Konseling Pada Orang Dewasa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

RESUME

KONSELING PADA DEWASA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

BK AGAMA ISLAM

Disusun oleh:
NIFDELMITA
NIM. -

Dosen Mata Kuliah :

ROSHINTA EREZKA, S.Psi.I,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
(STIT-YPI) KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2021
KONSELING PADA ORANG DEWASA

A. Pengertian konseling pada orang dewasa


Konseling atau sering disebut sebagai bimbingan atau penyuluhan adalah suatu proses
memberikan bantuan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami
lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
Bimbingan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, baik secara individual
maupun secara kelompok tanpa memandang keadaan umur (of any age).
Dari uraian di atas maka konseling pada orang dewasa adalah bantuan yang
diberikan kepada orang dewasa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
hidupnya, agar seorang itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Bimbingan tersebut hendaknya merupakan bantuan yang dapat menyadarkan orang itu
terhadap pribadinya sendiri (bakatnya, minatnya, kecakapannya, kemampuannya dan
sebagainya), sehingga ia sanggup memecahkan sendiri kesukaran-kesukaran yang
dihadapinya.

B.  Tujuan konseling pada orang dewasa


        Pola kehidupan orang dewasa secara struktur dapat diprediksi sebagai berikut :
1. Dua puluhan : memiliki ciri keyakinan yang besar,
2. Tiga puluhan : sering memiliki keragu-raguan dan mempertanyakan banyak
keputusan hidup mereka,
3. Empat puluhan : memiliki ciri akan rasa ketergesaan yang tinggi,
4. Lima puluhan : memiliki ciri penerimaan diri,
5. Setelah enam puluhan : potensi khidmat dan kekudusan yang dinyatakan dalam
kedalaman yang lebih besar.
Sedang batasan orang dewasa secara kronologis terentang dari usia 20-70 tahun yang
dapat dikelompokkan menjadi tiga masa yaitu dewasa muda (20-40 tahun), tengah baya (40-
55), tua/ usia lanjut (55-70).
Secara psikologi sepanjang usia tersebut terjadi perubahan psikofisik yang dipengaruhi
secara fungsional baik oleh faktur hereditas, lingkungan maupun kematangan, yang mana
secara umum ciri-ciri psikologis orang dewasa adalah :
1.Adanya usaha pribadi pada salah satu lapangan yang penting dalam kebudayaan, seperti
pekerjaan, politik, agama, seni, dan ilmu pengetahuan.
2.Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan-hubungan yang
fungsional maupun tidak fungsional.
3.Adanya suatu stabilitas batin yang fundamental dalam dunia perasaan dan dalam
hubungannya dengan penerimaan diri sendiri.
4.Pengamatan, pikiran dan tingkah laku menunjukkan sifat realitas yang jelas, tetapi masih
ada relavitasnya.
5.Dapat melihat diri sendiri seperti adanya dan melihat segi kehidupan yang
menyenangkan.
6.Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau filsafat
hidup yang dapat mencakup kehidupan menjadi suatu kesatuan.[3]
Sedangkan karakteristik orang dewasa adalah :
1.Konsep diri orang dewasa berubah dari seorang yang tergantung menjadi mengatur diri
sendiri.
2.Orang dewasa memiliki sejumlah pengalaman dan pemahaman yang semakin banyak,
yang berfungsi sebagai sumber daya pembelajaran yang kaya.
3.Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak berorientasi pada tugas perkembangan dari
peran sosial.
4.Perspektif orang dewasa dalam menggunakan pengetahuan berubah, dari penerapan
yang tertunda menjadi penerapan segera.
Dari sini maka dapat dinyatakan bahwa pada tahap dewasa pun perlu adanya bimbingan,
yang secara tidak langsung bimbingan itu bertujuan untuk :
1.Mencapai kesehatan mental yang positif. Apabila kesehatan mental tercapai maka
individu memiliki integrasi, penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain.
Individu belajar menerima tanggung jawab menjadi mandiri dan mencapai integrasi tingkah
laku.
2.Keefektifan individu. Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat
menyelaraskan diri dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia
mengambil tanggung jawab ekonomi, psikologis dan fisik.
3.Pembuatan keputusan. Konseling membantu individu mengkaji apa yang perlu dipilih.
Belajar membuat alternatif-alternatif pilihan dan selanjutnya menentukan pilihan sehingga
pada masa depan dapat membuat keputusan secara mandiri.
4.Perubahan tingkah laku.

Anda mungkin juga menyukai