Proposal Samisade Kopo Pabangbon
Proposal Samisade Kopo Pabangbon
Proposal Samisade Kopo Pabangbon
Nom or : 147/129-Ekbang
Si fa t : Penting Kepada :
Lampi ran : 1 (satu) berkas Yth. Bupati Bogor
Perih al : Permohonan Bantuan Keuangan Melalui ;
Infrastruktur Desa Tahun 2021 Camat Nanggung
Di.
Nanggung
Dengan Hormat,
Dengan mengucapkan syukur allhamdulillah, teriring do'a semoga kita semua selalu
berada dalam lindungan Allah SWT dan tak kurang satu apapun dalam melaksanakan tugas
sehari-hari, Amin.
Perlu diketahui Status Jalan Desa di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten
Bogor, sekitar 75 km dengan kondisi jalan tanah dan berbatu sehingga perlu adanya
peningkatan Jalan menjadi Aspal atau Beton.
Sehubungan kondisi Jalan Desa di Kp. Kopo - Pabangbon Desa Malasari Kecamatan
Nanggung dengan volume 2,5 m x 2000 m yang sangat memperihatinkan dan ini menjadi
Prioritas kami, maka selaku Pemerintah Desa Malasari bermaksud ingin membangun Jalan
Desa tersebut, yang diperkirakan membutuhkan biaya Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar
Rupiah). Dengan maksud itulah kami mohon Bantuan pembangunan infrastrutur
dimaksud, Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan :
Demikian Permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannnya kami
ucapkan terima kasih.
Tembusan Yth :
- Kepala Inspektorat Kabupaten Bogor
- Kepala DPMD Kabupaten Bogor
- Kepala BPKAD Kabupaten Bogor
- Ketua BPD Desa Malasari
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Desa Malasari adalah salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Nanggung
Kabupaten Bogor termasuk dalam lingkup pembangunan Bogor Barat.
Bahwa untuk mendukung terlaksananya visi Kabupaten Bogor yaitu terwujudnya
masyarakat yang maju dan mandiri serta berdasarkan iman dan taqwa, maka perlu
ditunjang pembangunan fisik yang tertata rapih.
Dan dalam rangka mempermudah transportasi masyarakat untuk menjual hasil pertanian
dan kerajinan yang berada di Desa Malasari khususnya dan Warga sekitar pada
umumnya.
Pembangunan Betonisasi Jalan Desa yang terletak di Kp. Kopo - Pabangbon Desa Malasari
yang kondisi fisiknya sudah memperihatinkan, dengan kata lain banyak yang rusak dan
tidak layak lagi untuk digunakan.
Dengan kondisi itulah maka kami bermaksud membangun kembali jalan Desa tersebut,
yang sudah tentu suatu tuntutan kebutuhan yang harus dilaksanakan.
Untuk pelaksanaan pembangunan tersebut, sangat memerlukan biaya yang tidak sedikit,
oleh karena itu Pemerintah Desa Malasari sangat mengharapkan dukungan dari semua
pihak, baik moril maupun materil demi terealisasinya pembangunan yang telah
direncanakan.
2. Dasar Hukum
Masih bentuk kemandoran salah satu keturunannya dari mbah Asidin ada yang menjadi
pimpinan desa yang bernama Mbah Mihad, yang dibantu oleh Iyang selaku Jura
Tulis,Calang dan Samiran selaku Dusun serta Raib selaku Lebe dari Tahun 1890 —1942 ,
masih bentuk kemandoran , Pada saat itu desa Malasari yang memiliki kekayaan
sumberdaya alam dengan jumlah penduduk yang relatif lebih sedikit mengldasitikasikan
wilayahnya kedalam; kawasan mata air, tanah pesawahan, kawasan pemukiman, tanah mati
dan tanah girik (tanah desa) tanah kuburan,tanah pengangonan dan tanah kebun( Slogan
leweng titipan,tutupan,awisan ).
