Praktikum Fluida Dinamis
Praktikum Fluida Dinamis
Praktikum Fluida Dinamis
FLUIDA DINAMIS
Disusun Oleh :
Riki Wijaya 18050754032
2. Hukum Bernouli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami
oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan
volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus.
Hukum bernouli bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis aliran fluida asalkan memenuhi syarat
berikut ini.
1) Fluidanya tidak dapat dimampatkan (incompressible).
2) Fluidanya tidak memiliki viskositas.
3) Aliran fluidanya tetap (steady).
4) Aliran fluidanya berjenis laminar (tetap dan tidak membentuk pusaran).
5) Tidak ada hilang energi akibat gesekan antara fluida dan dinding serta turbulen.
6) Tidak ada transfer energi kalor.
3. Teorema Toricelli
Laju air yang menyembur dfari lubang sama dengan air yang jatuh bebas dari ketinggianh. Laju
air yang menyembur dari lubang dinamakan laju effluk. Fenomena ini dinamakan dengan
teorema Toricelli.
Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan
lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah,
maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan
permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2).
Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah :
Jika ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan
bisa menjadi:
1
𝜌𝑔ℎ1 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ2 ) 𝜌
2
Massa jenis zat cair sama, sehingga 𝜌 bisa dihilangkan
1
𝑔ℎ1 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ2 )
2
1 2
𝑉 = 𝑔ℎ1 + 𝑔ℎ2
2 2
𝑉22 = 2𝑔(ℎ1 − ℎ2 )
𝑉2 = √2𝑔(ℎ1 − ℎ2 )
𝑉2 = √2𝑔ℎ
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada :
Waktu : Selasa, 30 November 2021
Tempat : Gazebo A8 Teknik Mesin
Berdasarkan dari data diatas dapat dilakukan perhitungan kecepatan aliran zat cair pada lubang
ℎ1 , ℎ2 , ℎ3 dan ℎ4 .
Kecepatan aliran air pada lubang ℎ1 .
1
𝜌𝑔ℎ𝑎𝑖𝑟 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ1 ) 𝜌
2
Massa jenis zat cair sama, sehingga 𝜌 bisa dihilangkan
1
𝑔ℎ𝑎𝑖𝑟 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ1 )
2
1 2
𝑉 = 𝑔ℎ𝑎𝑖𝑟 + 𝑔ℎ1
2 2
𝑉22 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ1 )
𝑉2 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ1 )
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 1 = √4,7088
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 1 = 2,17 𝑚⁄𝑠
Kecepatan aliran air pada lubang ℎ2 .
2
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ2 )
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ2 )
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = √3,7278
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = 1,931 𝑚⁄𝑠
Kecepatan aliran air pada lubang ℎ3 .
2
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ3 )
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ3 )
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = √2,747
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = 1,657 𝑚⁄𝑠
Kecepatan aliran air pada lubang ℎ4 .
2
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ4 )
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ4 )
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = √1,7658
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = 1,3288 𝑚⁄𝑠
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil percobaan yaitu :
No Ketinggian (m) Jarak aliran air (cm) Waktu yang dibutuhkan
1 0,05 21 2 menit 6 detik
2 0,1 25 1 menit 49 detik
3 0,15 29 1 menit 25 detik
4 0,2 23 1 menit 24 detik
Setelah melakukan percobaan lalu dilakukan analisa kecepatan aliran air pada masing-masing lubang
dan didapatkan hasil sebagai berikut :
Berdasarkan data hasil perhitungan yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jarak
lubang aliran air dari dasar botol maka semakin lambat kecepatan aliran air yang dihasilkan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA