi data sebagai

bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada kepala Puskesmas;

d. Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan perbaikan gizi masyarakat;

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Puskesmas.

2. Wilayah kerja program perbaikan gizi masyarakat

Gambar 2.1 Peta Sasaran Program Perbaikan Gizi Masyarakat

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |5


Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungdung sebagian besar merupakan

daerah rendah dan sebagian kecil merupakan dataran tinggi. Adapun batas-batas

wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Robatal

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Omben;

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kecamatan Sampang

d. Sebelah barat berbatasan dengan Puskesmas Banjar / Kecamatan

Tambelangan

3. Sasaran program perbaikan gizi masyarakat

Tabel 2.1 Sasaran program perbaikan gizi masyarakat tahun 2020

JUMLAH SASARAN
NO DESA TOTAL
Bayi Balita Bumil Buteki
1 Moktesareh 50 245 60 57 412
2 Kedungdung 58 285 69 66 478
3 Rabasan 79 395 96 92 662
4 Banyu kapah 60 305 74 70 509
5 Rohayu 66 335 80 77 558
6 Pasarenan 76 375 91 87 629
7 Palenggian 109 545 131 125 910
8 Daleman 58 290 70 67 485
9 Gunung Eleh 66 335 81 77 559
Jumlah 622 3110 752 718

Berdasarkan tabel tersebut diatas, sasaran terbesar adalah Desa

Palenggiyan dengan total 910 sasaran yang terbagi menjadi 109 sasaran bayi, 545

balita, 131 ibu hamil, 131 ibu meneteki. Sedangkan sasaran terendah adalah Desa

Moktesareh dengan total 412 sasaran yang terbagi menjadi 50 sasaran bayi, 245

balita, 60 ibu hamil, dan 57 ibu meneteki.

B. Target Pencapaian Program Perbaikan Gizi Masyarakat

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |6


Penetapan target pencapaian Program Perbaikan Gizi Masyarakat UPTD

Puskesmas Kedungdung tahun 2020 mengacu pada target PKP (Penilaian Kinerja

Puskesmas) dan MDG’s (Mellinium Develophment Goals). Berikut ini target yang

harus dicapai program perbaikan gizi masyarakat pada tahun 2020.

Tabel 2.2 Target program perbaikan gizi masyarakat tahun 2020


TARGET
NO INDIKATOR PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
(2020)
1 Penimbangan balita D/S 80%

2 Balita naik berat badannya (N/D) 80%

3 Balita Bawah Garis Merah (BGM) < 1,8%

4 Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 82%

5 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 16%

6 Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 50%

7 Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 54%

8 Balita pendek (Stunting) 24,1%

9 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 86%

Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 86%
10 bulan 2 (dua) kali setahun

11 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 80%

12 Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 50%

13 Pemberian PMT-P pada balita kurus 85%

14 Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 80%

Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana 100%


15 gizi buruk

16 Pemberian PMT-P pada balita kurus 85%

C. Pencapaian Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Data pencapaian hasil kinerja adalah cakupan hasip kegiatan program

perbaikan gizi selama 1 tahun berjalan di tiap desa. Berikut ini hasil pencapaian

program perbaikan gizi selama tahun 2020 di tiap desa.

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |7


Tabel 2.3 Cakupan balita ditimbang BB (D/S) tahun 2020
TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 80% 55,4%

2 Kedungdung 80% 49,7%

3 Rabasan 80% 53,5%

4 Banyu kapah 80% 46,4%

5 Rohayu 80% 39,4%

6 Pasarenan 80% 49,4%

7 Palenggian 80% 42,0%

8 Daleman 80% 73,7%

9 Gunung Eleh 80% 56,7%

Rata-Rata 50,8%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan balita

ditimbang BB (D/S) di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun 2020

sebesar 50,8%. Adapun pencapaian tertinggi adalah Desa Daleman sedangkan

pencapaian terendah adalah Desa Rohayu

Tabel 2.3 Cakupan balita naik berat badannya tahun 2020


TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 80% 65,4%

2 Kedungdung 80% 75,5%

3 Rabasan 80% 66,9%

4 Banyu kapah 80% 66,1%

5 Rohayu 80% 65,3%

6 Pasarenan 80% 92,9%

7 Palenggian 80% 59,6%

8 Daleman 80% 47,5%

9 Gunung Eleh 80% 58,6%

Rata-Rata 66,2%

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |8


Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan balita yang

naik berat badannya (N/D’) di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun

2020 sebesar 66,2%. Adapun pencapaian tertinggi adalah Desa Pasarenan

sedangkan pencapaian terendah adalah Desa Daleman

Tabel 2.3 Cakupan balita BGM tahun 2020


TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh <1,8% 2,3%

2 Kedungdung <1,8% 1,8%

3 Rabasan <1,8% 3,3%

4 Banyu kapah <1,8% 3,9%

5 Rohayu <1,8% 2,7%

6 Pasarenan <1,8% 0,4%

7 Palenggian <1,8% 2,0%

8 Daleman <1,8% 1,4%

9 Gunung Eleh <1,8% 0,7%

Rata-Rata 2,0%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan balita

BGM di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun 2020 sebesar 2,0%.

Adapun Desa yang tinggi balita BGM adalah Desa Banyukapah sedangkan yang

sedikit jumlah Balita BGM adalah Desa Pesarenan.

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 |9


Tabel 2.3 Cakupan Ibu Hamil KEK 2020
TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 16% 11,4%

2 Kedungdung 16% 11,6%

3 Rabasan 16% 9,4%

4 Banyu kapah 16% 12,5%

5 Rohayu 16% 32,0%

6 Pasarenan 16% 21,3%

7 Palenggian 16% 12,4%

8 Daleman 16% 17,9%

9 Gunung Eleh 16% 2,1%

Rata-Rata 14,0%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan Ibu Hamil

KEK di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun 2020 sebesar 14,0%.

Adapun Desa yang Ibu Hamil KEKnya tinggi adalah Desa Rohayu sedangkan yang

sedikit jumlah Ibu Hamil KEK adalah Desa Gunung Eleh.

.
Tabel 2.4 Cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2020
TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 50% 57,1%

2 Kedungdung 50% 40,0%

3 Rabasan 50% 75,0%

4 Banyu kapah 50% 25,0%

5 Rohayu 50% 76,9%

6 Pasarenan 50% 50,0%

7 Palenggian 50% 63,2%

8 Daleman 50% 73,3%

9 Gunung Eleh 50% 60,0%

Rata-Rata 62,8%

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 10


Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan ASI

eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun 2020 sebesar

62,8%. Adapun pencapaian tertinggi adalah Desa Rohayu, sedangkan pencapaian

terendah adalah Desa Banyukapah. Pencapaian ini dilakukan hanya pada bayi umur

6 bulan yang datang Pada saat Posyandu di bulan Pebruari dan Agustus 2020.

Tabel 2.5 Cakupan bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A tahun 2020
TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 86% 84%

2 Kedungdung 86% 88%

3 Rabasan 86% 76%

4 Banyu kapah 86% 68%

5 Rohayu 86% 80%

6 Pasarenan 86% 95%

7 Palenggian 86% 77%

8 Daleman 86% 133%

9 Gunung Eleh 86% 91%

Rata-Rata 87%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan bayi 6-11

bulan mendapat kapsul vitamin A di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada

tahun 2020 sebesar 87%. Adapun pencapaian tertinggi adalah Desa Daleman

sedangkan pencapaian terendah adalah Desa Rabasan

Tabel 2.5 Cakupan bayi 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 2 x setahun tahun

2020
TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 86% 71%

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 11


2 Kedungdung 86% 80%

3 Rabasan 86% 86%

4 Banyu kapah 86% 66%

5 Rohayu 86% 70%

6 Pasarenan 86% 59%

7 Palenggian 86% 62%

8 Daleman 86% 109%

9 Gunung Eleh 86% 107%

Rata-Rata 78%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan balita 12-59 bulan

mendapat kapsul vitamin A 2 x setahun di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung

pada tahun 2020 sebesar 78%. Adapun pencapaian tertinggi adalah Desa Daleman

sedangkan pencapaian terendah adalah Desa Pasarenan

Tabel 2.6 Cakupan ibu hamil mendapat Fe 90 tablet tahun 2020

TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 80% 106,7%

2 Kedungdung 80% 94,2%

3 Rabasan 80% 81,3%

4 Banyu kapah 80% 81,1%

5 Rohayu 80% 97,5%

6 Pasarenan 80% 79,1%

7 Palenggian 80% 71,0%

8 Daleman 80% 90,0%

9 Gunung Eleh 80% 84,0%

Rata-Rata 85,2%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pencapaian cakupan ibu hamil

mendapat Fe 90 tablet di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun 2020