Kepemipinan berikutnya diserahkan kepada Bapak Ining yang memerintah selama 24
Tahun dan Tahun 1942-1966 dan dibantu oleh Samsu selaku Sekdes,Anisin dan samiran
selaku kadus dan Asmin sebagai Lebe. Pada saat priode inilah dari Bentuk
Kemandoran berubah menjadi Desa dan nama Mandalasari menjadi Nama Malasari
yang sampai saat ini menjadi Desa Malasari ( Kepala Desa yang Pertama )
Desa Malasari adalah salah satu desa yang terletak dikawasan Halimun Utara-Timur
Secara administrasi Malasari masuk kedalam Kecamatan Nanggung Kabupaten
Bogor,Propinsi Jawa barat .Malasari berjarak + 65 Km dari arah barat daya Cibinong
(Ibukota Kabupaten Bogor) dan + 17 Km dari pusat Kecamatan Nanggung dengan luas
wilayah 8.262,22 Ha, yang terdiri dan 4 (Empat) Dusun dengan 12 (Dua Betas) Rukun
Warga (RW) dan 49 Rukun Tetangga (RT). Desa Malasari memiliki Batas wilayah
administratif sebagai berikut :
Pada masa Kepala Desa Pertama ada kejadian/ peristiwa penting kala itu politik Nasional
masih belum stabil,dimana kolonial belanda masih belum mengakui kemerdekaan Republik
Indonesia ,maka melalui tentara sekutunya Belanda melakukan Agresi militer II dan berhasil
menguasai wilayah perkotaan termasuk wilayah Kabupaten Bogor. Oleh karena itu Bupati
Bogor ketika itu H.RADEN IPIK GANDAMANAH ,dilantik sebagai Bupati Bogor pada tanggal
19 Juni Tahun 1948.Beliau menerima tugas dari Pemerintah Republik Indonesia untuk
menyusun Pemerintahan Kabupaten Bogor Darurat Beipusat di Jasinga Bogor Barat .Bupati
Bogor yang anti belanda itu, bersama rombongan selama pemerintahan Darurat senantisa
didampingi oleh Batalyon 0 Tirtayasa Siliwangi Dengan Komandan Kapten Sholeh
Iskandar,Beliau Juga dikenal sebagai ulama dan tentara TNI yang selalu peprangan melawan
Tentara belanda yang hendak menguasai Indonesia kembali,Pangkat terakhir Dalam kariri
Militer Sholeh Iskandar adalah Mayor Jendral TNI Angkatan Darat .Pada masa
Pemerintahan Darurat itu,pusat pemerintahannya selalu berpindah pindah Karena
sering mendapat serbuan tentara Belanda Ketika Agresi Militer Belnda II,Dipindahkan
Ke Desa Girilaja ( Jasinga) Kecamatan Muncang.Bupati. Kemudian mengambil
Keputusan untuk mernindahkan Pemerintahan Keaarah Timur Kabupaten
Boor,Rombongan ini Telah Melakukan Perjalanan Gerilya dengan menempuh Rute
perjalanan yang sangat Panjang.
Rombongan bupati menuju ke malasari ( kecamatan nanggung kabupaten bogor ) pada 20
januari 1949 ,sebuah tempat yang dilindungi bukit yang dianggap aman dad serbuan
tentara belanda, desa malasari menjadi markas pemerintrahan sipil kabupaten bogor
republik indonesia sekitar 5 ( lima) bulan, selama dimalasari telah diadakan pengangkatan
lurahlurah di 16 desa sejak 15 februari 1949.selain itu wakil gubernur jawa barat mr.jusuf
adiwinata telah datang ke malasari pada awal maret 1949 dengan membawa intruksi agar
disiapkan dan disusun pamongpraja untuk seluruh kabupaten bogor.
Karir ipik ganda mana dipemerintahan selain menjabat sebagai bupati bogor ( 1948) 1950)
beliau juga menjabat wakil gubernur jawa barat yang merangkap sebagai bupati lebak,
menjabat sebagai gubernur jawa barat ( 1956-1959) kemudian menjabat sebagai menteri
dalam negeri republik indonesia ( 1959-1964) panjang perjalanan karirnya dalam
mengemban amanah, bagi kepentingan negara kesatuan republik indonesia ( nkri)
Setelah selesai perang agresi militer II Bupati kembali kepusat kota.Adapun bekas
peninggalanipengungsiannya hinga saat kini diabadikan dan menjadi cagar budaya
serta menjadi kebanggaan warga masyarakat.
Pada tahun 2008 sempat dikunjungi oleh wakil Gubernur bpk. Dede yusup dan
menginap dirumah sejarah.
N Tahun
Nama Keterangan
o ....... s/d
Masih bentuk
1 Mbah Mihad 1870 - 1942
kemandoran
2 Ining 1942 - 1966 Berubah menjadi
Desa
3 H.Sasra Wijaya 1966 - 1990
Andi Zaelani
8 2019 - 2025 Penjabat
Firdaos
Tabel 4
Usia Penduduk
Data Desa Malasari Tahun 2020
N Prosentase
Usia Jumlah
o (% )
1 2 3 4
1 0-4 604
2 Tabun
5 -9 794
Tahun
10 - 14 614
Tahun
17 tahun ke 5.902
atas
JUMLA
8.775
H
Tabel 5
Tingkat Pendidikan Penduduk
Data Desa Malasari Tahun 2019 - 2020
Tabel 6
Jenis Mata Pencaharian
Data Desa Malasari Tahun 2020
Sumber : Prodeskel
label 8
Sarana Keagamaan
Data Desa Malasari Tahun 2020
Tabel 9
Sarana Tempat Usaha
Data Desa Malasari Tahun 2020
Tabel 10
Sarana Olahraga
Data Desa Malasari Tahun 2020
2 3 4
Lapang Sepak bola 1
Lapang Bola Volly 1
Lapang Tenis Meja 2
Lapang Bulu Tangkis 3
Lainya (Selain yang
disebutkan diatas
JUMLAH 2
8
3. Program Kegiatan
Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Malasari yang tersusun dalam RKP
Desa PerubahanTahun 2020 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan
sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah diatas. Sehingga diharapkan prioritas
program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 nantinya benar-benar
berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan dimasyarakat, terutama upaya
meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hakhak dasar
masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan lain-lain. Dengan demikian
arah dan kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif
menanggulangi kemiskinan pada level desa.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan desa Malasari secara detile
dikelompokkan, sebagai berikut:
3.1. Prioritas Program, Kegiatan, dan Anggaran Desa yang dikelola oleh Desa.
Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program pembangunan
yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa. Kemampuan tersebut dapat
diukur dan ketersediaan anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis
dilapangan desa mempunyai cumber daya.
