0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan30 halaman

Pertemuan 4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 30

PERKULIAHAN DARING (ONLINE)

TEKNIK SUNGAI (2 SKS)


Pertemuan 4 – Pengantar Hidrolika Sungai

Muhammad Khalis Ilmi, ST., M.Eng

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


BACKGROUND
Sungai adalah sebuah sistem alur alam yang secara menerus menyesuaikan dirinya terhadap
perubahan lingkungan sekitarnya dalam bentuk aksi dan reaksi. Dampak dari perubahan yang
terjadi di sungai tidak hanya terjadi lokal tapi bisa jauh ke hulu dan ke hilir. Penyesuaian atas aksi
terhadap sungai dapat berdampak perubahan terhadap parameter fisik palung sungai seperti:
tampang melintang, kemiringan memanjang, sinusitas, bentuk palung, kecepatan air, nilai
kekasaran tebing dan dasar sungai dalam tampang memanjang tergantung jenis dan intensitas
dampak. Setelah terjadi dampak itu sungai akan memulihkan dirinya ke kondisi keseimbangan yang
dapat berlangsung cepat dalam beberapa minggu atau dapat juga berlangsung lama dalam beberapa
puluh tahun. Maka dari itu, penting untuk mengukur parameter fisik tersebut secara periodik
dan teliti untuk memahami perubahan yang terjadi di sungai.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


PARAMETER FISIK SUNGAI
Ada beberapa parameter fisik palung sungai yang digunakan dalam hitungan hidraulika. Parameter fisik tersebut
adalah:

❑ Lebar puncak adalah lebar permukaan air tegak lurus arah aliran.
❑ Keliling basah P adalah panjang keliling dasar dan tebing sungai mengikuti tampang melintang tegak lurus
aliran.
❑ Luas tampang basah adalah luas tampang melintang yang dibatasi oleh keliling dasar sungai dan muka air.
❑ Tampang melintang (cross-section) adalah tampang sungai tegak lurus arah aliran.
❑ Thalweg adalah garis yang menghubungkan titik terendah palung sungai.
❑ Kedalaman aliran (flow depth) yaitu jarak antara dasar sungai dan muka air. Kedalaman diukur dari dasar
palung terdalam (thalweg).
❑ Kedalaman normal adalah kedalaman aliran pada saluran uniform dengan aliran steady flow. Pada kondisi
ini muka air sejajar dengan kemiringan dasar saluran dan juga kemiringan energinya.
❑ Kemiringan dasar memanjang adalah kemiringan rata-rata thalweg pada ruas sungai tertentu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


PARAMETER FISIK SUNGAI
Pada sungai yang lebar, nilai b ≈ P dan R ≈ h,
seperti dibuktikan pada perhitungan pada
saluran persegi.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id
CROSS SECTION

LONG SECTION

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


KEDALAMAN NORMAL
❑ Kedalaman normal adalah aliran yang terjadi di saluran dengan tampang beraturan sehingga
kemiringan muka air sama dengan kemiringan dasar saluran. Dalam aliran ini arah aliran saling
sejajar sempurna tidak ada turbulensi dan arus balik (eddies)
❑ Di sungai hal ini sangat tergantung dari geometri palung sungai dan aliran ini dapat terjadi hanya
pada ruas sungai yang lurus dengan tampang yang relative beraturan. Pada sungai yang
bermeander penampang ini terjadi di lokasi ‘crossing’ (tempat berubahnya arah meander)
❑ Di tempat yang relative lurus dan beraturan ini terjadi aliran dengan kedalaman normal. Di tempat
yang lurus ini (kira-kira panjangnya 20 x lebar sungai) hubungan antara elevasi muka air dan debit
Q adalah unik, artinya untuk satu nilai elevasi hanya terdapat satu nilai debit. Tempat yang bersifat
unik ini dapat dipakai sebagai titik awal perhitungan elevasi muka air

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


BILANGAN NON DIMENSIONAL
➢Bilangan Froude
Bilangan Froude adalah angka nondimensional hubungan antara gaya inertia dan gaya gravitasi pada aliran air

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


BILANGAN NON DIMENSIONAL
➢Bilangan Reynold
Bilangan Reynold adalah angka nondimensional hubungan antara gaya inertia dan gaya kekentalan
digunakan untuk menentukan suatu aliran laminar atau turbulen. Inersia adalah hasil perkalian
antara kecepatan dan radius hidrolik dibagi dengan kekentalan kinematic.
Bilangan Reynold digunakan dalam analisis angkutan sedimen. Dalam hal ini kecepatan menjadi
kecepatan gesek (shear velocity) dan radius hidrolik menjadi diameter butiran dasar pembentuk
alur.

