100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
391 tayangan20 halaman

LHP DD Contoh

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 20

KOP PEMERINTAH KOTA ANTAHBRANTAH

INSPEKTORAT
Alamat : Jln. Balai Kota No. 01. Antahbrantah. . (09...) ……………

Nomor : Kepada
Sifat : Rahasia
Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan Yth. Walikota Antahbrantah
Dana Desa/Kampung ....... di –
Tahun Anggaran 2019 ANTAHBRANTAH

Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Dana


Desa/Kampung ....... Tahun Anggaran 2019. Pemeriksaan kami laksanakan
berdasarkan Standar Audit Aparat Pengawasan Internal Pemerintah.
Laporan ini disajikan dalam dua bagian yaitu :
- Bagian Pertama : Simpulan Hasil Pengawasan
- Bagian Kedua : Uraian Hasil Pemeriksaan

1
BAB I
SIMPULAN HASIL PENGAWASAN

Kami telah melakukan pemeriksaan pengelolaan Dana Kampung ....... sesuai Surat
Perintah Walikota Nomor 700/13/……/2020, Tanggal 20 Juli 2020 dengan hasil sebagai
berikut:
I. Simpulan
A. Kebijakan Pemerintah Kampung
Secara umum kebijakan kampung terealisasi sekitar 82,35 % (baik). Kekurangan
kebijakan Kampung yang belum diterima Tim yaitu berupa ekspedisi pengiriman
Peraturan Kampung, Naskah kerjasama antar Kampung dan buku kegiatan
Bamuskam.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar:


1. Memerintahkan kepada Sekretaris Kampung atau Kaur Umum untuk melakukan
pencatatan/ekspedisi pengiriman peraturan kampung ke Walikota dan Instansi
terkait;
2. Berkoordinasi dengan secretariat Bamuskam untuk mendokumentasikan kegiatan
Bamuskam;
3. Berkoordinasi dengan Kampung terdekat untuk merumuskan Peraturan Bersama
Kepala Kampung terkait pengembangan potensi pariwisata pantai secara
bersama-sama.

B. Kebijakan Keuangan Kampung


Kebijakan keuangan Kampung ....... TA. 2019 yang ada dan diserahkan Tim baru 40%
(Kurang) yaitu APBKam, RKPK, SK kelembagaan. Kekurangan terutama dalam hal
tidak adanya SK PTPKD, SK Penerima Insentif guru honor, SK insentif kader
kesehatan, SK penerima bantuan pendidikan siswa miskin, dokumentasi
rapat/sosialisasi dengan lembaga kemasyarakatan, rapat evaluasi laporan keuangan
sebelum disusun LPJ dan LPJ secara lengkap.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar:


1. Memerintahkan kepada Sekretaris Kampung untuk menyusun SK Pejabat
Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);

2
2. Memerintahkan kepada Kaur Kesra untuk mengajukan SK penerima Insentif
guru honor, SK insentif kader kesehatan, SK penerima bantuan pendidikan
siswa miskin sebagai dasar pemberian bantuan;
3. Memerintahkan kepada Bendahara pengeluaran agar menyusun SPJ
disandingkan APBKam dan RKPK ....... TA 2019;
4. Memerintahkan kepada Sekretaris dan Kaur Umum untuk mengadministrasikan
dokumen kegiatan rapat/sosialisasi kebijakan/peraturan kampung, rapat
evaluasi laporan keuangan kampung sebelum disusun LPJ sesuai Perwal
Nomor 14 Tahun 2019.

C. Kebijakan Kelembagaan Kampung


Secara umum kebijakan tentang Kelembagaan Kampung ....... mencapai 35 %
(kurang). Kekurangan kebijakan terutama pada (1) Perkam tentang STOK dan Tusi,
(2) 9 jenis buku terkait Administrasi Umum,(3) 5 buku tentang administrasi penduduk,
(4) 3 buku tentang pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,(5)
14 buku tentang Administrasi Bamuskam sebagaimana tersebut di lampiran
Permendagri nomor 47 Tahun 2016.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung agar:


1. Memerintahkan kepada Sekretaris kampung untuk menyusun Perkam tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) serta Tusi Perangkat Kampung;
2. Memerintahkan kepada:
a. Kaur Umum untuk mencatat kegiatan administratif ke dalam sembilan jenis
Buku Administrasi Umum yaitu:
a) Buku Peraturan Kampung;
b) Buku Keputusan Kepala Kampung;
c) Buku Inventaris dan Kekayaan Kampung;
d) Buku Aparat Pemerintah Kampung;
e) Buku Tanah Kas Kampung;
f) Buku Tanah kampung;
g) Buku agenda;
h) Buku ekspedisi; dan
i) Buku Lembaran Kampung dan Buku Berita Kampung
b. Kaur Umum untuk mencatat administrasi kependudukan ke dalam lima jenis
Buku Administrasi Kependudukan yaitu:
a) Buku Induk Penduduk;
b) Buku Mutasi Penduduk;

