Laprak Uji Bioadhesif
Laprak Uji Bioadhesif
Laprak Uji Bioadhesif
“UJI BIOADHESIF”
Disusun Oleh :
Kelompok 1A
FARMASI – 2018 A
PENDAHULUAN
-
BAB II
DASAR TEORI
A. HASIL
1. UJI BIOADHESIF
Obat : Vitalong C
Obat : Rhinos SR
Obat : Rhinos SR
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara membuat cairan HCl pH 2,5 ?
Jawab :
perhitungan :
PH = 2,5
pH = - log 10-2,5
[H+] = 10-2,5 M
= 0,003 M →(M2)
M1 = (ρ x % x 1000 ml)/BM
= 11,96 mol/ml
M1 V1 = M2 V2
V1 = (500 ml x0,003M)/11,96 M
Cara pembuatan :
a. Ambil 0,125 ml (2,5 tetes) larutan HCl pekat 11,96 M dengan pipet tetes.
b. Masukkan larutan tersebut ke dalam labu ukur bervolume 500 ml.
c. Tambahkan aqua ke dalam labu ukur sampai tanda batas.
d. Kocok labu ukur sampai larutan tercampur merata.
e. Uji pH larutan menggunakan kertas indikator universal.
2. Bagaimana cara membuat larutan NaCl 0,9% ?
Jawab :
Larutan NaCl 0,9 % merupakan larutan isotonis yang diperoleh dari 0,9 gram kristal NaCl
yang dilarutkan dalam 100 ml aquades dan dinyatakan dalam % b/v.
Cara pembuatan
1. Ditimbang kristal NaCl sebanyak 0,9 gram
2. Dilarutkan dalam aquadest 100 ml sehingga didapatkan konsentrasi 0,9 %
- Kesalahan dalam mengambil bagian organ dari mencit atau tikus yang digunakan
- Dalam penempelan mukosa lambung/usus pada penyokong aluminium, terkadang
terdapat kesalahan dalam pemberian lem yang terlalu banyak mengenai permukaan
mukosa lambung yang mengakibatkan obat (granul) akan menempel pada lem,
sehingga tidak lepas saat alat uji sedang bekerja.
- Kesalahan dalam meletakkan saluran (pipa) yang menghubungkan larutan HCl,
terkadang tidak tepat mengenai lambung yang berada di dalam tabung silindris
sehingga jaringan lambung tidak terelusi dengan baik oleh larutan HCl (Uji bioadhesif
in vitro).
- pada uji bioadhesif in vitro dengan obat uji vitalong C, Rhinos SR dapat disimpulkan bahwa
obat yang memiliki daya bioadhesif yang lebih kuat adalah vitalong C. Hal ini terlihat dari
jumlah vitalong C yang menempel pada mukosa lambung lebih banyak dibanding jumlah
Rhinos SR.
- pada uji wash off dengan obat uji vitalong C, Rhinos SR dapat disimpulkan bahwa obat yang
memiliki daya bioadhesif yang lebih kuat adalah vitalong C. Hal ini terlihat dari jumlah
vitalong C yang lepas pada mukosa usus lebih sedikit dibanding jumlah Rhinos SR.
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum uji bioadhesif ini dapat
DAFTAR PUSTAKA
Diarti, Wiwin. Maruni., Dkk (2016) Larutan Pengencer Alternatif NaCL 0.9% dalam Pengecatan
Giemsa Pada Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa. Jurnal Kesehatan Prima. Vol. 10, No.2,
1709-1716
Smart, J.D (2005). The basics and underlying mechanisms of mucoadhesion. Advanced Drug Delivery
Review, Vol. 57, 1556-1568
Zate, S.U., et al (2010). Gastro retentive bioadhesive drug delivery system : a review. International
Journal of PharmTech Research, Vol. 2, No. 2, 1227 - 1235