Adapun program dan kegiatan pembangunan tersebut meliputi:
1.2. Prioritas Program, Kegiatan, dan Anggaran Desa yang dikelola oleh Melalui
Kerja Sama Antar Desa dan/atau Kerja Sama dengan Pihak Ketiga.
Prioritas kegiatan desa yang dikelola melalui kerjasama antar desa pada Tahun 2020
peningkatan jalan pabangbon desa malasari — desa cisarua
Prioritas kegiatan desa yang dikelola melalui dengan pihak ketiga pada Tahun 2020
yaitu :
1. Pembangunan Pengembangan wisata Desa
2. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan
3. Pendikan dan pelatihan
1.3. Rencana Program Kegiatan dan Anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai
Kewenangan Penugasan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten.
Penetapan perkiraan anggaran pada masing-masing bidang dalam RKP Desa PerubahanTahun
2018 ini dilakukan melalui kesepakatan saat pelaksanaan Forum Musrenbangdes RKP Desa.
Hasil kesepakatan tersebut sebagai berikut:
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebesar Rp. 762.542.000
2. Bidang Pembangunan Desa sebesar Rp. 2.097.547.725,
3. Bidang Pembinaan Masyaraicat Desa sebesar Rp. 155.702.000
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa sebesar Rp. 47.029.816
5. Bidang Tidak Terduga Rp. 27.000.000,
Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan visi, misi desa terutama
bagaimana mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan hakhak
dasar masyarakat dapat segera terwujud. Secara lebih final perkiraan anggaran belanja dalam
RKP Desa Tahun 2020 tercantum pada lampiran Dokumen ini.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Merealisasikan pembangunan betonisasi jalan desa adalah merupakan tanggung jawab
kita dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Desa Sibanteng.
2. Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada saat
ini demi terwujudnya pembangunan di segala bidang yang merata dan berkesinambungan
SARAN
Untuk memaksimalkan dan memantapkan branding Kabupaten Bogor sebagai The City Of
Sport and Tourism, dan mendukung pengembangan wisata di pedesaan maka pembangunan
insfrastruktur pun wajib menjadi sarana pendukung.
Untuk mendukungnya, membutuhkan insfrastruktur jalan dan jembatan yang baik. Solusinya
dengan melanjutkan pembangunan Jalan Kp. Kopo – Pabangbon yang menjadi penunjang
aktifitas perekonomian desa serta penunjang wisata.
Demikian gambaran umum yang menyangkut masalah dan kebutuhan masyarakat Desa
Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat kiranya menjadi
pertimbangan sebagai dasar perwujudan kebijakan yang akhirnya bisa direalisasikan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dan dengan didorong oleh niat baik dan tekad yang kuat untuk membangun, maka dengan
segala kerendahan hati kami mohon bantuan dari semua pihak baik moril maupun materil,
sehingga rencana ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan kita
semua. Amin.
Dan semoga amal baik dari semua pihak dalam membantu dan mendukung pembangunan ini
mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT, dan semoga pula usaha ini senantiasa
mendapat taufik hidayah-Nya serta ridho-Nya, Amin.
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi
dan akuntabilitas penggunaan dana bantuan keuangan :
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab serta tidak
ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Pada hari ini Senin Tanggal Lima Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua Puluh
bertempat di Kantor Desa Malasari, yang dihadiri oleh Kepala Desa Malasari, Ketua
Badan Permusyawaratan Desa Malasari, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan
Lembaga Kemasyarakatan (RT dan RW) serta perwakilan Tokoh Masyarakat telah
mengadakan Musyawarah tentang Rencana Pembangunan Betonisasi Jalan Desa.
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 56 ayat (2) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa bahwa dalam pelaksanaan pembangunan desa,
Kepala Desa dibantu oleh Tim Pengelola Kegiatan;
b. bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa, Tim
Pengelola Kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan b, perlu ditetapkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dengan
Keputusan Kepala Desa.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KELIMA : Segala biaya yang berkaitan dengan Keputusan ini dibebankan dan
bersumber dari APB Desa Tahun Anggaran 2020 Desa Malasari
Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor;
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
PENETAPAN
TIM PENGELOLA KEGIATAN (TPK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
TAHUN 2020
4 KANDI ANGGOTA
5 H. MULYADI ANGGOTA
JABATAN
NO NAMA PEKERJAAN
KEPANITIAAN
TAHUN 2021
NO JENIS KEGIATAN MINGGU KET
I II III IV V
1 Persiapan X
2 Belanja Material X X
3 Pelaksanaan Pembangunan X X X
4 Kegiatan Pelaporan X X X X