3
c) Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk; dan
d) Buku Penduduk Sementara.
c. Kaur Pembangunan dan Kaur Pemberdayaan Masyarakat untuk mencatat di
empat buku administrasi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat yaitu:
a) Buku Rencana Kerja Pembangunan;
b) Buku Kegiatan Pembangunan;
c) Buku Inventaris Hasil-Hasil Pembangunan; dan
d) Buku Kader Pemberdayaan Masyarakat.
3. Berkoordinasi dengan Kepala Bamuskam agar staf administrasi Bamuskam
melakukan mendokumentasikan semua kegiatan Bamuskam serta pencatatan di
lima belas buku kegiatan Bamuskam yaitu:
a. Buku Agenda Surat Keluar;
b. Buku Agenda Surat Masuk;
c. Buku Ekspedisi;
d. Buku Data Kegiatan;
e. Buku Daftar Hadir;
f. Buku Data Peraturan/Keputusan;
g. Buku Notulen;
h. Buku Data Peraturan Desa;
i. Buku Keputusan Musyawarah Desa;
j. Buku Keputusan Musrembang Desa;
k. Buku Data Inventaris Bamuskam;
l. Buku Laporan Keuangan;
m. Buku Data Aspirasi Masyarakat;
n. Buku Tamu Bamuskam; dan
o. Buku Data Anggota.

D. Kebijakan Pengelolaan Aset Kampung


Tingkat pemenuhan dokumen atas penatausahaan aset kampung dan sistem
pengendalian internal hanya mencapai 18,75% (Sangat Kurang). Kekurangan
terutama terjadi pada kebijakan, pengelolaan, pemanfaatan, pemeliharaan,
penghapusan, pemindahtanganan dan pengendalian interen.

4
Direkomendasikan kepada Kepala Kampung agar:
1. Memerintahkan kepada Sekretaris dan Kaur Umum untuk melengkapi dokumen
penatausahaan aset kampung (rencana kebutuhan, pengadaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan);
2. Memerintahkan kepada Sekretaris Kampung untuk menyusun: (a) SK Pengelola
aset kampung dan (b) Satgas pengendalian interen pengelolaan aset;
3. Memerintahkan Kaur Umum dan Tim Pengelola Aset agar menyusun: (a)
Rencana kebutuhan aset setiap tahun, (b) Laporan penyusutan aset, (c) Laporan
pemanfaatan aset, (3) Jadwal dan petugas pemeliharaan aset, (d) penatausahaan
aset.

E. Pengelolaan Keuangan Kampung


Kami hanya melakukan pemeriksaan Laporan Pertanggungjawan Penggunaan
Dana Kampung ....... TA 2019 Tahap II saja sesuai dokumen yang diserahkan
kepada kami sampai saat berakhirnya waktu pemeriksaan, sedangkan
pemeriksaan atas Pertanggungjawaban dana Tahap I dan Tahap III tidak dapat
kami lakukan.

Dari hasil pemeriksaan pengelolaan dana kampung ....... Tahap II Tahun


Anggaran 2019, didapati :
1. Realisasi penerimaan dana kampung Tahap I, II dan III tahun anggaran
2019 untuk Kampung ....... sebesar Rp.6.029.995.000,- namun atas
penggunaan dana sebesar Rp.6.029.995.000,- yang baru di Laporan
sebagai Laporan Pertanggung Jawaban hanya sebesar Rp.2.024.794.000,-
.

Sehingga masih terdapat dana sebesar Rp.4.029.201.000,- yang belum di


Laporkan sebagai Laporan Pertanggungjawaban penggunaan dana
kampung.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... dan Bendahara


Kampung ....... agar segera melengkapi dokumen Surat
pertanggungjawaban penggunaan dana Tahap I dan Tahap III sebesar
Rp.4.029.201.000,-.

