Perubahan Perilaku (Spiral Perubahan Perilaku)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 35

M U D A

B E R K A R A KT E R
INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION

UNISM

UNISM. AC.ID
M U D A
UNIVERSITAS SARI MULIA B E R K A R A KT E R
Jl. Pramuka No. 02, Banjarmasin INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION

UNISM Departement of Pediatric Nursing

KEPERAWATAN HIV-AIDS

PERUBAHAN PERILAKU SPIRAL PERUBAHAN PERILAKU

Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep


Nursing, Health Faculty
Sari Mulia University
MUDA
BERKARAKTER

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran faktor


enabling environment dalam perubahan perilaku
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perubahan
perilaku dalam intervensi pencegahan HIV

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

OUTLINE

• Behavior Change Theory


• Kontinuum Perubahan Perilaku
• Peran enabling factors (environment) dalam perubahan perilaku
• Perilaku dalam intervensi pencegahan HIV

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Behavior Change Theory


Theory of Reasoned Action: individu
mempertimbangkan konsekuensi dari perilaku
yang diterapkan sebelum melakukan perilaku
Behavior Change Theory melihat pada sistem nilai yang yang baru (Bandura, 1977 dalam Hill, 2010 ).
mendorong individu keyakinan dan tindakan, bersifat kompleks
dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Theory of Planned Behavior: perubahan perilaku
berdasarkan tujuann yang ditetapkan oleh
individu (Ajzen I, 1991 dalam Grizell, 2007 ).
Theory of Health Belief Model: model yang menjelaskan
pertimbangan seseorang sebelum individu berperilaku sehat
dan memiliki fungsi sebagai upaya pencegahan terhadap Social Learning/Social Cognitive Theory,
penyakit (Hochbaum, 1958; Rosenstock 1966; Becker, 1974; perubahan perilaku ditentukan oleh lingkungan,
dalam Sharma and Romas, 2012). personal dan elemen-elemen perilaku (Bandura,
1977 dalam Hill, 2010 ).

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku


Arlin Adam, 2018

Rekonstruksi
lingkungan eksternal,
kelompok sasaran Berhasil/ mempertahankan
perilaku

Aksi/ praktik

Rencana
Practice
Alternatif

Attitude Keputusan untuk


berubah
Keinginan/
Knowledge komitmen
Tahu
Sadar
UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

SADAR:
Kesadaran menjadi entry behavior dalam tahapan perubahan
perilaku. Dalam pandangan ini, kesadaran seseorang berperan
sebagai pondasi yang menentukan pembentukan perilaku baru
seseorang tercipta secara kokoh.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

TAHU:
Jika kesadaran seseorang sudah terbangun, selanjutnya berkembang
motivasi untuk mencari tahu sesuatu yang dapat menghindarkan
seseorang dari bahaya yang melingkupinya. Informasi yang diperoleh
diolah menurut pengalaman dan tingkat keresahannya menjadi suatu
pengetahuan yang sistematis yang diharapkan dapat merangsang
pembentukan sikap yang mendukung kearah perubahan.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

PRIHATIN:
Pengetahuan yang diperoleh akan diterjemahkan dalam bentuk
keprihatinan. Sikap yang positif diharapkan dapat terbentuk pada
tahapan ini, mengingat orang memiliki kecenderungan untuk
melakukan penghindaran terhadap bahaya-bahaya yang mengancam
kehidupannya.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

KEINGINAN/ KOMITMEN:

Akumulasi dari kesadaran, pengetahuan dan sikap positif melahirkan


komitmen dalam diri berupa keinginan untuk berubah yang
selanjutnya akan dijabarkan dalam bentuk pengambilan keputusan.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

KEPUTUSAN UNTUK BERUBAH:

Keputusan untuk berubah adalah respon sikap yang dimunculkan


akibat adanya komitmen diri.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

ALTERNATIF:

Guna mendukung keputusan yang diambil, maka disediakan


beberapa alternatif perilaku yang dianggap mudah dan rasionil dapat
diterapkan oleh kelompok dampingan.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

RENCANA:
Alternatif yang dipilih dilanjutkan dengan perencanaan yang
sistematis dengan mempertimbangkan input-input yang dimiliki dan
memprediksi hambatan yang dapat ditemui. Hal ini akan lebih
memudahkan terciptanya perubahan mengingat sudah
memperhitungkan perangkat solusi untuk mengantisipasi faktor
penghambat dan sekaligus juga faktor pendukung.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