Jika Re > 2000 aliran turbulent, jika Re < 500 aliran laminar dan jika terletak antara 500 – 2000
aliran transisi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


KONTINUITAS, KEKEKALAN ENERGI DAN MOMENTUM

➢Kontinuitas
Saluran terbuka mempunyai permukaan yang
terbuka terhadap atmosfer, ketika air mengalir
melalui sungai yang tampang melintangnya tidak
beraturan aliran tersebut akan mengalami perubahan
kecepatan dan kedalaman menyesuaikan terhadap
bentuk geometri sungai. Jika tidak ada air yang
masuk dan meninggalkan sungai, jumlah air yang
mengalir akan tetap sama dari tiap tampang
melintang sungai. Karena air tidak dapat
dimampatkan maka hasil perkalian kecepatan aliran
dan luas tampang melintang akan tetap sama.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


KONTINUITAS, KEKEKALAN ENERGI DAN MOMENTUM

➢Energi
❑ Energi adalah kemampuan yang dimiliki sebuah sistem fisik untuk bergerak melawan gaya

❑ Energi adalah jumlah daya yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah massa
sepanjang jarak tertentu, Daya = Gaya kali Jarak. Dalam system tertutup energy total
adalah konstan ini disebut hukum kekekalan energi

❑ Energi dalam air mengalir terdiri atas beberapa komponen sering disebut’head’ dan
digambarkan sebagai jarak vertical, yaitu :
o Energi potensial atau ‘pressure head’ akibat massa dan gaya gravitasi bumi.
o Energi kinetic yang berhubungan dengan pergerakan air dan disebut sebagai
‘velocity head’

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


KONTINUITAS, KEKEKALAN ENERGI DAN MOMENTUM

➢Kekalan Energi
Menurut rumus Bernoulli :

Rumus di atas menggambarkan hubungan energi antara 2


tampang melintang (1 dan 2) dengan:
Y = energy potensial
V = energy kinetic
Z = energy potensial dari datum tegak lurus terhadap
arah gravitasi
hL = kehilangan head (head loss) diantara penampang
1 dan 2
Head loss adalah energy yang diperlukan untuk
melawan gesekan tebing dan dasar sungai,
turbulensi, dan angkutan sedimen

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


JENIS-JENIS ALIRAN
Aliran saluran muka air bebas dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa macam aliran. Berikut ini aliran
saluran muka air bebas akan diklasifikasikan berdasar pada perubahan kedalaman aliran mengikuti
fungsi waktu dan ruang.

Berdasarkan fungsi ruang, maka aliran dapat dibedakan menjadi :


1. Aliran seragam (uniform flow), apabila kedalaman aliran setiap tempat atau tampang saluran
sama,
2. Aliran tidak seragam (Non-uniform flow), apabila kedalaman aliran berubah sepanjang saluran
yang dapat berupa aliran berubah beraturan (gradually varied flow) atau aliran berubah tiba-tiba
(rapidly varied flow).

Berdasar fungsi waktu, maka aliran dapat dibedakan menjadi :


1. Aliran permanen (steady flow), yaitu apabila kedalaman aliran tidak berubah, konstan sepanjang waktu
tertentu.
2. Aliran tidak permanen (unsteady flow), apabila kedalaman aliran berubah sepanjang waktu tertentu.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id
JENIS-JENIS ALIRAN
➢Aliran Air Rendah (Debit Lingkungan)
Aliran air rendah (low flows) direncanakan pada musim kemarau dengan alur tertentu agar kehidupan
biota air di sungai dapat tetap terjaga. Saat musim kemarau umumnya merupakan perioda yang kritis
bagi kehidupan berbagai jenis ikan. Informasi para ahli biologi tentang kebutuhan alur air saat musim
kemarau merupakan prasyarat untuk mendisain aliran minimum yang masih harus tersedia di sungai,
misalnya paling tidak masih tersedia aliran 95% sebagai aliran pemeliharaan sungai.

➢Aliran Pembentuk Alur (Channel-Forming Discharge)


Aliran ini digunakan untuk analisis stable channel yaitu saluran yang dalam waktu lama tidak
menunjukkan perubahan dimensi yang berarti (relative tetap). Aliran ini adalah aliran tunggal yang
dapat dijadikan pengganti aliran alam yang selalu berubah. Konsep ini hanya cocok untuk sungai-
sungai alluvial di bagian hilir yang selalu ada airnya bukan sungai musiman ataupun sungai di daerah
hulu. Aliran pembentuk alur umumnya didekati dengan besaran Q2 disebut juga dominant discharge