5
2. Realisasi Belanja Operasional Bamuskam tidak sesuai dengan Rencana
Anggaran dan Biaya dan tidak sesuai dengan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) Tahap II.
Sesuai Rencana Anggaran Kampung, untuk Belanja Operasional
Bamuskam dianggarkan belanja Pakaian Batik sebanyak 6 stel dengan
dana sebesar Rp.3.345.000,- Namun realisasi belanja Pakaian Batik
sebanyak 6 stel senilai Rp.7.125.000,-

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan


Kepala Bamuskam agar dalam merealisasikan belanja operasional tetap
mengikuti rencana anggaran belanja yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Terdapat kelebihan Pemungutan dan Penyetoran Pajak sebesar


Rp.6.600.650,-atas belanja Operasional Bamuskam
Pajak yang seharusnya dipungut dan disetor sebesar Rp.986.409,- terdiri
dari PPN sebesar Rp.857.747,- dan PPh sebesar Rp.128.662,- namun
penyetoran pajak atas belanja operasional Bamuskam sebesar
Rp.7.587.059,- terdiri dari PPN sebesar Rp.6.599.182,- dan PPh sebesar
Rp.987.877,-.
Dalam hal ini mengakibatkan berkurangnya anggaran untuk operasional
Bamuskam sebesar Rp.6.600.650,- dan selanjutnya mengakibatkan tujuan
program/kegiatan yang telah direncanakan tidak tercapai secara maksimal.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan


Bendahara Pengeluaran untuk menghitung jumlah pemungutan Pajak atas
pengadaan barang dan jasa secara benar agar penyetoran pajak juga tepat
jumlah.

4. Realisasi Belanja Upah untuk Pembangunan Rumah Sehat tidak sesuai


dengan Rencana Anggaran Belanja.
Menurut RAB pembayaran upah sebesar Rp.200.460.000,- sedangkan dari
hasil pemeriksaan atas bukti pembayaran upah, total pembayaran upah
sebesar Rp.235.549.687,- Sehingga mengakibatkan terjadi pemborosan
atas realisasi pembayaran upah sebesar Rp.235.549.687,- –
Rp.200.460.000,- = Rp.35.089.687,-.

6
Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... dan Bendahara
Pengeluaran agar dalam merealisasikan belanja barang dan jasa tetap
mengikuti rencana anggaran belanja yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Realisasi penggunaan dana untuk kegiatan Peningkatan Rumah Ibadah


sebesar Rp.36.000.000,- tdak dilengkapi dengan bukti transaksi.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan


Bendahara Pengeluaran untuk melengkapi bukti transaksi penggunaan
dana kampung ....... untuk kegiatan Peningkatan Rumah Ibadah sebesar
Rp.36.000.000,-.

6. Terdapat kelebihan pemungutan Pajak atas realisasi peggunaan dana


untuk kegiatan Pelatihan Pengelolaan BUMKAM sebesar Rp.555.455,-.

Dalam hal ini mengakibatkan berkurangnya anggaran untuk operasional


Bamuskam sebesar Rp.555.455,- dan selanjutnya mengakibatkan tujuan
program/kegiatan yang telah direncanakan tidak tercapai secara maksimal.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan


Bendahara Pengeluaran untuk menghitung jumlah pemungutan Pajak atas
pengadaan barang dan jasa secara benar agar penyetoran pajak juga tepat
jumlah.

7
BAB II
URAIAN HASIL PENGAWASAN

I. Gambaran Umum
A. Dasar Pemeriksaan:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 junto Peraturan Pemerintah 47
Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 junto PP Nomor 22 Tahun 2015
junto PP Nomor 8 Tahun 2018 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan
Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara;
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2014 tentang Peningkatan
BLOK KUNING
Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi
DISESUAIKAN
Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat;
DENGAN
TAHUN 9. Permendagri Nomor 76 Tahun 2018 tentang Kebijakan Pembinaan dan
ANGGARAN Pengawasan Tahun 2019 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
YANG Pemerintah Daerah.
DIPERIKSA
10. Permenkeu No. 50/PMK/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan dana
Desa;
11. Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
12. Permendagri No. 35 Tahun 2019 tentang Kebijakan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2019;
13. Permendes, PDTT No 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan dana Desa
Tahun 2019;
14. Peraturan Walikota ............. No. ……. Tahun 2019 tentang Dana Desa Tahun
2019.
15. Peraturan Walikota ............. No. …… Tahun 2019 tentang Alokasi Dana Desa dan
Dana Bagi Hasil Pajak dan retribusi Daerah Tahun 2019.

8
16. Peraturan Walikota ............. No……… Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Perwal No 5 Tahun 2017 tentang Pedoman teknis Operasional Perencanaan,
Pelaksanaan dan pertanggungjawaban Keuangan Kampung di Kota .............;
17. Perwal Nomor ….. Tahun 2019 Tentang tata Cara Pengadaan barang/Jasa di
kampung;
18. Pedoman Pemeriksaan Pengelolaan Anggaran Oleh APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah tahun Anggaran 2018;
19. Surat Perintah Tugas Walikota ............. Nomor

B. Tujuan Pemeriksaan:
1) Memperoleh keyakinan yang memadai bahwa pengelolaan dana kampung sudah
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
2) Menilai ketepatan syarat, waktu, jumlah pencairan, penggunaan dan
Pertanggungjawaban dana Kampung;
3) Menilai tingkat efektivitas, efisiensi dan ekonomis atas penggunaan dana
Kampung;
4) Menilai pencapaian program kampung yang telah ditetapkan dalam RPJM
Kampung ....... Tahun 2016-2022 dan Rencana Kerja Pemerintah Kampung .......
Tahun 2019.

