0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan52 halaman

PAUD4501 - Tugas 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 52

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM HAL

MENGENAL BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BATU PADA


KELOMPOK A PAUD TOLULU DESA POPNAM KECAMATAN NOEMUTI
KABUPATEN TTU

LAPORAN
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Kewajiban Mata
Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PAUD 4501)

OLEH

NAMA : SANCTI SILVESTRI LOPIS GOA

NIM : 837859477

POKJAR : KOTA KEFAMENANU

PROGRAM STUDI : SI PG PAUD

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH – UT KUPANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2020

1
2
1.1 Latar Belakang

BAB 1
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses penyesuaian diri secara timbal balik (memberi


dan menerima pengetahuan).Sasaran tugas fungsi pendidikan adalah manusia yang
senantiasa tumbuh dan berkembang mulai dari periode kandungan ibu sampai meninggal
dunia.Oleh karena itu,fungsi pendidikan adalah menyediakan fasilitas yang dapat
memungkinkan pendidikan berjalan lancar dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat
hidup kelak kemudian hari dan sebagai sumber peraturan yang akan digunakan sebagai
pegangan hidup dan pegangan langkah pelaksanaan oleh tenaga pendidik.Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) merupakan proses interaksi antara pendidik (orang
tua,pengasuh,pendidik) dengan anak usia dini secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan


pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar ) kecerdasan daya pikir,daya
cipta,kecerdasan emosi,kecerdasan spiritual,sosialemosional(sikap dan perilaku serta
beragama),bahasa,dan komunikasi.

Tujuan pendidikan Tman Kanak-kanak adalah membantu meletakan dasar


kearah perkembangan sikap,pengetahuan,keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh
anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya (Depdikbud,1998:2).Untuk mencapai tujuan semua itu,perlu
perhatian khusus terutama pendidikan sejak dini yaitu sebuah pendidikan di taman kanak-
kanak yang dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajarsesuai dengan kurikulum
yang berlaku agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya sesuai
denngan tahap perkembangannya.

Adapun kegiatan pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum


suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan
pada dasarnya mengutamakan para siswa menuju pada peruhahan –perubahan tingkah laku
intelektual,moral,maupun sosial anak agar dapat hidup mandiri sebagai individu..Dalam
3
mencapai tujuan tersebut anak berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur
guru melalui proses pembelajaran.

4
Linkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pembelajaran,bahan
pembelajaran,metodologi pembelajaran dan penilaian pembelajaran .Secara khusus terkait
metodelogi pembelajaran,aspek ini terkait dengan dua hal yang saling menonjol yaitu
metode dan media pembelajaran.Media memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.Media dalam proses belajar anak
didik dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil
belajar yang dicapainya.

Peran media dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan anak usia dini
semakin penting artinya mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada masa
berpikir konkrit.Oleh karena itu salah satu prinsip pendidikan untuk anak usia dini harus
berdasarkan realitanya anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata.Dengan
demikian dalam pendidikan untuk anak usia dini harus menggunakan sesuatu yan g
memungkinkan anak dapat belajar secara konkrit.Prinsip tersebut mengisyaratkan perlu
digunakan media sebagai saluran penyampaian pendidikan untuk anak usia dini.

Pestalozzi mengatakan pendidikan adalah pengaruh dari panca indra dan


pengalamannya potensi yang dimiliki dapat di kembangkan.Oleh karenanya guru harus
memiliki strategi untuk menciptakan pembelajaran yang memberikan pengalaman
menyenangkan melalui media bermain yang tepat.

Seorang pendidik anak usia dini mempunyai tugas utama sebagai perencana,
pelaksana dan pengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran di kelasnya.seorang guru paud
diharuskan merancang tujuan dan strategi pembelajaran,menentukan media yang
diperlukan,memilih metode serta melakukan penilaian pembelajaran

Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pengembangan kognitif di PAUD


To’lulu ditemukan masalah yang berkaitan dengan kemampuan kognitif anak dalam hal
mengenal bentuk dengan menggunakan media batu yang tersedia di alam sekitar
kehidupan anak maupun dari setiap gerakan anak itu sendiri. Hal ini ditandai adanya
beberapa kondisi yaitu: a). Anak sering menyusun dan bermain dengan batu namun tidak
tahu bentuk dari batu b). Anak kurang konsentrasi dan lebih cendrung bersenda gurau
sendiri dengan temannya,jika guru sedang memperagakan /menunjukan,melakukan dan
menjelaskan,c). Anak masi sering keliru dalam mengenal bentuk dari batu d). Guru masi
kurang kreatis dalam memberi menstimulasi kegiatan mengenal bentuk-bentuk pada batu

5
Pada umumnya anak kesulitan dalam mengenal bentuk-bentuk pada batu.Hal ini
disebabkan anak terlebih dahulu merasa kurang percaya diri selain itu anak merasa
mengenal bentuk-bentuk batu adalah hal yang sering dilakukannya bukan belajar,karena
kemampuan intelegensinya belum paham betul akan setiap aktivitas yang
dilakukannya.Oleh karena itu mereka sering mencari kesibukan sendiri dan suka ramai
dengan temannya,jika guru sedang memperagakan di depan kelas.

Mengingat masalah diatas,apabila tidak segera diatasi dan diselesaikan akan


berakibat munculnya masalah-masalah baru seperti anak akan semakin kesulitan dalam
menerima materi berikutnya dan anak kurang menyenangi pelajaran matematika.Aspek
kognitif akan berkembang lebih baik jika menggunakan media yang mampu dijangkau
oleh indra anak.Batu termasuk benda alam yang dekat dengan anak serta mudah diperoleh
oleh guru dan anak.Batu dapat dijadikan sebagai media untuk mengenal konsep
bilangan,mengenal penjumlahan sederhana,mengelompokan berdasarkan ukuran,membuat
bentuk,mengenal warna,dan mengurutkan sesuai pola.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana peningkatan kemampuan
kognitif anak dalam hal mengenal bentuk dengan menggunakan media batu pada kelompok
A PAUD To’lulu Desa Popnam Kecamatan Noemuti Kabupaten TTU Tahun
Pelajaran
2019/2020”

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan perbaikan pembelajaran dalam
penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal bentuk
dengan menggunakan media batu pada kelompok A PAUD To’lulu

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Manfaat bagi anak


Anak PAUD To’lulu mendapat pengalaman belajar yang nyata dalam
mengenalkan anak dengan benda alam.
Anak dapat termotivasi dalam belajar di bidang pengembangan kognitif.
2. Manfaat bagi guru
6
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran
Menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar
Sebagai upanya dalam melakukan perbaikan dalam kegiatan belajar

BAB II KAJIAN
PUSTAKA

2.1 PERKEMBANGAN ANAK


Perkembangan anak adalah aspek yang paling utama yang harus diperhatikan
oleh guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.Anak adalah individu yang
sedang mengalami proses perkembangan sangat pesat dan sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya.Anak sangat aktif,dinamis,antusias,dan hampir selalu ingin tahu
terhadap apa yang dilihat dan didengarnya,serta seolah-olah tak perna berhenti belajar.Ia
memiliki karakter sendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang
dewasa.Menurut pandangan psikologi,anak usia dini memiliki karakteristik yang khas dan
berbeda dengan anak lain yang berada di atas usia 8 tahun.Karakteristikini dikemukan
oleh Richard D.Kellough dalam hartati (2007:12) yaitu: a) Egosentris, b) Memiliki
curiosity yang tinggi, c) Makluk Sosial, d) The unique person, e) Kaya dengan fantasi, f)
Daya konsentrasi yang pendek.

Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh


ketergantungan,yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual (kira-
kira usia 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria).Masa kanak-kanak dibagi menjadi
2 periode yang berbeda,yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung
dari umur 2-6 tahun dan periode akhir dari 6 tahun sampai tiba saatnya anak matang
secara seksual.Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak penting karena dua
alasan berikut:pertama,untuk anak-anak yang belum mencapai usia wajib belajar
diperlakukan sangat berbeda dari anak yang sudah masuk sekolah;dan kedua,begitu penting
garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak pada usia 6 tahun adalah efek
dari faktor sosial bukan dari faktor fisik.Lebih lanjut dijelaskan oleh Hurlock (1980-108)
pada umumnya orang berpendapat bahwa masa anak-anak merupakan masa yang terpanjang
dan rentang kehidupan saat di mana individu relatif tidak berdanya dan tergantung pada
orang lain

Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang
mengundang masalah atau masa sulit,dengan datangnya masa kanak-kanak sering
7
terjadi masalah perilakuyang lebih menyulitkan dari pada masalah perawatan fisik masa
bayi.Sering

8
kali orang tua menganggap masa awal kanak-kanak sebagai usia mainan.Karena anak
mudah menghabiskan sebagian besar waktu juga bermain dengan mainannya.Bermain
dengan mainan mencapai puncaknya pada tahun-tahun masa awal kanak-kanak sebagai usia
mainan.Karena anak mudah menghabiskan sebagian besar waktu juga mainan mencapai
puncaknya pada tahun-tahun awal masa kanak-kanak,kemudian menurun saat anak mencapai
usia sekolah.Namun tidak berarti minat untuk bermain dengan mainan segera berhenti kalau
anak masuk sekolah.Ketika masuk ke kelas satu,anak-anak didorong untuk melakukan
berbagai permainan dan bentuk olahraga yang disesuaikan dan tidak satupun yang
menggunakan mainan

2.2 KEMAMPUAN KOGNITIF


Kemampuan kognitif merupakan salah satu kemampuan dasar yang dimiliki anak usia
3-4 tahun.Apabila kita bicara kemampuan dasar,maka kita akan menghubungkan dengan
istilah “potensi”.Dalam bayak buku spikologi potensi sering diartikan sebagai pembawaan
sejak lahir atau kesanggupan untuk berkembang yang dimiliki seorang manusia sejak lahir
(Gunarti,dkk.2012:1.37).Perkembangan kognitif adalah suatu proses berpikir berupa
kemampuan untuk menghubungkan,,menilai dan mempertimbangkan sesuatu.Dapat juga
dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk menciptakan karya
yang dihargai dalam suatu kebudayaan.Pengembangan kognitif merupakan perwujudan dari
kemampuan primer yaitu: a) Kemampuan berbahasa,b) Kemampuan mengingat, c)
Kemampuan nalar atau berpikir logis,d) Kemampuan tilikan ruang,e) Kemampuan
bilangan,f) Kemampuan menggunakan kata-kata,g) Kemampuan mengamati dengan cermat
(Depdiknas,2007:3).Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak mampu
melakukan eksplorasi dunia sekitar melalui panca inderanya.Dengan pengetahuan yang
diperolehnya,anak akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi manusia yang
utuh sesuai dengan kodratnya sebagai makluk Tuhan yang harus memberdayakan apa yang
ada di dunia ini untuk kepentingan dirinya dan orang lain.Proses koknisi meliputi berbagai
aspek seperti,persepsi,ingatan,pikiran,simbol,penalaran,dan pemecahan masalah
(Sujiono,dkk.2009:1.22).Menurut Piaget dalam Winataputra,dkk,(2012:3.40) mengemukakan
ada empat tahapan perkembangan kognitif yaitu: a) Tahap sensori motor, b) Tahap pre-
operasional, c) Tahap konkrik operasional, d) Tahap formal operasi.Ketika seorang manusia
sejak lahir ia membawa segudang potensi,namun potensi tersebut harus didukung oleh
orang dewasa yang ada di sekitarnya agar dapat berkembang secara optimal dan
maksimal.Perkembangan kognitif merupakan perkembangan dari pikiran.Pikiran
merupakan
9
bagian dari otak,bagian bagian yang digunakan untuk bernalar,berpikir dan memahami
sesuatu.Setiap hari pemikiran anak berkembang ketika mereka belajar tentang orang yang
ada disekitarnya.Belajar,berkomunikasi dan membaca mendapatkan lebih banyak
pengalama lainnya,kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan verbal,kemampuan
memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup
sehari-hari (Sujiono,dkk,2009:2.2).Kemampuan kognitif senantiasa berkembang dan sering
kali kita menyebutkannya dengan istilah lebih intelek dan cerdas.Kemampuan kognitif
dapat berkembang dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:

a. Faktor keturunan/hereditas
Teori hereditas atau nativisme pertama kali dipelopori oleh seorang ahli
filsafat Schopenhauer.Dia berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa
potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi lingkungan.
b. Faktor lingkungan
Teori lingkungan atau empirisme dipelopori oleh John Locke.Dia
berpendapat bahwa manusia dilahirkan sebenarnya suci atau
tabularasa.Menurutnya perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh
lingkungannya.
c. Factor kematangan
Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah
mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-
masing.Kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis
d. Pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan inteligensi
e. Minat dan bakat
Minat mengarahkan perbuatan itu.Sedangkan bakat diartikan sebagai
kemampuan bawaan,sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan
dilatih agar dapat terwujud.Bakat seseorang akan mempengaruhi tingkat
kecerdasannya
f. Kebebasan
Kebebasan yaitu kebebasan manusia berpikir divergen (menyebar) yang
berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam
memecahkan masalah-masalah

10
Secara ringkas menurut Yusuf
(Masitoh,dkk.2011:2.14),mengemukakan kemampuan kognitif anak masa
prasekolah antara lain:mampu berpikir menggunakan simbol;bepikir masih
dibatasi oleh persepsi;berpikir masih kaku;anak sudah mulai mengerti dasar-
dasar mengelompokan sesuatu atas dasar satu dimensi,seperti kesamaan
warna,bentuk dan ukuran.Menurut Piaget (Depdiknas,2007:4) mengemukakan
tiga tahapan proses membangun pengetahuan yaitu: a) Asimilasi (proses aktif
dalam menggunakan skema untuk merespon lingkungan, b) Akomodasi
(penyesuaian aplikasi skema yang cocok dengan lingkungan yang
direspon), c) Equilibrium (keseimbangan antara skema yang digunakan
dengan lingkungan yang direspons sebagai hasil ketepatan akomodasi).