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 12


sebesar 85,2%. Adapun pencapaian tertinggi adalah Desa Moktesareh sedangkan

pencapaian terendah adalah Desa Palenggiyan

Tabel 2.7 Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan tahun 2020
TARGET PENCAPAIAN
NO DESA
(2020) (2020)
1 Moktesareh 100%
2 Kedungdung 100%
3 Rabasan 100%
4 Banyu kapah 100% 100%
5 Rohayu 100% 100%
6 Pasarenan 100%
7 Palenggian 100% 100%
8 Daleman 100% 100%
9 Gunung Eleh 100%
Rata-Rata 100%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata cakupan balita gizi buruk yang

mendapatkan perawatan di wilayah UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun

2020 sebesar 100% yaitu 5 balita yang terdapat di Desa Banyukapah 1 balita, Desa

Rohayu 2 balita, Desa Palenggiyan 1 balita dan Desa Daleman 1 Balita

BAB III

ANALISA MASALAH

A. Identifikasi Masalah

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 13


Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi

masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan

menurut pencapaian/cakupan target program. Adapun hasil identifikasi masalah

program perbaikan gizi masyarakat adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Identifikasi masalah

Pencapaia
Target
NO Masalah n Kesenjangan
(2020)
(2020)
Rendahnya Partisipasi
1 Masyarakat hadir ke Posyandu 80% 50,8% 29,2%
(D/S)

Rendahnya Cakupan Balita


2 yang naik Berat badannya 80% 66% 14%
(N/D’)

3 Tingginya Balita BGM < 1,8 % 2% 0,3 %


Rendahnya Pemberian Tablet
4 Tambah darah pada Remaja 50% %
Putri

5 Adanya Balita Gizi Buruk 0 5 0

Berdasarkan hasil identifikasi tersebut di atas, maka didapatkan suatu

permasalahan sebagai berikut:

1. Rendahnya Partisipasi Masyarakat Hadir Ke Posyandu (D/S) di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun 2020 yaitu sebesar 50,8% dari

target 80%.

2. Rendahnya Cakupan Balita yang naik Berat badannya (N/D’) di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Kedungdung pada tahun 2020 yaitu sebesar 66% dari target 80%

3. Tingginya cakupan balita BGM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungdung

pada tahun 2020 yaitu sebesar 2% dari target < 1,8%

4. Rendahnya Pemberian Tablet Tambah darah pada Remaja Putri di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Kedungdung

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 14


5. Tingginya cakupan balita gizi buruk di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Kedungdung pada tahun 2020 yaitu sebesar 5 dari target 0

B. Penentuan Prioritas Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah sekaligus, maka

perlu dilakukan prioritas masalah berdasarkan pendekatan metode USG (Urgency,

Seriousness, Growth).

Tabel 3.2 Penentuan prioritas masalah

MASALAH MASALAH MASALAH MASALAH 4 MASALAH


1 2 3 TTD 5 
NO KRITERIA Cakupan Cakupan BGM Rematri Balita Gizi
D/S N/D’ Buruk

URGENCY (U) 3 3 4 5 5
1

SERIOUSNESS 4 3 4 5 5
2
(S
3 GROWTH (G) 5 5 5 5 4
TOTAL (UxSxG) 60 45 80 125 100

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah maka rumusan masalahnya

adalah “ Rendahnya Pemberian Tablet Tambah darah pada Remaja Putri di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Kedungdung Tahun 2020”.