C. Ruang Lingkup dan Sasaran Pemeriksaan:


1) Ruang lingkup pemeriksaan terhadap perencanaan (termasuk didalamnya
Peraturan-Peraturan, Sistem Informasi, data yang digunakan dalam
perencanaan) dan pengujian rinci atas penggunaan dan pelaporan yaitu:
a. Pra-Pencairan
b. Pencairan dan penggunaan dana
c. Pertanggungjawaban;
2) Sasaran pemeriksaan yaitu mendapatkan keyakinan yang memadai atas
pengendalian intern pengelolaan dana desa oleh pemerintah desa dalam
perencanaan, penggunaan dan pertanggungjawaban dana Kampung TA. 2019,
yaitu dalam bidang:
a. Penyelenggaraan pemerintahan
b. Pelaksanaan pembangunan
c. Pembinaan kemasyarakatan
d. Pemberdayaan masyarakat dan
e. Belanja tak terduga).

9
D. Metodologi Pemeriksaan:
Kami telah melakukan pemeriksaan dengan melaksanakan tahapan-tahapan mulai
dari pengumpulan data-data berupa dokumen resmi (administratif), bukti transaksi
belanja (keuangan) lalu dilakukan pengujian, konfirmasi, kesimpulan dan
rekomendasi.
Data administrasi kebijakan diuji secara kualitatif terhadap peraturan perundangan
terkait sehingga diperoleh persentase dan kualitas tingkat pemenuhan dan
implementasinya.
Langkah-langkah pengujian/evaluasi:
1) Pemberian bobot/skor (ada dan sesuai kriteria=3, ada tapi kurang sesuai
kriteria=2, dalam proses pemenuhan=1, dan tidak ada=0
2) Menemtukan jumlah skor akumulasi, skor maksimum, persentase (skor
maksimum/jumlah skor akumulasi)x100
Selanjutnya persentase (%) tingkat ketersediaan/ketercukupan/konsistensi/
implementasinya, dan selanjutnya disebutkan kualitasnya secara umum, yaitu:
1) 0 – 30% = sangat kurang
2) 31 – 60% = kurang
3) 61 – 75% = cukup
4) 76 – 90% = baik
5) 91 – 100% = sangat baik
Sedangkan untuk uji dokumen belanja (keuangan) untuk mendapatkan tingkat
keyakinannya atas: kelengkapan data, keabsahan bukti, ketepatan
syarat/jumlah/waktu/sasaran secara efektif, ekonomis dan efisien menggunakan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Semua temuan Tim tersebut kemudian
dikonfirmasi dengan pihak kampung sebelum disimpulkan dan dirumuskan
rekomendasi.

E. Batasan Tanggung Jawab Inspektorat:


1) Laporan hasil pengawasan atas uji pemenuhan dan implementasi dokumen
terbatas pada dokumen yang diserahkan kepada Inspektorat sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan pada saat permohonan dokuman (SOP terlampir);
2) Laporan hasil pemeriksaan atas uji laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan
terbatas pada Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD) dan Alokasi Bagi Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah (ABHPRD) ...........

10
F. Data Obyek Pemeriksaan:
1) Nama Satuan Kerja : Kampung .......
Alamat : Kampung ....... Distrik …….
2) Nama Kepala Kampung : …………….
SK Walikota Nomor ………
3) Nama Bendahara : …………
Pengeluaran SK Kepala Kampung No. ………… tanggal …

G. Dokumen Perencanaan:
1) Peraturan Kampung No 1 Tahun 2019 tentang RKPK ....... TA 2019;
2) Peraturan Kampung No 2 Tahun 2019 tentang RKPK ....... TA. 2019;
3) Peraturan Kampung No. 3 Tahun 2019 tentang APBKam ....... TA. 2019.

II. Temuan Hasil Pengawasan


A. Kebijakan Pemerintah Kampung
Secara umum kebijakan kampung terealisasi sekitar 82,35 % (baik). Kekurangan
kebijakan Kampung yang belum diterima Tim yaitu berupa ekspedisi pengiriman
Peraturan Kampung, Naskah kerjasama antar Kampung dan buku kegiatan
Bamuskam.

Hal ini tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan Desa.