AKSI/ PRAKTIK:
Perilaku baru sudah dipraktekkan pada tahap ini. Intensitas dan
keaktualan serta validitas informasi sangat diperlukan karena bila
kelompok dampingan menemui pengalaman yang mengecewakan,
akhirnya akan menciptakan kekambuhan perilaku dan sangat sulit
lagi untuk membangkitkan kepercayaannya.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Model Kontinuum Perubahan Perilaku

MEMPERTAHANKAN PERILAKU:

Faktor lingkungan eksternal perlu mendapat perhatian yang serius


pada tahap ini. Rekonstruksi dan rekayasa lingkungan secara tepat
merupakan penentu keberhasilan penerapan perilaku baru secara
berkelanjutan (perilaku menetap).

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Spiral effect Perubahan Perilaku


Arlin Adam, 2018

Aksi & mempertahankan

Alternatif/ rencana

Prihatin

Tahu

Sadar Eksternal motivation


Zycinska et al., 2012

Internal motivation
Ariani, 2011

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Behavior Change process

Peran enabling factors

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Enabling Factor

Enabling Factor:

Faktor yang memungkinkan untuk terjadinya perilaku tertentu atau


menungkinkan suatu motivasi direalisasikan. Yang termasuk dalam
kelompok faktor pemungkin adalah ketersediaan pelayanan kesehatan,
aksesibilitas dan kemudahan pencapaian pelayanan kesehatan baik dari
segi jarak maupun segi biaya dan sosial serta adanya peraturan-peraturan
dan komitmen masyarakat dalam menunjang perilaku tersebut.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Peran Enabling Factor

Faktor enabling menjadi target dari intervensi program pada masyarakat/


organisasi. Terdiri dari sumber daya dan ketrampilan baru untuk membuat
suatu tindakan kesehatan dan tindakan organisasi yang dibutuhkan untuk
merubah lingkungan. Sumber daya berupa organisasi dan aksesibilitas
fasilitas pelayanan kesehatan, petugas, sekolah, klinik penjangkauan atau
sumber daya sejenis. Ketrampilan dalam pengaruhnya terhadap
masyarakat, seperti melalui perubahan organisasi dan kegiatan sosial,
dapat memungkinkan tindakan untuk secara langsung mempengaruhi
lingkungan fisik atau lingkungan pelayanan kesehatan.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Perilaku dalam Intervensi pencegahan HIV

Intervensi pencegahan HIV melalui perubahan perilaku sering


dikenal dengan IPP (Intervensi Perubahan Perilaku). IPP merupakan
pendekatan umum untuk mengubah perilaku beresiko dan
mempertahankan perilaku positif melalui serangkain kegiatan sesuai
kebutuhan kelompok dengan menciptakan lingkungan ynag
mendukung perubahan individu dan kolektif.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)

Intervensi pencegahan HIV melalui perubahan perilaku sering


dikenal dengan IPP (Intervensi Perubahan Perilaku). IPP merupakan
pendekatan umum untuk mengubah perilaku beresiko dan
mempertahankan perilaku positif melalui serangkain kegiatan sesuai
kebutuhan kelompok dengan menciptakan lingkungan ynag
mendukung perubahan individu dan kolektif.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Intervensi ditingkat individu
Maksudnya adalah konseling pengurangan risiko dan pendidikan
kesehatan pada setiap individu dalam satu waktu. Intervensi tingkat
individu membantu klien dalam membuat rencana perubahan perilaku
individu serta penilaian yang berkelanjutan atas perilakunya. Intervensi ini
juga memfasilitasi terjadinya hubungan dengan layanan di dalam seting
klinik maupun komunitas dalam rangka mendukung perilaku dan
prakteknya, serta membantu klien untuk membuat rencana dalam rangka
mendapatkan layanan ini.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Intervensi ditingkat kelompok
Maksudnya adalah konseling pengurangan risiko dan pendidikan
kesehatan yang dilakukan dalam kelompok dengan jumlah anggota
bervariasi. Intervensi di tingkat kelompok membantu klien membuat
rencana perubahan perilaku individu serta penilaian yang
berkelanjutan atas perilakunya. Intervensi di tingkat kelompok
menggunakan model peer dan non-peer yang melibatkan berbagai
macam keterampilan, informasi, edukasi dan dukungan.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Intervensi ditingkat komunitas
Merupakan intervensi yang berupaya untuk meningkatkan kondisi
dan perilaku berisiko dalam suatu komunitas dengan berfokus pada
komunitas secara keseluruhan (bukan mengintervensi individu
maupun kelompok kecil). Hal ini seringkali dilakukan dengan
mengubah norma sosial, kebijakan, atau karakteristik dari
lingkungan. Termasuk dalam intervensi ini adalah mobilisasi
komunitas, kampanye pemasaran sosial, community-wide events,
intervensi kebijakan, dan intervensi strulktural.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Outreach

