LK Persalinan Normal
LK Persalinan Normal
LK Persalinan Normal
OLEH:
NIM : P031914401009
Penulis
1
DAFTAR ISI
COVER
Kata Pengantar...........................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................2
A. Konsep Medik........................................................................................3
1. Definisi............................................................................................3
2. Anatomi dan Fisiologi.......................................................................4
3. Etiologi.............................................................................................4
4. Patofisiologi.....................................................................................5
5. Patoflowdiagram..............................................................................5
6. Manifestasi klinik.............................................................................6
7. Komplikasi........................................................................................6
8. Pemeriksaan diagnostik....................................................................7
9. Penatalaksanaan medis.....................................................................7
B. Konsep Asuhan Keperawatan............................................................8
1. Pengkajian..........................................................................................8
2. Diagnosa keperawatan.......................................................................18
3. Intervensi keperawatan......................................................................19
C. Tinjauan Kasus…................................................................................22
1. Pengkajian.........................................................................................22
2. Diagnosa keperawatan.......................................................................24
3. Intervensi keperawatan......................................................................24
4. Implementasi keperawatan................................................................28
5. Evaluasi keperawatan........................................................................30
Daftar Pustaka............................................................................................32
2
A. Konsep Medik
1. Definisi
Persalinan adalah proses alamiah membuka dan
menipisnya serviks dan turunnya janin ke dalam jalan lahir.
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin secara
alamiah yang kehamilannya sudah cukup bulan (37-
42minggu), lahir spontan tanpa komplikasi pada ibu maupun
janin (Dwi Asri H & Cristine Clervo P, 2012).
4
3. Eiologi
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum
diketahui secara pasti/jelas, namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim,
sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi.
5
tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari
rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah
saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi
dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke
bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki.
5. Patoflowdiagram
Tanda-Tanda Inpartu
Proses persalinan
6. Manifestasi Klinik
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah lightening atau
settling atau dropping yang merupakan kepala turun
memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida.
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan
sering atau susah buang air kencing karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut
dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah di
6
uterus (fase labor pain). Servik menjadi lembek, mulai
mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah
(bloody show).
Tanda-tanda impartu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat,
sering dan teratur
2. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak,
robekan kecil pada bagian servik
3. Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam, servik mendatar
7. Komplikasi
Komplikasi persalinan merupakan keadaan penyimpangan
dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan
dan kematian ibu maupun bayi karena gangguan akibat
(langsung) dari persalinan. Diantaranya adalah :
1. Ketuban pecah dini
2. Persalinan Preterm
3. Vasa Previa
4. Prolaps Tali Pusat
5. Kehamilan Postmatur
6. Persalinan Disfungsional
7. Distosia Bahu
8. Ruptur Uterus
9. Plasenta Akreta
10. Inversi Uterus
7
11. Perdarahan Pasca Partum Dini
8. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan urine protein (Albumin) Untuk
mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi
maupun adánya gangguan pada ginjal dilakukan pada
trimester II dan III.
2) Pemeriksaan urim gula : Menggun akan reagen
benedict dan mem akai diastic
3) Pemeriksaan darah
b. Ultrasonografi (USG)
Alat yang memakai gelombang ultrasound untuk
mendapatkan citra dari janin, plasenta dan uterus.
c. Stetoskop Monokuler
Mendengar denyut jantung janin, tempat yang paling
terperinci terdengar DJJ, tempat tersebut disebut
fungtum maksimum
d. Memakai alat Kardiotokografi (KTG)
Kardiotokografi ialah gelombang ultrasound untuk
mendeteksi frekuensi jantung janin dan
tokodynomometer untuk mendeteksi kontraksi uterus
kemudian keduanya direkam pada kertas yang sama
sehingga terlihat citra keadaan jantung janin dan
kontraksi uterus pada saat yang sama.
8
9
9. Penatalaksanaan medis
a. Penanganan Umum
1) Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu
2) Upaya melakukan konfirmasi umur kebersalinan bayi
b. Prinsip Penanganan
1) Coba hentikan kontraksi uterus atau penundaan
kebersalinan, atau
2) Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan
selanjutnya.
c. Pengobatan/penanganan
1) Tokolitik dengan menggunakan Magnesium Sulfat :
dosis awal 4 gr intravena dilanjutkan dengan 1-3
gr/jam
2) Pematangan paru janin dengan pemberian kortiko
steroid diberikan pada umur kebersalinan 34-38
minggu dan 24 jam sebelum persalinan, pemberian
surfaktan.