2.3 .MEDIA BAGI ANAK


A.Pengertian media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harafia artinya “perantara” yaitu perantara sumber pesan
dengan penerimaan pesan.Media dapat diartikan segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan informasi atau pesan (Association of education and
communication technology).Media adalah alat yang sangat penting untuk menstimulus
anak untuk dalam kegiatan pengembangan kognitif.Menurut Gagne (1970) media adalah
beberapa komponen dalam lingkungan anak yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Peranan guru sebagai pendidik anak usia dini sangat dituntut untuk dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak.Bredecamp & cople (1997)
mengemukakan bahwa “Lingkungan harus memungkinkan anak dapat melakukan proses
belajarnya.Lingkungan tersebut bukan hanya lingkungan fisik,tetapi juga lingkungan
psikologis” agar belajar anak optimal,maka diperlukan lingkungan berupa sarana belajar
yang dapat menstimulasi anak untuk dapat melakukan berbagai aktifitas sehingga anak
dapat mengembangkan pemahaman barunya terutama dalam aspek kognitif

B. Manfaat media
Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan beberapa manfaat media yaitu:
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih standard
2. Pembelajaran dapat lebih menarik
3. Pembelajaran dapat lebih aktif

11
4. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
5. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
6. Waktu pembelajaran menjadi lebih efesien
7. Peran guru kearah yang lebih positif

2.4 MEMANFAATKAN BAHAN ALAM UNTUK ALAT PERMAINAN EDUKATIF


Siedoo,Pada dunia pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),tentu tidak lepas dari
dunia
anak-anak,yaitu dunia bermain.Dalam bermain kadang anak membutuhkan
alat
permainanyang bervariasi,dengan bahan yang bervariasi pula.Namun jangan memberi
permainan yang kurang mendidik apalagi membahanyakan anak.Berilah mereka Alat
Permainan Edukatif (APE) yang bisa disediakan guru atau orang tua,tanpa harus membeli
yang mahal.

Guru PAUD atau orang tua dalam menyediakan alat permainanbagi anak untuk
bereksplorasi.Termasuk menyalurkan keingintahuan anak terhadap alat
tersebut.Keingintahuan mereka kadang membuat alat mudah rusak,tidak masalah.Rasa ingin
tahu itulah yang membuat anak” merusak” yang sebenarnya ingin tahu,mengapa alat itu bisa
bergerak,bisa berbunyi,dan sebagainya.Untuk itu sediakan alat yang murah dengan cara
membuat sendiri dari barang-barang atau bahan-bahan yang murah dan mudah didapat.Salah
satunya dengan memanfaatkan bahan alam local untuk pembuatan Alat Permainan Edukatif
(APE),Bahan-bahan alam mudah didapat dan tidak harus membeli,karena banyak tersedia di
sekitar kita.

Tujuan Pemanfaatan Bahan Alam sangat beragam APE yang berasal dari bahan alam
local,seperti kolase bunga dari kulit bawang merah dan putih.Bisa juga mobil-mobilan dari
kulit jeruk bali,perahu dari batang gelagah,kolase dari pelepah pisang,congklak dari pelepah
pisang.Bisa juga pesawat dari kulit rebung dan pembuatan bingkai dari gelaga dan
bambu.Guru atau orang tua bisa juga membuat APE memanfaatkan batu-
batuan,kayu,ranting,biji-bijian,bunga batang padi,dan lain-lain

APE berbahan alam ini juga memajukan kemampuan berbahasa ,berpikir kritis-
positif,mengenalkan lingkungan dan kemampuan diri.juga mampu menumbuhkan motivasi
serta meningkatkan perhatian belajar anak.Dalam dunia belajar anak.id,dijelaskan APE
mendorong anak berpikir kreatif dalam hal pemanfaatan alam sekitar untuk membuat produk

12
yang menarik.Kreasi ini bermanfaat dalam melatih motoric halus anak dan mengembangkan
imajinasi anak.Contoh pemanfaatan bahan alam yaitu:

13
1. Batu-batuan
Batu-batuan dapat dimanfaatkan untuk permainan menghitung,bunyi-
bunyian,dapat juga dibuat menjadi bentuk binatang dan lainnya.
2. Kayu
Kayu yang dipilih adalah kayu yang cukup keras dan kering,agar bubuk
atau jamur kayu tidak mudah termakan oleh anak didik
3. Daun-daun
Daun-daun dapat digunakan sebagai alat untuk melukis atau prakarya,seperti
membuat topi,boneka,dari daun ,mencetak,.Dan dapat juga dalam kegiatan
matematika seperti mengukur daun,membedakan kasar halus,mengelompokan
macam-macam bentuk daun
4. Biji-bijian
Biji-bijian dapat digunakan sebagai alat untuk menghitung,permainan
congklak,atau hiasan
5. Pelepah daun
Pelepah dapat digunakan sebagai baling-baling,alat music atau kuda-
kudaan,dapat juga meronce
6. Bambu
Bambu dapat digunakan sebagai alat musik,atau permainan menyusun
bangunan

Dengan memanfaatkan bahan alam sebagai alat permainan edukatif,tentu guru,orang


tua dan anak akan terbiasa berkreasi.Sekaligus memanfaatkan bahan murah,mudah
didapat,dan tentu ramah lingkungan,sebagai media pembelajaran

14
BAB III
RENCANA PERBAIKAN
3.1 SUBJEK PENELITIAN
1. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di PAUD To’lulu,Desa Popnam,Kecamatan


