Contoh Laporan Praktik Kerja Industri
Contoh Laporan Praktik Kerja Industri
Contoh Laporan Praktik Kerja Industri
Oleh :
NIS : ............................................
i
Laporan Praktik Kerja Industri
Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Kutowinangun
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Tahun Pelajaran 2020/2021
Telah dipertanggungjawabkan dihadapan Tim Penguji
Tim Penguji :
ii
Laporan Praktik Kerja Industri ini disusun untuk
Memenuhi Pendidikan Sistem Ganda antara Sekolah Dan dunia usaha dan dunia Industri
Disetujui
Oleh :
Mengesahkan :
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
“PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA TOYOTA
AVANZA ”.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
praktek industri. Dalam Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak Bambang Sudarsono, S.Pd selaku pembimbing prakerind yang sudah
memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.
2. Bapak Windarto dan seluruh karyawan di bengkel Toyota Nasmoco Kebumen
yang telah mengijinkan dan dengan sabar membimbing kami selama prakerind.
3. Rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
4. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat
pesat terutama dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada
perkembangan teknologi transportasi. Inivasi dibidang otomotif saat ini
sangat memanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus
memenuhi tuntutan konsumen yang lebih mudah, aman, dan nyaman.
Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistic kendaraan baik dari segi
eksterior yang bagus dan beberapa peralatan tambahan yang akan
memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performa yang
tinggi, serta perangkat keamanan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi
optimal.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan
rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua
maupun roda empat dilengkapi dengan berbagai sistem. Salah satu dari
sistem itu adalah sistem pengereman. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, hendaknya sistem tersebut dalam kondisi atau keadaan yang
baik, oleh karena itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan
pemeliharaan yang baik pula. Rem berfungsi untuk mengurangi laju
kendaraan dan menghentikan laju kendaraan. Sistem ini sangat penting
karena memiliki fungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk
pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapat berhenti apabila hanya
dilakukan dengenan pengereman mesin, kelemahan ini harus dikurangi agar
dapat menurunkan kecepatan kendaraan hingga berhenti. Kerja rem
disebabkan karena adanya gaya gesek kampas rem (brake pad) melawan
gerak putar piringan (disc rotor). Dari uraian diatas penulis tertarik untuk
memilih judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem Rem Pada Toyota Avanza”
dengan harapan penulis dapat mempelajari dan memahami topic tersebut.
Adapun yang melatar belakangi penulis membahas hal tersebut adalah
sebagi berikut:
1. Sistem pengereman merupakan salah satu sistem yang sangat vital,
tanpa adanya sistem pengereman, kendaraan tidak dapat memberikan
rasa aman bagi pengendara.
2. Untuk mengetahui lebih banyak tentang perawatan dan perbaikan pada
sistem rem.
1
B. Tujuan Praktik Industri
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Praktik Industri adalah agar siswa dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pengalaman
langsung di industri. Disamping itu agar siswa dapat menimba
pengalaman dalam proses persiapan, pengelolaan dan pengoperasian,
perhitungan dan pemasaran produksi atau jasa.
2. Tujuan Khusus
a. Menambah pengetahuan tentang manajemen industri dan
kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh industri.
b. Mengenal dan memahami dunia industri untuk menambah
wawasan dan memperdalam pengetahuan dibidangnya, terutama
teknologi yang sedang berkembang.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Rem
Sistem rem adalah mekanisme perlambatan kecepatan kendaraan agar laju
kendaraan bisa dikendalikan. Sistem pengereman, menggunakan prinsip
perubahan energi dari energi gerak ke energi panas. Sehingga, gerakan pada
roda kendaraan bisa berkurang. Tujuan dipasang rem pada kendaraan untuk
menuruti kemauan pengemudi dalam mengurangi kecepatan, berhenti ataupun
memarkir kendaraan pada jalan yang mendaki, dengan kata lain melakukukan
control terhadap kendaraan secara berkala. Oleh karena itu baik tidaknya
kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang sangat penting bagi
pengemudi diwaktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat
mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut maka rem dipasangkan pada keempat rodanya. Adapun rem yang
digunakan dalam kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b) Mempunyai daya tahan yang cukup.
c) Mudah disetel dan diperbaiki.
