RPP 5 Entalpi Reaksi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Kelas/Semester : XI / 1 KD : 3.5 dan 4.5


Watumalang Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Pertemuan ke : 1
Mata Pelajaran : KIMIA
Materi : Termokimia 2

A. TUJUAN
 Melakukan percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan melaporkan hasilnya.
 Menjelaskan cara menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau
energi ikatan berdasarkan hukum Hess.
 Menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan
berdasarkan hukum Hess.
 Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi suatu reaksi
 Membandingkan entalpi pembakaran (∆Hc) beberapa bahan bakar.
 Membandingkan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data hasil percobaan

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :

 Petunjuk Praktikum  Penggaris, spidol, papan tulis


 Slide presentasi (ppt)  Laptop
 Alat dan Bahan Praktikum

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Penentuan Entalpi Reaksi secara Kalorimetri dan Entalpi Pembentukan Standar
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Penentuan Entalpi
KEGIATAN INTI

Reaksi secara Kalorimetri dan Entalpi Pembentukan Standar


Collaboration Peserta didik bekerja secara individu atau kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Penentuan Entalpi Reaksi secara Kalorimetri dan Entalpi Pembentukan
Standar
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Penentuan Entalpi Reaksi secara Kalorimetri dan Entalpi Pembentukan
Standar Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-
hal yang belum dipahami
PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan
berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Jurnal, - Pengetahuan : Tes Tertulis, - Ketrampilan: Unjuk Kerja

Mengetahui, Watumalang, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Dra. SRI WURYANTI SRI WAHYUNINGSIH, S.Pd.Si.
NIP 19640717 198601 2 003 NIP 19870720 201001 2 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Kelas/Semester : XI / 1 KD : 3.5 dan 4.5


Watumalang Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Pertemuan ke : 2
Mata Pelajaran : KIMIA
Materi : Termokimia 2

A. TUJUAN
 Melakukan percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan melaporkan hasilnya.
 Menjelaskan cara menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau
energi ikatan berdasarkan hukum Hess.
 Menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan
berdasarkan hukum Hess.
 Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi suatu reaksi
 Membandingkan entalpi pembakaran (∆Hc) beberapa bahan bakar.
 Membandingkan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data hasil percobaan

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :

 Worksheet atau lembar kerja peserta didik  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)  Alat dan Bahan Praktikum

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Penentuan Entalpi Reaksi secara Hukum Hess dan Energi Ikatan
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
KEGIATAN INTI

hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Penentuan Entalpi
Reaksi secara Hukum Hess dan Energi Ikatan
Collaboration Peserta didik bekerja secara individu atau kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Penentuan Entalpi Reaksi secara Hukum Hess dan Energi Ikatan
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Penentuan Entalpi Reaksi secara Hukum Hess dan Energi Ikatan Peserta
didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan
berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Jurnal, - Pengetahuan : Tes Tertulis, - Ketrampilan: Unjuk Kerja
Mengetahui, Watumalang, Juli 2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. SRI WURYANTI SRI WAHYUNINGSIH, S.Pd.Si.


NIP 19640717 198601 2 003 NIP 19870720 201001 2 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Kelas/Semester : XI / 1 KD : 3.5 dan 4.5


Watumalang Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Pertemuan ke : 3
Mata Pelajaran : KIMIA
Materi : Termokimia 2

A. TUJUAN
 Melakukan percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan melaporkan hasilnya.
 Menjelaskan cara menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau
energi ikatan berdasarkan hukum Hess.
 Menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan
berdasarkan hukum Hess.
 Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi suatu reaksi
 Membandingkan entalpi pembakaran (∆Hc) beberapa bahan bakar.
 Membandingkan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data hasil percobaan

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :

 Worksheet atau lembar kerja peserta didik  Penggaris, spidol, papan tulis
 Lembar penilaian  Laptop
 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)  Alat dan Bahan Praktikum

PENDAHULUAN  Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Entalpi Pembakaran Bahan Bakar
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
KEGIATAN INTI

hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Entalpi Pembakaran
Bahan Bakar
Collaboration Peserta didik bekerja secara individu atau kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Entalpi Pembakaran Bahan Bakar
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Entalpi Pembakaran Bahan Bakar Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan
berdoa

C. PENILAIAN
- Sikap : Jurnal, - Pengetahuan : Tes Tertulis, - Ketrampilan: Unjuk Kerja
Mengetahui, Watumalang, Juli 2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. SRI WURYANTI SRI WAHYUNINGSIH, S.Pd.Si.


