LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK Kel 2
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK Kel 2
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK Kel 2
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Toksikologi Klinik yang dibina oleh
Kelompok 6
Disusun oleh:
I. Judul
Pemeriksaan Analisa Sianida Metode Kualitatif
II. Tujuan
Untuk mengetahui prinsip dan prosedur pemeriksaan Analisa Sianida Metode Kualitatif
III. Manfaat
Kita dapat mengetahui prinsip dan prosedur pemeriksaan Analisa Sianida Metode
Kualitatif
Keterangan :
Gambar a : Kertas Pikrat sebelum pengujian kualitatif sianida
Gambar b : Kertas pikrat setelah pengujian kualitatif sianida
X. Pembahasan
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui kandungan HCN pada sampel
yang digunakan. Asam sianida (HCN) merupakan suatu senyawa alami yang terdapat
dalam bahan pangan seperti singkong, jengkol, umbi gadung, dan keluwak. Asam sianida
dibentuk secara enzimatis dari dua senyawa precursor (pembentuk racun) yaitu linamarin
dan mertil linamarin. Linamarin dan mertil linamarin akan bereaksi dengan enzim
linamarase dari oksigen dari lingkungan yang kemudian mengubahnya menjadi glukosa,
aseton dan asam sianida. Asam sianida bersifat cair, tidak berwarna dan larut dalam air.
Didalam air, asam sianida akan terurai menjadi ammonium formiat dan zatzat amorf yang
tak larut dalam air. Oleh karenanya, salah satu cara untuk mengurangi kadar asam sianida
dalam bahan pangan perlu dilakukan perendaman atau pencucian.
Pada praktikum ini akan dilakukan pengujian kadar HCN pada sampel singkong,uji
kualitatif menggunakan metode kertas pikrat digunakan sebagai kertas indikator untuk
menentukan ada atau tidaknya sianida yang dalam maserat tersebut. Kertas pikrat ini
sebelumnya dari kertas saring yang telah dicelupkan ke dalam larutan asam pikrat jenuh.
Warna awal kertas pikrat yaitu warna kuning dan akan berwarna merah bata jika kertas
pikrat tersebut terkena uap sianida. Perubahan warna kertas pikrat dari kuning ke merah
bata merupakan hasil reaksi antara ion pikrat (PO-) dengan ion H+ dari sianida. Reaksi
ini akan terjadi jika asam pikrat dan HCN mengion. Kondisi optimum untuk terjadinya
reaksi tersebut yaitu pada pH 10,8. Sehingga perlu ditambahkan larutan NaHCO3 agar
dapat menjamin ion pikrat stabil dan mampu menangkap H+ dari sianida. Karena H+
setara dengan HCN, maka perubahan warna kertas pikrat merupakan fungsi dari
konsentrasi HCN.
Hasil dari pemeriksaan Analisa sianida metode kualitatif dengan menggunakan
sampel singkong yaitu kertas pikrat yang diletakkan di atas Erlenmeyer yang berisi
sampel yang dipanaskan berubah dari warna kuning menjadi warna merah bata. Ini
berarti uap yang muncul dari pemanasan maserat tersebut mengandung sianida yang
dibuktikan oleh warna merah bata pada kertas pikrat tersebut.
Kurnia Nova dan Marwatoen Fatmi. 2016. PENENTUAN KADAR SIANIDA DAUN
SINGKONG DENGAN VARIASI UMUR DAUN DAN WAKTU
PEMETIKAN. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen”, Vol(1),
No(2). Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram.
I. Judul
Pemeriksaan Analisa Sianida Metode Kuantitatif
II. Tujuan
Untuk mengetahui prinsip dan prosedur pemeriksaan Analisa Sianida Metode
Kuantitatif
III. Manfaat
Kita dapat mengetahui prinsip dan prosedur pemeriksaan Analisa Sianida Metode
Kuantitatif
VIII. Hasil
Bahan
20.0303 gr
KSCN 9.4 ml
Blanko
KSCN 22.6 ml
X. Pembahasan
Penyebab keracunan singkong adalah asam cyanida yang terkandung didalamnya.
