0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
196 tayangan12 halaman

Praktikum Fluida Dinamis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 12

PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN

FLUIDA DINAMIS

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Ika Nurjannah, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh :
Riki Wijaya 18050754032

PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aliran fluida merupakan fenomena yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi
dari ilmu mekanika fluida ini memiliki peran penting dalam bidang industri, pertanian, kedokteran, dan
lain sebagainya. Dalam bidang industri misalnya, ilmu mekanika fluida berperan penting dalam
perancangan sebuah sistem pengalir fluida.
Fluida dinamis adalah fluida (dapat berupa zat cair atau gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajarinya, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang
konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak
turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Dalam penelitian ini dilakukan analisa mengenai pengaruh ketinggian lubang aliran fluida dari
dasar wadah atau container fluida terhadap kecepatan aliran fluida.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara mengukur kecepatan air yang keluar dari botol pada tiap lubang dengan ketinggian
tertentu terhadap permukaan ?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain:
1. Memahani praktik mengenai fluida dinamis.
2. Mampu menganalisa data hasil praktikum.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Performa Dasar Mesin.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Tentang Bunyi


Fluida adalah segala jenis zat yang dapat mengalir dalam wujud gas maupun cairan.
Berdasarkan pergerakannya, fluida dibedakan menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida adalah sub-
himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma, dan padat plastik.

2.2 Fluida Statis


Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan
bergerak tetapi tak terdapat perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa
partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida
yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya.

2.3 Fluida Dinamis


Fluida dinamis adalah fluida (dapat berupa zat cair atau gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam
mempelajarinya, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak
termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-
putaran).

2.4 Sifat Fluida Dinamis


Untuk mempelajari fenomena fluida dinamis ini, para ilmuwan sepakat untuk membuat asumsi tentang
fluida ideal. Sifat-sifat fluida ideal itu di antaranya:
 Merupakan aliran tunak (kecepatan aliran di suatu titik adalah konstan terhadap waktu). Jika
kecepatan v di suatu titik adalah konstan, maka aliran fluida dikatakan tunak. Contoh aliran tunak
adalah arus air yang melaju dengan tenang (kelajuan aliran rendah).
 Merupakan aliran yang tidak termampatkan, artinya fluida yang mengalir tidak mengalami
perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan. Jika fluida yang mengalir tidak mengalami
perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan, maka aliran fluida dikatakan tak termampatkan.
Hampir semua zat cair yang bergerak
 Merupakan aliran yang tidak kental. Fluida tidak akan mengalami gesekan antara lapisan fluida
satu dengan lapisan lainnya maupun dengan dinding saluran akibat gejala viskositas.
 Aliran memiliki garis arus dan tidak bergolak, artinya tiap partikel fluida akan melewati titik lintasan
yang sama dengan arah yang sama.

2.5 Sifat Fluida Dinamis


Untuk mempelajari fenomena fluida dinamis ini, para ilmuwan sepakat untuk membuat asumsi tentang
fluida ideal. Sifat-sifat fluida ideal itu di antaranya:
 Merupakan aliran tunak (kecepatan aliran di suatu titik adalah konstan terhadap waktu). Jika
kecepatan v di suatu titik adalah konstan, maka aliran fluida dikatakan tunak. Contoh aliran tunak
adalah arus air yang melaju dengan tenang (kelajuan aliran rendah).
 Merupakan aliran yang tidak termampatkan, artinya fluida yang mengalir tidak mengalami
perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan. Jika fluida yang mengalir tidak mengalami
perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan, maka aliran fluida dikatakan tak termampatkan.
Hampir semua zat cair yang bergerak
 Merupakan aliran yang tidak kental. Fluida tidak akan mengalami gesekan antara lapisan fluida
satu dengan lapisan lainnya maupun dengan dinding saluran akibat gejala viskositas.
 Aliran memiliki garis arus dan tidak bergolak, artinya tiap partikel fluida akan melewati titik lintasan
yang sama dengan arah yang sama.

2.6 Hukum – Hukum Fluida Dinamis


1. Hukum Kontinuitas
Hukum Kontinuitas menyatakan bahwa debit air yang mengalir di
setiap titik sepanjang aliran selang adalah sama atau konstan.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Debit atau Q merupakan jumlah volume fluida yang mengalir per


satuan waktu atau secara matematis ditulis.

2. Hukum Bernouli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami
oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan
volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus.
Hukum bernouli bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis aliran fluida asalkan memenuhi syarat
berikut ini.
1) Fluidanya tidak dapat dimampatkan (incompressible).
2) Fluidanya tidak memiliki viskositas.
3) Aliran fluidanya tetap (steady).
4) Aliran fluidanya berjenis laminar (tetap dan tidak membentuk pusaran).
5) Tidak ada hilang energi akibat gesekan antara fluida dan dinding serta turbulen.
6) Tidak ada transfer energi kalor.