NIP 19640717 198601 2 003 NIP 19870720 201001 2 013
Lampiran 1
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
JURNAL PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Watumalang


Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XI / Gasal
Mata Pelajaran : Kimia

Kejadian/ Butir Positif/ Tindak


No Waktu Nama
perilaku sikap negatif lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
b. Pengetahuan

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Watumalang


Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XI / Gasal
Mata Pelajaran : Kimia
Kisi-kisi Soal Tes Tertulis
Kompetensi Dasar : Menjelaskan jenis entalpi reaksi, hukum Hess dan konsep energi ikatan
Bentuk Soal : Uraian

No Materi IPK Indikator Soal

1. Kalorimetri Menentukan Peserta didik dapat menentukan


perubahan entalpi perubahan entalpi pembakaran gas
secara Kalorimetri metana dalam kalorimeter Bomb

2. Hukum Hess Menentukan Peserta didik dapat menentukan


perubahan entalpi entalpi reaksi berdasarkan diagram.
reaksi berdasarkan
hukum Hess

3. Hukum Hess Menentukan Peserta didik dapat menentukan


perubahan entalpi entalpi reaksi berdasarkan data
reaksi berdasarkan persamaan termokimia
hukum Hess

4. Entalpi Pembentukan Menentukan Peserta didik dapat menentukan


Standar perubahan entalpi entalpi reaksi jika diketahui data entalpi
reaksi berdasarkan pembentukan standar
data entalpi
pembentukan standar

5. Energi Ikatan Menentukan Peserta didik dapat menentukan


perubahan entalpi entalpi reaksi jika diketahui data energi
reaksi berdasarkan ikatan
data energi ikatan

6. Entalpi Pembakaran Membandingkan Peserta didik dapat membandingkan


(∆Hc) Bahan Bakar entalpi pembakaran entalpi pembakaran (∆Hc) kayu dengan
(∆Hc) beberapa bahan LPG
bakar
Soal
1. Dalam kalorimeter bomb berisi 250 mL air yang suhunya 25 oC (t1) kemudian dibakar
dengan 200 mg gas metana (CH4). Suhu tertinggi yang dicapai air dalam kalorimeter
adalah 35oC (t2). Bila kapasitas panas kalorimeter 75 J/oC dan kalor jenis air 4,2
J/gram.OC. Berapakah perubahan entalpi pembakaran gas metana (CH4 Mr = 16).

2. C + O2 ∆H1 = -395 kJ CO2

∆H2 ∆H3 = -283 kJ


CO + ½ O2

Dari diagram tersebut di atas maka tentukan nilai ∆H2.

3. Diketahui: I. C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = - 395 kJ


II.CO(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H = - 283 kJ
Berdasarkan data tersebut, hitunglah ∆H reaksi C(g) + ½ O2(g) CO2(g)
ΔH
4. Diketahui: fo CS2 = + 88 kJ/mol
ΔH
fo CO2 = -394 kJ/mol
ΔH
fo SO2 = -297 kJ/mol

Hitung ∆H reaksi: CS2(s) + 3 O2(g) CO2(g) + 2 SO2(g)


5. Diketahui dari data energi ikatan;
E C=C = 612 kJ
E Cl – Cl = 243 kJ
E C–C = 347 kJ
E C – Cl = 346 kJ
Ditanya: C3H6(g) + Cl2(g)  C3H6Cl2(g) ∆Hr = ……… kJ.