Bergantung pada jenis singkong kadar asam cyanida berbeda-beda. Namun tidak semua
orang yang makan singkong menderita keracunan. Hal ini disebabkan selain kadar asam
cyanida yang terdapat dalam singkong itu sendiri, juga dipengaruhi oleh cara
pengoahannya sampai di makan. Diketahui bahwa dengan merendam singkong terlebih
dahulu di dalam air dalam jangka waktu tertentu, kadar asam cyanida (HCN) dalam
singkong akan berkurang oleh karena HCN akan larut dalam air.
Menganalisis kuantitatif kadar HCN pada sampel singkong. Sampel ditimbang sebanyak
20.0303 gram. Sampel dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan ditambahkan 100 ml
aquadest dan didiamkan selama 30 menit. Ini dimaksudkan agar HCN larut dalam air.
Lalu ditambahkan air lagi 100 ml dan di di destilasi dengan uap (Steam Destilation).
Destilat ditampung dalam Erlenmeyer yang sudah di isi dengan 20 ml AgNO3 0.02 N
dan 1 ml HNO3. Hasil dari destilat merupakan uap mengandung HCN dari sampel yang
dikeluarkan dan siap untuk diketahui kadar HCNnya. Destilasi dihentikan setelah destilat
mencapai volume 150 ml. saring residu / endapan disaring dengan Gooch Crussible,
endapan yang ada dicuci dengan air. Ini dimaksudkan untuk menyaring larutan sampel.
Kelebihan dari penambahan AgNO3 yang ditambahkan tadi dalam destilat, dititrasi
dengan KSCN dengan ditambahkan 1ml Fe Allum sebagai indikator. Titik akhir titrasi
yaitu larutannya berwarna merah bata dan terdapat enpatan yang berwarna putih. Volume
KSCN yang diperoleh untuk menitrasi adalah sebanyak 9.4 ml. Setelah itu dibuat pula
blanko untuk dimasukkan ke dalam perhitungan agar diperoleh kadar HCN. Pada saat
membuat blanko tidak menggunakan sampel karena blanko hanya untuk
membandingkan kadar HCN yang terkandung dalam singkong dengan yang murni tanpa
sampel. Volume KSCN blanko yang diperoleh untuk menitrasi adalah sebanyak 22.6 ml.
Setelah d idapati volume KSCN sampel dan volume KSCN blanko dimasukkan dalam
rumus kadar HCN.
Hasil perhitungan kadar HCN pada daging singkong yang diperoleh adalah sebesar
142.56%. Factor kesalahan yang terjadi saat menentukan kadar HCN pada singkong
adalah alat-alat yang digunakan belum bersih pencuciannya dan kemungkinan
terkontaminasi dengan zat-zat yang masih menempel pada alat tersebut, saat
mendiamkan sampel yang telah ditambahkan aquades 100 ml seharusnya 2 jam namun
pada praktikum ini hanya 30 menit dan menjadi tidak maksimal proses mendiamkannya,
dan saat mentitrasi ragu untuk mengucurkan larutan KSCN sampai titk akhir titrasi warna
merah bata endapan putih hingga kelebihan atau kekurangan larutan KSCN yang
mempengaruhi hasil perhitungan kadar HCN pada singkong tersebut.
Kurnia Nova dan Marwatoen Fatmi. 2016. PENENTUAN KADAR SIANIDA DAUN
SINGKONG DENGAN VARIASI UMUR DAUN DAN WAKTU
PEMETIKAN. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen”, Vol(1),
No(2). Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram.
Sediaoetama Achrnad Djaeni Prof.Dr, 1989. Ilmu gizi, Jilid II. Dian Rakyat : Jakarta.
http://rapeacemaker.blogspot.com/2010/05/asam-sianida-hcn.html