0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
112 tayangan19 halaman

Tugas Makalah Autoclave Ainul Yakin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 19

TUGAS BEDAH DAN ANASTESI

AUTOCLAVE

NAMA:AINUL YAKIN
NIM:T201901012
KELAS:A1

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI D-III TEKNOLGI ELEKTROMEDIS
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Autoklaf adalah peralatan sterilisasi panas basah (menggunakan


uap) yang biasa digunakan untuk sterilisasi material-material yang
diperlukan dalam proses produksi.Peralatan tersebut perlu disterilisasi
agar kelak saat kontak dengan produk tidak menyebabkan kontaminasi.
Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk
membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu
menghasilkan material yang steril.
Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf bersumber dari uap
panas yang dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada
suhu 115-1500˚C. Sterilisasi efektif bila dilakukan pada lamanya waktu,
misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50ml disterilisasikan di
autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan
1.5kg/cm2. Agar autoklaf dapat difungsikan maka pemeliharaan dan
perawatannya harus selalu diperhatikan.

Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel


resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap
pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat
membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh
pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan
atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam
waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat
dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di


dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup
tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan
melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk
memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15
menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume
besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan autoclave?
2. Sebutkan dan jelaskan ada berapa jenis-jenis autoclave?
3. Apa fungsi dan bagian-bagian autoclave?
4. Bagaimana prosedur kerja dan skema blog diagram autoclave?
5. Bagaimana cara mengkalibrasi autoclave?
6. Apa saja trouble and troubleshooting autoclave?
7. Bagaimana cara pemeliharaan dan perawatan autoclave?

1.3 Batasan Masalah


1. Pengertian Autoclave
2. Jenis-Jenis Autoclave
3. Fungsi dan Bagian-Bagian Autoclave
4. Prosedur Kerja dan Skema Blog Diagram Autoclave
5. Cara Mengkalibrasi Autoclave
6. Trouble and Troubleshooting Autoclave
7. Cara Pemeliharaan atau Perawatan Autoclave

1.4 Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Instrumentasi
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui apa itu autoclave, jenis-jenis autoclave, fungsi dan bagian-
bagian autoclave, prosedur kerja autoclave, trouble and troubleshooting
dari autoclave serta cara pemeliharaan atau perawatan menggunakan
autoclave.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Autoclave

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk


mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan
tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan
pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,
melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang
akan membunuh microorganism. Autoklaf terutama ditujukan untuk
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel
ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang
sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat
membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada
suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal.
Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit,
dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik
pada suhu 65 °C.

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam


autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau
banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat,
sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk
memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15
menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume
besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan
indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus

Autoclave yang banyak digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran, tato,


tindik, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan
kaki dan fabrikasi prosthetics. Mereka bervariasi dalam ukuran dan
fungsi tergantung pada media yang akan disterilkan. Beban khas
termasuk laboratorium gelas, instrumen bedah, limbah medis, peralatan
pasangan pasien, tempat tidur hewan kandang, dan kaldu lysogeny.
Sebuah aplikasi yang tumbuh penting dari otoklaf adalah
pengobatan pra-pembuangan dan sterilisasi bahan limbah, seperti
limbah rumah sakit patogen. Mesin dalam kategori ini sebagian besar
beroperasi di bawah prinsip yang sama seperti otoklaf konvensional
dalam bahwa mereka mampu menetralisir agen berpotensi menular
dengan memanfaatkan uap bertekanan dan air superheated.

Sebuah generasi baru dari limbah konverter mampu mencapai efek yang
sama tanpa bejana tekanan untuk mensterilkan media kultur, bahan
karet, gaun, berpakaian, sarung tangan, dll Hal ini sangat berguna
untuk bahan yang tidak dapat menahan suhu lebih tinggi dari oven udara
panas.

Autoclave juga banyak digunakan untuk menyembuhkan komposit dan


dalam vulkanisasi karet. Panas tinggi dan tekanan yang otoklaf
memungkinkan membantu untuk memastikan bahwa sifat fisik terbaik yang
repeatably dicapai. Industri kedirgantaraan dan sparmakers (untuk perahu
layar khususnya) memiliki otoklaf lebih dari 50 kaki panjang, beberapa
lebih dari 10 kaki lebar.