Penyebab terjadinya kekurangan ini yaitu Sekretaris Kampung, Kaur Umum dan
Sekretariat Bamuskam kurang memahami dan tidak melaksanakan isi Permendagri
Nomor 111 Tahun 2014. Selain itu Pendamping Lokal Desa dana Kampung lalai
tidak mengingatkan mereka atas masalah tersebut.

Akibat tidak tersedianya buku ekspedisi pengiriman dokumen mengakibatkan Tim


tidak memperoleh keyakinan atas ketepatan waktu pengiriman Peraturan Kampung
kepada Walikota Antahbrantah dan instansi terkait.
Akibat ketiadaan buku catatan kegiatan Bamuskam mengakibatkan efektivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga Bamuskam yang mendapat honor dari Dana
Kampung tidak dapat diukur;

11
Belum tersedianya peraturan bersama kepala kampung tentang kerjasama antar
kampung juga menunjukkan belum ada dasar pemanfaatan bersama potensi sektor
pariwisata pantai antarkampung ....... dan Holtekamp. Menurut hasil wawancara
kerjasama pernah dilakukan dengan MoU antara kedua kampung tersebut namun
pihak Kampung tidak menerbitkannya dalam bentuk peraturan bersama kepala
kampung.

Atas temuan tersebut kepala kampung dianggap mengakuinya karena sampai pada
batas waktu yang ditentukan, notisi temuan sementara tidak ditanggapi.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar:


1) Memerintahkan kepada Sekretaris Kampung atau Kaur Umum untuk melakukan
pencatatan/ekspedisi pengiriman peraturan kampung ke Walikota dan Instansi
terkait;
2) Berkoordinasi dengan secretariat Bamuskam untuk mendokumentasikan
kegiatan Bamuskam;
3) Berkoordinasi dengan Kampung terdekat untuk merumuskan Peraturan
Bersama Kepala Kampung terkait pengembangan potensi pariwisata pantai
secara bersama-sama.

B. Kebijakan Keuangan Kampung


Kebijakan keuangan Kampung ....... TA. 2019 yang ada dan diserahkan Tim baru
40% (Kurang) yaitu APBKam, RKPK, SK kelembagaan. Kekurangan terutama dalam
hal tidak adanya SK PTPKD, SK Penerima Insentif guru honor, SK insentif kader
kesehatan, SK penerima bantuan pendidikan siswa miskin, dokumentasi
rapat/sosialisasi dengan lembaga kemasyarakatan, rapat evaluasi laporan
keuangan sebelum disusun LPJ dan LPJ secara lengkap.

Hal ini tidak sesuai dengan Perwal Nomor 14 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Perwal Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Teknis Operasional Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pertanggugjawaban Keuangan Kampung di Kota Antahbrantah.

Penyebab kekurangan dokumen tersebut adalah kelalaian Kepala kampung dan


Kaur Kesra kurang memahami Perwal Nomor 14 Tahun 2019.

12
Akibat tidak adanya SK PTPKD, SK Penerima Insentif guru honor, SK insentif kader
kesehatan, SK penerima bantuan pendidikan siswa miskin, dokumen rapat
sosialisasi dengan lembaga kemasyarakatan terkait dana Kampung, dokumen rapat
evaluasi laporan keuangan sebelum disusunnya LPJ maka sulit dibuktikan bahwa
pengelolaan dana Kampung ....... TA 2019 dikelola secara konsisten dengan
kebijakan keuangan dan standar akuntansi pemerintah sehingga pengelolaan dana
Kampung kurang berjalan ekonomis, efektif dan efisien.

Atas temuan tersebut kepala kampung dianggap mengakuinya karena sampai pada
batas waktu yang ditentukan, notisi temuan sementara tidak ditanggapi.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar:


1) Memerintahkan kepada Sekretaris Kampung untuk menyusun SK Pejabat
Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
2) Memerintahkan kepada Kaur Kesra untuk mengajukan SK penerima Insentif
guru honor, SK insentif kader kesehatan, SK penerima bantuan pendidikan
siswa miskin sebagai dasar pemberian bantuan;
3) Memerintahkan kepada Bendahara pengeluaran agar menyusun SPJ
disandingkan APBKam dan RKPK ....... TA 2019;
4) Memerintahkan kepada Sekretaris dan Kaur Umum untuk mengadministrasikan
dokumen kegiatan rapat/sosialisasi kebijakan/peraturan kampung, rapat
evaluasi laporan keuangan kampung sebelum disusun LPJ sesuai Perwal
Nomor 14 Tahun 2019.

C. Kebijakan Kelembagaan Kampung


Secara umum kebijakan tentang Kelembagaan Kampung ....... mencapai 35 %
(kurang). Kekurangan kebijakan terutama pada (1) Perkam tentang STOK dan Tusi,
(2) 9 jenis buku terkait Administrasi Umum,(3) 5 buku tentang administrasi penduduk,
(4) 3 buku tentang pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,(5)
3 buku tentang Administrasi Bamuskam sebagaimana tersebut di lampiran
Permendagri nomor 47 Tahun 2016.