6. Diketahui arang kayu mengandung 60 % C. Jika arang kayu dianggap terbakar sempurna
ΔH o
c = -395,2 kJ.mol – 1 . Tentukan kalor yang dihasilkan oleh pembakaran 1 Kg
arang kayu. Bandingkan kalor tersebut dengan LPG, tentukan yang lebih efektif. (Setiap
1 Kg LPG menghasilkan kalor sebesar 50.875,12 kJ)
Kunci Jawaban
1. Skor maksimal 20
∆Hr = ∆H larutan + ∆H kalorimeter
= ( m. c. ∆t ) + ( C. ∆t )
= {250 . 4,2 ( t 2−t 1 ) }+ {75 ( t 2−t 1 ) }
= { 250 . 4,2 ( 35−25 ) } + {75 ( 35−25 ) }
= ( 10.500 + 750 ) Joule
= 11.250 Joule
0,2
0,2 gram CH4 = 16 = 0,0125 mol
11.250 J
∆Hr = 0 ,0125 mol = 900.000 J/mol
= 900 kJ/mol

2. Skor maksimal 10
Dari diagram tersebut di atas makaa
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H2 = ∆H1 - ∆H3
= -395 – (-283)
= -112 kJ
3. Skor maksimal 10
I. C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = - 395 kJ.
II. CO2(g) CO(g) + ½ O2(g) ∆H = + 283 kJ +
C(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H = - 112 kJ
4. Skor maksimal 20
ΔH ΔH
∆Hr = fo hasil reaksi - fo reaktan
ΔH ΔH ΔH
=( fo
CO2 + 2 SO2) – ( fo fo CS2 + 3 ∆Hof O2)
= (-394 + 2 (-297) – (88 + 0)
= -394 – 594 – 88
= -1076 kJ/mol

5. Skor maksimal 20
H H H H H
| | | | |
H – C = C – C – H + Cl – Cl  H – C – C – C – H
| | | | |
H H Cl Cl H
∆Hr = E.I. pereaksi – E.I. produk
= (1 E C = C + 1 E C – C + 6 E C – H + 1 E Cl – Cl) – (6 E C – H + 2 E C – C + 2 E C – Cl)
= (612 + 243) – (347 + 2(346)
= 855 – 1039
= -184 kJ/mol
C3H6(g) + Cl2(g) C3H6Cl2(g) ∆Hr = -184 kJ.

6. Skor maksimal 20
Arang kayu mengandung 60 % C, sehingga dalam 1 Kg arang kayu
60 600 gram C
-1
= 100 x 1000 gram = 600 gram C = 12 gram .mol = 50 mol C
ΔH o
Jika arang kayu dianggap terbakar sempurna c = -395,2 kJ.mol – 1
–1
sehingga 50 mol C = 50 mol x (-395,2) kJ.mol = -19.760 kJ
Jadi 1 Kg arang kayu memilki ∆H = -19.760 kJ atau kalor yang dihasilkan = 19.760 kJ.
Dibandingkan dengan LPG, maka LPG lebih efektif karena setiap 1 Kg LPG
menghasilkan kalor sebesar 50.875,12 kJ.

Skor maksimal = 50, nilai = jumlah skor x 2


c. Keterampilan
Petunjuk Praktikum

Judul Percobaan : Percobaan termokimia pada tekanan tetap


Tujuan Percobaan : Membandingkan perubahan entalpi secara kalorimetri

Kegiatan 1 Menentukan harga ∆H reaksi secara eksperimen


Alat dan Bahan
- Kalorimeter
- Termometer
- Pengaduk
- Larutan KOH 0,2 M 100 mL
- Larutan HCl 0,2 M 100 mL

Langkah Kerja
1. Ambillah 100 mL larutan KOH 0,2 M dalam gelas kimia dan ukurlah suhunya. 100 mL
larutan HCl 0,2 M dalam gelas kimia lain kemudian ukurlah suhunya (t1).
2. Masukkan bersama-sama kedua larutan tersebut ke dalam kalorimeter yang telah
diketahui kapasitas panasnya, kemudian tutup dan diaduk agar suhu merata.
3. Membaca termometer pada kalorimeter (t2)
4. Hitunglah kalor yang diserap/dilepas pada reaksi tersebut.