3) Pemberian antibiotic Obat oral yang di anjurkan
diberikan adalah eritromisin 3 x 500 mg selama 3
hari. Obat pilihan lain
10
adalah ampisilin 3 x 500 mg selama 3 hari atau
dapat menggunakan antibiotic lain seperti
klindamisin. Tidak digunakan pemberian ko-
amoksiklaf karena resiko NEC.
4) Cara persalinan
Bila janin presentasi kepala, maka diperbolehkan
partus pervaginam bisa dilakukan episiotomy dari
dengan menggunakan forcep mengurangi trauma
kepala dan melindungi kepala janin. Section
caesarea tidak memberikan prognosis yang lebih
baik bagi bayi, bahkan merugikan ibu.
a) Biodata
Nama Suami/istri, Usia/tanggal lahir, Agama,
Pendidikan terakhir, Pekerjaan, Suku / bangsa, Alamat
b) Alasan Datang
Mengetahui alasan ibu datang ke tempat pelayanan
11
kesehatan.
c) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan
pasien datang ke fasilitas kesehatan. Pada persalinan,
informasi yang harus didapat dari pasien adalah kapan
mulai terasa ada kencangkencang di perut, bagaimana
intensitas dan frekuensinya, apakah ada pengeluaran
cairan dari vagina yang berbeda dari air kemih, apakah
sudah ada pengeluaran lendir yang disertai darah serta
pergerakan janin untuk memastikan kesejahteraannya
(Sulistyawati, 2013).
d) Riwayat Menstruasi
Data dapat digunakan untuk memperoleh gambaran
tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Data
yang harus diperoleh dari riwayat menstruasi adalah
menarche (usia pertama kali menstruasi), siklus
menstruasi, volume (banyaknya menstruasi), keluhan
disaat mengalami menstruasi (Sulistyawati,2013).
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) merupakan data
dasar yang diperlukan untuk menetukan usia
kehamilan, apakah cukup bulan atau premature tetapi
apabila HPHT tidak dapat diingat oleh ibu maka perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu Ultra Sonografi
(USG) (Rohani dkk, 2013). Hari Perkiraan Lahir (HPL)
merupakan data dasar yang digunakan untuk
menentukan perkiraan bayi akan dilahirkan dimana
12
akan dihitung dari HPHT (Rohani, 2013).
e) Riwayat Kesehatan
Dapat digunakan untuk peringatan akan adanya
penyulit saat persalinan. Data yang perlu dikaji adalah
pernah atau sedang menderita keputihan, infeksi, gatal
karena jamur, tumor, penyakit jantung, diabetes
mellitus, ginjal, hipertensi, hipotensi, hepatitis atau
anemia (Sulistyawati, 2013).
f) Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga
dekat pasien, termasuk orangtua, saudara kandung, dan
anak-anak.Hal ini membantu mengidentifikasi
gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi
yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau
janin.Data yang perlu dikaji adalah pernah atau sedang
menderita kanker, penyakit jantung, diabetes mellitus,
TBC, penyakit jiwa, kelainan bawaan, kehamilan ganda
dan kelainan genetik.
g) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB
yang lalu
(1)Kehamilan
Pengkajian mengenai berapa jumlah kehamilan pada
ibu, apakah ibu mengkonsumsi tablet Fe, apakah ibu
mengalami masalah/gangguan saat kehamilan
seperti anemia, hyperemesis, abortus, perdarahan
pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan
13
bengkak-bengkak ditangan dan wajah.
(2)Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau
prematur, perdarahan dan ditolong oleh siapa.Jika
wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara
bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin
melahirkan pervaginam.Keputusan ini tergantung
pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada
dibagian bawah melintang, bukan vertikal maka bayi
diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
(3)Nifas
Pengkajian dilakukan apakah ibu mengalami
keluhan secara emosional (baby blues) terhadap
bayinya dan keluhan fisik seperti demam,
perdarahan, kejang – kejang, dan gangguan laktasi.
h) Riwayat Pernikahan
Sebagai gambaran mengenal suasana rumah tangga
pasangan serta kepastian mengenai siapa yang akan
mendampingi persalinan. Data yang dikaji adalah: usia
menikah petama kali, status pernikahan sah/tidak, lama
pernikahan dan perkawinan yang sekarang dengan
suami yang keberapa (Sulistyawati, 2013).
i) Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I: Berisi tentang bagaimana awal mula
terjadinya kehamilan, ANC dimana dan
berapa kali, keluhan selama hamil muda,
14
obat yang dikonsumsi, serta KIE yang
didapat.
Trimester II: Berisi tentang ANC dimana dan berapa
kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah
atau belum merasakan gerakan janin, usia
berapa merasakan gerakan janin(gerakan
pertama fetus pada primigravida dirasakan
pada usia 18 minggu dan pada multigravida
16 minggu), serta imunisasi yang didapat.