Intervensi pendidikan HIV/AIDS pada umumnya dilaksanakan oleh


peer atau pendidik terlatih, dilakukan secara tatap muka dengan
individu yang berperilaku risiko tinggi di suatu lingkungan atau area
di mana mereka berkumpul.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Manajemen kasus pencegahan
Maksudnya adalah kegiatan pencegahan HIV yang berorientasi pada
klien, dengan tujuan mendasar untuk mempromosikan perilaku
pengurangan risiko pada klien yang memiliki banyak masalah,
kompleks serta memiliki kebutuhan pengurangan risiko; sebuah
kombinasi antara konseling pengurangan risiko dan managemen
kasus tradisional yang menyediakan konseling pencegahan,
dukungan dan jembatan pada layanan kesehatan yang bersifat
intensif, berkelanjutan dan berorientasi pada individu.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Konseling dan Rujukan Layanan bagi Pasangan
Merupakan pendekatan sistematis untuk menginformasikan pada
pasangan seks maupun pasangan berbagi jarum suntik dari ODHA
mengenai kemungkinan terpapar HIV, sehingga mereka dapat
menghindarinya. Atau, jika telah terlanjur terinfeksi maka dapat mencegah
penularan pada pihak lain. Konseling dan Rujukan Layanan bagi Pasangan
membantu mendapatkan akses konseling, tes HIV, evaluasi medis,
pengobatan dan layanan pencegahan lain yang lebih dini serta lebih
berorientasi pada individu.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Komunikasi Kesehatan (KK) & Informasi Publik (IP)

Merupakan upaya penyampaian pesan HIV/AIDS yang terencana bagi


khalayak sasaran melalui satu atau lebih saluran komunikasi, dalam
rangka untuk membangun dukungan umum bagi perilaku aman,
mendukung usaha pengurangan risiko diri, dan/atau
menginformasikan individu yang berisiko terinfeksi mengenai cara
memperoleh layanan yang spesifik. Termasuk dalam intervensi ini
adalah

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Bentuk IPP (Intervensi Perubahan Perilaku)


Konseling, Testing dan Rujukan
Intervensi individu yang terdiri dari dari 2 sesi (pra-tes dan pasca tes
yang bertujuan untuk mempelajari serostatus terakhir); menjajaki
risiko tertular dan menularkan HIV; menegosiasikan perubahan
perilaku untuk mengurangi risiko menularkan atau tertular HIV; dan
menyediakan rujukan tambahan seperti kebutuhan medis,
pencegahan dan psikososial.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

QUOTE

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

REFERENSI
1. Arlin Adam. 2018. Teknik Komunikasi Perubahan Perilaku (Panduan Praktis Bagi Petugas Lapangan Program
Pendampingan HIV dan AIDS). Makasar: Leisyah.
2. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. 2015. Strategi Rencana Aksi Nasional HIV dan AIDS 2015-2019. Jakarta :
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
3. Sharma, M. & Romas, J.A. 2012. Theoretical Foundations of Health Education and Health Promotion. London: Jones
and Bartlett Learning.
4. Hill, Wilfred. 2010. Theories of Learning. Bandung: Nusamedia.
5. Kmenterian Kesehatan. 2010. Pedoman Nasional Pelaksanaan Intervensi Perubahan Perilaku: Untuk Pencegahan
IMS dan HIV Melalui Hubungan Seksual. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
6. Kumakech, E., Cantor-Graae, E., Maling, S., & Bajunirwe, F. 2009. Peer-group support intervention improves the
psychosocial well-being of AIDS orphans: Cluster randomized trial. Social Science & Medicine 68, (6) :1038-1043.
7. Osborn, D., Cutter, A., & Ullah, F. 2015. Universal Sustainable Development Goals: Understanding the
Transformational Challenge for Developed Countries. Report of a Study by Stakeholder Forum. New York: UNDP.
8. Cullen Trevor. 2009. Health communication theories: Implication for HIV reporting in Asia and the Pacific. USA.
Asia Pacific Media Educator
UNISM. AC.ID
M U D A
B E R K A R A KT E R
INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION

UNISM

UNISM. AC.ID

Anda mungkin juga menyukai