Pertanyaan
1) Apakah terjadi kenaikan suhu setelah kedua larutan direaksikan?
2) Termasuk reaksi endoterm ataukah eksoterm reaksi tersebut?
3) Bila kalor jenis larutan 1 kal/gram.oC dan kapasitas panas kalorimeter 80 kal/oC serta
massa jenis larutan 1 gram/mL. Hitunglah ∆H reaksi tersebut!
Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Praktik
Aspek yang dinilai : Ketepatan dan keterampilan mengolah data

No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak


1. Menyiapkan rancangan praktikum
2. Ketepatan mengambil bahan
3. Melaksanakan praktikum sesuai prosedur
4. Terlibat aktif dalam kegiatan praktikum
5. Mengolah data dengan baik

Skor
Ya =2
Tidak = 1
Nilai = Jumlah skor x 10
Lampiran 2
Materi Ajar
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI

A. MENGUKUR ∆H REAKSI DENGAN KALORIMETER


Penentuan ∆H dengan kalorimeter berdasarkan pada asas Black yaitu: kalor yang dilepas = kalor
yang diterima. Karena kalor yang dilepas = q, maka ∆H = - q
q = m.c. ∆t
q = kalor reaksi (kal)
m = massa air dalam kalorimeter (gram)
c = kalor jenis air (kal.gram-1 oC-1)
∆H = perubahan entalpi (kJ.mol-1)
1 kal = 4,12 Joule = 4,2 Joule.

Contoh 1.
Perubahan ∆Hr dengan kalorimeter sederhana.
1 Kg air mengelilinginya mengalami kenaikan suhu sebesar 3 oC. Berapakah kalor reaksi zat yang
bereaksi itu?
Jawab:
q = m.c. ∆t
= 1000 . 4,184 . 3
= 12552 Joule
∆H = -12,552 kJ.
Kalorimeter Bomb, kalorimeter yang lebih teliti dan lebih terisolasi serta memperhitungkan jumlah
kalor yang diserap oleh perangkat (wadah, pengaduk, termometer). Banyaknya kalor reaksi yang
diserap atau dibebaskan akan mencapai kesetimbangan dengan air yang berada di sekeliling bomb.
Dengan mengukur perbedaan suhu air sebelum dan sesudah reaksi maka ∆H dari zat yang bereaksi
dapat ditentukan.
∆Hr = ∆H larutan - ∆H kalorimeter
∆H larutan = m . c . ∆t
∆H kalorimeter = C . ∆t
c = kalor jenis air, C = kapasitas panas kalorimeter.

Contoh 2.
Dalam kalorimeter bomb berisi 250 mL air yang suhunya 25 oC (t1) kemudian dibakar dengan 200
mg gas metana (CH4). Suhu tertinggi yang dicapai air dalam kalorimeter adalah 35oC (t2). Bila
kapasitas panas kalorimeter 75 J/oC dan kalor jenis air 4,2 J/gram. OC. Berapakah perubahan entalpi
pembakaran gas metana (CH4 Mr = 16)
Jawab.
∆Hr = ∆H larutan + ∆H kalorimeter
= ( m. c. ∆t ) + ( C. ∆t )
= {250 . 4,2 ( t 2− t 1 ) }+ {75 ( t 2−t 1 ) }
= { 250 . 4,2 ( 35−25 ) } + {75 ( 35−25 ) }
= ( 10.500 + 750 ) Joule
= 11.250 Joule
0,2
0,2 gram CH4 = 16 = 0,0125 mol
11.250 J
∆Hr = 0 ,0125 mol = 900.000 J/mol
= 900 kJ/mol
B. MENGHITUNG ∆H MENGGUNAKAN HUKUM HESS
Hukum Hess yaitu kalor reaksi tidak tergantung jalan (proses) reaksi, tetapi ditentukan keadaan
awal dan akhir reaksi.
Contoh:
1.Zat A akan diubah menjadi zat B melalui 3 cara (proses)
H1 C H2 a. cara langsung / proses I
H3 b. melalui dua tahap / proses II
A B
c. melalui tiga tahap / proses III
H4 H6
D E
H5
Proses I = Proses II = Proses III
 H1 +  H2 =  H3 =  H4 +  H5 +  H6

2.C + O2 ∆H1 = -395 kJ CO2


∆H2 = …….. ∆H3 = -283 kJ

CO + ½ O2

Dari diagram tersebut di atas maka:


∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H2 = ∆H1 - ∆H3
= -395 – (-283)
= -112 kJ
Persamaan lain dari diagram tersebut sebagai berikut:
Diketahui: I. C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H1 = - 395 kJ.
II. CO(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H3 = -283 kJ
Hitung : ∆H reaksi C(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H2 = ……….?

Jawab: I. C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H1 = - 395 kJ.


II. CO2(g) CO(g) + ½ O2(g) ∆H3 = + 283 kJ +
C(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H2 = - 112 kJ

C. MENGHITUNG ∆H REAKSI MENGGUNAKAN DATA ∆H PEMBENTUKAN


ΔH
Harga ∆H reaksi dapat dihitung dengan menggunakan data-data fo dengan rumus:
ΔH ΔH
∆H reaksi = fo
hasil - fo reaktan
(ruas kanan) (ruas kiri)

ΔH
Catatan: fo unsur = 0 (nol)

Contoh.
ΔH
Diketahui: fo CS2 = + 88 kJ/mol
ΔH
fo CO2 = -394 kJ/mol
ΔH
fo SO2 = -297 kJ/mol

Hitung ∆H reaksi: CS2(s) + 3 O2(g) CO2(g) + 2 SO2(g)

Jawab:
ΔH ΔH
∆Hr = fo hasil reaksi - fo reaktan
ΔH ΔH ΔH
=( CO2 + 2fo SO2) – ( fo
f o CS2 + 3 ∆Hof O2)

= (-394 + 2 (-297) – (88 + 0)


= -394 – 594 – 88
= -1076 kJ/mol
D. MENGHITUNG ∆H REAKSI MENGGUNAKAN DATA ENERGI IKATAN
Energi ikatan yaitu energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol suatu
senyawa berwujud gas pada keadaan standar menjadi atom-atomnya.
Energi ikatan dibedakan atas:
1. Energi Atomisasi
Energi atomisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol molekul
menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas.
Contoh:
Pemutusan ikatan N dan H pada molekul NH3(g)
H – N – H (g) H – N (g) + H(g) ∆H = a kJ

H H
H – N – H (g) H – N (g) + H(g) ∆H = b kJ

H – N (g) N (g) + H(g) ∆H = c kJ +

H – N – H (g) N (g) + 3 H(g) ∆ Hr = (a + b + c) kJ

H
3 E N–H ∆Hr = (a + b + c) Kj
a+b+ c
1 E N–H =
( 3 )kJ.

2. Energi Disosiasi Ikatan


Energi Disosiasi Ikatan adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan salah satu ikatan yang
terdapat pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas.
Contoh:
CH4(g) CH3(g) + H(g) ∆H = + 431 kJ.
Energi disosiasi untuk melepas 1 atom H dari molekul CH4 sebesar 431 kJ.

3. Energi Ikatan Rata-rata


Reaksi kimia antar molekul dapat dianggap berjalan melalui 2 tahap; yaitu pemutusan ikatan pada
reaksi, kemudian pembentukan ikatan pada produk sehingga ∆H dari energi ikatan adalah:

Jumlah Energi Ikatan Reaktan ( kiri ) }− {Jumlah Energi Ikatan Produk ( kanan ) }
∆Hr = {
∆Hr = ( E.I. reaktan) – (E.I. produk)

Contoh:
Diketahui dari data energi ikatan;
E C = C = 612 kJ
E Cl – Cl = 243 kJ
E C – C = 347 kJ
E C – Cl = 346 kJ
Ditanya: C3H6(g) + Cl2(g)  C3H6Cl2(g) ∆Hr = ……… kJ.

Jawab: H H H H H
| | | | |
H – C = C – C – H + Cl – Cl  H – C – C – C – H ∆Hr = …….
| | | | |
H H Cl Cl H

∆Hr = E.I. pereaksi – E.I. produk


= (1 E C = C + 1 E C – C + 6 E C – H + 1 E Cl – Cl) – (6 E C – H + 2 E C – C + 2 E C – Cl)
= (612 + 243) – (347 + 2(346)
= 855 – 1039
= -184 kJ/mol
Jadi: C3H6(g) + Cl2(g) C3H6Cl2(g) ∆Hr = -184 kJ.
4. Perbandingan ∆Hr dari Energi Ikatan dan dari Percobaan
a. Berdasarkan percobaan ∆H pembakaran etanol = -992,3 kJ mol–1
b. Berdasarkan tabel pembakaran etanol C2H5OH
Diketahui: E C – H = 413 kJ E O = O = 498 kJ
E C – C = 347 kJ E O – H = 464 kJ
E C – O = 358 kJ E C = O = 749 kJ
ΔH o
Ditanya: c C2H5OH = ………….. kJ.mol –1
Jawab:
C2H5OH(g) + 3 O2(g) 2 CO2(g) + 3 H2O(g)
CH3 – CH2 – O – H + 3 ( O = O ) 2(O=C=O) + (H–O–H)
ΔH o
c = (5 E C – H + 1 E C – C + 1 E C – O + 3 E O=O + 1 E O - H) – (4 E C = O + 6 E O – H)
= (5 x 413 + 1 x 347 + 1 x 358 + 3 x 498 + 1 x 464) – (4 x 749 + 6 x 464)
= (4728 – 5780) kJ
= -1.052 kJ.mol-1
ΔH o ΔH o
Perbandingan c percobaan < c tabel = -992,3 kJ.mol–1 < -1.052 kJ.mol–1
Ini dikarenakan pada percobaan tidak semua energi terserap, ada yang keluar ke angkasa.

E. KALOR PEMBAKARAN
Reaksi kimia bahan bakar dengan oksigen menghasilkan energi dan berlangsung secara eksoterm.
Besarnya kalor yang dihasilkan setiap bahan bakar berbeda-beda. Bahan bakar antara lain:
1. Arang Kayu
Arang kayu mengandung 60 % C, sehingga dalam 1 Kg arang kayu
60 600 gram C
-1
= 100 x 1000 gram = 600 gram C = 12 gram .mol = 50 mol C
ΔH
Jika arang kayu dianggap terbakar sempurna co = -395,2 kJ.mol – 1

sehingga 50 mol C = 50 mol x (-395,2) kJ.mol – 1 = -19.760 kJ


Jadi 1 Kg arang kayu memilki ∆H = -19.760 kJ
atau kalor yang dihasilkan = 19.760 kJ
2. Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup jutaan tahun yang lalu.
Sumber awal energi yang terkandung dalam bahan bakar ini adalah energi matahari melalui proses
fotosintesis.
Reaksi: 6 CO (g) + 6 H O(g) ⃗
2 2
Sinar Matahari C H O (s) + 6 O (g) ΔH r =+ 2,6 x 10 3 kJ.
6 12 6 2
Bahan bakar fosil yaitu batu bara, gas alam dan minyak bumi.
a. Batu Bara
Proses pembentukan batu bara dari gambut sampai terbentuknya batu bara antrasit dalam waktu
± 300 juta tahun.
Gambut lignit (32 % C) batu bara sub bitu minus (40 % C)

batu bara bitu minus (60 % C) batu bara antrasit (80 % C)


Batu bara tersusun atas unsur-unsur C, H, O. juga mengandung unsur N, S dan bahan mineral (abu)
dalam jumlah sedikit. Salah satu rumus molekul batu bara bitu minus C153H115N3O13S2.

b. Gas Alam dan Minyak Bumi


Pembentukan gas alam dan minyak bumi dari tumbuh-tumbuhan dan binatang purba yang hidup di
laut. Mula-mula terdeposit (tersimpan) ke dasar samudra, kemudian mengalami dekomposisi
(susunan) oleh bakteri dan diubah menjadi pasir dan lumpur. Lama-kelamaan pasir dan lumpur ini
kemudian dikonversikan (diganti) menjadi batu pasir. Dengan adanya tekanan dan temperatur tinggi
dihasilkan pembentukan lapisan batuan pasir dan memungkinkan terjadinya transformasi bahan
organik menjadi minyak bumi dan gas alam (proses ini ± 250 sampai 500 juta tahun). Gas alam
± 85 % metana (CH4), 10 % etana (C2H6), 3 % propana (C3H8) dan sedikit gas lainnya.