Noemuti,Kabupaten Timor Tengah Utara.Kelas yang akan menjadi tempat penelitian
adalah kelas A.Jumlah pendidik 5 orang.1 Pengelola dan 4 pendidik.Peneliti sendiri
merupakan salah satu pendidik/guru di PAUD T’olulu. Penelitian ini dilakukan
pada peserta didik kelas A dengan alasan kurang optimalya kemampuan siswa dalam
mengenal bentuk,halus kasar, panjang pendek,kegunaan dan warna dari batu tersebut.
1. Waktu penelitian
a. Pelaksanaan penelitian siklus 1:
RPPH 1 dilaksanakan pada tanggal 06 April 2020
RPPH 2 dilaksanakan pada tanggal 09 April 2020
b. Pelaksanaan penelitian siklus 2:
RPPH 1 dilaksanakan pada tanggal 16 April 2020
RPPH 2 dilaksanakan pada tanggal 19 April 2020
2. Tema
Tema yang diteliti adalah “Binatang”.Tema tersebut dirinci menjai sub-sub
tema berikut:
a. Macam-macam binatang
b. Binatang yang hidup di air (ikan)
c. Binatang yang hidup di darat (babi)
d. Binatang yang berkaki 2(ayam)
e. Binatang yang berkaki 4 (kambing)
3. Kelompok
Kelompok anak yang menjadi subjek penelitian adalah kelompok bermain kelas
A.Jumlah siswa seluruhnya12 siswa.Terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 8 siswi
perempua dengan rentang usia 4-5 tahunn.Penulis mengamati anak-anak
PAUD
15
To’lulu kelompok A memiliki karakter yang berbeda-beda,ada anak yang aktif dan
selalu mengganggu temannya,ada anak yang saat kegiatan di dalam kelas dia
lebih suka bermain di luar kelas,merebut mainan teman sambil berlari keliling
kelas,ada juga yang loncat sambil menyebutkan film kartun (tobot) faforit
mereka,ada juga yang bercerita tentang keadaan keluarganya.
4. Karakteristik anak
Montolalu (2007:214) mengatakan bahwa agar dapat memberi bimbingan
kepada anak dengan sebaik-baiknya guru perlu mengetahui bahwa pada umumnya
anak-anak melalui tingkatan-tingkatan atau tahap-tahap bermain sbb:
a. Tahap Manipulatif
Yaitu suatu proses pada anak berusia 2-3 tahun.Dengan
menggunakan alat-alat atau benda yang ia pegang,anak akan melakukan
penyelidikan dengan cara membolak-balik,meraba,bahkan menjatuhkan
lalu melempar dan memungut kembali,dsb.
b. Tahap Simbolis
Tahap dari manipulative ke tahap simbolis hamper tidak terlihat.Tahap
ini,anak melakukan kembali apa yang perna ia lakukan pada tahap
manipulative,contohnya kadang berbicara sendiri.
c. Tahap Eksplorasi
Pada tahap ini anak bermain sendiri,ia lebih senang tidak berteman dalam
bermin.Permainannya lebih banyak kearah yang berhubungan dengan
pasir,seperti menganyak pasir,menuangkannya,dan meletakan kembali
dalam wadah
d. Tahap Eksperimen
Tahap ini dinamakan anak mulai melakukan percobaan,yang berarti
mereka memasuki tahap eksperimen.
e. Tahap dapat dikenal
Anak usia 5-6 tahun pada umumnya telah mencapai tahapan bermain
ini,yaitu membentukbangunan-bangunan yang realistis,bentuk-bentuk
yang sudah dikenal atau dilihat anak dalam kehidupannya.

16
3.2 DESKRIPSI RANCANGAN PER SIKLUS
1. Rencana Pelaksanaan

Penelitian ini dikelompokan menjadi II siklus yang tiap siklus terdapat


beberapa tahapan yaitu:Tahapan perencana,tahapan pelaksanaan tindakan,tahapan
pengumpulan data atau tahapan refleksi

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus :Pertama
Tema :Binatang
Sub tema :Binatang yang hidup di air
Kelompok :A
Hari/tanggal : Senin,06 April 2020

Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal bentuk
dengan menggunakan media batu
Identifikasi Masalah
1. Kurang menariknya media dalam kegitan
pembelajaran
2. Sebagian anak masih kurang tertip saat ke
toilet
3. Guru kurang kreatif dalam melakukan pembelajaran di
kelas
4. Anak-anak masih kurang mengenal bentuk-bentuk pada
batu
Analisis masalah
Dari keempat masalah tersebut masalah yang akan dipecahkan adalah
kurangnya kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk dengan menggunakan
media batu karna merupakan masalah yang paling berat.penyebab masalah tersebut
karna guru kurang kreatif dalam memperkenalkan bentuk dari batu kepada anak dan
kurangnya minat anak dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
Perumusan Masalah

17
Bagaimana meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal
bentuk dengan menggunakan media batu pada kelompok A PAUD To’lulu?

18
Rencana Kegiatan:

RPPH Ke Pembukaan Inti Penutup


1 - Menyanyi bersama - Menyusun - Mengajak
“lihat-lihat itu ikanku” batu pada anak untuk
gambar ikan tepuk “ikan”

2 - Menebak judul cerita - Menyusun - Menjawab


batu pertanyaan
membentuk seputar cerita
huruf
“udang”
dengan
menggunakan
batu

SKENARIO PERBAIKAN

SIKLUS 1 / RPPH I

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : 1/ Pertemuan I

Hari/Tanggal : Senin, 06 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Judul kegiatan :guru menyapa anak-anak

19
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang diatur di rumah
2. Pengorganisasian anak :posisi anak duduk

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru menyapa anak-anak


2. Guru menanyakan kabar anak-anak
3. Guru mengajak anak mendengarkan cerita
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Judul kegiatan: menyusun batu membentuk kata “udang”

Pengelolaan Kelas

1. Penataan ruang :sama dengan kegiatan pembukaan

2. Pengorganisasian:anak-anak atur posisi dirumah

Langkah-langkah perbaikan

1. Guru menyiapkan gambar ikan dan batu


2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain
3. Guru menjelaskan cara menyusun batu pada gambar ikan
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)

Pengelolaan kelas
1. Pengelolaan ruang:sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk di rumah
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan perasaan anak
2. Guru menanyakan anak-anak kegiatan hari ini

3. Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah menjawab pertanyaan.

20
SKENARIO PERBAIKAN

SIKLUS 1 / RPPH II

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : 1/ Pertemuan I

Hari/Tanggal : Kamis 09 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Judul kegiatan :guru menyapa anak-anak
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang diatur di rumah
2. Pengorganisasian anak :posisi anak duduk

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru menyapa anak-anak


2. Guru menanyakan kabar anak-anak
3. Guru mengajak anak mendengarkan cerita
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Judul kegiatan: menyusun batu membentuk kata “udang”

Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang :sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak atur posisi dirumah
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan batu kerikil
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain
3. Guru menjelaskan cara menyusun batu pada kata udang
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan

21
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Pengelolaan kelas
1. Pengelolaan ruang:sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk di rumah
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan perasaan anak
2. Guru menanyakan anak-anak kegiatan hari ini

3. Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah menjawab pertanyaan.

RANCANGAN SATU SIKLUS

SIKLUS : Kedua
Tema : Binatang
Sub tema :Binatang berkaki dua
Kelompok :A
Hari/Tanggal : Senin,13 April 2020

Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal bentuk
dengan menggunakan media batu
Identifikasi Masalah
1. Kurang menariknya media dalam kegitan pembelajar
2. Guru kurang kreatif dalam melakukan pembelajaran di kelas
3. Anak-anak masih kurang mengenal bentuk-bentuk pada batu
Analisis masalah
Dari keempat masalah tersebut masalah yang akan dipecahkan adalah kurangnya
kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk dengan menggunakan media
batu karna merupakan masalah yang paling berat.penyebab masalah tersebut karna
guru kurang kreatif dalam memperkenalkan bentuk dari batu kepada anak dan
kurangnya minat anak dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
Perumusan masalah

22
Bagaimana meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal
bentuk dengan menggunakan media batu pada kelompok A PAUD To’lulu?