Trimester III :Berisi tentang ANC dimana dan berapa
kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
j) Riwayat KB
Apakah selama sebeleum hamil ibu menggunakan KB,
jika iya ibu menggunakan KB jenis apa, sudah berhenti
berapa lama, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk
mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor gagal
KB atau tidak
k) Pola Kebiasaan
Sehari-hari
(1)Pola Makan
Digunakan untuk mendapatkan gambaran
bagaimana pasien mencukupi asuhan gizinya selama
hamil sampai awal persalinan. Data fokusnya dikaji
kapan atau jam berapa terakhir makan, makanan
15
yang dimakan, jumlah yang dimakan.
(2)Pola Minum
Digunakan untuk mengetahui intake cairan yang
akan menentukan kecenderungan terjadinya
dehidrasi. Data fokusnya kapan terakhir kali minum,
jumlah yang diminum, dan apa yang diminum.
(3) Pola Istirahat
Diperlukan untuk mempersiapkan energy
menghadapi proses persalinan. Data fokusnya
adalah: kapan terakhir tidur, berapa lama dan
aktivitas sehari-hari
(4) Aktifitas Seksual
Data yang diperlukan adalah: keluhan, frekuensi dan
kapan terakhir melakukan hubungan seksual
(Sulistyawati, 2013).
l) Riwayat Psikososial dan Budaya
Hal ini penting untuk kenyamanan psikologis ibu.
Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap
persalinan akan mempercepat proses adaptasi pasien
dalam menenrima kondisi dan perannya. Untuk
mendapatkan data tentang adat istiadat yang dilakukan
ketika menghadapi persalinan.
2. Data Objektif
a) Keadaan Umum
Data ini dapat mengamati keadaan pasien secara
16
keseluruhan (Sulistyawati, 2013).
17
Peningkatan frekuensi pernafasan dapat
menunjukkan ansietas atau syok (Rohani dkk, 2013).
(4)Suhu
Peningkatan suhu menunjukkan adanya proses infeksi
atau dehidrasi (Rohani dkk, 2013).
c. Kepala
(c)Gigi
Dikaji tentang kebersihan, adanya karies
gigi (Sulistyawati,2013).
(d)Gangguan pada mulut (bau mulut) (Sulistyawati,
2013).
d. Leher
19
berhubungan dengan sistem respirasi dan kardiovaskuler
serta digunakan untuk menilai apakah kolostrum sudah
keluar (Sulistyawati, 2013)
(4)Gangguan Pernafasan
Dikaji adanya retraksi intercosta, adanya bunyi
tambahan pada paru-paru (wheezing, ronchi)
f. Perut
21
untuk menetukan status persalinan (Rohani dkk,
2013).
(8)Tafsiran Berat Janin (TBJ)
Untuk menentukan TBJ dapat menggunakan rumus
dari Jhonson Thusak yang didasarkan pada TFU
yang dapat dibuat variasi berdasarkan turunnya
bagian terendah pada panggul (Ummi Hani, dkk,
2010)
Pengukuran Berat Janin Sesuai Penurunan Kepala
Bagian Pengukuran
Terendah
Hodge I (TFU-13) x 155 gram
Hodge II (TFU-12) x gram
Hodge III (TFU-11) x gram
23
Analisa Data
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien
persalinan normal.
24
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan
Keperawatan
Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan asuhan MANAJEMEN NYERI
agen pencedera
fisiologis keperawatan selama 3 x 24 1. Observasi
jam, diharapkan tingkat lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
nyeri menurun dengan intensitas nyeri
kriteria hasil: Identifikasi skala nyeri
Identifikasi faktor yang
1. Keluhan nyeri memperberat dan
memperingan nyeri
menurun Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
2. Meringis
Monitor
menurun keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
3. Gelisah menurun diberikan
4. Pola napas Monitor efek samping
Membaik penggunaan analgetik
2. Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
25
Keletihan b.d Setelah dilakukan asuhan MANAJEMEN ENERGI
kondisi fisiologis keperawatan selama 3 x 24
jam, diharapkan tingkat 1. Observasi
keletihan membaik Identifkasi gangguan
dengan kriteria hasil: fungsi tubuh yang
1. Verbalisasi kepulihan mengakibatkan
energi meningkat kelelahan
2. Tenaga Meningkat Monitor kelelahan fisik
3. Lesu menurun dan emosional
4. Motivasi meningkat Monitor pola dan jam
tidur
Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas
2. Terapeutik
Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
Lakukan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas
distraksi yang
menyenangkan
Fasilitas duduk disisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
3. Edukasi
Anjurkan tirah
baring
Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi
26
koping untuk
mengurangi
kelelahan
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Gangguan Setelah dilakukan asuhan PEMANTAUAN RESPIRASI
pertukaran gas b.d keperawatan selama 3 x 24 1. Observasi
ketidakseimbanga jam, diharapkan pertukaran Monitor frekuensi napas
n ventilasi-perfusi gas meningkat Monitor pola napas