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 15


D. Identifikasi Faktor Penyebab Masalah
METODE MANUSIA

Sosialisasi petugas tentang


pemberian TTD pada rematri
Kurang melibatkan bidan desa
disekolah kurang

Kurang kerja sama dengan lintas


program Tidak ada jadwal pemberian TTD ke
sekolah

Adanya pandemi Covid 19

Rendahnya
Pemberian Tablet
Tambah darah pada
Remaja Putri di
Kurangnya media wilayah kerja UPTD
Kurangnya pengetahuan dari pihak
Penyuluhan Puskesmas
sekolah tentang Pentingnya TTD
Kedungdung Tahun
bagi rematri
Dana untuk distribusi 2020
Geografis yang sulit pemberian TTD kesekolah
tidak ada

LINGKUNGAN SARANA/ALAT DANA


Gambar 3.1 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 16


MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH DENGAN NGT

Tabel 3.3 Penentuan prioritas masalah dengan NGT

PENYEBAB MASALAH TIM MANAJEMEN PUSKESMAS TOTAL

EDI ARATY EVA


Sosialisas petugas tentang pemberian TTd pada rematri masih 9 9 9 27
kurang
Tidak ada jadwal pemberian TTD kesekolah 6 6 6 18
Kurang melibatkan bidan desa 4 5 5 14
Kurangnya kerja sama dengan lintas program 5 4 4 13
Dana untuk pendistribusian TTD tidak ada 2 3 3 8
Kurangnya media penyuluhan ( leaflet dan poster ) 3 2 1 6
Kurangnya pengetahuan dari pihak sekolah tentang pentingnya 8 8 8 24
TTD bagi remaja putri
Adanya Pandemi Covid 19 7 7 7 21
Geografis yang sulit 1 1 2 4

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 17


E. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah

a. Penentuan prioritas pemecahan masalah (Metode CARL)

Tabel 3.4 Penyebab Cakupan Bayi Paripurna Rendah


PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN C A R L BAYI PR

SKOR HASIL
NO PEMECAHAN MASALAH RANKING
C A R L CxAxRxL
1 Pertemuan Sosialisasi Pemberian TTD 5 4 5 5 500 I
kepada Guru UKS
2 Skrening Anemia 5 4 4 5 400 II
3 Penyuluhan 5 4 5 3 300 III

b. Penentuan Pemecahan Masalah Terpilih

Tabel 3.7 Penentuan pemecahan masalah terpilih

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN KET


PEMECAHAN MASALAH MASALAH TERPILIH
1 Rendahnya Pemberian Tablet 1. Sosialisas petugas tentang 1. Pertemuan Sosialisasi Pertemuan Sosialisasi
Tambah darah pada Remaja pemberian TTd pada rematri Pemberian TTD Pemberian TTD kepada
Putri di wilayah kerja UPTD masih kurang kepada Guru UKS Guru UKS
Puskesmas Kedungdung 2. Tidak ada jadwal pemberian 2. Skrening Anemia
Tahun 2020 TTD kesekolah 3. Penyuluhan
3. Kurang melibatkan bidan 4. Pendampinagn

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 18


desa Program Kedesa
4. Kurangnya kerja sama 5. Pertemuan lintas
dengan lintas program sektor
5. Dana untuk pendistribusian 6. Validasi
TTD tidak ada 7. Mobile intergrasi
6. Kurangnya media layanan kia
penyuluhan ( leaflet dan
poster )
7. Kurangnya pengetahuan dari
pihak sekolah tentang
pentingnya TTD bagi remaja
putri
8. Adanya pandemic covid
9. Geografis yang sulit

BAB IV

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 19


RENCANA KEGIATAN TAHUN 2022

Tabel 4.1 Rencana usulan kegiatan program perbaikan gizi masyarakat tahun 2022

KEBUTUHAN SUMBER
UPAYA INDIKATOR
SUMBER PEMBIAY
No KESEH KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBERHASILAN
DAYA AAN
ATAN
DANA ALAT TENAGA