Rencana Kegiatan:

RPPH Ke Pembukaan Inti Penutup

3 - Gerak dan lagu bersama - Membuat - Bercerita


“ kotek-kotek anak kandang ayam tentang
ayam turun berkotek” dengan “ayam”
menggunakan
batu

4 - Menyanyi bersama “di - Kolase - Mengucap


pucuk pohon cempaka” gammbar syair “burung”
burung
menggunakan
batu kerikil

SKENARIO PERBAIKAN

SIKLUS II / RPPH III

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : II/ Pertemuan III

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang diatur di rumah
2. Pengorganisasian anak:posisi anak-anak duduk

23
langkah perbaikan:
1. Guru menyapa anak-anak di rumah
2. Guru mengajak anak-anak belajar dari rumah
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: kolase gambar burung menggunakan kerikil
Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak dengan posisi duduk
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan berbagai macam batu ukuran besar dan kecil
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain
3. Guru menjelaskan bentuk dari kandang ayam
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan
B. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan anak-anak tentang kegiatan hari ini
2. Guru memberikan pujian kepada anak-anak yang sudah menjawab pertanyaan

SKENARIO PERBAIKAN

SIKLUS II / RPPH IV

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : II/ Pertemuan IV

Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang diatur di rumah

24
2. Pengorganisasian anak:posisi anak-anak duduk
langkah perbaikan:
1. Guru menyapa anak-anak di rumah
2. Guru mengajak anak-anak belajar dari rumah
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: kolase gambar burung menggunakan kerikil
Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak dengan posisi duduk
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan gambar burung
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain
3. Guru menjelaskan cara membuat kolase
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan anak-anak tentang kegiatan hari ini
2. Guru memberikan pujian kepada anak-anak yang sudah
menjawab pertanyaan

2.Pelaksanaan PTK

a.pelaksanaan kegiatan perbaikan

1. Siklus 1

Siklus 1/RPPH 1

a. Kegiatan dan pelaksanaan tindakan kelas pada pertemuan pertama siklus 1


pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 06 April 2020 di kelompok A PAUD TO’LULU.Dalam
hal ini peneliti bertindak sebagai guru.Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

25
Rencana yang disusun dilaksanakan sesuai denganlangkah-langkah perencanaan
pembelajaran.Peneliti sebagai guru menggunakan batu dengan metode menyusun
batu membentuk kata udang untuk meningkatkan motoric halus anak.
Pembukaan:kegiatan awal kurang lebih 1 menit di mulai dari menyapa
anak,berdoa,menanyakan kabar anak-anak Tanya jawab tentang nama
hari,tanggal,bulan dan tahun,menjelaskan tema,sub tema dan topik.
Kegiatan inti:kurang lebih 2 menit guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
anak di rumah bersama orang tua tentang menyusun batu
Kegiatan penutup:kurang lebih 2 menit,setelah anak-anak melaksanakan tugas
menyusun batu membentuk kata udang kemudian guru menetapkan kembali kegiatan
yang akan dilakukan sebagai penguatan.Bagi anak yang mengalami kesulitan guru
memberikan penjelasan berupa motivasi,rangsangan kata-kata kepada anak dan guru
memberikan pujian baik pada anak yang berhasik maupun yang tidak berhasil.

2.Siklus II

Siklus II/RPPH 2
a. Kegiatan pelaksanaan simulasi pada pertemuan ke dua siklus
II
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan ke dua dilaksanakan
pada hari senin tanggal 13 April 2020 di kelompok A PAUD TO’LULU
Pembukaan:kegiatan awal kurang lebih 1 menit yaitu guru menyapa anak-anak
di rumah setelah berdoa,menanyakan nama-nama hari,tanggal,bulan
dan tahun,penjelasan tema,sub tema dan topik.guru menanyakan anak-anak
bahwa burung hidup di mana.
Kegiatan inti:kurang lebih 2 menit guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan anak di rumah bersama orang tua tentang kolase gambar burung
menggunakan kerikil
Kegiatan penutup:kurang lebih 2 menit,setelah anak-anak melaksanakan tugas
mengkolase gambar burung.Kemudian guru memantapkan kembali kegiatan yang
telah dilakukan tersebut sebagai penguatan.Bagi anak yang mengalami kesulitan
guru memberi penjelasan,motivasi,rangsangan kata-kata kepada anak guru juga
memberikan pujian kepada semua anak baik yang berhasil maupun yang belum
berhasil dalam kegiatan inti tersebut

26
3. Pengamatan
Cara pengamatan yang akan dilakukan oleh guru terkait pelaksanaan
perbaikan pembelajaran adalah
Proses kegiatan anak dalam mengenal bentuk dari batu
Aktivitas anak dalam mengikuti proses pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan konsep belajar tuntas
4. Refleksi
Cara melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran yang di lakukannya adalah
Guru yang berpikir ulang tentang pembelajaran yang telah dilakukan
Guru bisa melakukan perbaikan dalam pelaksanaan tugas

27
BAB IV
HASL DAN PEMBAHASAN
4.1 PELAKSANAAN SETIAP SIKLUS
SIKLUS 1 / RPPH I

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : 1/ Pertemuan I

Hari/Tanggal : Senin, 06 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Judul kegiatan : guru menyapa anak-anak
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang diatur di rumah
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk

Langkah-langkah perbaikan:

Guru menyapa anak-anak


Guru menanyakan kabar anak-anak
Guru mengajak anak mendengarkan cerita
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Judul kegiatan: menyusun batu membentuk kata “udang”

Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang :sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak atur posisi dirumah

Langkah-langkah perbaikan

1. Guru menyiapkan gambar ikan dan batu


2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain

28
3. Guru menjelaskan cara menyusun batu pada gambar ikan
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Pengelolaan kelas
1. Pengelolaan ruang:sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk di rumah
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan perasaan anak
2. Guru menanyakan anak-anak kegiatan hari ini
3. Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah menjawab pertanyaan

SKENARIO PERBAIKAN

SIKLUS 1 / RPPH II

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : 1/ Pertemuan I

Hari/Tanggal : Kamis 09 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Judul kegiatan :guru menyapa anak-anak
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang diatur di rumah
2. Pengorganisasian anak :posisi anak duduk
Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru menyapa anak-anak
2. Guru menanyakan kabar anak-anak
3. Guru mengajak anak mendengarkan cerita
D. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: menyusun batu membentuk kata “udang”
Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang :sama dengan kegiatan pembukaan

29
2. Pengorganisasian:anak-anak atur posisi dirumah
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan batu kerikil
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain
3. Guru menjelaskan cara menyusun batu pada kata udang
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan
Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Pengelolaan kelas
1. Pengelolaan ruang:sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk di rumah
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan perasaan anak
2. Guru menanyakan anak-anak kegiatan hari ini
3. Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah menjawab pertanyaan

SIKLUS II / RPPH 2

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : II/ Pertemuan III

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang diatur di rumah
2. Pengorganisasian anak: posisi anak-anak duduk
langkah perbaikan:
1. Guru menyapa anak-anak di rumah
2. Guru mengajak anak-anak belajar dari rumah
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: kolase gambar burung menggunakan kerikil
Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan

30
2. Pengorganisasian:anak-anak dengan posisi duduk
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan berbagai macam batu ukuran besar dan kecil
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain
3. Guru menjelaskan bentuk dari kandang ayam
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan anak-anak tentang kegiatan hari ini
2. Guru memberikan pujian kepada anak-anak yang sudah menjawab pertanyaan

SKENARIO PERBAIKAN

SIKLUS II / RPPH IV

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal

bentuk dengan menggunakan media batu

Siklus : II/ Pertemuan IV

Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2020

Hal yang perlu diperbaiki / ditingkatkan:

A. Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan)


Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang diatur di rumah
2. Pengorganisasian anak:posisi anak-anak duduk
langkah perbaikan:
1. Guru menyapa anak-anak di rumah
2. Guru mengajak anak-anak belajar dari rumah
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan: kolase gambar burung menggunakan kerikil
Pengelolaan Kelas

31
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak dengan posisi duduk
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan gambar burung
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain
3. Guru menjelaskan cara membuat kolase
4. Guru bersama anak-anak membereskan alat-alat permainan
5. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian:anak-anak posisi duduk
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru menanyakan anak-anak tentang kegiatan hari ini
2. Guru memberikan pujian kepada anak-anak yang sudah menjawab pertanyaan

2. Pelaksanaan simulasi perbaikan pembelajaran yang di lakukannya

Siklus 1/RPPH 1

b. Kegiatan dan pelaksanaan tindakan kelas pada pertemuan pertama siklus


1 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 06 April 2020 di kelompok A PAUD TO’LULU.Dalam
hal ini peneliti bertindak sebagai guru.Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan.
Rencana yang disusun dilaksanakan sesuai denganlangkah-langkah perencanaan
pembelajaran.Peneliti sebagai guru menggunakan batu dengan metode menyusun
batu membentuk kata udang untuk meningkatkan motoric halus anak.
Pembukaan:kegiatan awal kurang lebih 1 menit di mulai dari menyapa
anak,berdoa,menanyakan kabar anak-anak Tanya jawab tentang nama
hari,tanggal,bulan dan tahun,menjelaskan tema,sub tema dan topik.
Kegiatan inti:kurang lebih 2 menit guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
anak di rumah bersama orang tua tentang menyusun batu
Kegiatan penutup:kurang lebih 2 menit,setelah anak-anak melaksanakan tugas
menyusun batu membentuk kata udang kemudian guru menetapkan kembali kegiatan
yang akan dilakukan sebagai penguatan.Bagi anak yang mengalami kesulitan
guru

32
memberikan penjelasan berupa motivasi,rangsangan kata-kata kepada anak dan guru
memberikan pujian baik pada anak yang berhasik maupun yang tidak berhasil

Siklus 1/RPPH II

a. Kegiatan dan pelaksanaan tindakan kelas pada pertemuan pertama siklus 1


pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan
pada tanggal 09 April 2020 di kelompok A PAUD TO’LULU.Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai guru.Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah disiapkan.
Rencana yang disusun dilaksanakan sesuai denganlangkah-langkah perencanaan
pembelajaran.Peneliti sebagai guru menggunakan batu dengan metode menyusun
batu membentuk kata udang untuk meningkatkan motoric halus anak.
Pembukaan:kegiatan awal kurang lebih 1 menit di mulai dari menyapa
anak,berdoa,menanyakan kabar anak-anak Tanya jawab tentang nama
hari,tanggal,bulan dan tahun,menjelaskan tema,sub tema dan topik.
Kegiatan inti:kurang lebih 2 menit guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
anak di rumah bersama orang tua tentang menyusun batu
Kegiatan penutup:kurang lebih 2 menit,setelah anak-anak melaksanakan tugas
menyusun batu membentuk kata udang kemudian guru menetapkan kembali kegiatan
yang akan dilakukan sebagai penguatan.Bagi anak yang mengalami kesulitan guru
memberikan penjelasan berupa motivasi,rangsangan kata-kata kepada anak dan guru
memberikan pujian baik pada anak yang berhasik maupun yang tidak berhasil.

2.Siklus II
Siklus II/RPPH III
b. Kegiatan pelaksanaan simulasi pada pertemuan ke dua siklus
II
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan ke tiga dilaksanakan
pada hari senin tanggal 13 April 2020 di kelompok A PAUD TO’LULU
Pembukaan:kegiatan awal kurang lebih 1 menit yaitu guru menyapa anak-anak
di rumah setelah berdoa,menanyakan nama-nama hari,tanggal,bulan
dan tahun,penjelasan tema,sub tema dan topik.guru menanyakan anak-anak
bahwa burung hidup di mana.

33
Kegiatan inti:kurang lebih 2 menit guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan anak di rumah bersama orang tua tentang kolase gambar burung
menggunakan kerikil
Kegiatan penutup:kurang lebih 2 menit,setelah anak-anak melaksanakan
tugas mengkolase gambar burung.Kemudian guru memantapkan kembali
kegiatan yang telah dilakukan tersebut sebagai penguatan.Bagi anak yang
mengalami kesulitan guru memberi penjelasan,motivasi,rangsangan kata-kata
kepada anak guru juga memberikan pujian kepada semua anak baik yang
berhasil maupun yang belum berhasil dalam kegiatan inti tersebut

Siklus II/RPPH III


c. Kegiatan pelaksanaan simulasi pada pertemuan ke dua siklus II
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan ke empat
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 April 2020 di kelompok A PAUD
TO’LULU Pembukaan:kegiatan awal kurang lebih 1 menit yaitu guru menyapa
anak-anak di rumah setelah berdoa,menanyakan nama-nama
hari,tanggal,bulan dan tahun,penjelasan tema,sub tema dan topik.guru
menanyakan anak-anak bahwa burung hidup di mana.
Kegiatan inti:kurang lebih 2 menit guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan anak di rumah bersama orang tua tentang kolase gambar burung
menggunakan kerikil
Kegiatan penutup:kurang lebih 2 menit,setelah anak-anak melaksanakan
tugas mengkolase gambar burung.Kemudian guru memantapkan kembali
kegiatan yang telah dilakukan tersebut sebagai penguatan.Bagi anak yang
mengalami kesulitan guru memberi penjelasan,motivasi,rangsangan kata-kata
kepada anak guru juga memberikan pujian kepada semua anak baik yang
berhasil maupun yang belum berhasil dalam kegiatan inti tersebut

4.2 PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS


Siklus 1/RPPH 1
 Keunggulan
1. Saya dapat menguasai kegiatan pembukaan,kegiatan inti,dan kegiatan
penutup dengan baik.