dengan kriteria hasil: Monitor adanya sumbatan
1. Pusing menurun jalan napas
2. Gelisah menurun 2. Terapeutik
3. Pola napas membaik Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan
Risiko Setelah dilakukan asuhan MANAJEMEN CAIRAN
ketidakseimbanga keperawatan selama 3 x 24 1. Observasi
n cairan jam, diharapkan status cairan Monitor status hidrasi (frek
Membaik dengan kriteria nadi, akral, tekanan darah)
hasil: Monitor berat badan
1. Turgor kulit meningkat Monitor hasil pemeriksaan
2. Tekanan nadi membaik laboratorium
3. Intake cairan membaik 2. Terapeutik
Catat intake-output cairan
Berikan asupan cairan
Berikan cairan intravena, jika
perlu
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik
Risiko Setelah dilakukan asuhan PENCEGAHAN PERDARAHAN
perdarahan keperawatan selama 3 x 24 1. Observasi
jam, diharapkan tingkat Monitor tanda dan gejala
27
perdarahan menurun perdarahan
dengan kriteria hasil: Monitor nilai hemoglobin
1. Kelembapan membrane sebelum dan sesudah
mukosa meningkat kehilangan darah
2. Pendarahan menurun Monitor tanda-tanda vital
3. Tekanan darah membaik 2. Terapeutik
4. Hemoglobin membaik Pertahankan bedrest selama
perdarahan
Gunakan kasur pencegah
decubitus
3. Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan vitamin
K
Anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika
perlu
Risiko infeksi Setelah dilakukan asuhan PENCEGAHAN INFEKSI
keperawatan selama 3 x 24 1. Observasi
jam, diharapkan tingkat Monitor tanda dan gejala
infeksi menurun infeksi lokal dan sistemik
dengan kriteria hasil: 2. Terapeutik
1. Nyeri menurun Cuci tangan sebelum dan
2. Kemerahan menurun sesudah kontak dengan pasien
3. Kultur darah membaik dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik
pada pasien beresiko tinggi
3. Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
Ajarkan cara meningkatkan asupan
nutrisi
Ajarkan cara meningkatkan asupan
cairan
4. Kolaborasi
28
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
perlu
29
C. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
30
Data fokus
Data subyektif:
Data Objektif
31
Analisa data
-RR:20x/mnt Involusi
DS :
P : Nyeri terjadi
akibat kontraksi
uterus
Q : Nyeri seperti
adanya dorongan
R : Nyeri di
pinggang dan
daerah kemaluan
S : skala 6
32
Curah jantung tekanan
darah menurun
Energi berkurang
Keletihan
2. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh
nyeri,tampak meringis, gelisah, pola napas berubah.
- Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d merasa kurang tenaga, mengeluh
lelah, akral dingin, konjungtiva anemis
33
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi kepeerawatan
Keperawat
an
Nyeri Akut Setelah dilakukan MANAJEMEN
NYERI (I.08238)
asuhan keperawatan
selama 1 x 8 jam, Observasi
lokasi,
diharapkan tingkat karakteristik,
nyeri menurun dengan durasi,
frekuensi,
kriteria hasil: kualitas,
intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri Identifikasi
skala nyeri
menurun
Identifikasi
2. Meringis respon nyeri
non verbal
menuru
Identifikasi
n faktor yang
memperberat
3. Sikap protektif
dan
menurun memperingan
nyeri
4. Gelisah
menurun Identifikasi
pengetahuan
dan keyakinan
tentang nyeri
Identifikasi
pengaruh
budaya
terhadap
respon nyeri
Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
Monitor
keberhasilan
34
terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
Monitor
efek
samping
pengguna
an
analgetik
6. Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aroma terapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
Control
lingkungan yang
memperberat
rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi
istirahat dan
tidur
Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan
strategi
35
meredakan nyeri
7. Edukasi
Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
Anjurkan
memonitor
nyri secara
mandiri
Anjurkan
menggunak
an analgetik
secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakolo
gis untuk
mengurangi
rasa nyeri
8. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
36
Keletihan Setelah dilakukan MANAJEMEN ENERGI
38
39
40
4. Implementasi
Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Paraf
Keperawatan
41
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu
Terapeutik
-Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
-Lakukan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
-Berikan aktivitas distraksi
yang menyenangkan
42
Edukasi
- Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
43
5. Evaluasi Keperawatan
Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dihentikan,
klien dipindahkan ke ruang
nifas
44
DAFTAR PUSTAKA
45