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


JENIS-JENIS ALIRAN
➢Aliran Banjir (High Flows)
Aliran banjir dinyatakan dalam probabilitas / kemungkinan terjadi disamai atau dilampaui nya besaran
debit banjir tertentu. Umumnya dinyatakan dalam periode ulang (tahun) misalnya debit banjir Q100
tahun di suatu lokasi adalah = 500 m3/det
Periode ulang yang relative tinggi digunakan pada wilayah pengembangan ekonomi yang lebih maju
(perkotaan / metropolitan) sementara yang lebih kecil digunakan untuk wilayah yang belum maju
(pedesaan). Hal yang demikian mengingat kerugian banjir yang ditimbulkan untuk wilayah perkotaan
jauh lebih besar dibanding dengan wilayah pedesaan, sehingga memerlukan tingkat keamananan yang
lebih tinggi
Pemilihan periode ulang banjir untuk alur dan prasarana yang akan dibangun didasarkan pada analisis
kelayakan ekonomi.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Untuk keperluan praktis restorasi sungai alluvial berikut ketentuan berikut ini dapat dipertimbangkan :
❑ Untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan muka air yang berlebihan misalnya karena banyak
bangunan untuk keperluan umum di dekat sempadan sungai, debit rencana untuk restorasi sungai
dibatasi untuk Q5th.
❑ Banjir dengan periode ulang Q10th- Q25th digunakan untuk memperkirakan gerusan yang terjadi
pada tebing dan dasar sungai, agar dampak yg timbul seminimal mungkin.
❑ Banjir dengan periode ulang Q50th-Q100th digunakan untuk memperkirakan batas dataran banjir,
juga alur banjir (flood way) yang tidak menimbulkan kenaikan muka air yang tinggi (< 1 feet) di
dataran banjir.
Untuk keperluan pengendalian banjir di Indonesia berlaku ketentuan rule of thumb sbb :
❑ Untuk ibukota kabupaten/kotamadya digunakan periode ulang Q10
❑ Untuk ibukota provinsi / kota besar digunakan periode ulang Q20-Q50

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


SALURAN TAMPANG GANDA
❑ Saluran tampang ganda lebih mendekati kondisi alami sehingga menunjukkan kinerja ekologi yang
lebih baik. Alur bagi debit pembentuk alur (debit dominan) diperlukan untuk melewatkan sedimen. Yang
paling menentukan bagi alur debit dominan adalah lebar puncak alur
❑ Dimensi alur bagi debit dominant ini dapat ditentukan berdasarkan alur ruas referensi, yaitu alur di ruas
sungai yang sama atau sungai sejenis yang relatif stabil, tidak menampakkan perubahan karena
sedimentasi maupun gerusan
❑ Sungai sejenis artinya sungai yang berdekatan dan /atau yang memiliki kondisi geologi, topografi
dan vegetasi sempadan yang mirip.
❑ Sementara alur bagi debit banjir (flood plain channel) diperlukan untuk melewatkan debit banjir.
Dengan pembagian tersebut dan meletakkan alur untuk sedimen di dalam alur untuk banjir
menjadikan alur semakin stabil

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


SALURAN TAMPANG GANDA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Bentuk-bentuk
saluran

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Keuntungan Saluran Tampang
Ganda
❑ Dengan membuat saluran lebih kecil ditengah menjadikan kedalaman air bertambah besar yang
mengakibatkan kemampuan mendorong sedimen juga semakin kuat. Alur menjadi lebih stabil tidak
mudah terjadi sedimentasi
❑ Dengan membuat saluran banjir yang lebih lebar di atas saluran untuk sedimen mengakibatkan
gaya gerusan tebing mengecil karena dengan membuat alur lebar kedalaman air di tebing
sungai menjadi kecil dan potensi gerusan/erosi juga mengecil. Alur menjadi lebih stabil tidak
mudah terjadi gerusan tebing. Juga karena pada musim kemarau tebing flood plain channel
tidak tersentuh air menjadikan tebing ini dapat diisi tetumbuhan penstabil tebing

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Dimensi Saluran Tampang Ganda
❑ Dimensi saluran jenis tampang ganda ditentukan oleh angka perbandingan lebar dasar saluran flood
plain dibagi dengan lebar puncak saluran debit dominan

❑ Untuk sungai aluvial berdasarkan pengamatan visual dan modeling angkutan sedimen
dasar ada 2 kaidah rule of thumb sbb :
a. Jika angka perbandingan lebih kecil dari 3 akan terjadi kecenderungan bantaran menjadi
tidak stabil tidak terbentuk tampang ganda sehingga saluran menjadi bertampang
tunggal.
b. Jika angka perbandingan lebih besar dari 5 akan terjadi kecenderungan alur
keseluruhan menjadi berbentuk meandering.
c. Berdasar 1 dan 2 di atas sebaiknya angka perbadingan hendaknya dipilih antara 3
sampai 5

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Two-stage ditch geometry with minimum
size benches

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Contoh Perhitungan Saluran Tampang
Ganda

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Contoh Perhitungan Saluran
Tampang Ganda

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Contoh Perhitungan Saluran
Tampang Ganda

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Segmen 1

Segmen 2

Segmen 3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Pengukuran kecepatan aliran

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id


Thank you!

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ummat.ac.id

Anda mungkin juga menyukai