3
1. Rem Cakram (Disk Brake) dengan prinsip kerjanya adalah sepasang
pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar
menggunakan tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan
yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
C. Prinsip Kerja
Kendaraan akan berjalan, walaupun mesin akan dimatikan hal ini
disebabkan karena adnya tenaga dinamik yang terkandung dalam mobil itu
sendiri. Dalam hal ini tenaga dinamik akan dirubah menjadi energy lain yang
dapat menghenikan mobil. Mesin ialah suatu bagian mobil yang merubah
tenaga panas ke tenaga dinamik, tetepi rem adalah satu bagian yang dapat
membuat suatu perubahan tenaga dinamik ke tenaga panas. Bekerjanya rem
dengan jalan menekan sepatu rem terhadap teromol. Sepatu rem tidak berputar
sedangakan teromol berputar bersama sama dengan roda, sehingga akan
menimbulkan gesekan. Tenaga dinamik kendaraan kemudian akan diatasi oleh
4
gesekan dan dirubah menjadi tenaga panas yang menyebabkan kendaraan
berhenti. Panas yang dihasilkan akan dihilangkan oleh udara.
Cara kerjanya :
Pada saat pedal ditekan, tekanan fluida dari master silinder akan
diteruskan ke silinder roda melalui pipa-pipa rem sehingga piston dari
silinder roda akan mendorong sepatu roda primer maupun sekunder,
akibatnya sepatu sepatu tersebut akan membentang keluar sedangkan
tromol dalam keadaan berputar (searah dengan panah) diadalam hal ini
akan terjadi dua peristiwa ;
a. Sepatu yang sebelah kiri (sepatu primer) akan terseret dengan
putaran tromol sehingga menimbulkan dan menambah gaya
gesekan. Penyeretan sepatu yang menambah gaya gesekan disebut
dengan : Self Energizing Effect dan sepatu yang menerima efek
disebut : Leading Shoe (Sepatu Leading).
b. Sepatu yang sebelah kanan (sepatu sekunder) akan bekerja sebagai
gaya balik sehingga akan mengurangi gaya dorong pada sepatu rem.
Pada sepatu sekunder yang tidak menerima efek ini disebut dengan
: Trailing Shoe (Sepatu Trailing).
5
2. Model Leading Trailing
Rem pada model ini dimana septum primer dan sekunder bagian
atasnya dijamin dengan sebuah silinder roda yang mempunyai dua buah
piston dan bagian bawahnya dijamin dengan sebuah pin, sehingga
dengan demikian model ini mempunyai cara kerja yang sama dengan
model anchor pin. Tenaga pengembangan sepatu leading bertamabah
dengan adanya self energizing effect, oleh karena itu pada saat tromol
berputar sepatu trailing cenderung menahan putaran tromol. Pada
kejadian ini, sepatu leading membuat pengereman yang baik tetapi pada
sepatu trailing berkurang. Oleh karena itu lining (kampas rem) pada
sepatu leading akan cepat aus dibandingkan dengan sepatu triling.
Karena hal diatas, maka gaya yang bekerja pada sepatu primer lebih besar
daripada gaya yang dilakukan oleh silinder roda dan menambah gaya
pengereman dengan tiba-tiba. Pada sisi yang lain hanya gaya yang lebih
kecil daripada gaya yang bekerja pada silinder roda di sepatu sekunder.
Atas kejadian ini maka model leading triling dipasangkan pada roda
bagian belakang.
6
Gambar 5. Tipe Rem Tromol Model Two Leading
7
Gambar 7. Tipe Re Tromol Model Uni Servo
8
tekanan pada sepatu sekunder lebih kuat daripada sepatu primer, oleh
karena itu keausan pada sepatu sekunder akan lebih cepat. Untuk
mencegah hal ini maka permukaan lining dari sepatu sekunder dibuat
lebih luas atau material yang dipasangkan lebih tahan keausan. Pada
kecepatan mundur seperti pada gambar pembagian tekanan sebaliknya,
tetapi kerja dari self energizing effect dan gaya pengereman yang
ditimbulkan akan sama untuk kecepatan maju atau mundur.
9
BAB III
LAPORAN KHUSUS
A. PERUSAHAAN
a. Sejarah Singkat
Kesamaan visi, cara pandang serta kebulatan tekaddari Bapak AH.
Budi (alm), Bapak Hadi Soejanto (alm), Bapak Bambang BudiHariono
(alm) dan Bapak H. Zoebaidi Maksoem (alm) menghasilkan
kesepakatanuntuk mendirikan PT. Ratna Dewi Motor pada tanggal 15 April
1961 yang merupakancikal bakal PT. New Motor. Bisnis PT. Ratna Dewi
Motor dimulai saat membeli Toyota Tiara sedan impor di Jakarta dan
adanya pesanan 7 unit oleh PemerintahTingkat I Jateng.