Persamaan hukum Bernouli :

3. Teorema Toricelli
Laju air yang menyembur dfari lubang sama dengan air yang jatuh bebas dari ketinggianh. Laju
air yang menyembur dari lubang dinamakan laju effluk. Fenomena ini dinamakan dengan
teorema Toricelli.
Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan
lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah,
maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan
permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2).
Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah :

Jika ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan
bisa menjadi:
1
𝜌𝑔ℎ1 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ2 ) 𝜌
2
Massa jenis zat cair sama, sehingga 𝜌 bisa dihilangkan
1
𝑔ℎ1 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ2 )
2
1 2
𝑉 = 𝑔ℎ1 + 𝑔ℎ2
2 2
𝑉22 = 2𝑔(ℎ1 − ℎ2 )

𝑉2 = √2𝑔(ℎ1 − ℎ2 )
𝑉2 = √2𝑔ℎ
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada :
Waktu : Selasa, 30 November 2021
Tempat : Gazebo A8 Teknik Mesin

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat
 Penggaris
 Botol kemasan air mineral 1,5 Lt
 Solatip
 Stopwatch
 Paku
2. Bahan
 Air

3.3 Prosedur Penelitian


Langkah kerja pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lubangi botol air mineral dengan jarak :
 h1 = 5 cm
 h2 = 10 cm
 h3 = 15 cm
 h4 = 20
2. Tutup lubang tersebut deng solatip
3. Isi air hingga penuh
4. Letakkan penggaris di bawah botol untuk mengetahui sejauh mana tekann air keluar dari
lubang
5. Buka isolative pada h1, amati berapa jarak terjauh dan berapa lama waktu untuk menghabiskan
air dalam botol
6. Ulangi langkah tersebut pada tiap h1,h2,h3 dan h4 (catat hasilnya)
7. Buka tutup isolative secara bersamaan dan catat hasilnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Penelitian
Berdasarkandari penilitian yang sudah dilakukan didapatkan data sebagai berikut :
No Ketinggian (m) Jarak aliran air (cm) Waktu yang dibutuhkan
1 0,05 21 2 menit 6 detik
2 0,1 25 1 menit 49 detik
3 0,15 29 1 menit 25 detik
4 0,2 23 1 menit 24 detik

Berdasarkan dari data diatas dapat dilakukan perhitungan kecepatan aliran zat cair pada lubang
ℎ1 , ℎ2 , ℎ3 dan ℎ4 .
 Kecepatan aliran air pada lubang ℎ1 .
1
𝜌𝑔ℎ𝑎𝑖𝑟 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ1 ) 𝜌
2
Massa jenis zat cair sama, sehingga 𝜌 bisa dihilangkan
1
𝑔ℎ𝑎𝑖𝑟 = ( 𝑉22 + 𝑔ℎ1 )
2
1 2
𝑉 = 𝑔ℎ𝑎𝑖𝑟 + 𝑔ℎ1
2 2
𝑉22 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ1 )

𝑉2 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ1 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 1 = √2𝑔 (ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ1 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 1 = √2 × 9,81 𝑚⁄𝑠 2 × (0,29 𝑚 − 0,05 𝑚)

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 1 = √4,7088
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 1 = 2,17 𝑚⁄𝑠
 Kecepatan aliran air pada lubang ℎ2 .
2
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ2 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ2 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = √2 × 9,81 𝑚⁄𝑠 2 × (0,29 𝑚 − 0,1 𝑚)

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = √3,7278
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 2 = 1,931 𝑚⁄𝑠
 Kecepatan aliran air pada lubang ℎ3 .
2
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ3 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ3 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = √2 × 9,81 𝑚⁄𝑠 2 × (0,29 𝑚 − 0,15 𝑚)

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = √2,747
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 3 = 1,657 𝑚⁄𝑠
 Kecepatan aliran air pada lubang ℎ4 .
2
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = 2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ4 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = √2𝑔(ℎ𝑎𝑖𝑟 − ℎ4 )

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = √2 × 9,81 𝑚⁄𝑠 2 × (0,29 𝑚 − 0,2 𝑚)

𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = √1,7658
𝑉𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 4 = 1,3288 𝑚⁄𝑠
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil percobaan yaitu :
No Ketinggian (m) Jarak aliran air (cm) Waktu yang dibutuhkan
1 0,05 21 2 menit 6 detik
2 0,1 25 1 menit 49 detik
3 0,15 29 1 menit 25 detik
4 0,2 23 1 menit 24 detik

Setelah melakukan percobaan lalu dilakukan analisa kecepatan aliran air pada masing-masing lubang
dan didapatkan hasil sebagai berikut :

No Ketinggian lubang Kecepatan aliran air


1 0,05 m 2,17 𝑚⁄𝑠
2 0,1 m 1,931 𝑚⁄𝑠
3 0,15 m 1,657 𝑚⁄𝑠
4 0,2 m 1,3288 𝑚⁄𝑠

Berdasarkan data hasil perhitungan yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jarak
lubang aliran air dari dasar botol maka semakin lambat kecepatan aliran air yang dihasilkan.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

 Nurjannah, I. (2021). PRAKTIK FLUIDA DINAMIS [Presentasi PowerPoint].

Anda mungkin juga menyukai