Hal ini tidak sesuai dengan Permendagri nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi
Pemerintah Desa.

13
Penyebab kekurangan dokumen kebiijakan dan administrasi Kampung tersebut
karena Sekretaris Kampung, Kaur Umum dan Staf Administrasi Bamuskam kurang
memahami dan tidak melaksanakan Permendagri nomor 47 Tahun 2016.

Akibat dari kekurangan dokumen tersebut yaitu:


1) Pembagian tugas dan fungsi Aparat kampung tidak jelas, karena secara
eksplisit tidak dituangkan dalam Perkam tentang STOK;
2) Administrasi umum tidak terdokumentasikan dengan baik karena tidak dicatat
di 9 jenis buku administrasi umum sebagaimana tersebut di lampiran
Permendagri nomor 47 Tahun 2016;
3) Sulitnya memperoleh data kependudukan yang akurat karena tidak dicatat ke
dalam 5 buku administrasi kependudukan sebagaimana tersebut di lampiran
Permendagri nomor 47 Tahun 2016;
4) Transparansi hasil pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
tidak ada karena tidak dicatat di dalam 3 dokumen buku pelaksanaan
pembangunan sebagaimana tersebut di lampiran Permendagri nomor 47 Tahun
2016;
5) Kegiatan Bamuskam tidak transparan karena tidak dicatat di dalam 14 buku
kegiatan Bamuskan sebagaimana tersebut di lampiran Permendagri nomor 47
Tahun 2016.

Atas temuan tersebut kepala Kampung dianggap mengakuinya karena sampai pada
batas waktu yang ditentukan, notisi temuan sementara tidak ditanggapi.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung agar:


1) Memerintahkan kepada Sekretaris kampung untuk menyusun Perkam tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) serta Tusi Perangkat Kampung;
2) Memerintahkan kepada:
c. Kaur Umum untuk mencatat kegiatan administratif ke dalam sembilan jenis
Buku Administrasi Umum yaitu:
j) Buku Peraturan Kampung;
k) Buku Keputusan Kepala Kampung;
l) Buku Inventaris dan Kekayaan Kampung;
m) Buku Aparat Pemerintah Kampung;
n) Buku Tanah Kas Kampung;
o) Buku Tanah kampung;

14
p) Buku agenda;
q) Buku ekspedisi; dan
r) Buku Lembaran Kampung dan Buku Berita Kampung
d. Kaur Umum untuk mencatat administrasi kependudukan ke dalam lima
jenis Buku Administrasi Kependudukan yaitu:
a) Buku Induk Penduduk;
b) Buku Mutasi Penduduk;
c) Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk; dan
d) Buku Penduduk Sementara.
c. Kaur Pembangunan dan Kaur Pemberdayaan Masyarakat untuk mencatat
di empat buku administrasi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat yaitu:
a) Buku Rencana Kerja Pembangunan;
b) Buku Kegiatan Pembangunan;
c) Buku Inventaris Hasil-Hasil Pembangunan; dan
d) Buku Kader Pemberdayaan Masyarakat.

3) Berkoordinasi dengan Kepala Bamuskam agar staf administrasi Bamuskam


melakukan mendokumentasikan semua kegiatan Bamuskam serta pencatatan
di lima belas buku kegiatan Bamuskam yaitu:
a. Buku Agenda Surat Keluar;
b. Buku Agenda Surat Masuk;
c. Buku Ekspedisi;
d. Buku Data Kegiatan;
e. Buku Daftar Hadir;
f. Buku Data Peraturan/Keputusan;
g. Buku Notulen;
h. Buku Data Peraturan Desa;
i. Buku Keputusan Musyawarah Desa;
j. Buku Keputusan Musrembang Desa;
k. Buku Data Inventaris Bamuskam;
l. Buku Laporan Keuangan;
m. Buku Data Aspirasi Masyarakat;
n. Buku Tamu Bamuskam; dan
o. Buku Data Anggota.

15
D. Kebijakan Pengelolaan Aset Kampung
Tingkat pemenuhan dokumen atas penatausahaan aset kampung dan sistem
pengendalian internal hanya mencapai 18,75% (Sangat Kurang). Kekurangan
terutama terjadi pada kebijakan, pengelolaan, pemanfaatan, pemeliharaan,
penghapusan, pemindahtanganan dan pengendalian interen.

Hal ini tidak sesuai dengan Permendagri No. 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan
Aset Desa.

Kekurangan dokumen kebijakan, pengelolaan, pemanfaatan, pemeliharaan,


penghapusan, pemindahtanganan dan pengendalian interen aset kampung
disebabkan Sekretaris dan Kaur Umum kurang memahami dan melaksanakan isi
Permendagri No. 1 Tahun 2016.

Akibat tidak tersedianya dokumen kebijakan, pengelolaan, pemanfaatan,


pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan dan pengendalian interen
Kampung ....... tahun 2019 maka pengelolaan, pemanfaatan dan pengamanan aset
Kampung dinilai tidak efektif dan kurang transparan.
Atas temuan tersebut kepala Kampung dianggap mengakuinya karena sampai pada
batas waktu yang ditentukan, notisi temuan sementara tidak ditanggapi.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung agar:


1) Memerintahkan kepada Sekretaris dan Kaur Umum untuk melengkapi dokumen
penatausahaan aset kampung (rencana kebutuhan, pengadaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan);
2) Memerintahkan kepada Sekretaris Kampung untuk menyusun: (a) SK
Pengelola aset kampung dan (b) Satgas pengendalian interen pengelolaan
aset;
3) Memerintahkan Kaur Umum dan Tim Pengelola Aset agar menyusun: (a)
Rencana kebutuhan aset setiap tahun, (b) Laporan penyusutan aset, (c)
Laporan pemanfaatan aset, (3) Jadwal dan petugas pemeliharaan aset, (d)
penatausahaan aset.

E. Laporan Pengelolaan Keuangan Kampung


Kami hanya melakukan pemeriksaan Laporan Pertanggungjawan Penggunaan
Dana Kampung ....... TA 2019 Tahap II saja sesuai dokumen yang diserahkan

16
kepada kami sampai saat berakhirnya waktu pemeriksaan, sedangkan pemeriksaan
atas Pertanggungjawaban dana Tahap I dan Tahap III tidak dapat kami lakukan.

Dari hasil pemeriksaan pengelolaan dana kampung ....... Tahap II Tahun Anggaran
2019, didapati :
1) Realisasi penerimaan dana kampung Tahap I, II dan III tahun anggaran 2019
untuk Kampung ....... sebesar Rp.6.029.995.000,- namun atas penggunaan
dana sebesar Rp.6.029.995.000,- yang baru di Laporan sebagai Laporan
Pertanggung Jawaban hanya sebesar Rp.2.024.794.000,-.

Sehingga masih terdapat dana sebesar Rp.4.029.201.000,- yang belum di


Laporkan sebagai Laporan Pertanggungjawaban penggunaan dana
kampung.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... dan Bendahara Kampung


....... agar segera melengkapi dokumen Surat pertanggungjawaban
penggunaan dana Tahap I dan Tahap III sebesar Rp.4.029.201.000,-

2) Realisasi Belanja Operasional Bamuskam tidak sesuai dengan Rencana


Anggaran dan Biaya dan tidak sesuai dengan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) Tahap II.

Sesuai Rencana Anggaran Kampung, untuk Belanja Operasional Bamuskam


dianggarkan belanja Pakaian Batik sebanyak 6 stel dengan dana sebesar
Rp.3.345.000,- Namun realisasi belanja Pakaian Batik sebanyak 6 stel senilai
Rp.7.125.000,-.

Hal ini disebabkan kelalaian Kepala Bamuskam Kampung ....... yang


merealisasikan belanja operasional tidak mengikuti Rencana Anggaran Biaya
yang telah ditetapkan sebelumnya.

Akibatnya terjadi pemborosan dana operasional Bamuskam dan berakibat


pula tidak tercapainya tujuan dianggarakannya belanja operasional
Bamuskam.

Atas kondisi ini Kepala Kampung ....... tidak memberikan tanggapan sampai
berakhirnya waktu yang disepakati untuk memberi tanggapan atas temuan
Tim Pemeriksa.

17
Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan
Kepala Bamuskam agar dalam merealisasikan belanja operasional tetap
mengikuti rencana anggaran belanja yang telah ditetapkan sebelumnya.

3) Terdapat kelebihan Pemungutan dan Penyetoran Pajak sebesar


Rp.6.600.650,-atas belanja Operasional Bamuskam.
Pajak yang seharusnya dipungut dan disetor sebesar Rp.986.409,- terdiri dari
PPN sebesar Rp.857.747,- dan PPh sebesar Rp.128.662,- namun
penyetoran pajak atas belanja operasional Bamuskam sebesar
Rp.7.587.059,- terdiri dari PPN sebesar Rp.6.599.182,- dan PPh sebesar
Rp.987.877,-.

Hal ini disebabkan kelalaian Bendahara Pengeluaran yang kurang cermat


dalam menghitung jumlah Pajak yang harus dipungut dan disetorkan.