Respon masyarakat Semarang yang baik memacu PT. RatnaDewi
Motor Company untuk mendatangkan produk Toyota lainnya seperti
truckFA-100 dan Jeep Land Cruiser FJ-40. Sebagai upaya untuk
meningkatkan pelayananbagi pelanggan, PT. Ratna Dewi Motor Company
menawarkan jasa purna jual(pelayanan bengkel dan suku cadang)
disamping penjualan unit. Tekad inidiwujudkan dengan membuka show
room, bengkel dan penjualan suku cadang di Jl. HM Thamrin 14-16
Semarang pada tahun1984.
Seiring dengan berkembangnya usaha, pada tanggal 1April 1972 PT
Ratna Dewi Motor Company menempati gedung baru di Jl. Pemuda
72Semarang dan pada tanggal 30 Agustus 1972 PT Ratna Dewi Motor
ditunjuk sebagaidealer utama PT Toyota Astra Motor untuk wilayah Jawa
Tengah-Daerah IstimewaYogyakarta. Untuk membuat perusahaan lebih
responsif serta menciptakandinamisasi berorganisasi PT Ratna Dewi Motor
Company pada tanggal 22 Desember1973 mengubah nama menjadi PT New
Ratna Motor. (Sumber : https://baru.nasmoco.co.id/page.php?hal=sejarah )
Ada pun bengkel Toyota Nasmoco Kebumen merupakan anak
cabang dari bengkel Nasmoco Magelang di bawah naungan PT. New Ratna
Motor untuk mengembangkan jaringan bisnisnya. Melalui Nasmoco
Kebumen, PT New Ratna Motor berharap untuk dapat memperluas
bisnisnya sekaligus menjangkau costumer kendaraan Toyota di wilayah
Kabupaten Kebumen.
10
b. Lokasi
Bengkel Toyota Nasmoco Kebumen berlokasi di Jl. Kusuma No.12,
Gunungmujil, Bumirejo, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah.
B. Hasil Kerja
a. Pemeriksaan Sistem Rem
1. Proses Overhoul Sietem Rem Tromol Dan Bagian – Bagiannya
Sebelum melakukan overhaul lakukanlah pemeriksaan bagian –
bagian pada sistem rem.
2. Pemeriksaan Dan Penyetelan Komponen Sistem Rem
a) Pemerikasan tinggi pedal
Tinggi pedal dari lantai : 154,7–164,7 mm (6,091–6,484 In), bila
perlu setel tinggi pedal.
b) Penyetelan Pedal
1) Kendorkan switch lampu rem secukupnya.
2) Setel tinggi pedal dengan memutar batang pendorong pedal.
3) Kembalikan switch lampu rem sampai bodi switch
menyinggung pembatas pedal.
4) Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan setel gerak bebas
pedal.
c) Periksa Gerak Bebas Pedal
1) Matikan mesin dan tekan pedal rem beberapa kali sampai tidak
ada kevakuman di dalam booster rem.
11
2) Tekan pedal rem sampai pada awal hambatan terasa gerak
bebas pedal: 3-6 mm (0,12-0,24 in).
12
2) kebersihan minyak rem, jika kotor kuras minyak rem dan ganti
dengan yang baru.
c. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah dari hambatan yang terjadi yakni
mengkomunikasikan kepada pembimbing prakerind dibengkel sehingga
lebih mudah bilamana menghadapi permasalahan tersebut.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Industri telah memberikan manfaat yang besar
bagi siswa dalam program penerapan disiplin ilmu yang diperoleh dari
bangku sekolah dan merupakan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan keteknikan yang dimiliki siswa khususnya teknik kendaraan
ringan. Setelah melaksanakan Praktek Industri Bengkel Toyota Nasmoco
Kebumen dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
14
B. Saran
1. Bagi siswa
a) Sebelum melaksanakan Praktik Industri, diharapkan siswa terlebih
dahulu mempersiapkan diri dengan baik agar pelaksanaan Praktik
Industri dapat berjalan dengan baik.
e) Mahasiswa harus selalu menjaga nama baik diri sendiri, industri, dan
Sekolah.
2. Bagi Sekolah
a) Waktu untuk melakukan Praktik Industri sebaiknya diperpanjang
sehingga siswa benar-benar dapat menguasai ilmu dan keterampilan
dalam pengelolaan bengkel maupun pengetahuan tentang keteknikan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16