2.2 Jenis-Jenis Autoclave

Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity displacement, prevacuum atau


high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse. Perbedaan ketiga jenis
autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari dalam autoklaf
selama proses sterilisasi.

1. Gravity Displacement Autoclave


Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi.
Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan
dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya
dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara
tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga
menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah
autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini
dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-
134 °C dengan waktu 10-30 menit.
2. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave
Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara
dari dalam autoklaf. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara.
Proses ini berlangsung selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum
tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman
udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda,
kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung.
Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.
3. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave
Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas
tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada
autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi

2.3 Fungsi dan Bagian-Bagian Autoclave

Autoclave aplikasi yang tumbuh menonjol autoklaf adalah dalam


perawatan dan sterilisasi limbah, seperti limbah rumah sakit patogen.
Autoclave adalah suatu alat yang berfungsi untuk mensterilkan bahan
dengan media uap air dan bertekanan. Bahan yang dapat disterilkan
menggunakan autoclave yaitu bahan linen ( pakaian, kasa masker, topi)
sarung tangan, dan perlengkapan oprasi yang lainnya. Autoclave
umumnya digunakan untuk mensterilkan bahan/peralatan pada suhu
134º - 160ºC atau 249º - 367ºf degan waktu kurang lebih 0 - 15 menit,

atau lebih sesuai dengan bahan yang disterilkan.


Prinsip kerja autoclave yaitu uap air dan bertekanan untuk
mensterilkan suatu bahan. Uap air ini dihasilkan dari pemanasan air yang
ada di dalam chamber (ruang tempat sterilisasi) dengan
menggunakan elemen basah, karena pemanasan dilakukan dalam
waktu tertentu dan kondisi chamberharus tertutup rapat sehinga
tekanan tekanan chamber di dalam makin tinggi.untuk memantau suhu dan
tekanan pada autoclave dapat dilihat melaui presure gauge yang terdapat
pada tutup autoclave. Pada autoclave juga dilengkapi control valve yang
fungsinya untuk pembuangan uap ketika suhu didalam autoclave sangat
tinggi dan juga berfungsi sebagai pengaman, sehingga autoclave ini akan
terbuka sendiri ketika tekanan didalam chamber
temperaturnya melebihi batas tekanan chamber. Berikut bagian –

bagian autoclave :

Keterangan :

1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)


2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukur tekanan
4. Kelep pengaman
5. Tombol on-of
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambahan air

Komponen-Komponen Autoclave
Komponen-kompen autoclave adalah sebagai berikut : a.
Elemant pemanas (HEATER)
Elemen pemanas adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang
jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas. Elemen pemanas pada dasarnya dapat
dibagi menjai 2 yaitu :
1. Elemen basah
Yaitu elemen pemanas yang dapat bekerja jika terdapat media benda cair. Elemen

ini akan rusak jika tidak ada dalam media tersebut ketika masih teraliri arus listrik.
2. Elemen kering
Yaitu elemen pemanas yang bekerja dengan media udara, atau dapat dikatakan dapat
bekerja tanpa media. Elemen kering bertentangan dengan elemen basah, jadi elemen ini akan
rusak jika terkena cairan/larutan.
b. Pompa Vacum

Pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran
dari kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah proses sterilisasi selesai uap panas akan segera
hilang. Sehingga saat yuser membuka lied handle terbuka uap panas yang ada di dalam chamber
sudah berkurang sehingga tidak membahayakan yuser saat mengeluarakan alat/peralatan yang
hendak dipakai dari dalam Autoclave.
c. Timer
Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengaturan waktu lama atau sebentarnya

proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang di inginkan. d.


Presure Gauge (meter tekanan)
Presure gauge berfungsi untuk mengetahiu tekanan uap yang berada didalam autoclave saat
proses sterilisasi berlangsung.