34
2. Bahan dan alat peraga yang digunakan sangat menarik
3. Saya dalam mengajar tidak terlalu bertele-tele
4. Saya memberi materi urut dan teratur
5. Saya memberi materi sesuai dengan usia anak didik
6. Saya memberi materi sesuai dengan tema
 Kelemahan
1. Guru merasa gugup dalam kegiatan pembelajaran
2. Guru lupa memperkenalkan identitas
3. Guru terlalu cepat dalam memberikan materi
Siklus 1/RPPH II
 Keunggulan
1. Saya dapat menguasai kegiatan pembukaan,kegiatan inti,dan kegiatan
penutup dengan baik.
2. Bahan dan alat peraga yang digunakan sangat menarik
3. Saya dalam mengajar tidak terlalu bertele-tele
4. Saya memberi materi urut dan teratur
5. Saya memberi materi sesuai dengan usia anak didik
6. Saya memberi materi sesuai dengan tema
 Kelemahan
1. Guru merasa gugup dalam kegiatan pembelajaran
2. Guru lupa memperkenalkan identitas
3. Guru terlalu cepat dalam memberikan materi
Siklus II/RPPH III
 Keunggulan
1. Saya dapat menguasai kegiatan pembukaan,kegiatan inti,dan kegiatan
penutup dengan baik.
2. Bahan dan alat peraga yang digunakan sangat menarik
3. Saya dalam mengajar tidak terlalu bertele-tele
4. Saya memberi materi urut dan teratur
5. Saya memberi materi sesuai dengan usia anak didik
6. Saya memberi materi sesuai dengan tema
 Kelemahan
1. Saya masi sangat gugup dalam kegiatan pembelajaran

35
2. Saya terlalu focus pada kegiatam pembelajaran dan terlalu cepat dalam berbicara
3. Saya kurang senyum dalam memberikan materi kepada anak-anak

Siklus II/RPPH IV
 Keunggulan
1. Saya dapat menguasai kegiatan pembukaan,kegiatan inti,dan kegiatan
penutup dengan baik.
2. Bahan dan alat peraga yang digunakan sangat menarik
3. Saya dalam mengajar tidak terlalu bertele-tele
4. Saya memberi materi urut dan teratur
5. Saya memberi materi sesuai dengan usia anak didik
6. Saya memberi materi sesuai dengan tema

36
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dibahas melalui perbaikan pembelajaran penulis
dapat mengambil kesimpulan bahwa bermain adalah segala kegiatan yang dapat
menimbulkan kesengangan bagi anak.Bermain dapat membantu anak untuk
mengenal dirinya dan dan juga lingkungan sekitar.Mengenal bentuk adalah salah satu
cara untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan menggunakan batu
khususnya anak pada PAUD To’lulu.Hal ini diketahui dari peningkatan penilaian
kegiatan pembelajaran dalam mengenal bentuk dengan menggunakan media
batu.Yang mana siklus I di dapat kemampuan anak yang berkembang baik dan pada
siklus ke II mencapai kemampuan yang berkembang sangat baik secara optimal
metode pembelajaran yang menarik,dapat menstimulasi minat anak untuk
bermain.Selai itu peran guru sangat penting sebagai model,sebagai motivator dan
fasilitator bagi anak.

5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas,adapun saran-saran sebagai
berikut;
1. Bagi para pendidik atau guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
dalam kegiatan pembelajaran.Yang mana dalam system pembelajaran di TK
berprinsip belajar sambil bermain seranya belajar
2. Dalam kegiatan pembelajaran di TK tidak menekankan pada hasil,tetapi
pada proses belajar anak
3. Guru sebagai model,motivator,fasilitator bagi anak didiknya.Hendaknya
guru terus menggali dan mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan
kemampuan kognitig anak dalam kegiatan bermain pola secara optimal dan
bervariatif.
4. Sekolah dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam bermain
mengenal bentuk-bentuk melalui media batu yang bervariatif.

37
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,Siti.(2011) Pembelajaran Terpadu.Jakarta : Universitas Terbuka.

Depdikbud. (1998).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka

Gunarti,winda,dkk.(2006).Metode pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak


Usia Dini,Jakarta :Universitas terbuka

Montolalu,B,E,F dkk (2011).Bermain dan Permainan Anak.Jakarta Universitas Terbuka

Sujiono, Yuliani Nurani.dkk.(2011).Metode Pengembangan Kognitif.Jakarta:Universitas


Terbuka

38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang yang hidup di air

Topik : Ikan

Kelompok/usia: A /4-5 tahun

Tahun ajaran : 2019/2020

KD :4.2,3.3-3.4,3.6-4.6,3.12-4.12,3.15-4.15,2.7

A. MATERI PEMBELAJARAN
Terbiasa beraklak mulia terhadap citaan Tuhan (Nam 4.2)
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
Terampil menyusun batu pada gambar ikan (Fm 3.3-3.4)
Kemampuan mengenal warna,ukuran,dan bentuk (Kog 3.6-4.6)
Kemampun membaca gambar pada gambar ikan (Bhs 3.12-4.12)
Terampil menunjukan hasil karya seni (Seni 3.15-4.15)
Terbiasa menyelesaikan gagasan hingga tuntas (Sosem 2.7)
B. ALAT DAN BAHAN
Gambar ikan
Batu berbagai bentuk dan warna-warni
Lem
C. KEGIATAN AWAL
Penyambutan anak
Pengisian kantaong absen dan jam kehadiaran
Bermain bebas
Linhkaran
Salam,doa,menyanyi bersama dan berbagi cerita

D. PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN

39
Membacakan buku cerita,appresiasi,penjelasan tema,sub tema,aturan bersama
E. PIJAKAN SAAT MAIN
Menyusun batu pada gambar ikan
Mengelompokan batu berdasarkan ukuran dan warna
Menghitung angka 1-5 dengan menggunakan batu
F. PIJAKAN SETELAH MAIN
recalling
Memajang hasil karya
Menginformasikan kegiatan yang akan datang
G. KEGIATAN AKHIR
Berdoa
Salam
Dan pulang

Mengetahui Tobala,06 April 2020

Pengelola Paud To’lulu Mahasiswa

Fransiskus Opat Sancti S.L Goa

40
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Sancti Silvestri Lopis Goa

Nim : 837859477

Kelompok :A

Pertemuan :1

1. Bagaimana reaksi terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?

Reaksi terhadap pengembangan yang saya lakukan adalah saya sangat antusias
dalam melakukan pembelajaran melalui video mengajar

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan


yang saya lakukan?

Kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yaitu saya sangat gugup


dalam video pembelajaran tersebut

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang


saya lakukan?

Kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan adalah metode yang saya pakai
berbeda dengan kegiatan sehari-hari dan saya mampu menyampaikan materi
dengan tuntas

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?

Hal-hal unik yang saya temui dalam dalam kegiatan pengembangan yaitu
adalah saya sangat bersemangat dalam melakukan video pembelajaran
tersebut

5. Setelah saya mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya?
41
Yang akan saya lakukan untu meningkatkan kualitas pengembangan yaitu
saya akan tetap terus belajar dan mempertahankan setiap kelebihan saya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang yang hidup di air

Topik : Udang

Kelompok/usia: A /4-5 tahun

Tahun ajaran : 2019/2020

KD :4.2,3.3-3.4,3.6-4.6,3.12-4.12,3.15-4.15,2.7

A. MATERI PEMBELAJARAN
Terbiasa beraklak mulia terhadap citaan Tuhan (Nam 4.2)
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
Terampil menyusun batu membentuk huruf udang (Fm 3.3-3.4)
Kemampuan memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu (Kog 2.2)
Kemampun menceritakan kembali apa yang sudah dilakukannya (Bhs 3.11-
4.11)
Terampil menunjukan hasil karya seni (Seni 3.15-4.15)
Terbiasa menyelesaikan gagasan hingga tuntas (Sosem 2.7)
B. ALAT DAN BAHAN