Contoh bahan bakar minyak bumi:


LPG mengandung 40 % etana dan 60 % butana dalam 1 Kg LPG mengandung:
40 400 gram
x 1000 gram = 400 gram -1
=13 ,33 mol
a. 100 C2H6 (Mr. = 30) = 30 gram . mol
60 600 gram
x 1000 gram = 600 gram -1
=10 ,34 mol
b. 100 C4H10 (Mr. = 58) = 58 gram . mol
ΔH
Diketahui: fo CO2 = - 395,2 kJ.mol–1
ΔH
fo H2O = - 286,9 kJ.mol–1
ΔH
fo C2H6 = - 84,8 kJ.mol–1
ΔH
fo
C4H10 = - 114 kJ.mol–1
4) Reaksi pembakaran etana:
C2H6(g) + 3½ O2(g) 2 CO2(g) + 3 H2O(g)
ΔH ΔH
∆Hr = fo produk – fo reaktan
ΔH ΔH ΔH
= (2 f o CO2 + 3 f o H2O) – f o C2H6

= - 1.566,3 kJ.mol-1
Dalam 1 Kg = - 1.566 kJ.mol-1 x 13,33 mol = - 20.878,78 kJ.

5) Reaksi pembakaran butana:


C4H10(g) + 6½ O2(g) 4 CO2(g) + 5 H2O(g)
ΔH ΔH ΔH
∆Hr = (4 f o CO2 + 5 f o H2O) – f o C4H10 = -2.902 kJ.mol–1
–1
Dalam 1 Kg = -2.902 kJ.mol x 10,34 mol = -29.996,34 kJ.
Jadi setiap 1 Kg LPG menghasilkan kalor sebesar:
20.878,78 kJ + 29.996,34 kJ = 50.875,12 kJ.
Semakin tinggi panas pembakarannya, maka semakin baik bahan bakar tersebut.

Tabel kalor bebagai bahan bakar


Bahan Bakar Komponen Utama ΔH
co (kJ.mol–
1
)
Gas alam CH4 - 890
Bensin C8H18 - 5460
Solar C16H34 - 9920
Minyak tanah C14H30 - 8705
Alkohol C2H5OH - 1235

3.Dampak Pembakaran Tidak Sempurna


a. Timbulnya asap dan jelaga merupakan pembakaran tidak sempurna yang mengandung
antara lain: CO2(g), CO(g), H2O(g) dan C berbentuk jelaga. Gas CO lebih mudah diikat oleh
hemoglobin dari pada oksigen dengan kadar 100 ppm selama 5 menit, akan menimbulkan
pusing (lemas) bahkan bisa berakhir dengan kematian. Maka berhati-hatilah terhadap
pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor, dalam rumah tangga dan lain-lain.
b. Penggunaan bahan bakar menjadi boros.
c. Permasalahan penggunaan bahan bakar fosil
1) Proses pembentukan bahan bakar fosil baru, kalaupun itu terjadi tidak sebanding dengan
laju kebutuhan dan penambangan yang dilakukan (sekarang dapat diganti dengan
minyak biji jarak).
2) Menyangkut pengaruh lingkungan akibat penggunaan bahan bakar fosil yaitu sulfur akan
menghasilkan oksida sulfur. Pada temperatur tinggi bahan bakar fosil menyebabkan
reaksi N2 dan N2 di udara membentuk oksida nitrogen menimbulkan hujan asam.
3) Pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan CO2(g). Jika berlebihan di udara
menimbulkan efek rumah kaca.

Kesimpulannya:
Kalor yang dihasilkan bahan bakar yang satu dengan yang lain berbeda sehingga kita harus dapat
memilih bahan bakar yang efektif dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Dampak bahan bakar
2) Besarnya kalor yang dihasilkan
3) Cara memperoleh bahan bakar
Bahan bakar yang kita pilih hendaknya menghasilkan kalor yang besar, mudah diperoleh dan tidak
menimbulkan dampak negatif.

Anda mungkin juga menyukai