2.4 Prosedur Kerja Autoclave


Sebelum kita mensterilkan suatu alat/bahan menggunakan autoclave
sebaiknnya prosedure yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Persiapkan alat-alat/bahan yang hendak disterilikan.
b. Periksa air di dalam chamber, kemudian cek batas air jika kondisinya dibawah
batas heater maka perlu ditambahkan air sampai diatas heater tetapi
tidak melebihi batas pembatas (penyaring) antara ruang sterilisasi dengan
ruang heater.

c. Kemudian pasang kembali pembatas (saringan) pada autoclave.


d. Susun bahan /alat-alat yang akan disterilkan didalam hiter

(sebelumnya dibungkus dulu dengan kain).


e. Tutup kembali dan kencangkan pengunci pada autoclave. f.
Tekan saklar power pada posisi ON.
g. Pilih suhu untuk sterilisasi degan memutar selektor pemilih suhu. h.
Atur timer untuk sterilisasi.
i. Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer
ON, heater akan mengkondisikan suhu didalam chamber Setelah suhu
mencapai ±120ºC dan stabil pada suhu pengaturan.
j. Setelah waktu pada timer diatur ±40 menit, setelah watu habis

maka kontaktor timer akan terputus dengan PWM.


k. Heater akan berhenti bekerja, indikator heater akan mati kemudian

buka kontrol valve guna membuang uap yang ada didalam chamber. l.
Proses seterilisasi selesai.

Skema Blog Diagram Autoclave


Dari prosedur operasional diatas sehingga disusunlah blok diagram
dari pesawat Autoclave, berikut ini cara kerja dari blok diagram :
Pesawat akan mendapat catu daya langsung dari jala-jala PLN yang
terlebih dahulu melewati saklar ON/OF. Setelah itu sakalar pada posisi
ON maka heater akan mendapat tegangan langsung dari jala-jala PLN,
heater akan merubah energi listrik menjadi energi panas. Panas
tersebut yang dihasilkan oleh heater akan memanaskan air hingga
berubah menjadi uap, dimana uap tersebut akan elewati pembatas
(saringan) kemudian ke chamber, karena kondisi chamber tertutup rapat
dimana proses pemanasan terus berlangsung sehingga tekanan uap
didalam chamber semakin tinggi. Proses ini lah dimana tekanan uap
didalam chamber sangat tinggi ini di manfaatkan untuk mensterilisasi
bahan/alat yang akan dipakai, kemudian buka control valve untuk
membuang uap air. Kemudian buka pengunci autoclave setelah itu
proses sterilisasi selesai.

2.5 Kalibrasi

Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna


dapat digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan
memiliki endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus. Dalam bentuk
kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan, setelah
proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap
bening maka autoklaf bekerja secara baik.