Pertemuan Supaya Kepala 60 orang BOK Gizi Guru BOK


1 Sosialisasi sekolah Sekolah/G ARU memahami
Pemberian memahami uru Promkrs pentingnya
TTD kepada tentang TTD
Guru UKS pentingnya
TTD untuk
remaja putrid
Pertemuan Supaya Remaja 10 BOK Gizi Remaja
2 skrening Remaja putri Putri sekolah x Putri
anemi pada tahu tentang 30 orang mengetahu
remaja putri TTD i tentang
TTD
3 Pembentukan Untuk Balita 10 balita BOK Bahan Gizi Balita
Pos Gizi meningkatkan BGM dan Makan Bidan BGM naik
status Balita orang Tua an berat
BGM badannya

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 20


4 Pemantauan Mengetahui Balita Semua BOK Alat Gizi Untuk
Status Perkembanga Balita Ukur Bidan mengetahu
Gizi/Oprasi n status Gizi BB i status
Timbang balita dan TB Gizi dan
Cakupan
D/S naik
5 Tindak lanjut Deteksi Dini Balita Balita BOK Alat Gizi Untuk
penemuan BGM BGM Ukur Bidan mengetahu
kasus BGM BB i status
dan TB Gizi balita
BGM
6 Kunjungan Memantau Balita Balita BOK Alat Gizi Untuk
dan Tumbuh Gibur Gibur Ukur Bidan mengetahu
intervensi Kembang BB i Tumbuh
Balita Gizi balita Gizi dan TB Kembang
Buruk Buruk Balita
Gibur
7 Deteksi awal Mengetahui Ibu Hamil Ibu Hamil BOK Lila Gizi Ibu Hamil
ibu Hamil status Gizi KeK KeK Bidan KEK
Bumil Kek bayinya
lahir lebih
dari 2,5 kg
8 Penelusuran Mengetaahui Balita Balita BOK Alat Gizi Meningkat

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 21


dan status Gizi BBLR BBLR ukur Bidan nya status
pendampinga Balita BBLR BB, PB Gizi Bayi
n Balita dan BBLR
BBLR Lila
9 Monitoring Mengetahui Murid SD 10 SD x BOK Iodina Gizi
Garam Konsumsi 26 test
Beryodium Garam Yodium Respond
en
10 Pemetaan Mengetahu KK KK 9 Desa x BOK Kuesio Gizi Mengetahu
Indikator yang Kadarzi 10 KK ner KK yang
Kadarzi Iodine Kadarzi
test

Tabel 4.2 Rencana pelaksanaan kegiatan program perbaikan gizi masyarakat tahun 2022

N kegiatan sasaran target volume Rincian loka tenaga jadwal biaya


o pelaksanaa si
n

1 Pertemuan Kepala Transportasi Des Bidan desa , Januari- 12.000.000


Sosialisasi Sekolah/G a bikor desembe

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 22


Pemberian TTD uru r
kepada Guru UKS
Pertemuan skrening Remaja
anemi pada remaja Putri
putri
Pembentukan Pos Balita
Gizi BGM dan
orang Tua
Pemantauan Status Balita
Gizi/Oprasi Timbang
Tindak lanjut Balita
penemuan kasus BGM
BGM
Kunjungan dan Balita
intervensi Balita Gizi Gibur
Buruk
Deteksi awal ibu Ibu Hamil
Hamil KeK
Penelusuran dan Balita
pendampingan BBLR
Balita BBLR
Monitoring Garam Murid SD
Beryodium
Pemetaan Indikator KK

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 23


Kadarzi
Pertemuan Kepala
Sosialisasi Sekolah/G
Pemberian TTD uru
kepada Guru UKS
Pertemuan skrening Remaja
anemi pada remaja Putri
putri

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2022 | 24


BAB V

PENUTUP

Demikian Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Perbaikan Gizi

Masyarakat UPTD Puskesmas Kedungdung Tahun 2022 ini kami susun, kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kemajuan dan

peningkatan mutu pelayanan gizi di UPTD Puskesmas Kedungdung.

Semoga Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini dapat terlaksana dengan baik

pada tahun 2022 yang akan datang, sehingga dukungan dana dan partisipasi dari

semua pihak sangat kami harapkan.

Kedungdung, Januari 2021

PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

ACH. JUNAIDI

RUK Program Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Kedungdung Tahun 2018


| 25

Anda mungkin juga menyukai