Dalam hal ini mengakibatkan berkurangnya anggaran untuk operasional


Bamuskam sebesar Rp.6.600.650,- dan selanjutnya mengakibatkan tujuan
program/kegiatan yang telah direncanakan tidak tercapai secara maksimal.
Atas kondisi ini Kepala Kampung ....... tidak memberikan tanggapan sampai
berakhirnya waktu yang disepakati untuk memberi tanggapan atas temuan
Tim Pemeriksa.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan


Bendahara Pengeluaran untuk menghitung jumlah pemungutan Pajak atas
pengadaan barang dan jasa secara benar agar penyetoran pajak juga tepat
jumlah.

4) Realisasi Belanja Upah untuk Pembangunan Rumah Sehat tidak sesuai


dengan Rencana Anggaran Belanja.
Menurut RAB pembayaran upah sebesar Rp.200.460.000,- sedangkan dari
hasil pemeriksaan atas bukti pembayaran upah, total pembayaran upah
sebesar Rp.235.549.687,-.

Hal ini disebabkan kelalaian Kepala Kampung ....... dan Bendahara


Pengeluaran yang merealisasikan pembayaran upah melebihi jumlah yang
dianggarkan sebesar Rp.35.089.687,-.

18
Akibatnya terjadi pemborosan atas realisasi pembayaran upah sebesar
Rp.235.549.687,00 – Rp.200.460.000,- = Rp.35.089.687,-.

Atas kondisi ini Kepala Kampung ....... tidak memberikan tanggapan sampai
berakhirnya waktu yang disepakati untuk memberi tanggapan atas temuan
Tim Pemeriksa.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... dan Bendahara


Pengeluaran agar dalam merealisasikan belanja barang dan jasa tetap
mengikuti rencana anggaran belanja yang telah ditetapkan sebelumnya.

5) Realisasi penggunaan Peningkatan Rumah Ibadah sebesar Rp.36.000.000,-


tidak dilengkapi dengan bukti transaksi.

Hal ini tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada pasal 132 ayat (1)
menyebutkan: Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah.
Hal ini disebabkan kelalaian Bendahara Pengeluaran Kampung ....... yang
kurang cermat dalam melengkapi bukti transaksi atas penggunaan dana
kampung ........
Akibatnya penggunaan dana kampung Kampung ....... untuk kegiatan
Peningkatan Rumah Ibadah sebesar Rp.36.000.000,- kurang dapat diyakini
kebenarannya.

Atas kondisi ini Kepala Kampung ....... tidak memberikan tanggapan sampai
berakhirnya waktu yang disepakati untuk memberi tanggapan atas temuan
Tim Pemeriksa.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan


Bendahara Pengeluaran untuk melengkapi bukti transaksi penggunaan dana
kampung ....... untuk kegiatan Peningkatan Rumah Ibadah sebesar
Rp.36.000.000,-

6) Terdapat kelebihan pemungutan Pajak atas realisasi peggunaan dana untuk


kegiatan Pelatihan Pengelolaan BUMKAM sebesar Rp.555.455,-

Hal ini disebabkan kelalaian Bendahara Pengeluaran yang kurang cermat


dalam menghitung jumlah Pajak yang harus dipungut dan disetorkan.

19
Dalam hal ini mengakibatkan berkurangnya anggaran untuk operasional
Bamuskam sebesar Rp.555.455,- dan selanjutnya mengakibatkan tujuan
program/kegiatan yang telah direncanakan tidak tercapai secara maksimal.

Atas kondisi ini Kepala Kampung ....... tidak memberikan tanggapan sampai
berakhirnya waktu yang disepakati untuk memberi tanggapan atas temuan
Tim Pemeriksa.

Direkomendasikan kepada Kepala Kampung ....... agar memerintahkan


Bendahara Pengeluaran untuk menghitung jumlah pemungutan Pajak atas
pengadaan barang dan jasa secara benar agar penyetoran pajak juga tepat
jumlah.

Demikian Laporan Hasil Pemeriksaan dana Kampung pada Pemerintahan


Kampung ....... Distrik Abepura Kota Antahbrantah Tahun Anggaran 2019 disampaikan
kepada Walikota Antahbrantah untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil kebijakan selanjutnya.

Antahbrantah, 18 Agustus 2019

MENGETAHUI: TIM PEMERIKSA:


Plh. INSPEKTUR KOTA ANTAHBRANTAH 1. . ......................

2. …....................
………….
PEMBINA UTAMA MUDA 3. ….....................
NIP

Tembusan :
1). Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kota Antahbrantah;
2). Kepala Kampung ....... Distrik …………. Kota Antahbrantah.

20

Anda mungkin juga menyukai