2.6 Trouble and Trouble Shooting Autoclave

Autoclave merupakan instrumen penting untuk mencegah infeksi


berbahaya bahan. Hal ini baik menguntungkan dan juga berbahaya jika
pengguna tidak tahu bagaimana mencegah kerusakan yang mungkin
terjadi. Instrumen ini dapat menyebabkan luka bakar yang serius karena
uap panas yang tidak bias ditoleransi oleh tubuh manusia. Untuk
mencegah cedera yang dapat disebabkan oleh autoklaf Anda harus
mengikuti langkah-langkah. Bersihkan autoklaf dan pastikan bahwa
tidak ada item bentuk aktivitas sebelumnya tertinggal didalam.
Sebelum mengaktifkan mesin, anda harus membersihkan saringan.
Aktifkan mesin sebagai instruksi dari pabriknya karena autoclave
yang berbeda biasanya memiliki prosedur aktivasi yang berbeda.
Glassware harus ditempatkan pada plastik atau rak untuk mencegah
kontak langsung dengan bagian bawah mesin. Pastikan bahwa plastik
yang digunakan tahan panas. Sepenuhnya menutup pintu ketika Anda
siap untuk menjalankan mesin. Kendurkan sekrup cairan sebelum Anda
memulai proses autoklaf. Pakailah tangan mata dan pelindung wajah.
Periksa status autoklaf sebelum membukanya. Pastikan bahwa autoklaf
dapat dimatikan. Jangan berdiri di depan pintu saat Anda membukanya.
Perlahan-lahan membuka pintu karena mungkin uap keluar dan melukai
Anda. Tunggu beberapa menit sebelum mengeluarkan cairan.
Membersihkan tumpahan dengan segera. Jangan autoclave korosif
bahan mudah menguap dan item radioaktif. Jika proses autoclave gagal
Anda harus menghentikan proses segera. Berikan waspada terhadap
orang lain untuk tidak menggunakan autoclave. Hubungi perusahaan
jasa untuk pemeriksaan mekanik mesin. Hal ini harus dilakukan untuk
mencegah bahaya yang mungkin terjadi ketika yang lain menggunakan
mesin autoclave sama. Dapatkan perawatan medis jika ada yang
terluka. Tingkat darurat diperhatikan adalah ketika orang terluka di
wajah luka bakar luas dan tingkat ketiga luka bakar. Jika hanya sedikit
terbakar Anda bisa mendapatkan kit medis dan melakukan prosedur
pertolongan pertama. Tapi jika keadaan darurat yaitu terbakar, Anda
harus menghubungi rumah sakit segera.

2.7 Cara Pemeliharaan atau Perawatan Autoclave

Cara pemeliharaan atau perawatan autoclave adalah sebagai berikut :


1. Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di
dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya
menggunakan lap kering.
2. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.

3. Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan


dicabut dari arus listrik.

4. Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau


sempurna dapat digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat
termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus
stearothermophilus. Dalam bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam
autoklaf dan disterilkan, setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan
pada media. Jika media tetap bening maka autoklaf bekerja secara
baik.
5. Alat-alat yang akan disterilisasi disusun dalam keadaan kering dan
bersih.
6. Bak autoclave dibungkus dengan kain.
7. Alat atau media yang akan disterilisasi dimasukkan ke dalam
autoclave (sentral) selama 30 menit untuk yang di bungkus, 20 menit
yang tidak dibungkus. Sesuai dengan SOP.
8. Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang
ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian
dalamnya menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada
tempat yang kering dan bersih
BAB III

PENUTUP

2.8 Kesimpulan

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk


mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan
tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit yang berfungsi
untuk mensterilkan bahan dengan media uap air dan bertekanan.
Autoklaf terbagi atas tiga jenis yaitu gravity displacement, prevacuum
atau high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse. Dengan adanya
makalah ini, semoga kita dapat mengetahui pengertian dari autoklaf,
jenis-jenis autoklaf, fungsi dan bagian-bagian autoklaf, prosedur kerja
dari autoklaf, trouble and troubleshooting serta cara pemeliharaan
autoklaf.

2.9 Saran

Dalam menggunakan autoklaf sebaiknya berhati-hati dan mengikuti


prosedur kerja yang telah ditentukan. Agar tidak terjadi trouble dalam
penggunaan sebaiknya kita lebih dahulu mengetahui trouble and
troubleshooting dalam menggunakan autoklaf sehingga kita lebih
waspada dan mudah menangani apabila terjadi resiko kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA

Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorganisms.
New
Jersey: Pearson Prentice Hall.

Baird RM, Hodges NA, Denyer SP. 2000. Handbook of Microbiological


Quality
Control: Pharmaceutical Science. USA: CRC Press.
Spry C. 1997. Essential of Perioperative Nursing 2nd Edition. USA: Aspen
Publishers. Samaranayake LP. 2006. Essential Microbiology for Dentistry. USA:
Elsevier Limited. Neidleman SL. 1993. Advances in Applied Microbiology
volume 39. United Kingdom:
Academic Press Inc.

http://tissuecultureandorchidologi.blogspot.com/2012/02/autoclave-alat-
untuk- sterilisasi-alat.html

http://www.scribd.com/doc/79656284/AUTOKLAF

http://analismuslim.blogspot.com/2011/11/autoklaf.

Anda mungkin juga menyukai