2) - Kak Taman Pemulihan Gizi
2) - Kak Taman Pemulihan Gizi
2) - Kak Taman Pemulihan Gizi
A. PENDAHULUAN
Kekurangan Energi & Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah
gizi & kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan riset Kesehatan Dasar
tahun 2018, ada sebanyak 17,7% balita gizi kurang yang diantaranya ada 3,9%
balita berstatus gizi buruk.Data yang sama juga menunjukkan jumlah balita
stunting 30,8%. Sedangkan Balita sangat kurus & kurus masing-masing
menunjukkan angka 3,5% & 6,7%.
Keadaan ini berpengaruh pada masih tingginya angka kematian bayi,.
Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang &
gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat.
Penurunan angka permasalahan gizi buruk ataupun stunting
menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang
berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan
bergizi (makanan), lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian
makanan bayi dan anak (pengasuhan), akses terhadap pelayanan kesehatan
untuk pencegahan dan pengobatan (kesehatan), serta kesehatan lingkungan yang
meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi (lingkungan). Keempat faktor
tersebut mempengaruhi asupan gizi dan status kesehatan ibu dan anak. Intervensi
terhadap keempat faktor tersebut diharapkan dapat mencegah masalah gizi, baik
kekurangan maupun kelebihan gizi
B. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi “ Gizi merupakan Investasi
bangsa” maka tidak sepantasnya ada gizi buruk di negara berpendapatan
menengah seperti Indonesia. Penanganan masalah gizi perlu diupayakan dengan
efektif & cepat. Untuk mendukung hal tersebut, pada saat ini Dinas Kesehatan
telah mengembangkan aplikasi ePPGBM untuk mendukung ketersediaan data
yang sangat diperlukan untuk penanganan gizi buruk ataupun stunting sehingga
tepat sasaran.
Dari data sementara ePPGBM, diwilayah Puskesmas Welahan 02 ada
sekitar 12,7% balita gizi kurang yang diantaranya ada sekitar 2,4% balita gizi
buruk. Adapun balita stunting & wasting masing-masing ada 17,5% & 8,1%.
Penanganan gizi kurang / gizi buruk akan lebih efektif apabila kita juga
melibatkan peran serta masyarakat desa. Seperti halnya penanganan stunting,
yang memerlukan Intervensi gizi Spesifik & Sensitif. Intervensi gizi spesifik
merupakan kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting Intervensi
spesifik ini umumnya diberikan oleh sektor kesehatan. seperti asupan makanan,
infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan. seperti
asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan
lingkungan. Sedangkan Intervensi gizi sensitif mencakup: (a) Peningkatan
penyediaan air bersih dan sarana sanitasi; (b) Peningkatan akses dan kualitas
pelayanan gizi dan kesehatan; (c) Peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik
pengasuhan gizi ibu dan anak; (c); serta (d) Peningkatan akses pangan bergizi.
Intervensi gizi sensitif umumnya dilaksanakan di luar Kementerian Kesehatan.
Sasaran intervensi gizi sensitif adalah keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu, Program Gizi berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan
yang bisa menangani balita kurang gizi secara langsung dengan memberikan
stimulan PMT selama 12 hari serta mendorong peningkatan kesadaran, komitmen
dan praktik pengasuhan gizi anak untuk mengatasi masalah gizi ini dengan
menyelenggarakan kegiatan Taman Pemulihan Gizi.
Taman Pemulihan Gizi adalah kegiatan pembelajaran kepada ibu-ibu yang
memiliki anak balita gizi kurang / gizi buruk untuk membuat aneka menu makanan
bergizi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan status gizi balita. Diharapkan melalui
pembelajaran selama 12 hari, akan berdampak positif terhadap pengetahuan ibu-
ibu, tentang bagaimana cara menyediakan makanan bergizi tanpa harus
mengeluarkan biaya yang besar, serta mendorong tingkat kesadaran ibu tentang
pengasuhan gizi anak
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan berat badan / status gizi balita melalui pemberian PMT &
peningkatan KIE, kesadaran ibu balita tentang pengasuhan gizi anak
2. Tujuan Khusus:
2.1. Memberikan pembelajaran kepada ibu-ibu balita tentang cara penyediaan makanan
sehat & bergizi
2.2. Mendorong peningkatan KIE & kesadaran ibu balita tentang pengasuhan gizi anak
2.3. mendorong peran serta & kepedulian masyarakat dalam penanggulangan kasus gizi
buruk dilingkungannya
2.4. Meningkatkan berat badan balita & status gizi serta mengurangi kasus gizi buruk
F. SASARAN
Sasaran kegiatan Taman Pemulihan Gizi ini adalah 20 balita kurang gizi beserta
ibu balitanya
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N
KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
O
1. Sosialisasi Kegiatan Desa Koordinator
Taman Pemulihan Gizi Kendengsidialit Program Gizi
a. Koordinasi dengan Desa 15 April 2019 Koordinator
koordinasi terkait Kendengsidialit Program Gizi
tentang pelaksanaan
Sosialisasi
b. Persiapan Puskesmas 14 April 2019 Koordinator
administrasi & Program Gizi
penyebaran
Undangan
c. Pelaksanaan Desa 18 April 2019 Koordinator
Sosialisasi Kendengsidialit Program Gizi
2. Koordinasi dengan unsur Desa 25 November Koordinator
masyarakat,kader & Kendengsidialit 2019 Program Gizi
perwakilan sasaran untuk & Bidan Desa
membahas tentang teknis
pelaksanaan
3. Pelaksanaan Kegiatan Desa Koordinator
Kendengsidialit Program Gizi
& Bidan Desa
Jepara, ...................................
Pelaksana
Penangung Jawab UKM Essensial
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Welahan II