Pelepah pisang

Pewarna

pensil

Batu berbagai ukuran

Gambar udang

kertas

C. KEGIATAN AWAL

Penyambutan anak

42
Pengisian kantong absen dan jam kehadiaran

Bermain bebas

Lingkaran

Salam,doa,menyanyi bersama dan berbagi cerita

D. PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN

Membacakan buku cerita,appresiasi,penjelasan tema,sub tema,aturan bersama

E. PIJAKAN SAAT MAIN

Menyusun batu batu membentuk kata udang

Mencap gambar udang menggunakan pelepah pisang

Meniru menulis huruf “U”

F. PIJAKAN SETELAH MAIN

recalling

Memajang hasil karya

Menginformasikan kegiatan yang akan datang

G. KEGIATAN AKHIR

Berdoa

Salam

Dan pulang

Mengetahui Tobala,09 April 2020

Pengelola Paud To’lulu Mahasiswa

Fransiskus Opat Sancti S.L Goa

43
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Sancti Silvestri Lopis Goa

Nim : 837859477

Kelompok :A

Pertemuan :1

6. Bagaimana reaksi terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?

Reaksi terhadap pengembangan yang saya lakukan adalah saya sangat antusias
dalam melakukan pembelajaran melalui video mengajar

7. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan


yang saya lakukan?

Kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yaitu saya sangat gugup


dalam video pembelajaran tersebut

8. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang


saya lakukan?

Kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan adalah metode yang saya pakai
berbeda dengan kegiatan sehari-hari dan saya mampu menyampaikan materi
dengan tuntas

9. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?

Hal-hal unik yang saya temui dalam dalam kegiatan pengembangan yaitu
adalah saya sangat bersemangat dalam melakukan video pembelajaran
tersebut

44
10. Setelah saya mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya?

Yang akan saya lakukan untu meningkatkan kualitas pengembangan yaitu


saya akan tetap terus belajar dan mempertahankan setiap kelebihan saya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)


Tema : Binatang
Sub Tema : Binatang yang berkaki dua
Topik : Ayam
Kelompok/usia: A /4-5 tahun
Tahun ajaran : 2019/2020
KD :1.1,3.3-3.4,3.6-4.6,3.11-4.11,3.15-4.15,2.6

A. MATERI PEMBELAJARAN
Terbiasa mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan (Nam 1.1)
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
Terampil membuat kandang ayam (Fm 3.3-3.4)
Kemampuan mengenal benda-benda disekitar(nama,bentuk,warna,ukuran,dan
sebagainya (Kog 3.6-4.6)
Kemampun menceritakan kembali apa yang sudah dilakukannya (Bhs 3.11-
4.11)
Terampil menunjukan hasil karya seni (Seni 3.15-4.15)
Terbiasa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan
sehari-hari(Sosem 2.6)
B. ALAT DAN BAHAN
Gambar ayam
Bulu ayam
Cangkang telur
Lem
C. KEGIATAN AWAL
Penyambutan anak
Pengisian kantong absen dan jam kehadiaran
Bermain bebas

45
Lingkaran
Salam,doa,menyanyi bersama dan berbagi cerita
D. PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN
Membacakan buku cerita,appresiasi,penjelasan tema,sub tema,aturan bersama

E. PIJAKAN SAAT MAIN


Membuat kandang ayam menggunakan batu
Memgelompokan warna dari bulu ayam
Menempel cangkang telur pada gambar ayam
F. PIJAKAN SETELAH MAIN
recalling
Memajang hasil karya
Menginformasikan kegiatan yang akan datang
G. KEGIATAN AKHIR
Berdoa
Salam
Dan pulang

Mengetahui Tobala,13 April 2020


Pengelola Paud To’lulu Mahasiswa

Fransiskus Opat Sancti S.L Goa

46
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Sancti Silvestri Lopis Goa

Nim : 837859477

Kelompok :A

Pertemuan :II

1. Bagaimana reaksi terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?

Reaksi anak terhadap pengembangan yang saya lakukan adalah saya sangat
antusias dan saya mampu mengkoordinir kegiatan pembelajaran dengan
baik

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan


yang saya lakukan?

Saya terlalu focus pada materi pembelajaran dan lupa untuk memberikan
senyuman

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang


saya lakukan?

Kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan adalah selama proses


pengembangan saya mampu memberikan materi sesuai dengan
perkembangan anak

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?

Hal-hal unik yang saya temui dalam dalam kegiatan pengembangan yaitu
kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa anak

47
5. Setelah saya mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya?

48
Yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya yaitu saya berusaha untuk memperbaiki setiap kesalahan yang
saya buat dalam video pembelajaran tersebut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Tema : Binatang

Sub Tema : Binatang yang berkaki dua

Topik : Burung

Kelompok/usia: A /4-5 tahun

Tahun ajaran : 2019/2020

KD :1.1,3.3-3.4,3.6-4.6,3.11-4.11,3.15-4.15,2.6

A. MATERI PEMBELAJARAN

Terbiasa mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan (Nam 1.1)

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan

Terampil membuat kolase gambar burung (Fm 3.3-3.4)

Kemampuan mengenal benda-benda disekitar(nama,bentuk,warna,ukuran,dan


sebagainya (Kog 3.6-4.6)

Kemampun menceritakan kembali apa yang sudah dilakukannya (Bhs 3.11-


4.11)

Terampil menunjukan hasil karya seni (Seni 3.15-4.15)

Terbiasa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan


sehari-hari(Sosem 2.6)

B. ALAT DAN BAHAN

Gambar burung

kerikil

batu

49
Lem

C. KEGIATAN AWAL

Penyambutan anak

Pengisian kantong absen dan jam kehadiaran

Bermain bebas

Lingkaran

Salam,doa,menyanyi bersama dan berbagi cerita

D. PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN

Membacakan buku cerita,appresiasi,penjelasan tema,sub tema,aturan bersama

E. PIJAKAN SAAT MAIN

Kolase gambar burung menggunakan kerikil

Tebak pola dengan menggunakan batu dengan beragam warna dan bentuk

Meniru bentuk-bentuk geometri

F. PIJAKAN SETELAH MAIN

recalling

Memajang hasil karya

Menginformasikan kegiatan yang akan datang

G. KEGIATAN AKHIR

Berdoa

Salam

Dan pulang

Mengetahui Tobala,16 April 2020

Pengelola Paud To’lulu Mahasiswa

50
Fransiskus Opat Sancti S.L Goa

LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Sancti Silvestri Lopis Goa

Nim : 837859477

Kelompok :A

Pertemuan :II

6. Bagaimana reaksi terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?

Reaksi anak terhadap pengembangan yang saya lakukan adalah saya sangat
antusias dan saya mampu mengkoordinir kegiatan pembelajaran dengan
baik

7. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan


yang saya lakukan?

Saya sudah tidak menemukan kelemahan saya lagi

8. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang


saya lakukan?

Kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan adalah selama proses


pengembangan saya mampu memberikan materi sesuai dengan
perkembangan anak

9. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?

Hal-hal unik yang saya temui dalam dalam kegiatan pengembangan yaitu
kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa anak

10. Setelah saya mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya?

51
Yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya yaitu saya berusaha untuk memperbaiki setiap kesalahan yang
saya buat dalam video pembelajaran tersebut

52

Anda mungkin juga menyukai